erlanining

[erlanining]

Ku kira Ku tidak akan merasakannya.

Akhir tahun ini, ku dapatkan kabar dari kakaku,

Meskipun sudah ku tahu dari beberapa bulan lalu, karna orang tuaku bercerita, kedekatan kakaku kepada seorang laki laki akan mengarah ke jenjang yang serius.

Tak kusangka, doa yang kupanjatkan setiap waktu, untuku, untuk keluarga ku bismillah terjawab di tahun itu.

Dimana, dulu aku merasa apakah mungkin aku merasakan pernikahan, apakah mungkin keluargaku bisa memiliki mantu? Dan beragam ketakutan hal lainnya tentang menikah dan berkeluarga.

Di hari jumat pukul 3 datanglah serombongan keluarga, dengan niat baik, dengan hati yang mantap, untuk melamar kakaku, penantian 32 tahun kedua orang tua ku terjawab di waktu itu. Dengan suara yg gugup, dengan suara yg bergetar selalu keluar dari lisan ayahku. Ia menahan air mata kebahagiannya atas takdir di hari itu. Semua kelurga pun saling gotong royong mempersiapkan hari yang ditunggu tunggu.

Meskipun aku merasakan kebahagian atas terkabulnya sebuah doa, aku masih saja merasakan kekhawatiran akan ke depan, padahal, doa itu selalu ku jadikan alasan ketika aku menolak sebuah permintaan dari seorang laki laki yang ingin menyempernukan separuh agamanya bersamaku.

[erlanining]

Ku buka sedikit ruang itu

Kemudian ku tarik

Merata Ke kanan dan ke kiri

Dan ku teriakan "aaa"

Kemudian Ia terlepas

Bisa kau lihat dengan jelas

Bahwa ia terbentuk dengan ikhlas

Ku lakukan ribuan kali

Agar timbul rasa percaya diri

ku sebut ia senyum 3 jari

[erlanining]

Jalan jalan ke rumah ibu

Sambil duduk menatap pohon jambu

Senyum tipis ku mengingat yg telah berlalu

Kulepas ia menjadi bagian dari kehidupanku

[erlanining]

Aku dan Kekhawatiranku yang tervalidasi

Di waktu tahun 2018, aku menerima bom atom yang menghancurkan perasaan dan pikiranku. Suatu keadaan yang seringku khawatirkan, suatu keadaan yang dahulu aku selalu mempertanyakan apa jadinya jika kejadian - kejadian yang aku takuti itu terjadi, yang selalu aku berusaha membuatnya tidak terjadi, namun aku juga tidak tahu apakah aku bisa mendapatkan kisah yang baik seperti dongeng sebuah kerajaan yang berakhir bahagia? seperti sebuah film yang Happy ending.

Namun nyatanya kekhawatiran, ketakutanku itu terjadi. Hari demi hari, bulan demi bulan yang aku lewati, pikiranku masih sama. Masih saja menduga - duga sebuah kejadian yang takut aku hadapi, kucoba isi hari hariku dengan masuk ke lingkungan yang membuatku tidak penuh dengan awan awan mendung, agar hati dan fikiranku tidak hanya terisi dengan suara petir petir menyambar. Agar aku siap menanti pelangi seketika hujan badai itu menerpa. Yang tak kusangka kembali, ketakutan ketakutanku itu datang satu persatu menghampiri. Hikmah yang aku sadari ternyata Allah memberikanku waktu untuku memahami kejadian satu persatu takdir itu karna ada sesuatu yang harus ku pelajari.