Tumgik
faridaizda · 2 years
Text
Kamu abadi dalam sajakku
Kamu semu dalam nyataku
Kamu hadir dalam baitku
Tapi alpa dalam hariku
Awan akan berganti
Bintang punya musim rasi
Bulan punya kumpulan hari
Apakah isi hatiku juga akan berganti ?
Bergulir mengukir zaman
Mencatat sebuah peradaban
Rasanya aku harus bersiap
dengan setiap keputusan yang terucap
dengan langkah yang berderap
Bahwa ada yang tinggal dan menetap
Ada pula yang pamit dan hilang dalam gelap
Hidup rasanya terlalu sayang untuk selalu ditangisi...setiap hari...
Rasanya terlalu murah untukku penuhi dengan luka hati
Biarkan aku melepas, jika itu membuat aku bisa bernafas
Biarkan aku kehilangan, jika membuat yang tepat datang dan menetap
7 notes · View notes
faridaizda · 3 years
Text
Sudut yang Hilang
Mataku terbatas akan pandang. Telingaku terbatas akan dengar. Betapa ia bersabar akan uji yang ia hadapi. Betapa ia bersabar demi kami, tak ada marah menyalahkan kami karena susah yang ia hadapi. Tak ada keluh yang ia lisankan. Mungkin saat beliau bernada tinggi, memang ada salah kami. Suatu hari akan tiba dimana ada insan yang merindu, akan ketulusan dan keikhlasanmu, Memang manusia tak pandai menilai, hanya pandai menuduh. Peluh kesungguhan yang menetes semoga menjadi pahala untukmu. Dan semoga setiap tetes ilmu yang kau berikan menjadi cahaya kebermanfaatan untuk kami tularkan. 
Coba ku lebih peka dengan tanda :”’, membaca pola yang Tuhan telah atur dalam setiap tangga.
12-12-2019 
0 notes
faridaizda · 4 years
Text
RESAH ?!
Tumblr media Tumblr media
Photo by Pixabay on Pexels.com
Siapa sih yang gak pernah resah ? Aku nulis ini juga lagi ngingetin diri aku sendiri yang suka banget sama resah, tapi resah gak suka sama aku, yaah gimana dong ? (huahuahua)
Coba kita list satu persatu kerasahan kita yukks (kita ?, aku doang kalik, wkwkwk). Mulai dari keresahan gak lulus kuliah, keresahan gak dapet kerjaan, ampe keresahan masih setia aja sama…
View On WordPress
0 notes
faridaizda · 4 years
Text
Siapa Sebenarnya yang "Konspirator"
Siapa Sebenarnya yang “Konspirator”
Tumblr media
Apa kalian penganut bumi itu bulat ? atau bumi itu datar ??. 🤣. Tolong jangan bertengkar… Saya pernah ada di posisi galau untuk menggambarkan planet yg saya tinggali, apakah ia bulat apa datar. Saya akui, cara berpikir saya mungkin tak senormall cara berpikir kalian… Tapi izinkan saya bercerita kisah berpikir saya. Pertama, saya percaya dengan bumi itu bulat sejak masa sekolah, karena kita tahu…
View On WordPress
0 notes
faridaizda · 4 years
Text
Sebelum Bunuh Diri Karena Skripsi... Baca Ini Dulu !!!
