diataslangit
diataslangit
Another World
1K posts
Menulis adalah perasaan yang terungkap secara bebas, diartikan secara bebas, dan dirasakan secara bebas.
Don't wanna be here? Send us removal request.
diataslangit · 6 years ago
Text
Setahun yang lalu, aku pikir semesta akhirnya punya rencana yang lebih baik untuk kita. Ternyata semesta malah menyiapkan pelajaran tambahan yang harus aku pahami. Bahwa beberapa akhir cerita tetap tidak akan berubah, tidak peduli seberapa besar usaha yang kita kerahkan untuk memperbaiki jalan cerita itu.
Andira Wu
576 notes · View notes
diataslangit · 6 years ago
Note
Asalamualaikum ka herri Sebelumnya maaf . Sebelum nanya, curhatnya kepanjangan (hehe).Setahun yg lalu saya gagal menikah h-20 . Orang tua sedih malu sampe sakit sakitan sampai skr. Keluarga bsr menyalahkn saya, sikap mrkpun jd berbeda. Saya stres krn ingin menikah bkn krn ga sbr saya prcaya semua ada wktny tp krn saya ingin semua baik" lagi , org tua bahagia dan dgn harapn perasaan menyalahkan diri sendiri, minder, ga berguna bsa hilang nantinya. Sbnrnya hrs bgmna agar org" bsa bahagia kmbali?
Kembali Bahagia?
Wa’alaikumsalam wr wb. Saya jawabnya open saja ya, biar semua bisa baca. Karena ini penting sekali menurut saya, terkait prinsip dan cara kita menanganinya.
Kurang lebih dua minggu lalu teman saya bercerita kalau dia pernah mengalami hal yang sama seperti kamu. Tiga tahun pacaran dengan segala ilusi kesempurnaan cinta-cintaan. Mereka berencana menikah. Begitu dekat dan penuh keyakinan. Hingga suatu hari kejadian buruk terbongkar. Si lelaki, yang telah dicintainya sedemikian lama ternyata tak seperti yang ia kira. Saya tidak sampai berpikir sejauh mana hubungan mereka berdua, tapi yang jelas si perempuan mencintai dengan paripurna. Lelaki itu ketahuan menghamili anak orang. Bajingan.
Syok, penuh dengan kegamangan, dan rasa malu yang harus ditanggung karena berita pernikahan sudah kadung tersebar. Tidak mudah. Teman saya itu sedih bukan kepalang. Tak ada sedikit pun curiga atau segala macamnya. Ia hanya tahu bahwa sebentar lagi akan menikah. Tapi takdir berkata lain.
Bayangkan jika seandainya mereka menikah, lalu kejadian itu terbongkar pasca menikah, si perempuan akan kehilangan lebih banyak; keluarga, harga diri, rasa malu, mental dan beban psikologis, ancaman cerai, derita anak yang orang tuanya berpisah. Bahkan andai tidak terbongkar sekalipun, ia hidup bersama lelaki brengsek yang mengkhianatinya. Tidak ada jaminan lelaki itu akan bertaubat. Tapi Allah SWT, dalam persepsi saya, menyelamatkan ia sebelum segalanya beranjak lebih jauh. Sebelum ia kehilangan lebih banyak. 
Setelah itu, ia memutuskan untuk hijrah. 
Dari sekian banyak cerita-cerita seperti ini, saya selalu percaya prinsip: 
Jika ada sesuatu, entah manusia atau apapun itu, di mana kita telah menggenggamnya, lalu ia terlepas dari genggaman kita, hanya ada dua sebab. Pertama, Allah SWT melindungi kita dari keburukan yang ada pada manusia atau benda tersebut. Ia tidak ingin kita mendapatkan hal buruk dari manusia atau benda itu. Kedua, Allah SWT ingin melindungi manusia atau benda itu dari keburukan kita. Bahwa Ia ingin kita menyadari diri ini sungguh tidak layak menggenggamnya. Di dalam genggaman kita, justru manusia atau benda itu malah jadi buruk dan berpotensi dosa. Nah, cara Allah SWT melindungi baik di kasus pertama atau kedua adalah dengan menariknya dari genggaman kita.
InsyaAllah dengan menyadari dua prinsip itu, kita akan memahami win-win solution. Yang pertama akan membuat kita yakin bahwa kita berhasil diselamatkan dari sebuah keburukan. Yang kedua justru membuat kita makin memperbaiki diri. Kita penuh kekurangan.
Lalu bagaimana membuat semuanya bahagia seperti sedia kala? Semuanya harus dimulai dari dirimu. Dirimu harus memahami konteks kejadian seperti yang saya sebutkan di atas. Bahwa bukankah seharusnya kamu bersyukur telah diselamatkan dari sesuatu yang kamu tidak tahu keburukan apa yang ada di baliknya. Bahwa yang kamu tahu, Allah SWT telah melindungi dari sesuatu yang tidak kamu kira. Ekspresi bahagiamu akan menular. Yakinkan mereka, orang-orang dekatmu, bahwa Allah SWT punya rencana lain. Dan, Ia tidak pernah mengecewakan. Justru kita ini manusia yang sering berburuk sangka kepada-Nya. Kita seringkali berpikir Tuhan itu jahat dengan memberikan ujian dan cobaan. Padahal tidak begitu. 
