ferawitad

[ferawitad]

Walaupun belum sampai usia yang katanya harus sudah nikah untuk perempuan, tetapi hal kayak gini menurut aku memang sangat menjadi problem yang sayangnya sudah menjadi hal biasa dan dianggap normal untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan macam ini ke orang lain.

Tujuannya basa-basi, tapi efek ke hati yang ditanya tuh ngga basa-basi. yang lagi semangat memantaskan diri bisa jadi down karena memandingkan diri dengan orang lain, ‘kok belum ada yang datang ya?’. yang sedang ikhtiar program hamil bisa jadi bertanya tentang letak kasih sayang Allah di mana?

Padahal, setiap manusia punya momennya masing-masing. Yakin aja dengan apa yang kamu jalani sekarang, ikhtiar yang terbaik, pastikan diri layak mendapatkan yang beik juga, percaya apapun yang terjadi kedepannya adalah takdir yang terbaik dari Allah. Kan kamu minta yang terbaik, masa iya Allah kasih yang ga baik? ga mungkin kan?

Pernah ditanya masalah kapan nikah jawabanku gini “kalau nanya kapan aku nikah tuh kayak nanya kapan aku meninggal” responnya langsung pada istighfar semuaa 🙃 “ya karena jodoh, kematian dan rezeki itu kan takdir yang sudah Allah atur, kapan terjadinya dan sama siapa ya aku ngga tahu, yang bisa kulakukan hanya ikhtiar dan berdoa. nanti kalau sudah ada calonnya dan ada tanggalnya juga kalian akan tahu kok” timpaku lagi *banyak-banyak senyum* *setelah itu belum dengar pertanyaan ini lagi deh 😂*

Nih aku kasih tau...

Salah satu problematika terbesar hidup kita tuh terlalu ambil pusing sama perkataan orang. Tidak semua perkataan orang tuh harus dilakukan. Jangankan dilakukan, didengarpun ada juga yang enggak perlu. With special notes ya hihi.

Kenapa? Dalam hidup tuh akan selalu ada orang yang memainkan peran dalam menanyakan, mengomentari setiap apapun keputusan, sikap, dan tindakan yang kita ambil. Bukan hanya yang buruk, yang baik pun tetap aja pasti ada yang ngomen.

Contoh, ada orang yang menanyakan "Udah usia 25 kok belum nikah. Kapan nikah?", karena ditanya gitu akhirnya dia ketrigger lalu menikah. Setelah menikah, ada yang tanya "Kapan punya anak?". Setelah punya anak ditanya lagi, "Kok cuman satu. Kapan punya anak lagi?" begitu seterusnya. Udah tua pun akan ditanyain, "Kapan punya mantu?" begitu terua sampai Rayanza jadi Presiden Konoha 😇

Ya intinya begitu, selalu akan ada orang-orang yang memainkan peran dalam menanyakan segala sesuatu yang kita jalani. Ada kalanya baik, perlu kita dengar dan kita indahkan, karena barangkali hal itu bisa jadi pelecut semangat, tapi tidak sedikit yang justru menjadi panyakit.

Kuncinya satu, tidak semua perkataan otang harus didengar, apalagi dilakukan. Cukup dengarkan apa yang perlu didengar. Mungkin kamu pernah dengar, kenapa Allah berikan setiap manusia dua telinga satu mulut, hikmahnya agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara, bukan?

Kalau menurutku belum selesai sampai disitu, Allah memang ciptakan kita dua telinga agar kita lebih banyak mendengar dari pada berbicara, tapi Allah juga ciptakan kita dua tangan, untuk menutup telinga dari hal-hal yang emang nggak perlu didengar. Maka gunakan dua tanganmu itu untuk menutupnya.

Imam Syafi'i pernah bilang :

"Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk."

Pada intinya sebenernya semua kembali pada diri kita. Karena kita tidak punya kendali atas ucapan orang lain ke kita, maka kendalikan apa yang bisa dikendalikan, apa itu? Respon, dan sikap kita ketika menghadapi itu. Itulah pentingnya kita kenali diri kita, tahu batasan kita; apa yang baik dan buruk buat diri kita.

