dreaming-aboutyouu - Tumblr blog

[dreaming-aboutyouu]

Watch "watch this to boost your confidence | TikTok Self Confidence tip Compilation" on YouTube

[dreaming-aboutyouu]

[dreaming-aboutyouu]

Bookinghams Chat: Letters to a Young Muslim Book Discussion with Omar Saif Ghobash. 

Day 1 of Productive Procrastination. 

Ya Allah, guide me. I sincerely don’t wanna waste my time watching kdramas during the break. I wanna do good habits. 

[dreaming-aboutyouu]

12 WEIRD THINGS MARRIED COUPLES DO

[dreaming-aboutyouu]

when I’m doing my coursework I try v hard to steer clear of the news + social media because they’re just full of what’s going on at the moment. it seems important to keep well informed - but it also seems important to try and do my coursework as best as I can, so that my priority this week (it’s due tomorrow though, and I’m not really sure what I’m going to do with myself after that). however, while we’re all at home I’ll be filling my blog with wfh content - not reposting any photos of cafes or libraries, just bedrooms, home offices and kitchen tables! Its important that your space feels right, because you might be crammed in with five or six other people trying to work from home as well! (to that end, if you were going to spend some money on something that you don’t really need for your desk but have wanted for a while, consider this your sign! what else are you going to spend it on!) - in this weird and scary time we can’t do much, but for those of us who have taken the whole of university back to their dining room table, we can at least remind each other that it’s possible! big love gang 

[dreaming-aboutyouu]

Kekhawatiran kita kadang melebihi takdir, kita sudah ketakutan pada hal-hal yang belum terjadi. Padahal, harusnya kita lebih takut pada hal-hal yang sudah terjadi karena kita akan diganjar atas apa-apa yang sudah kita perbuat, bukan apa yang belum kita lakukan.

©kurniawangunadi (via kurniawangunadi)

[dreaming-aboutyouu]

this is the art of letting go of something or someone and more some of the some(s) of the same sorts. the subtle art is to just let go of your hands so you won't get hurt anymore. because keeping yourself holding onto something or some constant simply means getting yourself hurt or wounded or even worst scarred that it might took years of healing.

don't let go means to let go of their hands but never the hearts. this is the reason why some people simply can't or able to let go and eventually close their hearts for something new, much more fulfilling and yes worthwhile. Of course, it depends on a person.

but when it's time, just let go :')

let go of few things that doesn't really matter for you to lose your self worthiness,

let go of them. you have to.

you might need some encouragement to do so, yes you are indeed. have a look at yourself then, and that subject or object you're about to let go, does that matter anymore or spark the joy in you? even if this inner question does not really apply to your facing circumstances, then look at the bright side. And yes again, it takes amount of courages to let go.

that's when you need to open your heart (and pray), and trust God with what you're about to let go :')

p/s: how can I write this well. well, sometimes.

[dreaming-aboutyouu]

Kalau kita selalu saja memikirkan diri sendiri. Gak heran kalau kita merasa paling hebat, paling sibuk, paling menderita, paling berjuang.

Tapi kalau kita selalu memikirkan orang lain lupa memikirkan diri sendiri. Kita akan sangat sibuk, selalu berjuang, lupa merawat diri sendiri. Lalu gak heran bila sering hadir dalam kondisi keletihan, dan bukan tidak mungkin pada akhirnya merasa bosan. Belum lagi kalo orang orang yang dipikirin egois. Huffth.

Tapi kalau kita selalu memikirkan kesenanganNya Allah, ridhoNya Allah, maunya Allah. Kita akan berjuang menyeimbangkan memikirkan diri kita, dan memikirkan orang lain. Bukan hanya itu, Allah juga berikan kekuatan yang sumbernya seolah tak pernah habis dan tak pernah kering.

