Tumgik
floradanfauna · 1 year
Text
Kantong Semar : Tumbuhan Unik Karnivora Kaya Manfaat
Tumblr media
Kantong Semar adalah tumbuhan karnivora yang dikenal oleh masyarakat Indonesia karena kemampuannya untuk menangkap serangga dengan cara yang unik. Tumbuhan ini memiliki bentuk yang menarik dan mempunyai banyak khasiat dan manfaat untuk pengobatan dan keperluan lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahasnya lebih dalam termasuk bagaimana tumbuhan ini bekerja dalam menangkap serangga, ciri - ciri, manfaat dan khasiatnya bagi kesehatan, serta bagaimana cara kita dapat melestarikan keberadaan kantong semar dari kepunahan. Estimasi waktu baca: 9 menit Kantong Semar adalah salah satu jenis tumbuhan karnivora yang sebagian besar dari spesiesnya berasal dari Indonesia dan dikenal karena kemampuannya untuk menangkap serangga. Tumbuhan ini termasuk dalam keluarga Nepenthaceae dan memiliki nama ilmiah Nepenthes spp. Yang membedakannya dengan tumbuhan lain adalah adanya ciri - ciri kantung atau mangkuk yang terbentuk pada ujung daun kantong semar yang berfungsi sebagai perangkap serangga. Kantung ini berisi cairan encer yang mengandung enzim pencernaan dan asam yang sangat kuat untuk mencerna mangsa yang terperangkap di dalamnya. Kantong semar biasanya tumbuh di daerah yang lembap seperti hutan dan pegunungan di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Selain memiliki bentuk yang unik dan menarik, tumbuhan ini juga memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan manusia dalam pengobatan dan keperluan lainnya.
Kenal lebih dekat
Tumblr media
unsplash.com Kantong semar (nephenthes .spp)adalah tumbuhan karnivora yang belakangan ini popularitasnya meningkat tajam seiring mereka kerap dijadikan sebagai tanaman hias. Saat ini, tumbuhan ini juga sudah mulai banyak dibudidayakan karena meningkatnya permintaan akan tumbuhan karnivora yang unik ini. Tumbuhan yang dalam bahasa inggris dikenal dengan nama monkey cup atau tropical pitcher plants merupakan tumbuhan yang digolong dalam keluarga Nepenthaceae yang hidup menumpang pada tanaman inangnya (epifit) laiknya bunga anggrek namun pada beberapa spesies mereka tumbuh secara terestrial. Ciri - ciri kantong semar Salah satu ciri - ciri khas khusus pada tumbuhan kantong semar adalah terdapatnya kantong pada bagian ujung daun. Kantung pada tumbuhan Kantong Semar (Nepenthes spp.) merupakan organ khusus yang berfungsi sebagai perangkap untuk menangkap serangga dan hewan kecil sebagai sumber makanannya. Kantong ini terbentuk dari modifikasi daun dan biasanya memiliki bentuk menyerupai kendi dengan lubang kecil di bagian atas. Pada bagian dalamnya kantong terdapat kelenjar pencernaan yang mengandung cairan viscoelastic. Sistem perakaran pada tumbuhan "mongkey cup" ini tidaklah berperan dengan baik karena mayoritas akarnya hanya berada di permukaan tanah (dangkal) dan tidak masuk ke dalam lapisan tanah sehingga menyebabkan akar tidak mampu menyerap unsur hara secara optimal. Kekurangan akan unsur hara inilah yang menyebabkan mereka membentuk kantong pada bagian ujung daunnya yang berfungsi untuk merangkap serangga khususnya untuk memenuhi kebutuhan sumber nitrogen dan fosfor (Ellison & Gotelli, 2001). Tumbuhan kantong semar menarik mangsanya dengan berbagai cara seperti menghasilkan nektar, berwarna yang moncolok dan menghasilkan bau yang khas sehingga mendorong ketertarikan mangsanya untuk mendekati. Baca juga : Bunga melati, si puspa bangsa Indonesia. Habitat
Tumblr media
Sebagian besar spesies tumbuhan kantong semar dapat ditemui di pulau kalimantan, sumatera (Indonesia) dan Filipina. Indonesia merupakan pusat persebaran terbesar tumbuhan ini, setidaknya tercatat 85 spesies dari 117 spesies di Dunia berasal dari Indonesia yang sebagian besar persebarannya berada di pulau Kalimantan dan Sumatera. Hampir semua dari spesiesnya ditemui ditempat terbuka, lembab dengan 0 - 3000 mdpl.
