Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
25 INFORMASI PENTING TENTANG PALESTINA UNTUK ANAK
ceritakan ini pada anakmu.
Oleh: Dr. Jasim Al-Muthawwa’
Apabila anak Anda bertanya kepada Anda, mengapa Anda memberikan perhatian kepada Palestina dan selalu mengikuti berita Baitul Maqdis? Apa yang anda bicarakan? Apa jawaban Anda? Saya sarankan pembaca sebelum menyelesaikan tulisan ini berhenti sejenak dan memikirkan jawaban yang akan diungkapkan kepada anak andai ditanya pertanyaan ini.
Anda bisa menggunakan (25) informasi penting ini untuk diketahui anak-anak kita tentang Palestina dan Baitul Maqdis, sehingga mereka tahu mengapa kita peduli terhadap Palestina dan apa yang terjadi di sana, dan saya menyarankan pembaca untuk membacakan artikel kepada anak-anaknya, atau mengirim link ke mereka melalui (WhatsApp) agar membacanya sehingga mereka mengetahui walaupun kita sibuk dengan urusan dunia, namun Palestina tetap masalah kita pertama setelah berperan menyadarkan kaum muslimin dan mengajari mereka.
Ceritakan kepada anak Anda, “Wahai anakku, sesungguhnya Palestina adalah tempat tinggal para Nabi. Nabi kita Ibrahim hijrah ke Palestina. Nabi Luth ‘alaihissalam diselamatkan oleh Allah dari azab yang turun pada kaumnya menuju bumi yang diberkahi, bumi Palestina. Nabi Daud ‘alaihissalam tinggal di Palestina dan membangun mihrabnya, dan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam memerintah seluruh dunia dari Palestina, kisahnya yang populer dengan semut dan berkata, “Hai semut masuklah ke tempat tinggal kalian,” tempat yang disebut dengan wadi an-naml (lembah semut) di Palestina dekat (‘Asqalan). Di Palestina juga terdapat mihrab Zakaria ‘alaihissalam, sebagaimana Musa ‘alaihissalam meminta kaumnya memasuki Bumi Muqaddasah, ia menamakan dengan Al-Muqaddasah, yakni (suci) dari syirik, dan dijadikan tempat tinggal para Nabi. Banyak mukjizat yang terjadi di dalamnya diantaranya kelahiran Nabi Isa dari ibunya Maryam, seorang gadis kecil tanpa suami, dan Allah mengangkatnya ketika Bani Israil sepakat untuk membunuhnya. Di Palestina Maryam ‘alaihassalam menggoyang batang pohon kurma setelah kelahirannya dalam kondisi paling lemahnya wanita.
Termasuk tanda-tanda akhir zaman di Palestina, Isa akan turun di menara putih, dan akan membunuh Dajjal di gerbang Lod Palestina, dan itu adalah tanah Mahsyar dan Mansyar, dan Ya’juj dan Ma’juj akan dibunuh di bumi Palestina di akhir zaman, serta banyak cerita lain terjadi di Palestina, diantaranya kisah Thalut dan Jalut.
Anak saya bertanya, “Bagaimana dengan Nabi ﷺ dan hubungannya dengan Palestina?” Saya jawab, “Dulu kiblat pada awal diperintahkannya shalat menghadap ke Palestina, dan ketika Nabi hijrah ke Madinah malaikat Jibril turun dan beliau sedang shalat, Jibril memerintahkan untuk mengubah kiblat dari Baitul Maqdis ke Mekah Al-Mukarramah lalu masjid tempat beliau shalat dinamakan masjid Dzulqiblatain (dua kiblat). Demikian juga ketika Rasulullah melakukan Isra’, beliau pergi ke Baitul Maqdis sebelum Mi’raj ke langit. Inilah terminal pertama beliau berhenti setelah berangkat dari Mekah menuju langit, dan beliau menjad imam shalat para Nabi, karenanya tempat ini menjadi maqar para Nabi.
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasullah, “Masjid mana yang pertama diletakkan oleh Allah dimuka bumi?” Beliau menjawab, “Masjidil Haram.” Aku bertanya lagi, “Kemudian masjid mana?” Beliau menjawab, “Masjidil Aqsha.” Aku bertanya lagi, “Berapa jarak antara keduanya?” Beliau menjawab, “Empat puluh tahun.” Kemudian beliau bersabda, “Dimanapun shalat menjumpaimu maka shalatlah, dan bumi bagi kalian adalah masjid.”
