Tumgik
catatansipemimpi · 5 years
Text
RTM : Nasihat Sebelum Menikah
Pernah tidak memperhatikan bagaimana orang lain atau teman yang kita kenal baik menemukan pasangan hidupnya? Hingga mereka mengatakan kepadamu atau kamu mendengarnya dari orang lain tentang bagaimana rumah tangganya berjalan. Entah berita baik atau buruk.
Pernah tidak memperhatikan bagaimana ia bisa menerima orang baru dalam hidupnya? Bersedia menikah dengannya dan bersedia menanggung konsekuensi atas keputusannya — sesuatu yang sampai hari ini tidak kamu miliki—. Dan bagaimana kemudian ia menjalani konsekuensi tersebut.
Anggapan bahwa keputusan besar ini pasti berujung indah – never ending fairytale – seperti yang kita saksikan di media sosial dan sebagainya. Justru bisa menjadi boomerang bagi diri kita sendiri.
Mau dibuat sesederhana apapun, perkara ini sama sekali tidak sederhana. Mau dibuat semanis apapun, perkara ini pasti akan memberikan rasa pahitnya. Dan kami, sekali lagi, tidak ingin menyuruh-nyuruhmu untuk segera berumah tangga. Raih dan genggamlah mimpimu sedemikian erat, jalanilah. Karena di jalan itu, pasti ada orang lain yang menitinya juga. Selesaikanlah urusanmu terhadap dirimu sendiri, orang tuamu, dan hal-hal yang kamu rasa itu amat penting dan berharga bagimu.
Persiapkan segala sesuatu yang kamu takut dan khawatirkan sampai hari ini. Karena ketakutan dan kekhawatiran itu ada karena tidak adanya persiapan. Tidak adanya kesiapan diri kita sendiri. Tidak hanya meratapi nasib dan memikirkan ketakutan itu, lantas bersembunyi dari hiruk pikuk dunia. Masalah itu takkan pergi sampai kamu bersedia menghadapinya.
Barangkali, nasihat paling bijaksana yang bisa kami ambil sampai hari ini adalah:
Keputusan ini kamu yang akan menjalani, kamu pula yang akan menanggung segala konsekuensinya. Bukan orang lain. Bukan siapa-siapa. Kalau kamu tidak siap, jangan pura-pura siap. Kalau kamu tidak yakin, jangan pura-pura yakin. Hati kecil, berbisik lirih tapi banyak benarnya.
Ketakutan-ketakutan itu jangan sampai mengendalikan dirimu. Mengambil alih logikamu hingga kamu gegabah dalam mengambil keputusan-keputusan besar bagi hidupmu sendiri. Keputusan-keputusan permanen, sesuatu yang sekali kamu ambil, menggema sepanjang hidupmu.
©kurniawangunadi
2K notes · View notes
catatansipemimpi · 5 years
Text
Perhatian, perhatian yang berasal dari hati sekecil apapun itu, seperti apapun bentuknya, pasti...pasti akan menyentuh hati pula.
Ada yang chat memberi doa, semangat, omelan.
Ada yang tiba-tiba muncul di depan pintu membawakan makanan.
Ada yang menawarkan diri untuk jadi ojek keliling.
Ada yang bersedia berjam-jam menemani untuk obrol.
Adapula yang tanpa di ketahui diam-diam di sepertiga malam terakhir bermunajat dengan menyebut namamu.
Kita punya cara masing-masing untuk mengekspresikan perhatian. Sederhana caranya tapi terasa cukup berarti.
0 notes
catatansipemimpi · 5 years
Text
Nikmat Sakit
"Sakit itu nikmat gi, nikmat yang ndk bisa egi rasakan saat sehat" Begitu pesan itu saat tau keadaan ku.
Betapa indahnya sehat bukan? Kalau sehat itu indah, maka aku bilang sakit nikmat. Ya jelas, nikmat dari Allah. Ketika sakit tubuh diberikan waktu untuk beristirahat dari perkara-perkara dunia yang membuat penat. Allah memberi waktu berhenti sejenak agar aku tenang mendekatkan diri padaNya. Maka bersabar lah, karna itu cara Allah untuk mengajarkan bersabar dan bersyukur.
