Text
2021 - Separuh Pertama
2021 – Separuh Pertama
Terakhir kali menulis di blog ini, adalah di hari terakhir 2020. Tahun yang cukup mencengangkan. 2021? Ternyata lebih dari itu. Singkat cerita, Kallan lahir di bulan Maret. Sebuah titik kehidupan yang tidak bisa diutarakan bahagianya. April, tepat di ulang tahunku yang ke-26, aku bergabung bersama Blibli, yang sudah menjadi salah satu incaran sebelumnya. Mei, papah meninggal dunia tanpa ada…

View On WordPress
0 notes
Text
2020
2020. A Shocking Year. Dulu sempat bertanya, bagaimana sih rasanya hidup di zaman perang dunia? atau di zaman sebelum merdeka? Mendengarnya dalam sejarah mungkin membuat kita bersyukur karena hidup di zaman sekarang. Dan saat ini, 2020, pun akan akan menjadi sejarah di masa depan di mana anak cucu kita akan membaca mengenai kondisi pandemi yang membuat semuanya berubah. Yup, sekarang kita…

View On WordPress
0 notes
Text
Kita Adalah Jamie Vardy
Kita Adalah Jamie Vardy
Sesekali berselancar di LinkedIn, ingin tahu profil beberapa orang yang ditemui atau diketahui dari suatu acara atau webinar. Di situ, terkadang kita menemukan fakta-fakta yang cukup mengejutkan: ternyata orang yang dicari satu angkatan atau bahkan lebih muda dari kita tapi karirnya sudah sangat bagus. Mungkin konteksnya bisa ditambah dengan mereka yang sudah bekerja sebagai seniordi…
View On WordPress
0 notes
Text
November 2020
Tahun lalu, 2 November 2019, aku dan Ayu punya pengalaman pertama yang mungkin tak akan kami lupakan seumur hidup: bersama-sama terbang ke Singapore. Terdengar biasa saja untuk banyak orang, tapi sangat spesial bagi kami, and I didn’t refuse to admit that.
Ternyata, awal November tahun ini pun punya kisah menarik. Setelah 8 bulan pandemi dan bekerja dari rumah, hari ini aku resmi pindah ke…
View On WordPress
0 notes
Text
Mental Mengapresiasi
Sekarang, di Twitter, tak peduli tweet-nya tentang apa, asal punya engagement yang tinggi, bakal bermunculan akun-akun jualan layanan streaming, tentu saja paling banter adalah Netflix dan Spotify. Tak percaya? Cukup pancing saja dengan tweet yang kubuat:
Dalam hitungan detik, sudah ada 2 balasan dari akun-akun penjual tersebut dan tidak hanya jumlah replyyang terlihat di atas, beberapa juga…
View On WordPress
0 notes
Text
Seperempat Abad
Kemarin (15/04), usiaku genap 25 tahun. Angka spesial, ulang tahun kelipatan 5 tahun ke-4 kali ini cukup berbeda. Jika dibandingkan dengan saat usia 20 tahun, masih mahasiswa, masih minta uang ke orang tua dan belum punya tanggung jawab sebesar sekarang.
Harapan-harapan ketika menjadi lebih tuaternyata semakin sederhana. Yang penting keluarga bisa berbahagia dan tercukupi, sehat, dijauhkan…
View On WordPress
0 notes
Text
Terbang
Hari sabtu kemarin (2/11), aku dan Ayu memiliki kesempatan yang sangat berharga, bisa jalan-jalan ke Singapura. Ini karena aku memiliki urusan pekerjaan satu minggu di Singapura dan ditawari untuk mengajak Ayu sebelum memulai aktivitas di hari Senin. Ini adalah pertama kali kami naik pesawat, pertama kali ke luar Indonesia, dan bahkan pertama kali keluar pulau Jawa bagi Ayu.
Karena kesibukan…
View On WordPress
0 notes
Text
Latsar CPNS Kab Purwakarta
Latsar CPNS Kab Purwakarta
Pagi hari itu (8/9) aku mengantar Ayu ke tempat berkumpul para peserta Latsar CPNS Kab. Purwakarta yang akan berangkat ke Pusat Pendidikan Administrasi (Pusdikmin) Polri di Gedebage, Bandung. Aku tentu senang karena Ayu akan berada di Bandung dan kami bisa menghabiskan akhir pekan bersama di Bandung. Namun ada yang menarik dari suasana pemberangkatan mereka.
Kita semua tahu bahwa angkatan 2019…
View On WordPress
0 notes
Text
Gemastik Talks 1.0
Pagi itu aku berangkat dari Purwakarta dengan motor karena memang berencana untuk membawa motor di Bandung untuk beberapa minggu ke depan. Bukan ke Padasuka, tapi hari ini bertujuan ke kampus untuk kegiatan yang beberapa tahun ini mungkin jadi ‘rutinitas’: bertemu dengan mahasiswa baru. Tak sama seperti tahun sebelumnya yang bertujuan untuk kuliah perdana, kali ini aku hadir di sana untuk berbagi…
