Tumgik
blueskyadmirer · 4 years
Text
Wkwkw antiwacana lah..
Mari bergabuunggg buat semua yg punya Tumblr :3
http://bit.ly/sahabaTumblr
Salah satu alasan kenapa Tumblr nyaman adalah, di sini yang kita jadikan ajang perlombaan adalah lomba berbagi kebaikan. Yang punya ilmu berbagi ilmu, yang berpengalaman berbagi insight, yang masih belajar berbagi postingan orang lain.
Kita gak takut kalah eksis karena pake baju lama, karena tempat nongkrong kita disitu-situ aja, ataupun fisik yang kita kadang tak secantik atau setampan orang lain.
Dari Tumblr kita belajar untuk menghargai orang dari nilai dirinya, bukan dari yang sekedar nampak di mata.
Cuma kadang bertanya, anak tumblr pada punya komunitas gasi, kalau iya gimana cara gabungnya haha
506 notes · View notes
blueskyadmirer · 4 years
Text
Tumblr media
Ini tentang apapun yang tiba-tiba muncul di pikiranmu begitu kamu membaca tulisan ini.
Waktu terbaik adalah waktu yang tepat. Bukan waktu yang terburu atau waktu yang terlambat.
Waktu yang tepat berarti kamu telah siap karena menyiapkan dan tidak menyesal karena gegabah dalam memutuskan.
Dan kamu tak akan pernah sampai pada waktu yang tepat mana kala kamu hanya menunggu tanpa bersiap apa-apa.
Karena waktu yang tepat adalah titik temu antara rencana yang terukur dan realitas yang mujur.
Apapun masalahmu dan apapun yang sedang kamu usahakan, semoga Allah memberkahimu. Semangat, ya!
© Taufik Aulia 2020
3K notes · View notes
blueskyadmirer · 4 years
Text
Memperjuangkan Surga
“Kenapa sih harus ada rapat online di 10 malam terakhir Ramadhan, dan kenapa aku harus ikut juga huhu.”
“Mau gimana lagi, agendanya pasti urgent dan harus segera diumumkan, lagian kamu kan panitia inti, harus ikut lah..”
“Iya, tapi kan pengen berburu Lailatul Qadr juga.. Mau mengasingkan diri dari dunia susah yaa ternyata.. “
“Wkwkwk, inget gak sih dulu pas SD kita selalu pengen bgt ke THR Sriwedari, Dufan-nya Solo yang hitz bgt..”
“Hmm.. korelasi?”
“Waktu SD aja kalau mau masuk THR Sriwedari gratis, kita harus jadi ranking 3 besar, kan?”
“Ohh iya sih”
“Kalo THR Sriwedari yang dulu kita anggep bagusss bgt aja, yang pada kenyataannya pas sekarang menyadari, gak bagus-bagus amat, sampe bikin kita berjuang keras supaya dapet ranking 3 besar biar bisa masuk gratis.. masa’ surga yang lebih bagus, indah, mulia, dan kekalnya dijamin Allah, gampang masuknya?”
“Huhu, iya ya..”
“Memperjuangkan surga emang gak gampang, namanya juga berjuang. Tapiii, it’s all worth it. Allah loh yang jamin kalau Allah akan mendekat lebih dari usaha hamba-Nya mendekat*. Semangattt, niatkan karena Allah, in syaa Allah yg mempermudah kepentingan orang lain, akan Allah permudah juga urusannya**..”
“.. Dan, transaksi dengan Allah, adalah transaksi yang tak akan pernah merugi.. Selamat dan semangat memburu surga kita! Please remember me in your du’a!”
I do. I always remember you.
*) ....Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).
**) Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat.Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat.Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya. (HR. Muslim)
Selamat memperjuangkan surga, Malam 21 Ramadhan 1441 H
11 notes · View notes
blueskyadmirer · 4 years
Text
Saat Hujan #4
“Seneng bgt kayanya, senyum-senyum terus”, sapamu mengagetkanku.
