duniakaktus
duniakaktus
Salwa's Blog
337 posts
riuh yang sesekali ingin diringankan dengan tulisan.
Don't wanna be here? Send us removal request.
duniakaktus · 20 days ago
Text
BURN OUT
Merasa tersisih karena karakter yang berbeda dari lainnya. Berprinsip untuk tidak terbawa oleh sistem yang dikendalikan secara pilih-pilih. Sesak yang juga semakin hari semakin terasa. Bertumbuh yang tidak bisa lagi diupayakan untuk berkembang di sana.
Membenci keadaan sekarang juga bukan alternatif solusi. Menerima juga bukan pilihan terbaik karena sejatinya jiwaku ingin selalu menemukan hal baru untuk berkembang lebih baik. Namun akses untuk mencari pengalaman di luar dari lingkup ini selalu dicurigai dengan praduga yang terselip iri ataupun dengki.
Mungkin ini memang bentuk ujian yang Allah beri untukku. Secara tidak langsung, Dia menempa lebih keras dari apa yang aku ekspektasikan. Pembentukan mental yang lebih tangguh? Atau justru pembunuhan mental secara perlahan?
Ingin sekali aku berdoa untuk mereka dengan kalimat doa yang mengecam. Betapa tidak berempatinya mereka, para pemimpin yang hanya menilai bawahannya dari fisik (good looking/cantik) dan latar belakang keluarga (yatim/piatu). Penilaian berdasarkan kinerja di dunia kerja ini memang sudah minim atau memang pemimpin ku ini yang tidak beres?
Netral yang dipandang sebelah mata, dianggap tidak mempunyai adab ketika tidak mau bersikap sesuai keinginan atasan. Berprinsip tidak diperbolehkan, namun menjilat sangat dihargai/diapresiasi.
Aku tahu Allah tidak tidur, namun apa harus orang-orang dzolim seperti ini harus diberi kekuasaan memimpin dengan karakternya yang tidak bisa memimpin, bertanggung jawab dan bersikap adil?
0 notes
duniakaktus · 1 month ago
Text
Tulisan : Dewasa dan Mawas Diri
Kamu mungkin adalah monster di kehidupan orang lain. Sepengetahuanmu atau tidak. Bahkan, mungkin ada orang lain yang sedang membandingkan hidupnya dengan hidupmu. Baginya, kamu adalah penyebab masalah hidupnya, traumanya, dan segala macam gejolak hidup yang lagi ia jalani.
Meski sebenarnya, kamu sendiri tidak pernah berniat jahat. Tidak pernah ada maksud untuk melukai siapapun. Tidak pernah dengan sengaja melukai orang lain.
Tapi barangkali, ia bertemu denganmu waktu kamu lagi lelah. Kamu lagi ada masalah. Atau bahkan kamu lagi terpuruk dengan trauma hidup yang kamu miliki. Sehingga, apa yang keluar dari dirimu adalah sesuatu yang menurut orang lain tidak tepat, kata yang keluar darimu adalah sesuatu yang tidak enak didengar.
Untuk itu, dalam hidup. Kita perlu belajar banyak-banyak untuk bisa mengoreksi diri sendiri. Karena kalau mengoreksi orang lain, mudah bagi kita, tidak perlu belajar.
Untuk itu, siapapun yang mungkin pernah terluka dengan lakuku dan perkataanku. Sepanjang sepengetahuanku, aku tidak pernah berniat jahat pada siapapun. Kalau kamu merasa kujahati, silakan utarakan karena sesungguhnya aku sangat berterima kasih jika aku diberitahu jika aku berbuat salah.
