derapharap
derapharap
5 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
derapharap · 23 days ago
Text
Dan sekali lagi kamu harus pergi ...
Kamu tidak pernah paham cara meretas keamanan—namun kamu tahu betul cara mengakali identitas; sebab Ayahmu berkutat dengan hal itu. Kemampuan milikmu dan gadis yang paling kamu sayangi itu yang membuatmu akhirnya setuju untuk menjalani hidup seperti ini.
Bedanya, target Ayahmu adalah orang miskin dan menengah yang tak punya daya, lalu berteman dengan orang-orang kaya yang sama busuknya—sedangkan targetmu selalu mereka yang kaya; maka dari itu kamu dan Anin tidak pernah bisa hidup aman, sebab mereka yang kaya punya kuasa.
Selain punya kutukan dan cinta yang banyak; kamu dan Anin—atau Raisa Annisa, atau siapa saja nama yang pernah kamu panggil untuknya—punya misi menebar kebaikan (yang kalau dipikir-pikir aneh), sebab apa-apa yang diambil dari orang kaya itu diberikan pada yang membutuhkan (selain digunakan untuk melanjutkan kehidupan).
"Sayang, kita udah ketahuan lagi... Berarti bengkelnya enggak bisa buka lagi. Kamu nggak apa-apa?"
"Nggak apa, Kak. Ayo kita lari lagi. Masih banyak tempat di dunia ini. Asal sama kakak. Kakak gimana?"
"Asal sama kamu ... sekali atau seratus kali lagi harus begini ... enggak apa-apa."
Tumblr media
0 notes
derapharap · 24 days ago
Text
Hidup tak pernah biarkan kamu merasakan apa itu cinta, sebab tempat pertama di mana kamu belajar soal cinta justru yang membuat hidupmu ... seperti ada di neraka. Kamu boleh sebut kamu mau apa saja, tapi kamu harus punya nilai dan kelakuan sempurna, salah barang sekali—maka ayahmu akan murka (dan kamu rasa ini lebih cocok disebut obsesi semata, bukan bentuk cinta).
Usai pergi dari kehidupan itu pada usia dua puluh tiga, kamu masih juga tidak tahu apa itu cinta, sebab menurutmu—laki-laki di tempat kerjamu yang terus saja mendekat dan tahu segala hal soal hidupmu yang tidak pernah ingin kamu ceritakan justru lebih cocok dilabeli sebagai penguntit ketimbang orang yang sedang jatuh cinta (tapi orang-orang bilang mungkin ini karena sederhananya, kamu tidak tertarik saja).
Kamu justru belajar apa itu cinta dari kamar kecil berukuran lima kali lima meter yang jadi tempatmu tinggal bersama gadis mungil bernyali besar itu. Gadis yang kini kamu panggil Anin—sejak awal, menurutmu ia pemberani, usianya masih dua puluh satu (empat tahun lebih muda daripada kamu yang saat itu berumur dua puluh lima). Anin sudah berani mengambil keputusan untuk meninggalkan rumah sejak resmi memiliki ijazah SMA—sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan.
Lima tahun lalu, kamu terpaksa berbagi kamar dengan Anin sebab uangmu tidak cukup untuk membayar uang muka kos saat itu dan Ibu Kos menolak memberimu keringanan, dan di situlah Anin datang, memiliki masalah yang sama. Kamu belum pernah berbagi kamar dengan siapa-siapa, namun kamu tanpa ragu mengiyakan untuk tinggal dengan Anin—yang belum kamu ketahui siapa pada saat pertama berjumpa.
Hidup dengan Anin menyenangkan, menurutmu. Anin bisa apa saja; semua hal yang tidak kamu bisa. Kamu mulai berpikir kalau bisa hidup dengan Anin saja selamanya—mungkin tidak apa-apa. Kamu mulai bertanya-tanya pikiran macam apa yang kamu punya? Kenapa pula Anin mau hidup selamanya dengan kamu yang bukan siapa-siapa? Kamu mendadak takut kalau Anin sadar kamu mulai aneh dan mungkin agak gila.
Sampai pada suatu hari di mana Anin bersuara,"Oh, iya, Kak ... Aku kayaknya belum pernah bilang, tapi aku sebenarnya suka perempuan."
Aneh, tapi kamu lega mendengarnya. Kamu tidak tahu bahwa menyukai sesama perempuan adalah hal yang diperbolehkan; sebab di duniamu, kamu belum pernah melihat contoh nyatanya—tapi ... diam-diam kamu mulai mengerti mungkin ini yang disebut apa itu cinta.
Mungkin cinta adalah saat kamu mulai lupa kalau kemarin-kemarin kamu ingin kembali saja ke kehidupan lama bersama ayahmu; dan mulai berpikir untuk hidup bersama Anin—gadis cantik yang selalu ada di depanmu. Mungkin cinta adalah saat kamu bersedia kemana saja dan coba lakukan apa saja asal selamanya bisa sama-sama.
Mungkin yang kamu panggil Anin adalah definisi apa itu cinta di dalam hidupmu yang nelangsa. Harus pergi ke ujung dunia bukan masalah; karena kamu tahu, akan selalu ada peluk, cium dan kehangatan selama dua orang yang saling cinta hidup sama-sama (sekalipun tidak bisa dibilang benar juga hidupnya).
Sekalipun sekali lagi kamu harus berkali-kali menutup usaha dan mulai mencari lagi kemana kamu harus berkelana—kamu tetap akan menjawab bahwa kehidupanmu yang lama justru lebih terasa buruk sebab kamu tidak pernah tahu apa itu cinta.