Okey... Kita paham, kamu lagi bingung yang gak cumak "tujuh keliling", hidup kayak udah gak ada bahagia-bahagianya, berasa hilang semua harap dan cita. Okey.. kamu gak sendirian... Aku dan mungkin banyak orang pernah ngrasain gimana peliknya hidup, rumitnya jalan. Dan apakah kalian berpikiran lebih baik pergi saja dari kehidupan ini ? Wait...beberapa menit... Kita ngobrol dulu yukkk. Pertama, aku mau cerita dulu nih. Dulu jaman SD sedih banget kalau lagi ada PR Matematika. Rasanya kayak pengen gak berangkat sekolah esuk harinya....atau seterusnya. Kalau aku beneran berhenti sekolah, kira-kira bakalan nyesel gak ?? Eh taunya, masalah yg aku alami di masa SD berasa kecil aja tuh pas SMP "alah soal gitu doang...mah gampang". Kalian ngrasa gitu juga gak sih gais ? Nah setelah selesai SD, masih berlanjut juga tuh kasus kayak gitu ampe sekarang "Tugas Akhir" berasa susah ? pusing ?. Sama aja.. jangan berhenti dulu... Nanti kalau udah di jenjang hidup yang lebih tinggi kita bakalan bilang " ah gitu doang...." Gak ngebayangin kan gimana kerepotan di tingkatan hidup yang lebih tinggi ?. Yang kedua nih, kita pernah ngrasa dong happy setelah kita nyelesein suatu problematika hidup. After itu, pasti ada lagi problematika hidup yang lain.... Kayak gini nih... Misal kita jomblo nih (berasa sedih, galau, kesepian, baperan, dan lain-lainnya) segala upaya dan doa dikerahkan (tapi gak pake dukun ya gais)... Terus selese deh permasalahan perjombloan, kita ditemukan dengan jodoh kita. Oke permasalahan dikelas perjombloan telah berakhir, tapi kita akan bertemu dengan permasalahan di kelas yang baru... Mulai dari biaya rumah tangga, beda persepsi, dan lain sebagainya. Huffft...kayak gak kelar-kelar aja tuh problematika. Lelah ?? Ya begitu hidup.... Nah after hidup kita di dunia, ada lagi gais episode kelanjutannya... Jangan dibikin nyesel di episode ini gais... Karena kita gak bisa ngulang kayak ujian susulan.... Ketiga, hidup itu tentang tawa dan air mata, tapi sekadarnya saja.... Setelah kesulitan, pasti ada kemudahan. Setiap sakit pasti ada obatnya, setiap masalah pasti ada solusinya. Kayak gembok pasti ada kuncinya. Kalau lagi di posisi tersulit sesulit apapun, masih ada kok yang dengerin kita.. masih ada kok yang mau nolongin kita... asal yakin aja "Allah Maha Baik". In syaa Allah, Allah gak akan biarin kita sendirian.... Selanjutnya.... Hidup itu memang tentang lelah. Mungkin susah yang kita rasa belum seberapa dari yang orang lain rasakan, termasuk orang tua kita. Betapa mereka lebih lelah bukan ??. Masih banyak orang yang bisa tersenyum meski tak tau esuk pagi apa yang akan mengganjal perut mereka.. Bahkan mereka yang difonis tak lama lagi nyawa berada di tubuh mereka... Mereka tetap yakin "Allah Maha Baik". Apa kita akan menyerah hanya gegara tugas akhir yang belum berakhir ? Yakin saja... Akan ada masanya, Jika memang belum hari ini, semoga esuk pagi. Siapa tau Sang Maha memberikan hadiah indah yang tak disangka. Yakin saja "Allah Maha Baik"
0 notes
faridaizda · 5 years
Photo
Tumblr media
Coba resapi, berapa banyak orang di masa lalu yang telah menjadi perantaramu bertumbuh menjadi seperti sekarang. Tanpa mereka, barangkali kamu tidak akan sampai di titik ini. Orang-orang yang mungkin pernah menjadi bagian dari penyesalan kita, di masa lalu. Kalau kamu bertemu dg pasangan terbaikmu sekarang, berapa banyak yang sudah melewatimu dan kamu lewati? Kalau kamu berada dalam lingkungan pekerjaan yang baik, berapa banyak yang sudah membuat cita-citamu limbung? Kalau kamu berada dalam pemahaman hidup yang luas saat ini, berapa banyak yang telah membuatmu kecewa? Di masa lalu, mereka adalah perantara pemahaman dan kebaikanmu hari ini. Bagaimanapun mereka, pernahkan kamu berterima kasih? Sekalipun mereka tidak pernah mengetahuinya? :) https://www.instagram.com/p/BrkoifEg9lq/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1425f1chnoa8
646 notes · View notes
faridaizda · 6 years
Text
Yang (masih) Mencari Jawaban
“Sudahkah dalam sehalatmu, kau temukan ketenangan?” Tanya seseorang.
Maka aku terdiam. Tiba-tiba, tenggorokan rasanya tercekat, bahkan seolah kembali mengulang pertanyaan tersebut pada diri sendiri,
‘….sudahkah? sudahkah dalam shalat ku temukan kedamaian?’
