it just my assertive room - tertuliskan sekehendak jari ketika pikiran tak mau menampungnya lagi
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
hi tumblr,
izinkan aku mengucapkan ini sekali saja, disini dan hanya hari ini
‘dia menjelma menjadi orang paling jahat yang pernah aku kenal’
sudah.
terima kasih tumblr.
mari (menyusul) untuk menyudahi.
—30 Juni 2020.

1 note
·
View note
Text
Mencari alasan.
aku yakin, semua yang terjadi pasti beralasan
aku juga yakin, semua yang telah dikehendaki juga punya alasan
tentang kekuatan Tuhan untuk membalikan hati setiap makhluknya. tidak diragukan lagi pasti punya alasan juga
hanya saja alasan tepatnya itu apa yang selalu membingungkan
alasan itu tidak kontan diberikan kepada orang yang di kehendaki
harus mencari dulu kesana kemari hingga mendapatkan jawaban yang pasti
aku, di posisi sedang mencari kesana kemari bolak balik masih belum juga mendapatkan jawaban
katanya sih, gapapa ga dapet jawabannya sekarang—okelah
tentang hati yang tak pernah di balik sedangkan yang lainnya sudah mulai membalik
karna semua hal yang terjadi pasti beralasan
lantas, alasan untuk yang itu apa?
0 notes
Text
Satu jam lebih malam dari kotaku.
satu jam yang lalu, kamu mengabari kami bahwa urusanmu baru selesai
cukup larut untuk waktu memulai urusan dari pagi hari
cukup lelah untuk duduk tapi pikiran dan hati harus sibuk kesana kemari
cukup bosan untuk permainan yang aturan mainnya begitu-begitu saja
cukup jenuh untuk percakapan yang hanya dengan orang itu-itu saja
cukup penat dengan ruang yang sekotak itu saja
cukup letih dengan keringat yang teriak karena masalah yang itu-itu saja
cukup sepi dengan ketidak-adaan orang yang ditunggu-tunggu tapi lagi-lagi tak datang juga
cukup emosi dengan masalah yang berkelut di situ-situ saja
mungkin menurutmu, segini sudah mending karena tidak sampai tidur di kotak itu
—
membayangkannya saja rasanya aku tak mampu
aku, ingin punya kekuatan berpindah tempat
agar ada disitu saat ini, menjadi teman untukmu. hanya lima meniit saja gapapa.
kataku, ‘aku ini gimana sih, katanya mau melangkah’
kataku lagi, ‘justru disaat dia di kondisi begini yang membuat aku tak pernah bisa melangkah kemana-mana’
kataku lagi dan lagi, ‘yang ada malah, semakin dia seperti ini maka semakin kuat alasan aku untuk tetap berdiam di tempat ini’
lagi-lagi kata si aku, ‘halah, mau-maunya kamu kaya begini’
1 note
·
View note
Text
Per-empuan
perempuan memang seharusnya memiliki hati yang amat lapang
perempuan memang seharusnya memiliki lautan maaf yang tak ada habisnya
perempuan memang seharusnya memiliki kesabaran setinggi langit
perempuan memang seharusnya memiliki rasa sayang yang tak terkalahkan oleh apapun
0 notes
Text
Hari ini tepat dimana kita berteman (kembali)
hingga saat ini, aku tak pernah ingat seberapa lama kita bersama. saking tak pernah dihitungnya maksudnya. kita sepakat untuk tidak pernah menghitungnya. aku sangat menyukai hal itu sebenarnya.
tapi hari perpisahan kok ya sulit dilupakan. malah teringat meskipun tak pernah di ingat-ingat juga. ini aku aja sih pasti, hahahaha. kamu mana tau tentang hari-hari begini.
bulan Juni menjadi bulan yang berwarna biru kelam rasanya. setiap mau menutup mata hingga setelah membuka mata kembali. seperti ada perayaan di setiap jeda perharinya. perayaan, iya sebut saja perayaan.
di bulan ini, aku bertemu dengan sosok kamu dalam mimpi di setiap minggunya. meskipun di bulan-bulan lain juga sama saja. tapi, gak ada arti apa-apa sih sebenarnya. bahkan aku tak pernah mencoba mengartikan itu juga.
di bulan Juni waktu itu, aku mulai merasakan segala rasa yang tidak enak. dari A sampai Z. tak terkecuali. hmm bisa gitu ya?
