Tumgik
Quote
Your parents can’t be replaced. Love them, respect them, listen to them, care for them and most importantly pray for them.
(via islamicrays)
5K notes · View notes
Text
10 of the best times to make DUAA:
• in the last third of the night • during your Sujood • between the Adhan and Iqamah • at the end of obligatory prayers • when it’s raining • while traveling • when breaking your fast • after sending blessings on the Prophet • on the day of Arafah • when visiting a sick person
1K notes · View notes
Text
Tentang kebaikan.
kebaikan - kebaikan tiada henti. terus datang setiap waktu.
keburukan tentulah ada. menyelinap di setiap celah yang memungkinkan.
tapi sekali lagi, kebaikanNya selalu sempurna. Sang Maha Kuasa dengan segala kebaikan.
0 notes
Photo
Tumblr media
Berhijab adalah kewajiban setiap wanita. Yang dijalankan tidak hanya ketika sholat, namun juga diluarnya. Hakikat berhijab bagi wanita adalah untuk menutupi auratnya. Tetapi banyak wanita yang melupakannya. Sehingga banyak kita jumpa, wanita berhijab tapi tidak menutup auratnya.
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya” (QS. An Nur: 31)
Inilah dasar bahwa menutup aurat itu sebuah kewajiban. Selanjutnya mungkin dalam benak kita muncul pertanyaan. Batasan mana sajakah yang termasuk menutup aurat ?
Pada suatu ketika Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menegur Asma binti Abu Bakar Radhiyallahu anhuma ketika beliau datang ke rumah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengenakan busana yang agak tipis. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memalingkan mukanya sambil berkata, “اWahai Asma ! Sesungguhnya wanita jika sudah baligh maka tidak boleh nampak dari anggota badannya kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan ke muka dan telapak tangan).” [HR. Abu Dâwud, no. 4104 dan al-Baihaqi, no. 3218. Hadist ini di shahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah]
Sehingga jelaslah bahwa aurat wanita adalah seluruh anggota badannya kecuali telapak tangan dan muka. Maka segera saudari-saudari seimanku ini untuk berkaca. Sudahkah hari ini menutup aurat dengan benar adanya?
Karena berhijab itu wajib, buka aurat jangan!
218 notes · View notes
Quote
Setiap pertemuan adalah rezeki, baik dengan orang lama atau baru, yang pendiam atau periang, yang dingin atau hangat, yang sinis atau bersahabat. Kamu hanya belum tau apa dan kapan kebaikan akan datang darinya. Antusiaslah pada setiap pertemuan. Antusiaslah pada setiap rezeki yang datang.
@taufikaulia (via taufikaulia)
409 notes · View notes
Text
Ketika Diam-diam Iman Bekerja dalam Dada
Fenomena yang terjadi pada ummat Islam tahun-tahun terakhir ini membuat saya merenung. Usia saya hampir seperempat abad dan saya tumbuh di tengah dinamika opini yang luar biasa tentang agama saya, Islam.
Mencoba flashback dari kurun terakhir order baru, mulanya orde baru di bawah kepemimpinan Pak Harto sangat represif dengan Islam. Namun pada akhir tahun 80-an orde baru mulai menerima Islam pelan-pelan ditandai dengan berangkat hajinya Pak Harto, masuknya BJ Habibie ke lingkaran kekuasaan, dan berubahnya peta dalam tim think-thank Pak Harto yang mulai dimasuki tokoh-tokoh pro-Islam.
Orde baru runtuh, semakin mudah bagi ormas dan partai Islam bergerak. Lahan-lahan dakwah semakin subur, di kampung-kampung, di kota-kota, sampai televisi. Muncul ustadz-ustadz muda yang menjadi inspirasi dan ikon Islam yang mulai tampak modern. Maraknya tayangan dan hiburan-hiburan bernuansa islami, lagu, sinetron, reality show, pengajian, dan sebagainya. Pelan-pelan Islam mampu melebur ke dalam pop culture. Pelan-pelan pula Islam semakin mantap menjadi gaya hidup dengan berkembangnya trend fashion hijabers, halal lifestyle, dan konsep ekonomi syariah.
Di sisi lain, sejalan dengan yang diwacanakan barat, berkembang pula isu terorisme dengan Islam yang selalu jadi bulan-bulanan, terduga teroris yang ditembak mati di tempat, ulama yang ditangkap dan diasingkan, dan proses peradilan yang belum cukup jelas bagi para terduga teroris tersebut. Kalau boleh jujur, saya dulu dibuat dongkol karena ada statement oknum BNPT dan stasiun televisi yang mengasosiasikan kegiatan kerohanian Islam di sekolah, kampus, dan masjid-masjid sebagai sarana kaderisasi teroris. Tak satu pun sampai saat ini saya menemukan di lapangan seperti apa yang dituduhkan. Isu seperti ini bertahun-tahun sampai saat ini tidak berhenti, mengikuti dinamika peperangan yang terjadi di timur tengah dimana barat adalah salah satu pemain utamanya.