”Iyaa seneng bgt. Tau gak? Habis dapet handsanitizer gratis. Di saat-saat kayak gini, hal-hal kecil  gini terasa membahagiakan.. Liat nih, fancy bgt gakuaat“, kataku sambil memandangi botol handsanitizer.
“Alhamdulillah nya mana?”
“Eiya, Alhamdulillah hehe.”
“Pokoknya disyukuri ya. Apa-apa kalau ga disyukuri, sebanyak apapun tetep kurang. Tapi jika disyukuri, insya Allah akan bertambah*”
“Hmm iya ya, tapiii bersyukur itu sulit bgt gak sih di saat keadaan gak ideal kayak gini. Pengennya protes terus, gaktau ke siapa.”
“Bahkan di keadaan yang kita anggap idealpun, ada yang akan menganggap gak ideal, Tal”
“Eh wait, maksudku misal kegiatan kayak biasa gitu lho, gak ada pandemi, trus kita bisa kemana-mana bebas, ketemu siapa aja, koas juga bisa masuk biasa, belajar bebas tanpa ketakutan. Itu ideal kaan..”
“Hmmm, kalo itu ideal kenapa masih ada orang yang ngeluh? Kalo capek jaga kayanya kita pernah punya pertanyaan ke diri sendiri kenapa mempersulit diri gak sih dengan memilih jalan jadi dokter? Kalo koas masuk kayak biasa kita juga masih ngeluh kok tugasnya banyak, berasa babu, pasien rame, dll dll”
“Eh.. iya sih..”
“Acceptance is the key. Menerima bahwa segala keadaan yang kita alami, orang-orang yang kita temui, tempat-tempat yang kita singgahi, adalah takdir baik dari Allah, yang semuanya akan memberikan pelajaran..**
.. Kita gak bisa mengontrol keadaan, itu hak Allah. Tapi, bagaimana kita merespon keadaan itu yang kita bisa. Mungkin awalnya gak ngerti pelajaran apa, tapi terima dulu aja. Ikhlas dalam penerimaan, adalah awalan dari tumbuhnya kesyukuran. Yang penting tetap usaha maksimal menemukan pelajarannya, habis itu tawakal, biar Allah yang pahamkan melalui kuasa-Nya“
“Ah iya.. proses menerimanya ya tapi gak mudah, kalo belum bisa menerima, pasti susah juga berusaha mencari pelajarannya, huhu.Tapi, kita harus percaya kan ya bahwa Allah tidak akan membebani sesuatu di luar kapasitas hamba-Nya***?”
“Yap. Dan percaya bahwa ketika kita bertawakal dan bersyukur, Allah akan mencukupkan****. Sesempit apapun, Allah yang akan luaskan.”
Kamu menengadahkan tangan dan memperkeras suaramu
“ Allahumma shayyiban naafian, Ya Allah berikanlah kami kekuatan dalam ketaatan pada-Mu, jadikanlah kami manusia yang pandai bersyukur, masukkanlah kami ke dalam rahmat-Mu ”
Aku meng-aamiin-kan doa-doa indahmu, yang terdengar sayup-sayup dari balik maskermu.
“Doamu?”, tanyamu memandangku
“I prefer not to let you know this time”
Aku memejamkan mata dan berdoa dalam hati,
“Ya Allah, perkenankanlah doa-doa baiknya, lindungi dan iringilah langkahnya selalu dalam kebaikan. Berkahilah hidupnya, pertemukanlah dengan orang-orang yang satu tujuan menuju jalan kebaikan, dan berikanlah akhir yang baik. Dan semoga ya Allah, kami satu tujuan.”
Aku melihat ke arahmu, manusia pengagum hujan, dengan baju setelan abu-abu, masker bedah hijau, dan ransel hitam bercorak biru. Yang mengingatkanku tentang menerima dan bersyukur, di saat hujan turun, waktu kesukaanku. But, there’s one thing I like better than rain, and it was manusia pengagum hujan.
“What did you recite? Is it a secret?”
“Yeah, it’s secret. I’ll let you know later,..” , “if our fate meets again on same direction, by the will of Allah”
“Whatt, that’s not fair!!”, you splashed the rain to me
“hahaha, Bye! Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh”
Let’s meet again and I’ll tell you everything, OK?
*) Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S. Ibrahim:7)
**) “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
***) “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
****) “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Q.S. At Talaq: 3)
47 notes · View notes
blueskyadmirer · 4 years
Text
Kalau dipikir-pikir, kita tuh banyak cemasnya sedikit doanya.
Taufik Aulia
730 notes · View notes
blueskyadmirer · 4 years
Text
Ramadhan 13th: Alhamdulillah for the reminder :)
Pernah gak sih ngrasa Allah itu banyaak bgt caranya untuk mengingatkan kita yang sering lupa, melupa, khilaf, dan ngulang dosa? huhu.
Jadi ceritanya gini, emang hari ini ada jadwal kajian rutin gitu, biasanya jam 15.30-16.30. Hari ini, kemageran sangat dekat. Dari pagi badan udah rasanya kayak potek-potek, myalgia, LBP, biasanya tanda-tanda mau bulanan. Jadilah ini pembenaran buat memperbanyak rebahan :’) bahkan pas bimbingan hari ini, yang biasanya gak pernah rebahan, saking gak tahannya, akhirnya rebahan.
Trus, hari ini charger laptop lagi bermasalah bgt, gak bisa-bisa terus buat nge-charge.. Biasanya kalo diganjel bisa, ini juga gakbisa. Mood ku ambyar sekalee, jadilah dari siang cuma tiduran, sampe sore.
Sorenya coba-coba lagi, masih gak bisa.. Ya Allah, padahal ada deadline juga. Aku yg semi putus asa ini malah balik menaruh kepala di atas bantal. Huft, rasanya kesel bgt gak tau ke siapa wkwk.
“Duh kayanya emang gak diridhoi ngaji hari ini”, asli aku beneran batin gini.
Sekitar jam 16.26, update story WA project my fav verse of Qur’an-nya anak AAI. Bahkan aku updatenya sambil rebahan, trus abis update rebahan lagi.
16.41 ada yang ngereply gini
Tumblr media
Astaghfirullah, baru liat di pop-up aja udah kayak engap aku bacanya. Nyindir bgt woee... Walaupun aku bacanya agak lama dari sendernya ngirim, tetep aja rasanya menghujam jantungku. Huhuhu
Pertama, ini sendernya deket bgt sama aku juga enggak, cuma emang ada project bareng dan pernah se organisasi. Bukan perempuan pula, chat-chat an juga jarang, bales”an status apalagi. Bahkan ni orang yang katanya gak pernah marah di masa lalu pernah menunjukkan wajah marah & kecewa sama aku gegara aku plinplan di proker /yang bikin trauma sampe aku berjanji pada diriku sendiri gak akan melakukan kebodohan sampe ni orang gitu lagi/.
Kedua, menurutku karena dia berusaha khusnudzan (mengira w masak), yang bikin tambah jlebjleb.. zuzur aku gak se-rajin itu masak, mulai mencoba masak” ya pas quarantine gini, itu aja masih jauh dari anak” yg pada update masakan tiap hari :( Tapi aku jadi belajar, buat tetep berusaha khusnudzan kepada siapapun dalam keadaan apapun.
Ketiga, aku gak pernah menyangka orang ini begitu memperhatikan siapa temennya yang ikut ngaji gak.. Ada sih beberapa teman deket yang merhatiin aku ngaji gak, trus nanyain kalo enggak, tapi ini case nya sesama perempuan dan emang kita ada grup buat ngingetin kalo kajian. Walau begitu aja, aku masih jarang merhatiin orang lain ngaji gak:’)
HALUS BGT CARA ALLAH MENGINGATKAAN....
Habis baca chat orang ini, aku langsung refleksi, kok tadi mudah bgt menyerah buat ikut ngaji. Kalo laptop gabisa kan bisa pake HP, download dulu kek. Kalo kehabisan memori, hapus dulu kek aplikasi yang lain. Atau nyoba pake charger Ibu yang sama modelnya..
