fitrisyukri
fitrisyukri
Secret Admirer
101 posts
A universe full of secrets
Don't wanna be here? Send us removal request.
fitrisyukri · 3 years ago
Text
Kedewasaan ini memuakkan. Aku bahkan tidak bisa mengekspresikan ketakutan dan kekhawatiran yang semestinya wajar saja dirasakan. Kenapa 'penilaian' manusia lain sekarang menjadi sebuah nilai yang penting?
Padahal hidup bukan soal bahagia saja.
8 notes · View notes
fitrisyukri · 4 years ago
Text
Kodrat perempuan mestinya begini begitu, eh kesetaraan gender deh harusnya bisa begini begitu. Lah jamet lu maunya aing gimana?
Ya selamat menjadi gila deh kalau semua diurusin. Bye waras..
0 notes
fitrisyukri · 4 years ago
Text
Hal sepele namun menyakitkan ini yang kadang membuatku enggan untuk sabar
Sabar tiada batas they said~
0 notes
fitrisyukri · 4 years ago
Text
tumblr tuesday: bread
Tumblr media
That’s it. That’s the post. 
30K notes · View notes
fitrisyukri · 5 years ago
Text
Ada-Ada Saja
Hidup memang penuh tanda tanya. Rasanya baru-baru ini mencemaskan pilihan untuk kuliah dimana, lulus kapan, kapan punya pacar, kapan nikah, dan sekarang dengan sangat ingin mendapat jawaban segera, "Kapan wabah ini berakhir?"
Pertunangan ku diselenggarakan awal bulan ini dengan hikmat dan penuh suka cita. Semua manusia pasti akan merencanakan sebuah pernikahan setalahnya, bukankah itu urutannya? Lalu dalam waktu 2 minggu wabah corona membludak, memborbardir segala rancangan indah tentang pernikahan. Tertunda!
Akan sangat salah dan bodoh jika tetap melanjutkan sesuai rencana, sedangkan diluar sana orang-orang sedang diserang ketakutan dan sedang menjalani gerakan "Social Distancing" atau "Stay at Home". Gerakan ini sungguh baik, akupun melaksanakan.
Tapi apakah rasa sedih juga tidak wajar? Sebuah kesedihan memikirkan diri tentang bahagia yang harusnya tinggal menghitung hari kini berubah menjadi hitung minggu, bahkan bulan. "Ada-ada saja", fikirku. Aku bahkan menahan air mataku dan enggan berfikir tentang diriku sendiri karena wabah ini sendirinya adalah hal yang patut ku tangisi kedatangannya.
Berusaha ikhlas dan pasrah pada keadaan. Si Mas terus menguatkan dan menghibur, aku saja yang cengeng. Setelah bertahun-tahun menanti pada nyatanya penantian sedikit diperpanjang masanya. Harusnya tak apa, asal cinta masih terus bersemi. Lekas pulih, bumiku. Aku ingin menikah, segera😇
-f, yang nikahannya ditunda karena wabah corona.-
"Ada-ada saja"
0 notes
fitrisyukri · 6 years ago
Text
Bulan sedikit bercengkrama di balik awan di atas sana. Entah menertawai apa dalam percakapannya dengan para bidadari. Mungkinkah itu aku? Selucu itukah kisahku?
-Bulan Sabit-
Oct 24th, 2014
2 notes · View notes
fitrisyukri · 6 years ago
Text
Aku masih belum lihai mengendalikan dilema. Tentang perasaan, tentang pikiran, dan tentang tekanan yang terus menerus menghantam. Harusnya benar; pulihkan diriku terlebih dahulu.
Menjadi pemikir memang sangat merepotkan. Bersifat egois barangkali adalah jalan keluar-
0 notes
fitrisyukri · 6 years ago
Text
Power, Lesson, Family
Tumblr media
Selfcare, strength, miracle.
Kalo kamu?