Wahai anakku, Apakah kamu tahu bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu meskipun sibuk dengan masalah kemurtadan orang-orang Arab di Jazirah Arab dengan memobilisasi pasukan untuk memerangi mereka agar kembali ke Islam yang benar, beliau tidak membatalkan pasukan yang diperintahkan Nabi untuk pergi ke Syam, meskipun membutukan kekuatan untuk mengembalikan stabilitas Jazirah.
Apakah kamu tahu masa keemasan penaklukan Islam di masa Umar Al-Faruq radhiyallahu ‘anhu beliau tidak pernah keluar dari Madinah untuk merayakan penaklukan (pembukaan) negeri kecuali Palestina, beliau pergi ke sana sendiri dan membukanya dengan damai, shalat di dalamnya dan menerima kunci untuk menyelamatkan orang-orang Nasrani dari penindasan orang-orang Romawi saat itu. Kemudian dibuka lagi oleh Shalahuddin di hari bersejarah tahun 583 H hari Jumat bertepatan dengan tanggal 27 Rajab, tanggal yang sama dengan malam mi’rajnya Nabi ke langit melalui Baitul Maqdis. Ini merupakan kesamaan yang ajaib dimana Allah memudahkan pengembalian Al-Quds kepada pemiliknya sama seperti waktu Isra’ dan Mi’raj.
Anak saya bertanya, “Kenapa dinamakan Baitul Maqdis dengan nama ini?” Saya menjawab, “Nama ini telah ada sebelum turunnya Al-Qur'an, ketika Al-Qur’an diturunkan ia disebut Masjid Al-Aqsha, dan dinamakan Baitul Maqdis karena kesuciannya yang istimewa. Karena itu, tanah Palestina dan Syam adalah tanah Ribath, telah syahid di dalamnya 5000 dari kalangan para sahabat mulia, mereka antusias untuk membuka Baitul Maqdis dan membebaskannya dari penindasan Romawi. Para syuhada’ masih berguguran sampai hari ini, inilah tanah para syuhada’ dan tanah ribath.”
Anakku berkata, “Jadi pentingnya Masjid Al-Aqsha dan bumi Syam seperti pentingnya Haramain, Mekkah dan Madinah, bukankah seperti itu yah?” Saya menjawab, “Ya, anakku. Allah ﷻ mengumpulkan keduanya dalam firman-Nya, “Demi buah Tin dan buah Zaitun. Dan demi bukit Sinai. Dan demi kota Mekah ini yang aman.” (At-Tin: 1-3).
Ibnu Abbas berkata: At-Tin adalah negeri Syam, Az-Zaitun negeri Palestina, bukit Sinai adalah gunung di mana Allah berbicara kepada Musa ‘alaihissalam di Mesir, dan al-Balad al-Amin adalah Mekah Al-Mukarramah. Allah ﷻ berfirman, “Dan sungguh kami telah tetapkan dalam kitab-kitab setelah di catat di Lauh Mahfuzh bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hambaku yang shaleh.” (Al-Anbiya’: 105) salah satu tafsirnya bahwa umat Muhammad mewarisi tanah suci.
Anakku berkata, “Sekarang aku paham pentingnya Palestina dan Masjid Al-Aqsha, sebagaimana aku paham bahwa shalat didalamnya dilipatgandakan menjad 500 kali lipat, apakah ini benar?” Saya menjawab, “Ya, itu benar, dan jangan kamu lupakan anak-anak palestina dan penduduknya dari do’amu. Semoga Allah memberkahimu nak.”
Kuttab Al-Fatih Surabaya
275 notes
·
View notes
Text
Kadang, saya terlalu perduli dengan hidup didunia. Ingin segalanya ada dan dan tercukupi.
Tapi kadang, saya menjadi tidak perduli tentang dunia ini. Hanya ingin masuk surga saja. Tidak yang lain.
Saya hanya ingin masuk surga. Tapi susah sekali rasanya.
1 note
·
View note
Text

Ini bukan tentang 'untuk siapa' atau 'untuk apa'. Mari, diri. Berbenah bukan hanya tentang hari kemarin, atau hari ini. Tapi untuk kedepannya sampai kamu menghadap Allah.
.
.
