cefishidd
cefishidd
Cecep Firman Shiddiq
1 post
Don't wanna be here? Send us removal request.
cefishidd · 4 years ago
Text
MALAM YANG TERBANGUN
Pulang dari pekerjaan begitu melelahkan, entah apa yang dipikirkan selalu saja tak beralasan, padahal malam itu belum di laksanakan kewajiban sebagai muslim, sesuai aturan.
Berbekal rasa malas dan lapar, bukannya beribadah tapi bisikan kecil ini mengarahkannya ke dapur, di lihat sekeliling tak ada yang dapat di makan, tapi setelah beberapa menit baru sadar jika mie yang dibeli belum dimasak sama sekali, mungkin itu saja yang akan jadi santapan di malam ini.
Setelah memasak dan menyiapkan segalanya, hidanganpun jadi. Dengan gaya jongkok, tangan kiri memegang hp dan tangan kanan dengan lihai menyuapi mulut yang tampak kelaparan, entahlah hari itu terasa begitu lapar.
Waktu makan pun berakhir, hati kecil inginnya langsung shalat, tapi apalah daya tubuhnya malah asik rebahan tanpa menghiraukan kewajiban.
Dan seperti biasa, rasa kantuk mengalahkan semua. Tidurnya cukup nyenyak, tak ada yang aneh bahkan mimpi sekalipun.
Malam yang cukup dingin itu, membangunkan di sepertiga malam. Mungkin hal itu menjadi rutinitas meski terkadang selalu tidur lagi karena kemalasan.
Di niatkannya untuk ke kamar mandi, karena wajah ini terasa lengket, dicuci seperti sedia kala, hingga akhirnya tersadar belum juga shalat isya.
Baiklah dalam hati, untuk tidak tidur lagi, di persiapkanlah diri menuju mushola samping rumah, rasa kantuk memang masih ada tapi kewajiban lebih lah utama.
Wudhu kali ini tak seperti biasanya, entah was-was apa yang datang dikala itu, wudhu yang tidak cukup sekali ataupun dua kali dan akhirnya beres juga, hingga mahluk kecil berbulu itu tiba disamping entah dari mana.
"Hmmh" selalu mengganggu apalagi ketika ekornya berusaha untuk dimainkan, tapi saat itu dia usir karena waktu yang mepet sedang kewajiban belum terlaksana.
Masuk mesjid dan shalat seperti pada dasarnya, ketika malam tiba tidak ada alasan untuk tidak shalat sunnah karena langka apalagi yang terbangun karena belum shalat isya.
Shalat isya beres, shalat tahajud beres dan tak lama ketika akan melaksanakan shalat taubat "krekek..." Pintu terbuka dan entah apa, kenapa kepala orang yang menunggu itu terbersit dikepala padahal nonton film horor pun tidak.
Suara (hiungggg) menyambar telinga, apakah ini pertanda ada mahluk lain yang ikut bercengkrama? Haduh terlalu mengada-ada nya hari itu, rasa takut yang sudah lama terkubur malah muncul dan diwaktu yang tidak tepat.
Pintu yang terbuka, dengan angin yang bahkan tidak besar, pikiran yang macam-macam menjadi satu dan masalah yang terakhir adalah hari Jumat yang selalu dijadikan patokan untuk ketakutan.
Semua serasa menjadi satu, saat shalat taubat merasa tak enak hati karena takut ada makmum yang datang sendiri. Tapi menyadarkan diri bahwa bukan anak-anak lagi adalah hal terbaik yang dilakukan orang dewasa.
Setelah shalat selesai, dia beranikan diri untuk keluar, dan rasa penasaran pada hal yang pernah dilihat dimana sesosok perempuan berbaju putih yang duduk membelakangi, diatas kamar rumah bibi yang terjadi bersilang waktu yang cukup lama.
Dan ternyata tidak ada, akhirnya dia dapat kembali menjalani hari, bahkan tidur kembali sebelum adzan subuh berkumandang lagi.
Behid The Scene (BTS)
Saat diperjalanan yang di awali gemerincik hujan, mahluk itu ikut menumpang dikendaraan, tapi karena kebiasaan headset yang selalu dipasangkan, hal itupun dihiraukan.
Hujan yang semakin menembus, mahluk itu berterima kasih karena tumpangan dan memeluk tadinya agar si pengendara tak kedinginan tapi malah semakin dingin.
Tidak hanya itu, berbekal badan yang tembus pandang, dia membisikkan bahwa dia kelaparan, tanpa disadari si pengendara merasakan dan pergi ke meja makan
Memasak mie dan makan tanpa berdoa membuat mahluk itu kesenangan apalagi dengan gaya jongkok saat makan yang tidak sesuai syariat Islam.
Bisikan untuk rebahan dan meninggalkan kewajiban adalah siasat yang sepadan, meniupkan angin kecil ke mata yang lelah, membuat nya tertidur tak mengherankan.
Dalam mimpi mahluk itu tak mengganggu sama sekali karena dia tahu, jika terlewat shalat maka mahluk itu akan dapat pangkat.
Mahluk itu merasa kasian, karena sudah diberi tumpangan dan makan, masih saja memberi kesesatan, dia tiupkan angin kecil tuk bangunkan malam.
Saat wudhu mahluk ini jahilnya luar biasa, menanamkan rasa was-was agar wudhu nya sia-sia, hingga tiba mahluk berbulu yang menatap dengan seksama, mengganggu nya untuk tidak menggoda.
Permainan masih dilakukan, orang yang shalat jika benar pikiran nya terjaga, maka shalatnya bisa sempurna, mahluk itu membuka pintu perlahan "krekek..." lalu seketika memunculkan ide, memberikan bayangan kepala orang yang menunggu saat pintu terbuka.
Saat orang itu menuju pintu, mereka berpapasan hingga suara (hiungggg) terdengar oleh nya dan rasa takut diperkuat oleh mahluk itu.
Tapi selang beberapa waktu, mahluk itupun lenyap setelah orang itu selesai shalat dan kembali ke rumahnya.
6 notes · View notes