Dan sebuah funfact, habis itu aku coba” lagi chargernya, dan ternyata... sekali coba lagi, langsung bisa... ya Allaah, coba tadi tahan nyoba sekali lagi aja, mungkin udah bisa. Kenapaa udah nyerah sebelum coba si?!
Lha kalau buat masalah pandangan orang lain terhadap kita aja, kita rela melakukan apa aja biar dikenal baik, biar punya banyak teman dan gak ada musuh. Masa buat dikenal Allah sebagai hamba yang baik, usahanya minimal bgt, mudah nyerah. Hei Tal, kamu berjuang buat dunia apa akhirat sih?
Intinya gitu, semoga kita selalu ingat buat mengusahakan yang terbaik sebelum menyerah, apalagi buat masalah akhirat.
Terima kasih ya Allah, telah diingatkan dengan sangat haluss:’) I’m really in need of Your Guidance.
Terima kasih juga untuk perantara Allah yang mengingatkan saya, karena terima kasih terbaik adalah doa, May Allah have mercy on you! (and me, too)
Selamat dan semangat melanjutkan Ramadhan, teman-teman :)
36 notes · View notes
blueskyadmirer · 4 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
10 WASIYYAAT TO STAY AWAY FROM CORONAVIRUS
By: Ash-Shaykh Abdur Razzaq Al Badr Hafizahullah
47 notes · View notes
blueskyadmirer · 5 years
Text
Saat Hujan #3
Hari ini turun hujan,
Deras, sangat deras, seperti penyesalan hari ini,
Menakutkan, seperti melihat banyaknya kegagalan hari ini.
“Sedang menikmati hujan yang deras?”, sapamu
                                                             “Derasnya mewakili perasaan hari ini”
“Sedang sedih?”
                                                               “Sangat sedih, karena mudah sedih”
“Sedih karena gagal?”
                                           “Gagal banyak hal, bahkan dalam merencanakan”
“Tak apa, semua pernah.. “
                                                       “Mengapa kita bersedih atas kegagalan?”
“Karena, kita jarang merayakannya, padahal kegagalan adalah pencapaian”
“Pencapaian atas keberanian, pencapaian atas pengusahaan”
                                                   “Pengusahaan yang tak berhasil, untuk apa?”
“Untuk pembelajaran, untuk mengingatkan.”
“Bahwa perencanaan keberhasilan saja mungkin tak cukup. Perlu persiapan kegagalan, dan strategi pencapaian”
                                                “Ditambah sepaket kesabaran dan keikhlasan?”
“.. dan sepenuh harapan yang tertuang dalam doa.”
“.. dan keteguhan iman bahwa semua takdir Allah itu baik..”
Kamu menutup pembicaraan dengan senyuman. Memanjangkan tangan merasakan derasnya hujan.
Memejamkan mata, dan berkata,
“Ya Allah, sungguh takdir-Mu selalu baik, maka jadikanlah kami penerima takdir yang baik. Yang pandai bersyukur dan pandai mengambil pelajaran-pelajaran baik.”
Aku tersenyum, dalam hati meng-aamiin-kan.
Mulai sekarang aku yakin, kamu adalah salah satu takdir terbaik dari-Nya.
12 notes · View notes
blueskyadmirer · 5 years
Text
Saat Hujan #2
Aku berdiri melihat hujan, bersama orang-orang yang terjebak karenanya,
sayup- sayup kudengar orang-orang mengeluhkannya
sambil sesekali memanjangkan tangan untuk merasakan tetesannya,
dingin.. dan deras..
“Melihat hujan menyenangkan, ya?”, kamu mengagetkanku.
                                                                                    “Kita seperti hujan, ya.. “
“Karena?”
                                                    “Datang atau tidak, selalu ada yang tak suka”
“Iya.. karena kita tak bisa memenangkan semua hati”
                                                                                            “Lalu, bagaimana?”
“Hati manusia memang tak perlu dimenangkan, hati Allah yang harus.”
