Tumgik
cintasunyi · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Berkunjung
0 notes
cintasunyi · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Pilgrimage
0 notes
cintasunyi · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Waktu… Menjelang tiga Pintu jendela tertutup Cahaya mencari cari celah Mengakrabi sudut sudut gelap Bayangan meruang di antara keduanya Mau menunggu sampai kapan? Atau mengejar bayang bayang Ia mensyaratkan keluasan... keteguhan... ketenangan...kesabaran Maka, diam dan pandanglah langit sore ini Juga sore sore setelahnya
0 notes
cintasunyi · 7 years
Text
Samudera menghampar sejauh mata memandang Biruku terserap lenyap Menjadi satu birunya samudera Laut Jawa
0 notes
cintasunyi · 7 years
Quote
Terlampau banyak kumbang kumbang berterbangan Hingga si pemuja tak tahu kesah Sang Mawar untuk siapa
0 notes
cintasunyi · 7 years
Text
Kata kata dan keindahan pernah berkhianat Bahkan pengharapan juga mimpi mimpi Kini yang terluka asa menjaga jarak dengannya
0 notes
cintasunyi · 8 years
Photo
Tumblr media
The Encounter of Majnun with His Majesty Segawon Cemeng
0 notes
cintasunyi · 8 years
Quote
oh...menderitanya yang mengetahui di kumpulan mereka yang berselimut
0 notes
cintasunyi · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
cintasunyi · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Tiga Merpati Bersarang Kata
0 notes
cintasunyi · 8 years
Quote
empat kepala...mata mata...satu cahaya
0 notes
cintasunyi · 8 years
Photo
Tumblr media
2/1 “Last Devotion”
mix media on paper
0 notes
cintasunyi · 8 years
Photo
Tumblr media
Shalat sufi
0 notes
cintasunyi · 8 years
Quote
hidup adalah pertanyaan pertanyaan dan pencarian jawaban
0 notes
cintasunyi · 8 years
Photo
Tumblr media
Menanam Harapan
0 notes
cintasunyi · 8 years
Quote
Bertamu kepada senja
0 notes
cintasunyi · 8 years
Text
Melodi hujan Adanya tersamar malam Ritmis riuh Kadang terdengar sepi Mengetuk pintu pintu daun Lalu atap bernaungmu Dingin hawa memelukku mesra Memasuki tiap sudut kegelisahan Tidak ada tanda ia akan segera berlalu Sementara yang lain bersembunyi di balik selimut keacuhan Melodi hujan Menggenang di pelataran rumahmu Tercecer di sela sela gulma terabai Sementara yang lain kerasan dalam ketidaktahuannya Memetik bunga tidur Ia masih berlari Mencari cari celah retak Dinding tebal pengasinganmu Maafkan... bulan dan bintang tak bisa hadir saat ini
0 notes