fikramlolahi15
fikramlolahi15
FIKRAM LOLAHI
389 posts
Serpihan Sajak Lama
Don't wanna be here? Send us removal request.
fikramlolahi15 · 1 year ago
Text
Latihan yang istimewa ✍️
Untukmu Agustus
terima kasih
Telah datang membawa luka
Padahal badai Juli baru saja
Beranjak pamit.
Apa kabar kau Agustus?
Sepuluh hari pertama
Yang terlewati
Ku kira
Ini saat yang tepat
Untuk kami luapkan
Dirgahayu kebahagiaan
Dalam dada
Tapi nyatanya
Justru Karnaval² luka semakin riuh
Disepanjang jalan kisah ini
Kibar bendera trauma kian koyak
Menjahit seluruh senyum
Dihati kami
Derita dan kesedihan
Saling lomba jadi juara
Sungguh, ini
Pelatihan yang istimewa.
Terima kasih Agustus
Tetaplah menjadi rumah
#coretantetelawas
Tumblr media
0 notes
fikramlolahi15 · 1 year ago
Text
PRIORITAS ✍️
Saya selalu takzim
Kepada mereka.
Orang² yang terus
menomorsatukan hubungan.
Betapa tidak
Abainya mereka perihal
Kebutuhan merawat perasaan masing².
Saling jaga saling piara.
Sesibuk apa pun pekerjaan
Seberat apapun beban hidup
Tapi mereka tetap terlihat
Semakin akrab semakin mesra.
Mereka justru bertambah kuat
Tumbuhnya.
Tak ada pihak yang
Merasa dilemahkan apalagi
Sampai direndahkan.
Itulah yang kita
Sebut sebagai PRIORITAS.
Sudahkah kita
Melakukan itu?
#coretantetelawas
Tumblr media
1 note · View note
fikramlolahi15 · 1 year ago
Text
BAJAK & LAUT
1 note · View note
fikramlolahi15 · 1 year ago
Text
b-ANJIR ✍️
Tidak seperti biasanya.
Kali ini. Marah-Mu menjelma
murka.
Seantero negri.
Diatas tanah merah
yang dijanjikan itu,
kini telah dikepung
Rembesan miliaran kubik air,
seluruh warga dicekam
ngilu detik demi detik.
Dalam lagam itu.
Ambruk rasa tinggi diri,
seketika berduka,
takut namun apakah
tiba-tiba bisa jebol jadi alim?
Segala petuah dan kabata
dilangitkan memohon keramat,
saat narasi kau ucap
dengan tanda canda alam.
Angin, air dan amarah
Padu dalam bencana.
Bukankah kaum mudanya
telah banyak mengajukan protes?
Para tetua²nya dengan bijak
berkali-kali mengingatkan untuk
saling jaga saling rawat?
Tapi mengapa kalian begitu abai?
Hebatnya
Orang² dalam para
Penjaga hutan
Tuang tanah
Terdepak dari
Rumah mereka sendiri.
Hutan berubah menjadi
Tumpukan limbah industri.
Lihatlah,. Ketika segala
Prahara itu terjadi
Bukan kalian dari
kelompok minoritas
yang bergelimang kuasa
yang berjuang ditengah
linangan banjir.
Bukan pula kalian yang
gemar Tekken izin yang
merasakan keruhnya air lumpur.
Tapi warga mayoritas
yang kalian cemari harapannya
yang justru bercibaku hebat
Bahu-membahu
menyelamatkan apa yang tersisa.
Entah, sampai kapan
genangan air mata ini
terus mengalir melumpuhkan
segala ceria mereka.
Adakah dia sang sebab?
Ini tidak semata bahan
ajar metafisik
Bukan sekedar bencana ekologis
Melainkan tenggelamnya
dasar falsafah
"alam jaga torang,
torang jaga alam".
Dalam diri orang²
Yang katanya"Ada-Faedah"
Mengelola negeri ini.
Mungkin esok,
delik ini harus ambil
cuti dari niat.
Kita kembali menuju akar.
Adakah Tabir eksodus
yang tersembunyi?
Restu ideologis selalu
mesra dengan kondisi ekologis
Jika tidak tanggap,
seinci kita ampas.
