La Tahzan Innallaha Maana yakinlah pada-Nya semua akan membaik dan akan baik selama keyakinan mu tidak goyah selama kau gantungkan harapan mu pada-NYA
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Al Aqsha; The Final Stage
@edgarhamas
Kalau kamu suka permainan game, dan pasti setidaknya pernah memainkan game walaupun sekali, kamu akan tahu bahwa dalam setiap permainan akan selalu ada final stage, level akhir permainan dimana kamu akan melawan musuh terbesar untuk mencapai poin tertinggi. Jika lawan terbesar itu sudah kamu kalahkan, berarti kamu secara otomatis adalah pemenang game tersebut.
Nah, ketahui juga teman-teman, dunia ini tidak berjalan secara datar tanpa stage pertarungan, bukan sekedar tempat numpang dengan taman-taman bunga, riak air sungai dan canda tawa. Dunia ini, adalah a great game, dan bagi umat Islam secara khusus dan umat manusia secara umum, Al Aqsha adalah the final stagenya.
Al Aqsha, berulangkali disebut dalam Al Quran dan hadits, juga literatur sejarah sebagai latar akhir pertarungan besar antara kebenaran dan kejahatan. Disanalah final stage ketika kelak Umat Islam hampir mencapai puncak kebangkitannya kembali, dan Al Aqsha menjadi mahkota terakhir yang mesti direbut dari yahudi untuk membebaskan dunia dari kezaliman.
“Tidak akan hadir hari kiamat, sampai umat Islam memerangi yahudi”, sabda Rasulullah, “hingga berkata pohon dan batu; wahai muslim! Ada yahudi di belakangku, perangilah ia!”, kecuali pohon gharqad, karena ia adalah pohonnya bangsa yahudi.
Mengapa Al Aqsha bergitu berharga? Dan mengapa harus ia yang menjadi simbol yang diperebutkan banyak kekuatan di dunia? Jawabannya karena “siapa yang menguasai Palestina, maka ia akan menguasai dunia”, kata Syaikh Ali Muqbil sebagaimana juga dikatakan oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi.
Menyelamatkan Al Aqsha adalah menyelamatkan dunia. Penjahahan yang terjadi atas Al Aqsha itulah juga bermakna penjajahan atas dunia. Jika merdeka Al Aqsha merdekalah dunia, jika terkungkung Al Aqsha maka terkungkunglah dunia pula dalam kepalsuan.
Itulah mengapa suatu hari khalifah Abdul Malik bin Marwan ditanya, “wahai Amiral Mukminin, mengapa Qubbah As Sakhrah kau tulis di sekelilingnya dengan surat Yasin?” Maka ia menjawab, “Sebagaimana Yasin adalah jantung Al Quran, maka Al Aqsha adalah jantung umat Islam!”
Jika jantungnya selalu kita bela dan bertekad kita selamatkan, maka jangan takut masa depan, jangan khawatir zaman baru milik siapa, sebab dengan membelanya berarti kita sedang membuat jaminan sebuah hari baru ketika keadilan dan kebenaran jadi tuannya. Selamat membela Al Aqsha, masjid yang dibela Rasulullah, yang dimenangkan oleh Umar, diperjuangkan Nuruddin Zanki, dibebaskan kembali oleh Shalahuddin. Selanjutnya kamu, saatnya melalui semua stage, menuju Al Aqsha, our final stage!
571 notes
·
View notes
Text
Jagalah rindu agar tetap menetap. Tetap di jalan-Nya meskipun cuma sesaat. Jagalah hati meskipun tidak terlihat. Jagalah selagi kau masih bisa melihat, cinta-Nya begitu erat.
2 notes
·
View notes
Text
Yang Ajaib 14 Abad Lalu
@edgarhamas
Tanah ini gersang, bahkan kata situs geografi, hanya tanah ini yang tak punya sungai. Namun dengan ajaib nya, hanya butuh waktu 22 tahun sebuah peradaban bisa meninggi dan berkibar mengalahkan keangkuhan Persia penyembah api dan Byzantium pemilik pasukan terhebat di bumi.
Yang ajaib 14 Abad lalu,
Tidak pernah ada kerajaan yang berniat menyentuh tanah ini. Hanya Ka'bah sajalah episentrum yang membuatnya ramai dan punya nilai agung. Itupun Abrahah pernah nekad ingin menghancurkannya.
