Text
Celengan Rindu
Akhirnya kita tak lagi menguarkan rindu lewat WhatsApp atau sleep call di malam panjang.
Akhirnya kita dimampukan untuk memecah celengan rindu.
Malam itu sedikit gerimis, kau datang dengan genggaman tangan dan senyum paling sumringah.
Ah, binar matamu masih seperti di ingatanku; hangat dan teduh.
Daan, angle kananmu masih yang terbaik!
Kita menghabiskan hari dengan mengitari kota.
Sedikit berbincang tentang ingatan masa lalu.
Tentang bagaimana kau memaknai hidup, dan soal ajaibnya usapan tanganmu yang meluruhkan beban maha berat di pundakku.
“Satu satunya yang kubenci dari moment ini adalah waktu. Mengapa ia tak mau berhenti dulu?” Katamu.
Dan akhirnya.
Lewat sebuat pelukan panjang, kita menyudahi pertemuan.
Tepat diwajahmu, di matamu; kulihat rindu kembali menggumpal.
Tenang, sekarang dan tunggulah aku disana, memecahkan celengan rinduku, berboncengan denganmu, mengelilingi kota…
Terima kasih untuk waktu yang kau habiskan bersamaku.
Akan kulaksanakan pesan panjangmu yang sempat membuatku terkantuk kantuk itu.
Semoga kita bertemu lagi di waktu yang mungkin masih lama.
Tetap jaga kesehatanmu, jangan makan gorengan nanti kamu batuk lagi, jaga pola makanmu agar kamu tetap secantik itu.
Dan satu lagi, kamu bebas lakuin apa aja ke aku, mencubit, merangkul, menggenggam, tapi aku mohon jangan terlalu banyak tersenyum saat kita bertemu, karena sungguh itu membuatku hilang konsentrasi.
0 notes
Text
Train Date.
Hey, aku punya ide bagus “Train Date” namanya
Dimana kita akan pergi mengunjungi tempat tempat indah diluar sana
Mungkin Semarang atau Solo bisa jadi tujuannya
Selama perjalanan kamu bisa cerita apa aja yang ada di kepalamu
Cerita yang akan membuatku senang karena aku bisa mendengarkan ceritamu
Kita bisa membicarakan banyak hal
Berbicara tentang kita, tentang kelakuan konyol teman teman kita atau bahkan merencanakan nama anak anak kita nanti
Kalau bosan kita bisa melihat pemandangan hijau sawah yang kita lewati
Sampai akhirnya kamu lelah bercerita dan mulai mengantuk
Kamu memegang tanganku dan tidur dengan bersandar di pundakku.
Sampai tujuan kita bisa jalan berdua, berwisata kuliner dengan mencoba makanan khasnya atau kita juga bisa museum date layaknya pasangan suami istri.
Kalau di semarang kita bisa wisata ke kota lama dan kalau ke solo kita bisa kulineran di pasar gede.
Jadi gimana ?
0 notes
Text
Lebaran kemarin sedikit pertanyaan “kapan nikah?” dari banyak orang.
Mungkin mereka bosan dengan jawaban sekananya yang ku berikan.
Padahal, aku sudah menyiapkan jawabannya, detail..
Begini jawabannya.
Kami punya rencana nikah tahun ini :)
Akan kami kemas dengan sederhana dan intim.
Tak perlu banyak tamu undangan.
Hanya teman dekat yang kami undang.
Sebab kami percaya itu yang paling membekas ketimbang harus merayakan dengan pestapora.
Lalu kita akan tinggal di Jogja. Kota kita julukannya.
Kami sepakat dengan catatan sebulan sekali pulang kerumah untuk menjenguk orang tua.
Sekarang kekasihku itu ada dikota sana. Merayakan lebaran dengan sanak familynya.
Tadi kami sempat video call ..
Dan kali pertama aku berbicara dengan kedua orang tuanya.
Terutama ibunya; cukup lama aku bicara.
Sempat juga aku melobi ibunya agar pesta pernikahan dirayakan dengan sederhana tidak berlebihan.