Semua air yang ada didarat
akan kembali menuju tanah
Cepat pulih halu ma hera.
#Coretantetelawas
Tumblr media
1 note · View note
fikramlolahi15 · 1 year ago
Text
Semua orang sedang berjuang mempertahankan hidupnya masing-masing.
Hebatnya, sebagian dari mereka berhasil menyembunyikan setiap gejolak dan prahara dalam melewati hari² yang begitu berat.
Kehidupan harus DIHADAPI bukan untuk DIHINDARI.
1 note · View note
fikramlolahi15 · 1 year ago
Text
Seraut sendu ✍️
Dilingkar penghujung syahdu 28 malam Sya'ban yang telah kita lewati, ruang tempat dimana kita memulai latihan² kecil, bahan ajar uji-coba diri biar jauh lebih siap ketika kita memasuki bulan penuh magfirah.
Seperti kiasan, siang menjadi angan malam menjadi buah mimpi.
Tak terasa gema bertuah telah hinggap dipersada kesadaran batin, mengukir indah didasar sanubari.
Dari kejauhan, debar jiwa menghidu meski hilal masih terus diamati. Tak tertahan gegap-gempita dari pesona bulan seribu malam begitu hebat.
Aku tak kuasa mengelak. MARHABAN YA RAMADHAN telah memenuhi sempitnya ruang dada.
Sadar ku tafakur, betapa naifnya diri ini, berkali² menghimpun dosa, berlumur nista atas laku yang begitu semu, terjerembab dalam fotamorgana kehidupan hasrat, mengamini banyak birahi, liar lalu menjadi lupa jika kita pasti kembali menuju asal.
Di tengah keheningan labil, aku mencoba mencari jejak kebahagiaan yang dahulu pernah ada, tentunya ini tentang dia, sesosok jiwa yang tak terhimpun besaran kasih-dayanya kepada kami.
Selangkah lagi. Dipintu malam yang penuh ampunan itu, aku kembali mengetuk rindu untuk dia yang telah mendahului perjalanan menemui Tuhannya.
Dia yang semasa hayat kukenal selalu menghidupkan malam dengan senandung ayat² suci.
Dia yang sekalipun dalam kepayahan masih teguh mendirikan kewajiban diatas kursi plastik warna hijau miliknya.
Dia manusia paling gelisah yang terus menerus bertanya kabar jika satu diantara anak² masih gelayaran diluar rumah, dia egah untuk tidur sebelum memastikan bahwa kami benar² ada dirumah.
Dia yang paling antusias membangunkan kami diwaktu sahur. Dia yang paling sibuk menyuguhkan makanan² batin tatkala kami berbuka puasa. Koki sederhana yang mampu meracik hidangan dengan cita-rasa yang sangat berkelas.
Dia yang terus merangkul kami disegala suasana.
Kini, tiga tahun sudah dia telah pergi membawa seluruh hangat-ceria kami.
Hanya dedoa yang dapat terus kami langitkan untuknya :
Semoga dosa² Mama Ci terus diampuni, dilapangkan dan dijauhkan dari azab kubur.
Ya Hayyu, turunkanlah rahmat, ampunan, syafaat bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.
Ya Qowiyyu, kuatkan jiwa, hati, pikiran dan raga kami sebelum dan sesudah bulan suci Ramadhan ini. Berkahilah hidup kami karna terlampau tinggi bisa patah, terlampau panggang bisa hangus.
Aamiin ya Mujibassailin ☯
Pulau Bisa, 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Tumblr media
7 notes · View notes
fikramlolahi15 · 1 year ago
Text
Jumat yang kuyup ✍️
Hujan gelisah bertubi² menguyur hati, membanjiri seluruh asa, menenggelamkan sisa bahagia yang ku punya.
Kabut memahat hari di saat mentari egah mau tahu. Seperti tekadmu yg hanya diujung lidah, seperti kamu yang kini begitu hambar di ingatanku.
Gigil memagut dilangit jiwa, dingin menanggung rindu. Sungguh, sejak mencecah bumi, ini kali pertama perih yg kurasa. Haruskah aku setegak alif?
Ingatkah kau? Di benteng kota janji, disetiap relief sudut batin telah ku ukir banyak aksara tentang kau yang begitu abai perihal rasa.