‘….sudahkah shalat menjadi kekasih, menjadi yang tercinta, menjadi yang terutama, menjadi senyaman-nyamannya waktu untuk menuai pinta? Mengaduh asa, meluruhkan air mata?’
Seorang lelaki, yang dikenal begitu cemerlang ilmu dan ingatannya. Yang namanya menyejarah, berperan sebagai ahli fikih (termasuk yang utama) di zamannya. Ia sengaja menunggu seseorang selesai dari shalatnya,
“Wahai pemuda, putra saudaraku..” Begitu panggil Urwah bin az-Zubair kepadanya, “apakah engkau tidak memerlukan apapun dari Allah?” Barangkali kedua alisnya bertemu. Bukanlah pertanyaan yang salah, bisa jadi itu memang pertanyaan yang sangat tepat. Sebab, telah diperhatikannya seseorang shalat dengan gerakan yang cepat, seolah kehilangan ruh, begitu terburu-buru.
“Demi Allah,” sambungnya, “sesungguhnya aku meminta segala sesuatu kepada Allah dalam shalatku, bahkan sampai kepada urusan garam sekalipun.”
Maa syaa Allah… betapa, kisah-kisah yang diwariskan para ulama begitu menyentuh kalbu dan mengiris beberapa bagaiannya. Apa gerangan yang membuat diri ini menjauh dari mengenali tapak-tapak mereka? Bukankah, merekalah warisan para Nabi? Sebab bukan harta yang ditinggalkan Nabi kepada ummatnya, melainkan ilmu, yang mana takkan kita dapatkan, jika kita tidak mendatanginya.
Ah, mungkinkah, shalatku masih begitu jauh dari ilmu? Masihkah, hanya sebatas mengingat ‘ini rakaat pertama’, ‘setelahnya kedua’, dan ‘seusai ini salam’? Sebab tak jarang pula, lemah dan lengahnya diri membuat empunya terlupa, ‘sudah berapa rakaat shalatku tadi, ya?’
Subhaanallah…
Sungguh, hingga kini aku masih mencari jawaban. Bukan untuk kuberikan kepadanya yang bertanya, melainkan kepada diriku sendiri. Sebab, aku jauh lebih membutuhkannya, dari pada orang lain yang tidak akan ditanyai oleh Allah nantinya.
Duhai diriku, “sudahkah kau temukan ketenangan dalam shalatmu?”
***
Salam hangat dari mimin. Dan menyambungkan nasihat, kata seseorang kepada mimin, “Cah bagus, kalau kau ingin diperbaiki segala urusanmu, maka perbaikilah shalatmu.” demikian, memang sangat dalam. Semoga pesannya sampai kepada kita, yaa..
–Ibn Sabil
741 notes · View notes
faridaizda · 6 years
Link
Hai user Tumblr Indonesia yang kebetulan follow saya.
Kami, yang terdiri dari beberapa orang kiyut, ingin tahu seberapa besar minat teman-teman terhadap alternatif platform baru berbentuk semi blogging namun med sos. Bisa dibilang, mirip Tumblr lah. 
Survey ini, secara pribadi, saya lakukan karena keprihatinan akan issue polemik Tumblr dengan Kominfo. Saya kurang rela jika media yang saya anggap bisa jadi tempat terapi kita yang punya gangguan jiwa (ini serius), harus hilang. Karenanya, kami mencoba menawarkan solusi, yaitu alternatif media serupa walaupun tak sama. Bagi yang fanatik dengan Tumblr, mungkin akan sulit mau. Tapi saya melihat kedepan, bahwa polemik ini akan kembali terjadi jika kita tidak mengusulkan sesuatu.
Terima kasih yang mau ngisi, kami doakan kalau belum move on dari mantan bisa segera move on. #eh
80 notes · View notes
faridaizda · 6 years
Text
Yang (masih) Mencari Jawaban
“Sudahkah dalam sehalatmu, kau temukan ketenangan?” Tanya seseorang.
Maka aku terdiam. Tiba-tiba, tenggorokan rasanya tercekat, bahkan seolah kembali mengulang pertanyaan tersebut pada diri sendiri,
‘….sudahkah? sudahkah dalam shalat ku temukan kedamaian?’
