Tumgik
durasikehidupan · 2 years
Text
Chapter 2
Kali ini sinar bulan menerangi malam yang gelap, ditemani secangkir hot matcha dan sebuah novel mampu membuat caruna tenggelam dalam dunia nya.
"caruna, ada teman kamu" Panggil tania, mamah caruna
"Siapa mah? " Jawabnya dengan heran, ia tidak membuat janji dengan siapapun
"Udah ke ruang tamu aja dulu, mamah tunggu ya" Senyuman manis terbit menghiasi wajah sang mama diikuti dengan kepergiannya.
Caruna segera bangkit untuk memastikan siapa yang datang, dengan rasa penasaran ia terus berfikir dalam hati.
Seakan nafas berhenti, otak yang kaku, dan kepala yang pening, diiringi senyuman manis dari sang pelaku mampu membuat caruna ingin mati di tempat.
"Hai zee! " Sapa abie. Ya, abiemanyu datang menjumpai caruna.
"Hai bie? Kenapa kesini? " Tanya caruna heran
"Loh na, abie ke sini tuh bawain mamah oleh-oleh nih, dia abis flights ke bali, katanya kangen sama mamah." Jawab mamah caruna
"Sama anaknya juga" Sahut papah caruna dari balik pintu kamarnya.
"Pah! Apaan si"
Merah bak kepiting rebus itulah pipi caruna sekarang, ingin segera menenggelamkan diri kedalam air. Caruna tak sanggup, bantu caruna Tuhan !!!!
Abie hanya tersenyum manis, tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun dari caruna mampu membuat caruna semakin menggigil.
"Bie, ngobrol di belakang aja ya. Di sini gak beres semua" Ucap caruna berusaha menolong dirinya dari segala ledekan mamah dan papah nya.
"Bilang aja mau berduaan, suka modus dia bie." Ucap mamah caruna dengan kekehannya
"Jangan macem-macem ya bie, na" Ingat papah caruna.
Abie hanya tersenyum dan permisi kebelakang taman bersama caruna. Caruna menggunakan jurus jalan cepat nya untuk segera sampai di taman.
Mencintai seseorang adalah anugerah, namun cinta monyet adalah perkara cinta anak kecil. Bagaimana mungkin cinta itu masih tumbuh setelah sekian lama tanpa bertemu, bak setan yang sedang menggoda. Cinta seakan berbunga dalam keadaan diam.
@Copyright, 2023
#udaradekapan #longstoryfiksi
1 note · View note
durasikehidupan · 2 years
Text
Udara Dekapan
100% Fiksi
Long story, on going
@Copyright zaskiachika 8 November 2022
Kata Berkala
Tokoh:
Abimanyu Putra : Pilot, anak motor dikit, cool dan cair, cuek dan perhatian, humoris dikit dan romantis.
Aruna Zeefanya: Perempuan cantik, pengusaha muda dengan segala kreativitas nya. Pemilik sebuah cafe, menciptakan dunia seni dan menyediakan seni peran.
Kinara Larasati Wardya: sahabat aruna
Bima baskara : sahabat abi
Prolog
Cinta paling indah adalah akhir yang bahagia, setelah luka akan ada kebahagiaan namun, setelah bahagia bukannya akan ada luka kembali? Mencintai seseorang yang tepat, harap rasa happy ending.
"Runa, aku sayang kamu"
"You know that, i love u too more than then! "
"Kamu boleh buka buku ini, kalo suatu saat aku gak pulang flight"
"Dan aku gak akan buka buku ini, karena kamu akan selalu pulang flight bee"
Abie tersenyum, kekasihnya sangat amat menggemaskan. Menutupi kekhawatiran dengan tetap berfikir positif.
"Aku percaya Tuhan jaga kamu, untuk sama-sama aku terus" aruna panggilan akrabnya.
Chapter 1
Matahari menyinari bumi dengan sentrik yang menusuk, siang ini begitu panas seakan derajat matahari sedang naik pitam karena emosi dengan bulan, mereka sedang ribut? Sehingga memberi hawa panas berlebih kepada bumi. Kasihan bumi, hanya penengah antara emosi matahari dan bulan.
aruna, wanita karir yang pada akhirnya mampu melewati masa muda yang menyakitkan, ia berhasil menjadi perempuan hebat dengan lelaki hebat di samping nya.
