Text
you’re doing really great each year. i can assure that, zero doubt. you always do better than last year. you got a job after graduated, congrats! you keep winning as!

31K notes
·
View notes
Text
I think a lot about how we as a culture have turned “forever” into the only acceptable definition of success.
Like… if you open a coffee shop and run it for a while and it makes you happy but then stuff gets too expensive and stressful and you want to do something else so you close it, it’s a “failed” business. If you write a book or two, then decide that you don’t actually want to keep doing that, you’re a “failed” writer. If you marry someone, and that marriage is good for a while, and then stops working and you get divorced, it’s a “failed” marriage.
The only acceptable “win condition” is “you keep doing that thing forever”. A friendship that lasts for a few years but then its time is done and you move on is considered less valuable or not a “real” friendship. A hobby that you do for a while and then are done with is a “phase” - or, alternatively, a “pity” that you don’t do that thing any more. A fandom is “dying” because people have had a lot of fun with it but are now moving on to other things.
I just think that something can be good, and also end, and that thing was still good. And it’s okay to be sad that it ended, too. But the idea that anything that ends is automatically less than this hypothetical eternal state of success… I don’t think that’s doing us any good at all.
236K notes
·
View notes
Text
kadang butuh satu dorongan kecil untuk ambil langkah yg besar.
seperti malam ini.
jadi.
gue jadi deactivate that stan acc setelah mikir masak2 dari lama but the courage baru nemu sekarang. darimana aja? gatau. dia tenggelam. hilang kali di tengah lautan.
0 notes
Text
minggu kedua nulis i decided to be more simple. nggak neko2. misalnya bisa upload di ao3 ya upload di sana. misalnya bisa upload sosmed ya upload sosmed. misalnya bisanya nulis narasi di thread ya nulis disitu. tujuan gue satu. idenya flowing keluar semua. nggak ngendep. menuruti idealisme, menilik pengalaman kemarin, hm.... gue kelabakan dan eneg. too much pressure. buat gue yang baru aja nyemplung jadi ga enak. ngadat adanya ide. mending sederhana tapi keeksekusi kan? gue ngomong gini juga liat fakta di lapangan bahwa thread gue kemaren banyak juga anjir yg ngelike :)) pedelah gue jadinya. ini ada ide beberapa project yg ngendap mau gue salurin aja via narasi thread. ga kepikiran lagi deh gue soal ide2 yang belum tersampaikan.
0 notes
Text
melihat tulisan yang gue pikir kualitasnya itu biasa-biasa saja, bahkan orang yang kualitasnya jauh lebih baik nggak mendapat pembaca sebanyak yg orang gue cap cringe itu punya membuat gue, sebal.
diingatkan oleh tweet ryan, tastebud manusia mengenai jenis-jenis produk yg dikonsumsinya entah itu makanan atau karya dipengaruhi oleh kelas sosial.
again. again. and again. I'm reminded to be humble. humbling myself so i could learn better.
pertanyaan kenapa tulisan dia atau gue yang menurut gue bagus dan jauh dari format alay nggak kepegang mayoritas pembaca, hmm, mungkin kita yg ga fit in dengan selera masyarakat. hehe.
is okay. that's doesn't mean mine is bad right?
0 notes
Text
ibaratnya nih bila tulisan gue sebuah lagu maka yang cocok mewakili adalah; oh wonder — i wish i never met you. not from lyrically wise. dari nadanya. it makes you feel good. light. kind of song that accompany you whenever strolling around the city. mau novo amor — anchor, tp gue kepedean banget ga sih? wkwk.
0 notes
Quote
Do not be troubled for a language, cultivate your soul and she will show herself.
Eugene Delacroix (via quotemadness)
2K notes
·
View notes
Text
This is my January playlist! / February 6
BTS – Black Swan
My heavy rotation. I was blown away by the lyrics namjoon cs wrote in this song. Dark and desperate if I may say? As someone who never diving deep in music lyrics black swan triggered me to share an experience about my first death. The effect is BIG. Youtube has added this into my personal playlist lol. Not only one but two!
Gabrielle Aplin – Magic
I was mesmerized into please don't day you love me. I love all the aspects, start from lyrics, instruments, tone, anything! So I'm diving back into her channel, hoping that she is creating some cool stuff. Magic was one of that part! And yes, magic setting up my morning mood to do work!
