Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
sudah lewat 2 bulan sejak aku takut kamu juga menghilang. ternyata kita masih bersama sampai sejauh ini. jujur, lelaaahhh sekali excited sendiri wkwk
kemana ya kamu yang rajin kasih kabar, selalu pamit kalau pergi kemana-mana, yang suka kirim pap random, selalu bilang love you dan miss you
apa karna dulu masih penasaran ya, atau karna dulu masih butterfly era, jadinya yaa masih anget dan indah-indah aja rasanya hehe
padahal dari awal aku sudah tau kalau aku gak bakalan menang dari apapun itu, tapi kenapa beraat banget yaaaa mau lepas, kalau dilihat-lihat dan dirasa-rasa juga gak ada alasan buat tetep stay
kayaknya masih takut lagi ngerasain kehilangan, ngerasain asing padahal tiap hari ketemu, takut kalo kangen lagi gimana dong, opo gak mobat mabit aku tanpamu mas 👊👊
pertanyaan yang sampai saat ini gak bisa tak jawab adalaah, mau sampai kapan?
jawabannya ya gak tau~
0 notes
Text
sepertinya kali ini juga bukan, entah mengapa rasanya sebentar lagi kamu juga akan menghilang.
seperti biasanya, keahlianku adalah menolak kenyataan, padahal perpisahan sudah terlihat di depan mata.
kenapa? padahal baru sebentar, padahal aku mencintaimu begitu dalam, padahal aku siap menerima semua cemoohan orang lain atas keputusanku untuk mencintaimu dikeadaan yang begitu sulit ini.
aku mohon bertahanlah lebih lama, aku mohon sisakan sedikit sayangmu yang dulu pernah ada. aku masih belum siap, dan belum mampu rasanya untuk kehilangan lagi.
sayangku, tetaplah disini.
0 notes
Text
siapa sangka pertemuan yang terjadi tanpa rencana ini akan menjadi cerita yang melekat di kehidupanku saat ini. kamu yang milik orang lain, begitu manisnya mengatakan mencintaiku melebihi kamu mencintai pendampingmu.
sudah dua bulan sejak kamu katakan bahwa kita akan menjalani panjangnya jalan ini bersama, dengan segala kesibukan dan tidak adanya waktu yang tersedia untuk diberikan kepadaku.
ini bukan aku, aku tau aku bukan orang seperti ini. aku harus menjadi satu-satunya. aku harus menjadi yang pertama, aku tidak ingin berbagi dengan siapapun. tapi entah kenapa, aku lebih ketakutan kehilangan kamu daripada harus jadi yang kedua.
sudah ku kesampingan harga diriku, semua egoku, semua keinginanku yang pada akhirnya aku masih saja tidak bisa menerima posisiku di hubungan ini.
begitu sulit melepaskanmu padahal hubungan kita hanya sebentar, tidak lebih lama dari aku mencintai yang dulu. kenapa? kenapa lebih susah? kenapa lebih sakit?
untuk hubungan yang aku sudah tau akhirnya ini, aku mohon bertahan lebih lama lagi. sudah aku persiapkan segala konsekuensi nya. mencintaimu adalah dosa, namun akan tetap kulakukan.
0 notes
Text
Entah bagaimana bisa aku menjadi seikhlas ini melepasmu. Terima kasih atas jawaban yang selama ini kutunggu-tunggu. Karena aku lebih suka kejujuran yang menyakitkan daripada kebohongan yang manis.
Ikatan kita sudah tak seerat dulu. Kita sudah melepaskan pelan-pelan ikatan yang sudah ada sejak 10 tahun ini.
Mencintaimu begitu indah, begitu sakit, begitu rumit.
0 notes
Text
Sudah terlalu sakit untuk kembali. Ikatan terkutuk ini yang membuat kita saling menyakiti. menuntut hak dan kewajiban masing-masing. Tidak perlu ditanyakan lagi rasanya kehilangan dunia yang sudah aku tempati sejak 10 tahun terakhir. Mencintaimu terlalu menyakitkan, membuatku sadar bahwa lama bersama bukanlah segalanya.
