Text
Evaluasi Penolak Pertama
Evaluasi dari penolakan yang pertama, jika kita ingin menarik kesimpulan penolakan ini bisa kita simpulkan beberapa hal, yaitu pertama si laki – laki kurang mengerti strategi mendapatkan wanita, selayaknya perang, dia tidak mengenal baik medan perang yang dia akan arungi, dia tak paham dengan apa yang akan dia hadapi di depannya, sehingga kegagalan pun dia dapatkan. Dari segi ekonomi juga kita perlu cermati, bahwa kondisi ekonomi global sekarang sedang menganut system Liberal dan kapitalisme, dimana era ini sangat di tentukan oleh sesuatu yang tampak di hadapan mata. Zaman Kapitalistik membentuk ungkapan, “jangan salahkan wanita materialistik di era kapitalistik”. Dari zaman, kita perlu berkaca kepada passionnya dunia yang lebih tertarik kepada benda – benda pun tak terhindarkan. Tak perlu menyalahkan wanita punya pikiran seperti itu, mereka sebenarnya pun tak mau, namun realita lah yang membentuk pemikiran mereka dan kaum adam pun tak mau kalah dengan apa yang tampak yaitu wajah wanita yang harus di hiasi oleh make – up dan gaya wanita menenteng tas – tas branded.
Meminjam istilahnya Om Tan Malaka dalam bukunya berjudul MADILOG yaitu Materialisme Dialektika Logika, cara pandang perubahan Manusia Indonesia sangat di pengaruhi oleh Logika mereka kepada hal – hal mistis telah hamper punah di abad 21 ini, para orang tua tidak banyak lagi mempercayai hal – hal takhayul di luar nalar lagi, sehingga pertanyaan orang tua zaman now bukan kepada “wetonmu apa?” atau kamu berasal dari mana, atau sukumu apa?”, lebih kepada pendapatanmu berapa? Tak juga kita bisa salahkan karena dunia sudah seperti, yang perlu di lakukan adalah kamu masih pada idealismemu atau kau harus ikut kepada jalan dunia ini bekerja. Â
0 notes
Text
Jodoh Itu yaa bukan Kamu....
Cara penolakan wanita dalam menjalin asmara memang unik untuk diceritakan, dari beberapa pengalaman penulis rasakan selama menyatakan rasa suka kepada perempuan, penulis menyimpulkan beberapa sifat dan kata – kata yang akan di berikan oleh perempuan dalam menolak rasa yang kamu rasa pada seorang wanita. Ngomong – ngomong, penulis sudah pernah di tolak 11 kali lho (rekornya sekarang sih gitu J), eitz tapi ini bukan untuk pacaran, tapi ke jenjang pernikahan. Emang sih pernikahan itu momen sakral yang seharusnya di rasakan dan dinikmati sekali seumur hidup manusia. Ya karena emang tak mudah sih menemukan belahan hati untuk bersama – sama mengarungi lautan pernikahan. Yang penulis rasakan adalah momen – momen di film akan berbanding terbalik dengan kehidupan nyata dimana aktor laki – laki nya menemukan cinta sejatinya tanpa si aktor perempuannya mengulik latar belakang si laki – laki berasal dari keluarga mana, atau punya apa. Ibarat cinta yang tak pernah salah dirasakan oleh seorang manusia, penulis pernah memiliki rasa suka terhadap seseorang tidaklah cukup untuk mendapatkan apa yang dinamakan istri itu sendiri.
Momen momen penolakan ini akan penulis sampaikan pada beberapa bagian cerita, tak selama itu cerita menyedihkan, dan tak selamanya juga semua penolakan ini merupakan bagian dari kehidupan yang sangat menyenangkan. Tetapi yang di dapatkan oleh penulis adalah bagaimana cara Tuhan untuk mempertemukan jodoh seseorang adalah begitu unik, penulis yang beragama islam, mengenal bahwa jodoh dalam islam merupakan hal yang telah di atur oleh Tuhan semenjak para manusia masih dalam kandungan ibunya. Sehingga tentunya sangat menarik apabila kita tahu dengan apa yang di tentukan oleh Tuhan untuk kita apalagi masalah jodoh kita siapa. Tapi tentunya hidup kita tidak akan merasa asyik dan penuh dengan harapan apabila kita telah mengetahui apa yang telah Tuhan rencanakan untuk kita. Tidak perlu berlama – lama lagi mari kita bahas satu – satu penolakan perempuan yang di alami penulis, tapi ini tidak men-generalisir semua perempuan itu sama dengan apa yang akan di sampaikan penulis, karena perempuan adalah makhluk mulia yang pernah di ciptakan oleh Allah SWT, dan penulis adalah di lahirkan dari rahim seorang perempuan. Â
Perempuan pertama yang menolak sang penulis adalah wanita yang berlatar belakang jurusan akuntansi, dari segi penampilan dia berpakaian dengan cara yang syar’i sesuai dengan aturan agama islam, kemudian wajahnya juga enak untuk dipandang untuk kaum adam, secara akademis dan pemikiran juga dia bagus karena dia merupakan kader salah satu organisasi pergerakan mahasiswa ketika dia masih berkuliah. Pertemuan pertama penulis dengan sang penolak pertama adalah ketika penulis berada pada organisasi yang sama sewaktu kita menimba ilmu di salah satu Universitas Swasta di kota Gudeg. Kedekatan kita sebagai orang yang bekerja sama dalam organisasi sebenarnya terbilang biasa saja, entah itu dari bicara langsung maupun dari komunikasi alam ghoib (chatting-an). Tetapi saya sampaikan bahwa tidak hanya penulis yang mengidam – idamkan sang penolak pertama untuk bersanding di pelaminan, tetapi mungkin kebanyakan laki – laki (dalam organisasi) akan berfikiran yang sama dengan penulis ketika melihat sang penolak pertama ini.  Lanjut kepada bagian penolakan dari si dia, cara mengajak penulis juga masih dalam tahapan cemen kalau seandainya dalam dunia kesaatrianya seorang laki – laki karena hanya di lakukan via alam Ghoib. Ini tidak bisa di benarkan dalam dunia kesatriaan, karena kesungguhan seseorang akan di uji dari apa yang dia lakukan sih bukan dari ujung jarinya. Jadi ini kesalahan pertama yang di buat penulis dalam menyatakan niat baiknya ke si penolak pertama.
