Text
Allah telah menuliskan nama pasanganmu. Yang perlu kau lakukan adalah memperbaiki hubunganmu dengan-Nya .
1 note
·
View note
Text

Mungkin yang dimaksud metode menghafal Al-Qur'an bagi orang dewasa dan anak-anak ya…
Semangat menghafal al-Qur'an memang sebaiknya di mulai sejak bayi, jika orang tua memang menginginkan anak-anaknya menjadi hafidz dan hafidzah. Namun tetap merupakan hal yang baik dan tidak ada kata terlambat bagi orang dewasa untuk menghapal Al-Qur'an semampunya sebelum ajal menjemput. Dan akan lebih baik lagi mengajarkannya kepada anak-anak dan sesama yang mau belajar.
"Jalan-Jalan ke kota Prapat singgah sebentar melihat-lihat. Walau Virus Covid 19 belum diangkat kita belajar tetap semangat. "(Semangat Hardiknas 2020)
Metode belajar untuk anak-anak :
Berdasarkan kajian Ustadz Adi Hidayat, pengajaran menghafal Al-Qur'an sebaiknya dimulai sejak sianak masih berumur 1 bulan. Caranyanya Putarkan Rekaman Al-Quran Juz 1 pada setiap harinya sehingga 1 bulan lamanya.
Demikian bulan kedua setiap harinya diputarkan rekaman Al-Qur'an Juz 2 setiap harinya demikian seterusnya hingga juz 30 Selesai. Selanjutnya di bulan ke 31 putarkan seluruh rekaman juz Al-Qur'an setiap hari. Insya Allah dalam usia 2,5 tahun seorang anak akan mudah menghafal Al-Qur'an. Tentunya diusahakan agar Bacaan Al-Qur'an menjadi bahan tontonan dan pembelajaran setiap harinya.
2. Untuk Orang Dewasa
Hal Pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan diri dan jiwa dari berbagai dosa dan maksiat dalam segala aspek kehidupan. (Belajar dari kisah Imam al-Ghazali)
Kemudian Niat yang sungguh-sungguh untuk menghafal dan mengamalkan kandungan Al-Qur'an.
Waktu terbaik untuk menghafal adalah di subuh hari saat fikiran masih segar. Kemudian diulang-ulang hafalannya dengan menjadikannya sebagai bacaan dalam sholat.
Jangan lupa untuk terus mengulanginya setiap hari dan seterusnya.
Insya Allah semoga kita mudah menghafal dan mengamalkan kandungan Al-Qur'an, aamiin.
Cr : Quora
1 note
·
View note
Text
Kenangan
Pernah terpikir nggak, hal apa yang bisa / akan kamu lakukan bila yang berfungsi dari tubuhmu hanya otak? Entah karena tua, sehingga anggota tubuhmu yang lain melemah. Entah karena kecelakaan, sehingga tubuh bagian leher ke bawah lumpuh nggak bisa bergerak…
Pokoknya, kalau suatu hari hanya otakmu yang masih bisa berfungsi dengan baik, apa yang akan kamu lakukan?
—
Kata temanku, pertanyaan inilah yang memotivasinya menghafal Al-Quran. “Seenggaknya ketika aku udah nggak punya apa-apa, aku masih punya hafalan Al-Quran”.
“aku tetap bisa murojaah meskipun yang bisa bergerak dari tubuhku hanya mata untuk berkedip. Aku tetap bisa menjelajahi ayat-ayat yang sudah kuhafal, meskipun kaki ini tak bisa lagi membawaku kemana-mana. Pun kalau aku sudah menghafal tetapi tetap nggak hafal-hafal, aku akan punya memori dengan al-Quran yang bisa ku kenang. Memori ketika aku menangis karena ayat yang ku hafal selalu tertukar, memori ketika aku jengkel setengah mati karena sedang menyetorkan surat A tapi berakhir di surat X, memori ketika aku deg-degan karena akan diuji hafalannya, memori ketika aku sangat malas menghafal sehingga yang kulakukan hanya memelototi lembaran Al-Quran…”
“Aku masih ingin berjuang, aku ingin punya kenangan dengan Al-Quran” katanya.