‘….sudahkah shalat menjadi kekasih, menjadi yang tercinta, menjadi yang terutama, menjadi senyaman-nyamannya waktu untuk menuai pinta? Mengaduh asa, meluruhkan air mata?’
Seorang lelaki, yang dikenal begitu cemerlang ilmu dan ingatannya. Yang namanya menyejarah, berperan sebagai ahli fikih (termasuk yang utama) di zamannya. Ia sengaja menunggu seseorang selesai dari shalatnya,
“Wahai pemuda, putra saudaraku..” Begitu panggil Urwah bin az-Zubair kepadanya, “apakah engkau tidak memerlukan apapun dari Allah?” Barangkali kedua alisnya bertemu. Bukanlah pertanyaan yang salah, bisa jadi itu memang pertanyaan yang sangat tepat. Sebab, telah diperhatikannya seseorang shalat dengan gerakan yang cepat, seolah kehilangan ruh, begitu terburu-buru.
“Demi Allah,” sambungnya, “sesungguhnya aku meminta segala sesuatu kepada Allah dalam shalatku, bahkan sampai kepada urusan garam sekalipun.”
Maa syaa Allah… betapa, kisah-kisah yang diwariskan para ulama begitu menyentuh kalbu dan mengiris beberapa bagaiannya. Apa gerangan yang membuat diri ini menjauh dari mengenali tapak-tapak mereka? Bukankah, merekalah warisan para Nabi? Sebab bukan harta yang ditinggalkan Nabi kepada ummatnya, melainkan ilmu, yang mana takkan kita dapatkan, jika kita tidak mendatanginya.
Ah, mungkinkah, shalatku masih begitu jauh dari ilmu? Masihkah, hanya sebatas mengingat ‘ini rakaat pertama’, ‘setelahnya kedua’, dan ‘seusai ini salam’? Sebab tak jarang pula, lemah dan lengahnya diri membuat empunya terlupa, ‘sudah berapa rakaat shalatku tadi, ya?’
Subhaanallah…
Sungguh, hingga kini aku masih mencari jawaban. Bukan untuk kuberikan kepadanya yang bertanya, melainkan kepada diriku sendiri. Sebab, aku jauh lebih membutuhkannya, dari pada orang lain yang tidak akan ditanyai oleh Allah nantinya.
Duhai diriku, “sudahkah kau temukan ketenangan dalam shalatmu?”
***
Salam hangat dari mimin. Dan menyambungkan nasihat, kata seseorang kepada mimin, “Cah bagus, kalau kau ingin diperbaiki segala urusanmu, maka perbaikilah shalatmu.” demikian, memang sangat dalam. Semoga pesannya sampai kepada kita, yaa..
–Ibn Sabil
741 notes · View notes
faridaizda · 6 years
Text
MACAM - MACAM HAFIZH by Ani Daud
1. Hafizh Setoran
Ini merupakan kategori Hafizh yg paling banyak terdapat dimana2, hanya selesai setoran 30 juz saja tp stlh itu banyak yg hilang, yg tersisa hanya sebagian kecil saja. Hal tsb disebabkan krn kurangnya semangat untuk memuraja'ah, atau krn kesibukan, atau krn targetnya hanya ingin selesai setoran saja (pernah menghafal). Hafizh semacam ini sering mengalami futur krn bebannya terlalu besar dan merasa hafalannya tidak lengket2 sehingga mudah mengantuk dan putus asa. Alangkah nikmatnya jika ia menghafal sedikit2 kmdn menguatkannya dan terus menjaganya, sambil menambah yg baru. Karena muraja'ah itu wajib sementara menambah hafalan baru itu sunnah.
2. Hafizh Pesantren
Hafizh kategori ini biasanya rajinnya ketika di Pesantren saja, dan akan lalai ketika berada di luar pesantren atau ketika liburan pulang kampung. Kadang tidak itu saja, di Pesantren pun ia rajin ketika di hari aktif saja, dan di saat libur akhir pekan sdh terlihat bibit2 kelalaian itu. Hafizh kategori ini sangat mengkhawatirkan, ia butuh lingkungan yg mendukung dan support dari orang2 sekitarnya jika ingin tetap terjaga hafalannya.