229 notes · View notes
fitrisyukri · 6 years ago
Text
“Meski kau pergi, aku akan tetap selalu ada untukmu. Jika kau ingin didengarkan, aku ada. Jika kau ingin teman di kala kesepian, aku selalu ada waktu. Jika kau ingin aku pergi, aku turuti. Jika kau ingin aku tak lagi ada dalam kehidupanmu, aku akan.”
— TWILH 94 (via mbeeer)
756 notes · View notes
fitrisyukri · 6 years ago
Text
“Seharusnya kau tahu, perempuan yang kau tinggalkan itu tanpa kau sadari tengah menangis diam-diam, meratap doa pelan-pelan. Mendoakan yang baik-baik untukmu walau kau tetap memilih untuk pergi.”
— (via mbeeer)
1K notes · View notes
fitrisyukri · 6 years ago
Text
The End-
Apa kelak masih boleh menulis kisah tentang betapa mencintaimu adalah sebuah bahagia yang amat tak terbendung? Karena itu yang ku rasa.
Setidaknya hari ini kita menyelesaikan masalah-masalah rumit dengan cara yang amat menyakitkan; berpisah. Tapi harus diakui ini juga melegakan bukan?
--
Akhirnya setelah memendam kesal dan amarah, kau bisa dengan lega mencari sosok yang tujuanmu adalah lebih baik dariku. Lalu aku harus pula merasa lega melepaskan diri dan ikatan kasih yang rasanya memeluk diri sendiri, menguatkan diri sendiri. Kita harus bersyukur untuk ini.
Barangkali esok aku mulai merindumu, mencari kabar tentangmu, dan berujung tangis menerima realita kau bukan lagi milikku. Barangkali kau juga sama, atau mungkin sebaliknya. Biarlah itu menjadi urusanmu.
Cinta yang naif dan tak berakal dari ku haruslah memang berakhir disini. Tepat pada waktunya. Harus ku resapi sakit ini meski rasanya sesak seperti mau mati saja. Tapi mentari masih akan terus bersinar, menyadarkan jiwa-jiwa bodoh sepertiku untuk tetap berlandaskan realita untuk terlihat baik-baik saja.
Setelah ini ku harap kau temukan sosok sesempurna harapmu. Semoga kau dapatkan yang lebih sabar menghadapi mu, dan terus bisa kau sayangi hingga benar-benar berakhir nafasmu.
Setelah ini aku tak boleh lagi berucap harap untuk tetap bersamamu, sedang setahuku kau membenci sifat manusiawi ku. Maka ku mohon, berbahagialah!
Rasanya aku ingin menangisi mu saja sampai kering tenggorokan ku, sampai berdarah air mataku, sampai tak ku dengar detak jantungku. Tapi kau pasti tak menginginkannya bukan?
Semoga jalan yang kita pilih adalah yang terbaik. Perihal menjaga jodoh orang lain, ku kembalikan kau kepada yang mampu menjagamu dengan sempurna. Semoga kelak aku pun sama.
Kita, selesai-
0 notes
fitrisyukri · 6 years ago
Text
“Kau adalah sepintas yang tak tuntas. Cinta tiba-tiba yang ternyata membekas lebih lama dari kata selamanya. Ketidaksempatan memeluk sebelum kemudian meminta lepas. Dan yang terpenting, kau seperti yang selama ini kucari tetapi tetap harus kurelakan untuk pergi.”
— (via mbeeer)
910 notes · View notes
fitrisyukri · 6 years ago
Text
Kembali-
"Bolehkah memintamu kembali?"
Menjadi dirimu sedia kala dengan tatapan penuh kasih saat bersamaku.
"Bolehkah memintamu berbalik?"
Menjadi kebal diri dan mengusir segala rasa marah yang mengusikmu.
Aku rindu.
Aku rindu melihat alis tebal melengking tanda marah saat ku buat kau menunggu.
Aku rindu mendengar ocehanmu saat ku minta menemaniku mencari novel di toko buku. Meski kadang kau memilih untuk menunggu ku di luar.
