Cornelia Angelica.L // 2018110039 (Jurnalistik Media Online Y)
Don't wanna be here? Send us removal request.
Quote
Tugas Kelompok Jurmol
https://drive.google.com/file/d/1CohiqyWbjfA_Z8aIJjjAOgFUE3fwaIUp/view?usp=sharing
Cornelia Angelica // 2018110039
0 notes
Video
tumblr
DKI Jakarta Menerapkan Sekolah Tatap Muka 100%
Cornelia Angelica // 2018110039
0 notes
Quote
Tingginya Harga Telur Ayam Menjelang Tahun Baru di Jakarta

IISIP News, Jakarta – Menjelang akhir tahun, harga beberapa bahan pokok makanan melonjak tinggi. Beberapa bahan pokok seperti telur ayam, minyak goreng, dan cabai ini sangatlah banyak dicari masyarakat. Saat ini masyarakat tengah mengeluh karena harga telur yang melonjak hingga Rp 32.000/kg.
“padahal seminggu sebelumnya, harganya masih normal” ujar salah satu pembeli. Seminggu sebelumnya harga telur masih stabil di angka Rp 24.000/kg namun sekarang harga bisa menembus Rp 35.000/kg saat menjelang tahun baru pada Selasa (28/12/2021).
Pedagang telur kang Riski menyatakan “sudah sepekan harga telur melonjak tinggi, imbasnya ke penjualan”. Kang Riski yang biasa menjual 30kg/hari, kini hanya 18-20kg/hari. Ia juga kurang begitu pasti penyebab dari lonjakan harga telur ayam tersebut. Menurut dia, kenaikan harga perlahan naik di pertengahan desember 2021.
Sementara itu, bahan lain seperti minyak goreng juga masih tinggi hingga menyentuh angka Rp 20.000/liter. “haraga minyak goreng masih naik dari 2 bulan yang lalu” ujar pedagang sembako di pasar impres Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sedangkan harga minyak 2 bulan lalu masih stabil Rp 16.000/liter.
Bahan pokok yang berpengaruh lainnya adalah cabai rawit yang harganya pun mulai meninggi. Cabai rawit di pasaran sekarang sedang berada di kisaran Rp 100.000/kg. Bagi kebanyakan orang Indonesia, cabai adalah salah satu hal terpenting dalam cita rasa makanan. Dalam akhir tahun 2021, banyak bahan pokok yang harganya melonjak tinggi dan dapat berpengaruh pada keseharian banyak oaring. (CAL)
Cornelia Angelica Lionell // 201811039
UAS Jurnalistik Media Online/Y
1 note
·
View note
Text
3 Pilar Jurnalistik Media Online
A. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda dalam menyampaikan informasi berbentuk text, audio, grafik, animasi, dan video. Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
B. Interaktif merupakan multimedia yang dibuat dengan tampilan yang memenuhi fungsi untuk menyampaikan informasi atau pesan serta mempunyai interaktifitas bagi penggunanya dan dibuat dengan tampilan yang memenuhi fungsi untuk menyampaikan informasi atau pesan dan memiliki interaktifitas bagi penggunanya. Interaktif juga merupakan kegiatan dikolom komentar maupun chat room.
C. On Demand adalah layanan media dengan berbagai bentuk. Pengguna dapat memilih konten yang mereka sukai dimanapun.
Cornelia Angelica. L // 2018110039
5 notes
·
View notes
Link
Judul Berita: Cobaan Berat ODHA Itu Bukan Stigma, tapi...
Media : Liputan 6.com
Jurnalis: Umi septia
Jenis Berita: Feature
Kelebihan Berita: berita ini memuat bagaimana perjuangan penderita HIV/ODHA dan menjadi motivasi. Berita ini menginspirasi kita supaya kita harus mencintai tubuh kita, menjaga kesehata, dan selalu bersyukur.
Kritik Berita: Dalam isi berita ada kalimat yang menggunakan (bold font), judung yang tidak menggunakan huruf kapital dan kalimat judul yang menggantung
Cornelia Angelica. L // 2018110039
5 notes
·
View notes
Text
Jurnalistik Media Online
Jurnalistik media online merupakan jurnalistik terbaru yang hadir setelah jurnalistik cetak, radio dan televisi. Perbedaan utama dari ketiga bentuk jurnalistik (cetak, radio, televisi) dengan jurnalistik media online adalah kecepatan dalam penyempaian informasi kepada khalayak, kemudahan akses, bisa di-update dan dihapus kapan saja, serta bisa berinteraksi dengan pembaca atau pengguna (user). Dalam literatur mengenai Jurnalistik Multimedia disebutkan mengenai a. Struktur Hypertext b. Content Managemement System (CMS) c. Konvergensi d. Algoritma dan Automated Journalism.