Namun, lagi-lagi di tanah ini; ababil datang menyerbu pasukan gajah dengan kerikil mungil, menembus otot-otot kekar pasukan katolik Yaman. Allah menunjukkan kekuasaan-Nya di hadapan manusia; bahwa sejenak setelah kisah tahun gajah itu, di saat itulah manusia teragung di bumi akan hadir mencahayakan malam.

(📷 Photo by : @ihsanmuraa )
Yang ajaib 14 Abad lalu,
Dari para pedagang jazirah itu, juga dari petani-petani mereka; lahirlah generasi teristimewa di muka bumi, sepanjang zaman. Ada yang as Shiddiq, ada yang Al Faruq, ada yang digelar singa Allah, bahkan juga pedang Allah.
Semua keajaiban itu tidak hadir karena usaha manusia semata-mata, atau karena murni proses terbangunnya peradaban. Apakah bisa? Dalam waktu 20 tahun muncul satu negara dari nol, yang tiba-tiba menaklukkan Amerika Serikat dan Uni Eropa secara bersamaan? Begitulah jika diumpamakan.
Tanah Arab telah jadi saksi; bahwa peradaban yang satu ini bukan karena proses berabad-abad. Ia adalah kekuatan Wahyu yang bisa mengubah wajah bumi dengan sekali hentakan. Ialah energi Wahyu, yang bisa menghebatkan manusia dalam sekali sentuhan.
Ialah Islam. Dan hanya ia yang bisa melakukannya. Apakah akan terulang kehebatan itu? Jika kamu tidak percaya, padahal Al Qur'an yang mereka dan kita baca adalah sama, berarti di saat yang sama kau telah meragukannya.
216 notes
·
View notes
Text
Langit Palestina
“Samaa’ Filistin Laisat ka ghairiha”, Langit Palestina tidak seperti langit lainnya.
Ketika langit Amerika dan Rusia pernah sibuk menembak-nembak langit dengan roketnya nan berapi, Palestina memiliki kisahnya sendiri. Langitnya menjadi saksi dinaikkannya Nabi Isa alaihissalam, tatkala salah satu muridnya, Yudas, berkhianat membantu musuh tuk membunuh beliau. Iapun kelak akan jadi langit yang menurunkannya kembali di hari-hari berat yang Rasulullah kabarkan dengan teliti.
Ketika langit ibukota negara di seluruh dunia meledakkan kembang api raksasa nan berjuta-juta di malam tahun baru, disiarkan berbagai stasiun televisi sebagai kebanggaan yang ditradisi, langit Palestina punya kisahnya sendiri.
Ialah langit yang jadi gerbang Rasulullah Muhammad bermi'raj dari Masjid Al Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Langit berkah yang bintang-bintangnya berbahagia bisa menyinari Rasulullah tatkala mengimami para Nabi dan Rasul di pelataran Al Aqsha nan diberkahi.
Jika langit di seluruh negeri sedunia dipenuhi dengan lalu lalang pesawat canggih dan teknologi radar yang mutakhir, Palestina memiliki istimewanya sendiri. Bukankah teramat indah ketika malaikat-malaikat berlalu lalang menjaga langitnya, membantu para mujahid dalam setiap aksi mereka menumpas penjajah zionis. Telah berlaku banyak keajaiban di langit Palestina, dan akan terus berlaku sampai kelak Israfil meniup sangkakala dari atas Shakhrah Masjid Al Aqsha. Pertanda semua wangsa Adam haruslah berkumpul di sekelilingnya, pertanggungjawabkan amal perbuatan selama hidup di atas dunia.
Langit Palestina, tak seperti langit yang lain…
@edgarhamas
377 notes
·
View notes
Text
Inilah Peristiwa Penting yang Pernah Terjadi di Palestina (2)
Pembebasan Baitul Maqdis Punya Banyak kesamaan dengan Fathu Makkah
Ketika Umar bin Khattab membebaskan Baitul Maqdis di Palestina, beliau merasakan seperti sedang membuka gerbang Makkah Al-Mukarramah. Pada tahun 637, setelah pengepungan yang lama terhadap Yerusalem, pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut. Umar ra diberikan kunci untuk memasuki kota oleh pendeta Sophronius dan diundang untuk salat di dalam gereja (Church of the Holy Sepulchre). Umar ra memilih untuk salat ditempat lain agar tidak membahayakan gereja tersebut. 55 tahun kemudian, Masjid Umar didirikan ditempat ia shalat.