View On WordPress
0 notes
Text
Ibu Kota Pindah?
Akhir-akhir ini berita dan sosial media sedang ramai dengan dua sorotan: Papua dan Ibu Kota. Tapi kali ini kita akan bahas mengenai rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Utara. Pandanganku pribadi ketika mendengar kabar ini pun cukup membuat bertanya-tanya, bener nih?
Hal yang pertama dipikirkan adalah masalah biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk pemindahan ibu kota negara ini. Dari segi…
View On WordPress
0 notes
Text
100 Hari Jadi Suami
100 Hari Jadi Suami
SAAAHHH!!!!
Dan akad itu pun sudah terlewat 100 hari lamanya. Kalau jadi pejabat, mungkin sudah banyak jurnalis yang membuat laporan kerja 100 hari pertamanya. Nah, bagaimana dengan menjadi seorang suami a.k.a kepala rumah tangga yang anggotanya baru satu orang?
Tentu ini adalah pengalaman pribadi dan sangat boleh tak sama dengan apa yang dialami oleh orang lain tentunya.
https://twitte…
View On WordPress
0 notes
Text
Pesona Istora Jatiluhur
Kemarin (16/06), aku dan istri jalan-jalan ke Istora Senayan Jatiluhur. Perjalanan ke sana sebenarnya tak direncanakan. Ide itu tercetus ketika menunggu pelatih mengemudi datang dan kami berbincang rencana setelah ini akan ke mana.
Yap, mulai hari Minggu kemarin aku mulai mengambil kursus mengemudi dan mungkin akan kuceritakan pengalamannya di sini juga.…
View On WordPress
0 notes
Text
Rasanya Menghilangkan Setengah Populasi Dunia
Rasanya Menghilangkan Setengah Populasi Dunia
Bercanda, kok. Haha.
Jadi, ceritanya hari ini ada pekerjaan mendadak untuk edit video buat kebutuhan kantor. Nah, di sela-sela mencari beberapa video lama, eh si Bang Rudy menemukan video lama saat aku bercanda menggunakan Infinity Gaunlet-nya.
Video aslinya sih ingin menghilangkan setengah pekerjaan, tapi dibalas gaji juga hilang setengah :’)
Gara-g…
View On WordPress
0 notes
Text
Hi, I'm Back!
Hi, I’m Back!
Halo, dunia menulisku yang lama tak terjamah 😦
Terakhir aku menulis di blog ini adalah bulan Mei 2017, sudah lebih dari 2 tahun! Dan tulisan tentang perjalanan ke Semarang untuk kedua kalinya itu adalah tulisan terakhir yang dapat dilihat sebelum tulisan ini.
Berarti terakhir aku menulis untuk blog ini adalah ketika masih menjadi mahasiswa. Dan hari ini, bukan hanya telah lulus dari kampus…
View On WordPress
0 notes
Text
Jumat (21/4) subuh aku sudah bersiap dengan satu ransel dan satu tas jinjing untuk dibawa ke stasiun dengan mengendarai motor. Sudah jadi pilihanku untuk menuju stasiun mengendarai motor dan menyimpannya di stasiun. Tarif permalam yang kubaca dari beberapa sumber di internet adalah Rp 12.000,-. Aku lebih memilih opsi tersebut dari pada menggunakan transportasi online karena memiliki rencana untuk pulang ke Sumedang setiba di Bandung kembali yaitu pada hari Minggu subuh. Aku memilih tempat parkir paling pojok berharap menjadi tempat paling aman ditambah dengan kunci pengaman yang dibeli sehari sebelumnya. Walau banyak motor yang lebih berharga untuk objek kejahatan tetap saja suatu kewajiban untuk kita menjaga apa yang miliki sebaik mungkin.
https://twitter.com/banyurachman/status/855005817824624640
Kereta berangkat pukul 06.15 WIB dengan tujuan Stasiun Semarang Tawang. Yap, ini adalah kali ke-dua aku pergi kembali mendatangi undangan untuk mengisi workshop animasi di Universitas Negeri Semarang. Perjalanan kali ini bagiku akan terasa lebih menyenangkan. Ada dua alasan untuk itu: aku sendiri yang memilih kursi penumpang, dan perjalanan ke Semarang akan dilakukan dari pagi hingga siang. Itu berarti aku dapat melihat pemandangan sepanjang jalan hingga Semarang ditambah dengan posisi duduk samping jendela yang telah kupilih sendiri.