Sukoharjo, 17 Ramadhan 1441
53 notes
·
View notes
Text
maaf aku hanya tidak mau menumpuk sakit hati yg aku buat sendiri, karna ekspektasiku sendiri, karna harapan yg blm pasti. Lebih baik aku membatasi :(
0 notes
Text
Tidak ada yg bisa menyelamatkanmu selain dirimu sendiri.
Asli ini pengingat banget surah abasa, disitu dijelaskan kalau kita akan meninggalkan keluarga kita. Bahkan yg sudah sah pun istri/suami kita. Hanya kita sendiri dan amal kita. 😭
0 notes
Text
Hati : kadang malu dikasih rejeki Allah berlipat-lipat tapi kok sholat/ngaji dll masih nanti-nanti. Minta dikasih yg baik-baik tapi ngga sesuai sama value diri.
Akal : biar nggak malu, ibadah yang rajin! Tingkatkan taqwa! Jangan banyak gaya! Biar di kasih lebih sampe kita bilang cukup gusti sudah puaaas. Oke?
0 notes
Text
Jodohmu tidak Tertukar meski Dirimu Tersembunyi.
Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku tidak meninggalkan satu godaan pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740)
Sebagaimana dalam QS. Ali ‘Imran: 14,
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan berupa perempuan-perempuan.”
Seperti yang menimpa Bani Israil,
“Waspadalah dengan dunia, begitu pula dengan godaan wanita. Karena cobaan yang menimpa Bani Israil pertama kalinya adalah karena sebab godaan wanita.” (HR. Muslim no. 2742)
Hal yang demikian juga berlaku bagi lelaki meski tidak ada hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai hal tersebut, namun lelaki juga dapat menjadi fitnah bagi perempuan. Sebab perempuan pun memiliki hawa nafsu walaupun tidak sebanding dengan lelaki. Wallahu a'lam bish-shawabi.
Dikatakan oleh Asy-Syaukani,
“Sebabnya adalah lelaki senang kepada wanita karena demikianlah ia telah diciptakan (memiliki kecondongan kepada wanita). Demikian juga, karena sifat yang telah dimilikinya, berupa syahwat untuk menikah. Demikian juga, wanita senang kepada lelaki karena sifat-sifat alami dan naluri yang telah tertancap dalam dirinya. Oleh karena itu, setan menemukan sarana untuk mengobarkan syahwat yang satu kepada yang lainnya, sehingga terjadilah kemaksiatan.” (Nailul Authar, 9: 231)
Sebagaimana dalam QS. An-Nur: 30-31,
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali yang (biasa) terlihat.”
Menjaga pandangan sebaiknya tidak hanya di dunia nyata namun, berlakukan juga di dunia maya dengan tidak mengunggah foto diri; misalnya.
“Dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Apa yang paling baik bagi wanita?’. Lalu Ali tidak tahu harus menjawab apa.
Ia pun menceritakannya kepada Fathimah. Fathimah pun mengatakan, ‘Katakanlah kepada beliau, yang paling baik bagi wanita adalah mereka tidak melihat para lelaki dan para lelaki tidak melihat mereka‘.
Maka aku (Ali) sampaikan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau bersabda: ‘Sungguh Fathimah adalah bagian dari diriku, semoga Allah meridainya‘.” (HR. Ibnu Abid Dunya dalam Al ‘Iyal no. 409, semua perawinya tsiqah)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah kalian menjadi penolong setan untuk menggoda saudara kalian.” (HR. Bukhari no. 6781)
“Ya, tapikan fotonya biasa saja bla bla bla.”