Tumblr media
(Adin dan Anin 5 tahun lalu. Cr: Pinterest)
0 notes
derapharap · 26 days ago
Text
Langkah kaki milikmu seolah tak pernah bisa berhenti sejak kamu putuskan untuk pergi dari rumah pria yang kamu sebut Ayah di sepanjang hidupmu. Berpindah dari satu tempat ke tempat lain mendadak jadi keahlianmu. Bukan seperti ini hidup yang kamu mau. Sayang, beginilah yang harus kamu jalani atas keputusan yang kamu pilih hari itu—yang membuatmu harus melakukan hal-hal lain setelahnya untuk melanjutkan hidupmu.
Berkali-kali kamu yakinkan diri sendiri kalau kamu bukan ayahmu, maka kamu tidak akan pernah mau hidup seperti ayahmu (tapi mungkin kamu hanya belum mengenal siapa sesungguhnya dirimu).
Kembali ke kehidupanmu yang lalu terdengar lebih buruk daripada harus berlari kesana kemari seolah tidak pernah punya tempat di dunia ini. Lagipula, lima tahun terakhir, kamu tidak berlari sendirian lagi seperti dua tahun sebelumnya—ada perempuan cantik (yang kini kamu panggil Anin) yang bersedia turut lari kemanapun hidup harus membawamu pergi.
Anin yang tiba-tiba kamu temui lima tahun lalu saat hidup semakin sulit karena ekonomi dunia memburuk, Anin yang tiba-tiba jadi teman berbagi kamar denganmu (karena kamu dan Anin sama-sama tidak punya cukup uang untuk menyewa kamar sendiri-sendiri), Anin yang ternyata punya latar belakang yang persis denganmu (yang membuatmu berpikir mungkin ini apa yang disebut dengan jodoh adalah cerminan diri).
Lima tahun yang kamu dan Anin jalani sangat seru, meski diam-diam kamu sejujurnya juga sangat ingin punya satu tempat menetap, tempat di mana kamu dan Anin bisa tenang saling menatap, menjalani hidup dengan tenang; yang kamu kira mungkin bisa terwujud di bengkel kecil ini (usaha ke-sekian yang kamu dirikan bersama Anin sang pujaan hati).
Beribu sayang di dalam kepalamu bergema, sebab rasa cemas sepertinya akan selalu mengikutimu dan Anin seperti bayang-bayang, tidak pernah bisa pergi. Mungkin kamu hanya terlalu banyak berpikir, tapi mungkin saja (seperti yang sudah-sudah) ... kamu dan Anin harus pergi lagi ... sebab langkah kaki yang mencari-cari kamu dan Anin berkali-kali kembali lagi.
"Tapi, Kakak, Anin nggak apa-apa, asal kita sama-sama dan bahagia."
Tumblr media
0 notes
derapharap · 27 days ago
Text
Tumblr media
BAGIAN I:
BAGIAN II:
BAGIAN III:
AKHIR
0 notes
derapharap · 28 days ago
Text
Lari
jadi jalan paling mudah untuk dipikirkan. Jadi jalan paling berliku untuk dilakukan. Sebab kemanapun; Pria gila nan licik yang kamu sebut Ayah itu, akan terus-terusan mengejar kamu—dengan mengerahkan seluruh kemampuan, sebab bagi Ayahmu, kamu adalah wujud lain dirinya di muka bumi ini, oleh karena itu kamu harus menjalani hidup persis dengan apa yang Ayahmu perintahkan. Maka perlu dua puluh tiga tahun lari yang ada di dalam pikiranmu itu untuk kamu wujudkan, meski setelahnya pun tak lekang kamu diliputi kecemasan.
Pergi
adalah cita-citamu yang saat itu lebih tinggi daripada lulus dari perguruan tinggi atau mendapat pekerjaan di negeri yang kian hari kian terkutuk ini—sebab terus menerus berada dalam kurungan orang gila mungkin akan membuatmu tumbuh jadi pribadi yang lebih gila lagi (tanpa kamu sadari sebenarnya kamu mungkin memang benar sudah gila persis seperti siapa yang kamu sebut Ayah di sepanjang hidup yang kamu jalani).
Menjauhi
apa-apa yang dua puluh tiga tahun sudah menghidupimu terasa berat sekali; namun, di sisi lain dalam hatimu, ada perasaan lega yang tidak dapat kamu jelaskan bentuknya (bersandingan dengan cemas yang sama banyaknya). Ratusan kali kamu rapal dalam hati kalau hidup ini akan jauh lebih baik lagi sesudahnya, bahwa hidup ini akan jauh lebih berwarna tanpa Ayah yang membuatmu bergidik ngeri setiap melihatnya.
Pertama kali
setelah bertahun-tahun hidup laksana putri yang terkutuk dalam kurungan—kamu melihat dunia yang sebenarnya, kamu bersusah payah mencapai hal-hal yang kali ini kamu usahakan atas kemauanmu sendiri, dan merasakan apa yang belum pernah kamu rasakan sepanjang hidupmu di dunia. Petualanganmu pada tahun kedua pelarianmu—dua puluh lima usiamu—pun semakin seru; sebab perempuan yang kamu temui di ujung keputusasaanmu pada pertengahan salah satu tahun terkutuk bagi dunia itu kerap kali berbisik, asal sama kakak, enggak apa-apa.
Setelahnya, berbagai rapal doa khusyukmu—Nadine Isabelle—dalam hening seakan dikabulkan Tuhan; hidupmu seakan jadi jauh lebih berwarna (walau tidak selalu baik-baik saja).
Tumblr media
0 notes