Tentu perkembangan Islam bukan tanpa hambatan dalam segi pemikiran. Adalah Jaringan Islam Liberal (JIL), sekularisme, dan pluralisme agama yang menjadi tantangan. Bahwa ketiganya bertentangan dengan akidah ummat Islam. Ummat Islam sigap, lalu terbentuklah ITJ atau Indonesia Tanpa JIL yang aktif melakukan campaign mengcounter kerancuan pemikiran Islam Liberal terutama kepada kalangan anak-anak muda. Aktor Fauzi Baadila yang tenar pada masa itu pun include ke dalam gerakan ITJ ini.
Lalu singkat cerita, pada 2 Desember 2016 jutaan ummat Muslim dari seluruh Indonesia berkumpul di sekitaran Tugu Monas dan Istana Negara untuk satu tujuan, yaitu menuntut gubernur penista agama diproses hukum dan dihukum seadil-adilnya. Demonstrasi 212 adalam momentum luar biasa yang menjadi sorotan dunia. Pemicunya adalah penistaan yang dilakukan oknum pejabat publik terhadap Al-Qur'an. Arus pembelaan Ummat Islam tidak terbendung lagi.
Selepas 212 ini wacana persatuan dan kebangkitan Ummat Islam semakin menjadi sorotan. Namun disayangkan, ada artis-artis yang turut berkomentar miring tentang Islam dan ulama, maka serta merta dia kena batunya sampai diputus kontrak pogram tayangan di televisi. Kemajuan teknologi informasi membuat Ummat Islam sangat mudah melakukan pembelaan. Namun disayangkan pula, sudut pandang yang digunakan penguasa adalah sudut pandang bahwa Islam adalah ancaman. Ini terbukti ketika Polisi menangkap oknum peserta aksi membela Habib Rizieq yang membawa bendera merah putih yang ditulisi kalimat syahadatain. Betapa tergugahnya iman saya ketika viral di media sosial pembelaan seorang anggota dewan dalam suatu sidang parlemen membela pemuda pembawa bendera ini. Dia dengan tegas memertanyakan supremasi hukum, mengapa kalimat tauhid yang ditulis di bendera dianggap menodai sedangkat kalimat-kalimat lain tidak dianggap menodai. Karena kalau ditelusuri, banyak sekali yang menulis-nuliskan sesuatu di bendera merah putih, misalnya ketika aksi Kita Indonesia, membela ahok, dan konser metallica.
Demikian sekilas review dinamika yang dialami ummat Islam Indonesia beberapa tahun terakhir ini. Dari dinamika tersebut saya merenungkan sesuatu. Bahwa Islam sedang tumbuh dan akan terus tumbuh. Tidak diapa-apakan, Islam akan tumbuh. Dipojokkan, dihinakan, malah Islam akan tumbuh semakin pesat. Karena ini urusannya dengan iman yang tidak semua manusia mengerti cara kerjanya. Ibarat air bah, semakin dibendung akan semakin besar ledakannya.
Pendapat awal saya bahwa tanpa sadar iman itu sudah menghujam dalam ke hati anak-anak bangsa ini. Sebab tidak seharipun generasi saya dibesarkan tanpa ada nilai dan aplikasi Islam di dalamnya; di rumah, di sekolah, di TPA/TPQ; shalat lima waktu, do'a sebelum makan, do'a sebelum tidur, mengucap salam; dan Bulan Ramadhan. Keseharian yang sangat-sangat dekat dengan Islam seperti inilah yang diam-diam menanamkan iman di dalam hati meskipun dengan kadar yang berbeda-beda. Kadar yang berbeda-beda inilah yang menjadi penentu kapan seseorang akan merasa terpanggil. Tak peduli seberapa kecil imannya, akan ada masanya ia akan merasa terpanggil.
