endahtyorini-blog

[endahtyorini-blog]

4.46 a.m

Libur telah usai, drama paspor Kak Sha juga sudah selesai, tinggal perbaikan rumah sedikit yang ada eror di beberapa titik.

Keluarga muda, mau tinggal di rumah sendiri ataupun mengontrak, akan ada hal-hal tak terduga terkait rumah. Dari mulai kebutuhan terkait isinya, hingga nanti biaya perawatannya. Dulu waktu masih single, hidup cukup di tempat kos yang besarnya hanya sekamar saja, tidak terpikir mungkin untuk bagaimana memelihara satu rumah. Kalau ada kerusakan, tinggal lapor dengan pemilik rumah.

Tak terhitung sudah berapa kali kami memperbaiki rumah ini dari drama atap bocor, pompa air mati, dsb.

Nanti, kalau berumah tangga. Jangan lupa untuk membuat dana darurat untuk hal-hal seperti ini. Hari ini, ada banyak hal yang harus diperbaiki. Dari mulai pavling blok amblas karena terkena pancuran air, AC yang nggak dingin setelah ditinggal liburan, tempat gorden yang jatuh karena lepas bautannya dari tembok, bohlam toilet putus, dsb. Paling drama adalah kemarin ditinggal liburan, tidak tahu jika listrik rumah sampai habis (kami pakai listrik prabayar), alhasil kulkas mati, dan semua bahan makanan di dalamnya rusak. Entah sudah berapa hari listriknya mati, tapi fatal akibatnya. Berumah tangga, tidak hanya ilmu tentang parenting dsb yang perlu dipelajari. Tapi juga ilmu tentang membenai rumah dalam arti yang sebenarnya. Selamat berjuang para pejuang rumah tangga muda :) Yogyakarta, 4 Januari 2018

[endahtyorini-blog]

Si Anak Gunung

Aku selalu suka mendengarkan dia bercerita

Tentang petualangannya mendaki gunung

Mulai dari berjuang menabung untuk beli sepatu

Sampai ia yang sempat terperosok saat turun

Seakan-akan aku ikut di belakangnya, dia menggandengku sampai ke puncak

Ceritanya yang detail membuatku ingin bersorak setiap ada kejadian seru, seperti saat makan bersama dengan perbekalan yang tersisa, bagaimana membangun tenda, sampai segala upaya yang dia lakukan saat kedinginan

“Kalau sudah mendaki, nggak boleh sok-sok nggak enakan sama rombongan. Kalau sakit ya bilang, kalau ada yang capek juga nggak boleh egois–kita berhenti dulu, istirahat.”

Bagi aku yang terhalang sakit ini, menjadi pendengar setia ceritanya saja, sudah suatu kebahagiaan

Aku bisa menikmati gunung demi gunung, lewat langkahnya, lewat sudut pandangnya, lewat semua keindahan yang terekam di memorinya

Aku tidak jadi marah karena Tuhan tidak izinkan aku mendaki ke atas,

Setelah waktu mempertemukanku dengan mas-mas pendaki ini,

Aku jadi paham,

Kisahnya adalah penawar sakitku–atas harap menghirup aroma khas pepohonan, ranu yang terngiang dalam bayangan, dan puncak yang selalu ingin kuraih

Aku sudah mendapatkannya sepaket,

Ada padanya.

[endahtyorini-blog]

🌲🍃🌲🍃🌲🍃🌲🍃🌲 "Selamat mudik, selamat kembali ke kampung halaman. Sebab kembali kepelukannya kau sudah tak punya kesempatan." -wiranagara- . . . Taqobbalallahu minna wa minkum shiya mana wa shiya makum. Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1438H.