aku tak pernah mau merayakan hari perpisahan. bayangkan saja, mengingat hari paling menyakitkan yang pernah ada. kan gak lucu.
di sisi lain, kamu pun berhasil menutup laci masa itu dan berperan baik-baik saja. atau mungkin ya memang sudah baik-baik saja. entahlah, aku tak pernah disepakati untuk tau tentang hal begitu-begitu. iya bukan?
bulan Juni ini aku sambut dengan puisinya Eyang Sapardi yang berjudul ‘Hujan di Bulan Juni’ karna rasanya aku menemukan ‘aku’ di dalamnya hahaha. agak lebay emang. tapi puisinya terlalu hebat, bisa melukiskan sesosok orang hanya dengan beberapa bait saja. ajaib bukan?
aku kira kamu sadar, kamu tau, kamu ingat. tapi responmu berbeda. pertanyaanmu malah aneh. menanyakan mengapa penyairnya mengambil judul bulan Juni. sontak aku tersenyum sembari menaikan bibir ke sebelah kanan. dalam hati bergumam, ‘ini orang yaa ya ampun!!’.
barangkali memang kamu tak sadar, kamu tak tau, dan tak ingat.

0 notes
Text
Selamat
selamat, kamu berhasil mencoba membuka diri pada orang lain
aku, masih saja seperti ini terkungkung rasa dan tak bisa kemana mana
seingatku, saat itu tak ada kesepakatan untuk saling lari
kalau memang ada, maka pasti sudah aku sanggah dari jauh-jauh hari
awalnya, langkahku tuk meringankanmu kelak
nyatanya, langkahku kau anggap alasan untuk memvalidasi kesedihan
pada akhirnya, kamu memintaku sepakat dengan hal yang terjadi tanpa direncanakan
untuk bersembunyi dari kenyataan
0 notes
Text
—tentang mengapa Tuhan menciptakan patah hati.
It was a year ago.
I’ve been through lot of things.
banyak menyendiri
banyak melamun
belum bisa tersenyum dari hati
sulit tertawa lepas
insecurity
crying
crying
crying
crying
crying
crying
endless crying
menyesatkan diri
tidak makan berhari-hari
frustrasi, depresi, anxiety
tidak mampu membuka diri
tidak mampu membuka hati
tidak mampu menerima
insomnia
ketakutan tak berhenti
marah tak terobati
sedih tak terlewati
kehilangan
sendirian
tak mampu bercerita ke orang lain
lose weight
headache
throw up
more introvert
self isolation
anti social
sepi
sepi
sepi
sepi
sangat sepi ketika sendirian
tetap sepi ketika dikeramaian
kehilangan diri sendiri
selfloveless
menyalahkan diri sendiri
penyesalan
kekesalan
high curiosity
hurting myself endlessly
suicidal thought—ini paling parah dan paling aku takuti dari diriku sendiri.
those all happens almost each and every single day. i couldn’t tell anyone, maybe they think that i’m too much. or maybe i’m going crazy.
but ya, that was really happened to me. i told the truth above. this is driving me crazy. and also i still keep myself sane. cause i really know, being alive is not that easy.
1 note
·
View note
Text
apa iya ini tentang kompetisi siapa yang paling patah dan siapa yang paling duluan menang?
0 notes
Text
pikiran ini terlalu berisik
tak bisa terucap
ingin sekali diungkapkan
tapi tak pernah disepakati tuk mendapat ruang
pikiran ini terlalu serakah
hingga memakan si pemiliknya
sedikit demi sedikit menggerogoti
terus menerus tanpa henti
pikiran ini menyebalkan sekali
tak pernah berhenti walau si empu sudah berteriak menyerah
——————
ditulis akibat kegagalan.
0 notes
Text
Patah
satu kata yang selalu aku hindari untuk diucapkan
terlalu banyak rahasia di setiap hurufnya
.
Diam
satu kata yang sangat berisik
mengikat rasa yang terus memaksa
.