Senyummu bisa membuyarkan kerisauan orang tua. Ajak mereka keluar makan bersama di akhir pekan. Berceritalah tentang pekerjaan. Tentang cita-citamu. Tentang besarnya harapanmu membahagiakan mereka. Atau tentang anak-anak 1st grade yang kamu ajar: betapa mereka mengagumimu. Ajak mereka bicara secara terbuka bahwa segala sesuatu telah digariskan. Tunjukkan ke mereka bahwa kamu baik-baik saja, bahkan makin prima. 
Tidak ada keburukan yang sanggup mendeterminasi diri kita. Kita yang paling berhak memutuskan sejauh mana kebahagiaan itu mewarnai hidup kita.
175 notes · View notes
diataslangit · 6 years ago
Text
Degup.
Ada irama yang sering terdengar
Degup yang saling mengejar
Tak beraturan
Melukiskan senyum
Menuliskan cerita panjang
Berakhir sedih atau bahagia
Berakhir ikhlas atau mungkin saja terluka
Tapi kali ini redup
Bolehkan kali ini aku jujur?
Aku rindu
Rindu ada degup di dalam situ
Degup dengan irama yang tidak dapat ku tebak
Kadang mereka menamankan itu cinta
Sebagiannya lagi kecewa
Tak apa, semua hanya sementara
Bolehkah aku jujur satu kali lagi
Aku ingin degup itu muncul
Sekali lagi.
0 notes
diataslangit · 6 years ago
Text
Travelling.
Kali ini tujuannya bahagia.
Menggunakan transportasi apapun, di musim apa saja, yang pasti kali ini tekadku benar-benar bulat. Aku ingin sampai pada tempat yang bernama BAHAGIA.
Sejauh apapun
Selama apapun
Sesepi dan se-membosankan itu
Sekosong apapun
Terimakasih kepada diri sendiri yang sudah memberikan kesempatan untuk menunggu dengan penuh ikhlas dan mencapai titik bahagia dengan definisi bahagia yang sebenar-benarnya. Tanpa embel-embel sedikitpun.
Dear, bahagia..
Aku lagi otw nih. Kalo bisa titik orbit nya jangan berubah yaaa.. boleh sih berubah dengan satu alasan; mendekat. 😊
1 note · View note
diataslangit · 6 years ago
Text
Lagi-lagi kamu lari...
Lagi-lagi yang sudah berhasil di genggam semudah itu dilepaskan
0 notes
diataslangit · 6 years ago
Text
At the end, we’ve done our best :)
Wenny Shafira
0 notes
diataslangit · 6 years ago
Text
Pada akhirnya masing-masing dari kita memilih jalan bahagia maupun sedihnya. Biarkan pilihannya seperti itu. Tidak perlu menghakimi.
Wenny Shafira
0 notes
diataslangit · 6 years ago
Text
Baik dan Tepat
Lewat beberapa hari dari peristiwa yang bagi saya sangat membuat tidak nyaman. Saat harus lepas dari kesempatan yang memang benar-benar saya butuh dan inginkan. Bisa dibayangkan saat butuh dan ingin sudah bertemu di satu titik.
Tentu ada perasaan kalau memang ini yang paling saya cari setelah sekian lama. Tapi kenyataan memang sedang ingin berkata lain, seperti ingin mengajarkan bab tambahan tentang mata pelajaran menerima.
Mulai hari ini sepertinya sudah bisa mulai tenang. Terlepas dari perlunya evaluasi dan semacamnya, berusaha mengambil hikmah kalau memang masih belum rezekinya, belum waktunya, dan segala hal lain dibalik peristiwa ini yang masih tersembunyi tanpa bisa saya ketahui.
Sebesar apapun peluangnya, kalau Allah sudah menggariskan “tidak” untuk saat ini, tetap tidak akan terjadi. Semua berjalan juga atas izin-Nya.
Tidak perlu menyalahkan keadaan, orang lain, mungkin juga diri sendiri. Mungkin memang menurut kita baik, sangat baik, tapi hanya saja ada yang lebih tahu kalau yang kita pandang baik itu, ternyata bukanlah hal yang paling tepat.
Kehidupan harus tetap berjalan, keep our faith.