“Akan ada manusia yang tidak bisa melihat kebaikan dalam diri kita, sebesar apapun yang telah kita perbuat. Tapi Allah bisa, sekecil apapun yang kita lakukan, bahkan meski itu baru sekadar niatan. ”
              “Kita memang sering mudah melihat keburukan daripada kebaikan ya”
“Iya, tapi Allah sebaliknya. Melihat kebaikan pada setiap manusia terlebih dulu. Itulah mengapa Allah Maha Pengampun”
“Manusia banyak yang sulit memaafkan, karena tak bisa melihat kebaikan yang ada pada orang lain..”
                                                              “Karena sibuk mencari keburukannya?”
“.. dan menghakiminya, seolah-olah ia lebih baik darinya”
“Padahal, Allah Sang Maha Baik yang paling pantas menghakimi”
                                                                                “Jadi, lakukan atau tidak?”
“Lakukan, selama benar menurut Allah”, katamu sambil menunjuk langit.
Aku terpaku, kamu benar,
kita tak harus dan tak bisa memenangkan hati semua manusia,
semakin memikirkannya, semakin membuat kita menunda kebaikan.
Kita mudah melihat satu keburukan, dibanding banyaknya kebaikan lain pada diri seseorang.
Kita mudah merasa lebih baik, dan menghakimi, daripada memaafkan.
                                                                                          “Saatnya berdoa?”
“Tentu”
Kita menengadahkan tangan dan memejamkan mata
                                      “Allahumma Shoyyiban Nafi’an”
“Selamat menunggu hujan dan bersyukur karenanya!”, katamu melambaikan tangan.
Aku tersenyum. Bersyukur karena hadirmu juga, kan?
32 notes · View notes
blueskyadmirer · 5 years
Text
Hi, there
Halo, how’s life?
People said, life is getting more complicated when we are adults
Yeah, it’s totally no wrong
But then, we have to survive right?
or at least, try our best to survive
I know you’ll be fine, and happy
and find your own way
even it’s not today, hang on..
even when it’s hard to believe, hang on..
One day, let’s remember the day we broke so much,
the day we struggled the most
and share story about it
with a grateful heart
because that’s what makes us alive
For now, let’s prove to the world,
that we are trying to survive, wholeheartedly
and trying to keep this good way,
distance ourselves
because we believe,
to achieve something good, we have to take the good way
Go,
and see you to the day we can share anything to each other
achievement, story, theory, and life maybe?
2 notes · View notes
blueskyadmirer · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Here’s a hedgehog to try and spread a little more self compassion! It honestly helped me a lot to realize that suffering is a normal part of life, and we all go through some painful times. But we can be kind to ourselves while we go through that pain, and accept that our negative feelings are valid! It’s not the most interesting comic, but I hope it can help at least one person out there like it helped me.
Chibird 2020 Calendar | Patreon | Webtoon
3K notes · View notes
blueskyadmirer · 5 years
Text
Patah (lagi)
Mengapa semua begitu mudah patah, padahal telah dibangun dengan susah payah..
Kepercayaan, Penghormatan, Kekaguman, bahkan Rasa Cinta
Mengapa rasanya semakin menjauh, padahal waktu terus dikayuh..
Mengapa rasanya semakin berbeda, padahal dalam halaman yang sama..
Mengapa rasanya semakin tak sejalan, dan semakin tak ada jalan?
Mengapa di antara semua kemungkinan, rasanya kemungkinan kita yang paling sulit diwujudkan?
Mengapa mudah sekali semua berubah, tapi tidak pada harapan dan perasaan?
Mengapa semakin lama, semakin semua pintu tak membuka?
Mengapa hanya aku yang merasakan, namun tak tau apa yang harus dilakukan..
Mungkinkah ini pertanda untuk melepaskan?
3 notes · View notes
blueskyadmirer · 5 years
Photo
Pas bgt 😭👌💪
Tumblr media
Pengen post di luar serial warna sesekali. Gue sendiri pernah ngerasain kuliah di kampus yang anak-anaknya pada pinter dan gue termasuk yang bodoh.
