Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Manusia-manusia macam itu tidak mungkin dapat membedakan antara syair dan igauan, antara musik yang sejati dengan bunyi-bunyian panci. Tidak mungkin menyanyi untuk orang-orang yang hatinya tuli, sebagaimana kita tidak mungkin melukis dihadapan orang buta
0 notes
Text
Mereka sediakan nasi kami haturkan puji, punahkan harga diri hingga otot pun kami pakai. Kami memang sundal peliharaan tuan binal, anjing penggonggong hingga liur kering.
0 notes
Text
Teruntuk para pewaris Nubuwwah juga pengemban lentera akidah kami menaruh penghormatan sedalam-dalamnya
0 notes
Text
Tidak ada urusan, lebih baik perasaan dikorbankan daripada prinsip hilang.
0 notes
Text
Apa artinya penilaian manusia, jika bertindak sebagaimana aturan-Nya?
Apa gerangan yang membuat rasa ketakutan? Jika masih sungkan pada manusia, tanda jiwa masih tertawan dunia.
Apa yang sebenarnya ingin diraih? Bukankah pilihan sikap selalu memiliki konsekuensi, tidak disukai, dibenci dan dicelakai adalah hal biasa.
Bagi jiwa yang mendamba kematian disisi-Nya, Semoga diri senantiasa berbenah. Kepada-Nya dipasrahkan segala!
Ambon, 25/09/2023
0 notes
Text
Seluruh dirinya mengharapkan ampunan Rabbnya
Binasalah jiwa bila wajah-Nya berpaling darinya
Kepada-Nya dipasrahkan segala
0 notes
Text
Anggaplah sudah mereka mengidap gangguan jiwa, akal sehatnya telah hilang sebab tak tersinggung bila perempuan dilecehkan. Namun, satu hal yang sangat menjungkir balik pikiran saya ialah mau dianggap apa mereka yang membela pelaku kekerasan seksual? Sungguh seharian saya pikirkan diksi yang tepat seperti "Amoral" "Barbar" atau bagaimana kalau "Edan?", semua kata itu tersirat dalam benak, tapi rasanya belum pas untuk tindakan bengis seperti itu.
0 notes
Text
"Apa kau tak mengerti, Nduk?" Sahut ibu.
Aku terdiam
"Seseorang yang mencintaimu memberikan segala-galanya yang ia bisa" ibu melanjutkan kalimatnya.
0 notes
Text
Tetap jaga kewarasan ditengah tingginya sikap apatis para pemangku kebijakan tingkat kabupaten. Sebagai akibatnya seorang balita merenggang nyawa karena minimnya fasilitas kesehatan.
Logika pembangunan yang mengabaikan kebijakan politik pada sektor kesehatan ada salah satu asbabnya. Sejauh ini jelas kentara, uang rakyat dikelola untuk menjawab hasrat serakah pada elit lokal untuk mencapai standar kehidupan ala eropa.
Sepanjang politik anggaran dilintah bagi sanak famili dan gerbong kelompok, maka sepanjang itu juga masyarakat mati melarat atau harus berjuang sendirian untuk menjawab kebutuhan hidupnya.
Maka alangkah baiknya rumah sakit jiwa diisi oleh pejabat-pejabat yang putus urat warasnya dalam memahami arti dirinya sebagai pelayan publik yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Sang Khaliq.
0 notes
Text
Kepada suatu relasi yang mulai bergerak ke arah yang tidak substansi. Sadarilah, hal itu hanya akan membuat rasa "risih" berkembang dalam benak ini.
Jika kau berpikir diri ini akan terpukau atau luluh atas perlakuanmu yang mulai agak berubah dari yang sepatutnya, maka itu sebuah cabang pikiran yang amat kacau.
Ketahuilah bahwa mengedepankan sikap yang wajar dan menghargai batasan adalah cara untuk merawat relasi berumur panjang.
Janganlah membawa dalam perasaan sebuah relasi yang dibangun untuk mewujudkan kebaikan dan kemaslahatan.
Posisikanlah diri kita dalam konteks saling hormat-menghormati pada setiap peran yang dilakoni. Sehingga ada harapan untuk menghasilkan sesuatu yang setidak-tidaknya berdampak bagi tatanan peradaban.
