Tumgik
fingersofmine · 9 years
Text
Perempuan Pendiam & Laki-laki yang Tak Peka
Tumblr media
Perjumpaan perempuan yang pendiam dengan laki-laki yang tak peka adalah bencana. Adalah erupsi gunung berapi. Adalah banjir bandang. Adalah angin puting beliung. Adalah tsunami. Adalah aku dan kamu.
Aku yang tak berbakat menerjemahkan keterdiaman. Aku yang terlalu lugu—merasa bahwa semua baik-baik saja. Aku yang punya keterampilan kurang memadai dalam mengerti apa yang ada di dalam hati.
Dan kamu yang batu. Atau patung tanpa ekspresi. Tak bergerak, tak bersuara, bahkan untuk sekedar berucap ‘aduh’, atau ‘tidak’. Kamu yang diam-diam berairmata. Menangis dalam sunyi untuk menyembunyikan kesedihan. Menyimpannya sendiri di tempat-tempat yang tak mungkin kutemui.
Karena aku laki-laki yang tak peka.
Yang bisa-bisanya tertawa saat jiwamu merintih. Yang terus melangkah saat kau kelelahan dan tertinggal jauh di belakang.
Ah, laki-laki memang harus lebih merasa. Sebab perempuan tak bisa dipaksa bersuara.
Depok, 14 Juni 2015 Azhar Nurun Ala
313 notes · View notes
fingersofmine · 9 years
Text
Aku rasa aku harus mulai bersiap, 
Menyingsingkan hati dan menegarkannya 
Kau bilang itu 1 bulan 
Yang bagiku butuh ratusan untuk bertatap dengannya
Kau senang sumringah dampingi dia 
Sedangkan aku menatap berkaca disudut sana 
Di sudut yang tak akan pernah kau temui 
di sudut yang aku dan kamu tak akan pernah berjumpa
Orang bilang semua ada masanya 
Mungkin detik yang berlalu
Menit yang berjalan hingga ribuan dan berharian 
Bukan masa yang tepat untukku mengucapkannya
Rasa yang hanya kutanam sedalam-dalamnya 
Yang kepadanya hanya pena merangkai dalam kata 
Apalah arti seorangku
Yang mengagumi dari bait-bait tulisanmu 
Rima yang menyatu dalam puisimu yang kukagumi dan selalu kutunggu
Kau bilang kau rehat sejenak 
Menunggu inspirasimu dalam tulisanmu. 
Ku menunggu hingga fajar lelah menanti malam 
Hingga ku tau inspirasimu tak mungkin adalah aku
Selamat bersenang engkau dengan tulisan dan inspirasi barumu
0 notes
fingersofmine · 9 years
Text
Sriwijaya FC dan Kenangan
untuk wong kito galo siapa sih yang gak tahu dengan sriwijaya FC, klub sepakbola kebanggaan masyarakat sumsel yang termasuk klub elit di Indonesia. terlepas dari bola yang diidentikan dengan mainannya anak laki-laki, saya adalah satu perempuan yang gemar dengan sepakbola. peran papa dan mas saya tidak lepas dari kegemaran saya dengan bola. mulai dari diajak nonton ke stadion hingga menjadikan boneka panda saya untuk bermain bola di dalam rumah. ah masa kecil yang indah,,
kembali lagi dengan sriwijaya fc, jujur klub sepakbola ini masuk dalam glossary memori di dalam kenangan saya. bagaimana tidak setiap ada pertandingan sfc lawan siapapun mau tidak mau saya harus menontonnya baik itu di rumah maupun di stadion. ketika ada pertandingan kandang otomatis saya akan ada di kandang tersebut maksudnya menonton di stadionnya hehe. dengan motor vespa antiknya papa akan mengajak aku dan mas boti (bonceng tiga) ke stadion yang tidak jauh dari rumah saya. disana kami akan membeli tiket di tribun yang terbuka saya lupa itu utara atau selatan dengan tidak lupa membawa payung multifungsi (melindungi saat panas dan hujan) saat itu tiket masuknya masih sangat murah hanya sekitar 10 ribu rupiah.
saya akui memang menonton bola secara langsung di stadion berbeda dengan menonton di tv. di sana kesalnya akan benar-benar terasa dan emosi seakan-akan terbawa haha. ya mungkin satu hal yang bikin malas untuk nonton di stadion adalah pasti dijebak dalam lingkaran asap eits bukan asap kebakaran hutan tapi asap rokok. di atas ngerokok di bawah sama di samping juga iya. 
tapi semenjak papa mulai tidak terlalu sehat kita lebih sering menonton di rumah. tapi jangan salah emosi yang terbawa dan menggebu2 tidak kalah dengan emosi di dalam stadion. maklum, rumah kami terbuat semi permanen setengah kayu dan setengah semen. bisa bayangkan ketika gagal cetak gol atau kebobolan dak duk dak duk, kayu yang tak berdosa pun jadi sasaran. aku pun masih ingat momen-momen mendebarkan di saat final copa Indonesia atau LSI saya udah lupa ketika itu melawan Persipura dan deg-degan gak ketahanan sampe saya bela-belain solat isya dulu yang biasanya ditunda2 biar bisa doa “ya Allah semoga sfc menang, dan semoga persipura gak bisa ngegolke ya Allah” haha maklum doanyanya anak smp. 