Jadi,

Kapan mau nikah? Haha

[ferawitad]

🌿☀️اذكار الصباح ☀️🌿 ☀️🌿 morning zikr☀️🌿

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، اللَّهُمَّ إِنِّـي أَسْأَلُكَ خَـيْرَ هَذَا الْـيَوْمِ ، فَتْحَهُ، وَنَصْرَهُ، وَنُورَهُ وَبَرَكَتَهُ، وَهُدَاهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيهِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ.

We have reached the morning and at this very time all sovereignty belongs to Allah, Lord of the worlds. O Allah, I ask You for the good of this day, its triumphs and its victories, its light and its blessings and its guidance, and I take refuge in You from the evil of this day and the evil that follows it.

اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّماوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءاً أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.

O Allah, Knower of the unseen and the seen, Creator of the heavens and the Earth, Lord and Sovereign of all things, I bear witness that none has the right to be worshipped except You. I take refuge in You from the evil of my soul and from the evil and shirk of the devil, and from committing wrong against my soul or bringing such upon another Muslim.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي، وَدُنْيَايَ، وَأَهْلِي، وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيَ.

O Allah, I ask You for pardon and well-being in this life and the next. O Allah, I ask You for pardon and well-being in my religious and worldly affairs, and my family and my wealth. O Allah, veil my weaknesses and set at ease my dismay. O Allah, preserve me from the front and from behind and on my right and on my left and from above, and I take refuge with You lest I be swallowed up by the earth.

حَسْبِيَ اللَّهُ لَآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Allah is Sufficient for me, none has the right to be worshipped except Him, upon Him I rely and He is Lord of the exalted throne. (seven times morning and evening

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

I take refuge in Allah’s perfect words from the evil He has created. (three times in the evening)

اللَّهُمَّ عَافِـني فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِـنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إلاَّ أَنْتَ.(ثلاثاً) اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكُفْر، وَالفَقْرِ، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، لَا إلَهَ إلاَّ أَنْتَ

O Allah, grant my body health, O Allah, grant my hearing health, O Allah, grant my sight health. None has the right to be worshipped except You.(three times) O Allah, I take refuge with You from disbelief and poverty, and I take refuge with You from the punishment of the grave. None has the right to be worshipped except You. (three times)

اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ

O Allah, what blessing I or any of Your creation have risen upon, is from You alone, without partner, so for You is all praise and unto You all thanks

اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ

O Allah, verily I have reached the morning and call on You, the bearers of Your throne, Your angles, and all of Your creation to witness that You are Allah, none has the right to be worshipped except You, alone, without partner and that Muhammad is Your Servant and Messenger. (four times).

[ferawitad]

Maka di sepuluh hari terakhir Ramadhan ini, berupayalah dengan sebaik-baik upaya. Jadilah pemenang meskipun kau terlambat untuk memulai start. Allaah melihat upaya dan kesungguhanmu.

Maka perbanyaklah meminta, meminta ampunan, meminta untuk diampuni, meminta untuk dikuatkan dalam setiap takdir apapun nantinya. Percayalah, suatu saat nanti doa-doa baikmu akan mengantarkanmu pada kehidupan yang lebih baik nantinya.

Allaah tidak pernah dzalim, tidak pernah sekalipun. Maka bila saat ini kau merasa lelah dan payah, bangkitlah sekali lagi. Berdoalah dengan seluruh keyakinanmu, agar kelak engkau bertemu dengan doa-doa baikmu itu di lain waktu dan pada momen yang baik.

- repost @andromedanisa

[ferawitad]

Lihatlah orang lain dengan pandangan yang baik-baik. Sebab bisa jadi ibadahnya lebih banyak, bisa jadi hatinya lebih bersih, bisa jadi istighfarnya lebih sering, bisa jadi sedekahnya tak terhitung, bisa jadi bakti kepada orangtuanya tak terhenti, bisa jadi ia jauh lebih baik dari kita dari segala sisi.

Agar kita tidak mudah memandang orang lain lebih rendah dari kita, agar kita selalu bisa memasang prasangka yang baik terhadap siapapun, agar Allaah mengizinkan kita kembali kepada-Nya dalam keadaan hati yang selamat :')

Semoga kita menjadi bagian terpilih sebagai hamba-hamba Allaah yang diizinkan masuk Surga-Nya karena rahmat-Nya :') Aamiin.

