Tumgik
blackperspec · 1 year
Text
My First Day At A New Job After A Long Period Of Unemployment
I was unemployed I think for about 2 years and eventually I started to question whether or not I would find a job that suites me soon. It turns out, I did!
I'm so grateful for the job I have now, even though it's not my dream job. It's a start and I'm excited to see where it takes me.
I was a little nervous on my first day. I don't think anyone can truly prepare you for what your first day at a new job is going to be like. But, I made it through the of the day.
I arrived at my new job feeling a mix of excitement and nerves. I was warmly greeted by my new colleagues who made me feel right at home. Throughout the day, everyone was so welcoming and friendly, which helped to put me at ease. I soon realized that this was going to be a great place to work. I'm so grateful to have found this job and to have such a supportive team around me.
Looking back to my first day, I have to say starting a new job can be a daunting task, especially after a long period of unemployment. However, there are some things you can do to set yourself up for success. One of the most important things is to have a positive attitude and show your employer that you are excited to be there. It is also important to be punctual and dress appropriately for the job.
Another key to success is to take the time to get to know your co-workers and build relationships with them. This will make it easier to ask for help when you need it and create a more enjoyable work environment overall. Finally, be sure to listen to your boss and follow their instructions carefully. By doing these things, you will increase your chances of excelling in your new role.
So that’s it how my life was going so far, stay tune for the next update!
0 notes
blackperspec · 4 years
Text
All Flowers In Time Bend Towards The Sun
Chapter I: BIBIT
Pada suatu hari disore yang mendung, di dunia pararel
Sambil menerka langit dari pagar rumah, "Haruskah ku batalkan kembali janjiku untuk pergi kesana? Ahh tidak sudah terlalu banyak planning yang ku batalkan karena pemakluman pemakluman yang ku buat. Aku tidak mau berkubang lagi dalam rasa bersalah", gumam perempuan berkerudung abu-abu itu
"Harus pakai apa ya aku kesana? Pakai outfit abu-abu dengan playlist yang telah ku buat seharusnya im good to go"
Perempuan itu pun pergi meninggalkan rumah dengan warna favoritnya, tak lupa "Hunk Beach" dari The Walters pun mengiringi tiap roda sekuter metiknya ber revolusi agar sukses menjejakan lapisan karetnya diaspal kampus ternama dikota, yang terkenal dihuni oleh orang-orang kaya atau pintar dinegaranya itu
"Bakal ketemu gak ya?" Harap perempuan itu
Dengan headset mediocre yang terpasang ditelinganya,
I don't wanna be bad~
I don't wanna be good~
And you misunderstood~
I'm leanin' your way again~
I've got some plans~
And I've got no doubts~
And we will be better than we used to be now~
Hampir seperempat jalan sampai, dia pun berfikir untuk memutar arah sekuternya, setelah melihat awan yang gelap didepan sana
"This could be a frickin bad idea, but i do it anyway"
Dari satu hingga ribuan akhirnya dikeroyok juga dia oleh hujan sore itu, keputusan pun dia buat untuk memarkir sekuternya ditempat parkir terdekat dikampus itu
"Sore mba, bawa stnk tidak?"
"Bawa pak", dia pun mencoba merogoh gantungan kunci sekuternya tempat dia menyelipkan stnk
Belum berhasil dia mengeluarkan stnk, petugas pun memotong percakapan
"Nanti saja mba kalau mba sudah mau keluar"
"Ohh okey" tandasnya
"Haha sial ketahuan deh kalo aku jarang keluar rumah" gumamnya
Sekuternya pun telah berteduh dibawah pohon, perempuan itu pun bergegas mencari tempat peneduhan untuk dirinya
"Apa aku bilang, this is bad idea"
Dalam mode acak pada playlist lagunya, dia coba me-retrospect saat dia sampai digerbang masuk kampus
"Tadi sepertinya aku melihatnya disana, i can tell from his calm eyes even tho he wearing a mask" pikir dia dalam penuh keraguan
Ialah sosok yang selama ini perempuan itu gemari. 7 tahun sudah dia simpan rapat-rapat rahasia yang hanya tuhan dan dirinyalah yang mengetahui. Walaupun beberapa kali dia coba hubungi melalui jaringan internet, walaupun ada sekali kesempatan berbincang disuatu event saat dia bekerja yang hanya dia yang memaknainya, walaupun beberapa kali percakapan bergulir dengan tiap byte-byte paket data yang terkirim-ter terima pada ponsel mediocrenya, dalam aplikasi sosial berbagi foto ternama, Instameter
Lelaki populer itu boleh dikatakan sangat berbeda dengan dirinya. Disekelilingi oleh banyak teman, penuh kreasi, dan prestasi. Dengan melihat paras rupawannya saja pasti semua orang juga akan tahu bahwa kehidupan baik sudah menantinya didepan sana.
