"Karena tak setiap perkara mampu dilisankan secara semestinya"
Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo

#draw #drawing #anime #animedrawing #line_art #art #shokugekinosoma #yukihirasoma #digitalart #digitalpainting
#digitalart#shokugekinosoma#anime#animedrawing#art#drawing#line_art#draw#digitalpainting#yukihirasoma
2 notes
·
View notes
Photo

Kang nasgor depan sdn mojoroto 1,3 & 6 . #draw #anime #drawing #shokugekinosoma #yukihirasoma #cooking #aninedrawing #gungbar #masihadaurusan #digitalpainting
#gungbar#drawing#cooking#shokugekinosoma#digitalpainting#draw#anime#masihadaurusan#aninedrawing#yukihirasoma
1 note
·
View note
Photo

U still have lots more to work on . #draw #drawing #manga #anime #digitalpainting #wacom #pentablet #animedrawing #bakuman
0 notes
Photo

&}÷×[=¡₩¤;#*$(2($*'&$	$,/?*@,, . #drawing #draw #bakuman #digitalpainting #wacom #anime #animeart #lineart #animedrawing
1 note
·
View note
Quote
Bicara perihal rindu, ngga ada habisnya. Namamu lebih panjang daripada daftar kenangan yang kupajang.
Tweet-s
1 note
·
View note
Photo

*Ceritanya dimulai dari sebuah piring kotor* Enyak; tong cuci piring dong mau buka nih Saya; siap mak *esoknya* Enyak; tong cuci piring ya buat sahur nanti Saya; oke mak *esoknya* Enyak; tong cuci piring ya. Habis nih ngga ada piring bersih Saya; iya mak bentar ya mau kasih makan kucing dulu enyak; kamu tu ya disuruh ibu gapernah nurut! Saya; ????????? . . . . Love you mak. :*
1 note
·
View note
Photo

Happy eid mubarak 1438H Taqobalallahu minna waminkum Nb; Sebagian udah sold-out. Sebagian nyusul.
0 notes
Text
.28
Perkara siapa-yang-akan-menggenggam-tangan-siapa, memang jauh di luar batas kuasa manusia. Semisal kamu, Yang seolah muncul untuk wujud penyempurna, Lalu memperkenalkan diri sebagai miliknya. Beberapa jalan cerita di mozaik kehidupan memang abu-abu. Setidaknya, bersyukur engkau bahagia dan ridha menjabat sebagai status baru, yang mempunyai tanggung jawab besar. Bersyukur tulisan-Nya memberikan banyak pelajaran penting.
0 notes
Text
.27
Karena sejatinya, hanya sekedar menyimpan di dalam hati sebuah nama yang bukan mahromnya itu sudah termasuk zina hati. Lantas bagaimana dengan yang lebih dari itu?
0 notes
Text
.26
“SAJAK PUJANGGA UNTUK DURJANA”
Di pelataran senja
Seorang pria tengah menyeduh sajak dalam secangkir kopi
Sajaknya memaki
Mengutuk kirana – kirana beton di atas mejanya
Durjana
Tetiba kau disini
Ranahku meringis nyeri
Pendar di bawah gemilau mega dan warni – warna
Pada tiap jengkal kau susun dengan kerangka
Pada tiap rusun kau tapak sampai tepi
Menepi
Benar angkuh engaku, angkara
Satu dua telah sirna
Pohon sawah, padang hijau dilindas gedung tinggi
Pun cicit gusar camar lenyap, kandas di bait ini
Semua gamang, enggan untuk tersisa
Maka apalagi yang hendak kaurengut, durjana
Lembayung di sore hari
Lindap di pagi hari
Segala tentangmu ialah megah dan wibawa
Di pelataran senja
Seorang pria tengah menyeduh sajak dalam secangkir kopi
Sajaknya mati
Ingin bersua Tuannya
1 note
·
View note
Text
.25
Sudah kukatakan sejak awal perkenalan
Bahwa kau telah terkekang kegelapan
Hanya mulut busuk yang menjadi teman
Sekarang kau tau bahwa semua hanya bualan
Jatuhlah, matilah kau atas cinta yang selama ini kau dambakan
Terbius menjadi budak yang kelaparan
Jatuhlah, matilah kau atas nama cinta
Terbuang jasadmu bersama angan – angan
Jatuhlah, matilah kau atas nama cinta
1 note
·
View note
Text
.24
“Maka Biarkan Sajak Itu Tetap Pongah”
Di antara lenggang kelontong, dan lelampu kota
Penyair membelah dadanya
Beberapa lembar sajak selirat muncul, bungkus kesemuanya dalam lerah
Sedang satu sajak menyeruak pongah
Ingin kutikam malam pelan – pelan
Ingin kugubah sorak – sorai diatonik kendaraan
Hingga kudapati lindap pohon jati kembali
Hingga kutemui diorama sungai bernyanyi
Senyap jatuh hingga musim dingin tak kembali
Sementara ladang sawah mulai merindukan cicit gusar camar di pelataran
Purnama mulai pucat pasi
Dan kau tetap saja jemawa memproklamasikan beton kedigdayaan
Polusi bertamu hingga tilam peraduan
Dangau lesap saung lenyap
Terik menerik membius puan
Dan tak kudapati nafas pohon di bawah tingkap
Maka biarkan sajak itu tetap pongah
Sembari punggungi penyair yang masih setia mengeja sajaknya
Dan biarkan sajak itu marah
Menepis lembut hujan yang jatuh dari matanya
Sebab lestariku telah lama mati
Jauh sebelum kelontong mulai lenggang
Jauh sebelum lelampu kota berdendang
Jauh hingga penyair melupakan sajaknya dan mulai menancapi belati di dadanya sendiri
0 notes
Text
.23
Beberapa perkara yang kerap membawa perasaan (re; Baper)
Memang tidak melulu datang dari apa yang banyak orang bincangkan.
Semisal;
Melihat dia yang bacaan nya lebih merdu
Dan lelaki yang tetiba datang ke rumah perempuan untuk melamar, tanpa pernah berkomunikasi sebelumnya.
1 note
·
View note
Text
.22
Banyakan dari kita keliru meneriakkan Tentang darimana asalnya cinta Acapkali, bahkan lebih banyak, akupun mematri perihal yang serupa Tanpa mau tahu Bahwa dari sudut pandang bayi pun jauh lebih bernilai Daripada mata kita yang sudah menua Cinta tak melulu datang dari mata kekasih Kita keliru Dan seolah sengaja untuk melupakan Selaksa cinta; Dari tutur ayah Dan senyum ibunda
2 notes
·
View notes
Text
.21
Aku adalah bongkahan waktu Di ingat ketika kau tengah mengecap rindu Detak detik gusar cekat cepat! Dentang melambai lambat
1 note
·
View note