destikitik

[destikitik]

Dan ku sendiri

Ada apa akhir akhir ini, kenapa aku tega mengajak mataku untuk menambah jam kerja. Membuat dinding kamarku penuh dan sesak.

Ada hal dan ada sesuatu di dalam sana, yang membiarkan meracuni diriku sendiri dengan ketakutan ku sendiri. Tidak, disini aku tidak sedih, aku sendiri. Ya, aku mengaku kalah. Aku tidak mampu mengimplentasikan stoa stoa diluar sana. Kendali kendali tai kucing. Aku sedang tidak bisa mengendalikan akhir akhir ini.

"Mungkin diriku tak punya arti lagi? Dan ku sendiri"

Cuplikan lirik itu yang menemaniku malam ini, aku sengaja repeat karena aku tidak ingin mendengarkan kata lain selain sendiri.

Aku di 24 februari 2022, 11:29

[destikitik]

Biar mengalir

Ada kalanya ketika hati sedang bingung dihadapkan permasalahan dalam hal baru, hati sedang tidak tenang memikirkan perasaan orang lain yg belum tentu sebaliknya, hati sedang takut akan momentum kedepannya, hati yang lemah tidak mampu menerima yang menurutnya tidak sesuai ini.

Ada baiknya biarkan air mata mengalir.

[destikitik]

Suck everything, but spotify keep playing

[destikitik]

Setelah itu kau telah menjadi sesuatu yang baru. Yang diriku tidak pernah mengenalmu di masa ini. Turut bahagia untukmu. Selamat dan aku tidak sudi untuk mengenalmu lagi.

[destikitik]

200221, saturday. Makan malem pakaiiiii ini enak banget sumpah ga boong :(

Ini daging ayam, aku takar 50gr marinasi pake lada hitam, boncabe, kecam, garam, garlic, b merah. Laluuu aq panggang. Dan dikawinkan oleh nasi hangat 3 sendok makan 🌻

[destikitik]

Nasi goreng tapi ngga pake minyak ngga pake gula, ya Allah enak jg ternyata 🥺

[destikitik]

Soto ayam ft tempe sambel terasi (no minyak) - sayur berkatan wkwk

Hari minggu, 14 februari. Hari kasih sayang, dan aku berikrar untuk lebih menyayangi diri sendiri! Restart semuanya, restart pikiran, badan, sama pengen peluk aku lebih erat.

[destikitik]

Need somebody, who can hear ma story in deep

[destikitik]

I'm on the outside of love, always under or above, must be a different view, to be a me with a you

Dengerin pertama di kereta menuju ke malang. Hari itu minggu pagi. Sambil bergumam sendiri, i dont know what its like? On the inside of love? :)

[destikitik]

Aku tak ingin setengah setengah, begitu juga sepi lebih baik sekalian.

[destikitik]

Hai untuk aku 10 tahun yang lalu.

Apa kabar? Lagi senang dapet teman baru ya? Di masa depan kamu akan kehilangan beberapa teman teman barumu itu berberapa ke luar kota dan membuatmu sulit menemuinya. Lalu berberapa lagi sudah memiliki hak milik. Jadi kamu ngga sembarangan ngajak main lagi. Rasanya aneh dan kemungkinan kamu akan tidak suka atau sepertinya belum siap menjalani itu. Entahlah.

Gimana? Apa sudah ada yang menarik ketertarikanmu dari seseorang yg kamu idolakan di smp? Kayaknya belum ya, tapi aku janji suatu hari nanti kamu dipertemukan sama seseorang yang ngga pernah kamu duga. Setelah itu kamu akan menjalani cerita yang cukup panjang dan kemungkinan berakhir baik untuk kamu dan seseorang itu. Kalaupun itu menyakitkan mu, gapapa coba aja berdiri lagi. Nanti luka itu kering sendiri. Masih banyak yang mau mengobati lukamu, nanti kamu ketemu seseorang lagi. Tapi harus sabar, karena mengenal lebih dalam itu ngga harus 1/2 hari tapi selamanya, eh itu kutipan dari perkatannya ya

Terus terus? Masih bisa lihat iyang uti kan? Aku tau di 10 tahun yang lalu membuatmu kesal dan benci kan? Jangan terlalu benci, ketika iyang ngga ada kamu bakal nyesel pernah marah marah ataupun benci. Tapi kamu anak yang tidak sampai hati, kamu kuat dan mampu menemani iyang uti di jam jam terakhir sebelum berpulang. Walaupun iyang belum sempat tidur di kamarku yang sekarang. Aku mau titip salam buat iyang uti, jangan minum es banyak banyak dan sampaikan salam kalo aku udah lulus diploma dan melanjutkan apa yang sudah iyang uti tanam ke aku untuk sekolah ke berikutnya :)

Ah aku paham, aku ingin memelukmu sangat erat. Papa mama akan menjadi orang tua mu bagaimanapun situasinya. Ingat kamu tetap berusaha. Karena segala sesuatu nya akan indah pada waktunya.

