Tumgik
figuralangitt 9 days
Text
29
Seluruhnya aku ingin tau.
Aku menolak berbagi dengan siapa pun, aku pelit, jika itu tentangmu.
Eunoia Amerta, Mei ditanggal 6
2 notes View notes
figuralangitt 26 days
Text
28
Tumb, hari ini tiba-tiba saja aku berandai-andai, bagaimana jika orang yang kita percaya ada, sebenarnya hanya datang seperlunya? Pergi semaunya?
Hari ini tiba-tiba banyak sekali tanda tanya, entah karena tidurku yang berantakan, atau pikiranku saja yang sedang menyebalkan, tapi bagaimana jika orang yang kita percaya ada, sebenarnya hanya tertawa saat kita kesusahan? Sebenarnya hanya biasa saja, tidak ada pedulinya?
Tumb, kalau boleh aku meminta banyak, perkenankan aku bertemu dengan orang yang kita percaya ada, dengan sebenar-benarnya rupa kebaikan, jika saja kau melihat seberapa basah luka luka, kau juga akan mendoakan demikian.
Bumantara Nestapa, April di tanggal 19
2 notes View notes
figuralangitt 28 days
Text
27
Katanya, kalau mendung cepat pulang biar ga kehujanan, padahal kan, rumahnya bocor
Bumantara Nestapa, April ditanggal 17
0 notes
figuralangitt 1 month
Text
26
Figura, aku minta maaf ya, karena gagal menjaga dirimu dengan baik. Karena makananmu ga sehat, tidurmu ga nyenyak, temanmu semakin jauh.
Figura, aku minta maaf ya, karena aku lalai menjaga hatimu dari patah. Karena kamu mendengarkan banyak hal, menerima seluruh tekanan, menarik diri dari ketenangan. Maaf ya?
Figura, aku sungguh minta maaf. Karena aku juga ga punya kuasa untuk menghentikan segalanya, kamu tau kan? Aku selalu payah dalam segala hal, ucapanku diabaikan, tangisku disepelekan, keinginanku dikesampingkan.
Figura, aku minta maaf ya. Besok kamu harus seperti kemarin-kemarin, banyak tawanya, sedikit keluhnya, tegar pundaknya, lembut kata-katanya. Aku minta maaf ya, kamu harus kuat lagi, entah sampai kapan selesainya.
Eunoia Amerta, April ditanggal 14
3 notes View notes
figuralangitt 2 months
Text
25
Aku sedang kehilangan aku, tentang aku yang gila dengan pemikirannya, tentang aku yang berisik tulisannya, tentang aku yang pendiam dan asing dari dunia.
Aku sedang kehilangan aku.
3 notes View notes
figuralangitt 5 months
Text
24
ajak aku berdiskusi tentang apapun, tentang mengapa udara shubuh lebih dingin daripada udara malam
tentang mengapa aku lebih suka ketiduran daripada tidur yang direncanakan
ajak aku berdiskusi tentang apapun, tentang mengapa aku jatuh hati pada kata-kata dan bagaimana kau memahami angka-angka
tentang cita-cita tahun berikutnya atau bahkan menu makanan esok lusa
ajak aku berdiskusi tentang apapun, sesukamu.
Eunoia Amerta, Desember ditanggal 6
5 notes View notes
figuralangitt 7 months
Text
23
Akhir-akhir ini banyak hal yang tidak biasa akhirnya bisa ku benci. Seperti melihat bayangan diri sendiri di cermin, rambut yang rontok di lantai kamar, lembaran uang yang tidak rapi di dalam dompet, atau pulpen yang tidak dikembalikan ke tempat semula.
Aku mulai membenci, dengan baju yang tergantung di belakang pintu, atau peniti yang berserak di atas meja rias. Aku mulai membenci, kacamata yang tidak dalam tempatnya, atau jam tangan yang tergeletak di atas buku. Aku mulai membenci, jaket yang diletakkan di atas kendaraan, atau helm yang berdebu.