Ketika kaum Muslimin mengadakan pengepungan terhadap kota Baitul Maqdis selama 4 bulan, penduduk kota itu rela untuk mengadakan perdamaian dengan kaum Muslimin dan mereka bersedia mengadakan perdamaian dengan kaum Muslimin dan mereka bersedia menyerahkan kota suci itu dengan syarat kaum Muslimin harus mendatangkan Khalifah Umar bin Al-Khatab ra untuk menerima kota suci itu. Penguasa Nasrani kota itu adalah bernama pnedeta Sophronius.
Beliau mau menyerahkan kota suci itu dengan syarat Umar ra sendiri yang harus hadir untuk menerima penyerahannya. Untuk memenuhi kehendak rakyat Baitul Maqdis itu panglima yang ketika itu Abu Ubaidah Ibnul Jarrah menulis surat kepada Umar ra dan meminta kehadirannya untuk menerima penyerahan kota tersebut.
Permintaan itu diterima oleh khalifah Umar al-Khattab ra dengan senang hati. Kemudian beliau dengan ditemani seorang budaknya datang dengan mengendarai seekor unta bergantian dengan budaknya. Kehadirannya secara sederhana itu membuat takjub hati rakyat Baitul Maqdis. Beliau memasuki kota itu dengan penuh tawadhu kepada Allah yang telah membukakan kota suci itu kepada kaum Muslimin dengan secara damai. Beliau masuk kota suci itu dengan didampingi oleh pendeta Sophronius.
Berdasarkan perjanjian Aelia itulah Khalifah Umar ra menjamin keamanan nyawa dan harta benda segenap penduduk Yerusalem, juga keselamatan gereja, dan tempat-tempat suci lainnya. Penduduk Yerusalem juga diwajibkan membayar jizyah bagi yang non-Muslim. Barang siapa yang tidak setuju, dipersilakan meninggalkan kota dengan membawa harta-benda mereka dengan damai.
Dalam perjanjian itu ada butir yang merupakan pesanan khusus dari pemimpin Kristen yang berisi dilarangnya kaum Yahudi berada di Yerusalem. Ketentuan khusus ini berangsur-angsur dihapuskan begitu Yerusalem berubah dari kota Kristen jadi kota Muslim.
Perang Hittin pimpinan Shalahuddin menang atas 60 ribu pasukan salib di Palestina
Tiga bulan setelah pertempuran Hattin, dan pada hari yang tepat sama ketika Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Mekah ke Yerusalem untuk perjalanan mikrajnya ke langit, Salahuddin memasuki Yerusalem dan membebaskannya dari 88 tahun pendudukan tentara Perang Salib. Sebaliknya dengan “pembebasan” tentara Perang Salib, Salahuddin tidak menyentuh seorang Nasrani pun di kota tersebut, sehingga menyingkirkan rasa takut mereka bahwa mereka semua akan dibantai. la hanya memerintahkan semua umat Nasrani Latin (Katolik) untuk meninggalkan Yerusalem. Umat Nasrani Ortodoks, yang bukan tentara Perang Salib, dibiarkan tinggal dan beribadah menurut yang mereka pilih.
Pada tanggal 2 Oktober 1187, Salahuddin dan tentaranya memasuki Yerusalem sebagai penakluk dan selama 800 tahun berikutnya Yerusalem tetap menjadi kota Muslim. Salahuddin menepati janjinya, dan menaklukkan kota tersebut menurut ajaran Islam yang murni dan paling tinggi. Dia tidak berdendam untuk membalas pembantaian tahun 1099, seperti yang AI-Qur'an anjurkan (16:127), dan sekarang, karena permusuhan dihentikan, ia menghentikan pembunuhan (2:193-194).
Tak ada satu orang Kristen pun yang dibunuh dan tidak ada perampasan. Jumlah tebusan pun disengaja sangat rendah …. Salahuddin menangis tersedu-sedu karena keadaan mengenaskan keluarga-keluarga yang hancur terpecah-belah dan ia membebaskan banyak dari mereka, sesuai imbauan AI-Qur'an, meskipun menyebabkan keputus asaan bendaharawan negaranya yang telah lama menderita. Pendeknya, Salahuddin dan tentaranya memperlakukan orang-orang Nasrani dengan kasih sayang dan keadilan yang agung, dan menunjukkan kepada mereka kasih sayang yang lebih dibanding yang diperlihatkan oleh pemimpin mereka.