[ferawitad]

Menikah itu mudah tapi yang paling sulit adalah menemukan pasangan yang tepat yang akan membantu kamu mempertahankan dan meningkatkan tingkat keimanan dan ketakwaan mu.

Jika kamu ingin menikah, mintalah kepada Allah 3 hal ini dalam diri pasangan:

1. Ya Allah, berilah aku seseorang yang akan mengingatkanku pada-Mu.

2. Ya Allah berilah aku seseorang yang akan menggenggam tanganku di Jannah.

3. Ya Allah, berilah aku seseorang yang akan menambah Imanku.

Aamiin ✨️

Getting married is easy but the hardest thing is finding the right partner who's going to help you maintain and increase your level of Imaan and Taqwa.

If you want to get married, ask Allah for 3 things in a spouse:

1. Ya Allah please Grant me someone who will remind me of You.

2. Ya Allah please Grant me someone who will hold my hand in Jannah.

3. Ya Allah please Grant me someone who will elevate my Imaan.

Aameen.🤍🕊

[ferawitad]

[ferawitad]

Percayalah bahwa Allah akan memberikan seseorang yang tepat, di waktu yang tepat, dengan cara yang terbaik sesuai ketetapanNya.

Tepat.

Mengurai makna tepat akan kehadiran seseorang sama halnya seperti merasa takdir, semesta dan waktu saling bekerja sama menyetujui kehadirannya dalam hidup. Lalu kau pun berkesadaran menyambutnya dengan syukur dan kesiapan.

Bersama seseorang yang tepat maka akan ada dorongan dari dalam dirimu untuk bertumbuh dan berbenah agar menjadi sosok yang lebih baik dari hari-hari yang telah lalu—agar peran yang dijalani kelak di masa depan menjadi maksimal dalam ketaatan dan semoga jauh serta terlindung dari penyesalan.

Bersama seseorang yang tepat, mimpi-mimpi yang berniat baik akan tumbuh lebat. Lagi-lagi dengan penuh kesadaran, meski selangkah dalam arah tujuan. Namun tanggung jawab peran tetaplah milik masing-masing, sehingga di sepanjang perjalanan, tetap mawas diri untuk berdoa meminta petunjuk, rahmat, keselamatan dan ampunan pada Tuhan.

Bersama seseorang yang tepat, tanpa disadari kau akan melihat dirimu dalam dirinya. Entah melalui pemikirannya, perilakunya atau caranya bertutur lisan. Dirinya seperti rahasia besar yang terjawab sebab ternyata ada seseorang yang telah berhasil mengisi separuh yang selama ini terasa hilang dalam perjalanan kesendirianmu. Kau pun akan belajar menerima seiring waktu bahwa ada sisi rapuh, kuat, gelap dan terang dalam lapis-lapis jiwanya sebagai penanda ketidaksempurnaannya.

Serupa danau yang permukaannya bak cermin. Refleksinya memang tidak akan sama persis seperti dirimu. Namun, ketika kau melihatnya kau akan paham bahwa dia tepat karena kalian searah dalam tujuan kehidupan dan selaras dalam pengharapan pada Tuhan.

Bersama orang yang tepat, kau adalah pakaian untuknya dan dia adalah pakaian untukmu. Agar terjaga dan terawat apa yang Tuhan amanahkan. Semoga barokah dan menentramkan hati setiap tapak langkah perjalanan kalian. Selamat mengarungi samudra kehidupan. ⛵

Minggu, 21 Agustus 2022 18.17 wita

[ferawitad]

Pict by tumblr

Sebelum terbang, kupu-kupu hanyalah kepompong dan sebelum menjadi kepompong ia hanylah ulat kecil yang terlihat mustahil—suatu hari nanti akan memiliki sayap dan bisa terbang.

Mengayuh mimpi ini, bukanlah hal mudah. Tanpa pertolongan Allah untuk melalui banyak kesulitan, tanpa doa-doa penuh ketulusan dari setiap hati tatkala dipanjatkan, tanpa dukungan dari keluarga dan setiap orang baik di balik layar kehidupan—segalanya mustahil terselesaikan sendirian.