Aku mulai membenci, banyak hal yang tidak biasanya ku permasalahkan. Menjadi lebih rigid dari sebelumnya. Mungkin juga tentang manusia, entah yang mengetuk pintu dengan santun, atau mendobrak hingga rusak kuncinya, siapapun, akan bisa saja mulai ku benci. Aku sedang mencoba menyayangi diriku dengan lembut dan banyak mendengarkan. Aku, sedang tidak ingin diganggu~
Bumantara Nestapa, Oktober ditanggal 19
4 notes View notes
figuralangitt 7 months
Text
22
Ada masa-masa sampai ku nanti-nanti suatu ketika hilang masanya. Mengucapkan terimakasih miliaran kali pada diri sendiri, yang kuat menanggung penuh rasa takut dan ragu-ragu. Banyak pura-pura sedikit jujur di hadapan manusia. Paling pengecut menunjukkan warna abu apalagi hitam pekatnya.
Ada masa-masa sampai ku nanti-nanti suatu ketika hilang masanya. Merangkul rasa perih yang setengah mati disembunyikan rapi setiap hari. Hidupku megah, kata mereka. Yang separuh buta dengan lirihnya kecewa dan sakitku.
Ada masa-masa sampai ku nanti-nanti suatu ketika hilang masanya. Sebab aku pernah dimarahi saat aku marah, pernah ditinggalkan saat aku mulai percaya, pernah diasingkan saat aku patah asa, pernah diteriaki saat aku terbata-bata. Aku pernah, sampai masa-masa kembali berulang kali, berantakannya bertambah, beraniku berhenti tumbuh, aku, lupa cara sembuh. .
Bumantara Nestapa, Oktober diangka 18
4 notes View notes
figuralangitt 7 months
Text
21
Beberapa hari ke belakang, rasanya isi kepala saya semakin berisik, tidak tau caranya diam. Saya dituntut ini itu tanpa peduli dengan apa yang saya rasa. Persetan dengan marah atau sedih, katanya saya harus tetap berdiri, saya tidak boleh menangis di hadapan manuasia. Persetan dengan senang yang pura-pura atau syukur yang tidak seberapa, katanya saya harus tetap banyak tawanya, menjadi badut yang dihakimi sebelah pandang. Persetan dengan sebanyak apa sakit yang saya tekan, katanya saya harus tetap dewasa tanpa keluh, tanpa egois.
Saya dituntut ini itu tanpa peduli apa yang saya rasa. Saya harus banyak diamnya, jangan banyak bersuara, katanya percuma, suara saya kosong tanpa makna bagi mereka. Saya harus sering menyeka air mata, jangan banyak bercerita, katanya percuma, tidak ada telinga yang benar-benar bersedia mendengarnya. Saya juga harus selalu mengaku tidak apa-apa, jangan banyak mengeluh, katanya percuma, pundak saya setiap hari harus berjibaku dengan kerasnya harapan.
Saya dituntut ini itu tanpa peduli apa yang saya rasa. Sebab cita-cita yang besar harus setimpal dengan pengobanannya. Banyak yang dituju katanya juga sepadan dengan kehilangannya. Tapi, kenapa saya merasa tidak bisa kehilangan apapun lagi. Entah tentang diri sendiri, rumah, bahkan persoal hati. Saya sudah terlanjur lama tidak punya kuasa menggenggam apapun. Katanya amarah saya tidak berdasar, sedih saya tidak ada alasan, sulit saya tidak sebegitunya.
Saya dituntut ini itu tanpa peduli apa yang saya rasa. Padahal sesaknya sudah memenuhi paru-paru. Saya harus tetap tidak apa-apa. Tapi doa saya semakin lama semakin kehilangan navigasinya. Tuhan, jika boleh, bisakah saya pulang lebih lekas. Saya benci manusia dengan segala rupa. Mereka datang seperlunya, pergi sesukanya. Saya benci manusia dengan segala rupa. Mereka menghujani saya dengan miliyar diksi makian tanpa melihat luka-luka yang terekam. Saya benci manusia Tuhan, dengan segala rupa mereka Tuhan. Tolong saya. Saya kesakitan luar biasa, dada saya penuh Tuhan. Pikiran saya meluapkan caci untuk diri sendiri. Tolong saya Tuhan. Saya nyaris tidak sanggup lagi. Saya sudah mati Tuhan. Angkat nyawa ini. Saya kehabisan nafas di dunia. Saya kehilangan Saya. Saya lupa cara menemukannya...