Manfaat kantong semar
Seperti halnya pohon sukun, kantong semar memiliki banyak manfaat baik untuk manusia maupun untuk lingkungan. Berikut ini beberapa manfaat kantong semar : Manfaat kantong semar bagi manusia 1. Tanaman hias Kantong semar berpotensi besar menjadi tanaman hias berkat keunikannya dan variasi warnya yang beragam. Beberapa tahun belakangan ini, popularitas tumbuhan ini semakin meningkat karena sudah banyak yang merawatnya sebagai tanaman hias. Namun sayangnya, banyaknya permintaan akan kantung semar sebagai tanaman hias membuat keberadaan tumbuhan ini semakin terancam karena diambil dan dijual sebagai tanaman hias. Perlu upaya untuk budidaya untuk mempertahankan kelestarian tumbuhan eksotis ini dari kepunahan. 2. Bahan obat tradisional Seluruh bagian dari tumbuhan kantong semar mempunyai potensi sebagai bahan obat tradisional. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat disentri, sakit perut, dan mata bengkak. Selain itu, tumbuhan ini juga mempunyai aktivitas sebagai anti bakteri, anti jamur, anti diabetes dan anti malaria. Baca juga : Buah merah, obat mujarab dari timur Indonesia. Berikut ini adalah beberapa manfaat kantong semar sebagai bahan obat tradisional : - Meredakan sakit perut : Kantong semar dapat digunakan untuk meredakan sakit perut, terutama sakit perut yang disebabkan oleh gangguan pencernaan seperti maag, diare, dan sembelit. - Mengatasi infeksi saluran pernapasan : Kantong semar dapat digunakan untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan seperti pilek, batuk, dan asma. - Meningkatkan daya tahan tubuh : Kantung semar mengandung banyak senyawa yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga dapat membantu mencegah penyakit. - Menurunkan kadar gula darah : Kantung semar dapat membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh, sehingga dapat membantu mengatasi penyakit diabetes. - Mengatasi radang kulit : Kantung semar dapat digunakan untuk mengatasi radang kulit seperti eksim, dermatitis, dan jerawat. - Mengatasi nyeri sendi : Kantung semar dapat membantu mengatasi nyeri sendi seperti pada penyakit rematik. - Mengatasi gangguan tidur : Kantung semar dapat membantu mengatasi gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea. - Mengatasi kelelahan : Kantung semar dapat digunakan untuk mengatasi kelelahan dan meningkatkan energi tubuh. - Mengatasi kanker : Kantung semar mengandung senyawa yang dapat membantu mengatasi kanker, terutama kanker kulit. - Mengatasi peradangan : Kantung semar dapat digunakan untuk mengatasi peradangan seperti pada penyakit arthritis dan bursitis. Namun, sebaiknya sebelum menggunakan sebagai bahan obat tradisional, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli pengobatan tradisional untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan aman. Manfaat kantong semar bagi lingkungan Selain memiliki manfaat sebagai bahan obat tradisional, kantong semar juga memiliki manfaat bagi lingkungan. Berikut ini adalah beberapa manfaat kantong semar bagi lingkungan: - Membantu menjaga keseimbangan ekosistem : Tanaman ini adalah salah satu jenis tanaman karnivora yang membantu menjaga keseimbangan ekosistem. Tanaman ini dapat memakan serangga dan hewan kecil yang menjadi sumber makanan bagi predator lain, sehingga dapat mengendalikan populasi serangga dan hewan kecil yang berlebihan. - Memperbaiki kualitas udara : Tanaman ini juga dapat membantu memperbaiki kualitas udara. Tanaman ini mampu menyerap zat-zat berbahaya seperti gas karbon dioksida, gas nitrogen, dan gas sulfur dioksida dari udara, sehingga dapat membersihkan udara dari polusi. - Memperindah lingkungan : Tanaman ini memiliki bentuk dan warna yang indah, sehingga dapat digunakan sebagai tanaman hias untuk memperindah lingkungan. - Meningkatkan keanekaragaman hayati : Tanaman ini juga dapat membantu meningkatkan keanekaragaman hayati. Tanaman ini menjadi tempat tinggal dan sumber makanan bagi serangga dan hewan kecil lainnya, sehingga dapat membantu menjaga keberagaman jenis-jenis serangga dan hewan kecil. Dengan demikian, kantong semar merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi manusia maupun lingkungan. Tanaman ini dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem, memperbaiki kualitas udara, memperindah lingkungan, sebagai tanaman hias dan sebagai bahan obat tradisional. untuk itu penting untuk menjaga kelestarian mereka.