Talos – to each his own
I must say thank you to Jungkook, cause he was putting this song into latest GCF. As a result army hunting down this song filled comment section with “I came this because of Jungkook” and YES it's deserve big recognition. It begins with soft and slow tone which calming my mind. Recommended to put into sleep playlist!
Younha ft. RM – Winter Flower
Ost material! It's suit perfectly for kdrama, kmovie even anime too. This single dropped in early January, I treat it as namjoon's gift to army. Even though he was the one who participated. Anyway he also wrote beautiful lyrics for winter flower
The Rose – Sorry
Insomnia was cool, so did Sorry. Why I came really late into this masterpiece? It's worthy of thousand times of listening! Sorry was their debut song and still relevant to become their newest child
0 notes
Text
March 3
Seokjin berhasil menyabet posisi nomer satu itunes di tiga belas negara! Kamu hebat seokjin you deserve it, you truly is! Diantara member vocal line lain Seokjin masih sering underestimate sama kekuatan vokalnya sendiri yang menurut gue itu kuat melihat usaha yang udah dilakuin dan background dia yang jauh dari dunia musik
Bayangin lah, mahasiswa jurusan seni peran nyemplung jadi boyband. Susah banget iya, dunia musik yang emang dilakuin karena dia pemerannya bukan cuma dimainin seenaknya dari belakang. Dia belajar compose lagu, ningkatin olah vokalnya sana sini sampe bisa nyampe di tingkat ini udah luar biasa
Lagu moon itu juga didedikasikan untuk army. Liriknya puitis bisa dibilang, dekat sama karakternya seokjin juga. Beatnya yang ceria bikin lagunya cocok untuk jadi ost anime, kemarin ada yang edit dijadiin ost sailor moon and it fits so much. Keren, beda dari epiphany yang ballad. Kata army twitter, beginilah efeknya bighit kalo lo ngasih seokjin kesempatan untuk nyanyi di luar ballad
He fits
0 notes
Text
8 Juli 2020
It feels so great though!!! Having a supportive friend. Online friend yang tetiba dateng support tulisan fiksi gue.
Hahaha. Sudah berapa lama ya gue meninggalkan ini. Sama sekali nggak berani nulis fiksi karena takut cringe enough dan buat orang muntah
Bikin mereka bisa ketawa lepas aja udah cukup. Sangat cukup. Lebih dari cukup. Au barusan emang gue tujukan untuk bercanda aja, membuat mereka tertawa sampai jera karena perut kram
Humour is always good to kicking off a new journey
Dipikir-pikir gue arogan banget ya beberapa tahun yang lalu? Karena gue rasa nggak membaca fiksi itu keren.
Kenyataannya diksi gue berkurang. Kata-kata gue sangatlah kering butuh asupan baru. Gue takut menulis. Gue nggak nyaman dengan kenyataan bahwa kemampuan nulis gue semakin menurun dan menurunkan self esteem gue luar dalam
Review au dadakan yang gue kirim ke grup mendapatkan sambutan luar biasa meriah. Sangat meriah. Lebih dari meriah
Gue nggak expect sama sekali bahwa kehadirannya yang satu itu akan membawa berkah bagi pembaca, berkah hiburan nothing else
Tapi buat gue yang udah struggling bertahun-tahun dengan fakta yang terbangun dari ilusi ketakutan sendiri pujian itu membantu gue berdiri berimajinasi di atas kaki sendiri
Eh gue bisa kayanya mulai nulis fiksi lagi
Eh gue bisa deh bikin sesuatu untuk dikonsumsi orang, for the sake hiburan dan letting things go from my chest
Gue bisa berlatih lagi untuk menemukan diksi menarik yang memancing perut untuk bergidik geli
Will go from now on to not ignore my own idea
0 notes
Text
don't follow people's opinion mindlessly.
gue suka melakukan ini tanpa sadar. mengitu pendapat orang lain begitu saja tanpa mempertimbangkan pertanyaan itu lebih lanjut terhadap value yang gue anut. selalu dan selalu terjatuh pada lubang yang sama setiap tahunnya.
