Tumgik
elokuensofeunoia · 2 years
Text
HAKIKAT MUSIBAH DAN JENISNYA
Syeikh Abdul Qadir Jailani رضى الله عنه dalam Fathul Ghaib mengatakan :
"Musibah dari Allah adakalanya merupakan hukuman dan siksaan atas dosa dan maksiat. Bisa juga musibah merupakan penghapus dosa dan pengampunan. Adakalanya musibah merupakan pengangkatan derajat dan kedudukan, seperti dialami orang-orang yang telah mendapat pertolongan Allah.
Musibah yang mereka terima bukanlah untuk menghancurkan dan menghinakan mereka, melainkan untuk menguji dan memilih mereka. Musibah membersihkan hati mereka dari syirik serta kebergantungan pada makhluk dan sebab-akibat.
Setiap jenis musibah memiliki ciri masing-masing. 1. Musibah yang merupakan siksaan ditandai dengan ketidaksabaran dan keluhan kepada Allah saat musibah itu datang. 2. Musibah yang merupakan pengampunan dosa dan kesalahan ditandai dengan kesabaran penuh. 3. Terakhir, musibah yang merupakan pengangkatan derajat ditandai dengan keredhaan, ketenangan dan ketenteraman terhadap perbuatan Tuhan di bumi dan langit."
2 notes · View notes
elokuensofeunoia · 2 years
Photo
Tumblr media
2 notes · View notes
elokuensofeunoia · 2 years
Quote
اعلم، أن القلب كالبيت، ان حل فيه الحال عمره، وان لم يحل فيه احد خرب، والذكر والطاعة للقلب عمارة، والغفلة والمعصية للقلب خراب، ومن ازداد ذكره وطاعته، ازدادت حياة قلبه، ومن ازداد غفلة وقلة ذكر، مات قلبه. Ketahuilah bahwasanya hati itu ibarat seperti rumah. Kalau ada yang menempati nya, maka akan di makmurkan Dan kalau tidak ada yg menempati nya, maka akan rusak. Dan dzikir serta keta'atan merupakan kemakmuran bagi hati Dan kelalaian (kepada Allah) serta kemaksiatan merupakan kerusakan bagi hati. Barang siapa yang bertambah dzikir dan keta'atan nya, maka akan bertambah pula kehidupan hati nya Dan barang siapa yang bertambah kelalaian nya dan semakin berkurang dzikirnya, maka akan mati hati nya.
Al-Imam Fakhrul Wujud Asy-Syeikh Abu Bakar bin Salim Radhiyallahu 'anhu
2 notes · View notes
elokuensofeunoia · 2 years
Text
Hati
Kalau anak muda ngomongin hati nih ye pasti nyambungnya sama cinta atau bawa bawa perasaan. emang bener sih hal itu gabisa di pisahin karna hati itu tempat tumbuhnya cinta sama perasaan. Padahal masalah hati itu luas banget loh, percaya ga percaya hati itu bisa pengaruh ke kesehatan mental dan fisik seseorang tapi yang mau aku bahas disini bukan kesehatan karna aku bukan dokter hehe. 
Banyak loh diantara kita yang kurang mempehatikan hal hal kecil yang muncul di dalem hati, tapi kalau dibiarin bisa bahaya. karena apa? karna begini, Ustadzah Fachriyah Novel Jindan pernah menjelaskan  “hati itu ibarat wadah, wadahnya jiwa kita. Kalau hati kita bersih, percaya sama saya kita mau hidup itu tenang walau ada masalah begimane juga kita percaya dan serahin semuanya sama Allah. Tapi kalau hati kita kotor, aduh udah deh. Liat orang bawaanya kaya ada curgiga mulu, suu’dzon mulu, hidup berasa ko begini ko begitu, yang kita liat kesalahan orang terus. makanya hati hati sama penyakit hati” 
Yang sering kita ga sadar ternyata hati bukan cuma tentang perasaan, tapi tentang sudut pandang. Makanya sebelum kita memulai sesuatu itu harus selalu memperbaiki niat dan MELURUSKAN HATI. maksudnya gini, ketika kita memantapkan diri untuk “oke aku akan berusaha untuk husnudzon sama apapun ketetapan Allah” semua sudut pandang kita akan berubah, semua masalah masalah yang muncul di hidup kita itu kita percaya kalau memang sudah Allah rido ya begitu jalanya. kita diperlakukan kurang baik sama orang pun ketika kita sudah berusaha untuk husnudzon dan menyangkal “ah mungkin dia ga gitu, ah mungkin aku yang salah” bukan untuk menyalahkan diri sendiri tapi kita gatau apa yang ada di dalem hati orang tersebut makanya kita pasti kembalikan lagi ke Allah. 