(c)kurniawangunadi
151 notes · View notes
duniakaktus · 1 month ago
Text
dulu... ku kira tempat pulang itu akan selalu terbuka untukku,
dulu... ku kira setiap kali aku mengutarakan emosi negatif akan ada validasi dan tetap membuatku betah untuk kembali pulang
namun perlahan aku tersadar, mereka memang hanya ingin melihat sisi tenang atau baikku saja. jika tiba-tiba emosi negatif ku keluar, mereka justru akan berbalik menyerangku dengan berbagai kebaikan yang sudah mereka beri padaku dan mengungkit segala hal tentangku yang berlalu atau membandingkan dengan anak orang lain. berkali-kali, dan berulang.
perlahan pula, aku menjadi membuat tembok lebih tinggi dan semakin berjarak dengan mereka. segala emosi negatif yang terkadang datang pun, aku usahakan untuk ku validasi sendiri dan mencoba untuk selalu berkata-kata pada diri sendiri, "aku akan baik-baik saja tanpa mereka harus tahu tentangku lagi"
fisikku bisa dilihat secara kasat mata namun kehadiranku -mungkin- hanya sebagai luka yang sering kali membuat mereka mengingat bagaimana menyebalkannya masa lalu mereka, dan lagi, aku yang harus memahami dan memaklumi mereka. bertumbuh karena lingkungan dan beban yang mengharuskanku untuk memaklumi segala tindakan orang lain padaku, sejujurnya, akupun ingin berkata, "lelah sekali Ya Allah"
namun lagi dan lagi, dewasa bukan soal mencari validasi, menyadari akan kebutuhan diri sendiri dan mulai memahami apa inginku serta apa yang bisa ku lakukan untuk mengurangi segala beban itu adalah salah satu hiburan yang bisa aku nikmati saat ini.
perlahan, mulai melepas ikatan dengan mereka adalah salah satu yang bisa aku pikirkan untuk membuat kami sama-sama melepas jerat menyakitkan.
mulai berpikir untuk tidak satu atap juga menjadi solusi yang bisa membuat kami bisa tetap baik-baik saja -kelihatannya-
karena dulu, ketika aku memutuskan untuk menempuh belajar yang tidak dekat mereka, psikisku tidak lagi terbebani karena perkataan apapun dari mereka yang sering kali menyakiti. fisik yang bisa dengan cepat terlihat lebih berisi walaupun stress karena beban waktu yang harus dibagi untuk belajar dan lain-lainnya, namun secara mental, jauh lebih baik daripada sekarang.
hingga saat ini pun, merantau masih menjadi tujuan utama yang ku inginkan setiap tahun.
0 notes
duniakaktus · 1 month ago
Text
Release
tanpa sadar ketika kepala berdenyut dikarenakan perdebatan tiada habis yang kurangkai sendiri di sana mulai membuatku sesak, -masih, dan mungkin seterusnya akan begitu- aku selalu mencari platform bacaan untuk sekedar mengalihkan fokus agar menghentikan isi kepala yang terlalu ramai dan tidak mau berhenti berpikir pelan.
psikis yang semakin terkikis dan merasa, "sebenarnya aku atau mereka yang bermasalah? ah pasti aku" pertanyaan dan jawaban yang secara cepat selalu aku tujukan pada diriku sendiri. rasanya jika aku menyalahkan keadaan atau bahkan orang lain, tidak ada ruang untuk berkata bahwa "aku berhak membela diri"
merasakan hal itu membuatku juga bertanya, "apakah benar aku sudah mencintai diriku sendiri?"
jika belum, lalu bagaimana cara untuk aku bisa benar-benar mencintai diriku ini. apakah jalan satu-satunya adalah mengobati psikisku ini dari segala trauma masa kecil yang terlalu lekat dan mengikatku saat ini?
perlahan, aku merasa semakin menjaga jarak dengan lingkunganku, ada rasa takut yang semakin menumpuk. entah benar atau tidak, perlahan aku mulai tidak ingin mempedulikan orang-orang di sekitarku yang memiliki potensi untuk terus menyakitiku -tanpa mereka sadari pastinya-, dan tugasku selalu dan seterusnya hanya boleh memaafkan sembari sedikit demi sedikit memberi jarak.
sedih, namun demi kewarasanku di era sekarang, aku ingin egois demi diriku sendiri.
1 note · View note
duniakaktus · 1 month ago
Text
Kenapa jadi dewasa rasanya kayak dihukum, cuma karena kita bertumbuh?