Bekal yang selama ini kita kumpulkan susah payah, jangan sampai hilang hanya karena ketidakmampuan kita menjaga tangan dan lisan kita.
.
.
Dewasamu itu, semoga bisa menuntunmu untuk bisa membedakan mana yang layak kamu bagi dengan khalayak, dan mana yang hanya kamu dan Tuhan yang perlu mengetahuinya.
.
.
Be safe, diri, from An-nar.
1 note
·
View note
Text
Cerpen : Kalausaja Kamu Bersedia Bersabar Tiga Tahun Lagi
Waktu kita merajut rencana, kita masih terlalu muda untuk bertanggungjawab mewujudkannya. Mereka melihat kita masih seperti anak-anak yang tidak mengerti apa-apa. Waktu kita membangun perasaan, kita masih terlalu besar egonya, sehingga pondasinya kalah oleh hujan yang sedikit. Hujan kekhawatiran.
Sampai kemudian kita berpisah jalan. Kukatakan kepadamu berkali-kali, sembari mengingatkan diri sendiri. Kalaulah memang tujuan kita untuk mencari keridhaanNya, seharusnya dengan siapapun perjalanan ini tidak menjadi masalah, kan?
Kata-kata bijak yang keluar dari hati yang mengingkari kalimat tersebut. Berpura-pura kuat dan bisa menerima bahwa kenyataan tidak selalu sama dengan harapan. Tak berapa lama, jalan kita terpisah semakin jauh. Padahal hanya berjarak beberapa waktu.
Kalaulah kamu bersedia bersabar tiga tahun saja, tanpa kita berucap untuk saling menunggu. Aku bersedia mengisi waktu dengan apapun untuk menunggu. Seharusnya, aku mengatakan itu di persimpangan sebelum ini, tapi kata-kata itu tercekat, kalah oleh nasihat ayah yang terngiang-ngiang di kepalaku.
Waktu kamu memilih jalanmu, aku menangis sejadinya, diam-diam.
Kalaulah saja kamu bersedia bersabar tiga tahun lagi, mungkin akhirnya tidak akan seperti ini.
___________________________________________________
Lima tahun berlalu, jalan kita sudah jauh berbeda.
Aku ingin mengucapkan terima kasih kepadamu karena kamu pernah menjadi bagian dari proses pendewasaan, tanpa kehadiranmu aku tidak akan pernah mengalami masalah itu, juga tidak akan pernah menemukan pemahaman terbaik yang ku miliki saat ini.
Kalau saja kamu bersedia bersabar tiga tahun saja, aku tidak tahu apakah jalan ceritanya akan masih sama. Takdir, kita mengimaninya kan? ©kurniawangunadi
1K notes
·
View notes
Text
tepat
kelak, jika kamu memiliki mimpi atau cita-cita, letakkan ia pada tempat yang tepat. supaya ketika kamu merasa kesulitan memperjuangkan, kamu tak mudah mengeluh karena kelelahan. supaya ketika kamu berusaha mewujudkan tapi tak kunjung datang, kamu tak mudah menyerah ditengah jalan. kamu akan menerima dengan ikhlas segala keputusan yang ditakdirkan. toh, gagal sukses sama saja. asal selalu dekat dengan Sang Pemilik Mimpi, ya.
kelak, jika kamu mencintai seseorang, letakkan cinta itu pada tempat yang tepat. supaya kamu tidak merasa menjadi makhluk paling sedih ketika tiba-tiba kamu ditinggalkan. supaya kamu tidak menuruti hawa nafsu yang berlebihan. supaya logikamu masih tetap jalan. supaya anganmu yang melayang tetap sudi menginjak bumi. supaya khawatir, terminimalisir. jika ia kamu letakkan pada tempat yang tepat, kamu bahkan malah akan lebih semangat mengisi dengan kebaikan dan kebermanfaatan. pada diri, kamu akan terus melakukan perbaikan-perbaikan. bukan untuk seseorang itu lagi, tapi untuk Tuhan.
kelak. jika kamu merencanakan masa depan, letakkan ia pada tempat yang tepat. supaya ketika perjuanganmu diganggu dengan kekhawatiran-kekhawatiran dan ketakutanmu terus menjalar, kamu akan tetap melangkah meski terseok. kamu tetap merasa ringan untuk melakukan meski nyatanya berat. kamu tetap merasa mudah menjalani meski nyatanya sulit. kamu menjadi percaya akan takdir yang belum terjadi. ia membuatmu menumbuhkan persangkaan yang baik, yang membuatmu tetap tersenyum apapun yang terjadi.
letakkan semua pada tempat yang tepat. semoga Tuhan selalu menjadi yang nomor satu, ya. menjadi tempat paling tepat untuk meletakkan segala doa dan usaha. semoga jalan berjuangmu selalu menuju kebaikan-kebaikan meski terseok dan suka banyaaaak sekali kekhilafan ditengah jalan.