nah yang satu ini pasti momen yang cukup diingat oleh wong kito galo yaitu pas sfc meraih double winner pada tahun 2007 (cmiiw) yang sampai tim sfc arak-arakan keliling palembang dan saya senengnya bukan main apalagi bakal ketemu feri rotin sulu haha (idola perempuan palembang ini mah). selayaknya seorang ayah, papa saya mengalah dan mengangkat badan saya untuk melihat tim sfc wah itu bahagianya bukan main saya sampai2 kebawa mimpi ketemu abang feri haha.
walau sekarang saya udah “sok sibuk” dengan kuliah dan udah jarang nonton sfc saya selalu mendoakan tim ini bisa selalu berprestasi dan bikin bangga wong kito galo. terima kasih juga sfc telah menjadi bagian dari kenangan saya bersama mendiang papa khususnya :”)
0 notes
fingersofmine · 9 years
Text
Abah
Abah.. jangan salah kaprah dulu dia bukan ayah saya, bukan. Abah itu adalah kakek saya yang selalu merasa muda hingga cicit-cicitnya pun tetap memanggilnya abah bukan kakek.  Abah hm.. di usianya yang hampir genap 80 tahun nanti bulan Oktober ia masih begitu tampan bagi cucu-cucunya haha. Sebenarnya saya bingung mau tulis apa tapi nampaknya saya sedang rindu dengan abah saya satu ini. Iya saya rindu dengar celoteh non-stop abah yang tanpa lelah bercerita tanpa kehabisan sumber cerita.
Iya mungkin kebiasaanku yang doyan bicara mungkin karena saya keturunan abah. Mungkin kalo kamu udah mulai berada di dekat abah, berarti kamu harus siap sedia menyiapkan diri dan telinga untuk mendengarkannya. kalo kamu gak suka dengan keadaan yang krik-krik dan awkward, tenang aja kalo kamu udah ngobrol sama abah jangkrik-jangkrik tak berani berkrik-krik** Karena abah tak pernah kehabisan topik dan bahan cerita untuk ngobrol. Semua topik kayaknya abah tau deh dari olahraga, cinta, bahkan dunia politik yang mungkin mungkin orang tua lain udah bodoh amat dengan hal-hal tersebut.
Masih teringat saja ketika pilpres kemarin saya dan abah tak henti-hentinya berdebat. Maklum kita berdua berada dalam jalan yang tidak selurus untuk ini.  Mulai dari Pak Bowo sampai Pak Jokowi kia debatin berdua. Abah saya ini adalah fans berat bung karno dan megawati kalo di rumahnya pasti selalu ada foto bung karno dan bu mega dan si banteng, bahkan abah sempet minta beliin kemeja kotak-kotak ciri khas Jokowi haha.
Yang bikin saya suka kalo lagi ketemu abah adalah seperti juga ngobatin rindu ke papa saya. Yah walau abah itu ayahnya mama. Karena apa? Kalo ketemu abah tak akan lepas dari paket ngobrol plus-plus dimana selain mendengarkan cerita abah saya pasti akan menghilangkan pegal linu abah taulah ya saya ngapain yang jelas bukan jualan jamu. Beda dengan cucu yang lain saya sangat suka meluk sama cium pipi abah. Ah meluk abah itu rasanya seperti meluk papa dan cium pipi abah kayak cium pipi papa dimana ada jenggot-jenggot kasar disana.
Apalagi ya? Nampaknya udah, ku tulis karena sepertinya aku sedang rindu abah plus-plus (rindu abah dan papa).
0 notes
fingersofmine · 9 years
Text
sebelum salah faham
sebelum salah faham
kalau saya sedang jalan berdua dengan seorang pria (hanya berdua) dan menggandeng tangannya
itu kakak saya
kalau saya sedang makan berdua dengan seorang pria (hanya berdua) dan bersandar di bahunya
itu kakak saya
kalau saya sedang naik motor berdua dengan  seorang pria (hanya berdua) dan berpegang dengan erat
itu kakak saya
kalau ada yang seorang pria yang setiap weekend datang ke kosan saya dan numpang solat di kamar
itu kakak saya
kalau saya berfoto berdua dengan seorang pria  (hanya berdua) entah dengan merangkul dan sebagainya
itu kakak saya
dan untuk saat ini sampai ada si “dia”
semua hal tersebut hanya akan dilakukan oleh kakak saya
bukan apa-apa hanya memberi pernyataan
sebelum semua salah faham
0 notes
fingersofmine · 9 years
Text
mungkin sajak penutup malam
Saat gelap saat semua terlelap
malaikat malaikat bertebar melihat siapa yang terjaga
menangis di dalam sujud
terisak di dalam doa
memanjatkan minta dan ampunan
saat gelap saat semua terlelap
malaikat malaikat bertebar melihat siapa yang terjaga
dibalik bilik sederhana
bersimpuh di atas sejadah
berlinang sejadi-jadinya
mengadu bercerita bagaimana ujian hidup
saat gelap saat semua terlelap
malaikat malaikat bertebar melihat siapa yang terjaga
tersenyum dengan sendirinya
menatap layar kotak bercahaya
berkirim kata dengan orang yang katanya itu kekasih
saat gelap saat semua terlelap
malaikat malaikat bertebar melihat siapa yang terjaga
duduk berdua di tempat gelap
tiada mata melihat
entah apa yang diperbuat
saat gelap saat semua terlelap
Tuhan Maha Melihat
dan malaikatpun tak luput mencatat 
0 notes
fingersofmine · 9 years
Photo
Tumblr media
Life is so sad :( #70tahunmerdeka – View on Path.
