Tumgik
flatshoeswoman-blog · 5 years
Text
Aku menatap jendela basah sisa hujan semalam
Hening menjadi saksi bahwa segala yang terencana tak selalu terlaksana
Bagaimana embun menggambarkan tetesan air dari mata, sebanyak yang ia bisa
Udara dingin adalah satu-satunya pemeluk paling hangat kala itu dibanding membekunya harapan dan doa-doa
Rasa getir yang bergambar di ujung jendela tak bisa lagi dilukiskan dan diganti di media lain
Hidup, katanya.
- ayunani, 2020.
2 notes · View notes
flatshoeswoman-blog · 6 years
Text
#reblog
Bertahanlah Sehari Lagi
Mungkin ini berat. Mungkin rasanya menyiksa hingga mati terasa jauh lebih baik ketimbang bertahan melewati ini semua. Aku mengerti. Aku tau ini semua terasa tidak adil. Seakan berusaha adalah percuma. Seolah tiap tenaga hanya tak lebih dari sebuah usaha untuk menahan luka lebih lama.
Namun begitulah hidup. Setiap orang akan merasakannya, dipaksa melepas apa yang begitu digenggam dengan bahagia, dipaksa ikhlas ketika sudah berjuang sekuat tenaga. Aku tau ini berat, begitu berat. Tapi percayalah, semua ini akan berlalu. Berubah jadi menjadi lebih baik.
Waktu akan menyembuhkan segalanya. Sulit memang rasanya untuk kembali percaya setelah semua kecewa. Namun biar bagaimanapun hidup akan tetap berjalan, waktu akan selalu menyembuhkan luka. Dan kelak semua akan kembali baik-baik saja.
Kau hanya butuh bertahan satu hari lagi. Setiap harinya.
Tak usah terburu-buru untuk bangkit. Pelan-pelan saja. Melangkahlah perlahan.  Tanamkan sedikit kata-kata dalam kepala bahwa terkadang ada hal-hal yang tak mungkin kita dapatkan sekeras apa pun kita telah berusaha.
Bertahanlah.
Sehari lagi.
1K notes · View notes
flatshoeswoman-blog · 6 years
Text
#reblog
Marah
Lama aku duduk terdiam memandangi layar persegi panjang dengan kursor berkedip-kedip hampa itu. Berusaha mengidentifikasi sejenis perasaan apa yang tengah eksis saat ini karena sungguh semuanya sangat tidak jelas. Momen demi momen, kode demi kode, story demi story, tetap saja tak cukup.
Kamu tahu, ini hanya bagian dari rencana kepalaku untuk melindungi hati ketika kecewa. Aku tak membencimu, sungguh. Aku hanya agak marah ketika kamu tampak lebih bahagia tanpaku. Dan aku akan terus mempertahankan amarahku–karena kurasa itu adalah balasan paling tepat untukmu–kalau bisa hingga kedamaianmu terusik.
Pernah ada hari dimana aku merasa aku telah membuat kemajuan. Bergerak jauh darimu tanpa sedikitpun merasa terluka. Tapi, sebagian hati kecil ini tak pernah bisa tahan untuk tidak memikirkanmu. Ini terlalu penting, ya kan? Jadi, bagaimana bisa kamu pergi darinya?
Lalu, aku tersadar. Aku tak menginginkan apa-apa. Aku hanya ingin sebuah permintaan maaf darimu. Maaf karena telah membuatku harus merasakan kemalangan ini. Maaf karena telah membuatku menginginkan seseorang yang aku tahu akan menyakitiku setiap kali kuingat. Maaf karena telah membuatku mengeluarkan energi ekstra untuk menjauhkanmu dari hidupku.
Jika kamu menjadi salah satu yang membaca ini, sudah, abaikan. Aku hanya ingin kamu sebatas tahu saja. Jangan pernah pikirkan lagi kecewaku, jangan pernah manjakan kesedihanku, jangan pernah berusaha untuk menjelaskan dan meluruskan pemahamanku.
Karena aku tak mau terjebak lagi dalam siklus itu; diam-diam tersenyum, berharap lagi, merasa diinginkan lagi, namun hanya untuk dikecewakan kesekian kalinya.
269 notes · View notes
flatshoeswoman-blog · 6 years
Text
#reblog
“Aku mencintaimu dari cara-cara yang mudah. Mendoakanmu contohnya.”
— (via mbeeer)
624 notes · View notes
flatshoeswoman-blog · 6 years
Text
#reblog
Luka seperti apa yang membuatmu menangis di tengah-tengah usahamu?! Sementara kamu tahu, Tuhan mencintai sebuah upaya.