Jadi ingat.. orang lain itu amanah,

diri kita juga amanah. :)

Alizeti, Depok

[dreaming-aboutyouu]

🕌🌙 Have a Blessed Ramadhan 🌙🕌

Ramadhan

|| A Month of Prayer, Reflection, and Community ||

~~~

From April 24 to May 23, muslims everywhere will fast each day along with the sighting of the crescent moon.

Ramadhan is a month to exercise not just patience and self-control, but also charitable deeds within a complete lunar cycle. As the crescent rose, becomes a full moon, and wanes once again, adherents of the faith will learn gratefulness for what they have and compassion for those with less.

This is a month of charity and care towards others, and self-love towards yourself as you reflect on what to improve.

For non-muslims, here are a few ways to show your allyship during this month:

🌙 Refrain from discussing or posting pictures of food and drinks, and tag them accordingly if you do

🌙 Keep NSFW content properly tagged

🌙 Check on your muslim friend to see how they're doing, especially nowadays when groceries are scarce. Make sure they have the means to open and break their fast.

🌙 Practice the month's message of patience and compassion, for you and the people around you

🌙 Have love and respect towards our beliefs

Salaam 🙏💚

~~~

//Muslims, feel free to add. Non-muslims are encouraged to reblog.//

[dreaming-aboutyouu]

“Ramadhan itu moment, dimana banyak orang saling merindukan. Iya merindukan (se)seorang yang (kini) tidak turut berada dalam kedekatan. Sebab dari mereka ada yang tlah lebih dahulu pamit pulang, dan ada yang dekat karena jarak mengikat. Namun yakinilah, dari ini semua akan bertemu moment saling melepas rindu. Dengan bertemu, atau dengan berkirim do'a.”

—

[dreaming-aboutyouu]

Just a Random Thought

I still remember the day when I barely knew how to pray, I used to watch my mother (Allah yer7ama) praying and I used to copy her gestures until one day, I felt in my heart that I want to know what it truly meant bowing to Allah, worshipping Him.

So I gathered up my guts and told my mother to teach me every single meaning of what she does during prayer. We are not Arabs and we are not fluent with reading and speaking Arabic but when my mother taught me the words, Allah placed in my heart to understand it and so it comes naturally when I go and do the gestures in prayer.

Today, a thought came into my mind.

For those who visit the masjid frequently, I ask you to observe the people around you because I know someone who may be a new practising Muslim (born or revert) is there observing you guys how to pray but in their hearts, they feel this fear of being shamed because they do not know how to pray. - I personally felt this in my own family and community.

It is not new that those who we think “should” know these and turn up that they do not know, they are shamed for it rather than being helped out genuinely.

All I am asking is that, if someone comes to you and asks you an issue regarding the deen, please do not shame that brother or sister or give them the “You don’t know and you are a Muslim?” look or gesture.

You may know something that others may not know and others may know something that you may not know.

This Ramadhan, seek and help those who are turning to Allah for the first time in their lives, those who seek the pleasure of worshipping Allah.

And for those who want to learn, please gather up the strength and ask. Those who want to help may not help you when you don’t try to even help yourself. _____

Whatever and how I knew about prayer, I thank Allah for enlightening my mother to be a pious servant of His and enabling her to teach me the foundation of this beautiful deen.

Spread the love and make use of Ramadhan in bagging the rewards that will truly help you in the Yawm ul Qiyammah. Invest in your akhirah, and this is the best time, Ramadhan!

[dreaming-aboutyouu]

Ajakan.

Entah sejak kapan, aku suka sekali mengajak.

Di saat yang sama aku tak suka jadi pusat perhatian,

Tak ingin orang terajak karena sosok aku nya.

Sebab aku ini manusia biasa, bisa marah, kesal, kecewa, mengecewakan, kadang pintar, kadang bertindak bodoh, kadang keren, kadang ceroboh, ya aku tak mau berpura pura sempurna. Karena memang tak sempurna..

Tapi aku tetap suka sekali mengajak gimana dong, ga tau mungkin passion.

Aku tak suka muncul sebagai aku atau orang jadi baik karena aku, lebih nyaman orang terajak pada apa yang kubawa bersamaku, kupeluk dalam hatiku. Toh yang membuat orang baik kan karena hidayah Allah, aku cuma bantu nganterin hidayahnya. He..

Aku lebih ingin orang terajak pada kebaikan yang kubawa adalah karena kebaikan itu sendiri. Bukan karena aku.

Sebab sesosok figur mungkin sekali terjatuh, terjerembab sebab kita bukan malaikat. Tapi kebaikan dan kebenaran akan terus lestari.