Stasiun Bandung di subuh hari.
Mendekati jadwal keberangkatan kereta, aku mulai memasuki kereta yang akan membawaku. Menelusuri gerbong kereta dan mencari tempar dudukku hingga melihat seorang perempuan paruh baya tengah duduk di kursiku. “Maaf teh, saya 16D”. Akhirnya perempuan tersebut bergeser dan aku mendapati tempat dudukku. Sebelum kereta berangkat kami sempat mengobrol sedikit dan aku tahu dia adalah mahasiswi ITB angkatan 2016. Wow masih mudah sekali pikirku. Mengobrol lebih lanjut, ternyata dia adalah mahasiswi S2 SF ITB angkatan 2016, telah lulus dari Unissula Semarang tahun lalu dan kini akan menghadiri wisuda temannya di Semarang. Malu? Bisa dibilang seperti itu karena menganggap dia jauh lebih muda ternyata lebih tua satu tahun. Kereta pun mulai berangkat meninggalkan stasiun.
Apa yang kulihat dari jendela ternyata sesuatu yang cukup menyeramkan. Masih melintasi kota, banyak sekali rumah-rumah yang berjarak hanya beberapa meter dari kereta. Bahkan banyak kutemui jemuran yang jaraknya kurang dari setengah meter dari jendela! Wow. Bahaya sekali rumah-rumah yang berada di sana. Dan aku sempat teringat bahwa sebenarnya rumah dengan jarak tertentu yang dianggap terlalu dekat dengan rel adalah ilegal. Tujuannya bagus, untuk keselamatan penghuninya juga. Bagaimana jika ada anak-anak yang bermain sekitar rumah hingga mendekati rel. Mungkin itu pula yang membuat Ahok memindahkan rumah-rumah di bantaran sungai ke rumah susun yang lebih layak.

Tempat tunggu di boarding pass.
Kereta terus berjalan melewati beberapa stasiun hingga akhirnya memasuki kawasan persawahan dan perkebunan. Dan ini sangat luar biasa! Yap! Dataran Jawa Barat yang naik-turun membuat kereta harus melewati terowongan atau jembatan. Paling menakjubkan tentu saat melewati jembatan. Aku dapat melihat persawahan hijau yang indah tepat dari atas seperti terbang. Atau aku dapat melihat jurang-jurang yang sangat dalam dari pandanganku. Tapi ada hal yang lebih menarik dari semua itu: ketika kereta berbelok! Yes! Dapat melihat ekor kereta sungguh menjadi pemandangan yang menarik. Terakhir kali aku melihat hal yang sama saat aku dan keluargaku naik kereta dari Kediri ke Bandung. Hingga akhirnya kereta tiba di Cikampek untuk waktu yang lebih lama dari stasiun lainnya.