165 notes
·
View notes
Photo

Masing masing dari kita adalah ujian. Kesendirian adalah ujian. Dipertemukan pun sebuah ujian. . Kalau kamu berfikir, ini begitu berat. Tentu memang begitu seharusnya. Semakin baik hasil yang akan didapatkan, tentu ujian akan semakin banyak dan beraneka rupa. . . . Kita sedang diuji dengan kehadiran satu sama lain. Mari memenangkan. . . . 📷 : Pinterest
1 note
·
View note
Text
Noted!
Air pun ada pasang surutnya
Ada yang menggebu-gebu dalam kebaikan, ada yang terlalu menolak untuk sebuah kebaikan. Setiap darimu akan merasakan naik turunnya iman, kadang sendirimu dalam maksiat, dan kala ramai menyapa kamu layaknya calon penghuni syurga. Ingatlah, saat sendirimu menunjukkan bagaimana kualitas imanmu.
Semua orang percaya, tubuh ini jika tidak disibukkan dengan kebaikan, maka keburukan yang akan menjadi teman. Layaknya air di pesisir pantai, pasang surut imanmu akan terjadi untuk setiap harinya. Tergantung bagaimana kamu memulai lembaran baru di setiap pagimu, memanjatkan doa dan dzikir sebagai tameng, atau memulainya dengan dengkuran tidur yang terbangun saat matahari sudah memanas.
Ini hanya sebagian kecil dari sisi gelap setiap insan, sebagai pengingat dan penyengat diri. Mati itu pasti, berusaha menjadi bagian dari ahli syurga atau neraka itu pilihan. Jika tidak di mulai sekarang, tidak ada jaminan esok kamu akan bisa memulainya.
Duhai jiwa yang mengejar dunia, semua akan lelah saat terasa tersia-siakan usia. Untukku juga untukmu, semoga bisa menjadi hamba yang tau diri, yang selalu meminta syurga tapi amalan terasa jauh darinya.
Sudah saatnya, mari berbenah.
@jndmmsyhd
296 notes
·
View notes
Text
" Jauh sebelum dipertemukan, aku sudah berencana untuk memasuki surga dari pintu mana saja. "
Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Aufradhiyallahu’anhudan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).
1 note
·
View note
Text
kenapa kamu memilihku?
Nanti, (mungkin) aku akan bertanya hal seperti itu.
Bukan karena tidak percaya padamu, atau meragukan perasaanmu.
Bukan juga ingin dipuji, atau digombali.
Hanya saja, aku tidak habis fikir cara Tuhan mempersatukan. Bagaimana bisa, aku yang banyak kurangnya ini, dipertemukan denganmu. Lalu membuatmu jatuh hati pula. Menempatkanku ditujuan akhirmu. Menjadikanku rumah untuk pulangmu.
.
.
Kenapa kamu memilihku?
.
.
Karena denganku, kamu merasa nyaman.
Denganku, kamu merasa bisa mewujudkan mimpi-mimpimu.
Denganku, kamu ingin bersama-sama memasuki surga-Nya.
Denganku, kamu tergenapkan.
6 notes
·
View notes
Text
Apakah saya telah membuatmu jatuh hati?
Mungkin kamu harus mengambil sedikit jarak, tuan. Sedikit jeda untuk menormalkan kembali perasaan yang belum seharusnya ada. Ini belum waktunya. Dan maaf, bila saya telah mengacaukan hatimu akhir akhir ini.
2 notes
·
View notes
Text
Cukup
Suatu hari, kamu akan dihadapi dengan pilihan-pilihan dalam hidupmu. Bisa jadi tentang pekerjaan, penghasilan, lingkungan sekitar, ataupun yang saat ini masih sendiri; pasangan hidup, misalnya.