Kau pernah menjadi darah yang mengalir di setiap syair dan puisiku, menjadi jantung disegenap tulisan²ku.
Dahulu, kata²ku tak pernah patah, bergairah, pena raguku tak henti²nya meriwayatkan bahagia.
Kini, kau utuh dalam kalimat² yang paling menyakitkan.
Biarlah,. Perasaan² ini terus berkecamuk, menghangatkan nurani yang kian gigil di jumat kuyup. Selangkah aku tinggal menghapus bibir ☯
Pulau Bisa, 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Picture by Google
Tumblr media
5 notes · View notes
fikramlolahi15 · 1 year ago
Text
Jejak Kesedihan ✍️
Untuk semua langkah yang pernah kita jejali dan angan yang masih kita impikan. Selayaknya ini menjadi tanda bahwa pelarian hanya akan melahirkan letih.
Kau, aku adalah candu yang berselirak diantara duka dan air mata, terjengkang jauh didasar asa yang ambigu, lenguh tanpa bisa apa².
Di setiap malam, hitam legam menyelinap dibalik tirai kepura-puraan. Di kala pagi, cemas menyengam kelopak rindu, meremuk ranting² canda yang kian sekarat oleh curiga, lalu menelanjagi seluruh impi semu tentang siapa kita.
Entah sampai kapan derita ini harus ku peluk? Mungkin delaran nestapa egah untuk beranjak pamit.
Aku lelah mengejar janjimu yang tak berujung. Disini, aku ingin menetap diperaduan lara, sendiri membalut kecewa.
Kau tahu kenapa?
Karna setiap inci dari derap langkah ini adalah jejak kesedihan yang menapak ☯
Pulau Bisa, 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Picture by Google
Tumblr media
1 note · View note
fikramlolahi15 · 1 year ago
Text
Sayaga ✍️
Aku tak tahu bagaimana menjelaskan perihal rasa yang kian berkecamuk didalam dada, geliat luka yang kau tinggalkan menghempas seluruh isi dipalung batin, padahal kita tak lagi sehaluan kabar.
Berkali-kali coba ku papahi keringnya siang, namun dipenghujung malam seketika menggigil dingin oleh rembesan angan yang terus melawat hati.
Mengapa kita harus tersiksa untuk hal seremeh ini? Lalu apa arti bahagia dimata tuan?
Disebelah barat, ketika matahari mulai terbenam diufuk bisu, mosaik² tentangmu semakin riuh menghiasi lina masa dibatinku.
Haruskah aku bertahan seperti ini? Melangitkan harap untuk kau disana yang tak tahu kapan pulangnya.
Lirih kuterpaku meratap cakrawala, merapal serpihan² kisah yang begitu curang oleh ulahmu, meringkih diantara aksara yang sunyi dari senyum.
Biarlah. Ini menjadi prasasti.
Selayaknya akan ku rajut sobeknya hidup. Terima kasih telah menjadi tanjak direlung hari²ku. Aku sayaga. Seyonara ☯
Pulau Bisa, 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Picture by Google
Tumblr media
0 notes
fikramlolahi15 · 2 years ago
Text
Rinai diawal Maret ✍️
Hadirmu terus membasuh bilur luka dikedalaman jiwa, memadamkan anala yang membara dipalung hati, pekikan halilintar membahana disegenap batin yang lama telah hening.
Haruskah aku memeluk mala?
Mungkin karna nabastala begitu gelap memagari bentala, sepekat cerita kita yang kian aksa dari asa.
Rimpuh ku benamkan rasa pada sendalu yang membelai rindu.
Sekuat hasrat ingin kulepaskan diri dalam lakuna, bersembunyi dibalik jamanika keangkuhan ego, namun aku telah memulai episode ini.
Masalahnya aku tidak memahami bagaimana caranya untuk berhenti, sementara aku juga kehabisan alasan untuk terus mengagumimu, karna sejak peristiwa itu, kiranamu begitu jelas memandu setiap gelabahku.