20 notes · View notes
fingersofmine · 9 years
Quote
Adalah salah ketika aku terus berharap beribu kata ‘aku’ dalam aksaramu tertuju padaku. Padahal sejatinya, itu untuk orang lain yang sedang kamu tuju
Hujan Mimpi
(via hujanmimpi)
42 notes · View notes
fingersofmine · 9 years
Text
berharap pada manusia hanya akan berharap pada kekecewaan dan ketidakpastian
lalu pada siapa kuletakkan harapanku?
aih kau ini masa tak tahu
siapa?
Tuhanmu
0 notes
fingersofmine · 9 years
Text
Pamit
iya aku tahu kalian masih ingin menari
tapi tolonglah saudara kalian ini
ia lelah. tapi bukan karena kalian tenang saja
ia lelah karena sudah waktunya 
pergi? tidak ia pasti kembali
ah masa kalian tidak mengerti bukan ia enggan
tapi ini telah larut malam 
oke jari-jari?
0 notes
fingersofmine · 9 years
Text
tak janji
ah nampaknya jari-jari ini telah lama ingin menari, 
maafkanlah inspirasi tak datang setiap hari 
kali ini atau mungkin lain kali walau ku tak janji
kalian akan lebih sering menari
tak akan selalu melankolis semoga kalian juga akan menari dengan hepi
wahai kalian jari-jari
0 notes
fingersofmine · 9 years
Quote
ketika hati mulai rapuh dan jauh cukuplah sajadah menjadi tempat kau bersimpuh cukuplah malam menjadi saksimu dan cukuplah Allah menjadi Pendengarmu
0 notes
fingersofmine · 9 years
Text
bukankah indah bila saling merindu dalam doa?
bukankah indah apabila menitipkannya kepada Sang Maha Cinta?
Ah sudahlah bukan zamanmu untuk bergalau ria
mengumbar cinta kesini dan kesana
apabila engkau saja ragu menitipkannya pada Dia, apakah kau yakin itu cinta? 
bisa jadi itu hanya nafsu belaka
0 notes
fingersofmine · 9 years
Text
Kita? adakah cerita?
Kita?
Aku dan kamu saja belum tentu bertemu
Kita?
Aku siapa, kamu siapa, kita tidak saling tahu
Kita?
Aku dan kamu ah, mungkin hanya aku yang suka berkhayal ini itu... atau itu kamu?
Kita?
Aku tak pernah tahu rupamu kau tak pun tak pernah jumpa rupaku
Kita?
Masih bisakah ada rangkaian k-i-t-a
Kita?
Ah terlalu berani aku dan kamu membawa kata itu
Kita?
Kita belum tentu aku dan kamu
Kita?
ah sudahlah kita tidak pernah ada cerita
1 note · View note
fingersofmine · 9 years
Quote
jangan mudah bicara cinta bila kau saja masih belum mampu mengelolanya
0 notes
fingersofmine · 9 years
Photo
Tumblr media
. Yaa Allah, Aku ini apa? Keluarga masih ada, Dan tak henti aku memberi luka.
Yaa Allah, Aku ini apa? Pendidikan masih terjalani sempurna, Dan terkadang aku siakan dengan istimewa.
Yaa Allah, Aku ini apa? Pakaian masih menumpuk dengan indah, Dan berusaha lupa untuk sedekah.
Yaa Allah, Aku ini apa? Miliki sarung dan mukenah, Tapi panggilan shalat terkadang lewat begitu saja.
Yaa Allah, Aku ini apa? Ada pasangan yang begitu setia, Dan masih aku tuntut segalanya.
Yaa Allah, Jika suatu hari Kau hentikan putaran roda, Dan berhentilah kehidupan yang ada, Tak ada kesempatan untuk mengubah, Ijinkanku meminta, Jangan biarkan mereka yang masih ada, Senantiasa mensyukuri milik mereka.
Karena aku merasa, Hidup manusia tak selamanya, Dan apapun yang dimilikinya bukanlah miliknya, Namun jiwa tak henti meminta, Memaksa seakan segalanya adalah milik jiwa, Dan tak Kau pertanggungjawabkan pada akhirnya. . . Kontribusi oleh -ALS- @ayumdaigo
#duniajilbab
11 notes · View notes
fingersofmine · 9 years
Photo
Tumblr media
“I’m forty years old, and she still can’t fall asleep unless I’m home safe at night.” (Karachi, Pakistan)
5K notes · View notes