Sakit
satu kata yang kurang ajar
tiba-tiba datang tanpa permisi
0 notes
Text
sejatinya anak-anak tetaplah anak
seorang anak sulung, tak perlu diminta terus menerus jadi penjaga adik-adiknya. semestinya semua saudara kandung saling menjaga satu sama lain. memiliki kewajiban yang setara.
seorang anak bungsu, tak perlu diberi perhatian yang lebih dibandingkan kakak-kakak yang lainnya. semestinya perhatian itu dirasakan oleh semua anak. mendapatkan afeksi yang setara.
seorang anak tengah, tak perlu melulu diminta mencontoh kakaknya. semestinya mengambil keputusan sendiri itu dilakukan oleh semua anak. demokrasinya setara.
anak-anak tak pernah nawar dilahirkan untuk menjadi anak keberapa di keluarganya. dengan tetap menjadi sewajarnya seorang anak, sudah cukup menjadi tugas besar bagi anak-anak di masa kini.
0 notes
Text
beberapa orang pernah bilang ‘sayang sekali sebenarnya’
iya, aku tahu itu. aku pun menyayangkan, bahkan lebih dalam dari itu.
tapi, aku tak bisa memaksa seseorang untuk tetap bertahan.
aku tak bisa bersama seseorang yang memang tak membutuhkanku.
tak bisa bersama seseorang yang memang tak menginginkanku.
tak bisa bersama seseorang yang memang tak ingin ku temani, tak ingin ku dampingi, atau ku bersamai.
terlalu banyak hal yang tak bisa di paksakan di bumi ini, salah satunya tentang hal itu.
maka ketika ada yang bertanya, mengapa saat itu kamu menyerah?
maka jawabanku adalah, aku tidak pernah menyerah bahkan hingga hari ini.
aku hanya mengikuti apa yang dia mau.
— beberapa hari lagi, di bulan Juni.
0 notes
Text

Titik
Kamu beri tanda titik pukul 18.34 tadi
Aku beri tanda titik dari beberapa bulan lalu sepertinya
Tenang, ini hanya kebetulan saja
Tidak ada niat membahas apa-apa juga
Hanya ingin mengabadikan saja
.
0 notes
Text
Merayakan kepulangan
x : besok, pulang?
y : sepertinya iya
x : tak akan bertahan sedikit lagi?
y : aku tak pernah tau bisa bertahan sejauh apa. aku merindukan sambutan rumah
x : bukankan sekarang kamu sedang berjalan ke rumah?
y : sepertinya aku keliru
x : apanya?
y : apa yang ku anggap rumah, ternyata tidak menyepakati dirinya menjadi rumah
x : alasannya?
y : hmm, mungkin lebih ke tidak meng-aamiini
x : kalau begitu, aku akan ikut kamu dari belakang
y : mengapa?
x : agar aku tak akan menjadi luka untuk kamu yang sedang berjalan pulang
y : terima kasih
x : aku akan berusaha untuk ikut berjalan pulang bersamamu
y : terima kasih
x : akupun tak akan pulang pada rumah yang tidak menyepakati aku tuk datang
y : terima kasih
x : mengapa berterima kasih lagi dan lagi?
y : karena kamu ikut aku pulang tapi tidak berjalan beriringan, melainkan mengikuti dari belakang
x : lalu?
y : maka aku tak akan pernah memutuskan untuk berbalik arah hanya melihat jerihnya upaya kamu
x : kali ini aku berpihak padamu, yang menyepakati keberadaanku. maafkan aku yang selalu mengajakmu kesini.
y : terima kasih. tak apa, itu pilihanku juga.
x : api unggun ini aku matikan ya?
y : iya boleh. semalaman tadi kita sudah sama-sama bertahan. setelah ini mari beristirahat. esok, bisa saja diperjalanan kita tak bertemu rehat.
0 notes
Text

pict: pinterest
Ruang Waktu Yang Berbeda
.
Waktu semakin mahir menghitung detik demi detik.
Meminta aku melewati jalannya hari yang menggerogoti.
Membawa aku terbangun di pagi hari; pun terlelap di malam hari.
Menelusuri dunia tak nyata bernama mimpi.
Katamu, bisa jadi di dunia lain kita sedang bersua kembali.
Apakah dunia itu adalah mimpi?
Nyatanya, aku bertemu denganmu di ruang waktu yang detiknya tak terhitung jari.
Di dalamnya, aku sedang bersenda gurau denganmu melewati hari.
Bahkan membuatku mengigau karena saking terasa sangat nyata sekali.
Katamu, mungkin kita akan saling mencinta di dunia lain tanpa ada hal yang menakuti.
Jika dunia yang kau maksud adalah mimpi; rupanya telah aku rasakan setiap hari.
.
P.s. could you (please) make your flowers stay, i would frame them like the one on the picture for you.
0 notes