Ketika sakit, ku sadari ternyata sehat yang lama ini Allah berikan sangat indah, tapi ternyata diri ini bodoh, Ia kufur akan keindahan itu.
Maka, sakit ini ku sebut sebagai kenikmatan, karna ketika sakit aku mampu memaknai apa yang ku perbuat ketika sehat. Dan bisa jadi pula sakit ini teguran sebab ketika sehat seringkali ku gunakan untuk hal yang cuma-cuma dan untuk jalan yang percuma pula.
Terakhir, karna dibalik sakit selalu ada hikmah yang dapat ku petik :')
Wallahu a'lam
Tumblr media
0 notes
catatansipemimpi · 5 years
Text
Allah itu pembuat skenario terbaik, selow aja insyaallah ini yang terbaik untukmu menurut versiNya ;)
Pejuang skripsi
1 note · View note
catatansipemimpi · 7 years
Photo
Tumblr media
0 notes
catatansipemimpi · 8 years
Text
Mustaqqoful Fikr (Intelek dalam Berpikir)
Dalam Islam segala perbuatan yang akan kita perbuat harus kita pikirkan dahulu. Karena itu seorang Muslim harus memiliki wawasan keislaman serta keilmuan yang luas. Dalam Al Qur’an pun ada banyak ayat yang merangsang manusia untuk terus berpikir seperti dalam QS. Al-Maidah ayat 100 yang artinya "Katakanlah:“Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan”(QS. Al-Maidah : 100) #SemangatKuliah
0 notes
catatansipemimpi · 8 years
Quote
Antum sekalian pemikul amanah dakwah adalah orang-orang pilihan, orang-orang yang layak mendapat julukan manusia unggul dan terpercaya yang pantas memikul amanah berat dalam kafilah dakwah
Bersama Kereta Dakwah
0 notes
catatansipemimpi · 8 years
Text
Sang Penuntas Mimpi
Perubahan (baca: pembaharuan) merupakan salah satu fenomena yang sangat akrab dalam kehidupan kita yang seakan tidak berujung. Seperti lautan yang tak bertepi.  Perubahan  yang menjadikan kehidupan menyejarah. Perubahan yang menjadikan kehidupan ini tetap remaja, awet muda. Seperti aliran sungai yang mengalir, perubahan itu mengalir dengan begitu santun dari hulu yang lebih tinggi, kadang mengalir dengan tegas dan kuat, kadang dengan lembut dan tenang. Semangat aliran selalu selalu mencerminkan kondisi dan situasi yang dihadapi.
Sepanjang aliran sungai itu pun terjadi dinamika kehidupan. Tekstur tanah, bebatuan, ketinggian, pH, komunitas kehidupan, dan berbagai hal yang ditemukan sepanjang aliran sungai akan selalu mempengaruhi bentuk, kinerja, dan efektivitas kerja aliran sungai tersebut. Sehingga ketika melewatialiran sungai nan-panjang akan kita temukan dinamika kehidupan yang beranekaragam. Beragam dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Dari sanalah kehidupan itu berkembang. Dari situlah kehidupan itu berjalan, dari “Dinamika Perubahan”. Perubahan yang akan menjadikan kehidupan semakin baik dari waktu ke waktu.
Perubahan (baca: pembaharuan) adalah jalan penuntasan mimpi. Proses pembaruan merupakan proses perwujudan keinginan-keinginan manusia. Setiap semangat perubahan selalu berakhir pada mimpi yang terselesaikan. Itulah sebabnya kita akan selalu menemukan bahwa sejarah sebetulnya adalah kisah pembaharuan, kisah perubahan. Setiap pelaku ‘sejarah yang tersejarahkan’ juga merupakan pelaku perubahan, agent of change.
Pelaku pembaharuan. Siapakah mereka itu? Para pelaku perubahan itu adalah ‘sang penuntas mimpi’. Proses perubahan adalah proses penuntasan mimpi.