sejak keaktifan gue main sosmed gue sadar gue nggak mau dicap sebagai orang close minded. gue mau dilihat sebagai orang yang terbuka terhadap perubahan. padahal gue sendiri nggak selalu paham dengan topik yang dibicarakan oleh warganet sendiri.
gue merasa lelah dengan sikap gue yang seperti ini setelah melewati beberapa periode ikutan opini sosmed. pertama gue ngerasa unpopular opinion yang kemudian menjadi populer didebunk kembali sama orang-orang yang mempunyai reasoning kuat soal isu yang dibicarakan.
ada semacam urgensi kuat untuk menyetujui pendapat orang yang seliweran di TL. semacam panggilan ayo setujui gue saat ini juga. I'm the right choice to be chose right now. padahal gue ga ngerti duduk perkaranya bagaimana. from what I read in kak Puty blog is kita dipaksa terus menerus menelan tanpa diberi kesempatan mengunyah dulu. ga nyampe gitu pemahaman masalahnya apa yang penting marah dulu aja sih.
menyedihkan memang.
gue sekarang prefer ke ignore dulu deh topik yang viral itu. mau itu bener apa salah setidaknya sebelum lewat dari dua atau tiga kali tl ya berarti gue ga perlu untuk tahu-tahu amat deh. ignorance is a bliss untuk waktu seperti ini.
kebanyakan informasi useless juga buat apaan. otak gue penuh, hati gue gampang deg-degan pula. gue juga nggak berani beropini dengan lantang sih di medsos. takut salah, takut menyinggung. gue prefer like tweet orang aja sih sebagai sinyal bahwa gue mempunyai pendapat seperti dia.
0 notes
Text
8 Juli 2020
It feels so great though!!! Having a supportive friend. Online friend yang tetiba dateng support tulisan fiksi gue.
Hahaha. Sudah berapa lama ya gue meninggalkan ini. Sama sekali nggak berani nulis fiksi karena takut cringe enough dan buat orang muntah
Bikin mereka bisa ketawa lepas aja udah cukup. Sangat cukup. Lebih dari cukup. Au barusan emang gue tujukan untuk bercanda aja, membuat mereka tertawa sampai jera karena perut kram
Humour is always good to kicking off a new journey
Dipikir-pikir gue arogan banget ya beberapa tahun yang lalu? Karena gue rasa nggak membaca fiksi itu keren.
Kenyataannya diksi gue berkurang. Kata-kata gue sangatlah kering butuh asupan baru. Gue takut menulis. Gue nggak nyaman dengan kenyataan bahwa kemampuan nulis gue semakin menurun dan menurunkan self esteem gue luar dalam
Review au dadakan yang gue kirim ke grup mendapatkan sambutan luar biasa meriah. Sangat meriah. Lebih dari meriah
Gue nggak expect sama sekali bahwa kehadirannya yang satu itu akan membawa berkah bagi pembaca, berkah hiburan nothing else
Tapi buat gue yang udah struggling bertahun-tahun dengan fakta yang terbangun dari ilusi ketakutan sendiri pujian itu membantu gue berdiri berimajinasi di atas kaki sendiri
Eh gue bisa kayanya mulai nulis fiksi lagi
Eh gue bisa deh bikin sesuatu untuk dikonsumsi orang, for the sake hiburan dan letting things go from my chest
Gue bisa berlatih lagi untuk menemukan diksi menarik yang memancing perut untuk bergidik geli
Will go from now on to not ignore my own idea
0 notes
Text
aku boleh jujur nggak? kemarin, waktu aku pertama kali publish tulisan di twitter, kedua tanganku gemetaran tanpa henti. gemetar, deg-degan, dada berdebar dengan bayangan keriuhan tl
gue membayangkan itu dengan antusias dan nggak sabar. nggak sabar akhirnya gue bisa melakukan sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain.
0 notes
Text
Can we just appreciate our unfiltered thoughts?
Yes. You. Can.
I stressed every syllables in it.
0 notes
Text
Gue ga bisa bohong, gue udah kehilangan semangat nulis di octodo. Semua tulisan yang gue hasilkan dari beberapa bulan terakhir terasa dipaksakan, artifisial, tujuannya kayak menuh-menuhin entri blog tiap bulan.