Aku rindu kau yang keras kepala mengantar ku pulang meski harus menembus hujan ataupun terik matahari yang amat tajam.
Apa kau juga?
"Bisakah kita memulai untuk saling mencintai kembali? Meski hanya karena satu alasan sederhana. Rindu, misalnya?"
Fsd-
1.16 a.m -- 9/16
0 notes
fitrisyukri · 6 years ago
Text
Hujan & Para Begundal
Hujan tak akan turun di kota yang para begundalnya merdeka. Yang bermaksiat semaunya, lalu memamerkan tanpa ada malu dan rasa bersalah di hatinya.
Bukankah itu penyebab banyak negeri menjadi binasa, ketika manusianya menentang dan menantang Penciptanya?
Perintah-Nya diabaikan. Larangan-Nya dilanggar. Rebel, katanya.
Akhlak dan moral yang baik sudah bukan lagi ukuran. Yang terbaik bukan lagi perihal siapa yang paling baik akhlaknya, melainkan siapa yang paling begundal perilakunya.
Dengan dalih mengikuti kata hati dan menjadi diri sendiri, ditabraknya norma-norma agama, dimusuhinya orang-orang yang menyeru kepada agama. Munafik, katanya.
Hujan tak akan turun kepada orang-orang ini, para begundal yang menyembunyikan hawa nafsu di balik kata hati.
Jika kamu adalah begundal itu, jangan 'senang' dulu tatkala nanti hujan masih mengguyurmu, karena bisa jadi makhluk yang ingin Dia hujani bukan kamu, melainkan seekor anjing di pinggir jalan yang hampir mati kehausan.
— Taufik Aulia
Tumblr media
268 notes · View notes
fitrisyukri · 6 years ago
Text
Pelarian terakhir-
Terakhir, kataku.
Pilihan tidak dijatuhkan pada segelintir manusia sepertiku untuk mengeluh. Menadah segala rasa untuk berhamburan pada waktunya ternyata bukan jalan untuk ku tapaki.
Aku berlari kembali pada Tumblr, peraduanku. Karena manusia, tidak lagi berlaku menjadi teman dengar untukku.
Boleh ku bilang, aku memang datang kembali saat sedih seperti ini. Saat pra menstruasi sedang menghajar dan mengoyak perasaan ku tanpa ampun. Aku tersungkur kembali, jatuh dan terhempas.
Terlebih saat hujan turun tanpa tanda seperti saat ini. Saat dini hari menuju pagi, bahkan kokok jantan belum berkumandang hujan lebih dahulu menerpa. Tapi aku bukan bersedih karena rintiknya.
Sulit ku katakan agar kau memihak padaku Tumblr, tapi akan jauh lebih sulit untuk meyakinkan manusia mengenai keberpihakan. Mereka lantas pergi, meninggalkan dan tersenyum sinis. Baiklah, bagian itu hanya praduga ku saja.
Aku sedang dalam ruang hampa, boleh kubilang demikian. Sosok pelindung dan pengayom tempatku menggantungkan segala bahagia pada akhirnya mulai goyah juga. Iya, Si Mas ku.
Jika mungkin akan kau ingat kembali pada tulisan ku terakhir kali, aku berusaha menyalahkan diriku untuk memahami bahwa ini semua adalah kewajaran, hingga berlarut dan menjelma kebiasaan. Renggang dan jauh, itu hasilnya.
Betapa tamak diriku, menginginkan segalanya untuk berpihak padaku. Tapi bukankah memang seperti itu wujud seharusnya?
Aku benci harus mengatakan ini, tapi apakah manusia memang harus sejahat itu? Aku bahkan tidak bisa membuktikan apapun untuk mencari pembelaan. Tindakan ku sama sekali tidak ada harganya. Jika ku ingat kembali tawaran kawanku untuk menyudahi kedatangan masa lalu si Mas sejak jauh hari lalu, mungkin rasa patah hari ini tidak akan terjadi. Bolehkah menyalahkan diri sendiri karena menjadi terlalu lembut? Apa ini benar salahku?