Sang penuntas mimpi adalah ‘sejarah yang tersejarahkan’. Jiwa-jiwa yang berpentas dalam momentum kesejarahan itu. Merekalah sejarah yang sebenarnya. Tanpa mereka, sejarah tidak akan menjadi sejarah.
Sang penuntas mimpi, mereka bertugas mengeksekusi impian-impian manusia, menggerakkan mimpi-mimpi kehidupan dari dunia impian ke dunia nyata, merealisasikan keinginan-keinginan manusia.
Penuntas mimpi adalah orang istimewa, tidak sama dengan kebanyakan manusia, mereka berbeda. Kadang kita melihat manusia lain tertidur lelap dalam kegelapan malam, kita temukan mereka terbangun dengan pikiran yang kalut memikirkan nasib orang-orang disekitarnya. Kadang kita akan menemukan mereka dalam keheningan ditengah hiruk pikuk kehidupan, atau sebaliknya menemukan mereka dalam keramaian, mengajarkan dan menyebarkan kebaikkan ditengah keheningan dan kebekuan.
Sang penuntas mimpi hidup dalam optimisme dan keyakinan. Sang penuntas mimpi tidak pernah kehilangan keyakinan bahwa akan selalu ada jalan dibalik kebuntuan, mereka selalu mampu menembus ketidakmungkinan untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan. Inilah yang menyebabkan para penuntas mimpi selalu menjadi rujukan keberhasilan, sebab dalam diri mereka terdapat potensi-potensi untuk memenangkan kehidupan. Para penuntas mimpi memiliki ribuan jalan kemenangan.
Sang penuntas mimpi itu adalah pemuda. Pemuda dengan keyakinan yang kuat, keikhlasan dalam berjuang, gelora semangat yang terus bertambah, serta kesiapan beramal dan berkorban guna mewujudkan perubahan yang lebih baik.
Imam Syahid kemudian menyimpulkan, “Oleh karena itu, sejak dahulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan, rahasia pada setiap kebangkitan, dan pembawa bendera setiap pemikiran.”
Allah berfirman,
“Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk” (QS. Al-Kahfi: 13)
Sebagai pemuda kita harus mengambil peran dalam perubahan menuju kebaikkan. Memiliki visi yang jauh ke depan dan bukan lagi ikut-ikutan. Pemuda harus mampu menyesuaikan diri untuk menjawab tantangan zaman.
Diresume dan diadobsi dari "Buku Menuju Kemenangan Dakwah Kampus" -Ahmad Atian-
0 notes
catatansipemimpi · 8 years
Photo
Tumblr media
Your my everything :’)
Angin tolong sampaikan salam rinduku padanya :)
0 notes
catatansipemimpi · 8 years
Quote
Ada saatnya dalam hidupmu engkau ingin sendiri saja bersama angin menceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan air mata
Ir. Soekarno, 1933 (via urfa-qurrota-ainy)
bahkan pak soekarno pun sama merasakan ini.
(via dokterfina)
1K notes · View notes
catatansipemimpi · 8 years
Quote
Kepada rumah yang selalu ada di kepalaku. Tunggu aku sedang menabung rindu
0 notes
catatansipemimpi · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Ten steps to writing an essay //Science Scribbles
27K notes · View notes
catatansipemimpi · 9 years
Quote
Kemudian yang kamu perlukan hanyalah kaki yang akan melangkah lebih jauh, tangan yang akan berbuat lebih banyak, mata yang akan melihat lebih lama, leher yang akan lebih sering mendongak, tekad yang setebal baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras serta mulut yang selalu berdoa.