“Tak perlu merayakan hal yang menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan uang ya bu” kataku
Dan ibunya setuju!
Senang mendengarnya.
Aku berjanji, akan mengasihi ibunya secara berlebihan nanti.
Btw, lebaran kali ini kekasihku itu cantik sekali, manis dengan kerudung merahnya. Wajahnya cerah, nampaknya seperti biasa make upnya slay sekali. Bikin tambah gemes.
Terus, kok bisa ya dia suka padaku ?
Hmmm heran!
Btw, nama kekasihku adalah …..
Mungkin ada usulan nama untuk kekasih HALU ku itu.
0 notes
Text
“Grocery Date”
Aku punya ide kencan denganmu, Grocery Date namanya.
Aktivitas belanja di supermarket paling lengkap di kota ini.
Tentu saja, kencan ini bisa dilakukan ketika kita sudah bertemu mungkin 4 - 5 kali.
Untuk ini kayanya kita bisa mulai dari awal.
Kita nanti akan berpura pura menjadi pasutri anyaran.
“Spider-sense” kita diuji,
Sejauh mana kita mampu saling melengkapi.
Ya, grocery date adalah cara paling menyenangkan untuk tahu kepribadian masing masing.
Tahu tentang keputusan dari barang yang kita ambil dan kita beli, kesabaran kita dalam memilih promo paling gila, Selera kita dalam memilih makanan atau minuman, dan tentu saja Ketelitian kita dalam mengecek tanggal kadaluarsa sebelum kita membelinya.
Kita akan saling menilai dari barang barang yang kita beli.
Kutebak kamu akan belanja lebih lama dariku.
Tenang, aku gaakan capek menemanimu.
Karena memang begitu seharusnya kan ?
Tapi, selayaknya pasutri anyaran kita bisa salah pilih barang.
Kita bisa tertipu diskon menggiurkan.
Dan tentu saja itu akan mengajari kita sebuah pelajaran.
Agar besok kita lebih teliti dan lebih selektif.
Jadi, yaa
Kupikir Grocery date adalah kencan yang harus kita lakukan sebelum kita terikat lebih jauh.
Dan, semoga kamu mau menunaikannya denganku.
Hehe :)
0 notes
Text
Yang terakhir ini gaakan aku biarkan pergi
Sebanyak apapun masalahnya dan sebesar apapun, aku akan mempertahankannya slalu
Aku nggak mau kehilangan lagi
Aku nggak mau patah hati lagi
Capek asli
Capek untuk mengulang semuanya lagi
Mengenal - PDKT - Jadian - Selesai - Repeat
Gitu aja mulu, capek asli capek
Mengakhiri tidaklah mudah begitupun dengan memulai perasaan baru juga tidaklah mudah.
Jadi, untukmu yang terakhir
Mohon kerjasamanya yaa
Karena semoga aku akan tetap sama
Mau kita tetap selalu bersama
Selamanya.
0 notes
Text
Obrolah random ketika lebaran.
Tanya karena jarang keluar rumah.
👨🏻🦰 : “Loh ini siapa kok gapernah keliatan ?”
👱🏻 : “Ini firman anak tengah, emang jarang keluar, kalau gaada gempa bumi, diajak temennya sama kontrol toko gabakalan keluar kandang dia”
👨🏻🦰 : “owalah, pantesan jarang taunya”
—-
👨🏻🦰 : “Ini alfan ya ?”
👱🏻 : “bukan, ini firman anak tengah, alfan itu adeknya, umar kakaknya, wajar kalau gatau, dari SMP udah jarang main, kalau nggak sekolah ya les, bapak ibunya aja jarang ketemu”
👨🏻🦰 : “Owalah rajin anaknya”
👱🏻 : “Enggak juga, banyak malesnya juga”
Pertanyaan yang paling sering ditanyakan, yak bener, pertanyaan tentang nikah.
👨🏻🦰 : “umur berapa sampean mas?”
🧑🏻🦱 : “26 pak”
👨🏻🦰 : “wah udah siap berarti ya ?”