296 notes · View notes
flatshoeswoman-blog · 6 years
Text
Rinduku, Habis Semalam
Rinduku habis semalam
Dikoyak sepi
Dipatahkan prasangka
Harusnya tak usah ku terka
Termakan bisikan yang tak seharusnya
Mengoyak percaya yang telah terjaga
Rinduku habis semalam
Jarak membentang
Tak luput prasangka dan dugaan
-ayunani, '18
0 notes
flatshoeswoman-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
MASIH DI SEKOLAH . . . Sudah lebih dari separuh waktu aku lewatkan untuk mengajar. Sedari pagi pukul 07.00 sampai siang menjelang sore pukul 15.00 aku masih di sini. . . Hari ini memang jam mengajar sedang padat. Hanya ada 40menit istirahat di akhir jam pelajaran. Selebihnya ya mengajar di kelas. . . Pukul 14.20, bel ganti pelajaran sudah berbunyi. Nafas yang semula patah-patah, tersambung kembali. Ku hela panjang. Bel ini menandakan aku bisa duduk barang sebentar di meja guru klinik Bahasa Indonesia. . . Rasanya sudah kering tenggorokan. Ku tenggak botol air mineral, setelah sebelumnya membeli makanan ringan di kopsis sekolah. Kunikmati jajanan ringan dan sebotol air mineral itu. Hmm~ alhamdulillah, yang awalnya perut sudah macam drum yang digebuki, kini terisi meski tak lama pasti lapar lagi haha. . . Kini, aku duduk di belakang meja, menghadap pintu dengan pemandangan rak buku dan barisan "asupan gizi" untuk murid-muridku. . . Masih di sekolah hingga pukul 16.00. Selamat Hari Senin, alhamdulillah, telah berlalu. Hehehe. . . . @30haribercerita #30haribercerita #30hbc19darisini #30hbc1920 https://www.instagram.com/p/Bs45gYIAaux/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=zwbhv2idmzmf
1 note · View note
flatshoeswoman-blog · 6 years
Text
Aku bercakap dengan Tuhanku.
“Mengapa aku patah sebelum benar-benar rebah?”
Lalu, Tuhanku menjawab.
“Ku ingin kau tahu bahwa aku cemburu melihat kau lebih mencintai ciptaanku daripada aku. Aku patahkan engkau agar kau kembali mengingat aku. Kembalilah ke pelukku maka akan Aku bawa engkau pada pelukan yang kau mau; dengan ridhoku.”
Begitu romantisnya Tuhanku.
1 note · View note
flatshoeswoman-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
U J I A N Sudah hari terakhir mereka berkutat dengan pensil dan kertas yang berisi pertanyaan. Tentu, yang namanya pertanyaan harus memeroleh jawabannya. Dalam memeroleh jawaban harus disertai dengan perjuangan. Ya, namanya berjuang selalu identik dengan kata enggan. Tidak semua manusia ingin berjuang. Sebagian lainnya justru tanpa sadar telah melakukan. Banyak rupa-rupa perjuangan. Satu diantaranya adalah B E L A J A R. Seperti yang mereka lakukan. Sebelum hari ujian datang, persiapan telah mereka lakukan. Mulai dari menghafal, mencatat, mendengarkan, hingga meminta penjelasan kepada guru mata pelajaran mereka. Hari ujian tiba, saatnya mereka mengerahkan segala kemampuan mereka. Banyak mimik muka lucu, tegang, adapula yang santai. Dua jam menunggui mereka mengerjakan rasanya seperti jatuh cinta berulang-ulang; deg-degan 😁 Semoga hasilnya baik ya, Reekkk! . . . . @30haribercerita #30hbc19 #30hbc1905 #30haribercerita https://www.instagram.com/p/BsO_wAXgZb8/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1pmp8vurza6po
0 notes
flatshoeswoman-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
SAYA JATUH CINTA. Kali ini bukan hanya dengan satu orang tetapi banyak orang. Ya, anak-anak. Dengan segala 'kerumitan' khas anak remaja yang mereka punya, saya belajar bagaimana bisa memahami, menyayangi, dan menasehati sesuai dengan porsi. Ada hal yang saya tak boleh campuri, ada hal yang harus saya luruskan, ada hal yang harus saya bagi. Saya bukan seseorang yang gampang peduli dengan orang lain, maksudnya adalah saya memegang pedoman bahwa urusan yang tidak kau bagi bukanlah urusanku. Begitu. Tetapi dengan mereka, peduli itu muncul begitu saja tanpa dikomando siapa-siapa. Saya menyayangi mereka. Jatuh cinta kali ini akan terasa berbeda karena saya membagi hati tidak hanya dengan satu orang saja, tetapi dengan banyak orang. Satu doa untuk kalian semua; semoga kelak apa yang kita bagi membawa pada posisi terbaik kita masing-masing. . . . . ❤ u fully, love! https://www.instagram.com/p/BY9N_E_HZQi/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=awem0112wwly
0 notes
flatshoeswoman-blog · 7 years
Text
Langit
Bagaimana bisa?