Status konservasi
Spesies kantong semar terancam oleh hilangnya habitat, eksploitasi oleh kolektor tanaman, dan penangkapan liar untuk perdagangan tanaman hias. Beberapa spesies telah masuk dalam daftar merah IUCN sebagai terancam punah atau rentan. Contohnya adalah Nepenthes attenboroughii yang hanya ditemukan di pegunungan Papua dan diperkirakan memiliki populasi yang sangat kecil. Nepenthes rajah, N. villosa, dan N. klossii juga termasuk spesies yang terancam. Beberapa cara dan upaya telah dilakukan untuk melestarikan kantong semar, seperti penanaman kembali habitat alami dan menghentikan pengambilan liar. Beberapa spesies juga telah berhasil dikembangbiakkan secara komersial, sehingga mengurangi tekanan pada spesies liar. Namun, status konservasi tumbuhan ini secara keseluruhan masih memprihatinkan, dan diperlukan upaya lebih lanjut untuk melindungi dan mempertahankan spesies ini dari kepunahan. Di Indonesia sendiri terdapat 59 spesies yang dilindungi berdasarkan PerMen LHK No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. Cara yang dapat kita lakukan untuk melestarikan kantong semar Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk melestarikan kantong semar: - Tidak membeli yang berasal dari penangkapan liar atau perdagangan ilegal. Hal ini akan mengurangi permintaan untuk spesies yang terancam dan memotivasi pedagang untuk tidak menangkap spesies liar. - Mendukung upaya pelestarian dan penelitian. Banyak organisasi konservasi yang bekerja untuk melindungi mereka dan habitatnya, dan sumbangan atau partisipasi dalam kegiatan mereka dapat membantu memperkuat upaya konservasi. - Tidak merusak habitat alaminya. Kita dapat membantu menjaga kelestarian spesies ini dengan tidak membuang sampah atau melakukan aktivitas yang merusak habitatnya seperti pembukaan lahan atau pembangunan. - Menanam di kebun atau taman kita. Beberapa spesies dapat dibudidayakan di rumah dan menanam spesies ini dapat membantu melestarikan tanaman ini dan juga membantu dalam penelitian dan pengembangan varietas yang dapat dijual secara legal. - Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian mereka. Kita dapat berbagi informasi dan pengetahuan tentang tumbuhan ini dengan orang lain dan mempromosikan upaya konservasi melalui media sosial atau kampanye pendidikan.
Kesimpulan
Kantong semar adalah salah satu spesies tanaman yang unik dan menarik serta mempunyai banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan, namun terancam kepunahan karena berbagai faktor seperti hilangnya habitat dan eksploitasi manusia. Diperlukan upaya yang serius dan berkelanjutan untuk melindungi dan mempertahankan spesies ini agar tidak punah. Semua orang dapat berkontribusi dan mempunyai cara untuk melestarikan kantong semar dengan cara yang sederhana seperti tidak membeli dari penangkapan liar, mendukung upaya konservasi dan penelitian, tidak merusak habitat alami, menanam di kebun atau taman, dan meningkatkan kesadaran tentang kepentingan menjaga kelestarian spesies ini. Melalui upaya yang kolaboratif, kita dapat memastikan bahwa tumbuhan dan spesies lainnya tetap terjaga dan lestari untuk generasi mendatang. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat. Read the full article
0 notes
floradanfauna · 1 year
Text
Burung Cendrawasih, Bird Of Paradise
Tumblr media
Burung cendrawasih adalah salah satu jenis burung yang sangat terkenal dengan keindahan dan keunikan bentuk tubuhnya. Burung ini memiliki banyak spesies yang tersebar di Papua, Indonesia dan beberapa pulau di sekitarnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang keunikan dan keindahan burung ini, ciri khas, habitat, serta peran penting burung cendrawasih dalam ekosistem Papua. Selain itu, kita juga akan membahas berbagai upaya konservasi yang dilakukan untuk menjaga populasi mereka agar tetap lestari di masa depan. Diharapkan artikel ini dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang burung yang dikenal dengan sebutan "bird of paradise" ini dan pentingnya menjaga keberadaannya bagi lingkungan dan keanekaragaman hayati di Papua dan Indonesia secara umum. Estimasi waktu baca: 9 menit Burung cendrawasih adalah salah satu jenis burung yang memiliki keindahan yang sangat menakjubkan. Burung ini termasuk dalam famili Paradisaeidae dan banyak ditemukan di Papua, Indonesia serta beberapa pulau di sekitarnya. Burung ini dikenal karena keindahan bulu-bulunya yang berwarna cerah dan unik, serta perilaku unik mereka yang "menari" dan bergerak dengan elegan saat melakukan tarian kawin.