Quthuz memukul mundur serangan Mongol di Ain Jalut, Palestina
Sebelum menyerang Mesir, Hulagu Khan mengirim surat kepada penguasa Mesir, Muzhaffar Saifuddin “Quthuz” bin Abdillah Al-Muiz yang berasal dari keturunan para sultan Al-Khawarizmi di Asia Tengah, yang sebelumnya telah dibumi hagus oleh Kaisar Jengis Khan, kakek Hulagu Khan. Dalam suratnya Hulagu Khan meminta Saifuddin Quthuz untuk menyerah. Ketakutanpun menghantui warga mesir, hingga akhirnya Saifuddin Quthuz menyerukan semangat jihad, atas nasehat Al-Imam Izzuddin bin Abdis Salam.
Ramadlan 658 H, bersama 40.000 tentara, Saifuddin Quthuz bergerak menuju Shalihiyah, lalu mengobarkan semangat jihad di sana, kemudian mengangkar Ruknuddin Baibars untuk memimpin Pasukan menuju Gaza. Sementara itu Hulagu Khan memerintahkan Kitbugha Noen panglima Tartar yang kristen, menggantikan kedudukannya, sedangkan dia sendiri pulang ke Cina untuk ikut serta dalam pemilihan Khan penguasa Mongol, setelah kematian penguasa sebelumnya, yaitu Mongke Khan, kakak Hulagu Khan.
Akhirnya pasukan Islam dapat mengalahkan pasukan Tartar Mongol di bawah kepemimpinan Saifuddin Quthuz. Kitbugha Noen tewas diantara tumpukan mayat tentara Tartar. Saifuddin Quthuz bersujud dan berkata: “Sekarang aku dapat tidur dengan tenang!”.
Selanjutnya Baibars, bergerak menuju Damaskus dan dan Aleppo membersihkan sisa-sisa pasukan Tartar, membebaskan tawanan-tawanan muslim dan menghukum para pengkhianat nasrani yang membantu pasukan Tartar menghancurkan Damaskus.
Pasukan Hulagu yang dikirim untuk membalas kekalahan dari bani Mamluk sebagian dihadang oleh pasukan Berke Khan, Khan Mongol yang menguasai wilayah Rusia dan Kaukasus yang sudah memeluk agama Islam dan bersekutu dengan bani Mamluk dalam menghadapi serbuan balasan ini. Terjadilah perang saudara, yang terkenal dengan sebutan perang Berke-Hulagu yang berakhir dengan kekalahan telak dari pasukan Hulagu. Sebagian pasukan Hulagu lainnya yang berhasil sampai di Syria bertempur dengan pasukan muslim dari bani Mamluk pimpinan Baibars dan berhasil dihancurkan juga.
196 notes
·
View notes
Text
Al Quds, Palestina, dan Sudut Pandang yang Perlu Dibeningkan
@edgarhamas | edgarhamas.tumblr.com
(disampaikan dalam Agenda Diskusi Online yang diadakan oleh FSLDK Surabaya Raya | Selasa, 12 Desember 2017)
Baitul Maqdis, atau Al Quds, atau Elia Capitolina ketika berada di bawah kekuasaan Romawi, bukanlah sekadar sebuah kota. Lebih dari itu, dia adalah ruang dimana banyak peradaban bertemu, banyak ide-ide dan gagasan beradu, dan bersinggungan di atasnya banyak sekali kekuatan. Tidak salah jika seorang ilmuwan muslim, DR Muslih Abdul Karim mengutip perkataan Ulama, bahwa palestina yang di dalamnya ada Al Quds adalah “Ummul Ma’arik”, Mother of Battles, Induk peperangan.
Nah, pada kesempatan kali ini, izinkan saya membagi pembahasan menjadi tiga titik besar. Pertama; adalah perlunya kita untuk membeningkan sudut pandang kita dalam melihat Palestina. Kedua; sebagaimana tema berbicara, kita akan membahas situasi terkini Al Quds secara khusus, palestina, dan dunia Arab secara umum yang menjadi latar konflik. Dan ketiga; kita perlu untuk melihat akan berbagai kemungkinan yang akan terjadi setelah Trump mengumumkan dukungannya tehadap Israel untuk menjadikan Al Quds sebagai ibukota.
Pembahasan Pertama; Membeningkan Sudut Pandang
Apa itu Al Quds? Itu pertanyaannya. Jangan pernah membahas jauh-jau tentang satu masalah yang padahal kita tak mengerti apa hakikat permasalahan itu.