[endahtyorini-blog]

"Aku mencintai kehidupan seperti air yang meresap ke dalam tanah. Rasa sayangku kepada segala sesuatu yang diberikan Tuhan, hingga hari ini syukurnya masih kurasakan. Aku mencintai setiap detik yang mengalir dalam hidupku, sejak kakiku masih berupa sepasang tungkai mungil yang berlari-lari di pematang sawah. Aku menghirup cinta yang luar biasa dari alam, keluarga dan lingkungan. Aku melewati setiap fase dalam hidupku seperti melodi yang berkejaran riang di atas syair indah. Tidak di satu sudut pun aku ingin berhenti dan berpikir untuk melepaskan diri. Bagiku, setiap bagian dalam hidupku mulai dari masa kecil, masa remaja, masa pernikahan adalah masa-masa emas yang memiliki cahayanya sendiri." -Kepak Sayap Putri Prajurit- . . Bersyukur sekali pada 2007 silam, saya menjadi salah satu perwakilan dari SD untuk mengikuti kegiatan Aku Anak Indonesia, Aku Cinta Indonesia. Dalam acara tersebut memang dijanjikan akan bertemu dengan Bapak SBY dan Ibu Ani. Namun jujur, saya tak ingat betul apakah saat itu memang berkesempatan bertemu. Yang saya ingat saya mendapatkan banyak souvenir dan perlengkapan sekolah berlogo Aku Cinta Indonesia dan buku tulis dengan gambar sampul foto Bapak SBY beserta Ibu Ani juga dengan logo Aku Cinta Indonesia. Sampai saat ini buku tulis tersebut amat sayang untuk saya gunakan. Karna dari buku tulis tersebutlah saya mulai mengenal Ibu Ani Yudhoyono. Sejak saat itulah saya mencintai Ibu Ani dengan segala keramahannya. . . Terimakasih Ibu @aniyudhoyono untuk kiriman buku yang tak pernah saya sangka. Sebenarnya mendapatkan kiriman buku secara tiba-tiba tanpa saya sangka menjadi sentilan untuk saya yang akhir-akhir ini mulai menurun minat membacanya hanya karna alasan padatnya jadwal kuliah. Ah, sebenarnya hal tersebut tak pantas saya jadikan alasan. Sekali lagi terimakasih Ibu Ani Yudhoyono untuk kiriman buku yang saya yakin akan sangat bermanfaat untuk saya. Salam Hormat, Endah Sulistyorini Soemardiono (di Semarang, Indonesia)

[endahtyorini-blog]

"Sesaat ia terhenyak oleh teks wasiat Habib Hasan Al Bahr. Menghadaplah kepada Allah dengan hati luluh. Hindarkan dirimu dari sikap ujub dan angkuh. Pergaulilah manusia yang jahat dengan baik, karena pada hakikatnya kamu sedang bermuamalah dengan Allah yang Maha Besar. Ulurkan tanganmu kepada orang-orang fakir dengan sesuatu yang dikaruniakan Allah kepadamu. Lalu bayangkanlah, bahwa Allah-lah yang pertama kali menerima pemberianmu itu, sebagaimana dituturkan dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi. Kelak hatimu akan merasa sangat senang dan bahagia dengan Allah." -Habiburrahman El-Shirazy- (Kang Abik) 📚📖📕 Buku ini tidak hanya sekedar romansa kisah cinta Fahri & Aisha, atau gambaran laki-laki sempurna seperti Fahri. Tapi buku ini seperti kuliah Agama 7 sks 😄 . . . #menumbuhkanlagiminatmembaca #bukujendeladunia #selamatharibukunasional