Aku berharap kamulah labirin-labirin hidup, yang sekalipun tersesat, aku tak butuh jalan keluar, meski ditengah derai hujan yang kian hebatnya ☯
Pulau Bisa, 04 Maret 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Picture by Google
Tumblr media
7 notes · View notes
fikramlolahi15 · 2 years ago
Text
Musim Tanam Janji ✍️
Dialaf ini, bukanlah waktu yang tepat untuk kita meramu canda, apalagi saling peluk saling kecup. Sembunyikan dulu kehangatan ini. Sebab kebutuhan hidup jauh lebih mendesak dari sekedar upaya merawat kuku.
Bukankah kemesraan dan keterlelapan adalah petaka?
Ku tahu, sebab derita kalian adalah sumber dari alpaku, sementara dakwa waktu harus kalian papahi ini dengan punggung yang kuat dan hati yang tabah.
Lihatlah. Saat ini, dipasar, dipesisir atau ditengah rimba pedalaman.
Ditoko atau diwarung kopi, dirumah² tempat mendidik orang² hebat hingga bertengker dileger preman, mereka acap mewacanakan sesuatu tanpa mampu kita fahami apa maksudnya, padahal kita butuh bahasa yang paling sederhana.
Tapi inikah yang disebut musim tanam janji? Kisah orang² terdahulu haruslah menjadi catatan utama yang wajib kita baca saat ini.
Meski rinduku tertunaikan disela sua senja kemarin, manamungkin sekejap membunuh purnama yang datang tidak di setiap malam. Seperti kata para leluhur, yang mekar akan layu, yang ada akan hilang.
Duhai kalian, pelipur yang juga adalah peloporku, di setiap waktu masih ku selipkan binar juang didadaku. Kubawa hangat sapamu hari ini, sebab badai memaksaku kembali.
Tentang kita dan musim tanam bunga layu ☯
Pulau Bisa, 03 Maret 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Picture by Google
Tumblr media
1 note · View note
fikramlolahi15 · 2 years ago
Text
Pulau Tak Berdaging ✍️
Dahulu, kau adalah asing bagi fikiran kami. Seiring waktu, kau begitu hebat merapal ainul yakin. Bahwa memilihmu bukanlah suatu kesalahan.
Lalu, kita disatukan oleh banyak ancaman. Sepeninggalanmu, baru kami menyadari apa maksud penaklukanmu kala itu.
Hari, bulan dan tahun berganti musim, kami akan membangun huma di sini. Menetap dengan segala kesederhanaan. Seperti dahulu, kau dan dia pernah melakukan itu ☯
Pulau Bisa, 02 Maret 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Tumblr media
0 notes
fikramlolahi15 · 2 years ago
Text
Panggilan Badan ✍️
Pada musim yang telah lalu
Petisi raga kita terbiasa menahan malu
Bunga, karang dan angin
Hampa pada harap
Hilang jenuh dalam esai rindu terungkap
Hati berdarah menebal tabir yang kau sekap
Aku ingin bebas
Aku ingin lepas
Atas cita hidup yang belum impas
Dahak di dada
Dari derai luka yang tersabda
Dendam di iris tak berjarak di tengah canda
Riakan kecil menjadi pigura direlung hati
Restu para leluhur nobatkan diri di segala nuansa masa nanti
Rintik derita kami belum juga terhenti.
Dapatkah Aku menjadi Kita lalu KAMI? ☯
Pulau Bisa, 01 Maret 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Picture by Google
Tumblr media
0 notes
fikramlolahi15 · 2 years ago
Text
Sederhana untuk ditipu ✍️
Sehasta coba ku jejali, sejengkal jenuh pelembut nista yang tak kau ingini.
Api, air dan rindu!!!
Menjalar dalam gelisah penuh nyali, menyisikan damai dari piciknya kasta kaum tirani.
Seperti mentari dipenghujung Pebruari.
Binal, liar berteraskan awan mendung.
Dari muara utara hingga menuju selatan penghulu.
Debar hasut sang penghianat lihai mengakali warga kota.
Adakah embun diteriknya sisa?
Barangkali kita jiwa yang sederhana, biasa lalu menjadi cukup beralasan.
Dia ragu di hari ini. Tuan.
Yang di depak dan yang ditembaki, adalah tanda gugur sebelum beronani.
Lemah merontak tak berdaya, kala di gempur hegemoni negara sang adidaya.
Bangsanya miskin di alam subur sumber dayanya.
Tragis berselimut tragedi.