Lanjut pada inti cerita kita nih, jadi saya menyatakan keinginan untuk mempersunting beliau melalui salah satu aplikasi chat online, walaupun tidak di benarkan sih ya, tapi namanya juga usaha kan, tapi kita juga perlu sadari bahwa usaha itu akan sia – sia men/sis, kalau tidak di lakukan secara maksimal. Nah ketika saya menyatakan itu juga sebenarnya tidak melihat kondisi dan situasi ibarat perang nih, tidak menyiapkan strategi perang yang matang nih, karena sebenarnya penolakan ini sudah terlihat nyata ketika tidak berjalan mulusnya chatting kita sih. Saya juga berfikir 20 kali sih buat mengajak beliau menikah juga, karena low responsenya si doi. Tapi penulis berprinsip nih, kalo belum di coba itu kita ga tahu hasilnya kayak gimana kan?. Terus kalau pun hasilnya mengecewakan setidaknya kita pernah mencoba. Dari hasil chattingan kita menghasilkan sebuah memo kenangan nih buat saya, isi penolakan beliau berbunyi seperti berikut ;
“Maaf ya, aku sebenarnya menganggap kamu temen selama ini, jadi untuk berfikir kearah sana kayaknya aku ga bisa kalau sama kamu. Kamu udah aku anggap sebagai temen baik, sehingga aku ga mau merusak pertemanan kita. Aku ngomong gini juga takut sih awalnya karena takut kamu ga enak lagi sama aku, tapi aku beranikan diri untuk ngomong gini supaya kamu juga doain aku cepet menempuh proses dengan jodohku”.
Akhirnya saya pun menerima dengan lapang dada (sok tegar luu) penolakan pertama ini, dan melakukan evaluasi nih dari gerakan pertama yang dilakukan untuk mencari jodoh. Kabar terbaru dari sang penolak pertama ini akan mengadakan pesta pernikahannya bulan syawal 1440 H. Sehingga saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk beliau dan pasangannya. Hiduplah dengan bahagia duhai yang pernah menolakku.
0 notes
Text

Abstraksi
Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2018 sebanyak 131,01 juta orang, naik 2,95 juta orang dibanding Agustus 2017. Sejalan dengan itu, Tingkat Partsipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat 0,59 persen poin.
Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 40 ribu orang, sejalan dengan TPT yang turun menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018. Dilihat dari tngkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tngkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,24 persen.
Penduduk yang bekerja sebanyak 124,01 juta orang, bertambah 2,99 juta orang dari Agustus 2017. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,47 persen poin), Industri Pengolahan (0,21 persen poin), dan Transportasi (0,17 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada Pertanian (0,89 persen poin), Jasa Lainnya (0,11 persen poin), dan Jasa Pendidikan (0,05 persen poin).
Sebanyak 70,49 juta orang (56,84 persen) bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir, pekerja informal turun sebesar 0,19 persen poin dibanding Agustus 2017.
Persentase tertnggi pada Agustus 2018 adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 71,31 persen. Sementara penduduk yang bekerja dengan jam kerja 1–7 jam memiliki persentase yang paling kecil, yaitu sebesar 2,14 persen. Sementara itu, pekerja tdak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu (22,07 persen) dan pekerja setengah penganggur (6,62 persen).
Data Badan Pusat Statistik
0 notes
Text
Jodoh
Jodoh itu bukan perkara pantas dengan siapa, tapi cocok dengan siapa
0 notes
Text
Wanita Sewindu
Aku ingin kau datang tidak dengan ambisimu terhadap dunia, aku tidak ingin kau datang dengan rasa kebanggaan mu terhadap dunia lama yang kau miliki, aku juga tidak ingin kau datang dengan masalah masa lalumu yang penuh dengan duka.
Yang aku ingin jika kita bersama, aku tidak menganggu kehidupanmu di masa lalu maupun hari ini, tapi yang aku ingin kau dan aku merancang hidup di masa depan.
Jika kita bersama kau tidak akan tenggelam dengan kehidupan ku, begitupun sebaliknya. Jika kita bersama, marilah kita hidup dengan saling mengingatkan dan memberikan dukungan bahwa kepada Allah lah kita akan pulang. Aku tidak berjanji akan selalu bersama mu dalam 24 jam, tapi aku usahakan kau selalu masuk 5 kali dalam doaku sehabis laporan kepada Tuhan. #Wanitasewindu
0 notes