Tumgik
flaxpetals · 1 year
Text
MRT Fatmawati
Tumblr media
Sejak bertemu denganmu, aku selalu ingin bertukar kisah atau sekadar melontarkan lelucon hambar. Kamu orang pertama yang membuatku banyak bicara dengan santainya.
Saat itu kereta MRT tak begitu penuh. Malah aku yang hatinya penuh (dan tentu saja perutku penuh). Kita lupa jika protokol kesehatan melarang kita untuk bicara di kendaraan umum. Aku tak ingat persis apa yang sedang kita bicarakan, tapi aku mengingat seorang petugas menegur sambil meminta untuk berhenti berbincang atau berbicara. Bukannya takut, kita malah lanjut berbicara lewat mata sambil tertawa di balik masker. Kelakuan konyol lainnya olehmu saat bertemu mata di kaca, kamu melambaikan tangan untuk menggodaku. Ada orang di depan kita saat itu tapi kamu terlalu bersemangat membuatku tertawa. Kamu sadar ngga kalau di depan kita ada orang? Kamu kayak lagi dadah-dadah ke mbak-mbak itu. Lalu kami hampir saja terbahak-bahak.
Ssshhhh, tanganku menempel ke ujung maskermu.
Di balik maskerku, ada senyum yang mengembang. Sesuatu yang penting akhirnya datang: cita-citaku diantar atau dijemput ke tempatku tinggal akhirnya tercapai juga! Entah mungkin sebuah harapan masa remaja, yang rumahnya jauh dan pacar pun tidak pernah sanggup antar ataupun jemput. Hari itu kamu mengantarku turun di stasiun Fatmawati. Turun dari MRT, kita belum ingin memutuskan berpisah. Aku yang ragu, dan kamu yang berusaha tidak agresif juga, kita berdua terjebak di perbincangan ke mana lagi ya?
Aku keluarkan handphoneku dan kubilang, bagaimana kalau kita gunakan teknologi untuk memutuskan akan ke mana?
Spin the wheels!
Kamu tertawa karena ideku yang akhirnya kamu akui bagus juga untuk kita yang indecisive. Aku menulis dua pilihan: pulang atau lanjut.
Pulang......
Aku agak sedikit kecewa, dan kamu pun demikian. Akhirnya kita dipisahkan oleh teknologi dan hanya bisa menahan gerutu pada semesta, namun yakin saja ada lain kali.
Aku agak canggung harus bagaimana, namun aku ingin ikuti apa kata badanku malam itu... Aku memelukmu untuk pertama kali, di stasiun MRT Fatmawati.
Sampai ketemu lagi ya.
0 notes
flaxpetals · 1 year
Text
Memulai kembali
Tumblr media
Salah satu doa dipenghujung 2022 lalu yang terpanjat: semoga aku diberikan keberanian dalam menjalani hidup ini. Melalui tulisan, langkah itu akan dimulai. Berani untuk kembali menulis adalah jalan yang akan kucoba telusuri untuk pada akhirnya aku bisa menemukan kebebasan yang selama ini kucari.
Aku ingin menulis surat cintaku pada tambatan hati yang tak kunjung tiba, masa lalu yang tak lagi sembilu, dan kisah kasih yang layarnya tak terkembang. Jika Taylor Swift bisa menulis lirik lagu, mungkin aku bisa juga membuat sesuatu. Tentu saja, aku tidak akan membocorkan perbincangan di meja makan atau obrolan setengah sadar.
Aku juga ingin memulai kembali menulis puisi-puisi manis tak bernama, atau sekadar merangkai satu-dua paragraf prosa. Sayangnya saja, aku tidak tahu alamat pos orang-orang yang ingin aku kirimi rangkaian kata. Meski demikian, semoga jejak karbon yang kutinggalkan lewat storage di halaman daring tidak akan sia-sia.
Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.
-PD
1 note · View note