Wanita itu datang lagi, mengetuk pintu rumah Si Mas dengan segala dalih bahwa hal itu tidak ditujukan dengan alasan khusus. Apakah memaklumi harus selalu menjadi kewajiban ku? Apa aku bahkan tak boleh sedikitpun merasa marah saat hatiku lelah berkecamuk dan tertahan?
Jika boleh ku sombongkan diriku, saat puluhan manusia ku tanyai bentuk sikap seperti apa yang harus ku lalui? Semuanya menyuruhku untuk bertindak tegas, memarahi dan meneriaki. Tapi ku pilih untuk diam, mengamati dan memahami. Untuk waktu yang berulang terjadi, hingga rasanya aku begitu diremehkan olehnya. Hal ini begitu melukai ku.
Aku tidak menangis karena ketakutan bahwa Si Mas akan direbutnya. Aku menangis untuk segala tindak lemah lembut yang menjadi bumerang bersisi tajam berputar ke arahku. Aku menangis untuk segala resah dan cemas yang hanya berujung penindasan dan disudutkan tanpa canggung. Aku menangis, karena tak ku temukan pembelaan dari segala patah yang mengais.
"Bukankah manusia akan dihargai saat tahu cara mengahargai manusia lain?"
Fsd-
July, 18th 2019
04.25 a.m
Sebelum fajar, dan kokok jantan bising-
0 notes
fitrisyukri · 6 years ago
Text
Sepertinya ini akan menjadi persoalan rumit jika hanya ku pendam terus menerus. Lebih baik menuliskannya disini.
Pada diriku yang merasakan sebuah perubahan signifikan untuk waktu belakangan ini, seperti merasa sendirian. Ku ingatkan pula pada diriku bahwa hal ini berlaku berulang dan menjadi siklus setiap "menstruasi" menghampiri. Aku memang selalu merasa sendirian. Atau mungkin memang sedang sendiri.
Untuk kali ini banyak hal yang ingin ku ceritakan pada Si Mas. Tentang hari yang berlalu begitu membosankan kulalui tanpa kehadirannya disisiku, aku begitu manja persoalan dirinya. Kesempatan ku untuk membicarakan sesuatu yang ringan nan menghibur menjadi sangat terkikis pada minggu ini. Ku maklumi si Mas sedang sibuk-sibuknya mendalami sebuah peran sebagai seorang karyawan, ini tidak bisa ku ganggu gugat.
Oleh sebabnya, kurasakan diriku menjadi kesepian sejadi-jadinya dengan perasaan yang suka berayun naik dan turun saat ini. Lalu tiba-tiba rasanya aku ingin menangis saja, dan itu bukan kesalahan siapa-siapa. Aku ingin didengarkan, sementara suara ku sedang diredam amat dalam. Tak bisa berkutik, ku terima diriku sejatuh ini.
Mas, boleh kubilang aku rindu masa-masa saat tak perlu ku pertimbangkan apapun saat sedang membutuhkan mu. Boleh kubilang aku rindu saat percakapan kita hanya berisi umpatan yang sama sekali tiada guna tapi terasa begitu menyenangkan. Boleh ku bilang aku hanya ingin selalu menjadi yang nomor satu di hidupmu. Tapi tidak bisa. Itu bukan hakku ataupun hakmu untuk menentukan. Ini mungkin salah satu alasan kebanyakan orang berkata, "Dunia memang kejam, nak!"
FSD
June 24th 2019
As IT Officer, si Mas
22.41 p.m
0 notes
fitrisyukri · 6 years ago
Text
"Percaya diri itu bentuknya seperti apa? Aku yang tidak cantik dan selalu dibanding-bandingkan ini, punya hak tidak untuk percaya diri?"
0 notes