firsts-world

[firsts-world]

Nyatanya aku terkadang lupa, bahwa dahulu aku pernah mengalami hal yang lebih berat dari ini namun bisa melewatinya karena Allah. Tapi sekarang aku seolah olah meragukan diriku sendiri dan selalu bertanya apakah aku bisa melewatinya? Tanpa pernah menoleh ke belakang dan berfikir aku pernah melewati hal yang jauh lebih sulit dari ini.

[firsts-world]

Love and Hate relationship ternyata tidak hanya untuk pasangan, namun juga bisa berlaku dalam pekerjaan.

Terkadang aku merasa sebal dengan partner kerja atau atasanku. Tapi aku selalu menyadari bahwa ketika ada masalah pekerjaan yang menghampiriku, semuanya akan terasa baik-baik saja ketika aku ceritakan kepada beliau beliau ini.

Seperti seorang anak yang merasa dunianya akan baik-baik saja ketika merasakan afeksi kehadiran seorang ayah, akupun merasakan hal yang sama ketika masalah pekerjaan mulai menyergapku dan tak bisa ku selesaikan sendiri. Meskipun beliau belum mampu menyelesaikan masalah itu, namun hatiku langsung merasa tenang. Seolah-olah seseorang berbisik, semuanya akan baik-baik saja.

Ketika mendengar kabar bahwa beliau akan pergi ke LN, seketika air mataku langsung turun. Aku merasa terharu, bahwa ternyata sudah selama ini aku bekerjasama dengannya. Bahwa Seburuk-buruknya sifatku dan pekerjaanku, hanya dialah yang mampu menerimanya. Hanya dia yang bisa menerima segala bentuk keluhanku disamping banyaknya tanggung jawab yang Ia emban.

Jika diibaratkan, aku adalah tunas dari tanaman yang selama ini ia tanam dan ia rawat di tengah kesibukannya. Ia membesarkan bibit tanaman itu, dirawatnya dengan penambahan pupuk dan penyiraman air, dan ketika tanaman itu sudah mulai beradaptasi dengan lingkungannya, ia memutuskan untuk meninggalkannya agar tanaman itu bisa tumbuh lebih baik.

[firsts-world]

Ternyata merelakan seseorang yang bahkan belum sempat dimiliki tidak sesakit yang kukira.

Perlahan namun pasti, aku mulai menyadari bahwa semakin aku mengharapkanmu maka semakin kabur saja peluangku untuk bertemu denganmu.

Setiap hari aku berusaha meyakinkan diriku untuk bisa menjadi versi terbaik diri ini. Setiap hari aku selalu meyakinkan diriku bahwa mungkin dirimulah yang selama ini aku nanti.

Namun semakin aku meyakinkan diriku, semakin pula aku merasa menjadi manusia yang sangat menyedihkan.

Diantara banyaknya pengharapan untuk hidupku, mengapa aku harus memilih mengharapkanmu yang bahkan tak mengetahui keberadaanku.

Wahai angin yang berhembus, tolong sampaikan salamku padanya.

[firsts-world]

Teruntuk seseorang yang baru saja aku kagumi namun ku putuskan langsung aku akhiri.

Sejak awal memang sangat sulit untuk menembus ruang dirimu. Terlalu banyak perbedaan yang semakin lama membuatku semakin merasa kecil jika harus bersanding denganmu.

Sejak awal memang sudah salahku untuk terlalu nekat menjadikanmu sebagai salah satu doa yang tak pernah aku hilangkan dalam setiap sujudku.

Namun mulai detik ini aku menyerah. Menyerah untuk segalanya. Menyerah untuk segala doa yang aku panjatkan untuk bisa bersamamu. Menyerah untuk segala pengharapan yang selalu aku sematkan di setiap hari nya. Menyerah untuk segala kisah yang bahkan belum dimulai.

Semoga dengan cara ini aku benar-benar bisa mengikhlaskan tentangmu. Tentang tulisanmh yang masih ku simpan rapat dalam lemari ku. Tentang suaramu yang masih terkenang dalam memori ku dan tentang pengharapan ku pada sang Pencipta untuk bisa mempertemukan aku dengan dirimu pada sebaik-baiknya ikatan suci pernikahan.

[firsts-world]

Ameen.

[firsts-world]

Tak perlu berlari jika terlalu sulit, tak perlu berjalan jika masih merasakan sakit, tak apa jika hanya mampu dengan merangkak hingga mencapai impian dunia dan akhirat.

Jangan berbalik ke belakang. Istiqomah kan dirimu hingga malaikat maut menjemput

Catatan: 2020

Jangan lagi memecahkan yang sudah diperbaiki, jangan lagi mematahkan yang sudah tumbuh, dan jangan lagi menyimpan apa yang seharusnya dibuang.

Resolusimu harusnya benar, tidak lagi termakan oleh umpan kebodohan yang pernah kamu lakukan sebelumnya, proses bertumbuh tidak pernah sebercanda itu, apapun resolusimu jangan pernah lagi membuka luka lama atau membuat kenangan buruk.

Hidupmu tidak perlu lagi takut pada kegagalan di masa lalu, tidak perlu lagi mengharap pada seseorang di masa lampau, dan tidak perlu lagi mengemis meminta agar diterima oleh sekelilingmu. Berjalanlah dengan mandiri sebagaimana kamu layak untuk mendapatkan apa yang kamu cita-citakan dan impikan.

Menulis dalam secarik kertas tentang semua yang bisa membuatmu merasa kuat dan bahagia di tahun ini dan seterusnya, menuliskan apa saja yang harus terus diperjuangkan dan apa yang harus ditinggalkan, mendoakan agar semuanya bisa menjadi jalanmu menuju bahagia meski akan ada hujan atau badai ujian.

Resolusimu bolehlah banyak dan tinggi, tapi ingat bahwa semua tidak akan pernah terwujud jika kamu tidak menunduk pada Rabbmu, tuhanmu.

Resolusimu haruslah baik dan tinggi, usahamu haruslah kuat dan tahan banting, dan sujudmu haruslah dalam dan khusyu'.

Aku dan kamu :)

@jndmmsyhd