Bumantara Nestapa, Oktober ditanggal 8
7 notes View notes
figuralangitt 8 months
Text
20
Jangan salahkan saya, yang begitu sulit menaruh asa dan percaya pada siapa saja. Sebab saya dibesarkan dalam keluarga yang penuh penghakiman. Membuat saya begitu berat untuk sekadar bicara. Sampai-sampai, saya benci dengan segala rupa manusia.
Bumantara Nestapa, September di angka 17
4 notes View notes
figuralangitt 8 months
Text
19
Mau cerita panjang, tanpa ada hakim, tanpa ada sosok pengacara dalam diri. Mau cerita panjang, tanpa ada tersangka, tanpa perasaan menjadi korban. Mau cerita panjang, tanpa ada benar salah, tanpa ada "karena" yang harus dijabarkan. Mau cerita panjang...
Eunoia Amerta, September ditanggal 14
3 notes View notes
figuralangitt 9 months
Text
18
Lagi banyak bertebaran di media sosial, tentang perayaan dalam menemukan. Asik juga rasanya, kalau-kalau di suatu hari, aku tidak perlu menjelaskan kenapa kuku ku berdarah, atau rambutku tiba-tiba rontok, atau tidurku yang lebih lama daripada biasanya, atau juga, mungkin alis kanan ku yang memutih.
Asik juga rasanya, kalau-kalau di suatu hari, aku tidak perlu berpikir keras, kamu sedang dengan siapa atau melakukan kegiatan apa, aku juga tidak perlu khawatir, kamu sedang membalas pesan siapa atau topik yang kalian bicarakan. Saling percaya dan syukur terus dirawat dalam jutaan rasa yang kita maknai setiap harinya.
Asik juga ya rasanya, kalau-kalau di suatu hari, aku juga tidak perlu banyak bertanya tentang kekeliruanku, semua ternyata bisa dibicarakan. Apa maumu dan apa inginku. Apa kesalmu dan apa yang menggangguku. Iya, kita tiba-tiba menjadi 2 orang dewasa yang saling mendengar. Sebab rasanya berat sekali jika perasaan harus tumbuh berat sebelah.
Hmm, asik juga rasanya, kalau-kalau di suatu hari, aku dipeluk sewaktuku marah, kamu tidak perlu selalu menjadi penjahatnya yang melulu minta maaf. Yang penting, jangan tinggalkan aku dengan kacauku, jangan sendirikan aku dengan kegilaanku. (Ya?) Sebab, asik rasanya jika kita bisa saling dipersilahkan dengan sayang yang hebat.
Tak mengapa, berbeda bahasa pun kini sudah tidak jadi masalah, tidak perlu semewah cincin berlian atau rumah milyaran, mungkin bisa sesederhana menyedikan telinga, menyisihkan waktu, dan sekedar berbagi kabar. Dengan percakapan yang paling dalam antara kamu dan aku sebagai kita. Nyatanya, aku pun nantinya akan dirayakan, seperti halnya kamu yang begitu ku rayakan. (Aamiin)
Chapter, Agustus di tanggal 24
4 notes View notes
figuralangitt 9 months
Text
17
Tumb, dunia memang ga seadil ini ya? Rasanya semua muanya aku harus sempurna tumb. Rasanya semua muanya aku harus banyak diam.
Tumb, dunia tuh memang sejahat ini ya? Rasanya semua muanya cuman maunya mereka ya tumb. Mereka boleh menuntut, sedang aku banyak hilangnya. Mereka boleh kesakitan, sedang aku nangis sendirian. Mereka boleh punya ruang yang lapang, sedang aku harus selalu tegar kan? Mereka boleh teriak marah-marah, sedang aku harus banyak mengerti duluan. Mereka boleh menunjukku sesukanya, sedang aku harus selalu menunduk tanpa perlawanan.