[endahtyorini-blog]

aku tahu, belum bisa sepenuh waktu untukku bisa mendampingimu. masih ada dinding pemisah antara pelukku juga tubuhmu. namun tak apa, aku percaya ini hanya sementara. sisa waktu yang kumiliki, akan kuselesaikan bersamamu. . kekasih, aku memercayaimu, lebih dari yang sempat terbayangkan olehmu. tidak sekali pun aku meragukan kebaikan dan kelembutan hatimu. bahkan, sejahat apa pun mulut jahat orang-orang yang seolah mengenalmu lalu bercerita hal buruk tentangmu, aku akan tetap memercayaimu, mendengarmu, dan membersamaimu. . aku tidak ingin menjadi siapa pun, kecuali— aku ingin menjadi semangatmu, tempat pulangmu, akhirmu, doamu, juga alasan atas segala perjuanganmu. . untukmu, aku ingin menjadi pengingat yang baik, pendengar yang baik, penyemangat yang baik, pendoa yang baik, serta seseorang yang pantas untuk diperjuangkan olehmu. . atas segala mimpi-mimpi masa depanmu, aku akan siap untuk mendampingi susah senangmu. jangan sampai aku tak ada, saat kamu membutuhkanku. . kamu, satu yang terbaik. dan akan tetap menjadi satu-satunya yang terbaik, untukku. . meski jalan kita tidak selalu dipermudah, namun untuk kita, aku tidak akan menyerah, aku tidak mau kalah. tetaplah bersamaku, sesulit apa pun memahamiku. meneteplah, sampai kita benar-benar menyatu, sampai semesta tidak lagi memiliki alasan untuk memisahkan aku dengan kamu. . baik-baiklah di tempatmu, sampai semesta memulangkan rindu kita, pada satu pelukan yang sama. aku menyayangimu, kamu tahu aku lebih dari sekadar itu. . . #dearyou #mysweetheart

[endahtyorini-blog]

Jadi, bagaimana langitmu disana? Katamu jangan menyesal. Tidak. Aku tidak akan menyesal. Aku akan selesaikan apa yang telah kumulai. Walau yang ku mulai bukan cerita tentang kita.

Bagaimana Langitmu di sana?

Kita hidup di bumi yang sama, tanah yang terhubung melalui udara-udara yang mengalir di atasnya. Menjadi angin yang membawa serta kabar-kabar tentangmu.

Bagaimana langitmu di sana? Di sini mendung hampir tiap sore, hujan setiap pukul tiga, dan selesai sebelum adzan isya. Hujan di waktu yang sama semasa kita dulu pernah menghabiskan waktu menunggu di selasar kampus, kita sama-sama lupa membawa payung di awal musim penghujan.

Dan kita menghabiskan waktu dengan berbicara.

Bagaimana langitmu di sana? Paling tidak, sudah hampir tiga musim kita tak pernah lagi saling menyapa. Selepas kita saling mengetahui tentang perasaan yang ternyata diam-diam tumbuh sejak awal musim penghujan kala itu. Dan saat kita tahu bahwa perasaan itu tidak boleh menjadi besar lantaran kita tidak bisa menemukan jalan untuk merawatnya di tempat yang layak, yang kita namai sebagai rumah tangga. Kita memutuskan untuk mendiamkan, agar ia mati perlahan seiring berjalannya waktu.

Bagaimana langitmu di sana?

Hidup kita telah berjalan di atas keputusan yang pernah kita ambil. Tidak boleh ada penyesalan, itu adalah kesepakatan kita. Sekalipun kita tidak akan pernah lagi berada di bawah langit dan musim yang serupa.

Tidak boleh ada penyesalan, itulah kesepatan yang akan selalu kita yakini.

©kurniawangunadi | yogyakarta, 21 maret 2017

[endahtyorini-blog]

ada orang yang kalau kita bicara sama dia, baru satu kata dia langsung paham semuanya. bahkan saat kita tidak bicara sama sekali, dia selalu paham. ada orang yang tidak kunjung paham meskipun sudah berbusa-busa kita bicara. atau bisa jadi sebenarnya dia paham, tapi menolak untuk peduli. kalau peduli, dia pasti paham. kalau paham, belum tentu dia peduli. yang datang sebelum saling mengerti adalah saling empati.

(via prawitamutia)

[endahtyorini-blog]

Memaafkan itu kata kerja bukan kata sifat. Dan untuk sebuah kata kerja, yang dibutuhkan pertama adalah niat, lalu keberanian menjalankan niat, dan konsistensi.

