fathimaima
fathimaima
Untitled
8 posts
bacotin hidup yang ajigijaw uhuy
Don't wanna be here? Send us removal request.
fathimaima · 2 months ago
Text
Dunia rantau mengajarkanku arti saling memeluk tanpa tahu jenis pisau apa yang sudah menusuk punggung. Tanpa harus membalikkan tubuh seseorang dan mengecek lukanya.
0 notes
fathimaima · 4 months ago
Text
Hidup memberikanku transisi yang bertubi. Transisi yang tidak pernah terbayangkan akan terjadi, dan beberapa sudah terlalui. Bermula dari segores tinta di buku catatan, bertransformasi menjadi transisi kehidupan yang meliuk-liuk. Mimpi yang beraksi, begitu aku menyebutnya.
A Year Goals. Berbusa-busa orang menuliskan arahannya. Tutorial tersebar di semua platform media sosial. Hingga memberi informasi bahwa setiap kepala pasti memilikinya. Dahulu aku pernah merenungkannya dan membuat kesimpulan begini:
"Tidak ada orang hidup tanpa mimpi. Karena mimpi itulah yang akan membuatkan sebuah jalur perjalanan bagi kehidupan seseorang."
Sejak itu, setiap jarum jam bergerak, setiap layar laptop menyala, jariku tak pernah bisa surut walau badai cemooh menerpa. Tak pernah menengok pada mata-mata yang menudingkan pisau kehancuran. Walau beberapa kali sempat terperangkap pada hati-hati yang mengumandangkan dengki, jalur perjalanan itu bisa mengembalikanku padanya, mengabaikan laut yang berisik.
Mimpi, yang beraksi. Beberapa kepala menganggap itu lelucon. Tapi sesungguhnya ialah kehidupan.
Bicara tentang mimpi, sesekali itu terdengar cringe. Tapi, tanpa itu, seseorang akan dibutakan oleh persimpangan dan gelapnya jalanan.
Besar kecilnya mimpi, ia sama. Sama-sama harus dirawat. Karena menuju ke sana membutuhkan kekuatan untuk menapaki undakan tangga, yang semakin tinggi artinya harus semakin menjaga keseimbangan. Untuk merawatnya, ada rumus tetap dan abadi dari Sang Pencipta. Ia menyebutnya: Tawakkal.
- (sebuah refleksi dari karya tangan Tara Westover)
1 note · View note
fathimaima · 7 months ago
Text
Untuk Jendral, tanpa nama.
Aku jarang menuliskan apa-apa untukmu.
Sering sih sebenarnya, tapi, tak kusampaikan saja. karena bagaimana pula akan sampai wkwk. kau masih tiada. kau masih tanpa nama. kau pula pasti tak membaca ini.
Cukup Dia saja yang tahu betul betapa banyak celotehan manis dan harap besar yang kuujar. Semua tentangmu, kutitip saja, setiap hurufnya, pada Dia Yang tak pernah mengkhianati bila dititipi sesuatu.
Tapi Jendral kali ini saja, aku ingin berceloteh; aku sedang bahagia!
Dengarkan ucap umi kemarin malam, "Umi sudah mulai doakan anis dengan lengkap, sesuai yang diminta, tanpa kurang, dua-duanya disebutkan"
Jendral!
Aku sudah lama pintakan dengan umi dan ayah. Butuh waktu panjang untuk mereka mau menyebutkan "dua-duanya." Tenang, aku tak pernah memaksa, tak pernah. Semoga mengulang-ngulang pinta, bukan disebut memaksa ya, haha.
Dan tiba harinya kemarin malam, saat umi bercerita bahwa ia sudah ridho, pada dua-duanya,
atas mimpiku; sebuah keluarga pencetak ahli ilmu dan ahli jihad!
ayo kita seriusi, Jendral. kita benahi diri dan jujurkan tuju, sejujur-jujurnya. setulus mungkin. itu saja dulu. kita pintakan dua unsur ini, dua ini saja. kumohon. sebut dengan gamblang dalam doa-doamu. dengan lirih dan seyakin mungkin, bahwa ini pasti terkabul.
hingga kelak Sang Maha Kuasa itu tuntun langkah kita, hingga kelak benarlah Ia ridho pada keluarga kita, hingga kelak diizinkanlah kita dititipi Sang Pembebas itu.
Ayo Jendral, kita seriusi laboratorium ini!
-------------------------- let's see, berapa lama surat ini bertahan.
14 notes · View notes
fathimaima · 8 months ago
Text
You said: We need to have a concern for the next generations.
But, every night you in the club jumping and dancing and drinking and everything else and womenizing and all.
Then you say: Ya Allah make my child who's going to be spreading the deen.
Subnahallah wa natuubu ilaih
-qoul mufti menk
0 notes
fathimaima · 8 months ago
Text
Baru duduk di kajian setelah sekian lama absen, ingin nangis, padahal blm mulai. Duduklah bersama orang soleh. Ia laksana pembasuh sesaknya dunia.
0 notes
fathimaima · 8 months ago
Text
“Mencintaimu kadang seperti main dadu, sikapmu tak tentu, susah ditebak angkanya keluar berapa”
— Sura Dananjaya (via indonesiasastra)
321 notes · View notes
fathimaima · 11 months ago
Text
Nikmati jalannya. Mengeluh boleh-boleh saja tapi jangan overdosis. Semua ada porsinya. Kecewa dan bahagia punya porsi masing-masing. Tidak terjadwal memang. Tugasmu mengidealkan ekspektasi. Beberapa orang yang telah melewati lika liku perjuangan menerjang arus balik, semangat!
0 notes
fathimaima · 11 months ago
Text
Tiap rintangan menyimpan 2 hal: mempertemukanmu dengan orang baru atau menemukan jati dirimu sendiri
1 note · View note