Memang ga gampang buat ngebuang rasa insecure. Tapi harus mau ngalahin itu. Belajar sekuat tenaga. Bukan buat jadi yang paling pintar. Tapi buat mengasah mentalmu sendiri.
Kalau temenmu belajar sekali udah paham dan kamu belajar lima kali baru paham, kamu kudhu belajar lima kali. Kuliah itu bukan buat cepet-cepetan paham atau tinggi-tinggian nilai. Tapi buat nyari bekal buat kehidupan selanjutnya. Dengan belajar sekuat tenaga, kalaupun nilaimu ga tinggi, setidaknya endurancemu sudah teruji.
Semua hal itu takes time.
Sering banget ada anak yang mau demo program ke saya dan belum apa-apa udah bilang:
“saya nggak bisa bu”
“yaiyalah kamu nggak bisa. Kalo kamu bisa, kamu ga perlu ambil kelas ini”
Ngerasa ga faham itu wajar. Susah payah dalam belajar itu wajar. Nilai lebih jelek dari temen itu wajar. Belajar bareng adek kelas juga wajar. Dalam satu kelas, biasanya yang pinter banget itu dua puluh persen hhe. Kalo kamu ga pinter-pinter banget, kamu masuk yang delapan puluh persen. Ga usah minder. Fokus belajar aja. https://www.instagram.com/p/B4SbTUWH18h/?igshid=1va9vey75g7y4
58 notes · View notes
blueskyadmirer · 5 years
Text
Pemuda Masa Gitu
Zait bin Tsabit (13 tahun)
Penulis wahyu & penerjemah Rasulullah. Dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Suryani.
Muhammad Al-Fatih (21 tahun)
Menaklukkan Konstantinopel, ibu kota Byzantium (Kekaisaran Romawi Timur), salah satu imperium terbesar di masanya. Diangkat menjadi sultan pada usia 12 tahun.
Muhammad Al-Qashim (17 tahun)
Menaklukkan India sebagai panglima di masa Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik.
Attab bin Usaid (18 tahun)
Diangkat Rasulullah sebagai gubernur Mekah. Kepemimpinan beliau berlanjut hingga masa Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khaththab.
Usamah bin Zaid (18 tahun)
Ditunjuk Rasulullah menjadi jenderal perang yang anggota pasukannya adalah sahabat-sahabat besar seperti Abu Bakar dan Umar bin Khaththab.
***
Jika orang-orang di masa lalu berhasil menggapai kecemerlangannya di usia yang sangat belia, maka bagaimana kita di usia yang sama? Sedang berleha-leha? Merengek minta dibelikan ini-itu ke orang tua? Atau sedang dilema putus-nyambung dengan jodoh orang lain?
Masa muda adalah kekuatan di antara dua kelemahan: masa kecil dan masa tua. Kalau bukan di saat muda, kapan lagi kamu kejar cita-citamu? Fisikmu yang prima tak akan bertahan selamanya. Otakmu yang brilian akan tumpul jika tak kamu gunakan.
Pubertas bukan alasan, bukan pembenaran, bahwa di usia itu, kamu wajar saja berbuat nakal dan sia-sia. Jika memang kamu mencari jati diri, carilah di dalam Al-Qur'an, sunnah nabi, dan sejarah kecemerlangan generasi terdahulu.
"Hidup, hidup gue. Ya terserah gue!"
Kata siapa? Kamu itu anak orang tuamu, dilahirin dan disusuin ibumu, hidup dinafkahin ayahmu. Gak ada niat gitu buat membalas jasa keduanya?
Kamu itu ciptaan Allah. Hidup sampai detik ini juga karena karunia Allah. Gak ada niat gitu buat bersyukur dan taat sama Allah?
Hidup gue terserah gue? Gak malu ngomong gitu?
Selamat hari sumpah pemuda btw ;)
Taufik Aulia
1K notes · View notes
blueskyadmirer · 5 years
Text
Saat Hujan #1
“Bisakah kita selalu percaya bahwa suatu saat kita akan saling menemukan?”
                                                                                              “Kita harus bisa!”
“Karena?”
                                                                            “Karena kita percaya Allah...”