Teman-teman sekalian, Al Quds memiliki banyak sekali nama. Orang Yahudi dan Nasrani menyebutnya sebagai Jerusalem, dan umat Islam menyebutnya sebagai Baitul Maqdis atau Al Quds. Semua nama sangat berarti, dan kesemuanya sepakat bahwa kota ini adalah merkusuar penting bagi tiga agama langit. Dalam perspektif Yahudi, disinilah Nabi Sulaiman membangun Haikal (kuil). Bagi Nasrani, disitulah tempat Yesus Kristus disalib. Bagi Umat Islam, disanalah Nabi Muhammad ﷺ berangkat menuju langit ke tujuh dalam agenda agung berjudul Isra’ Mi’raj.
Al Quds tidak untuk muslim saja, tidak pula untuk nasrani saja, atau yahudi. Ia adalah hak semua pemeluk agama langit. Namun yang jadi titik penting dalam pembahasan kita adalah; dalam sejarah, kedamaian pemeluk 3 agama ini tidak pernah terwujud kecuali ketika di bawah kekuasaan Muslim. Ini bukan sebuah klaim. Ini adalah fakta sejarah. Saya mengatakan ini bukan karena saya muslim, melainkan karena sepanjang referensi baik Barat maupun Timur, semuanya bersaksi bahwa Palestina secara umum, dan Al Quds secara khusus hidup dalam harmoni di bawah pemerintahan islami.
“A people without the knowledge of their past history, origin and culture is like a tree without roots”
(Masyarakat tanpa pengetahuan tentang sejarah, asal dan kultur mereka, ibarat pohon yang tidak berakar), kata Marcus Harvey.
Apa yang membuat Al Quds penting?

Pertama, karena disanalah sentral pertemuan dari 3 benua. Asia, Afrika dan Eropa
Kedua, letaknya yang strategis membuat para penguasa ingin sekali menguasainya. Itulah mengapa sudah sangat terkenal kaidah geopolitik yang berbunyi, “siapa yang menguasai palestina, maka ia akan menguasai dunia.”
Ketiga, dan ini yang paling penting, tempat ini menjadi “pusat” tiga agama langit. Dan ini sangat berhubungan dengan iman. Bukan masalah politik atau militer. Keimananlah yang menjadikan kota ini benar-benar bermakna. Bahkan sampai-sampai tokoh zionis Yahudi, Benyamin Disraeli berkata, “The view of Jerusalem is the history of th world; it’s more, it is the history of earth an heaven.”
Bayangkan saja, logikanya, bagaimana mungkin tanah kecil yang tak sebesar Jawa Barat (Palestina seluas 26.990 km², dan Jawa Barat seluas 37.174 km²) bisa menjadi titik penting yang selalu penuh dengan pergulatan kekuatan dunia? Sebab yang dicari bukanlah luasnya, bukanlah kekayaannya, namun karena kedudukan dan pengaruhnya.
Itulah mengapa, dari sini kita perlu memahami, bahwa permasalahan Al Quds bukan semata-mata masalah politik. Dia adalah masalah peradaban yang sangat-sangat kompleks. Tidak akan bisa saya menyebut seluruh hakikat tentang Al Quds dan palestina hanya dengan pertemuan online 2 jam-an ini. Maka akan saya sampaikan saya garis besarnya.
“Sebab Al Quds, adalah masa lalu, masa kini dan masa depan kita”, kata salah seorang pemimpin perjuangan Rakyat Palestina di jalur Gaza.
Pandangan Masing-masing Agama Secara Ringkas :
YAHUDI : memandang bahwa Al-Quds adalah ibukota mereka, tidak ada yang berserikat dengan mereka walau satupun, sebagaimana pendiri Zionis, Mandell Slair berkata, “kalian menanyakan padaku apa keinginanku, maka Aku menjawab, bahwa keinginanku adalah Yerusalem. Kalian bertanya padaku, maka aku menjawab; Haikal, dan ia adalah sesuatu yang hilang dari kita. Apa yang kita anggap benar, adalah apa yang akan kita perjuangkan untuk meraihnya. Ialah negeri kita yang indah, keyakinan kita yang disucikan!”