Donny Dhirgantoro, 5 cm
0 notes
catatansipemimpi · 9 years
Photo
Tumblr media
0 notes
catatansipemimpi · 9 years
Text
Teruntuk Adek-adek Dekad mbak yang sholihah
Terimakasih telah belajar menerima mbak dengan segala kekurangannya. Dek, mbak tahu kalian lelah. Itu adalah hal yang wajar dan manusiawi dek, tapi jangan sampai hal itu membuat kita menyerah. Tidak semua orang bisa merasakan nikmat yang saat ini kita rasakan dek, nikmat berjuang di jalan-Nya yang biasa kita sebut dengan Dakwah. Ada lelah yang mengantarkan ke neraka, ada pula lelah yang mengantarkan ke surga. Buah dari lelah kita ini tergantung dari niatan kita, so yuk luruskan niat untuk setiap langkah kita. Biarkan Allah membeli diri dan harta kita dengan jannah-Nya. Siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maukah kita menjadi orang yang beruntung? Berdakwah bukan hanya di SKI ataupun berbentuk ceramah dan kajian, itu yang perlu kita pahami. Itu hanya salah satu cara, berdakwah itu bisa dengan cara apapun dan dimanapun dek. Entah itu dengan kata-kata kita, jabat tangan kita, ataupun sekedar senyum kita. Kita tak pernah tahu cara apa yang membuat orang lain mengerti dengan dakwah kita. Jangan berharap juga kita bisa memetik hasil kerja keras kita dalam hitungan hari apalagi detik. Merubah manusia itu bukan perkara gampang dek, mbak yakin kalian paham. Manusia dengan otak dan kecerdasannya, nafsu dan egonya, hati dan kejujurannya. Perkara mudah atau sulit bukanlah halangan untuk kita. Tugas kita adalah untuk berikhtiar dengan segala kemampuan kita dek, dan percayakan hasilnya kepada Allah. Kita ini bukan generasi awal, semoga kita adalah genarasi penyambung bukan pemutus.
Mbak tahu, amanah kalian bukan hanya di SKI. Kalian adalah orang-orang hebat yang belajar memanfaatkan waktunya untuk kebaikan. Mbak juga tahu, setiap orang memiliki prioritas dan kecenderungan. Apapun itu meskipun bukan prioritas kita, cobalah laksanakan setiap amanah yang diberikan kepada kita. Setiap kita menghindar dari amanah kita apapun alasannya, maka pada saat itu pula kita sedang mendzalimi saudara kita. Mereka harus mengerjakan apa yang seharusnya menjadi bagian kita. Tak ada amanah yang remeh dek, karena setiap amanah adalah sebuah pertanggungjawaban. Tegakah kita? Sampai hatikah? Cobalah tanyakan pada hati nurani bukan ego kita!
Mbak tak meminta kalian untuk memprioritaskan SKI, tapi ada satu hal yang perlu kita ingat dan simpan dalam hati kita. Nahnu Du’at qabla Kulli Syai in,  Kita adalah da’i sebelum menjadi apapun.
Dek bolehkah mbak meminta banyak hal dari kalian?