Untuk hadiah dari Tuhan yang kita besarkan bersama. Semoga mereka baik-baik saja. Tidak pernah menjadi yang disalahkan atas ditundanya perpisahan.
Aku hanya ingin menghilang. Dari manapun, dari ingatan siapapun.
0 notes
Text
Ternyata bukan aku..
Karna dari awal kukira memang aku
Sudah berkali-kali aku yakinkan bahwa memang tempatku
Tapi ternyata bukan aku, yang dituju.
0 notes
Text
Lagu yang sedang booming akhir-akhir ini. Semakin memancing rasa insecure terhadap beberapa "mantan"mu, yang katamu kamu bangga punya dia.
Betapa mudahnya keluar dari mulutmu kata-kata yang membandingkan, tanpa peduli dampak dan rasa sakitnya.
Apalagi aku yang sedari kecil sudah merasakan hal tersebut. Dimana bukan dengan orang lain aku dibandingkan, tapi dengan kakak kandungku sendiri.
Sering kali kamu tidak memperdulikan inner child ku yang banyak sekali trauma, ketika kita bertengkar hebat, selalu saja kamu dengan hebatnya mengorek-ngorek rasa sakit masa laluku yang sampai sekarangpun tidak bisa sembuh.
Menyalahkan aku atas semua yang dilakukan orang-orang disekitarku terhadap aku. Aku salah ketika aku kecewa. Aku salah ketika aku marah. Aku salah ketika aku kurang kasih sayang. Begitu pula ketika ibuku lebih menyayangi anak lain daripada anaknya sendiri. Aku salah jika aku marah.
Kamu bilang aku aneh. Impulsif. Gangguan jiwa. Selalu merasa benar. Trouble maker. Hehe
Sampai-sampai aku sekarang berfikir bahwa aku memang seperti apa yang kamu katakan. Perlahan identitasku samar. Aku sudah tidak kenal lagi siapa aku. Bagaimana aku bersikap. Ini benar-benar bukan aku. Seperti ada yang menahan tapi tidak tau apa.
0 notes
Text
Entah kenapa, meski sudah hidup bersamamu, aku masih merindukan kita yang dulu...
0 notes
Text
Hidup yang penuh dengan kerumitan ini, benar-benar membuatku terlalu lemah untuk bertahan.
Selalu membingungkan antara harus mempercayai keluarga yang sudah tinggal bersama sejak lahir, atau percaya dengan orang yang hidup denganku sejak beberapa tahun lalu dan tidak tau sampai kapan.
Bukankah wajar memiliki beberapa kekecewaan terhadap ibu, ayah, kakak, dan beberapa saudara lainnya? Dan karena beberapa kekecewaan yang menumpuk, jadilah muncul trust issue yang berdampak terhadap kehidupan sehari-hari.
Aku sendiri masih bingung, bagaimana aku bisa memaafkan kesalahan seseorang di masa lalu, sedangkan yang bersangkutan selalu menganggap semua salahku?
0 notes
Text
Segala kenangan tentang masa masa indah kita perlahan mulai kabur. Aku pun ragu apakah kita sebelumnya pernah saling mencintai sepenuh hati.
Apa yang terjadi di masa sekarang, benar-benar tidak pernah kubayangkan akan jadi seperti ini.
Ku kira kita akan hidup bahagia dengan sedikit cekcok yang tidak penting sebagai selingan keseharian monoton pasangan suami istri.
Hampir saja aku lupa bahwa kamu salah seorang yang ku anggap sebagai cinta pertama, orang yang kutunggu hampir 4 tahun lamanya.
Kini yang kulakukan hanya menghabiskan hari-hari tanpa melibatkan hati.
1 note
·
View note