Ada yang sudah terpanggil oleh seruan adzan dan seruan tausiyah para da'i. Mereka istiqomah ibadah wajibnya, melazimi ibadah sunnahnya, memenuhi harinya dengan tilawah Al-Qur'an, dan memperbaiki akhlaknya. Ada yang terpanggil dengan seruan untuk terlibat dalam aktivitas gerakan dakwah dan politik Islam dengan cita-cita mulia menegakkan nilai-nilai Islam. Ada yang merasa terpanggil dengan nilai Islam yang mulai melebur ke dalam budaya sehari-hari. Mereka merasa nyaman dan tenang dengan nilai-nilai Islam yang diadopsi ke dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang merasa terpanggil ketika Islam diidentikkan dan dituduh dalang terorisme. Mereka sadar Islam rahmatan lil ‘alamin dan tidak terima Islam dikaitkan terorisme. Ada yang merasa terpanggil ketika saudara-saudara Muslimnya di belahan dunia lain dirundung musibah, bencana, dan korban perang/kekejaman penguasa atau penjajah di negarinya. Ada yang merasa terpanggil ketika ajaran Islam disimpangkan dengan pemikiran-pemikiran Islam liberal, sekularisme, atau pluralisme. Mereka bergerak melawan pemikiran-pemikiran ini dan mengedukasi masyarakat. Ada yang merasa terpanggil ketika agama mereka dinistakan. Mereka tidak terima, mereka marah bila akidahnya dihina. Mereka melawan ketika ada represivitas penguasa terhadap Islam. Pada puncaknya nanti, selagi ada setetes saja iman dalam hati, dia akan melawan sekalipun dipaksa untuk menjadi kafir setelah beriman. Mereka akan menjelma menjadi Bilal-bilal yang teguh berteriak, “Ahad! Ahad! Ahad!”
Maka begitulah iman bekerja. Ada yang besar, ada yang kecil. Ada yang langsung nampak, ada yang tersembunyi malu-malu. Pada saatnya yang tepat nanti, ia akan menyeruak keluar.
Setiabudi, 25 Januari 2015 @taufikaulia Hujan reda, kamu tidak
148 notes · View notes
Quote
Kalau ada setitik saja iman di hati, akan datang saat dimana kamu akan berserah diri sepenuhnya sama Allah, takut dan tunduk sepenuhnya dengan semua perintah dan larangan-Nya. Bisa dalam waktu dekat ini, bisa juga beberapa puluh tahun lagi. Semua orang punya peluang yang sama untuk jadi baik dan lebih baik.
@taufikaulia (via taufikaulia)
208 notes · View notes
Quote
Memang susah, Nak. Karena hadiahnya surga. Kalau gampang, mungkin hadiahnya cuma sepatu roda.
Pritha Khalida (via taufikaulia)
186 notes · View notes
Text
salahkah?
0 notes
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
157K notes · View notes
Text
Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, Rupanya dia menutup kekurangannya tanpa perlu berkeluh kesah.
Aku melihat hidup teman-temanku tak ada duka dan kepedihan, Rupanya dia pandai menutup dukanya dengan bersyukur dan redha.
Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, Rupanya dia begitu menikmati badai hujan dlm kehidupannya.
Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, Rupanya dia berbahagia dengan apa yang dia ada.
Aku melihat hidup jiran tetanggaku sangat beruntung, Ternyata dia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung.
Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui.. Ternyata aku yang kurang mensyukuri nikmat Allah.. Bahawa di satu sudut dunia lain masih ada yang belum beruntung memiliki apa yang aku ada saat ini.
Dan satu hal yang aku ketahui, bahawa Allah tak pernah mengurangkan ketetapan-Nya. Hanya akulah yang masih saja mengkufuri nikmat suratan takdir Ilahi.
Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain.
Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku. Tapi rezekiku tahu dimana diriku berada.
Dari lautan biru, bumi dan gunung, Allah telah memerintahkannya menuju kepadaku.
Allah menjamin rezekiku, sejak 4 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku.
Amatlah keliru bila bertawakkal rezeki dimaknai dari hasil bekerja. Kerana bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya..
Melalaikan kebenaran dan gelisah dengan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..
Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati.
Mereka lupa bahawa hakikat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya.
Rezeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Allah menaruh sekehendak-Nya.
Siti Hajar berulang alik dari Safa ke Marwah, tapi air Zam-zam muncul dari kaki anaknya, Ismail.
Ikhtiar itu perbuatan. Rezeki itu kejutan. Dan yang tidak boleh dilupakan, setiap hakikat rezeki akan ditanya kelak, “Dari mana dan digunakan untuk apa”
Kerana rezeki hanyalah “hak pakai”, bukan “hak milik”…
Halalnya dihisab dan haramnya diazab. Maka, aku tidak boleh merasa iri pada rezeki orang lain.
Bila aku iri pada rezeki orang, sudah seharusnya juga iri pada takdir kematiannya.
2K notes · View notes
Text
Merindu.
adikmu ini ternyata rindu
sungguh apa yang menggerakkan tangan ini
menulis kata yang sering kutuju hanya untuk mereka
namun sekarang sosok itu pun jua
aku merindu
(kaka shalihah geng ‘rusuh’)
0 notes
Photo
Tumblr media
dulu. Dan sekarang.
kala itu, semuanya tampak baik - baik saja. ada semangat yang sungguh aku pun tak mengerti. 
jangan tanyakan ke mana ghiroh itu sekarang. diri ini tak bisa menjawab.
1 note · View note