Pilihan-pilihan itu membuatmu bingung untuk mengambil sebuah keputusan. Masing-masing punya kelebihan, juga kekurangan. Kamu bingung menentukan, karena kamu ingin segalanya sempurna. Padahal sejak dahulu, tidak pernah ada yang sempurna di dunia.
Mungkin baiknya yang perlu kamu lakukan adalah diam sejenak. Mengambil jeda untuk kembali memikirannya matang-matang. Jangan sampai lelah sendiri mengejar sesuatu yang (kamu fikir) sempurna, lalu waktumu habis, dan pilihan-pilihan itu pergi.
Kalau datang suatu keadaan yang membuatmu harus menentukan pilihan diantara pilihan-pilihan hidup, bukankah lebih baik kamu memilih yang menurutmu cukup? Yang kamu tahu kekurangan dan kelebihannya, lalu kamu merasa cukup? Cukup membahagiakan, cukup menenangkan, dan diantara cukup itu, kamu merasa nyaman?
Suatu hari, pilihan-pilihan yang kamu anggap membingungkan itu sejatinya adalah ujian untuk membuatmu lebih dewasa dan bijaksana. Kamu tidak dituntut untuk mencari yang sempurna. Hanya perlu mencari apa-apa yang membuatmu cukup, lalu kamu mensyukurinya.
4 notes
·
View notes
Text
soliloquy tentang takdir
Tujuh belas kali dalam satu hari kita berdoa kepada Allah,
iyyaka na’budu, wa iyyaaka nasta’in. Kepada-Mu kami bergantung, kepada-Mu kami memohon pertolongan.
dan nyatanya dua doa ini tidak begitu mudah dipahami jika kita tidak berusaha untuk mencari hidayah. Pada apa yang kita ikhtiarkan namun tidak pernah ditakdirkan untuk kita, mari kita menata hati untuk ridho.
Kita adalah manusia yang tak pernah kehabisan cita-cita. Hilang satu, insya Allah akan tumbuh seribu.
hidup kadang memang melankolis jika kita bertahan pada sikap yang demikian. Tapi jika semua kita bawa dengan semangat, insya Allah semua akan baik-baik saja.
Saya bingung mengawali tulisan ini karena secara nggak langsung jadi semacam sesi curhat. Tapi rasanya nggak enak juga kalau tidak dituliskan.
saya dari dulu banget pengen PhD, udah ikhtiar tapi susah buat berangkat. Endingnya pas saya ngobrol bareng ibu, ibu selalu berharap saya sukses, bisa pergi jauh ke banyak tempat, tapi beliau tidak bisa melepas saya dalam waktu yang terlalu lama.
“Kenapa ibu nggak bilang kalo sebenernya nggak sreg lihat aku pergi dalam waktu lama?”
“Ibu nggak pengen menghalangi kamu meraih cita-cita dek”
saya tertawa.
“Bu, cita-cita ku itu nggak pernah sesempit itu. Udah berapa kali jalan hidupku belok, tapi ya tetep baik-baik aja. Ibu nggak pernah menghalangi aku menggapai cita-cita. Kalau memang aku nggak berangkat ya karena emang bukan takdirnya”
I’m fine. Sekarang lagi on fire bikin penelitian karena ngerasa udah pas dan fokus. Dulu nggak fokus ke riset karena takut kalo misal udah bikin proposal dengan roadmap tiga tahun eh ternyata tahun 2019, saya berangkat.
Apa yang diizinkan oleh Allah untuk menjadi rezeki kita tak akan bisa terhalangi oleh apapun. Yang perlu saya usahakan hanya menjemputnya dengan cara yang baik dan dijalankan dengan hati yang ridho, bukan cuma oleh saya tapi juga oleh keluarga saya.
Beberapa pekan lalu, ada dua orang curhat. Satunya tentang pekerjaan, satunya lagi tentang pernikahan.
Teman pertama dapat kerjaan di luar kota. Fee nya gedhe banget. Tapi orang tua nggak mengizinkan karena jauh.
Teman kedua dilamar laki-laki yang kerjanya jauh banget di luar pulau. Dia suka tapi orang tuanya belum bisa nerima karena nggak bisa jauh juga dari anaknya.
“kamu mau mikir kalo orang tua kamu menghalangi rezeki kamu?”
teman saya tertawa. Dia menjawab:
“hampir”
“nggak ada yang sanggup menghalangi rezeki dari Allah. Kalo kerjaan itu takdir kamu, insya Allah next dia bakal datang lagi. Biar orang tua kamu ridho dulu”
“kalo ternyata nggak balik?”