Cerita ini sangat amat plot twist, alur balik dan alur depan. Eh gimana? Yaa, akan ku mulai perjalanan ini dari awal seorang aruna bersama abimanyu.
aruna menikmati makan siang dengan bermalas-malasan, seperti tidak ada semangat hidup. Ya, jika hidup ini bukan sebuah keharusan, sudah dipastikan caruna tidak akan memilih untuk hidup.
"Car, semangat dikit weee. Lesuh banget, galau lagi? " Hanya nara yang mampu membuat caruna sadar.
"Ck, nar. Bisa gak sih jangan kagetin? Gue gak budek tau ish" Kesal caruna bersamaan suapan ketiga tertelan.
"Abisnya lo makan kaya terpaksa banget, kalo makan bukan kebutuhan, fix, lo gak akan mau makan. " Sahut nara, caruna hanya menatap nara jengah.
"Berisik lo"
"Gue tau ya caruna lo lagi galau akut, mantan dan bahkan gebetan terakhir lo udah punya cewe kan? Ditinggal wee sama laki-laki manis mu? "
"Gausah berlebihan deh, laki-laki manis mu endas mu. Gue gak galauin mereka ya! Gak guna. "
"Oh gue tau, lo kesepian kan? Mau gue cariin cowo gak? " Tawar nara dengan alis naik turun
"Jual gue sekalian nar, pusing gue sama lo"
Nara cemberut mendengar jawaban caruna, sedangkan caruna sudah muak dengan segala tawaran nara yang selalu tak mengarah ke arah jalan keluar. Malah semakin tersesat.
Nara membuka ponsel nya, mengirim kepada seseorang. Lalu nara tersenyum, melihat kearah pintu cafe lalu melambaikan tangan kepada seseorang tersebut.
"Siapa nar? Lo ajak siapa? Lo beneran jual gue nar? " Ucap caruna pelan, panik bercampur heran.
" Ya gak lah, gue cuma mau kenalin lo. Sama temen gue" Laki-laki itu berdiri tepat dibelakang caruna, sedangkan pemilik badan enggan untuk menoleh ia sangat amat takut nara memperkenalkan dirinya dengan aki-aki tua bangka. Tidak habis di bayangkan.
"Bie duduk. Car, kenalin abiemanyu. Abie, kenalin dia Carunarca" Ucap nara dengan senyuman lebar nya.
Sedangkan caruna tertunduk kaget lalu menoleh kearah laki-laki tersebut.
Damn!!
Ia mengenali laki-laki ini.
"Loh abie? "
"Loh? Zee? "
Nara melongo kebingungan "kalian saling kenal? " Diangguki caruna dan abie.
"Abie temen sd gue nar"
"Gak mau di perkenalkan sebagai mantan, zee? "
Nara semakin melongo, mantan? Sedangkan caruna hanya diam malu, iya ia masih dianggap mantan padahal itu adalah cinta monyetnya anak sd
"Mantan? Aduh gue pusing banget. Kalian satu SD? Terus mantan? Pernah pacaran? Genit banget lo bedua ih masih SD pacar pacaran" Cerocos nara.
"Cangkem mu nar, nyerocos aje" Kesal caruna
"Udah lama gak ketemu zee, apa kabar? " Ucap abie yang terus menerus menatap caruna, sedangkan yang ditatap benar-benar kaku karena malu.
"Ah iya, alhamdulillah baik. Kamu gimana? Udah bisa flight ya? Selamat menjadi pramugara bie"
"Alhamdulillah, kok kamu tau? "
"Lihat instastory kamu, keren banget"
"Hahaha bisa aja kamu, makasih ya. Kamu gimana? Apa kesibukannya? "
"Gini-gini aja, lagi banyak yang kacau. Baru mau mulai bangkit"
"U can do it zee, kamu selalu jadi perempuan hebat sejak dulu! " Appreciate abie untuk caruna
"Gue nyamuk banget disini" Gumam nara
"Zee, nar. Aku gak bisa lama-lama, pamit ya. Zee, nanti aku kontak kamu boleh? "
"Ah boleh kok bie, kapanpun silahkan"
Nara tersenyum manis, rencana nya berhasil. Walau ia di buat terkejut dengan kenyataan, tapi tak apa, yang penting misi menjodohkan caruna dan abie berhasil.
"Hati-hati bie, jangan kelamaan pdkt ya. Abis ini langsung tembak juga gak apa-apa, caruna siap banget. " Ceplos nara
"Ra, apaan sih! "
"Siap nar, do'ain ya."
Nara hanya tertawa, sedangkan caruna memerah seperti kepiting rebus. Gosong song.
@Copyright Chika, 2022
#udaradekapan #longstoryfiksi
0 notes