Burung Cendrawasih
Tumblr media
istockphoto.com Setidaknya terdapat sekitar 42-44 spesies burung cendrawasih yang banyak dikenal dan diketahui saat ini, dengan mayoritas spesies ditemukan di wilayah Papua, Indonesia dan sekitarnya. Sedangkan sebagian kecil spesies dapat ditemui di Australia bagian timur dan Kepulauan Solomon. Baca juga : Elang jawa, garuda sang penguasa langit jawa Klasifikasi - Kerajaan: Animalia - Filum: Chordata - Kelas: Aves - Ordo: Passeriformes - Famili: Paradisaeidae - Genus: Ada beberapa genus dalam famili Paradisaeidae yang dihuni bersama dengan burung ini, termasuk Manucodia, Paradigalla, Paradisaea, dan lain-lain. Ciri khas Burung cendrawasih terkenal karena keindahan bulunya khususnya yang jantan. Mungkin inilah penyebabnya burung ini medapat julukan "bird of paradise". Secara seksual burung ini merupakan dimorfik yang memiliki ciri ciri yang jelas terlihat antara jantan dan betina. Perbedaan secara jelas terlihat dari bulu-bulu yang dimiliki antara jantan dan betina. Burung cenderawasih memiliki ukuran dan bentuk tubuh yang sangat beragam, tergantung pada spesiesnya. Beberapa spesies memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil dengan panjang sekitar 13-17 cm, sementara spesies lain dapat mencapai panjang hingga 110 cm. Namun, secara umum, mereka memiliki tubuh yang ramping dan berukuran sedang hingga besar, dengan paruh yang kuat dan kaki yang pendek dan kuat. Bulu burung cendrawasih memiliki ciri khas yang sangat menarik dan indah. Bulu-bulu mereka biasanya sangat cerah, dengan warna-warna yang mencolok dan kontras yang tajam. Bahkan beberapa spesies memiliki bulu-bulu yang berkilau dan menghasilkan efek iridescent yang sangat indah, seperti warna biru kehijauan, ungu, atau kuning. Bulu-bulu burung cendrawasih sangat penting dalam kehidupan mereka, terutama dalam upaya untuk menarik pasangan saat kawin. Burung jantan biasanya memiliki bulu yang lebih indah dan mencolok dibandingkan dengan betina, dan seringkali memperlihatkan bulu-bulu ekor yang panjang atau melakukan tarian kawin yang sangat menarik untuk menarik perhatian betina. Menari adalah salah satu kebiasaan yang sangat terkenal dari burung cenderawasih, terutama pada saat musim kawin. Burung jantan akan menampilkan gerakan-gerakan menyerupai tarian yang sangat indah dan kompleks sebagai bagian dari upaya sang jantan untuk menarik perhatian burung betina. Tarian kawin melibatkan gerakan yang kompleks dan indah, termasuk mengangkat sayap, melompat dan berguling di udara, serta bergerak dengan cara yang unik dan menarik. Beberapa spesies burung ini juga memiliki tonjolan atau hiasan lain pada paruh atau kepala, yang digunakan untuk menarik perhatian burung betina selama tarian kawin. Selain itu, burung cendrawasih juga memiliki suara yang indah dan kompleks, yang sering digunakan sebagai bagian dari tarian kawin mereka. Burung jantan akan menggunakan suara khas mereka untuk menarik perhatian burung betina dan menampilkan kemampuan vokal mereka selama tarian kawin. Menari ketika memasuki musim kawin bukan hanya sekadar pertunjukan visual dan suara yang indah, tetapi juga berfungsi sebagai mekanisme seleksi alamiah yang membantu memastikan bahwa pasangan yang dipilih memiliki kualitas genetik yang baik. Oleh karena itu, kebiasaan menari untuk menarik pasangan ini sangat penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan spesies ini. Baca juga : Burung maleo, pasangan setia dari pulau celebes.