Hypertext text yang berhubungan dengan dokumen lain atau teks yang nge-link ke informasi lain. Pada link dalam dokumen hypertext apabila di klik, maka dapat dengan cepat menuju/ melompat ke konten yang berbeda.
CMS (Content Manajemen System) adalah sebuah perangkat lunak atau sistem yang mengatur konten pada situs web, bisa situs web yang berupa company profile, e-commerce, blog, forum, dan lainnya. Sistem manajemen konten merupakan salah satu solusi yang cocok bagi anda yang ingin mengembangkan situs tanpa harus belajar lebih dalam mengenai bahasa pemrograman. Tidak perlu khawatir, anda tetap bisa untuk mengeksplor dan dapat membangun website sesuai dengan kebutuhan anda dan tidak kalah dengan tampilan sebuah website menggunakan proses coding.
Konvergensi yakni bergabungnya media telekomunikasi tradisional dengan jaringan internet sekaligus.konvergensi merupakan perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan, seluruh bentuk informasi baik visual, audio, data, dan sebagainya.
Algoritma sendiri merupakan urutan atau langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah. Dalam media sosial, algoritma tersebut mengatur arus informasi yang beredar di dalam sistemnya. Tiap platform media sosial tentunya memiliki cara masing-masing untuk mengatur bagaimana algoritmanya bekerja.
Cornelia Angelica. L // 2018110039
5 notes
·
View notes
Text
Kondisi Lingkungan Buaran PLN Setelah Pandemi Covid-19

keadaan setelah usai pandemi kali ini ramai, warga Jl. Buaran PLN, Kota Tangerang juga mengikuti prokes dengan memakai masker. Warga kini sudah mulai berani keluar rumah karena sudah mengikuti vaksinasi dosis 1 dan 2. Senin (15/11/2021)

Cornelia Angelica. L // 2018110039
5 notes
·
View notes
Text
A MODEL FOR THE 21st CENTURY NEWSROOM

Dalam bukunya 21st Century Newsroom, Paul Bradshaw menjelaskan bagaimana khalayak mengkonsumsi berita dan informasi secara online, serta bagaimana hal tersebut berubah seiring munculnya era digital. Paul membedakan konteks pembahasan dalam proses yang terjadi di newsroom menjadi tiga bagian. Bagian-bagian tersebut antara lain: Devices (alat), Rhythm (ritme), dan Content (Konten).
menurut Paul Bradshaw ini dibagi kedalam 7 tahapan produksi, yaitu: news production, news gathering, post-publication, distribution, business models, personnel, raising the bar. Dari ketujuh tahapan newsroom ini dibagi lagi menjadi kedua tahapan, yaitu menurut kecepatannya dan kedalamannya. Dari kecepatan dan kedalaman itu dibagi kembali menjadi beberapa step bagian, yaitu:
Kecepatan (Speed)
1. Call To Action / Respond To Action
Kecepatan merupakan kunci utama dari seorang jurnalisme. Dimana jurnalisme dituntut untuk cepat dalam melakukan suatu hal, terutama dalam hal meliput berita dan memberitakan kepada para khalayak. Apabila seorang jurnalis tidak dapat menjadi yang pertama dalam memunculkan berita utama tersebut, maka jurnalis dituntut untuk dapat memberikan setidaknya foto, video, ataupun wawancara terlebih dahulu. Keahlian yang harus dimiliki oleh seorang jurnalis tersebut menuntut untuk bekerja dengan cara cepat dan berhubungan dengan deadline sebuah pekerjaan.
2. Open Draft : Liveblogging – draft pertama di dalam jurnalisme
Liveblogging tidak hanya mementingkan sebuah kecepatan, tetapi menyediakan sebuah format untuk lebih cepat dari berbagai arah dan berbagai media. Biasanya untuk dapat memberikan sebuah variasi dalam peliputan, seorang jurnalis dapat memberikan sebuah audio, video, maupun foto.