Aku cuma ga mau orang ikut jatuh kalau kalau aku jatuh. Aku ingin orang tetap baik, meski aku sedang tidak baik baik saja. Aku cuma ga mau orang membenci kebaikan kalau kalau akunya mengecewakan.

Aku suka sekali mengajak, hingga antara aku dan Tuhanku tak ada lagi jarak..

Ga tau.

Mungkin passion.

-----------

Bait bait orang yang lagi sulit tidur

[dreaming-aboutyouu]

The Night of Decree is better than a thousand months ‪— Quran [97:3]

[dreaming-aboutyouu]

Dengan Memberi Maaf

Memberi maaf pada yang merasa punya khilaf, menentramkan hatinya. Memberi maaf pada yang tak merasa bersalah, menentramkan hati kita. (Ustadz Salim A. Fillah)

Dengan memberi maaf, kita juga memberi ketentraman kepada semua. Karena siapa saja berhak merasa tentram, termasuk diri kita. Maka berilah maaf tanpa pandang yang salah siapa. Berilah maaf tanpa dipinta siapa-siapa. Semoga kita semua selalu diberi rasa memaafkan kepada siapa saja.

[dreaming-aboutyouu]

21. HAT!

Abdullah bin ‘Urwah bin Az-Zubair berkata: Aku pernah bertanya kepada nenekku, Asmaa’: “Bagaimana keadaan para sahabat Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam apabila mereka mendengar (ayat) Al-Qur'an?”. Ia menjawab: “Air mata mereka berlinang dan merinding kulit-kulit mereka, sebagaimana yang disifatkan oleh Allah”.

Allah Ta'ala berfirman: “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya”. (QS. Az-Zumar : 23)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah pernah berkhutbah, dan saya belum pernah mendengarnya sama sekali. Beliau bersabda: “Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan pasti akan banyak menangis.” Anas berkata: “(Tatkala mendengar khutbah yang demikian) para sahabat Rasulullah menutupi wajah mereka sambil menangis terisak-isak.” (HR. Imam al-Bukhari dan Muslim)

Pernakah engkau mendengar kisah Umar Ibnul Khaththab yang menangis bersama Abu Darda’?

Pernakah engkau mendengar kisah Abdurahman bin Auf yang menangis bahkan ia tidak makan malam padahal di siang harinya ia berpuasa dan membaca Surah al-muzzamil hingga ayat 12-13?

Atau pernakah engkau mendengar kisah Umar yang sesenggukan karena membaca Surah Yusuf?

Atau kisah Ali bin Al-Fudhail bin Iyadh yang wafat setelah mendengar bacaan Al-Qur'an dari ayahnya yaitu Fudhail bin Iyadh?

Semua ini adalah karena Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kelembutan hati. Ini semua karena hati mereka sudah terpaut dengan Al-Qur'an. Sehingga mereka semua mudah menangis.

Sedangkan kondisi kita saat ini? kita lebih bayak tertawa daripada menangis. padahal tertawa itu sejatinya dapat mengeraskan hati Bahkan dikatakan oleh para ulama “katsrotudh dhohiki tumitul qolb” (banyak tertawa mematikan hati).

Ketika mendengar suatu bacaan Al-Qur'an, dan hati kita tidak menangis sebab takut atau malah biasa saja padahal imam yang membacakan tak kuasa menahan air mata dan sesenggukan. Maka, kita perlu bertanya kepada hati kita dengan sebenar-benarnya pertanyaan, “sudah sekeras itukah hati kita, sehingga ia tidak tersentuh dengan Al-Qur'an?”

Jika saat ini hati kita tetap saja keras, tak melembut ketika membaca atau mendengarkan Al-Qur'an. Maka tangisilah diri kita saat ini, mengapa musibah itu menimpa hati kita. Mengapa kita hanya menangis saat ditimpa musibah saja?

wahai hati, melembutlah..

- Allahumma innaka 'afuwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni -

21 Ramadhan 1438 H || 16.06.17 || ©andromeda nisa’

[dreaming-aboutyouu]

"ada tabir yang membuatkan hati kita tidak bisa merasakan kematian sebagai sesuatu yang setia menanti"

Ramadhan 15-16 : Ziarah Kematian

Setiap kali pergi ke permakaman. Saya tertarik dengan tulisan-tulisan yang tertera di batu nisan. Biasanya di nisan tersebut ditulis nama, tanggal lahir, dan tanggal kematian. Saya tertarik untuk berhitung, berapa umur beliau hidup di dunia.