Dan menulis, adalah salah satu terapi untuk belajar mengampuni. Sekadar mengingatkan diri sendiri.

Kadang bukan karna orangnya cukup baik untuk kita maafkan, tapi karna hidup kita terlalu berharga untuk dikotori dengan sampah sampah kebencian.

Menjagamu dari mata jahat~

[endahtyorini-blog]

Mengenali Kamu

Aku pernah mendapati kamu di tengah kerumunan Aku pernah melihat kamu pada suatu dimensi waktu yang bukan milikku Aku pernah mendengar suaramu meski tak melihat rupamu

Aku pernah dan kerap menyalahi mataku karena terlalu hapal akanmu Aku pernah dan kerap menyalahi pendengaranku karena terlalu peka denganmmu Aku pernah dan kerap tak percaya akan semuanya

Aku pernah menyangkal untuk terlalu mengenal kamu Dan aku akhirnya percaya Bahwa aku tidak pernah tidak mengenali kamu

Hujan Mimpi

[endahtyorini-blog]

Yang classique emang lebih assique 🍹[2/3]

[endahtyorini-blog]

"Perempuan itu selalu sederhana, yang rumit itu moodnya. Dan khawatirnya. Dan rindunya. Sekian. " . . . . . #enakdisini #explore_pacitan #pacitanku #pantaipacitan #pantaibuyutan #pacitan #pantaibuyutanpacitan pacitan (di Pantai Buyutan Pacitan)

[endahtyorini-blog]

"Kalau cinta bertepuk sebelah tangan, lepaskan tanganmu. Terbang dan kepakkan sayapmu, seluas angkasa biru." (Kahlil Gibran) . . . . . #enakdisini #explore_pacitan #pacitanku #pantaipacitan #pantaiklayar #pacitan #pantaiklayarpacitan (di Pantai Klayar Pacitan)

[endahtyorini-blog]

[[ Terimakasih telah menjadi bagian cerita di 2016 ]] Mamacih telah mengajarkan hidup sebagai praktikan sekaligus tukar nasib 😂

[endahtyorini-blog]

[[ Terimakasih telah menjadi bagian cerita di 2016 ]] Kalian itu gilak, tapi aku suka, karna aku juga gilak 😂

[endahtyorini-blog]

[[ Terimakasih telah menjadi bagian cerita di 2016 ]] . Cuma mau bilang, sungguh aku kangen. Untuk @handikak @bungafd @karinastwn @reghitasyr @ivan4869 @khoulahnfh @kurabasa_ terus tumbuh dan berkembang yaaa 👊 Untuk my beloved Ipin, love you to the moon and back! @megkumala 😚

[endahtyorini-blog]

karena aku sangat mudah untukmu

karena aku sangat mudah untukmu.

kamu tidak perlu lelah-lelah berjuang, sebab aku tidak mungkin sampai hati membiarkan orang yang ingin memperjuangkanku berjuang sendirian.

kamu tidak perlu repot-repot membuat dirimu diterima, sebab aku selalu bersedia mengambil tanggung jawab untuk lebih dari menerima–yaitu memaafkan, melupakan, bahkan melepaskan.

kamu tidak perlu pusing-pusing memikirkanku, sebab aku sungguh selesai dengan diriku sendiri. sebab masa depanku adalah rangkaian rencana yang bisa diganti. sebab ambisiku selalu (hanya) sekeras tangan yang menggenggam pasir, secukupnya mencukupkanku.

kamu tidak perlu khawatir tentang apapun, sebab aku bisa mengikutimu ke mana pun. aku bisa diajak berjalan, berlari, merangkak. aku bisa bertahan pada segala musim dan cuaca, bisa berteman dengan segala rasa dan nuansa.

karena aku sangat mudah untukmu, semoga kamu merasakannya: bahwa yang mudah didapatkan, belum tentu tak berharga.

semoga aku sangat berarti untukmu.