Sebuah Surat, di tulis pada November 2021:

Kesembuhan adalah bentuk keajaiban dari-Nya. Kesembuhan datang dari pertolongan dan kebesaran Allah melalui perantara diri manusia yang sejatinya adalah makhluk lemah dan penuh kekurangan.

Setiap ucapan terima kasih yang kau terima, semoga menjadikan hatimu selalu bersyukur atas setiap aliran nikmat-Nya.

Setiap kesembuhan yang tampak mustahil namun seketika menjadi nyata, semoga membuatmu semakin tunduk dan taat pada-Nya.

Setiap kematian yang kau saksikan dengan kedua matamu, semoga membuatmu semakin sadar bahwa kelak kau pasti kembali kepada-Nya.

Setiap penyakit berat yang rasanya mengiris hatimu saat menyakiskannya. Semoga membuatmu semakin bermuhasabah dan memohon ampun atas segala keliru dan cela.

Semoga apapun kelebihan yang Dia titipkan padamu, tidak menjadikan dirimu angkuh. Tidak menjadikan dirimu merasa paling pintar dan besar hati. Sebab siapalah dirimu tanpa daya dan rahmat dari-Nya?

Semoga apapun kemampuan yang Dia titipkan padamu, tidak membuatmu melupakan bahwa itu semua terjadi karena karunia-Nya.

Kelak apapun gelar yang menyertai namamu, gelar itu tidak di bawa pulang. Namun setiap amanah dibalik gelar itu, tak satupun luput dari pertanggung jawaban yang begitu teliti.

Selalu libatkan Allah dalam setiap keputusan-keputusan yang kau ambil dan semoga setiap keputusan itu membawa kebaikan dan tidak menciptakan kedzoliman untuk orang lain atau dirimu sendiri.

Kamis, 28 Juli 2022 06.31

[ferawitad]

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”

“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir).

[ferawitad]

Begitu banyak yang mendamba untuk dapat berpuasa di tahun ini, namun ajalnya telah mendahului. ⁣⁣

⁣⁣

Maka memohonlah kepada Allah Ta'ala, bukan sekadar dipertemukan dengan bulan Ramadan, namun juga memohon agar diberkahi dan menjadi bagian dari orang-orang yang nantinya dapat memasuki dan disambut di pintu surga Ar-Rayyan. ⁣⁣

⁣⁣

Kini, 'aroma wangi' ramadan telah tercium, selangkah lagi ia menyapa kembali.. bulan yang disesaki Rahmat dan ampunan-Nya, bagai hujan yang akan meluruhkan kotoran-kotoran yang melekat bagi para "tamu undangan-Nya".⁣⁣

⁣⁣

Ramadan seperti sebuah gerbang yang terbuka menuju tempat dimana ada cinta yang begitu melimpah, laksana ombak yang bergulung-gulung.. dimana segala kebaikan terhampar menyebar. Cinta yang seharusnya membuat kita memahami hakikat rindu kepada bulan yang penuh berkah ini. Yang seharusnya membuat kita dapat meluaskan dan memaknainya dengan amalan terbaik. ⁣⁣

⁣⁣

Hakikat puasa adalah melepaskan diri dari 'budak' nafsu. Untuk mengembalikan fitrah diri kita, agar memegang kendali atas hawa nafsu, bukan dikendalikan hawa nafsu. ⁣

⁣

Seperti essensi perintah Allah Ta'ala dalam surat Al-Baqarah ayat 183, dimana diwajibkan atas orang-orang beriman untuk berpuasa.. yang di akhiri dengan: “…agar kalian bertaqwa”⁣

⁣

La’allakum Tattaqun (agar kamu bertaqwa), di dalam Al-Itqan Fii ‘Ulum al-Qur’an karya Imam As Suyuthi dijabarkan sebagaimana berikut; Kata la’alla dalam Al Qur’an memiliki beberapa makna, diantaranya ta’lil (alasan) dan tarajji ‘indal mukhathab (harapan dari sisi orang diajak bicara). Dengan makna ta’lil, dapat kita artikan bahwa alasan diwajibkannya puasa adalah agar orang yang berpuasa mencapai derajat taqwa. Dengan makna tarajji, dapat kita artikan bahwa orang yang berpuasa berharap dengan perantaraan puasanya ia dapat menjadi orang yang bertaqwa.

Tafsir ini kemudian diperluas oleh Imam Al Baghawi di dalam Ma’alim At Tanziil, 1/196 dengan penjelasannya: “Maksudnya, mudah-mudahan kalian bertaqwa karena sebab puasa. Karena puasa adalah wasilah menuju taqwa. Sebab puasa dapat menundukkan nafsu dan mengalahkan syahwat."

Semoga ibadah kita selama bulan Ramadhan dapat menjadi saksi di hadapan Allah Ta'ala.

⁣

[ferawitad]

Bukan lupa, tapi terbiasa tanpa kehadirannya. Karena dalam hidup ini, orang datang dan pergi silih berganti. Orangnya mungkin uda gaada, tapi kenangannya terus ada sampai waktu yang kita mampu untuk mengingatnya.

Karena kita pun juga gitu untuk kehidupan orang lain, mungkin sekadar lewat aja bukan menetap untuk waktu yang lama. Nah sebentar atau lamanya itu bukan masalah, yang lebih penting adalah gimana dengan waktu yang ada kita bisa memberi kenangan baik dalam memori orang lain.

[ferawitad]

Lebaran tanpamu dik dan Lebaran tanpa mudik 💔

Awal tahun ini mbah kakung menyusul mbah putri. Sekitar 2 bulan lalu bude meninggalkan pakde. Beberapa pekan sebelum Ramadhan ada temanku yang kehilangan adiknya. Dan ngga sedikit orang-orang yang kita kenal atau bahkan dekat, meninggalkan dunia sebelum datangnya bulan mulia. Juga kejadian yang kita semua tahu, 53 orang yang gugur saat bertugas di laut beberapa hari lalu.

Banyak berita duka yang aku dengar, dari yang ada di berita, yang cuma tahu nama dan bahkan orang terdekat. Sejak awal tahun, beberapa bulan lalu, beberapa pekan, hari, jam sebelum Ramadhan dan saat bulan mulia ini sudah kita temui. Meninggalkan dunia menuju sang pencipta.

Dan semua yang ditinggalkan mengalami kondisi yang berbeda-beda. Tapi satu yang sama-sama dilakukan adalah bersabar dan terus mendoakan yang dirindu. Karena jalan terbaik ketika merindu adalah melangitkan doa ke yang Maha Mendengar. Teorinya memang mudah dipelajari, tapi praktik saat mengalaminya itu yang ngga mudah.

Ada yang ngga pernah mudik untuk lebaran di kampung karena emang ngga punya kampung, atau jadwal pulang kampungnya bukan pas mau Idul Fitri. Tapi banyak orang yang biasa mudik untuk lebaran dan bertemu keluarganya di kampung. Dan mereka pasti sangat merasakan perbedaannya saat ini. Lebaran tanpa mudik itu ngga mudah untuk mereka yang biasa mudik.

Inget pakde yang ditinggal bude sekitar 2 bulan sebelum Ramadhan, beberapa waktu lalu sempat buat story whatsapp isinya kurang lebih "tetap semangat menjalani Ramadhan, walaupun tahun ini puasa dan lebaran tanpamu dik. Semoga kamu bahagia di sana."

Yap tahun ini mungkin banyak orang yang sedih karena ngerasain 'lebaran tanpa mudik', tapi ada juga yang sekaligus ngerasain 'lebaran tanpamu dik' 😢

Btw mau share juga karena pakde, jadi inget kalimat dari buku yang pernah aku baca, kalimatnya gini "menikahi seseorang adalah menikahi takdir wafatnya. Karena seseorang yang akan kamu nikahi adalah manusia yang pasti mati. Maka pastikan setiap detik kebersamaanmu dengannya adalah mempersiapkan kehidupan yang baik di akhirat kelak." gitu sih intinya.