🧑🏻🦱 : “siap apa pak ?”
👨🏻🦰 : “yo nikah toh, apalagi”
🧑🏻🦱 : “insya allah siap”
👨🏻🦰 : “tak bantu nyari gimana ? Tapi ada syaratnya”
🧑🏻🦱 : “apa syaratnya ?”
👨🏻🦰 : “harus mau dan harus jadi, dijamin oke ini”
🧑🏻🦱 : “wah resiko tinggi wkwkw, tak nyari sendiri aja”
👨🏻🦰 : “yawes, mugo2 dapet yang terbaik, jangan kebanyakan syarat, nanti makin tua syaratnya tinggal satu”
🧑🏻🦱 : “apa ?”
👨🏻🦰 : “Ya siapa yang mau”
🧑🏻🦱 : “walah, nggih siap”
Ini obrolan pemicu gosip berkembang kemana mana…
👨🏻🦰 : “mas, katanya calonnya orang semarang ya ?”
🧑🏻🦱 : “mana ada, enggak, gaada yang bilang gitu”
👱🏻♂️ : “Bukan semarang, di jogja tetep tapi gunung kidul”
🧑🏻🦱 : “siapa lagi, gaada gaada, gapernah bilang gituu”
👱🏻 : “yang kemarin, yang ditunjukkan ke bulik itu siapa ?”
🧑🏻🦱 : “mana, gaada, kemarin gugel foto isinya nota semua yaaa”
👱🏻 : “ada satu, cantik anaknya naik sepeda di deket sawah”
🧑🏻🦱 : “lah gaada, gamungkin akun gugelnya akun perusahaan kok”
👨🏻🦰 : “yang kemarin sama ibu itu, yang anak ambulu itu dimana ?”
🧑🏻🦱 : “bukaaan, kemarin cerita ke ibu itu mahasiswi observasi waktu itu, orang malang dia”
👨🏻🦰 : “yaudah itu aja, gausah banyak pilihan makin susah ntar”
🧑🏻🦱 : “ya allah, pilihan gimana satu aja gaada”
🧑🏻🦰 : “mas, kalau bisa jauh ya “
🧑🏻🦱 : “lah ngatur, kenapa emang ?”
🧑🏻🦰 : “biar aku bisa mudik, minim jateng biar bisa ke jogja”
🧑🏻🦱 : “heeee, urusannya apa dan ngapain ikut mudik?”
🧑🏻🦰 : “ya mas ya, jogja yaa, itu wes tadi yang semarang”
🧑🏻🦱: “astagfirullah, gaada asli nih, ada temen di jateng jogja tapi kalau nggak batang ya udah punya pacar”
👨🏻🦰 : “jauh sekalian gaada tah ?”
🧑🏻🦱 : “jauh kemana ?”
👨🏻🦰 : “aceh atau sumatera utara sana”
🧑🏻🦱 : “kejauhan doong -_-, gabakalan diterima juga”
🧑🏻🦱 : “eh minggu depan main yok ke ijen atau pantai wedi ireng banyuwangi” kataku mencoba mengalihkan dan akhirnya berhasil.
Dah lanjut besok..
0 notes
Text
Kita akan selektif pada akhirnya.
Memilih dengan cermat dan bijaksana, siapa sih orang yang paling tepat itu.
Meski usia terus melibas ditambah circle yang makin terbatas.
Kita tetap nekat menyeleksi, entah sejak kapan atau memang baru baru ini aja, kita jadi memaksakan diri untuk multitasking.
Menggunakan segala daya dan upaya untuk mencari, lalu menyeleksi.
Daan sekali lagi, di minimnya opsi :(.
“Kalau tiga aplikasi ini gak berfungsi, aku gatau harus gimana lagi” kata seorang teman, yang berharap Tinder, Bumble dan Omi jadi solusi.
Sampai akhirnya mereka menyerah dan memberikan beberapa kontak whatsapp lengkap dengan foto dan akun media sosialnya sebagai upaya terakhir yang bisa mereka lakukan.