Seseorang yang bukan siapa-siapa
Datang dan menyapa
Kemudian merangsek dan bertahta
Pada ruang kecil dan sempit
Pada bingkaian rasa yang diiringi sakit
Awalnya; biasa saja
Meski akhirnya merupa senja
Dan aku memilih langit
Ia tetap ada
Lalu, ia bertanya,
"Mengapa kau memilih langit daripada senja?"
Sepersekian detik hening, lalu suara tak merdu milikku memecah sunyi,
"Aku memilih langit karena ia selalu ada. Tak peduli cerah atau mendung. Tak peduli bahagia atau urung. Tak peduli pula ada atau tidak bintang. Sedang senja, ia hanya datang sementara dengan indah, selepasnya ia kembali ke peraduannya."
Percakapan kami berakhir demikian, tanpa kejelasan.
- ayunani, 2018.
1 note · View note
flatshoeswoman-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Lucu ya.. Orang asing tiba-tiba bisa menjadi sangat spesial di hatimu. Sebelum kemudian ia pergi dan kini menjadi lebih asing ketimbang sebelumnya., (at Berantem Di Terminal)
1K notes · View notes
flatshoeswoman-blog · 7 years
Text
Pada akhirnya nanti, akan ada yang berhasil meyakinkanmu tentang masa depan. Bahwa di dekatnya, hidupmu akan menjadi lebih tenang. Bahwa dengannya, kau bisa membangun mimpi bersama. Bahwa bersamanya, berdakwah menjadi lebih mudah.
Mungkin ia memang tak akan pernah menjanjikanmu kebahagiaan, tetapi ia akan membuktikan bahwa ia mampu berusaha lebih demi membahagiakanmu.
Seseorang itu bisa saja berbeda sifat denganmu, karena Allah tau kau butuh penyeimbang yang dapat menggenapimu. Yang akan berjalan bersamamu tanpa membuatmu merasa rendah.
Suatu hari kau akan bersyukur karena ia telah menemukanmu dan memberanikan diri datang kepadamu. Bukan karena sesuatu yang kau miliki, bukan karena profesimu, bukan karena kecantikanmu, tapi karena Allah yang menuntun langkahnya kepadamu.
Kau harus tau bagaimana pada akhirnya ia melawan ketakutannya sendiri dan menyingkirkan segala asumsi. Sampai akhirnya ia mengetuk pintu rumahmu dan bertemu orang tuamu.
Bila ini kau alami, jangan kau persulit. Jangan mencari-cari alasan untuk mengurungkan niat baiknya tersebut. Permudahlanlah ia menjalankan ibadahnya, dan tolonglah sempurnakan separuh imannya.
Yakinlah bahwa tak ada yang lebih mengetahui kondisi dirimu selain Allah.
Bahwasanya di saat kau tidak mengharapkan siapapun, dan Ia datangkan seseorang padamu, maka Allah menganggapmu telah siap.
“Yang bikin ngga maju-maju kalau mau nikah itu terlalu banyak asumsi dan tebak-tebakan.”
-@kurniawangunadi
624 notes · View notes
flatshoeswoman-blog · 7 years
Text
Aku bercakap dengan Tuhanku.
"Mengapa aku patah sebelum benar-benar rebah?"
Lalu, Tuhanku menjawab.
"Ku ingin kau tahu bahwa aku cemburu melihat kau lebih mencintai ciptaanku daripada aku. Aku patahkan engkau agar kau kembali mengingat aku. Kembalilah ke pelukku maka akan Aku bawa engkau pada pelukan yang kau mau; dengan ridhoku."
Begitu romantisnya Tuhanku.
1 note · View note
flatshoeswoman-blog · 7 years
Quote
Kau membunuh rindu dengan menyayat inti jantungku, membuat denyut nadiku hampir terenggut oleh kisah masa lalu. Kini, kita hanya sepasang luka yang memilih untuk saling melupakan rasa sakit yang pernah tercipta.