“Jika kau tidak mengingkari hawa nafsumu, maka kau akan dituntun oleh hawa nafsu itu kepada semua yang akan memberatkanmu.” (Hisyam bin Abdul Malik)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Iman itu enam puluh sekian cabang, dan malu adalah salah satu cabang dari iman.” (HR. Al Bukhari 9, Muslim 35)
Sebagaimana perempuan menemui lelaki yang bukan mahramnya; dengan malu-malu yang terkandung dalam QS. Al-Qashash: 25,
“Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan dengan malu-malu, dia berkata, “Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami.”
Jika di dunia nyata saja harus malu-malu, begitu pun di dunia maya. Apalagi di dunia maya siapa pun bisa mengaksesnya. Bagaimana jika disalahgunakan? Disimpan; misalnya. Jangan salahkan orang lain, jika kamu yang memberikan pilihannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya di antara hal yang sudah diketahui manusia yang merupakan perkataan para Nabi terdahulu adalah perkataan: ‘Jika engkau tidak punya malu, lakukanlah sesukamu’.” (HR. Al Bukhari 6120)
Sebagaimana nasihat Masgun yang wajib di-bold-underline,
“Takarlah dirimu seberharga mungkin. Ambillah keputusan-keputusan yang bijak, jangan menurunkan nilai dirimu untuk mengejar-ngejar sesuatu yang sudah dijamin untukmu. Lebih baik, fokus memberdayakan diri dan mengambil peran-peran besar untuk kehidupan.”
276 notes
·
View notes
Text
Ada acara tapi pake masker semua ini sedih banget gusti :)
0 notes
Photo

Belum menikah bukanlah aib, meski melajang di usia matang kerap mendapatkan pelabelan stigma negatif dari masyarakat. Entah menikah muda atau belum menikah selalu punya porsi gibahannya masing-masing dari netizen. Sudah biasa.
Yang harus dipahami adalah melajang belum tentu menjadikanmu hina, begitu pun perihal menikah belum tentu menjadikan seseorang mulia.
Contohlah: Imam Nawawi, kesendiriannya justru bermanfaat bagi agama Allah Subhanahu Wata’ala.
Geser fokusmu, berkembang baik sebelum berkembang biak.
Komentar orang lain barangkali di luar kuasamu namun bagaimana kamu menyikapinya adalah pilihan. Cukup kamu paham, apa yang sedang kamu upayakan adalah apa-apa yang akan mendekatkanmu pada tujuanmu sendiri :)
167 notes
·
View notes
Text
Perempuan dan Perasaan
Bahwa perempuan lebih sering khatam menempuh perjalanan cinta seperti itu. Diamnya emas. Kehormatannya semakin mengagumkan dengan tanpa kata-kata dalam jatuh cinta. Ia sadar, bahwa segala cinta harus bersandar pada-Nya. Ia sadar, mencintai ialah tentang mengikhlaskan bagaimanapun gembiranya, atau bahkan perihnya. Hidup bersama ataupun tidak pada akhirnya, tak pernah menyurutkan tekadnya untuk…
View On WordPress
21 notes
·
View notes
Text
Aku mengerutu karna kecolongan, ah kenapa engga dari dulu engkau tunjukan ini gusti.
Kenapa Engkau titipkan rasa yg memang sedari awal tidak boleh ada.
Kata yg selalu jadi penenang : Gapapa, biar km belajar dr pengalaman. Gapapa, nanti akan datang orang yg sefrekuensi, sekufu seperti yang engkau mau. Sabar sedikit DIA akan datangkan di waktu yg setepat-tepatnya. Jgn minta di buru-buru kan. Sabar ya :)
0 notes
Photo
Zero-Inbox
Sejak memulai merapikan hidup saya dengan konsep minimalisme, salah satu aspek yang saya sangat fokuskan adalah penggunaan e-mail. Ini disebabkan karena, sebagai (saat itu) mahasiswa doctoral dan sekarang dosen dan wartawan, e-mail adalah bagian penting dari keseharian saya.
Dalam hal ini, saya diperkenalkan oleh sebuah sistem per-email-an minimalis bernama Zero-Inbox, dimana kita berusaha untuk memastikan bahwa kotak inbox e-mail tetap kosong dan pada folder-folder lain hanya berisi e-mail-e-mail yang relevan dalam hidup kita.