“Simply, itu bukan rezeki kamu. Jangan blaming ke siapapun untuk sesuatu yang memang bukan takdir kamu. Sing sabar”
“Kamu nggak pernah ngerasain De”
“Aku ngerasain itu berkali-kali. Yaa emang kita nggak bisa menganggap orang lain sama kayak kita. Tapi, andaipun orang tua kamu ngasih izin, kalo itu emang bukan takdirmu, bisa jadi bakal ada kejadian lain yang menjauhkan kerjaan itu dari kamu. Mungkin sekarang kamu lagi diuji biar nggak gampang blaming”
lantas apa gunanya ikhtiar kalau ujung-ujungnya ga ditakdirin juga?
mungkin di sini kita jadi memahami bahwa ikhtiar itu ladang amal. Ladang bagi kita untuk mendewasakan diri. That’s why saya nggak pernah setuju dengan kalimat “hasil tidak pernah mengkhianati proses” yang ada itu “Allah tidak akan pernah meninggalkan hambaNya”.
Karena tidak semua keinginan kita akan diberikan oleh Allah. Tidak semua ikhtiar berujung pada hal-hal yang kita cita-citakan. Tapi percayalah, tidak ada yang sia-sia.
Bersyukurlah masa depan itu dirahasiakan. Sebab jika kita tau sesuatu itu tidak ditakdirkan untuk kita, kita akan kehilangan semangat untuk berjuang. Padahal bisa jadi perjuangan itu adalah ladang amal yang bermanfaat bagi fase hidup kita selanjutnya.
Tentang doa yang belum dikabulkan, saya teringat ceramah ustadz Nouman Ali Khan. Beliau menjelaskan (saya lupa lafadznya, tapi intinya demikian):
“Nabi Ya’qub AS berdoa agar nabi Yusuf AS kembali pulang sejak nabi Yusuf AS hilang. Tapi Allah mempertemukan beliau berdua bertahun-tahun kemudian dalam kondisi yang terbaik. Yusuf AS menjadi bendahara negara dan saudara-saudaranya sudah tidak menyimpan kedengkian”
mengabulkan doa, memberikan takdir dan rezeki itu murni hak prorogatif Allah. Kalau demikian, apakah kita tidak boleh berdoa?
Kita diperintahkan berdoa untuk semua urusan. Bahkan yang paling sederhana sekalipun. Sebab doa adalah tanda bahwa kita melibatkan Allah di semua urusan, doa adalah bentuk cinta kita kepada Allah. Jika kita mencintai seseorang, tentu kita akan bercerita tentang apapun, bahkan hal yang paling sepele sekalipun. Bagaimana mungkin kita disebut mencintai Allah jika kita tidak melibatkan Allah dalam urusan-urusan kita?
Selain itu, doa adalah bentuk kesadaran bahwa kita adalah manusia yang kecil, yang tidak mampu mengendalikan apapun, termasuk mengendalikan lintasan-lintasan di pikiran kita. Maka berdoalah agar pikiran-pikiran kita selalu dipenuhi dengan hal-hal yang baik, berdoalah agar kita terhindar dari rasa ujub.
Allah itu Maha Kuasa dan Maha Mengetahui. Dimana dengan Kuasa-Nya, Dia bisa saja mengizinkan sesuatu terjadi tanpa proses, mengizinkan apa yang kita inginkan hadir begitu saja di depan mata kita tanpa ikhtiar. Namun salah satu dari nikmat-Nya yang jarang sekali kita sadari adalah, Allah menghadirkan sunnatullah bahwa segala rezeki dijemput dengan ikhtiar. Ikhtiar sejatinya ladang amal, mendewasakan dan menghadirkan banyak sekali hikmah.
Jiwa kita tidak akan kaya jika kita tidak ditempa oleh banyak ujian. Seperti halnya manajer yang tidak akan mampu mengelola perusahaan dengan baik jika dia tidak meraih semua dari bawah sehingga skill nya menjadi mumpuni. Kita pun begitu.