1.      Tolong jangan sungkan untuk ‘menampar’ mbak jika mbak salah.
2.      Tolong ingatkan mbak jika mbak mulai acuh dengan kalian.
3.      Tolong semangati mbak jika mbak mulai lelah.
4.       Tolong ajari mbak untuk menjadi mbak.
5.      Tolong berjalanlah disamping mbak, karena mbak gak suka didepan sendirian.
6.      Tolong jaga setiap kepercayaan yang diberikan.
7.      Tolong laksanakan setiap amanah yang dipercayakan.
8.      Tolong jangan pernah menghilang tanpa mengucap alasannya.
9.      Tolong jangan pergi karena kecewa dengan orang-orang yang ada dijalan ini.
Jalan ini tak semua orang tahu dan tak semua yang tahu mau untuk memilihnya. Jalan ini begitu terjal, berliku, banyak kerikil bertebaran, begitu sepi dan kita tak tahu mana ujungnya. Ukhuwahlah yang membuat jalan ini indah, jika tak kau temukan maka tugas kita adalah untuk mencari ataupun berusaha membuatnya. Terkadang ada kalanya kita terluka oleh saudara kita entah dengan sengaja atau tidak. Maka cobalah berbesar hatilah, jika kita kecewa itu wajar. Jangan pernah membenci orangnya, cukup bencilah sikapnya. Jangan pula karena kecewa, dengan orang-orangnya, maka kita pergi dari barisan ini. Sungguh, pasti ada yang salah dengan diri kita. Mungkin niatan kita masih sebatas karena manusia. Lagi-lagi mari kita belajar meluruskan niat. Setiap kali kita merasa berat maka ingatlah, orang-orang terdahulu kita juga pernah merasakan hal yang sama bahkan mungkin lebih dibandingkan kita. Namun diantara mereka ada segolongan orang yang mampu melewatinya, sejarah telah membuktikan itu dek. Pengorbanan kita ini baru sebatas antara cinta atau tidak belum sampai tahap pengorbanan nyawa. Pantaskah kita mengeluh? Jika kita mengeluh mungkin kita sedang lupa alasan untuk berjuang. Kita bersama bukan untuk bekerja sendiri-sendiri dek, kita ini disini bersama untuk saliang menguatkan dan mengingatkan. Maka kuatkanlah dan ingatkan saudari-saudarimu jika ada yang salah dari mereka.
Nikmati saja masa sekarang :
Disaat yang lain bisa berangkat siang dan santai untuk kuliah, maka pagi-pagi kau pergi dengan tergesa-gesa karena ada agenda syuro
Disaat teman-temanmu pulang kuliah, hang out ke mall ataupun karaoke bersama, maka kau masih ada agenda syuro
Disaat malam hari teman-temanmu bisa keluar untuk jalan-jalan atau sekedar tidur awal, maka kau baru sibuk mengerjakan tugas kuliah
Disaat yang lain sibuk dengan apa yang sedang trend, maka kau sibuk memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk berdakwah
Disaat mereka bermain gadgetnya untuk ber haha hihi ria denga teman-temannya, maka isi pesan dihp mu adalah teror jarkom dari mbakmu, dan rapat koordinasi lanjutan dari syuro didunia nyata
Disaat mereka bisa belajar lebih lama untuk mempersiapkan uk, maka kita hanya memiliki waktu yang lebih sedikit dibanding mereka
Disaat mereka libur kuliah belum tentu kita juga iya, karena dakwah tidak mengenal hari libur
Disaat mereka bisa pulang kerumah kapanpun mereka mau, maka kita harus sabar menunggu waktu yang tepat untuk pulang
Dan banyak hal lain yang tidak mungkin mbak sebutkan satu demi satu, mbak yakin kalian lebih paham karena kalian mengalaminya sendiri. Semoga hari-hari kita dipenuhi dengan kebaikan bukan kemaksiatan.
Maaf sebagai seorang mbak sekaligus qiyadah kalian, mbak belum mampu memberikan mahar sebuah keteladanan. Maaf juga mbak belum bisa memahami kalian dengan baik. Bukan berarti mbak hanya diam, mbak juga berusaha. Bolehkah mbak meminta mahar ketaatan dari kalian? Mbak tidak minta dihormati ataupun disegani. Mbak hanya meminta dengarkanlah apa yang mba sampaikan, dan lakukanlah hal yang mbak minta selama itu benar. Kalianlah penguat mba, adek-adek tangguh nan sholihah. Dek kalian tidak hanya memiliki kewajiban, kalian juga berhak mendapatkan hak kalian. Mintalah hak kalian.
Kuliah juga amanah kita, so jangan pernah melupakan yang namanya tugas kuliah dan lakukanlah dengan maksimal, dan jangan membolos kuliah. Sesibuk apapun kita, jangan lupa pula kita punya kewajiban terhadap orang tua kita maka penuhilah hak mereka.
3":{"su�����f
0 notes
catatansipemimpi · 9 years
Quote
Kemungkaran terjadi bukan karna banyaknya orang jahat, tapi karna banyaknya orang baik yang hanya diam
0 notes
catatansipemimpi · 9 years
Quote
Jika kertas dan gelar formal lebih dipentingkan maka tidak dapat dihindari, kampus hanya akan menjadi arena perburuan gelar dan jabatan akademik saja.
mfth
0 notes