Berpijak nuranilah engkau yang sedang membelah gelombang negara.
Sebab, di geledak bahtera kapal ini.
Ribuan nasib dirapalkan dalam kuasamu.
Cukuplah tangan menjadi bantal cerita kami hari ini, esok dan kemarin ☯
Pulau Bisa, 29 Pebruari 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Picture by Google
Tumblr media
0 notes
fikramlolahi15 · 2 years ago
Text
Tai Arus Negara ✍️
Katakanlah ini soal ingatan kebangsaan kita, soal harapan dan keberpihakan. Soal kemampuan menunggangi gelombang negara.
Diantara peluang dan kompetisi, ada etika kecurigaan yang membuncit. Dan pilarnya : Sejauh mana kalian dapat meyakinkan keadilan dalam logika kebenaran.
Ombak sedang mengikuti arah angin, dan di setiap pelayaran selalu ada kerinduan untuk kembali ke dermaga.
Soal alasan penerimaan dan upaya melupakan, itu yuridiksi yang berbeda. Inilah dinamika politik hibrida kita. Sengketa tentang pikiran diplomasi kita.
Indonesia tetap dalam kata satu ☯
Pulau Bisa, 28 Pebruari 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Picture by Google
Tumblr media
0 notes
fikramlolahi15 · 2 years ago
Text
Gata Sang Adil ✍️
Parau kita memahat rindu.
Di terik atau bersimbah dalam rinai.
Emosi di dikte terjaga.
Hanya bila ingin melayat nurani.
Cadas-cadas kecil yang tajam.
Menghujam di tiap tanda dan tanya.
Waktu dihitung.
Sementara laku kita masih sama.
Adakah rukun yang kalian bangun?
Nisan keadilan menjadi prasasti matinya hati.
Bau amis menempel di setiap pagi dan petang.
Tidak semata pada sampah atau limbah.
Binar bercahaya hanum.
Tahtanya para raja dan bangsawan.
Derma krama di bukit pilu.
Aura kudeta dari kilauan tiara mahkota.
Sayang sejuta kali.
Kami bukan upeti ☯
Pulau Bisa, 27 Pebruari 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Picture by Google
Tumblr media
1 note · View note
fikramlolahi15 · 2 years ago
Text
Perahu Penjagaa Laut ✍️
Bukankah sudah ku ingatkan engkau beribu kali bahwa sifat dari common sense itu tak butuh pembuktian? Apapun itu hal yang tak dapat kita hindari sebelumnya akan sehasta mendekati terjadi.
Sudah ku peringatkan di setiap kali ada kesempatan perihal maritim kita yang telah lama diincar, bahkan hijrahnya mereka ke laut sebelum separuh kekayaan darat kita dikuras habis, tapi kau menuduhku dengan dakwa yang tak berdasar. Ini, itu dan rupa-rupa.
Kini, ketika China berkali-kali bukan lagi mengusik tapi telah mengancam kedaulatan bangsa kita, kau masih menggangap itu sebuah kelakar. Jenaka, bahkan dengan santun kau mempersilahkan mereka mengikuti transmigrasi antar negara, seketika Indonesia rasa China.
Indeks kerawanan mulai nyata. Tragedi ini telah mewacana ditingkal global, hanya saja reaksi lokal gagal menjadi pemicu. Kuatnya hanya dalam maya.
Sejujurnya, tak ada guna meyakinkan mahkamah internasional tentang kepemilikan kita, apalagi mendulang simpati mereka. Bangsa kita telah lama dianggap kecil, bahkan telah purba jadi alas kaki.
Haruskah kau ku ajarkan ilmu tentang cilok dan kecap? Mustahil itu, sebab kau adalah cendikiawan, yang segalanya dalam pustaka kau tahu, sedang aku hanyalah hamba yang fakir akan ilmu.
Ini sekedar anjuran sebelum ramai jadi petisi. Saya percaya akan tetap ada gelap jika tak kau hadirkan setitik pijar ☯
Pulau Bisa, 26 Pebruari 2024
#Coretantetelawas
FB : Fikram Lolahi
IG : @fikramlolahi_
Twitter : @fikramlolahi15
Tumblr : @fikramlolahi15
Picture by Google
Tumblr media
1 note · View note