Maka manusia selalu diuji di titik lemahnya. Agar ia sadar bahwa ia hanyalah jiwa yang kecil di genggaman Allah. Maka manusia selalu diuji di titik lemahnya agar dia menyadari kekurangannya dan bisa berubah ke arah yang lebih baik.
pada apa yang tidak ditakdirkan padahal sudah diperjuangkan sekuat tenaga, semoga hati kita dilembutkan agar kita ridho dan bisa menangkap begitu banyak hikmah di balik takdir.
mungkin ini godaan yang besar buat orang yang punya azzam yang kuat pada sebuah cita-cita. Terkadang kita, secara nggak langsung, menggantungkan hidup kita pada cita-cita tersebut.
kita memang harus totalitas dalam mengerjakan sesuatu, tapi jangan sampai terlalu attached. Jadilah hamba Allah yang siap ditempatkan dimanapun. Sebab bumi Allah itu luas, dan cara Allah menyediakan ladang amal itu banyak bahkan terkadang tidak terpikir di kepala kita.
309 notes
·
View notes
Text
Para Pemburu Surga
Tidak ada yang salah dari seseorang yang berlari menjemput kebaikan, saat matamu melihat bahwa apa yang dia kerjakan tidak akan menambah sepeser pun dari harta dan justru membuat hidupnya akan lebih berat.
Tidak ada yang keliru saat seseorang lebih dulu melangkah maju untuk mengambil kebaikan, saat yang lain masih melihat dan berfikir apakah itu akan bermanfaat untuk dirinya atau tidak.
Dia tau bahwa bebannya akan bertambah, dia pun menyadari bahwa tenaganya akan terkuras dan waktu akan semakin singkat baginya. Karena baginya surga tidak di beli dari keraguan, surga tidak di beli dari berfikir melulu soal dunia. Mungkin dia menyadari betapa sedikit perbekalannya, hingga harus ada yang dikorbankan untuk memburu surga.
“Hargailah untuk setiap orang yang bersedia mengabdikan hidupnya untuk menjemput surga dengan jalan keikhlasan, hargailah setiap orang yang mau menjual dunianya untuk tiket surga, meski dimatamu ia seperti sia-sia tersebab dunia tak berpihak padanya.”
Dan bersedihlah saat ternyata kamu masih dalam lingkaran ragu untuk setiap kebaikan yang datang dan kamu masih diam menunggu untung rugi bagi duniamu.
Jangan mudah merendahkan, tersebab matamu tidak bisa melihat akhir dari perjalanan seseorang, tersebab matamu tidak bisa menerka untung rugi bagi setiap hamba yang memburu surganya. Selipkan doa agar dirimu berada dalam hujan kebaikan, untuk bekal perjalanan panjang.
Untukmu selamat memburu surga!
@jndmmsyhd
305 notes
·
View notes
Text
“Very nicely written 😊 By Ustaz Don Daniyal 7 Sunnah Hebat 🌝 Dalam kehidupan sehari-hari ada kala kita mungkin telah melampaui batas. Imaginasi kotor, percakapan dan perbuatan yang tidak betul menjadikan kita selalunya semakin jauh dengan Allah SWT. Tetapi itulah kita manusia, tak lari dari kesilapan..dan mujurlah Allah selalu membuka pintu taubat kepada kita, agar dapat kita meneruskan perjalanan menuju akhirat dengan lebih berkat. Hendaknya kita sekurang-kurangnya selalu menjaga Tujuh Sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah: 🌝 Pertama: Tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya. Pastinya doa mudah termakbul dan menjadikan kita semakin hampir dengan Allah. 🌝 Kedua: Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari, alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman. Paling tidak jika sesibuk manapun kita, bacalah ayat 3Qul, atau ayat qursi. 🌝 Ketiga: Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke mesjid, kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah. 🌝 Keempat: Jaga solat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha. Yakinlah, kesan solat dhuha sangat dasyat dalam mendatangkan rezeki. 🌝 Kelima: Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari. Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah berlipat kali ganda. 🌝 Keenam: Jaga wudhu’ terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwu dhu’. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu’ senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah”. 🌝 Ketujuh: Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah. Sama2 jadikan ianya amalan harian & sebarkanlah, moga menjadi saham buat kita di akhirat nanti.. بارك الله فيكم..”
— (via anahazwanie)
940 notes
·
View notes
Text
Kemarin sore
Kemarin sore, dikantor, ada kucing bawa sesuatu di mulutnya. Saya fikir si kucing lagi 'gendong' anaknya. Eh, ternyata bukan. Bukan anak kucing yang dibawa, tapi burung.