3. Articlesdan Packages (Online, media cetak, dan penyiaran)
Dalam media online, cetak, dan penyiaran memiliki sedikit permasalahan dalam hal pendistribusian. Dimana dalam media online cara pendistribusian melalui suatu media interaktif, yaitu Google dan Facebook yang para pembaca dapat mengakses berita dengan cara men-search-nya. Berbeda dengan cetak yang cara pendistribusian suatu berita perlu melalui proses pencetakkan sebelum pada akhirnya dapat diterima oleh pembaca. Sehingga media online lebih diminati oleh para pembaca karena lebih cepat untuk mendapatkan sebuah berita ataupun informasi.
4. Context (Konteks)
topik meupakan landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang pengarang untuk menyampaikan maksudnya. Memilih topik berarti memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan bagi calon tulisan/karangan.
5. Comment dan Connection
Berita kini bersifat sangat sosial, dimana suatu organisasi media dapat ikut terlibat di dalamnya melalui sebuah diskusi. Para pengguna dapat saling terhubung satu sama lain untuk membahas mengenai suatu isu tertentu. Kemudian bagaimana cara untuk mengoperasikan komunitas-komunitas yang saling terhubung tersebut, bagaimana menemukan mereka, bagaimana bekerja dengan mereka, dan untuk apakah itu.
6. Control dan Costumisation
Suatu media berita seharusnya mulai menginvestasikan sumber daya dimana dapat membedakan liputan mereka dengan liputan para pesaingnya. Agar dapat membantu di dalma menginformasikan sebuah berita dan menyediakan sebuah konten. Salah satu contoh kontennya adalah berupa sumber data seperti audio, video, maps, galeri yang konten-konten tersebut dapat diakses dengan mudah oleh pengguna hanya dengan sekali ‘klik’. Perkembangan baru dalam proses tahapan membuat sebuah berita terdapat sebuah peningkatan yaitu penggunaan database dan munculnya sebuah aplikasi berita.
Kedalaman (depth)
Kedalaman berita ditentukan oleh fokus suatu laporan berita itu sajikan jurnalis. mengumpulkan informasi, menganalisis, dan membentuk bahan-bahan itu menjadi tulisan akurat dan terpercaya. Sehingga menjadi berfokus pada kedalaman sebuah laporan berita Meskipun berita itu harus ringkas, namun berita juga harus lengkap
Cornelia Angelica. L // 2018110039
5 notes
·
View notes
Text
Multimedia journalism writing news stories and reporting live by Andy Bull
Story circle 1: Riset data sebagai laporan
Media online mempunyai berbagai macam portal berita mencakup berita politik, berita criminal, berita kesehatan, berita olaraga, berita showbiz, dll. Sebelum berita dimuat ke portal, jurnalis harus meriset data terlebih dahulu.
Story circle 2: Melakukan wawancara
Setelah data terkumpul jurnalis harus melakukan wawancara kepada narasumber yang bersangkutan untuk mempertegas data.
Story circle 3: Menulis laporan berita
Setelah melakukan riset dan wawancara, jurnalis kemudian mengupload berita ke berbagai webset, blog, dsb.
Story circle 4: Memotret, mengedit, dan memberi caption pada gambar
Jurnalis melakukan pengeditan pada tulisan, foto, maupun video, lalu memberi caption pada foto tersebut. Ditahap ini, jurnalis juga melalukan cek n ricek data supaya tidak terjadi kesalahan.
Story circle 5: Membuat naskah berita untuk bulletin, podcats, maupun siaran langsung
Jurnalis membuat naskah untuk kebutuhan penyebaran berita di bulletin, siaran langsung, maupun podcast
Story circle 6: Merekam, mengedit, dan menerbitkan laporan untuk siaran langsung, podcast
Setelah selesai membuat naskah, jurnalis akan merekam untuk disiarkan dan di terbitkan dengan berbagai platform.
Story circle 7: Mengukur keberhasilan situs web
Hal terpenting yang dilakukan ialah mengukur keberhsilan website untuk mengoptimalkan kinerja jurnalis.
Story circle 8: Subediting, Proofreading, dan Headline
Jurnalis melakukan subediting terakhir sebelum di unggah ke website, lalu mengkoreksi semua bahsa dan ejaan dengan benar. Dan mereka memeriksa tatanan bahasa yang baik dan benar dan menyempurnakan headline.
Story circle 9: Membuat situs webs dan menggunakan sistem manajemen konten
Laporan berita akan diunggah ke halaman website, blog, dan akan menerapkan sistem manajemen konten.
Cornelia Angelica. L // 2018110039
6 notes
·
View notes