3. Hafizh Musabaqah
Hafizh kategori ini tidak dipungkiri lagi dari segi keindahan suara dan kelancaran di atas rata2. Kegiatannya berpindah2 dari satu tempat ke tempat yg lain, dari satu daerah ke daerah yg lain dlm rangka mengikuti musabaqah. Makanya tidak heran jika Hafizh kategori ini kadang akhlaqnya tidak sesuai dgn ayat2 yg dihafalnya, tdk jarang dari mereka yg masih merokok, berpacaran, berkhalwat antara laki2 dan perempuan, tidak menjaga shalat berjamaah di masjid, suka main game, nonton televisi, dll. Ibarat kata, hafalan mereka hanya sampai di tenggorokan saja.
4. Hafizh Sejati
Hafizh kategori ini yg harus kita contoh. Dia akan terus menjaga Al Qur'an hingga maut yg memisahkan, tidak terpengaruh tempat atau waktu, tidak terpengaruh apakah dikontrol oleh Ustadznya atau tidak, tidak terpengaruh dgn hari libur, tidak mengharap pujian, dan kesehariannya selalu diikuti komitmen yg kuat dari dalam dirinya sendiri.
Akhlaqnya baik, karena ia selalu berusaha mengamalkan ayat2 yg ia hafalkan. Hafalannya menjd wirid harian dan bacaan shalatnya yg panjang. Kalaupun ia mengikuti Musabaqah bukan krn mengejar hadiah dan popularitas, tetapi karena menjadikannya sebg sarana untuk menguatkan hafalannya.
Nah..ada di poin nomor brp kah kita?
Semoga kita semua digolongkan menjd Ahlul Qur'an yg Istiqomah hingga maut memisahkan kita, aamiin.
#Nasehat untuk diriku yg masih lalai
255 notes · View notes
faridaizda · 6 years
Text
AGAMA UNTUK SEMUA
Sesungghnya islam diturunkan untuk seluruh umat manusia (kaffatan linnas). Karena agama ini untuk seluruh manusia, maka kita bertanggung jawab untuk menjadikan semua manusia merasakan manfaat hadirnya Islam di antara mereka. Nilah rahmat bagi seluruh alam yang untuk itu Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam diutus menjadi Nabi. Tidaklah kita memperoleh rahmat kecuali dengan menganut agama ini.…
View On WordPress
0 notes
faridaizda · 6 years
Text
Zero Mind Process (bagian 1)
Ketika manusia mengalami proses ZMP (Zero Mind Process), maka semua belengu kesombongan, kepentingan, prasangka, dan paradigma mengalami proses pelunturan, dan yang kemudian muncul adalah sebuah kepasrahan spriritual. Dan ketika kepasrahan it muncul ke permukaan, maka alam bawah sadar akan melahirkan kembali potensi spirirtual yang selama ini terpendam dan tertutupi oleh belenggu. Pada saat…
View On WordPress
0 notes
faridaizda · 7 years
Quote
ia jauh...untuk mengajarkan adanya rindu....
Pagi ini
0 notes
faridaizda · 7 years
Text
Terimakasih karena telah Kau cabut rasa ini...hingga tiada luka yang ku rasa..hingga tiada airmata duka..
1 note · View note
faridaizda · 7 years
Photo
Tumblr media
Cantikmu bukan ketika make up ataupun pakaian mahal....cukup dresscode dari Sang pencipta yg kau kenakan. Cantikmu bukan ketika kau merayu bernada merdu menyapa....tapi ketika kau mampu menjaga pandangan... Bukan tanganmu yang menguatkan....bukan rayuan mu yang membahagiakan...cukup doamu.... Ku tak butuh tepuk tangan ku tak butuh gombalan...aku hanya ingin keistiqomahan dalam menjaga cinta yang Ia amanahkan untuk kita. Biarlah kita tapaki sendiri dahulu...menjadi #singlelillah hingga suatu waktu yg tepat kita saling menyempurnakan separuh dari agama kita...
0 notes
faridaizda · 7 years
Quote
Disebalik Kesulitan Allah hadirkan kemudahan
Iz
0 notes
faridaizda · 7 years
Quote
Kenaliah Sejarah Negri ini Karena bila kita kehilangan kita akan kehilangan negara ini..
Kuliah pancasila sore ini...
0 notes