Burung yang dibawa agak besar, dan yang membuat saya akhirnya ngejer-ngejer itu kucing, karena saya liat bulu burungnya bagus. Kayak burung kakak tua. Berharap si kucing bakal ninggalin si burung kalo saya kejer dia. Tapi kucingnya ngotot gak mau lepasin. Malah kabur. Tragis liatnya.
Tadinya saya berniat ngejer sampe dapet burungnya. Kan kasian. Niat saya mau saya rawat lukanya kalo si burung masih ada nyawa. Tapi setelah saya fikir lagi, saya biarin si kucing pergi. Saya gak boleh memikirkan hanya dari satu sisi. Mau gimana pun, kucing juga butuh makan. Saya jadi malu, harusnya saya bisa kasih makan kucing, bukannya malah mau ngambil makanan yang susah susah dia dapetin.
Kalau dilihat, si kucing memang terkesan kejam. Tapi bukannya manusia juga makan burung? bedanya kucing gak bisa masak, makanya dia makan mentah-mentah.
Saya jadi bersyukur tinggal ditempat yang entah berantah ini. Diajarin sesuatu setiap harinya.
Belajar untuk tidak menilai sesuatu hanya di satu sisi. Belajar untuk memahami, bahwa didunia ini, rantai makanan memang akan selalu terjadi. Juga, bahwa setiap makhluk sudah diatur rizkinya setiap hari.
Kalau menurut logika, burung punya sayap, bisa terbang. Pasti susah untuk si kucing yang cuma bisa lari ditanah, gak bisa terbang, nangkep si burung. Tapi Allah membuat segalanya menjadi mungkin. Allah gerakin si burung hinggap ditanah, jadi si kucing dengan sigap bisa nangkepnya.
Masyaa Allah.
Subhanallah.
0 notes
Text
Cerpen : Suatu Ketika Sedang Berjuang
Ayahmu pernah berkata bahwa yang terbaik bagi puterinya bukanlah segala hal yang ada padaku. Aku yang kala itu tidak mengerti, seolah semuanya tampak abu-abu. Sampai aku bertanya-tanya, apakah semua ayah di dunia ini seperti ayahmu?
Aku berusaha menyangkal bahwa aku masih berjuang, berproses, bertumbuh. Tapi, ayahmu tidak mau tahu tentang itu. Karena aku memintamu saat ini, bukan saat aku sudah menjadi segala sesuatu yang meyakinkan.
Sampai kita berbicara satu sama lain. Sepertinya, jalan yang kita tuju bukanlah jalan yang selama ini kita cari. Kita bersinggungan sejenak dalam hidup ini. Kamu yang berusaha menjadi anak berbakti dan aku yang berusaha menerima kenyataan bahwa aku bukanlah segala sesuatu yang ayahmu inginkan.
Setelah banyak waktu berlalu. Apakah kita sudah berhasil menarik pelajaran berharga dari semua kejadian itu? Selepas semua perasaan yang kita rasakan, sudahkah kita berhasil memahami mana yang baik, mana yang tidak?
“Coba ingat-ingat lagi sebenarnya apa yang kita perjuangkan, apakah kamu hanya memperjuangkan seseorang untuk menjadi pendampingmu, atau memperjuangkan ibadahmu. Jika memang untuk ibadahmu, sebenarnya, dengan siapapun kamu bisa melakukannya, tidak harus denganku. Semoga kita bisa ikhlas menerimanya.”
©kurniawangunadi
619 notes
·
View notes
Text
Hanya butuh keberanian dan keyakinan!
Terlalu banyak mempersyaratkan sesuatu dalam hidup justru hanya akan membuat hidupmu tak banyak beranjak kemana-mana. Harus sudah ini dulu baru lakukan itu; harus punya ini dulu baru kerjakan itu; harus ada temannya, malu dan malas kalau cuma sendiri. Ada hal-hal dalam hidup yang sebenarnya bisa kita lakukan tanpa banyak mengajukan syarat. Karena di antara hal-hal itu hanya butuh keberanian dan keyakinan. Karena di antara syarat-syarat itu, kebanyakan muncul sebagai pembenaran dari lemahnya tekad dan besarnya kemalasan.
— Taufik Aulia
1K notes
·
View notes