Tumgik
febrianawisnu · 22 days
Text
“Di dalam puasa atau pekerjaan apa pun, substansi terpenting adalah kesadaran tentang batas” - Emha Ainun Najib
0 notes
febrianawisnu · 2 months
Text
youtube
Let me be your eyes
Your hands
Your heart to feel.
0 notes
febrianawisnu · 4 months
Text
Alhamdulillah, beberapa hari lalu kami berkesempatan makan malam berdua untuk merayakan satu tahun perjalanan pernikahan. Kami menunggu makanannya cukup lama, tapi berkat itu kami jadi punya waktu mengobrol. Obrolan pun sampai ke topik: memaknai kembali sakinah mawaddah warahmah. Tiga harapan di doa yang paling sering kami terima saat menikah tahun lalu. Maknanya tidak main-main, dan bisa luas sekali untuk dibahas. Tidak banyak yang kami bahas saat itu, tapi setidaknya ada beberapa hal yang menginspirasi saya menulis tentang ini.
Sakinah, artinya tenteram dan tenang. Kami percaya sebuah pernikahan yang menghadirkan rasa tenteram akan meringankan dan membebaskan hati. Saya teringat sebuah penggalan kalimat yang ditulis Kahlil Gibran di buku Sayap-Sayap Patah (Broken Wings), diterjemahkan oleh Sapardi Djoko Damono: "Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia karena cinta itu membangkitkan semangat yang hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah perjalanannya." Satu-satunya hal yang tidak bisa dipaksakan adalah cinta. Pernikahan bisa dipaksakan, tapi tidak dengan cinta. Kami ingin menghadirkan cinta yang membebaskan itu, yang memberdayakan sebuah pernikahan bukan membelenggu. Salah satu kuncinya adalah dengan membentuk pernikahan yang tenteram, dimana ada komunikasi yang baik disertai rasa saling percaya, bertanggungjawab, dan mau untuk mengerti. Ketenteraman memberi ruang pada tubuh dan jiwa untuk berkarya sebebas-bebasnya, terbang tanpa rasa takut, karena tahu bahwa selalu akan ada rumah yang nyaman untuk kembali.
Mawaddah, yang berarti kasih sayang. Menurut kami, mawaddah adalah bentuk cinta yang bersumber dari fitrah manusia - yaitu cinta dengan alasan. Manusia adalah makhluk rasional dan pernikahan adalah sebuah keputusan, produk dari rasionalitas manusia. Sebuah pernikahan bisa terjadi karena alasan-alasan yang kuat, bukan? Entah karena kecocokan pandangan, kebutuhan untuk ditemani, ataupun alasan-alasan lain. Adanya alasan dalam pernikahan tidak menihilkan cinta, justru ia bisa jadi menguatkan. Pernikahan menghadapkan kita pada berbagai realita hidup yang mungkin tak terbayangkan sebelumnya. Kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang akan menentukan nasib pernikahan. Kemampuan kita untuk berpikir dan berlogika justru dapat menyelamatkan pernikahan. Ia mampu menumbuhkan ribuan alasan untuk menguatkan dan menambah kasih sayang dalam pernikahan. Mungkin inilah salah satu kunci banyak pernikahan yang bisa dijalani dengan bahagia hingga akhir hayat.
Rahmah, yang bisa diartikan ampunan, karunia, atau cinta tanpa syarat yang diberikan oleh Allah. Kata rahmah sendiri dekat dengan kata rahim yang juga bisa diartikan sebagai rahim seorang ibu. Rahmah adalah bentuk cinta yang paling murni karena bersumber dari penciptanya - yaitu Allah. Di titik ini mungkin saya belum benar-benar bisa menguraikan makna rahmah. Tapi yang saya yakini, cinta dari Allah ini selalu ada dan luas sifatnya. Namun seringnya, manusia terlalu keras kepala, sok tahu, dan merasa mampu melakukan berbagai hal tanpa pertolongan dan cinta-Nya. Keinginan untuk bisa mengendalikan semua hal dalam pernikahan inilah yang mungkin menjadikan pernikahan terasa sulit, bahkan mungkin menyakitkan. Manusia menciptakan sendiri keterbatasan untuk mampu menyadari, memahami, menerima, dan mencicipi betapa manis dan luas rahmah-Nya. Saya percaya, kemauan untuk menyadari ketidakberdayaan lalu berserah dan mengharapkan rahmah-Nya mengizinkan sebuah pernikahan untuk terus tumbuh. Saya ingin keputusan-keputusan yang kami ambil dalam pernikahan didasari dengan harapan untuk mendapat rahmah-Nya, agar kami mampu menumbuhkan dan menguatkan cinta apapun kondisinya. Saya teringat kata Erich Fromm, cinta yang murni tak hanya membuat kita bisa mencintai dan dicintai, tapi juga menjadi seorang pencinta. Seorang pencinta tak perlu objek untuk dicinta, ia akan mampu mencintai segala hal - semua yang dilabeli baik atau buruk - karena segala yang ia manifestasikan adalah cinta. Mungkin mengharapkan rahmah ini mendidik kita menjadi seorang pencinta. Saya belum benar-benar paham bagaimana menjadi seorang pencinta itu, tapi setidaknya sedikit paham bahwa rahmah adalah bentuk cinta yang menyadarkan betapa sebuah pernikahan tak akan berdaya tanpa pertolongan dan luasnya ampunan serta karunia-Nya.
