Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Cantik. Bunga terlihat Manis sekali lagi.
Apa aku Menerima ketentuan Tuhan
Yang aku niatkan saat aku Masih polos dengan dunia
Apakah ini ketentuan Tuhan?
Kerana ia kini terlihat begitu indah
Walau tak tahu mana hujungnya
Dan apa sama ldengan masa laluku yang cela
Jika ini cinta
Suciksnlah cinta ini, Allah yang maha pengasih Dan penyayang
0 notes
Text
Mengenalimu membuka mataku
Mengenal erti setiap sudut yang aku tinggalkan sejak dulu
Mengenalimu saat ini kurang membingungkan
Namun ada pertanyaan itu bersembunyi dalam kepala,
Kita itu, sampai ke mana?
Rumah singgah?
Masjid?
Syurga?
Namun, pertanyaan itu tenggelam
Aku terima apa juapun
Kerana mengenalimu,
Masih sebuah anugerah terindah buat aku.
0 notes
Text
Sisa
Kadang, berakhirnya cerita dua orang itu nggak kayak di film—nggak ada pelukan selamat tinggal, nggak ada pintu yang dibanting, nggak ada kata-kata menyakitkan.
Enggak.
Justru, kita selesai kayak gerimis yang pelannnnn banget redanya, sampai-sampai kita baru sadar udah nggak hujan lagi pas langitnya terang.
Satu waktu kita masih merasa “kita”, tapi besoknya udah kayak dua orang asing yang lupa gimana caranya ngobrol. Nggak ada perpisahan yang formal. Nggak ada kopi terakhir sambil cari penjelasan.
Kita cuma... berhenti aja—pelan-pelan, benang demi benang, terurai kayak baju sweater yang mulai lepas jahitannya melonggar tapi terlalu halus untuk disadari sejak awal.
Yang lucu, yang paling sering kita inget bukanlah bagian akhirnya. Tapi bagian di antaranya.
Yang nggak penting, tapi kok ya justru nyisa.
Cara kamu manggil nama aku sambil senyum kecil. Cara kamu hafal aku suka Earl Gray Milk Tea with extra caramel pudding. Tawa kamu yang nggak ikhlas tapi tetap kamu keluarin pas aku maksa ngelucu.
Nggak ada yang megah dari itu semua. Tapi... ada.
Kamu juga begitu. Nggak pernah jadi segalanya, tapi pernah jadi cukup.
Tapi, kayaknya dari awal kita udah sama-sama tahu, deh: hubungan ini nggak akan selamanya.
Seperti yang aku bilang, kita tuh kayak hujan sore yang turun cepet, heboh sebentar, lalu hilang secepat datangnya. Tapi meskipun gitu, rasanya tetap nyaman. Hangat. Nggak lama, tapi cukup buat bikin kita sadar bahwa ternyata kita masih bisa merasa. Masih bisa sayang. Masih bisa nyimpen kangen, walau cuma sementara.
Sekarang kita udah jalan masing-masing. Nggak ada yang jahat. Nggak ada yang salah. Cuma dua orang yang tumbuh ke arah yang beda. Tapi nggak apa-apa. Karena meski akhirnya nggak ke mana-mana, perasaan itu pernah ada. Dan itu cukup.
Kadang cinta tuh emang nggak harus dibungkus dengan janji atau dirayakan pakai pesta. Cukup dikenang dalam diam. Disimpan rapi dalam hati, kayak surat yang nggak pernah dikirim—tapi kamu tahu isinya berarti.
Tapi hei, menyenangkan juga, ya, selama momen itu masih ada.
102 notes
·
View notes
Text
doa untukmu
jika ada, semoga Allah mengangkat semua rasa sedih, marah, kecewa, takut, curiga, dendam, dan khawatir dari dadamu. semoga Allah menggantinya dengan kelapangan dan kesabaran. semoga Allah menghapus dosa-dosamu dari datangnya perasaan-perasaan itu.
semoga Allah memberimu petunjuk hidup yang terang benderang. semoga hidayah selalu turun kepadamu. semoga kamu mendapatkan undangan dari Allah untuk senantiasa bertaubat.
semoga kamu bisa menerima kenyataan, memperoleh kemenangan. semoga kamu bisa memeluk dirimu sendiri dengan kejujuran---dan menjadi lebih kuat setiap harinya. semoga Allah menyembuhkan semua luka.
semoga kamu bisa memaafkan orang-orang yang menurutmu jahat, yang menurutmu telah merebut kebahagiaanmu. orang-orang yang melukaimu. orang-orang yang kamu tertawakan, kasihani, benci. tolong maafkan (kami) ya.
semoga kamu segera dipertemukan Allah dengan seseorang yang baik, yang menyayangi segalamu dengan segenap jiwa dan raganya, dengan ketaatan dan keimanan yang semestinya. yang menghargaimu dan selalu cenderung kepadamu, hanya kepadamu. yang janjinya selalu ditepati. yang membawamu ke tempat-tempat jauh itu.
semoga semua mimpimu terwujud satu per satu. semoga kamu mencapai semua garis finish. semoga kamu menaklukkan semua puncak. semoga yang kamu cintai tumbuh dan mekar dengan hebat.
semoga kamu menemukan ketenangan dan kebahagiaan. di dunia. di akhirat. selamanya.
708 notes
·
View notes
Text
Hari ni,
Kalau aku tidak lihat lagi, aku seantero kebodohan yang amat membingungkan segenap dunia.
Hari ini,
Menyambut kesedihan yang paling kemuncak di akhir minggu ini,
Aku berteman lagu Seribu Tahun Lagi nyanyian Imran Ajmain.
Hari ini,
Bait pertama lagu itu jelas kedengaran
Yang dahulunya selalu diputarkan dan tidak pernah tertangkap di cuping ku melainkan korusnya, kini bergema dalam rangka ini mungkin untuk buat masa yang lama.
"Sampai masa untuk aku
Sudah untuk mengharapkan mimpi-mimpi
Andai ini tentunya Tuhan
Walau Seribu Tahun Lagi,
Tak kan berubah"
0 notes
Text
Aik.
Kenapa datang balik?
Aku suka
Tapi, kenapa?
Tak pasti ini apa.
Masih tak pasti.
0 notes
Text
Cuba aku undur seketika masa
Jika itu berlaku sekali lagi, apakah aku akan mengulang kembali?
Walau kau kemudian menyendiri lagi.
Iya.
Aku akan.
Tapi akan kucuba untuk kurangi sakit yang kau rasakan.
Kerana apa pun aku lakukan
tetap juga aku sakit..
Tabah ya.
Moga kita lepas dari kesakitan ini.
0 notes