clair-sentient

[clair-sentient]

Being vulnerable

is

just

not

that

simple

not

that

easy

it

takes

a lot of

strength

a lot of

energy

a lot of

pride

and

etc etc

[clair-sentient]

[clair-sentient]

When people told me not to be sad. It confuses me. Sad is part of me. Sad is me.

You can't be who you are not.

Sad is inevitable. Sad empowers me in a way not many people understand.

I need sad to be me. To feel myself.

Sad is addicting. It's sad.

[clair-sentient]

Said by the INFJ

I adjust my personality a bit depending on whom I'm around. No one but me knows who I really am. Heck, sometimes I don't know myself. I'm one complex mystery and a wonder no one understands. Yet I can relate to just about everyone, though my place is my own and I fit right in nowhere.

[clair-sentient]

Tiny Home Inspiration : @liberation_tiny_homes

[clair-sentient]

[clair-sentient]

They said, "If you ever feel sad, just cry it out. Let it go off your chest".

But what I truly feel is emptiness. How can you let go off an empty feeling? It's empty. A void. You can't take a void off.

—areyouevenlistening

[clair-sentient]

it has been said, finally

[clair-sentient]

About Being Left

"You know?” her voice broke the silence between us.

“The most annoying feeling is when we are being left," she said. She did not look at me, her eyes fixed on people outside the window of this restaurant.

“For people like me, being left behind by someone close is like being forcibly evicted from a warm and cozy home. I don't have a real house and my home is broken,” she turned her head at me.

"So I redefine the feelings of what home is and build my own in someone else, in pieces. I put them like horcruxes... That’s why when people leaving, feels like one by one my pieces are gone with them. Leaving me feel empty as my horcruxes gone. Sooner or later, I will be vanished completely. I will be being nowhere. I.. will be gone," her voice a bit shaking and she looked down, seeing her toes wrinkled.

"That act, that act of yours putting the pieces of yourself in someone else is plain self harm,” I said.

I saw her eyes dimmed.

"I know, but just like self harm, it's addicting."

[clair-sentient]

ruang

setiap orang punya ruang.

ruang untuk berkembang. mentalnya. jiwanya.

akupun memiliki ruangku sendiri.

tidak mewah. tapi cukup.

kuharap ruang kita bersebelahan.

siapa tahu bisa saling melengkapi hiasan.

[clair-sentient]

senja, jendela dan senyum itu

"Kuperhatikan setiap petang kau selalu duduk di jendela ini. Apa yang kau lihat?" tanyaku sembari melihat keluar jendela, mencari apa yang menjadi perhatiannya.

Dia melirikku sekilas dan tersenyum kecil.

"Aku senang melihat keluar jendela. Melihat manusia berinteraksi dengan manusia lainnya. Tapi, alih-alih kucuri-dengar pembicaraan mereka, aku melihat mata mereka yang berbicara. Menyenangkan memperhatikan manusia tanpa mereka sadari. Menyadari bahwa setiap kita memiliki kisah. Memiliki masa lalu, penyesalan dan harapan. Ah, ada satu kata dalam Bahasa Jerman untuk mengungkapkan hal itu".

Dia menarik nafas panjang dan melemparkan pandangan jauh melewati jendela besar ini. Berpikir.

"Sonder, isn't it?" jawabku sambil menyesap kopi yang tinggal setengah.

Ia menoleh.

"Yes. Sonder. The realization that each random passerby is living a life as vivid and complex as your own. In short : everyone has a story.

Menarik bukan? Menyadari bahwa setiap orang mengetahui sesuatu yang tidak kita tahu. I am dying to read them".

"Tapi kamu pengecut, you read them but you don't want them to read you. Kamu berlindung di balik jendela ini", sembari kuketuk kecil kaca jendela.

Dia tertawa kecil. Kulihat jelas di matanya, dia akan menyanggah.

"Aku bukan pengecut. Buatku, jendela juga berarti menunggu. Setiap kali melihat jendela, aku teringat pada Raja India yang sangat mencintai istrinya. Taj Mahal dibangunnya untuk mengenang istri tercinta. Ia, konon, menghabiskan sisa hidupnya sambil menatap keluar jendela di Taj. Itu caranya merindu cinta sejati yang takkan pernah lagi ia lihat. Ia belajar mengenang dengan menunggu di tepi jendela", tukasnya.

Aku mengernyitkan dahiku.

"Jadi, jendela mengingatkanmu tentang cinta yang menunggu?"

"Persis. Dan senja mengingatkanku tentang pulang. Singkatnya, aku menunggu seseorang pulang kepadaku".

[clair-sentient]

juni akhir

Perempuan ini terlalu mahir memadamkan ribuan kupu-kupu yang menyeruak di dalam tubuhnya. Terlalu pandai menahan sakit dampak dari perasaan yang dimatikan sendiri.

Hari itu, Tuhan sudah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan hal yang mengganggu cara kerja otaknya, tapi perempuan ini tetap bersikeras dengan temboknya.

Dia memilih ada untuknya, bukan memilikinya. Memahami keresahannya dirasa cukup. Dia tak ingin memaksakan apapun.

Padahal ia tahu benar, sekadar hampir itu tidak pernah cukup.

[clair-sentient]

and by silence doesn't always means a complete non-sound situation.

silence can be means when you are out on yourself, be in a crowd, bring little to no bag at all, and have so much freedom to be yourself.

seeing a grandma picking bread for her grandson.

seeing ultra-cute baby looking at you in a stroller.

witness some guy waiting for his girl outside a makeup store.

exchanging looks with another solo person.

thanking a cleaning girl when she least expect it and find her smile back at me.

best silence is a silent mind. it brings peace to the heart.

[clair-sentient]

Menelisik Isi Kepala

Terkadang saya ingin memiliki kemampuan bisa menelisik isi kepala orang lain hingga ke sela terkecil dan terdalam. Langsung paham apa yang tengah orang lain pikirkan, juga mengerti apa yang dijadikan tujuan. 

Dengan pandangan mata kosong seperti itu, apa yang sedang ia rayakan di dalam kepalanya? Apakah kenangan atau penyesalan?

Di saat terkantuk, terbangun, lalu terkantuk lagi, saya yakin ia tak benar terlelap. Lalu apa yang sedang berusaha ia buat tertidur nyenyak di dalam kepalanya? Apakah amarah atau luka?

Ketika tertawa terpingkal-pingkal hingga muka memerah, apakah isi kepalanya sebahagia itu juga? Ataukah ia hanya menyamarkan kesedihan di dalam sana dengan gelak tawa?

Sewaktu ia bersenandung riang, kira-kira apa yang sedang ada di dalam kepalanya? Apakah seceria di luar? Ataukah justru mendung berkabut sendu?

Pada saat ia melemparkan senyum manis ke setiap orang yang berpapasan dengannya, apakah benar isi kepalanya mengintruksikan untuk semurah senyum itu? Ataukah bentuk usaha menutupi pilu saja?

Entahlah. Manusia terlalu pintar merekayasa dalaman dan luaran. Dan saya masih terlalu bodoh untuk mengetahui itu semua.

[clair-sentient]

another day 91 has passed, and I am still learning of myself.

[clair-sentient]

malu

Aku selalu riuh membicarakanmu pada Tuhan.

Aku hanya berharap Dia tidak mengatakan apa-apa padamu.

Aku malu.

[clair-sentient]

Innama a'malu bil khawatim.

Sesungguhnya setiap amal tergantung akhirnya. — HR. Bukhari no.6609