NASRANI : Kaum Kristiani memandang Palestina sebagai ikatan keyakinan, yang membuat mereka berkumpul dari saentero negeri untuk menziarahi Baitul Lahm (Bethlehem) di selatan Baitul Maqdis , dikatakan bahwa tempat tersebut merupakan maskot Yesus Kristus, sebagaimana diceritakan dalam Injil Matius halaman 4, dan dinamakan dalam Kitab Suci mereka sebagai “Rumah Daud”
ISLAM : Kaum Muslimin memandang bahwa Palestina, terutama Baitul Maqdis, adalah negeri yang diberkahi, disebutkan berkali-kali dalam Al-Qur’an dan dimuliakan dengan hadist-hadist Nabi Muhammad SAW.
Allah berfirman, “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS Al Isra ayat 1)
Masjid Al-Aqsha memiliki keberkahan, begitupula tanah tempat ia kokoh berdiri. Di Palestina lah, terutama di Al-Quds, Nabi Adam alaihissalam membangun pondasi Masjid ini, 40 tahun setelah membangun Ka’bah di Makkah.
Fakta Penting :
Dalam permasalahan Al Quds, kaum muslimin dan kristen banyak sekali bersatu pada dan memiliki keyakinan yang sama, bahwa kota ini untuk seluruh pemeluk agama langit. Namun yahudi tidak. Dalam doktrin mereka yang tertulis di kitab talmud; Palestina adalah ibukota abadi mereka dan hanya untuk mereka, yang lain hanyalah binatang dan bangsa di bawah kendali mereka.
Saat itulah konflik menjadi-jadi.
Pembahasan Kedua :
Situasi Terkini di Al Quds
6 Desember lalu, dunia dikejutkan dengan pernyataan Trump mengakui Al Quds sebagai ibukota Israel. Tentu dunia geger dengan sikapnya yang sangat kontroversial ini. Apa alasannya ketika ditanya, “mengapa anda melakukan ini semua?’, jawabannya adalah; karena demokrasi. Sebab mayoritas kongres AS mendukung ini. Faktanya memang, anggota kongres didominasi oleh mereka yang mendukung kepentingan yahudi. Bahkan bisa dibilang, sebagian besar anggota kongres AS telah dibeli suaranya oleh yahudi.
Awal petaka itu bermula ketika tahun 1995, kongres menyepakati untuk memindahkan kedubes AS dari Tel Aviv menuju Al Quds dan di saat yang sama juga mengakuinya sebagai ibukota Israel. Keputusan kongres tidak dijalani oleh para presiden hingga 20 tahun lamanya, sebab mereka meyakini bahwa kebijakan itu akan merusakn perdamaian duna.
Makanya, Trump mengatakan bahwa para presiden AS sebelumnya adalah pengecut. Ia lanjutkan, Trump malah mengatakan bahwa pemindahan ibukota ke Al Quds adalah hak Israel, untuk kemaslahatan AS dan demi perdamaian. Itulah semuanya, asumsi fana dan perhitungan Trump yang salah fatal. Tak lama setelah itu, banyak sekali telepon dari pemimpin negara di dunia yang mengecam Trump.
Mengapa pemindahan ibukota dari Tel Aviv ke Israel adalah ide yang sangat buruk?
Setidaknya ada beberapa jawaban. Pertama, Amerika berati telah merestui israel untuk menjajah teritori yang bukan haknya, sebab Yerusalem/Al Quds adalah tanah yang dilindungi badan Internasional. Kedua, amerika dengan sengaja ingn menyalakan kembali bara api konflik di atas tanah Palestina untuk mencegah palestina merdeka seutuhnya. Ketiga, AS berarti telah mengatakan pada dunia, bahwa ia menjadi rekan israel dalam membantai manusia. Keempat, AS telah memberi lampu hijau bagi Israel untuk mencaplok tanah Palestina. Kelima, memperkeruh sitausi antara dua negara (israel dan palestina). Dan keenam, mengancam kedudukan kota suci bagi tiga agama langit.
Sejauh ini, setelah pidato kontroversial trump, telah gugur 4 orang warga Palestina oleh agresi zionis israel. Ada juga 15 orang yang luka-luka parah karena serangan mendadak israel. Khusus di daerah Gaza, sudah ada 4 orang gugur dan 170 orang luka-luka. (sumber : @PalinfoAr)
Langkah Trump mengakui Al Quds sebagai ibukota israel adalah kebijakan yang aneh. Ini bisa menjadi blunder baginya, bahkan ini ahistoris (tidak sesuai dengan arah sejarah yang terjadi di muka bumi ini). Mungkin ada yang bertanya, mengapa Trump melakukan kebijakan gila ini? Ustadz Anis Matta mengatakan bahwa Trump berusaha mengalihkan isu karena tekanan politik dalam negerinya. Sudah lama Amerika merusak negara lain untuk kepentingan domestik mereka sendiri. Ini tidak adil dan tidak beradab. Di dalam negeri, Trump kehilangan kepercayaannya, maka ia melakukan ‘caper’ untuk menegaskan bahwa dia ada dan kuat.