Akhirul Kalam🙏🏻
0 notes
Text
Ku dekap erat belahan jiwaku yang beruarai air mata. Batin ini terasa begitu teraniaya. Mama. Anakmu sungguh tak kuasa menampung perasaan ini. Setetes air matamu mampu memahat palung terdalam pada relung hati ini. Mencabik-cabik esensi diri ini. Anak perempuanmu Mama, akan menjadi apapun untuk mengukir kembali lengkung senyum di bibirmu. Takkan membiarkan sesuatu pun memuramkan wajahmu. Percayalah, Mama. Percayalah belahan jiwa.
/-/
0 notes
Text
"Kekuasaan itu memabukkan dan membuat orang bekerja keras untuk mempertahankan kenikmatannya selama mungkin"
Nicole Machiavelli (1469-1527) dalam buku Il Principe — kitab pemburu kekuasaan — menulis bagaimana kekuasaan didapat dan kemudian dipertahankan.
0 notes
Text
Saat doaku dikabulkan aku bersyukur karena itulah keinginanku, saat doaku tidak dikabulkan aku lebih bersyukur karena itulah keinginan Allah SWT.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib
0 notes
Text
Di suatu wilayah dimana agama dalam praktiknya mesti tunduk mengikuti kerangka berpikir tradisi, maka konsep demokrasi akan turut pula diterjemahkan sesuai kebutuhan tradisi.
Sehingga proses konsolidasi demokrasi dalam menarik simpati untuk kepentingan mendulang suara oleh elit selalu dibangun diatas simbol-simbol komunikasi politik berbasis tradisi bukan atas pertimbangan kritis dan rasional.
Sementara syarat untuk melahirkan pemimpin daerah yang demokratis, memiliki tujuan luhur berbakti hanya untuk kepentingan umum, menitikberatkan pada kritisime dan rasionalitas rakyat itu sendiri.
Apabila alam pikiran rakyat masih berada seputar kisah batu badaong dalam momentum demokrasi. Mudah terhipnotis dengan simbol-simbol identitas yang dimanipulasi, tentu akan melahirkan pemimpin daerah yang mendurhakai hak-hak rakyat kedepannya.
Itulah mengapa pembangunan SDM dan pelayanan publik berada di urutan terbelakang pasca melahirkan pemimpin daerah yang dihasilkan dari masuknya identitas ke ranah politik.
Yang terjadi kemudian adalah sirkulasi kekuasaan hanya berada di lingkungan elite, kontrol kekuasaan melemah, menutup jenjang kaderisasi politik, terjadinya penyimpangan kekuasaan seperti maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme yang berdampak bagi kesejahteraan rakyat.
#Ngopi di Kedai Kail ☕
0 notes
Text
Apa arti dirimu sebagai penegak hukum jika ternyata alasan tangisan mereka berasal dari perbuatanmu yang melecehkan hukum dan mengoyak rasa keadilan.
Sebagai akibatnya membuat pencari keadilan menempuh upaya hukum yang semakin panjang dan dengan terpaksa mengorbankan harga beras dan susu bagi anak-anaknya.
Memang tidak ada jalan pintas mencari keadilan. Namun tidak dimungkiri tersedia jalan pintas untuk mendapatkan suatu putusan yang terbungkus kata-kata "Demi Keadilan".
Kini, siapa yang tersinggung jika keadilan sudah bisa diperjualbelikan? Penegak hukum takluk pada aura uang dan kekuasaan? Korupsi berubah jadi kejahatan biasa dan hukum keras pada yang lemah?
1 Januari 2023
0 notes
Text
Ulahmu mengkonstruksikan realitas pada pikiranku, diri ini tidak lagi ragu tentang hidupnya "ruang gelap" itu. Selama ini hampir sulit menerima bahkan benak ini selalu menolak bisikan miring yang menerpa mereka dengan seruan "Yang Mulia".
Bagaimana mungkin yang dijuluki secara filosofis sebagai "Perpanjangan Tangan Tuhan" justru menerjemahkan kehendak berahinya sendiri. Melucuti jubah kebesarannya lalu melakukan pelacuran kewenangan.
Namun setelah dua hari ini mengetahui nalar pertimbanganmu, sungguh tak menyangka. Ku baca berulang-ulang, masih tercengang. Sejurus kemudian seribu tanya merasuki kepala.
Bagaimana engkau berani melakukanya? Bagaimana engkau sanggup berpaling dari kebenaran yang terungkap dibawah sumpah? Sementara semua indramu menyaksikan itu? Dimana objektifitasmu? Seperti apa rupa batinmu? Apa sebenarnya arti dirimu?
0 notes