Jadi, selamat menyeleksi.
Semoga dapat apa yang kita cari.
Kabar kabar ya kalau dapat yang serasi!
Inget cari yang serasi, jangan cuma sefrekuensi tapi beda server. Bisa2 kamunya yang pindah server.
Sebab emang ternyata, capek juga dihajar sepi setiap hari. :)
0 notes
Text
Akhirnya kita bertemu lagi ✨
Dan lagi lagi kamu mengagetkanku
“Mas nanti ketemunya disekitar sini aja ya?” Katamu di whatsapp.
Aku mengiyakan, meski sebenarnya aku punya rencana lain dan andai saja waktumu lebih lama di jogja.
Hari itu cukup melelahkan buatku. Tidurku kurang karena harus mengakumulasi tugas tugas kerja dan membackup beberapa agenda.
Oh iya, aku baru sadar sekarang
Bahwa ternyata bersikap biasa aja cukup melelahkan yaaa, padahal ada letupan kegembiraan karena akhirnya aku bisa bertemu kembali denganmu.
Sok cool itu nguras tenaga banget!
“Aku udah didepan tapi hujan” kataku di whatsapp sambil menggerutu karena lupa beli bunga atau cokelat.
Ah sudahlah, aku akan datang padamu apa adanya saja.
“Yaudah masuk aja dulu, aku di meja 18” balasmu.
Aku mencarimu di sela sela gerimis.
Samar samar aku melihatmu.
Lalu kukecilkan pupil mata untuk memastikan bahwa itu memang kamu, dan ternyata benar itu kamu.
Seketika aku meleleh.
Kamu membuat gelombang kejut di dadaku;
Lewat cara jalan dan senyumanmu
“Masyaallah kamu kok cantik banget”
Kataku dalam hati dan hampir keluar dari mulutku. Syukur aku masih ingat pesan temanku : “soo cool fir! Jangan keliatan seneng”
Maka aku hanya memberimu ketawa kecil yang aneh dan paling aneh.
Tawa kecil yang kini kusadari itu adalah tanda tanda meluapnya dopamin dari dalam tubuhku.
Dan akhirnya kita duduk di tempat yang sama.
Kita berhadap hadapan.
Tanpa ada sekat, tanpa ada kopi dan makanan ringan.
Kadang kala aku mencari ekor matamu, tapi segera kubuang seketika kamu membalas tatapanku.
Lalu aku salah tingkah, garuk garuk, melihat jam tangan dan mengecek ponsel, ya meskipun tak ada notif yang masuk.
Sementara kamu, kamu terus memberikan gelombang kejut lewat banyak cara; merapikan kerudung, mengusap mata dan senyum di depan layar handphonemu.
Dan entah bagaimana caranya kita bisa sedekat itu.
Aku bisa melihatmu lebih jelas.
Melihat pupil indah matamu yang ternyata lebih besar.
Mencium aroma parfum yang menenangkan.
Dan yang paling membahagiakan adalah, aku bisa melihat dengan jelas bahwa cantikmu jauh lebih cantik walau tanpa makeup sama sekali.
Lalu bunyi gerimis diluar berubah menjadi alunan partitur paling ritmis nun hangat.
Kita menciptakan kedekatan paling canggung.
Melahirkan perasaan aneh saat kulihat jari lentikmu ada ditanganku.
Tiba tiba jogja menjadi melankolis.
Jogja kembali menanamkan ingatan yang muskil kuhapus.
Ingatan betapa anehnya hari itu. Shit!
Dan waktu untuk pulangpun menyapa.
Kita pulang menumpuk segala pertanyaan.
Bagiku, kamu pulang mewariskan lagu Hujan turun karyanya sheila on 7.
“Hey ada yang ingin kubicarakan dan ini serius” bisikku.
Hehe
Eh enggak ding, boong.
Eh tapi,
Yaudahlah!
Sampai bertemu kembali di Jogja!
0 notes
Text
I am so proud of you for doing your best to be okay. I am so proud of you for waking up everyday an trying. I am so proud of you for being here today because I know some of your yesterdays were really hard. I don’t know what you’re going through but you are going to get through it. You are going to get through whatever you’re going through. I hope you fight for yourself when no one else does and i hope you know you are worthy of your wildest dreams. You are someone worth fighting fo. Keep Going!
0 notes
Text
Tapi aku selalu menikmati jatuh cinta di jogja.
Aku selalu suka ketika hormon oksitosin menguasaiku lalu mengeluarkan lewat kata kata. Aku tak peduli dengan efek sampingnya; Bahwa aku jadi tolol atau jadi tak rasional.
Aku juga tak peduli ia akan memuarakanku kemana; Apakah ke sunset paling romantis di pantai depok, atau ke bukit parahlayang.
Aku menikmatinya, Selalu.
Selalu membiarkan diriku jatuh cinta dengan kerudung parismu dan senyumanmu.
Dengan perasaan aneh ketika diam diam kamu menyentuh tanganku, dengan rasa bangga ketika akhirnya aku berani mencubit pelan pipimu untuk pertama kalinya, dengan cara kikukmu mengusap rambutku dengan obrolan panjang kita di tempat rahasia. Tanpa ada yang tau, bahkan orang terdekat kita kala itu..
Aku suka ketika jogja mendadak berubah mendung dan menurunkan hujan gerimisnya.
Ketika waktu di jogja menjadi slowmotion. Aku jadi punya waktu lebih lama untuk memperhatikan lekuk wajahmu, menebak isi kepalamu, dan bisa memutuskan secara yakin, bahwa “aku jatuh cinta kepadamu”.
Tentu aku sadar betul bahwa jatuh cinta di jogja sangat membuatku bisa jadi tak waras.
Bisa kembali lagi merasakan brengseknya kehilangan karena kamu akhirnya kembali ke rumahmu.
Merasakan remuk dan sakitnya melihatmu ke jogja dengan orang lain dan merasakan kacaunya perasaan karena lagi lagi.
“Aku gagal menjalin hubungan serius”.
"Tiba tiba perasaanku berubah ke kamu. Aku nggak tau kenapa, Jadi maaf" Katamu di seberang telfon.
Percayalah aku akan selalu siap mendengar kata kata itu darimu.
Aku tak akan mendebatmu.
Aku cuma akan diam sambil terus merawat ingat bahwa aku mencintaimu, meski cuma di Jogja.
Daan yaa...
Sungguh menyenangkan jatuh cinta di Jogja.
Sungguh menyenangkan punya berbagai varian perasaan tak wajar- yang akan selalu kusyukuri dengan khitmat dan bijaksana.
Jadi, aku akan terus berharap bisa jatuh cinta setiap hari di jogja.
Bisa kembali menumpahkan perasaanku ke kamu di pertemuan paling sunyi meski dengan sembunyi sembunyi.
Tapi, yaaa
Terima kasih.
1 note
·
View note
Text
Aku benci saat tiba tiba kita saling diam.
Saling menjauh dan bahkan di internet kita seperti dua bocah yang bermain di timezone yang saling sikut berebut wahana permainan. Kita melupakan banyak scene di kepala. Membungkamnya dengan cara paling paksa.
Kita seolah saling memberi tanda "jangan dekat dekat", Padahal rasanya, baru kemarin kita sedekat itu :)
Kini tak kutemukan lagi namamu berseliweran di ponselku. Dan sejujurnya aku selalu memaksa diriku untuk tidak peduli dengan itu. Sebab memang kamu tak terjangkau, kamu tak terengkuh dan kamu begitu jauh.
Lalu pada akhirnya aku menyadari satu hal dari ini semua: Bahwa mungkin memendam perasaan itu adalah cara paling romantis untuk mati pelan pelan. Cara paling bijak untuk tidak lagi percaya dengan harapan.
Dan kamu tau apa yang paling kacau dari semua ini ? Bahwa meski kita hilang komunikasi, kamu malah datang di mimpi, Kan 💩
1 note
·
View note