Habitat burung cendrawasih
Burung cendrawasih hidup di hutan tropis dan subtropis di wilayah Asia Tenggara, Papua, dan Australia. Mereka sering ditemukan di hutan hujan, hutan pegunungan, dan hutan mangrove yang lembap. Habitat alamiah burung cendrawasih umumnya adalah lingkungan yang sangat kaya akan keragaman flora dan fauna. Mereka hidup di lingkungan yang memiliki pohon-pohon besar, tumbuhan merambat, dan vegetasi lain yang membentuk lapisan tajuk hutan yang tebal. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang sesuai bagi mereka untuk mencari makanan dan tempat bersarang.
Makanan
Burung cendrawasih umumnya adalah pemakan serangga, buah-buahan, dan nektar. Mereka memiliki diet yang beragam tergantung pada spesies dan habitat mereka. Beberapa spesies dari burung yang dikenal dengan bird of paradise ini, seperti contohnya burung cendrawasih merah, memakan serangga dan invertebrata kecil lainnya, seperti kupu-kupu, belalang, dan laba-laba. Burung ini juga dapat memakan buah-buahan dan nektar, terutama saat buah-buahan tersedia di habitat mereka. Burung cendrawasih adalah burung yang sangat penting bagi ekosistem hutan tropis, karena mereka berperan dalam penyerbukan dan penyebaran biji tumbuhan. Mereka juga memainkan peran penting dalam rantai makanan, sebagai mangsa bagi predator seperti ular, burung-burung besar, dan mamalia seperti kucing besar dan primata. Sayangnya, perusakan habitat alamiah burung cendrawasih oleh manusia, seperti deforestasi dan perburuan ilegal, telah mengancam sumber makanan mereka dan membuat mereka semakin terancam. Oleh karena itu, upaya konservasi dan pengelolaan habitat yang baik menjadi sangat penting untuk melindungi burung ini dan memastikan keberlangsungan hidup mereka di masa depan.
Status konservasi
Tumblr media
istockphoto.com Burung cendrawasih adalah salah satu kelompok burung yang paling terancam di dunia, dengan banyak spesies terancam punah atau dalam status rentan. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), sekitar 70% dari total 43 spesies mereka terancam punah. Ancaman utama adalah hilangnya habitat alamiah mereka, yang terjadi karena deforestasi dan penggundulan hutan oleh manusia. Selain itu, perburuan dan perdagangan ilegal juga menyebabkan jumlah populasi mereka semakin berkurang. Beberapa spesies dari bird of paradise, seperti burung cendrawasih kecil dan paruh-sabit, bahkan telah dikategorikan sebagai kritis terancam punah oleh IUCN. Sementara itu, spesies lainnya, seperti burung cendrawasih rajawali telah ditetapkan sebagai rentan. Upaya konservasi yang dilakukan untuk melindungi burung ini meliputi pengelolaan habitat alamiah dari burung cendrawasih perlindungan dari perburuan dan perdagangan ilegal, serta pengembangan program pemuliaan untuk membantu meningkatkan populasi burung cendrawasih di penangkaran. Program-program ini bertujuan untuk memastikan keberlangsungan hidup dari burung ini di alam liar dan menjaga keanekaragaman hayati hutan tropis di seluruh dunia. Baca juga : Harimau sumatera, nasib tragis sang raja hutan sumatera.