Di awal masuk sma kala itu, kamu harus siap. Kamu akan mengalami gelombang permasalahan yang cukup besar. Tapi aku berani bertaruh kalau kamu bisa melewatinya. Apa kamu ada pesan untuk ku? Aku tidak memiliki permasalahan dengan orang lain. Mungkin masalah ini adalah aku sendiri. Sepertinya aku bermasalah, mungkin juga ini imbas dari hal hal yang kamu lalui saat itu. Aku takut sendiri, aku takut diabaikan, aku takut di tinggalkan. Tapi di suatu saat aku ingin sendiri. Aku tidak ingin sepertimu lagi di masa ini. Aku ingin mencukupkan semua hal hal yang menurutku telah aku dapatkan dengan serakah. Iya, apakah aku serakah? Lupakan, aku akan mencoba lagi dan semua ini untuk meringankan langkahmu

Singkat kata, aku sangat merindukanmu. Kamu yang polos, kamu yang belum mampu dan belum tertarik berkomitmen kepada siapapun, kamu yang tidak bingung dengan hal hal yang mencakup materi, kamu yang belum memperdulikan kehidupan rumah tanggamu di masa depan, kamu pasti belum tau anggaran bulanan yang harus kamu keluarkan, kamu yang masih bisa bercengkrama dengan iyang uti, kamu tidak perlu sedih karena setiap hari bertemu teman teman, kamu yang ngga kehabisan stok novel di perpus.

Untuk kamu 10 tahun yang lalu, aku sangat lelah menjadi diriku hari ini. Tolong bantu aku.

10:55, 031220

[destikitik]

“Katakan jika kau sudah tidak bahagia. Tak apa, aku sudah biasa terluka. Jangan sampai bahagiaku tidak mengartikan bahagiamu juga. Tak apa, katakan saja.”

— (via mbeeer)

[destikitik]

Cerpen : Siang yang Penat dan Malam yang Sendirian

Masalah-masalah yang kita hadapi, sejatinya hanya kita hadapi sendiri. Semua orang yang ada disekitar kita, mereka tidak benar-benar bisa merasakan apa yang kita rasakan. Meski, harus kita akui. Kehadirannya setidaknya membuat kita merasa tenang karena bisa bercerita. 

Setelah kita berpisah dengan mereka, pulang ke rumah, menemukan kembali masalah-masalah yang berisik, berteriak di setiap sisi dinding, dari setiap sudut lantai. Aku segera berlari ke kamar, membanting pintu, menutup telingaku dengan bantal. Bahkan, saat malam yang harusnya aku bisa tidur dengan tenang. Pintu kamarku tak mampu menghalangi kebisingan itu, menembus pikiranku yang hendak tidur. Membuat mimpiku menjadi buruk, tidur yang gelisah. 

“Kamu kapan nikah, udah mau 30 tahun lho, keburu ketuaan!” “Ngapain sih kerja mulu, ga kasihan apa sama anakmu?” “Kamu keasyikan kerja sih, kecapekan, makanya ga hamil-hamil.” “Ku kasih tahu nih gaya-gaya yang bisa dipakai, biar cepet hamil kayak aku.” “Kenapa ga nyicil rumah aja, daripada ngontrak mulu.” “Ga usah sekolah tinggi-tinggi, nanti juga didapur, nanti pada jiper tu cowok-cowok.” “Eh, jadi perempuan itu harus pinter biar bisa jadi madrasah buat anak-anak.” Lah tadi katanya ga boleh sekolah tinggi-tinggi?

* * * * * Aku ingin tidur nyenyak sekali saja, boleh? ©kurniawangunadi | yogyakarta, 24 juli 2020

[destikitik]

Aku ingin menenggelamkan diriku di tengah arus jalan pikiranmu

[destikitik]

Pernyataan dalam harapan di hempas dan hilang dengan dibantu oleh pemikiran ketakutan apakah benar semua yang diucapkan benar?

Ada baiknya aku memikirkan bahwa harapan "saling" bukan milik aku dan dia saja.

[destikitik]

Untuk jalan antar kota yang telah kita lewati

Untuk semua pementasan wayang yang kita amati

Untuk pertunjukan musik yang kita datangi

Dan untuk berberapa gunung yang kita daki

Ada doa yang kuselipkan dalam hati

Aku ingin tumbuh bersamamu sampai nanti

020720-

Dari aku yg ingin (saling) menggantungkan kebahagianku kepadamu, tapi tidak memikirkanmu tiap detik akupun tak mampu

[destikitik]

Sampai sampai aku tidak ingin berbagi apapun kepada siapapun. Apapun itu. Aku menyimpannya sendiri. Aku menikmatinya sendiri. Hanya akan kubagikan ke diriku sendiri dan kemungkinan kamu.

Jika kamu berkenan.