83 notes · View notes
duniakaktus · 2 months ago
Text
Semenyebalkan apapun orang di kantormu, kamu akan tetap memilih datang dan bertemu dia kembali. Karena ternyata dimana pun kamu bekerja, kamu akan dipertemukan dengan orang dengan karakter yang tak selalu cocok denganmu. Dia menyebalkan dan dia tidak sadar itu pikirmu. Tapi kamu pun demikian baginya.
Lantas?
Sabar dan sadar posisimu ya. Jangan gegabah.
Commuterline, 8 Mei 2025
Rajuami
147 notes · View notes
duniakaktus · 2 months ago
Text
Fine
Baik-baik saja dan akan selalu baik-baik saja. Sekalipun mental digempur habis-habisan, mari bertahan satu tahun lagi. Persiapkan diri sebaik mungkin. Tutup semua luka dengan selalu mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Yaa, baik. Semua akan baik.
Bersamai aku selalu yaa aku! Berjuang bersama untuk sembuh dan mari selalu rayakan apapun yang bisa kita rayakan. Maaf karena baru mulai menyayangimu saat ini. Mari kita tata masa depan dengan mental yang lebih sehat. Tidak menyalahkan siapapun, hanya ingin sembuh saja.
Hidupku bergantung hanya padaku dan Pencipta ku saja. Jadi mari percayakan semua bahwa Dia akan selalu membuatku baik-baik saja.
1 note · View note
duniakaktus · 2 months ago
Text
Bukan Cuma Kamu
Dunia isinya telah sesak oleh manusia jadi wajar saja jika seseorang memiliki mimpi yang sama, harapan yang sama, tujuan yang sama, bahkan bayangan kehidupan layak yang sama.
Satu yang perlu kamu ingat bahwa kamu bukan satu-satunya, jadi jangan berharap untuk selalu menjadi pusat perhatian.
Jika orang lain mendapatkan apa yang kamu inginkan, engga apa-apa. Karena kamu bukan satu-satunya yang mengejar hal itu di dunia.
Jika kamu gagal dan merasa berantakan, engga apa-apa. Karena bukan kamu satu-satunya yang jatuh tersungkur meraih apa yang selalu didoakan.
Jika orang lain duluan menikah, engga apa-apa. Sebab bukan hanya kamu yang memiliki tujuan berumah tangga.
Jika posisi karir yang kamu inginkan diraih orang lain, maka sadarlah tak hanya kamu yang berupaya. Lagi dan lagi aku bilang engga apa-apa.
Jika orang lain ingin merebut posisimu saat ini, engga apa-apa. Mungkin Tuhan sedang merencakan posisi lain yang lebih baik dari sekarang, sedangkan kita tak tau apa yang akan terjadi jika terus di tahapan ini.
Engga apa-apa untuk engga apa-apa. Karena bukan hanya kamu yang berusaha, berdoa, dan berpasrah pada takdir. Semuanya melakukan hal yang sama. Pada akhirnya sebagai insan biasa kita butuh memperkuat kepecayaan bahwa pada saatnya nanti segala yang telah diupayakan bertemu garis finishnya masing-masing.
Kantor, 28 April 2025
Rajuami
61 notes · View notes
duniakaktus · 2 months ago
Text
Cerpen : Jatuh Cinta di Umur Matang
Lebih rasional.