“... yang akan mempertemukan?”
                                                          “Iya. Di saat kita telah sama-sama siap.”
“Apakah segala penantian ini berakhir bahagia?”
                                           “Iya, jika kita percaya ada andil Allah di dalamnya.  
           Ada hal yang lebih penting yang harus kita lakukan, sebelum bertemu..”
“Apa itu?”
                                                                “Mencintai Allah lebih dari apapun.”
“Dan mempercayai segala keputusan-Nya?”
                                                         “Dan mempersiapkan diri dan hati kita..”
“Untuk?”
                                                     “Ujian yang mungkin lebih besar kemudian.”
“Dan itu adalah?”
            “Ujian dari komitmen yang telah diucapkan. Entah, akan seberat apa..”
Aku terdiam. Yang terdengar hanya rintikan hujan.
Kamu memandang hujan, menengadahkan tangan.
Kamu lalu memejamkan mata, dan berdoa.
Sepertinya banyak yang ingin kamu panjatkan.
Melihatmu, aku juga berdoa. Doa rahasia. Untuk kita.
Semoga, aku juga dalam doa.
14 notes · View notes
blueskyadmirer · 5 years
Text
Kuatlah, ada Allah.
Cantik.
Terkadang kita tidak mengerti atas apa apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Atas sesuatu yang terjadi di luar keinginan kita, atau tak pernah kita sangka akan menyapa.
Kita bertanya-tanya kapankah lelah ini akan luruh ? kapankah lelah ini akan menemukan muaranya untuk berlabuh, untuk diletakkan, tak lagi menjadi beban.
Namun nyatanya, selagi usia masih disisi, selama itu pula ujian tak henti menghampiri.
Ada hati yang masih bisa kita ajak ia untuk melalui semua dengan kesabaran, sabar yang cantik, sabar yang menyedikitkan keluhan (sebab bila kusampaikan tanpa keluhan sama sekali, kita hanyalah seseorang yang biasa, yang berulang kali jatuh dan terpuruk, yang sesekali ingin dikuatkan dengan nasehat terbaik). Sampai nanti pada akhirnya kita cukupkan pada Allaah untuk mengadukan segalanya, sungguh segalanya.
Kita yang begitu mengerti bagaimana keadaan kita yang sebenar-benarnya. kita yang mengetahui bahwa kita di ajarkan untuk menilik keadaan diri kita sendiri. Menghisab kesalahan diri, memperbaiki kekurangan yang demikian banyaknya.
Ada hati yang lapang bila memilih untuk mengembalikan pada diri sendiri, lalu menjadikan setiap ujian untuk menjadi jalan kembali kepada Allaah, memohon ampunan-Nya, memohon kebaikan-Nya.
Kembali pada Allaah dalam bahagia, dalam tangis, dalam lelah, dalam rasa syukur, juga terlebih dalam keadaan tidak baik baik saja.
Ada Allaah, sayang! ada Allaah yang Maha Kuasa untuk mengubah keadaanmu, Allaah yang Maha Kuasa untuk mengulurkan pertolongannya untukmu, Allaah yang Maha Kuasa menguatkanmu, lagi, lagi dan lagi.
Tetaplah bersinar, terang hingga benderang.
Mempercayakan kepada Allaah atas segala sesuatu yang diluar kuasa kita untuk mengaturnya.
Maasyaa Allaah, dan paragraf terakhir ini aku tiba-tiba mengingat nasehat sahabat terbaikku winda "bila kita bahagia-bahagia aja, ngga ada masalah, barangkali jadi jarang doanya, jadi jarang istighfarnya". iya ya ? Dan hidup di dunia hanya sebentar, paling berapa tahun. (ucapnya lagi kala itu). Maasyaa Allaah. Laa hawla wa laa quwwata illa billaah.
Untukmu hati yang baik, kuatlah! ada Allaah.
Menuliskannya @menyapamentari 🌻
261 notes · View notes
blueskyadmirer · 5 years
Text
😭🙏🏻
Iri?