Upaya konservasi
Upaya konservasi melibatkan berbagai strategi dan tindakan yang ditujukan untuk memastikan kelangsungan hidup mereka dan menjaga keberlangsungan habitat alamiah burung cendrawasih. Berikut adalah beberapa upaya konservasi yang dilakukan untuk menjaga kelestarian mereka: 1. Pengelolaan Habitat Alamiah Upaya konservasi terpenting adalah memastikan habitat alamiah mereka terjaga. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghentikan deforestasi dan penggundulan hutan, mengembangkan taman nasional dan kawasan lindung untuk melindungi habitat burung cendrawasih, serta mempromosikan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. 2. Pemulihan Habitat Beberapa spesies yang terancam punah dapat diambil tindakan pemulihan habitatnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanam kembali pohon-pohon yang hilang atau mengembangkan kawasan hutan buatan yang menyerupai habitat alamiah burung cendrawasih. 3. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat Pendidikan dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk mempromosikan upaya konservasi. Hal ini meliputi kampanye sosial dan edukasi, serta program pelatihan bagi petugas konservasi dan masyarakat setempat. 4. Perlindungan dari Perburuan dan Perdagangan Ilegal Perburuan dan perdagangan ilegal adalah ancaman besar bagi bird of paradise. Upaya konservasi harus dilakukan dengan cara menegakkan hukum dan mengembangkan program pemantauan untuk mencegah kegiatan perburuan dan perdagangan ilegal. 5. Penangkaran dan Pemuliaan Program penangkaran dan pemuliaan di penangkaran dapat membantu meningkatkan populasi mereka dan melindungi spesies yang terancam punah. Namun, upaya ini tidak boleh dijadikan sebagai pengganti usaha konservasi habitat alamiahnya. Dengan melakukan upaya konservasi tersebut, diharapkan dapat membantu menjaga keberlangsungan hidup burung cendrawasih dan menjaga keanekaragaman hayati di hutan tropis di seluruh dunia.
Apa yg bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian burung cendrawasih?
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga kelestarian burung cendrawasih, di antaranya : - Dukung program konservasi burung cendrawasih. Kamu dapat mendukung program konservasi mereka dengan memberikan donasi atau menjadi relawan pada organisasi konservasi yang peduli terhadap kelangsungan hidup dan kelestarian dari burung ini. - Edukasi diri sendiri dan orang lain. Kamu dapat mengedukasi diri sendiri dan orang lain mengenai pentingnya menjaga kelestarian dan cara-cara untuk melindungi mereka. Ini dapat dilakukan dengan cara membaca literatur terkait, mengikuti seminar atau workshop, dan membagikan informasi tersebut pada orang lain. - Hindari pembelian produk ilegal yang terbuat dari burung cendrawasih. Kamu dapat membantu melindungi mereka dengan tidak membeli produk yang terbuat dari burung ini, seperti bulu, bagian tubuh yang diawetkan dll. - Jangan memelihara burung cendrawasih di rumah. Habitat mereka bukanlah di dalam kandang, dengan memelihara mereka di dalam kandang alih-alih menjaga kelestarian mereka malah menjadi ancaman bagi populasi mereka di habitat aslinya. Hal ini disebabkan karena semakin banyak memelihara dan mencari burung cendrawasih untuk menjadi hewan peliharaan maka perburuan ilegal terhadap mereka akan meningkat karena nilai ekonomis mereka yang tinggi. Oleh karena itu, jangan memelihara mereka di rumah. - Dukung kebijakan dan undang-undang yang melindungi burung cendrawasih. Dukung kebijakan dan undang-undang yang melindungi mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memilih para pemimpin yang peduli terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati, serta mengajukan keluhan pada pihak berwenang jika kamu menemukan aktivitas ilegal yang berkaitan dengan burung ini. Sudah saatnya kepedulian pemimpin terhadap kelestarian dan flora dan fauna di Indonesia menjadi salah satu penilaian terhadap kandidat pemimpin yang terpilih. Dengan menjaga kelestarian burung cendrawasih, kita juga membantu menjaga kelestarian ekosistem hutan tropis dan memastikan keberlangsungan hidup spesies lain yang ada di dalamnya. Save cendrawasih.. Read the full article
0 notes
floradanfauna · 1 year
Text
Bunga Bangkai Raksasa, Semua Yang Perlu Kamu Tahu
Tumblr media
Bunga bangkai raksasa atau titan arum adalah salah satu tumbuhan paling unik dan menarik di dunia. Walaupun memiliki nama yang terkesan menyeramkan, bunga ini sebenarnya sangat menakjubkan dan menarik untuk dipelajari dan dikenal lebih dalam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang tumbuhan yang satu ini, dari asal-usul, ciri - ciri, habitat dan persebaran hingga bagaimana bunga bangkai raksasa (amorphophallus titanum) ini mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Mari kita mulai dengan mengenalnya lebih jauh.. Estimasi waktu baca: 10 menit Bunga bangkai raksasa atau yang dikenal juga denga titan arum adalah salah satu tumbuhan paling unik dan menarik di dunia. Tumbuhan ini terkenal karena memiliki bunga tunggal terbesar di dunia yang bisa tumbuh hingga mencapai 6 meter tingginya dan aroma yang sangat khas yang menyerupai bau bangkai atau daging busuk. Sehingga nama bangkai pun melekat pada mereka. Tidak hanya itu, tumbuhan ini juga dikenal karena keunikan morfologi dan siklus hidupnya yang unik, serta peran pentingnya dalam ekosistem hutan hujan Sumatra.