Langsung menganalisa, apa tujuan dari jatuh cinta ini. Kalau hanya sekedar bermain rasa, lebih baik bekerja aja mencari uang buat membeli kesenangan. Karena jika jatuh cinta hanya untuk menerka-nerka mau ke mana ujungnya, lebih baik beli tiket kereta dan pergi berkelana sendirian, lebih minim risiko daripada jatuh cinta. Langsung mengkonfirmasi, apa aja yang kamu miliki dan aku miliki serta apa yang tidak. Untuk hal-hal yang tidak kamu miliki, bagaimana kamu mengupayakannya? Apakah kamu termasuk orang yang tidak peduli dengan harta halal dan haram selama bisa mendapatkannya atau orang yang hati-hati? Sebab aku sangat hati-hati. Untuk hal yang sudah kamu miliki, apakah kamu bersedia untuk berbagi? Langsung menyaksikan, bagaimana tabiatmu yang terbentuk selama puluhan tahun. Karena aku tidak bersedia jika aku menjadi alasanmu untuk berubah menjadi lebih baik, apalagi jika kamu berharap aku bisa menjadikanmu lebih baik. Bagiku sejak awal sangat realistis, aku ingin jatuh cinta pada orang yang baik. Karena tidak ada jaminan aku bisa mengubahmu yang telah hidup dengan caramu selama puluhan tahun dalam sehari semalam apalagi beberapa hari saja. Aku memang tidak cukup sabar untuk menemanimu berubah, silakan berubah dulu menjadi baik kalau kamu memang berniat. Langsung pada intinya, tidak perlu terlalu banyak seremoni yang uangnya bisa kita pakai untuk pergi umroh atau membeli rumah. Daripada harus lelah menyiapkan banyak ritual, bagaimana kalau kita beramal saja, misal berbagi kebahagiaan dengan mengundang keluarga dan juga berbagi ke orang-orang fakir dan miskin. Biar doa-doanya buat kita, tidak ada penghalang untuk sampai kepadaNya.
Tidak perlu banyak basa basi, kalau kamu memang berniat untuk jatuh cinta. Jelaskanlah tujuanmu hingga sejauh mana, kalau kamu tidak ada tujuan, lebih baik hilang.
Karena aku tidak punya banyak waktu untuk mengulang-ulang kesedihan yang serupa. Karena aku pun sekarang lebih rasional, bukan lagi rupa menawan yang membuatku terpesona dan berkata "iya". (c)kurniawangunadi
644 notes · View notes
duniakaktus · 2 months ago
Text
dewasa itu menyadari bahwa pilihan kita hanya dua; kalah atau dikuat-kuatin aja.
372 notes · View notes
duniakaktus · 2 months ago
Text
libatkan Allah
seorang sahabat kemarin menasihatiku.
"pernikahan itu tidak hanya terjadi antara dua pihak yang menikah. ada dan selalu ada pihak ketiganya, yaitu Allah. ijab kabul merupakan janji laki-laki kepada Allah.
jika diibaratkan, pernikahan itu seperti segitiga. di kaki-kakinya adalah yang menikah. di puncaknya adalah Allah. oleh karena itulah, satu-satunya cara untuk mendekatkan diri kepada satu sama lain adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah."
pasrahkan dan serahkan segala urusan kepada Allah. libatkan Allah dalam setiap langkah dan keputusan. Allah yang akan membereskan segalanya. sebab, cukuplah Allah sebagai penolong kita.
381 notes · View notes
duniakaktus · 2 months ago
Text
Takdir akan menemukan jalan pulangnya.
Semua sudah tertakar, semua sudah tertulis dengan sebaik²nya.
Tolong, kali ini kamu harus percaya..
Yang Dia siapkan sudah pasti yang paling tepat, yang paling baik buat kamu.
25 notes · View notes
duniakaktus · 2 months ago
Text
AS
Hari ini entah kenapa perasaanku terlalu banyak dipenuhi khawatir.
Aku sadar apa penyebabnya, terlalu banyak berpikir untuk segera mencari tahu dan lebih mendekat untuk mengenalmu.
Aku tahu bahwa posisiku sekarang sudah diambang batas bahaya, oversharing dengan kebahagiaan semu yang pikiranku rangkai. Dorongan untuk memenuhi ekspektasi orang tua untuk segera menikah mulai membebani isi pikiranku, dan aku sadar ini tidak baik.
Berkali-kali aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa jika kelak aku ingin menikah, aku harus sadar betul bahwa tujuanku bukan untuk memenuhi ekspektasi orang lain namun harus benar-benar karena kesiapan diriku sendiri.