Bagaimana saya mencapai Zero-Inbox ini? Caranya cukup simpel.
Saya memutuskan untuk unsubscribe dari banyak mailing lists yang sudah tidak begitu penting dan tidak relevan bagi hidup saya. Selain itu, saya juga memutus hampir semua e-mail-e-mail berbau promosi dan e-mail notifikasi hari akun media sosial. Alhasil, pesan yang masuk ke inbox saya hanyalah pesan-pesan yang berkaitan dengan kehidupan saya.
Saya menjadikan inbox sebagai agenda, atau things-to-do-list, sehari-hari. Saat mengecek e-mail ada empat langkah yang saya lakukan. Yang pertama, langsung buang. Ini khususnya untuk email-email yang cukup sekali dibaca dan tidak perlu disimpan. Yang kedua adalah balas dan buang. Biasanya langkah ini untuk pesan-pesan dari kawan atau saudara yang hanya menanyakan kabar. Saya merasa email seperti ini perlu dibalas, tetapi tak perlu disimpan. Yang ketiga, simpan. Langkah ini khusus untuk e-mail yang tidak perlu dibalas, tetapi perlu disimpan (seperti kwitansi dan bukti pembelian). Yang keempat, biarkan dahulu. Ini ditujukan untuk e-mail yang membutuhkan waktu cukup lama untuk menyelesaikannya (contoh e-mail dari editor tentang penulisan artikel atau e-mail dari pembimbing tentang revisi disertasi). E-mail-e-mail ini akan mengendap di Inbox saya sampai saya selesai mengerjakannya. Ini juga termasuk e-mail tiket perjalanan atau appointment, yang saya biarkan untuk berada di inbox sampai saya benar-benar menyelesaikan perjalanan/appointment tersebut. Seusainya, saya kemudian akan memutuskan kemana e-mail-e-mail tersebut akan pergi.
Saya memiliki 4 folder utama dalam Gmail saya. Yang pertama, Archives (Arsip) yang saya buat khusus untuk e-mail-e-mail yang perlu disimpan. Yang kedua, Articles (Artikel) yang menyimpan semua e-mail berkaitan dengan pekerjaan saya sebagai seorang jurnalis. Yang ketiga, Work yang hanya berisi e-mail-e-mail penting dari universitas tempat saya mengajar. Yang terakhir adalah Receipts, dimana saya menyimpan beberapa e-mail kwitansi dan bukti pembelian. Dengan system folder seperti ini, saya bisa membuat kotak masuk tetap bersih dan mudah untuk mencari e-mail-e-mail lama jika diperlukan.
Tiga langkah diatas adalah cara sederhana saya untuk membuat kotak pesan saya bersih dan terorganisir. Hal ini sangat jauh berbeda dengan keadaan e-mail saya sebelum mengadopsi minimalisme, dimana ada ribuan e-mail kurang penting di inbox yang menjadikan kotak pesan berantakan dan terkadang membuat saya melewatkan e-mail-e-mail penting.
Semoga bermanfaat.
Let’s start being organised!
102 notes
·
View notes
Text
"Kalau ada yg nimbun misal beras atau lainnya selama 40hr terus nanti di jual hasilnya di niatin buat sedekah maka sedekahnya itu tidak akan bisa mengurangi dosa" - kitab Jawahirul ulum 16.47 wib
0 notes
Text
Sungguh kebahagiaan seorang muslim adalah dijumpakannya kembali ia dengan ramadhan.
72 notes
·
View notes
Text
Semoga kita tetap ingat bahwa setiap kita akan pulang, lalu ingat apa yg ingin di persiapkan di hadapan-NYA nanti 😔
Aku khawatir apabila sampai selesai bulan Ramadhan ini, aku masi lebih sibuk memikirkan dunia daripada mempersiapkan kehidupan akhirat. Allah, aku mohon pertolongan-Mu
3 notes
·
View notes