Kadang kekayaan seseorang, keberuntungan yang tampak, kehidupan mereka di sosial media membuat kita silau--bahkan kadang nggak sekali-dua kali tanpa sengaja berujar dalam hati, "duh pengen deh..." Atau "gimana caranya ya biar bisa kaya gitu" Hahaha. Alhamdulillah aku terverifikasi manusia biasa, bukan bidadari. Pernah "ngerumput tetangga" juga jadi orang. Wadidaw alasan! Hahaha
Tapi tiap kali rasa iri tipis-tipis itu muncul, sebelum dia jadi julid atau dengki, atau mengakar berkepanjangan sampai aku hilang syukur dan self-love, aku selalu bilang sama diriku,
"Kamu iri sama dia, iri juga nggak sama hisabnya nanti? Siap nerima itu semua nggak?"
Karena belum tentu kalau kita jadi mereka, lalu kita bisa melewati pertanggungjawaban itu dengan baik.
Iri sama yang punya privilej: yakin siap? Yakin kalau di posisi dia kamu bisa melakukan hal-hal yang berdampak baik dengan privilej tersebut? Yakin nggak keblinger/gelap mata?
Iri sama yang punya duit banyak : yakin siap? Dimana-mana orang kaya hisabnya lebih banyak. Dari asal duitnya, cara megang duitnya, sampai digunakan untuk apa duitnya. Kadang lihat anak pejabat tuh ngiler juga sering jalan-jalan ke luar negeri, bisa kesini kesitu, punya channel ini itu. Tapi aku pikir lagi, ngeri juga kalau duitnya dari deal dealan proyek gelap, atau dari hasil nipu rakyat dikit-dikit. Hiiiii. Enak sih emang, tapi yakin nanti aku siap?
Iri sama yang punya keluarga (kelihatannya) asyik, samawa selalu: tanpa konflik berarti. Yakin? Yakin mereka nggak memendam sesuatu? Atau yakin nggak kita kalau iri dan diizinkan di posisi mereka bisa seberbakti itu sama orangtua? Bisa sesupport itu sama saudara?
Iri sama yang punya gaji banyak, karir mentereng luar biasa: Yakin? Iri juga nggak sama perjuangannya? Bisa jadi dia lebih jungkir balik. Lebih sengsara di awal menitinya. Belajar sampai berdarah-darah. Mengasah skill sampai nggak tidur. Jangan-jangan kita iri aja waktu dia di puncak, nggak iri sama prosesnya.
Iri sama yang selovable itu di sosmed atau aktif sekali di sosmed : Yakin iri? Yakin bisa menggunakan waktu di sosmed sebaik dia? Yakin bisa bikin konten kreatif kaya dia? Yakin bisa berdampak baik secara maya seperti dia? Yakin nanti malah nggak sombong? Yakin nggak tambah riya'?
Pokoknya sudah jadi prinsip, kalau lagi iri terima dulu kalau iri, lalu bunuh! Hahahahaha. Ashedap sadis juga~
Ga baik iri itu gaessss, iri yang baik sama orang kaya yang sedekahnya banyak sama iri kepada orang yang punya ilmu yang diamalkan dan bermanfaat. Udah itu aja. Embel-embel sisanya, hempas~
Jadi pas liat horang kayah, iri aja pas dia lagi sedekah. Hindari iri pas dia lagi pake barang branded sambil IG story staycation di hotel bintang tujuh, plus selfie muka glowingnya yang katanya bareface atau lagi bangun tidur HAHAHAHAHA.
Pas lihat orang pinter bangeeettt, iri aja sama ilmunya yang dipakai, diamalkan, diajarkan, dan bermanfaat. Gausah iri sama printilan yang lain kaya bisa jalan-jalan ke negara orang--keliling dunia dan fully funded. Dapet royalti atas karyanya yang sambil merem aja duitnya datang. Atau iri sama pasangannya yang support banget. Nooooo sama rasul nggak pernah diajarkan hal itu hehehehehehehe.
Ya sekian tips agar iri-mu tidak sampai ke sel-sel tubuh. Wkwkwkw
568 notes · View notes