Sharing tentang siapa manusia yang membuatku tertarik setelah sekian tahun membiarkan diri ini kosong tanpa berharap pada manusia manapun, ternyata bisa membuatku merasa tidak baik-baik saja.
Menguras isi pikiran dan sedikit tenaga, juga perasaan yang tanpa sadar mengebu-gebu.
0 notes
duniakaktus · 4 months ago
Text
Kepada diriku sendiri,
"Ekspektasimu tolong diatur lagi"
15 notes · View notes
duniakaktus · 4 months ago
Text
Teruntuk laki-laki baik yang sudah menikah maupun belum.
Hidupmu tak banyak berubah setelah menikah, kamu masih bisa bekerja, hang our dengan teman-temanmu, bahkan menginap pun lebih sering di rumah orang tuamu.
Tetapi hidup seorang istri berubah setelah menikah, ada yang tidak lagi bekerja, ada yang bekerja tetapi sesegera mungkin pulang ke rumah, rela meninggalkan orang tuanya untuk ikut denganmu baik itu tinggal di rumah orang tuamu, terpisah atau bahkan kamu ajak merantau jauh
Yang dulunya dia bisa cerita dengan keluarga atau sahabatnya saat dia ada masalah, kini tak lagi bisa. Marwahmu dan keluarga ini harus dijaga.
Dia hanya punya kamu saat ini, jangan lelah mendengar ceritanya. Dengar dengan antusias.
Jikapun dirimu lelah bekerja istirahatlah, tapi jangan abaikan dia.
Ingat dia hanya punya kamu sebagai sandarannya.
Bisa saja dia memilih bercerita dengan sahabatnya, tapi duhai takut sekali akan keceplosan cerita tentang masalah rumah tangga.
Kamu tempatnya bersandar, bertanggung jawablah. Jangan buat dia merasa sendirian. :)
220 notes · View notes
duniakaktus · 4 months ago
Text
Orang yang terlihat tenang pun tetap menghadapi badainya sendiri. Semuanya lelah, semuanya diuji, tapi jangan tumbang dulu yaa. Jangan berbalik arah sampai doamu terwujud nyata.
32 notes · View notes
duniakaktus · 4 months ago
Text
Lagi
Dulu aku sering bertanya pada diriku walalupun berakhir pasrah mengakui setiap kemarahan orang lain memang sumber utamanya karena aku yang selalu kurang baik pada mereka. Dulu aku tidak mengerti bahwa di dunia ini memang ada manusia dengan perasaan sensitif dan bodo amatan (alias lebih tenang secara emosional dan tidak ikut terbawa suasana sekitar yang sedang memanas)
Sampai akhirnya aku disadarkan dengan semua nalar yang tiba-tiba datang, bahwa ucapan, "apa yang kita tanam, akan berbalik pada kita". Ternyata maksud kalimat itu adalah mau saling mengerti dan memahami bukan hanya menuntut. Karena apa yang kita rencanakan tidak selalu sejalan dengan orang di sekitar kita, even itu terjadi pada orang terdekat yang kita anggap bisa kita beri tuntutan tersebut.
Kontrol diri, bahwa kehidupan setiap orang selalu berproses dan tuntutan atau paksaan untuk menuruti apa yang kau rencakan bukanlah hal baik.
Aku sadar akan diriku, ada beberapa bagian dariku yang sudah terlalu berantakan, semrawut dan kusut. Dulu, aku selalu menerima kata-kata menyakitkan itu dengan balas menyerang karena tanpa sadar aku juga ingin mempertahankan sesuatu yang tidak ingin semakin dihancurkan oleh orang lain.
Namun ternyata sia-sia, otakku masih terlalu bodoh. Hingga akhirnya membuat jarak menjadi salah satu usaha untuk mempertahankan mental supaya tidak semakin hancur.
Tanpa sadar pula bawah sadarku bertekad untuk memutus segala pola asuh apapun dari orang yang lebih dewasa dariku. Aku harus selalu mau belajar hal apapun. Aku tidak boleh merusak mental siapapun lagi. Aku harus bisa dewasa tidak hanya pada usia namun pikiran.
0 notes