Semoga kami bisa meraih sakinah mawadah warahmah dan mampu terus memaknainya. Semoga catatan ini juga bisa menjadi pengingat untuk perjalanan kami.
Tak lupa, terima kasih Kemal untuk satu tahun yang menyenangkan ini.
4 notes · View notes
febrianawisnu · 5 months
Text
Ga bisa dipungkiri, hidup kita isinya bikin keputusan. Entah berapa ratus keputusan yang kita ambil per harinya, dari hal-hal kecil hingga hal-hal besar. Faktanya, kita lebih sering mengambil keputusan berdasarkan emosi dan dalam keadaan pikiran yang tidak sepenuhnya sadar (subconscious). Secara alamiah memang kita tidak dirancang untuk selalu mampu mengendalikan tindakan kita dengan sadar. Di sinilah pentingnya selalu berdoa supaya Allah hadir dalam setiap keputusan kita. Semoga Allah selalu menunjukkan kita kepada keputusan-keputusan yang baik dalam hidup kita, sadar maupun tidak.
0 notes
febrianawisnu · 1 year
Text
What matters in life is not only about arriving at the destinations. It is also about the things you’ve learned in the journey that make you grow. I am always a work in progress.
-FW
4 notes · View notes
febrianawisnu · 1 year
Text
Setiap pertemuan, ada perpisahan. 
Sejak pertama kali melihat dunia dan berpuluh tahun belajar menjalani kehidupan, saya begitu bersyukur memiliki orang tua yang membimbing saya dengan kasih sayang, memberikan rasa aman dan kehangatan. Kini saya memasuki fase baru kehidupan, menikah. Saya mulai membangun keluarga baru, lepas dari pelukan orang tua. Dengan banyak tanggung jawab baru, saya belum bisa mengobrol di telpon sesering dulu dan juga bercerita panjang lebar layaknya kepada sahabat seperti dulu. Seperti ada rasa kehilangan dalam hati, meskipun tidak benar-benar kehilangan. Mungkin ini momen bagi saya untuk belajar dalam peran baru. 
Tapi di luar itu, saya bersyukur. Bisa melihat wajah orang tua yang berseri-seri tadi pagi sudah membuat saya bahagia. Melihat mereka sehat, tenang, dan puas (content) atas segala kebaikan yang mereka perjuangkan sudah cukup. Orang tua adalah rejeki dari Allah SWT. Saya hanya ingin bersyukur kepada Allah SWT dan berdoa, semoga Allah SWT meridhoi segala sesuatu yang orang tua saya telah beri pada saya, menjaga mereka dimana pun berada, dan menggolongkan mereka sebagai orang-orang yang Allah SWT cintai.
0 notes
febrianawisnu · 1 year
Text
“Some of the best views come from the hardest climbs”
3 notes · View notes
febrianawisnu · 2 years
Text
Kadang perlu coba untuk,
Melihat dengan hati.
Merasa dengan mata.
Berbicara dengan perbuatan.
Berlaku yang diucapkan.
Mendengar sebelum berpikir.
Berpikir sebelum bersuara.
Memang berat dilakukan.
Namun kita perlu jadi tuan
agar tubuh digunakan
dengan lebih berperan.
-FW
3 notes · View notes
febrianawisnu · 2 years
Text
Dunia sudah terlalu bising,
bikin kepala pusing.
Telingaku hanya dua,
tak bisa dengar semuanya.
Lebih baik diam sejenak,
agar lebih bijak.
Memilih mana,
yang memberi makna.
- FW
0 notes
febrianawisnu · 2 years
Text
Baik buruk sesuatu, kita yang melabeli.
Sering kita mengutuk hujan dan memuji pelangi.
Padahal hujan memberi kehidupan,
sedangkan pelangi hanya datang lalu pergi.
Semua hal punya banyak sisi.
Hati-hati dengan opini sendiri,
apalagi soal mencinta dan membenci.
- FW
1 note · View note
febrianawisnu · 2 years
Text
Gugur, luruh
Dunia yang riuh
Rabas, ranggas
Ikhlaskan melepas
0 notes
febrianawisnu · 2 years
Text
Kita ga pernah tau usaha kita yg mana yg bakal berhasil. Jadi semangat coba terus, coba lagi!!
0 notes
febrianawisnu · 2 years
Text
Tumblr media
(*^^*)
0 notes
febrianawisnu · 2 years
Text
0 notes
febrianawisnu · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Art by Gregory Fromenteau
4K notes · View notes
febrianawisnu · 2 years
Text
Pelan-pelan. Satu persatu akhirnya selesai juga kan?
0 notes
febrianawisnu · 2 years
Text
Bersyukur banget bisa dapetin orang sebaik iniiii, Ya Allah terima kasih…
Semoga aku bisa ngasih kamu lebih banyak kebaikan ya, K.
0 notes