APA YANG AKAN TERJADI SETELAH INI?
-Keputusan Donald Trump ini akan menjadikan Palestina makin terbakar dengan konflik, sebagaimana saat ini dunia memiliki dua titik merah konflik di Korea dan Ukraina.
-Timur Tengah sudah sangat panas, ada banyak sekali permasalahan yang dibentangkan oleh yahudi dan sekutunya untuk mencegah kebangkitan Islam di tanah Arab. Dengan adalah konflik pemindahan ibukota ke Al Quds, trump telah membuat Timur Tengah menjadi kawasan konfliik paling panas di muka bumi.
-sebenarnya, Trump telah membelah dunia kemudian menjadi dua blok baru; pro-israel atau kontra-israel. Dan akan banyak sekali kepentingan yang bermain untuk memanfaatkan situasi ini guna memukul amerika. Diantaranya, Rusia dan Cina yang kini cenderung berseberangan dengan AS
-di dalam dimensi lain, Trump secara gegabah telah membangunkan singa tidur. Bernama umat Islam. Dan dia akan tahu bahwa umat Islam jika telah bangun dari tidur panjangnya, akan sangat bisa untuk menjadi kekuatan baru dunia yang mengalahkan dominasi AS-Eropa.
APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MEMBANTU TERSELESAIKANNYA KONFLIK DI PALESTINA?
Terdidik, mendidik, itu yang utama. Pembahasan ini tidak cukup sekadar 2 jam. Ini adalah problem yang bisa dikatakan abadi sampai hari kiamat datang. Sebab, silahkan dicek di pengetahuan agama-agama langit, baik Islam, Nasrani, dan Yahudi, meyakini bahwa akhir zaman akan sangat lekat dengan problema Palestina.
Bagi muslim contohnya. Palestina adalah; tempat kejadian akhir zaman akan berada di sana, ibukota negeri Islam akan berada di sana ketika akhir zaman, Dajjal akan dibunuh oleh Nabi Isa di pintu Ludd, yakni di sebuah daerah di Palestina. Ya’juj dan Ma’juj akan datang menyerbu bumi dan akan dimatikan di Palestina. Perang akhir zaman akan terjadi di Palestina.
Akhir Kata,
Ada banyak alasan untuk membela Al Quds dan Palestina. Namun yang paling tinggi di atas semuanya, yakni keimanan. Keimanan lah yang membuat orang Palestina rela bertahan berpuluh tahun lamanya, berbekal kerikil dan pisau dapur, melawan tank Merkava israel dan pesawat siluman F-35 mereka. Keimanan lah yang membuat pemuda Palestina bisa bertahan belajar di reruntuhan puing sekolahnya yang dihancurkan Apache isral.
Tahukah kamu mengapa Nabi-nabi namanya abadi sedangkan nama raja mudah menghilang? Karena di zaman apapun, di periode apapun, agama selalu mengisi pemikiran manusia dan memadukannya dengan ide-idenya, ruang hidupnya, dan usianya.
Membela Palestina bagi umat muslim terutama, adalah “juz’ min aqidah”, bagian penting dari akidah kita. Kamu tahu 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui? Apa yang kamu rasakan ketika saya bilang, 19 dari 25 nabi dan Rasul itu diutus di Palestina!
Itulah segores pemaknaan yang seharusnya membuat kita berdiri tangguh membelanya. Bukan temporal dan bukan reaksioner, namun pembelaan yang diiringi dengan pemahaman dan ilmu. Klaim Yahudi tentang Palestina, semuanya dusta. Akan perlu banyak waku untuk menjabarkannya. Namun satu hal; Yahudi tidak pernah benar-benar ingin kembali ke palestina. Sebab telah termaktub di taurat mereka; bahwa ketika seluruh yahudi berkumpul di Palestina, maka itulah saat-saat menuju kehancuran mereka. Semua ini adalah agenda zionisme. Pangkalnya adalah zionisme, yang puncaknya nanti adalah; hadirnya Dajjal untuk memimpin mereka.