Gue bergeliat seperti itu karena udah nemu temen disana. 3 tahun blogging bayangkan baru nemu temen yang doyan mampir balik kesana, ya apa nggak jejingkrakan? Apalagi yang komentar juga blogger yang gue lumayan suka tulisannya. That's why I put lots of effort, cari-cari tenaga terakhir untuk tetap menulis dan mempublish.
Kemarin pas mau upload tulisan untuk bulan Juli hal menyebalkan terjadi. Tulisan yang gue copas mendadak hilang gitu aja, padahal udah diatur sedemikian rupa biar rapi kanan kirinya, ditambahin link biar yang baca bisa nonton langsung videonya, mood gue berantakan parah.
Bayangin aja udah niatnya lemah pake digoda, ya bubar
Kemarahan aku menjadi-jadi lah kemarin, sempet ababil apa tutup aja ini blog sekalian? Orang juga susah aturannya, aku pun maunya sekarang update lewat hp dulu, update pakai laptop berarti harus ridho menyiapkan kuota dua kali lebih banyak, sementara kuota yang bisa aku sediakan nggak lebih dari budget 60 ribu aja.
Kesedihan ini kembali keluar pasca baca tulisan blog bayance. Emang gue baru aja sih bacain blog dia, bukan pembaca tetap seperti di blog lain. Anehnya gue merasa ikut sesak baca post terakhirnya yang bilang mau ambil jeda dulu dari dunia per-bloggingan.
Gue lalu menengok kembali ke arah Octodo. Ini gue sama sih kayak dia, bedanya effort dia beberapa bulan belakangan ya masih sama. Kualitas tulisannya masih jelas, nggak kelihatan kayak orang demot abis-abisan dari hal yang disuka
Gue jadi mikir ulang deh. Apa tujuan punya blog sebenernya? Apa yang mau gue raih? Kalau ditilik awal sekali bikin blog itu karena ingat bahwa blog itu rumah dan tempat mencurahkan hal-hal yang pengen lo rekam. Entah baik atau buruk.
Bagi gue blog yang memberi contoh nyata akan hal tersebut ya blog evita nuh. Maksudnya dia beneran nulis dari dalam dirinya bukan demi konten kayak sekarang gitu seperti yang banyak gue temukan.
Di periode pertengahan gue nulis di octodo ada perasaan ingin kenal dan bisa dapet endorse macem orang-orang, tergoda sama passion bisa kok jadi duit, jadilah ikutan review produk skin care. Nggak lama kok abis itu mulai nulis review film lagi, cuma ya guenya sekarang moodnya naik turun sekali.
Selama tiga tahun gue menemukan niat yang berubah-ubah berganti arah setiap mau nulis postingan baru. Dibilang capek ya lumayan, haha. Gue kayak belum dapet esensi sebenernya mau dibawa kemana blog ini, ingin dikomersialkan seperti orang-orang, masuk ke komunitas atau ya ngeblog sendiri aja jalan solo nggak ada beban...
Dan sepertinya sekarang pilihan gue jatuh pada opsi terakhir. Gue nyaman sih jujur nulis tanpa ada komentar, ya bukannya ga suka dikomen, gue mah apresiasi banget sist kalau ada yang bersedia baca tulisan panjang itu. Cuma nih kadang emang pengen pure ranting tanpa perlu dikasih embel-embel semangat, pengennya ya lihat orang ikut sambat aja.
Gue pengen raw ya nunjukin jiwa raga ini capek. Sekadar meluapkan emosi biar nggak ke-lock sendiri di dalem. Melihat blog kak Dara dan beberapa penulis lain di wordpress membuat gue iri mereka bisa mengekspresikan diri sesuka hati.
Gue ada rencana menulis lagi di wordpress. Tapi nggak sekarang juga sih, mau nulis dulu aja yang banyak sampai nanti tinggal pilih mau publish mana. Nggak buru-buru kayak dulu yang cari instant gratification lewat publish button. Gue mau nulis bebas panjang pendeknya. Mau jadinya super panjang dan nggak ada yang baca juga gpp deh wkwk. Yang penting blog gue bisa jadi arsip di masa tua nanti. Dan mungkin gue nggak lagi pasang alamat blog sampai dimana gue merasa siap tulisan gue dibaca sama yang lain.
0 notes
Text

everybody's normal until you get to know them better.
_
you access your old self through words.
0 notes