Di stasiun Purwakarta.
Ternyata memang stasiun di Cikampek adalah salah satu titik stasiun utama. Dan semua yang ada di gerbongku membalikkan arah kursi dengan dalih kereta akan berjalan berbalik dari arah sebelumnya. Aku akhirnya mencari sumber di internet yang membawa ke beberapa blog dan mengkonfirmasi bahwa kereta Ciremai akan berbalik arah di Cikampek. Akhirnya aku dan mahasiswi ITB tadi membalik kursi. Kini posisi kita di belakang yang sebelumnya nomor dua dari depan gerbong. Di sana kami mengobrol kembali dan akhirnya aku baru tahu namanya adalah Arini dan berasal dari Sulawesi. Dia bercerita bahwa di berkuliah di Semarang karena ada program beasiswa dari provinsinya ke Unissula. Berarti semacam beasiswa untuk teman-teman yang berasal dari Palembang yang berkuliah di Pendidikan Ilmu Komputer UPI. Sesekali kami mengobrol yang membuat perjalanan tidak terlalu membosankan karena perjalanan dari Cikampek ke Semarang memang membosankan. Yap, perjalanan dari Cikampek mulai melalui jalanan yang lurus-lurus saja dan melewati perkotaan. Melewati persawahan pun yang terlihat adalah persawahan datar dan kebanyakan agak gersang. Satu-satunya pemandangan yang menarik adalah ketika rel kereta sangat dekat dengan laut. Benar-benar dekat, tanpa terhalang apapun, mungkin hanya beberapa meter sudah menemui garis laut. Namun pemandangan itu tak cukup lama, hanya beberapa saat lalu terhalang oleh pepohonan karena sudah terdapat tanah yang memangkas jarak rel dengan garis laut. Tapi kabar baiknya berarti Semarang sudah dekat.
Sampailah di stasiun sekitar sepuluh menit lebih cepat dari perkiraan. Sampai di sana aku bergegas mencari mushola. Memang karena bangunannya tua atau memang belum direnovasi sejak lama, bagiku sarana di stasiun Semarang Tawang belum cukup nyaman. Dapat terlihat dari sanitasi di mushola. Namun mungkin akan ada renovasi karena aku lihat di beberapa sudut sedang ada aktivitas pembangunan. Aku di sana menunggu Fadhlor yang akan menjemputku. Fadhlor adalah peserta workshop tahun kemarin yang menjadi kawan dekat via media sosial. Aku dijanjikan untuk diajak keliling Semarang dan diantar untuk bertemu dengan Teh Fitri, asisten dosen pemrograman yang kebetulan juga sedang ke Semarang untuk rapat dari kantornya di Kementerian BUMN.
Setahun kurang satu hari yang lalu aku berada di Semarang, dan pemandangan di sepanjang perjalanan bersama Fadhlor masih familiar di ingatanku. Memang Semarang cukup berkesan untukku.
Workshop ke Semarang (1): Perjalanan Menyenangkan Jumat (21/4) subuh aku sudah bersiap dengan satu ransel dan satu tas jinjing untuk dibawa ke stasiun dengan mengendarai motor.
0 notes
Photo

Orbit BEKRAF Selasa (11/4), Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) mengadakan sosialisasi dari Seleksi Desainer Indonesia yang dikemas dalam suatu acara bernama Orbit.
0 notes
Photo

Kisah Tragis Perpanjang SIM Berbekal surat yang dicetak dari hasil pengisian data di SIM Online, aku ditemani Tia menuju Polrestabes Bandung pada Selasa (14/3) kemarin.
0 notes