Dunia memang sebegininya ya tumb? Rasa-rasanya hampir mustahil aku bisa percaya baiknya manusia. Tapi tumb? Aku kan memang tidak pernah minta dilahirkan. Jadi, aku boleh pulang sekarang?
Sedu, Agustus ditanggal 22
1 note View note
figuralangitt 9 months
Text
16
Katanya, untuk berwujud "kita", tidak melulu tentang 50 : 50. Adakalanya, kamu 30, dia 70, ada waktunya kamu 60, dia 40. Entah bagaimana caranya, pada akhirnya "Kita" bisa menjadi 100.
Katanya, untuk berwujud "kita", tidak melulu dengan kata-kata manis atau puitis. Adakalanya, kamu diam, dia berteriak, ada waktunya kamu bersuara, dia mendengarkan. Entah bagaimana caranya, pada akhirnya, "Kita" bisa menjadi saling tau diri.
Katanya, untuk berwujud "kita", banyak yang harus dibangun, bukan hanya tentang memakluminya yang suka lupa, tapi juga tentang, kamu yang bisa menjadi alarm favoritnya. Bukan hanya tentang memakluminya yang terbata berbicara, tapi juga tentang, kamu yang bisa menjadi pendengar setianya. Bukan hanya tentang memakluminya yang ceroboh, tapi juga tentang kamu yang bisa menjadi pengamat terbaiknya. Bukan hanya tentang memakluminya yang susah mengerti, tapi juga tentang kamu, yang tidak lelah menjelaskan berulang kali.
Katanya, untuk berwujud "kita", yang dibutuhkan hanya suara yang lugas, tidak berbelit. Sebab, sekali lagi, jangan pernah, memberikan payung untuk orang yang suka main hujan.
Chapter, Agustus ditanggal 21
0 notes
figuralangitt 9 months
Text
15
Kira-kira kapan ya bisa jadi manusia yang jujur dengan emosi diri sendiri. Kalau marah ya marah, kalau sedih ya sedih, kalau kesel ya kesel, kalau capek ya udah capek aja. Ga perlu nutupin, ga perlu bohong sama orang lain, (terutama karena ga enakan). Ada perasaan takut, nanti selalu bawa energi negatif, ada perasaan khawatir, nanti selalu ada aja ngeluhnya, ada perasaan ga nyaman, masa orang lihat banyak susahnya :"
Ujung-ujungnya disimpan sendiri, telan mentah-mentah, narik diri, terus balik lagi kalau sudah sedikit sembuh. Bingung mau sampai kapan gini mulu. Tapi lebih bingung, memang ada ya, manusia yang setulus itu mau jadi tempat berbagi cerita?
Mendung, Agustus di tanggal 11
3 notes View notes
figuralangitt 10 months
Text
14
Ada api dalam dada yang sulit padam dari semalam. Ada api yang tidak tau diri sedang menghanguskan segalanya, mengamuk pemilik dada yang belum sadar akan tempatnya. Pemilik dada sedang berjalan dengan segenap tanda tanya, tentang pemantik api yang entah siapa, tentang nyala api yang luar biasa membarakan isi kepala, berkata yang tidak-tidak seolah pemantik api sudah menjadi miliknya. Seakan lupa jika api hanya kelaparan pengakuan keberadaannya, seakan lupa jika api hanya ada semata menjadi jawaban bagi pemilik dada, seakan akan lupa jika api bisa saja sekadar bermain tanpa logika apalagi rasa.
Semoga api lekas padam, entah dengan atau tanpa ada lagi pemantik di dalamnya. (Aamiin)
Lekat, Juli ditanggal 27
1 note View note
figuralangitt 10 months
Text
13
Berbicara dengan langit-langit kamar, yang jauhnya tidak seberapa, tapi tetap tuli tak bertelinga. Menghujani sudut mati itu dengan beragam tanya tanpa jeda. Juga tak dijumpai tanda titiknya.
Lekas, pulang. Jemput aku. Dunia sudah terlampau tua untuk mendengar cerita-cerita duka.
Mendung, Juli ditanggal 23
1 note View note