Pasti kita disini pernah berfikir “Ah namanya hati kan gabisa bohong”, lah emang iyasih, tapi dengan kita merasa menjadi si paling jujur sama diri sendiri apakah kejujuran yang kita maksud itu gaada campur tangan setan didalamnya? apakah dengan mengutarakan pendapat, perasaan dan lain sebagainya yang ada dalam hati kita itu akan membuat kita menjadi si paling jujur sama diri sendiri atau kita hanya melampiaskan nafsu yang mungkin berpotensi menyakiti hati orang lain? disini aku hanya ingin mengingatkan, setan yang menjadi musuh kita selama ini ketika tidak bisa mempengaruhi kita lewat godaan godaan yang terlihat maka mereka akan mempengaruhi kita di hati melalui penyakit hati. Makanya ketika kita mau melakukan sesuatu lebih baik setelah memperbaiki niat, ya meluruskan hati. kenapa mesti begitu? ketika kita sebagai manusia memiliki hati yang mudah berbolak balik, kita merasa paling tahu dengan isi hati kita dan dengan apa yang kita inginkan. tapi kadang kita tidak menyadari itu hanyalah nafsu kita saja. Allah yang Maha membolak balikan hati itu maha tau bagaimana isi hati hambanya bahkan yang tidak kita sadari. makanya untuk masalah hati ini, mohon perlindungan sama Allah Subhanahu wa Ta’ala dari berbagai macam penyakit hati dan hal hal yang buruk karna semakin baik hati seseorang maka semakin bagus wadah jiwanya 
Ibarat wadah yang bagus, kita akan mengisinya dengan sesuatu yang indah sesuatu yang disenangi dan bermanfaat bagi orang banyak. Begitulah cara kita untuk menata hati, isilah dengan sesuatu yang indah melalui amal perbuatan, jadi lah orang yang disenangi dengan menghindari perselisihan dan selalu berhusnudzon serta berusaha menjadi manfaat bagi orang lain tanpa memikirkan apa timbal baliknya karena Allah akan membalas semua pada waktunya. Jadi jangan lupa, untuk yang membaca tulisan ini mari  kita sama sama mulai meluruskan hati meskipun kita tahu kedepanya akan banyak lika liku dalam proses menuju lebih baik tapi kita harus husnudzon dan percaya bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan selalu membimbing kita ke jalan yang di ridhoi oleh Nya. 
2 notes · View notes
elokuensofeunoia · 2 years
Quote
Niat adalah hal terpenting sebelum memulai sesuatu,bahkan Allah telah mencatat niat yang baik meskipun pada pelaksaanya kita sering tidak jadi melakukan hal baik tersebut
Syarifah Anisa Baharun
1 note · View note
elokuensofeunoia · 2 years
Text
Niat
Aku membuat tulisan ini dengan penuh kesadaran akan nikmat karunia dan hidayah yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan padaku. Menurutku, Allah membuat takdir seseorang itu begitu seru, begitu indah dan begitu sempurna. kalian tau yang aku maksud, sempurna bukan berarti kita selalu mendapatkan kebahagiaan terus menerus. tapi Allah memberikan luka, kesedihan, rasa sakit dan kekecewaan dengan takaran yang pas sehingga membuat kita mengerti apa arti cinta dan kebahagiaan yang sesungguhnya. 
Banyak sekali kutemukan cerita dari teman temanku tentang kebingungan mereka menghadapi kegalauan yang ulalaaaa bermacam macam dan sangat membingungkan. Ingat ! jangan pernah meremehkan masalah orang lain hanya karena kita merasa apa yang mereka alami bukanlah hal yang begitu berat seperti pertimbangan antara hidup atau mati. Setiap orang memiliki prioritas yang berbeda, lingkungan berbeda, sifat dan pemahaman yang berbeda dan kita tidak boleh menyamakan antara masalah kita dengan orang lain. Seperti yang aku bilang di awal, Allah membuat takdir seseorang begitu seru, begitu indah dan begitu sempurna sesuai dengan takaranya masing masing. 
Terus apa hubunganya sama niat? sebenernya gaada hubunganya haha. Aku cuma mau nyampein apa yang aku rasain aja karna aku udah bingung cara apalagi yang harus aku lakuin buat bersyukur atas banyaknya nikmat yang udah Allah kasih sama aku. Lalu aku ingat, Syarifah Anisa Baharun pernah menjelaskan isi dari Kitab Mukhtar Hadis karya Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Kita mungkin udah sering denger ya hadis yang isinya “innamal a’malu binniyat” (koreksi aku kalau salah), dan Syarifah Anisa berkata padaku “Niat itu penting banget, karna kita bakal dapet sesuai dengan apa yang kita niatin. Kalau bisa kita niatin apapun kegiatan kita itu karena Allah, hatta itu hal hal yang kecil kaya makan. Makan kan mubah, tapi ketika kita makan diniatkan untuk menambah kekuatan tubuh kita supaya kita bisa maskimal dalam beribadah itu insyaaAllah bisa jadi bernilai pahala, apapun, apapun itu dibiasakan perbaiki niat karena Allah Subhanahu wa Ta’ala karena tujuan kita hidup untuk beribadah dan meraih ridho-Nya” 
Dengan alasan itupun, aku memutuskan untuk mulai mecoba menulis sesuatu disini entah itu pengalaman, kalam ulama atau apapun yang bisa menjadi self reminder untuk diriku atau mungkin bisa bermanfaat untuk orang lain. Semoga kita semua dijauhkan dari segala macam penyakit hati dan diberi keistiqomaah untuk terus belajar memperbaiki diri. Karna sepengalamanku, banyak sekali teman teman yang merasakan hal yang sama dengan yang kualami sebagai seorang yang baru mulai belajar dan bagi yang membaca tulisan ini ada yang ingin aku katakan 
“aku tau, kalian membaca tulisan ini karena suatu alasan. Apapun alasanya semoga bisa kalian mendapatkan jalan keluar, baik dari tulisan yang kalian baca atau dari manapun jalan yang tidak kalian sangka. Niatku menulis hanya ingin membantu meringankan beban fikiran umatnya Rasulullah apabila ada yang memiliki kesamaan pengalaman dalam prosesnya menuju pribadi yang lebih baik. Aku ingin kalian menyadari bahwa kalian tidak pernah sendiri dalam melalui proses itu” 
Bogor, 15 Mei 2022
3 notes · View notes