Ini bukan teori konspirasi, sahabat. Ini adalah dunia kita yang penuh dengan intrik dan rahasia. Ini adalah dunia kita tempat kebenaran dan kebatilan bertempur sampai matahari terbit dari barat. Sebab itulah, sejatinya rasa nyaman bukanlah saat yang tepat. Kini kita harus sadar bahwa kita telah ada di ujung tanduk peradaban manusia.
Dan palestina akan jadi latarnya.
3K notes
·
View notes
Text
Aku terbiasa memberi batas pada orang - orang. Bahkan oleh kamu sekali pun. Bukan karena tidak percaya. Hanya saja aku sadar bahwa tidak segala hal bisa di bagi. Cukup aku dan Tuhan. Bahkan ketika aku diam-diam menangisi lelaki selainmu.
— S.J
98 notes
·
View notes
Text
Aku terbiasa memberi batas pada orang - orang. Bahkan oleh kamu sekali pun. Bukan karena tidak percaya. Hanya saja aku sadar bahwa tidak segala hal bisa di bagi. Cukup aku dan Tuhan. Bahkan ketika aku diam-diam menangisi lelaki selainmu.
— S.J
98 notes
·
View notes
Text
Komitmen dan tanggung jawab adalah harga diri seorang lelaki. Sekali dia mangkir, maka tak layak lagi disebut lelaki.
— Taufik Aulia
2K notes
·
View notes
Text
Kepiluanku bukanlah untuk memancing perhatianmu, kepiluanku hanyalah caraku untuk menghibur perasaanku.
Andesmapo
37 notes
·
View notes
Text
Kau bertanya perihal bagaimana doamu terkabul?
Lihatlah pada kisah Nabi Zakariyah yang akhirnya memiliki seorang buah hati.
Pada Ashabul Kahfi yang terkunci di gua.
Pada Nabi Yunus yang didalam perut ikan.
Pada Nabi Musa dan kaumnya yang dikejar bala tentara fir'aun.
Pada kesembuhan Nabi Ayyub.
Pada Nabi Ibrahim yang diselamatkan ketika dibakar.
Dan pada Rasulullah Shalallahu'alaihiwasalm dengan para sahabatnya pada perang khandaq.
Masih belum percaya bagaimana Allah mengabulkan doa-doamu??
Maka, lihatlah ketaatanmu saat ini. Lihatlah kesungguhanmu dalam beribabadah dan bersungguh-sungguh meminta kepada-Nya. Sudahkah kau jujur melakukannya semata karena-Nya.
Dan tiada yang lebih mengetahui kecuali kau dengan Rabbmu semata.
Bertanyalah wahai diri, merenunglah..
- Ibn Syams -
1K notes
·
View notes
Text
Segala ketakutan akan menjadikanmu berkeluh kesah dan gelisah, kecuali takut pada Allah; justru kan engkau dapatkan seagung-agung kenikmatan.
Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. [QS Ar Rahman 46]
@edgarhamas
173 notes
·
View notes
Text
Sungguh, Al Baitul Maqdis adalah sebaik-baiknya tempat pemisah; mana yang haq dan mana yang batil. Mana yang jujur dan mana yang munafiq, mana yang cintakan dunia dan mana yang akhirat.
©catatansangmusafir
53 notes
·
View notes
Text
Jadilah seorang muslim dan muslimah yang ketika orang memandang dan melihat akhlakmu, mereka melihat betapa indahnya Islam.
Karena akhlak adalah bagian dari manhaj, dan akhlak menempati posisi tertinggi selain aqidah seseorang.
247 notes
·
View notes
Text
Kamu hebat karena Allah mengizinkanmu hebat. Kamu kaya karena Allah mengizinkanmu kaya. Kamu bahagia karena Allah mengizinkanmu bahagia. Semuanya karena Allah yang kuasa. Lantas mengapa hati masih saja suka meninggi padahal kamu bukan apa-apa?
— Taufik Aulia
2K notes
·
View notes
Text
Hanya saja kita jangan terlalu menumpuk harapan pada seseorang, jangan sampai kita membiarkannya menggunung, jangan sampai harapan pada seseorang melebihi harapan kita pada Pemilik Harapan. Berharap sewajarnya saja pada seseorang.
El-Isbat
119 notes
·
View notes