Luka Kita (via lukakita)
259 notes · View notes
flatshoeswoman-blog · 7 years
Photo
#reblog #akubangetkan
Tumblr media
kau kekacauanku yang paling menyenangkan. gangguan paling menyebalkan yang sering kurindukan. tidak ada kau, lebih dari kehilangan-kehilangan yang pernah kudapatkan. meski ada beberapa waktu aku begitu membencimu, tidak suka dengan semuamu— ya perhatianmu, ya manjamu, ya marahmu, ya cemburu, namun tetap saja, tidak mampu aku mengubah kenyataan jika kau satu terbaik yang pernah menetap di dalam hati. - sering aku bertanya pada diri sendiri, tentang aku, tentang arti aku di hidupmu. dicintaiku, bahagiamu? disayangiku, merepotkanmu? diperhatikanku, gangguanmu? atau dicemburuiku, muakmu? - saat kau menjauh, aku memberi jarak. bukan karena tidak peduli. bahkan, di tempat yang tak tersentuh olehmu, aku selalu di sini; memperhatikanmu, mencintaimu, dan sesekali berharap, kau bisa melihat aku— seseorang yang hatinya penuh untuk mengisi segala tentangmu. - anggaplah aku gangguan terburukmu, sampai kau menemukan pernyataan; jika aku adalah gangguan menyebalkan yang kau rindukan. iya, untuk beberapa keadaan, aku harus tinggi hati, sebab untuk mencintaimu, aku tidak ingin ada dalam urutan setelah yang pertama. - jadi, sudah sejauh mana kamu pura-pura tidak membutuhkan gangguanku? - - 📷: pinterest
277 notes · View notes
flatshoeswoman-blog · 7 years
Text
#reblog
Cerpen : Cantik, Hanya Untuk Dilihat.
Beberapa waktu yang lalu, saya dan teman lama terlibat dalam sebuah diskusi. Mungkin karena tidak lama ngobrol ngalor ngidul. Diskusi kami membahas banyak hal. Salah satu hal yang kami ingat adalah tentang fenomena orang-orang yang begitu ingin menampilkan sisi-sisi pribadi dari hidupnya.
Rela menjadikan privasinya sebagai sesuatu yang umum. Rela memperlihatkan detail-detail dirinya secara total dan menjadi sesuatu yang umum. Pembahasan ini sebenarnya tentang kasus krisisnya tentang pasangan hidup ditengah-tengah kariernya yang menurutku sudah cukup. Juga usianya yang menurutku lebih dari cukup untuk masuk ke jenjang tanggungjawab yang berbeda. Dan saya sudah menikah, mungkin sebabnya pembahasan itu menjadi lebih realistis. Tidak seperti dulu, beberapa tahun yang lalu.
Salah satu katanya itu menarik, “Kalau melihat perempuan-perempuan yang hilir mudik di instagram itu, cantik-cantik sih emang, captionnya pun luar biasa bijak. Tapi buatku, mereka itu hanya untuk dilihat, tidak sampai membuatku ingin menikah dengannya.”ujarnya
Tentu jawaban ini bisa didebat, tapi aku tidak ingin mendebatnya. Apalagi itu hanya timbul dari asumsinya, tidak mengenal dengan baik dan personal siapa perempuan-perempuan yang hilir mudik di media sosialnya itu. Tapi aku lebih tertarik, sebab mengapa hal itu muncul di pikirannya.
“Entahlah. Mungkin karena gue anak ekonomi kali ya, tapi mungkin ini enggak ada hubungannya. Kalau kita berpikir secara ekonomi, ketika kita mau menjual sesuatu, katakanlah promosi. Kita akan menampilkan yang terbaik yang bisa kita jual kepada calon pembeli. Kalau kita tidak punya ini, kita punya itu. Kalau semua itu ditarik ke sisi manusia. Kita bisa melihat secara langsung, kalau kita tidak memiliki kecerdasan yang cukup, kita akan menawarkan tenaga atau kekuatan kita. Kalau kita tidak punya kekuatan juga kecerdasan, kita mungkin bisa menawarkan hal yang lain. Sampai ada yang paling ekstrem seperti menawarkan tubuhnya, organnya, bahkan bayinya untuk dijual.”
Aku berusaha menyimak, cara berpikirnya memang sedikit menarik.
“Di media sosial itu, orang tidak punya berusaha menampilkan agar menjadi punya. Manipulatif. Berusaha tampil secara fisik menarik. Entah dari tubuh, gaya hidup, makanan yang dimakan, tempat bepergiannya, dan sebagainya.”
Saya manggut-manggut.
“Dan terakhir, ketika ia tidak memiliki hal lain seperti kecerdasan atau kemampuan-kemampuan lainnya, ia akan menampilkan kecantikannya. Sebagai nilai jualnya.”
“Kesimpulannya apa?” tanyaku.
“Gue nyari yang cerdas, yang rendah hati, yang tahu adab dan menjaga diri. Dan yang seperti itu, gue tahu mereka nggak akan menawarkan dirinya melalui kecantikan diri. Dengan make up, pakaian paling anggun, sambil makan cantik di tempat hits. Karena mereka tahu dimana nilai jual mereka. Bukan di kecantikan.”
Saya manggut-manggut lagi. Dulu saya menemukan istri saya di organisasi, bukan di instagram sih.
“Dan yang seperti itu, mainannya tidak di dunia maya.” ujarnya mantab, sambil menyeruput es teh terakhirnya.
Yogyakarta, 19 September 2017 | ©kurniawangunadi
3K notes · View notes