Matanya sangat indah bagi perempuan itu. Semua tentangnya sangat dia sukai. Walaupun semua kesan itu hanya hasil proyeksinya berdasarkan apa yang telah perempuan itu lihat di profile jejaring sosial lelaki itu. Besar kemungkinan dia hanya melihat apa yang ingin dia lihat. Besar afeksinya telah membuat cara bernalarnya gelap ketika memikiran lelaki ini.
Singkat kata, lelaki ini adalah model sosok sempurna dari yang pernah dia bisa bayangkan
Dan kemudian rintik hujan pun mereda
"Oke saatnya ku berjalan santai berkeliling kampus ini, sambil menjaga jarakku agar tidak terlalu jauh dari tempat parkir" batinnya
Pikirannya pun kosong. Tidak banyak yang terjadi dalam dirinya. Sembari berkeliling dia hanya menikmati pemandangan kampus yang dia coba maknai dengan lagu yang sedang dia dengarkan. Sambil sesekali dia merasa banyak orang yang entah dari cara jalan, postur tubuh, ataupun mata, memiliki kemiripan dengan lelaki idolanya tersebut
"Sudah saatnya aku kembali pulang"
Dia kembali menyalakan kembali skuter keluaran tahun 2012 miliknya. Sambil mengambil stnk untuk ditunjukan dipos pemeriksaan dijalan keluar
"Stnknya ada mba?"
"Ada" perempuan itu menyodorkan stnk
"Okey mba" kata petugas setelah menyerasikan data dengan skuter metik perempuan itu
"Jadi gratis pak?"
"Iya mba" jawab petugas
"Makasih ya" lalu perempuan itu pun bergegas
Air dari langit pun makin sedikit turun ke bumi, ditengah percobaan perempuan itu keluar dari kampus, sesampainya digerbang keluar,dia kembali melihat sesosok pria yang bisa dia katakan memiliki kemiripan fisik jika dia terka dari matanya yang lagi-lagi memakai masker yang menutupi mulut dari pria itu
"Hari ini aku banyak sekali melihat dirinya ya, apa memang sebenarnya banyak dikota ini yang berupa seperti dia" pikirnya
.... "atau mungkin hanya aku saja yang tidak bisa melihat selain dirinya. Mungkin aku perlu pergi ke dokter" gumam perempuan itu bercanda
Diperjalanan pulang sore itu semacam ditutup oleh bait lirik dari salah satu gubahan nada yang dirangkai oleh Jeff Buckley yang berjudul "All Flowers In Time Bend Towards The Sun" yang ia putar seperjalanannya pulang
All flowers in time bend towards the sun
I know you say that there's no one for you
But here is one
All flowers in time bend towards the sun
I know you say that there's no one for you
But here is one
All flowers in time bend towards the sun
I know you say that there's no one for you
But here is one~
All flowers in time bend towards the sun
I know you say that there's no one for you
But here is one
But here is one
But here is one...
1 note · View note
blackperspec · 8 years
Quote
"Silir angin menghembus di tengah siang yang gersang. Menyejukan bagai senyumanmu, yang sekarang telah hilang. Jiwa ini pun bertanya-tanya, akankah angin itu datang kembali?"
FP
0 notes