Sangat jarang saya mendapati usia di atas 90 tahun. Rata-rata 60-70 tahunan. Dan tidak jarang pula yang usianya dibawah 30 tahun. Saat-saat berziarah adalah saat yang paling tepat untuk kembali mengingat waktu yang telah saya tempuh selama ini. Usia saya akan mencapai 27 tahun di akhir tahun ini. Saya tidak pernah tahu berapa jatah umur saya untuk hidup di dunia ini. Mungkin tidak banyak, selama-lamanya pun tidak akan mencapai 100 tahun lagi tentu saja.

Dan di waktu mengingat itu semua, rasanya jeri. Kematian itu sesuatu yang pasti datang. Hanya soal waktu, kapan itu datang. Hanya soal waktu saja, saya bisa dimatikan olehNya setiap waktu.

Ziarah mengingatkan kita kembali bahwa dunia yang riuh ini benar-benar sebentar. Benar-benar seperti permainan. Kalau ziarah tidak sanggup menggapai hati nurani kita, barangkali ada yang sedang menutupinya. Ada tabir yang membuat hati kita tidak bisa merasakan kematian sebagai sesautu yang setia menanti kita.

10 Juni 2017/ 15 Ramadhan dua hari yang lalu, simbah puteri saya meninggal di kampung halaman dengan usia >90 tahun. Simbah dari garis ayah. Simbah terakhir yang saya miliki. Mohon doanya semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisiNya. Aamiin.

10-11 Juni 2017 | kurniawangunadi

[dreaming-aboutyouu]

Doa dulu atau ikhtiar dulu ? Kalau mata ditutup, jalan dulu atau bertanya dulu? Kalau kita sedang lemah, Minta dibantu dulu atau langsung bergerak?

Jawaban ….

Jadi yang tau segalanya hanya Allah. Hanya Allah yang tau rejeki kita. Hanya Allah yang menciptakan rejeki kita.Hanya Allah yang kuasa memudahkan rejeki kita. Jadi jawaban pertanyaan “Doa dulu atau ikhtiar dulu?” adalah “DOA dulu”.

Doa, minta ke Allah, supaya ditunjukan rejeki kita jatahnya yang mana, halal yang mana, kemudian kita ikhtiar. Ikhtiar yang dituntun oleh Allah pasti tepat. Tapi ikhtiar tanpa dituntun Allah, pasti stress.

Doa adalah saripati ibadah

Firman Allah: “Tidak sekali kali Aku ciptakan jin dan manusia untuk Ibadah.” (Adz Dzaariyaat: 56)

Dan Doa adalah senjatanya mukmin. Doa adalah cahaya bagi langit dan bumi.

Anjuran Berdoa Banyak diriwayatkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang menganjurkan dan mendorong seseorang hamba untuk berdo’a, diantaranya :

“Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah, selain daripada doa.” (HR. Ibnu Majah dan Abu Hurairah)

“Siapa saja yang tidak mau memohon (sesuatu) kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.” (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah)

“Mintalah kepada Allah akan kemurahan-Nya, karena sesungguhnya Allah senang apabila dimintai (sesuatu).” (HR Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud)

“Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan memutus hubungan silaturrahim, kecuali Allah akan memberikan kepadanya satu diantara tiga hal : dikabulkan doanya ; ditangguhkan hingga hari kiamat ; atau dijauhkan dari suatu keburukan/musibah yang serupa.” (HR. Ahmad dari Abi Said Al Khudri)

“Tidak ada seorang muslim pun di muka bumi ini yang berdoa kepada Allah, kecuali akan dikabulkan doanya atau dijauhkan suatu keburukan/musibah yang serupa.” (HR. Tirmidzi dan Hakim dari Ubadah Ibn Shamit)

Doa yang paling bagus adalah doa yang husnudzon kepada Allah, kalau kita yakin Allah akan menolong, maka pasti akan ditolong Allah, tapi yakin harus dengan amal.

- KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )