Tumgik
fidaaahfid · 5 months
Text
Aku tau bahwa kita hanya boleh berharap hanya padaNya, bukan makhlukNya. Karena berharap pada makhluk akan berujung pada kecewa. Tapi, kenapa ? Kenapa diri ini masih saja menaruh harap pada makhlukNya? Semoga kelak, bisa menjadi lebih baik. Tidak berekspektasi lebih kepada siapapun atau apapun. Selain padaNya...
01 Januari 2024
0 notes
fidaaahfid · 5 months
Text
Penutup 2023
Doaku waktu itu "gimana terbaiknya aja ya Allah, aku ikhlas..."
Aku mengawali tahun 2023 dengan berbagai rencana. Aku coba berusaha semampuku, semaksimal yang aku bisa. Hasilnya, aku pasrahkan padaNya. Karena manusia hanya bisa berencana, Allah-lah yang menentukan. Awalnya, aku dihantui segala kekhawatiran jikalau apa yang sudah direncanakan tak sesuai dengan kenyataan. Aku harus apa? Aku harus bagaimana? Kalau aku gagal, apa aku mampu memulai kembali? Atau lupakan saja semua mimpi itu?
Hingga suatu ketika aku tersadar. Segala kekhawatiran itu hanya akan mempersulit langkahku. Kekhawatiran yang seharusnya tidak aku pikirkan, karena apapun keputusan Nya pastilah yang terbaik. Akhirnya aku berusaha mempersiapkan hati untuk menerima apapun yang digariskanNya karena diriku sendiri tidak tau mana yang terbaik untukku. Bisa jadi, apa yang aku inginkan bukanlah yang terbaik. Dan Allah lebih tau apa yang terbaik bagiku.
Alhamdulillah, tidak ada kata yang lebih baik dari ucapan syukur atas apa yang sudah Allah beri padaku hingga detik ini. Banyak hal baru, pelajaran baru, orang-orang baru, pengalaman baru, suka duka, sedih bahagia, dan segala pernak pernik kehidupan lainnya yang aku temui di tahun ini.
Terima kasih ya, Move sudah mampu bertahan hingga saat ini dengan segala lika likunya. Terima kasih ya Allah, telah menjadikan diri ini menjadi lebih kuat.
Semoga tahun tahun yang akan datang, bisa lebih baik lagi, belajar lebih banyak lagi dan berbagi lebih luas lagi. Aamiin yaa Robbal'alamiin
Tumblr media
Kotagajah, 31 Desember 2023
0 notes
fidaaahfid · 1 year
Text
Seorang teman pernah berkata :
Ketakutan-ketakutan yang kita rasakan itu manusiawi. Dan hal itu harusnya membuat kita sadar bahwa kita butuh Allah dan harus berhusnuzdan bahwa Allah lah yang akan membantu kita menghadapi ketakutan-ketakutan itu.
7 notes · View notes
fidaaahfid · 1 year
Text
"Tiiiiiiiiiiiin... Bruuuk"
Suara itu yang ku dengar, sebelum akhirnya aku jatuh ke jalan. Badanku terbanting ke aspal, rokku sobek lalu terdengar bunyi "grek". Sepertinya helmku tergesek sesuatu. Aku sempat memejamkan mata dan kedua tanganku memegang kepala. Seperti posisi meringkuk. Lalu tak lama, aku bisa membuka mata dan mencoba untuk duduk. Saat menoleh ke kanan, tepat di depanku ada mobil truk yang bergerak mundur. Dalam hati "jadi, tadi itu aku masuk ke kolong mobil itu?"
Melihat aku sadar dan terbangun, orang orang sekitar dengan sigap membantuku untuk berdiri. Kepalaku rasanya masih pusing, dan mungkin aku terlihat linglung. Bingung harus melakukan apa. Lalu orang orang menuntunku ke tepi jalan dan bertanya tentang keadaanku. Seorang ibu-ibu mengajakku masuk ke rumahnya dan memberikanku segelas air. Alhamdulillah, aku "baik-baik saja" pikirku. Tidak ada luka yang serius, hanya lecet dan memar saja.
Sungguh, nikmat TuhanMu mana lagi yang engkau dustakan? Rasa syukur yang tidak mampu tergambar dengan kata kata. Hingga detik ini, Allah masih memberi nikmat yang begitu luar biasa dan tak terhingga. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah 'ala kuli hal
Kotagajah, 16 Maret 2023
4 notes · View notes
fidaaahfid · 1 year
Text
"Tak usah terlalu menghawatirkan masa depan"
Itulah yang ibuku katakan saat aku mengutarakan keraguanku akan suatu pilihan. Ibuku bilang "ketika ada kesempatan, cobalah. Jika memang Allah takdirkan itu jalannya, maka pasti itu yang terbaik. Kalau bukan itu, pasti sudah Allah siapkan jalan yang lain yang lebih baik. Jangan sampai kamu menyesal nantinya karena telah melewatkan suatu kesempatan baik hanya karena kamu ragu-ragu. Yakin saja, pasti ada jalannya"
Aku memang suka terlalu berlebihan, memikirkan hal yang belum juga terjadi. Padahal, belum tentu juga apa yang dikhawatirkan itu akan terjadi. Semakin diingatkan lagi bahwa tugas seorang hamba hanya berusaha dan bertawakal, hasilnya ya serahkan pada Allah.
Thanks, Mom. You're my best adviser :)
Kotagajah, 10 Februari 2023
0 notes
fidaaahfid · 1 year
Text
Untung saja...
Kepala, pundak dan hati ini Allah yang menciptakan
Kalau saja kepala ini adalah buatan manusia, mungkin sudah nge-hang atau error karena terlalu banyak hal yang dipikirkan ataupun masalah yang harus diselesaikan
Kalau saja pundak ini adalah buatan manusia, mungkin sudah tak sanggup memikul beban yang datang terus menerus tanpa jeda
Kalau saja hati ini adalah buatan manusia, mungkin sudah hancur lebur karena harus merasakan lika liku luka kehidupan
Dan terdapat sebuah ayat yang menjadi pengingat "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah : 286)
1 note · View note
fidaaahfid · 1 year
Text
Tumblr media
Ketika kita udah buat suatu keputusan yang bulat, yang udah dipikirkan matang-matang dengan seksama dan dalam tempo sesingkat singkatnya (eh, loh?) , dan udah ngerasa fix banget nih pokoknya, eh tiba-tiba ada seseorang datang dari arah yang tak diduga duga dan membuat keputusan kita jadi berubah 180 derajat. Pernah kah mengalami hal itu?
Beberapa kali (atau mungkin bisa dibilang sering) aku mengalami hal itu. Ntah kenapa, kadang aku ngerasa bahwa kehadiran seseorang tersebut yang secara ajaib dan tak disangka sangka itu adalah sebuah petunjuk dari Allah buat aku mempertimbangkan lagi tentang keputusan aku yang sebelumnya. Ya, mungkin terkesannya kaya plin-plan gitu yaa karena bisa tetiba aja berubah. Tapi aku pun juga gatau kenapa, kaya di hati itu ada yang berbisik aja gitu. "Bener juga yaa yang dia bilang. Masa aku mau nyerah gitu aja? Masa aku mau stop disini aja setelah semua ini?".
Dan setelahnya, aku jadi berpikir "Allah tuh baik banget yaa. Tau aja kalo aku tuh orangnya paling gabisa diginiin, eh dikasih petunjuk nya dengan cara ini". Terkadang, soal hati itu gak selalu bisa dijelasin dengan kata-kata. Kalo ngerasa udah yakin , ya yakin aja gitu. Gak bisa dijelasin ajaa kenapa kenapanya. Ya begitulah, Allah lah Sang Pembolak Balik Hati. Hati kita pun bukan kita yang menggenggamnya, tapi Allah.
Maaf kalo tulisan ini agak absurd ya hehe, udah lama gak nulis nih ... Cuma pengen membayar kerinduan aja 😁
0 notes
fidaaahfid · 2 years
Text
Tumblr media
Selama berinteraksi dengan anak-anak, aku belajar banyak hal dari mereka. Salah satu yang aku suka adalah anak-anak itu jujur dan suka berterus terang. Kalau suka mereka bilang suka, kalau gak suka ya mereka bilang gak suka. Kalau senang ya bilang senang, kalau bosan ya mereka juga bilang bosan. Kadang ngerasa iri sih, pengen banget bisa juga seperti itu. Terkadang, orang yang katanya sudah dewasa (terutama aku wkwk) lebih banyak memendam rasa atau tidak mampu mengekspresikan perasaan yang sesungguhnya karena satu dan lain hal. Betul tidak?
1 note · View note
fidaaahfid · 2 years
Text
Ketentuan yang Allah beri pastilah yang terbaik
Tapi seringkali diri ini kurang bersyukur...
Jalan yang Allah pilihkan pastilah yang terbaik
Tapi seringkali diri ini kurang bersabar...
2 notes · View notes
fidaaahfid · 2 years
Text
Siang yang tadinya terik dan langit yang tadinya cerah, seketika bisa saja berubah. Langit menjadi kelabu, hujan turun tanpa memberi aba-aba.
Hati manusia pun sama. Yang semula berkawan, bisa jadi lawan. Yang semula enggan berkenalan, bisa jadi teman seperjuangan. Yang awalnya bilang cinta, bisa jadi kelak saling benci. Atau pun sebaliknya.
Lalu, kepada siapa lagi hati ini minta diteguhkan dan dikuatkan selain kepadaNya? Sang Maha Membolak-balikkan hati manusia.
2 notes · View notes
fidaaahfid · 2 years
Text
Sedih sih yak, tapi kok bener.. 💦
Menjadi dewasa membuatku lebih sering murung daripada tersenyum
182 notes · View notes
fidaaahfid · 2 years
Text
Ketika melihat orang lain yang kuat banget dalam menghadapi berbagai cobaan hidup, gak mengeluh, terus berjuang sampai titik darah penghabisan, berasa malu banget kalo inget diri sendiri. Kaya jadi orang yang lemah banget , rapuh, senggol dikit nangis...
Lalu, sampailah pada sebuah percakapan singkat via whatsapp dengan seorang teman yang bilang "it's ok ngerasa sedih, marah, kecewa, depresi. Define dulu problemnya apa, trus cari solusinya. Cari lingkungan yang bisa support kita. Rasulullah aja pernah sedih kan. Dan yang sama sama kita tau , bahwa gak perlu diragukan lagi bagaimana kedekatan Rasul dengan Allah".
Sebuah percakapan singkat tapi kaya akan makna for me. Yang perlu digaris bawahi adalah tentukan masalah, lalu cari solusinya. Sedih, kecewa itu wajar selama kita gak berlarut-larut dalam perasaan itu dan menghalangi kita buat jadi orang yang lebih baik. Kita perlu waktu untuk bisa berdamai dengan diri sendiri. Mencoba memahami perasaan-perasaan kita, mencari apa masalah yang sebenarnya sedang kita hadapi, lalu berjuang mencari solusinya.
Semua itu butuh waktu. Setiap orang punya masalah yang berbeda dan pasti waktunya juga berbeda-beda. Tapi yakin aja, selama kita berusaha dan tetep bertawakal sama Allah, solusi terbaik itu pasti akan datang di waktu dan momen yang tepat :)
1 note · View note
fidaaahfid · 3 years
Text
Tumblr media
Satu-satunya orang yang bisa mengubah hidupmu adalah kamu sendiri, kawan. Sejak kapan kamu meringkuk sendiri di situ dan terjebak masa lalu?
Hidupmu gak tergantung orang lain, apalagi orang yang meninggalkanmu. Hidupmu tergantung kamu.
Ayo bangun, keluar dari kamarmu. Ambil sepedamu, jalan-jalanlah keluar. Kalau tak punya sepeda, ambil sendalmu, berjalan kakilah. Sapa orang-orang yang bertanya-tanya selama ini kamu ke mana. Hadapi pertanyaannya, buka obrolan yang lain.
Lakukan itu setiap hari. Semoga saja kamu menemukan orang yang tepat untuk menjadi temanmu, atau melabuhkan hatimu suatu ketika nanti.
633 notes · View notes
fidaaahfid · 3 years
Text
Aku salah besar ! Ketika aku pikir, bahwa hidup akan berjalan sesuai dengan rencana yang sudah disusun sedemikian rupa. Lupa bahwa yang mengatur hidup ini bukanlah kita. Manusia hanya mampu menyusun rencana. Tapi Allah lah yang menentukan.
Sungguh, diri ini tak memiliki kuasa apapun. Aku hanya mampu meminta kepadaNya, lapangkanlah hati dan jiwa ini dalam menerima segala ketentuan dariNya.
0 notes
fidaaahfid · 3 years
Text
Tamparan
Tumblr media
Pernah gak kalian ngerasa ketika ngedengerin nasihat, ceramah, atau ketemu postingan di sosmed terus dalam hati bilang "ya ampun, ini mah gue banget" atau "ih, kok bisa pas banget sama yang gue alamin?" ?
Aku lagi ngerasain hal itu sekarang... Beberapa minggu ini, setiap jadwal melingkar mingguan selalu ngebahas tentang waktu. Dan aku tuh berasa kaya "ngejleb" banget gitu. Tertampar parah sih. Karena mengingat, kondisi aku sekarang itu yang manajemen waktunya lagi amburadul parah. Terlena dengan waktu luang yang dimiliki. Astaghfirullah
Ustadz Hanan Attaki pernah bilang di salah satu ceramah beliau tentang ini. Yang aku tangkep adalah ketika kita ngerasa demikian, itu artinya Allah tuh lagi mencoba ngebimbing kita, negur kita yang lagi hilaf ini. Karena balik lagi, siapa sih pemilik hati kita? Siapa yang menggenggam jiwa kita? Allah
Ketika kita sadar kita salah, maka selanjutnya adalah cari cara untuk memperbaikinya. Gak ada kata terlambat, katanya... Kesadaran yang kira rasain adalah salah satu bentuk hidayah dari Allah yang jangan sampe kita sia-siain gitu aja.
Selamat bertumbuh!
Semangat untuk menjadi lebih baik :)
1 note · View note
fidaaahfid · 3 years
Text
Tumblr media
Sebut saja "Anyelir"
Waktu itu, dia masih berbentuk benih yang ukurannya lebih kecil dari sebutir beras. Mungkin seperlimanya. Kecil sekali. Lalu, aku semai tiap benihnya. Namun, tak semua benih bisa berhasil tumbuh dan bertahan. Dari dua puluh benih yang disemai, hanya sekitar tujuh tanaman saja yang berhasil bertahan.
Tujuh tanaman itu lalu ku rawat seperti halnya petani menanam Malika (dirawat seperti anak sendiri). Ternyata, satu tanaman akhirnya gugur. Sekarang, hanya tersisa enam pot tanaman saja.
Aku ingat, betapa senangnya ketika melihat tanaman ini pertama kali berbunga. Indah, penuh warna. Sederhana memang, tapi ternyata menanam, merawat dan memelihara tanaman hingga akhirnya dia berbunga juga butuh keahlian. Tidak dalam sekejap saja terjadi. Butuh kesabaran, ketekunan, kepekaan. Memastikan agar tanaman tak layu karna kekeringan ataupun busuk karena air yang berlebihan.
Tapi, taukah kalian bahwa ada hikmah yang sangat penting yang bisa petik disini? Siapakah yang menumbuhkan? Siapa yang benar-benar merawat dan menjaga tanaman ini? Lalu akhirnya ia berbunga indah dan mempesona? Dialah Allah.. Allah lah yang melakukannya. Allah yang menjaganya, membiarkannya tetap hidup hingga akhirnya berbunga. Dan aku (read:manusia) hanya mampu berusaha, lalu Allahlah yang menentukan hasilnya.
Sebagai seorang hamba, tugas manusia adalah untuk berikhtiar dan tawakkal pada Allah. Cukup itu bagiannya. Tapi, seringkali kita masih memusingkan diri akan hasil yang kelak akan dicapai. Khawatir, kalau kalau hasilnya tak sesuai harapan. Padahal, itu adalah bagian Allah yang menentukan. Ketika kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan, itu adalah petunjuk dan karunia dari Allah. Tapi ketika kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, itu adalah cara Allah untuk melindungimu dari hal yang bisa jadi tak baik untukmu. Allah adalah sebaik-baiknya penulis skenario hidup kita. Maka yakinlah, Allah pasti berikan yang terbaik :)
Momen muhasabah diri
Lampung, 23 Juni 2021
0 notes
fidaaahfid · 3 years
Text
Jika sampai pada waktunya...
Imam Al-Ghazali pernah mengutip sabda Rasulullah dalam bukunya. Rasulullah bersabda yang artinya, "Aku tinggalkan untuk kalian dua pemberi nasihat, nasihat yang berbicara dan yang diam". Yang berbicara adalah Al-Quran, dan yang diam adalah kematian.
Benar saja, Al-Quran adalah kalam ilahi yang tidak ada keraguan di dalamnya. Dan kematian adalah pemutus segala kenikmatan dan kelezatan. Ia tak mengenal siapa, bisa si kaya bisa si miskin. Ia tak mengenal masa, bisa saat sedang senang-senangnya atau saat sedih-sedihnya. Ia pun tak mengenal usia, bisa tua atau muda. Bahkan yang belum terlahir ke dunia.
Berita duka tentang kematian seseorang, terkadang bisa membuat orang yang mendengarnya tercengang. Kadang ada yang merasa seperti "tiba-tiba" , atau usia yang terbilang "muda". Tidak ada yang pernah bisa menduga kapan dan dimana. Ia bisa datang kapan saja.
Rasanya, masih sedikit sekali bekal yang dipersiapkan. Bahkan, belum benar-benar mempersiapkan. Sekali lagi, diri ini diingatkan dan dinasihati oleh pemberi nasihat yang diam. Semoga, kita bisa mempersiapkan sebaik-baiknya bekal untuk kelak sampai pada waktunya...
2 notes · View notes