425 notes · View notes
diataslangit · 6 years ago
Photo
Tumblr media
Pribadi yang kuat, biasanya memiliki akar yang kuat. Dan akar yang kuat ini berkorelasi pada kehidupan masa lalu yang biasanya tidak mudah. Entah yang berkaitan dengan keluarga, ekonomi, atau apapun yang membuat seseorang di masa kecilnya harus tumbuh lebih dari usianya. Uraian airmata, luapan emosi, dan ketidakberdayaan membuat dirinya bertekad untuk bertahan apapun keadaannya saat itu, meski dalam keadaan tidak mengerti sama sekali mengapa semua itu terjadi pada dirinya. Saat ia tumbuh dewasa, akar kehidupannya telah menghujam kuat. Mudah baginya u/ mengambil keputusan, meski itu keputusan yang sulit. Biasa tidak mendengar apa kata orang lain, bertahan dalam lingkungan yang toxic karena imunnya sudah baik, harga dirinya yang terjaga dengan baik dan tidak mudah lepas dan dihancurkan lagi, ia berhasil mengenal dirinya dengan baik, lebih dari itu, ia telah berhasil memahami hidupnya, semua hal yang terjadi, dan mensyukuri segala sesuatu yang sudah terjadi. Seseorang yang kuat, banyak dari mereka tumbuh dari masa lalu yang sulit. Apakah, kamu? https://www.instagram.com/kurniawan_gunadi/p/BuF9uM3FydI/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=mj0mfh5t404r
1K notes · View notes
diataslangit · 6 years ago
Text
Berbahagialah, Puan.
Karena di setiap langkah yang berlari, ada langkah yang menghampiri.
Di setiap kepergian-kepergian yang lalu, ada kedatangan-kedatangan yang baru.
Di setiap peluk yang dipaksa untuk melepas, ada peluk yang mulai mendekap.
Percaya, Semesta selalu bekerjasama untuk membuatmu baik-baik saja.
413 notes · View notes
diataslangit · 6 years ago
Text
Welcoming a Quarter Life Phase
2019 is my remarkable year to pass a quarter-life process. I never thought that being on this phase I should experience so many hurtful feeling, yet I still grateful for the good side instead.
Leading this stage, I already learned so many things from a lot of people. I’m lucky enough to have a chance stay in the better place to work and learn, had some good friends that stay, also blessed with healthy physically and mentality.
Maybe that also the reason why I’m aware I was trapped in an unhealthy relationship. I’m grateful for my high self-awareness on things that happen around. So, it didn’t take me long to know when the things aren’t going right. I only regret “how could I trapped in bad situations that should avoid from the first place”.
But I know, everything always happens for a reason. All the good or bad things are coming to make us learn.
In this time, I only hope my sacrifice towards people I love isn’t taken for granted anymore. I wish from this year ahead, nobody will manipulate or makes me think I’m not enough for everything. I also must not on the situation where I feel like walking on eggshells to manage somebody’s moods again. Furthermore, I’m not being ridiculed, dismissed, and judged unrealistic by imagining problems that only exist in my hopeless romantic mind.
I wish in this quarter life phase, I could love myself enough to avoid toxic people who will come.
Tumblr media
3 notes · View notes
diataslangit · 6 years ago
Text
Relakan Saja
Jika seseorang yang kamu inginkan berusaha menjauhimu, mungkin baginya kamu memang payah. Ia punya standar yang gagal kamu penuhi, karena itu ia pergi. Relakan saja. Bila perlu, beri ia sayap agar dapat terbang sejauh yang ia mau. Setidaknya, dengan begitu, kamu punya ruang untuk introspeksi diri. Merenung tentang hal-hal yang harus kamu perbaiki. Setidaknya, dengan begitu, kamu punya keleluasaan untuk menemukan seseorang yang lain. Menanggalkan kaca mata kuda yang selama ini kamu kenakan dan mulai mencari dengan sudut pandang lebih luas. Pasti ada seseorang di sana. Yang kamu inginkan dan menginginkanmu. Yang kamu hargai dan menghargaimu. Yang kamu terima kelemahannya dan bersedia memaafkan ketidaksempurnaanmu. Pasti ada seseorang di sana, yang hatimu bergetar kala menatapnya dan tersipu saat kamu memujinya. Ia yang tak rela membiarkan sebelah tanganmu menepuk-nepuk udara. Ia menyambut sebelah tanganmu dengan tepukan, lalu terdengarlah suara cinta.
21 Januari 2019
2K notes · View notes
diataslangit · 6 years ago
Text
Tumblr media
0 notes
diataslangit · 6 years ago
Text
Tumblr media
0 notes
diataslangit · 6 years ago
Text
“….jangan khawatir, kamu akan menemukan waktumu sendiri, sebab dalam banyak hal kita memang tidak perlu melihat orang lain, cukup syukuri waktu yang sedang kita jalani sekarang, bagaimanapun keadaanya sembari berjuang”
— Kurniawan Gunadi
1K notes · View notes
diataslangit · 6 years ago
Text
“Jangan merasa terbebani atas apa yang orang lain katakan. Kita berhak bahagia”
599 notes · View notes
diataslangit · 6 years ago
Text
Kau Selalu Punya Pilihan Lain
Selalu ada hari-hari yang sangat berat. Hari saat kau merasa tidak dapat melaluinya sendirian saja. Hari saat kau merasa tidak punya pilihan selain menyerah.  Hari saat kau merasa ingin menghilang dan tidak kembali lagi.
Namun, sebenarnya kau selalu punya pilihan selain itu semua. 
 : Maafkanlah dirimu sendiri.
Forgive, even if you are angry.
-
Tia Setiawati | Batam, 11 Desember 2018
95 notes · View notes