Emang iya, kita tu harus siap kehilangan seseorang (di dunia) dan kita juga harus siap meninggalkan dunia di waktu yang kita sendiri pun ngga tahu kapan. Sama kayak kematian, nikah juga gitu. Jodoh dan ajal itu takdir dari Allah yang kita juga ngga tahu kapan datangnya. Jadi kalau nanya kapan nikah ke orang yang belum ada calonnya tuh kayak nanya kapan matinya :" wkwk

Dan ngga sedikit orang yang bertemu ajalnya lebih dulu dibanding jodohnya di dunia. Karena kematian ngga lihat umur dan kesiapan kita. Dan kematian adalah sebaik-baik pengingat. Jadi semangat ibadahnya di bulan mulia ini, jangan kasih kendor yayy🔥

27 April 2021

[ferawitad]

Sungguh, di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Semua yang terjadi adalah atas izin Allah, atas skenario Allah. Pun termasuk saat kita meminta. Jika Allah berkehendak akan diberiNya, dan jika tidak maka akan diberikan yang lebih baik.

Sesederhana Itu.

Jadi, tak usah risau akan takdir hidupmu. Sebab apa yang terjadi padamu itulah takdirmu, dan yang melewatkanmu itu bukanlah takdirmu. Maka tugas kita sebagai hamba adalah bersyukur, berbenah, dan berserah.

20-11-2020

[ferawitad]

Apakah anak-anak yang dipakaikan jilbab itu memiliki pilihan atas apa yang mereka kenakan?

Ada saja hal yang dipermasalahkan dalam masyarakat terkait memakai jilbab atau menutup aurat.

Semua bebas pendapat, semua bebas beropini. Tapi bukan untuk hal yang tak perlu diperdebatkan dijadikan masalah yang harus dibahas dengan berbagai ungkapan pembenaran atas kehendak diri sendiri.

Menurut aku pribadi masalah ini bukan tentang tidak memberi anak kebebasan memilih atau bahkan tidak memberi pilihan dalam hidup sang anak.

Tapi anak adalah tanggung jawab setiap orang tuanya. Mendidik anak dengan cara seperti apa ya pilihan orang tuanya. Terlebih anak-anak belum sepenuhnya mengerti baik dan buruk, yang benar dan yang salah.

Pola asuh adalah bagaimana sikap dan perlakuan orang tua kepada anaknya sejak masih kecil. Baik dalam mendidik, membiasakan, membina dan membimbing anak-anaknya. Semua kembali kepada tujuan orang tuanya.

Sebagai seorang muslim, tentu orang tua dianjurkan memilih untuk mendidik anaknya dengan pola asuh Islam. Dengan tujuan agar terciptanya generasi muslim yang berkarakter dan berakhlak baik.

Bukan untuk menjadi ekslusif bahkan ingin berbeda dari yang lain. Sungguh orang-orang yang mengira bahwa berjilbab adalah hal yang asing atau jarang ditemui, mungkin kurang tahu akan info wanita muslimah berjibab yang berprestasi di luar sana. Silakan cari tahu lebih banyak lagi.

Dan kembali lagi, tanggung jawab yang harus diberikan orang tua atas anak yang diamanahkan kepada mereka adalah dengan pola asuh yang tepat dan terbaik. Sebagai seorang yang beragama, pasti mengembalikan segala hal dalam hidupnya sesuai syari'at agamanya.

Yuk saling menghargai dan menghormati. Hal yang tak perlu diperdebatkan tak usah dijadikan masalah. Boleh jika ingin berdiskusi, tapi tidak dengan menggiring opini ke suatu hal yang hanya dari satu pandangan yang belum tentu kebenarannya 🙏

[ferawitad]

"Sebab, satu hal yang paling merugikan di dunia ini adalah ketika Allah sudah membiarkanmu, tidak memedulikanmu, atau bahkan memberikan apa kau inginkan tanpa ada ibadah yang kau kerjakan."

24-10-2018

[ferawitad]

Akan ada hari yang menjadikan kita benar-benar bersyukur atas do'a-do'a yang tak terealisasi sesuai dengan keinginan kita.

Ferawitad

[ferawitad]

Marhaban ya Ramadhan. Yang kita rindu akan tiba. Apa yang sudah kita persiapkan?