Tumblr media
Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum) dan padma raksasa (rafflesia arnoldii) kerap dikaitkan satu sama yang lainnya. Bunga bangkai raksasa sering disalah artikan sebagai rafflesia arnoldii, padahal keduanya berbeda. Mungkin hal ini disebabkan persamaan mereka dalam hal ukuran mereka yang raksasa dan sama-sama mengeluarkan bau khas bangkai. Bau bangkai ini, pada dasarnya bertujuan untuk mengundang hewan-hewan serangga, dan kumbang yang akan membantu penyerbukan mereka. Selengkapnya tentang padma raksasa dan perbedaan keduanya baca : Padma raksasa, si puspa langka Indonesia.
Kenal lebih dekat
Mungkin kamu pernah mendengar tanaman yang sempat populer di Indonesia beberapa tahun yang lalu yaitu tanaman porang atau juga pernah mendengar suweg dan iles-iles. Bunga bangkai raksasa merupakan tumbuhan yang berasal dari genus yang sama dengan mereka semua yaitu Amorphophallus namun berbeda spesies. Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanium) merupakan tumbuhan yang tergolong keluarga talas-talasan (araceae). Berikut ini klasfikasi ilmiah secara lengkapnya : - Kingdom: Plantae - Subkingdom: Tracheobionta - Superdivisi: Spermatophyta - Divisi: Magnoliophyta - Kelas: Liliopsida - Subkelas: Arecidae - Ordo: Alismatales - Famili: Araceae (suku talas-talasan) - Genus: Amorphophallus - Spesies: Amorphophallus titanum Ciri - ciri bunga bangkai raksasa Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum) : Bunga bangkai raksasa memiliki ukuran infloresensi (susunan bunga) yang sangat besar. Tingginya dapat mencapai 6 meter dan lebarnya dapat mencapai 2 meter. Hal ini menjadikan bunga titan arum sebagai bunga tunggal terbesar di dunia. Namun, perlu dicatat bahwa ukuran bunga dapat bervariasi dan tidak selalu mencapai ukuran maksimum yang disebutkan di atas. Ciri - ciri bunga bangkai raksasa berikutnya terletak pada aroma bunganya. Aroma bunganya sangat kuat dan khas, menyerupai bau bangkai atau daging busuk. Bau ini dimaksudkan untuk menarik serangga penyerbuk, seperti kumbang dan lalat daging, yang biasanya memakan bangkai atau daging busuk sebagai sumber makanan. Bunga titan arum menghasilkan aroma yang kuat dan tidak sedap ini melalui zat kimia yang disebut trimethylamine, yang terdapat pada bunga dan spadix (struktur bunga kecil dalam bunga besar) yang tersembunyi di dalam bractea (struktur seperti daun yang menutupi spadix). Aroma bunganya sangat intens dan dapat tercium dalam radius hingga 800 meter dari bunga tersebut. Namun, beberapa orang juga menganggap aromanya unik dan menarik, sehingga bunga ini juga menjadi daya tarik wisata dan kebun botani di seluruh dunia.
Tumblr media
Ciri - ciri berikutnya adalah bentuk bunga bangkai raksasa menyerupai lonceng besar atau corong, dengan ujung yang melengkung dan bergerigi. Bagian dalam bunga terdiri dari struktur bernama spadix, yang terdiri dari bunga-bunga kecil yang tertutup oleh struktur yang menyerupai daun yang disebut bractea. Bractea ini melingkupi spadix dan berwarna hijau kecoklatan. Bagian bawah bunga berbentuk mangkuk atau cawan yang dalamnya mengeluarkan aroma busuk yang khas, sedangkan bagian atasnya menyerupai tutup lonceng yang terbuka. Warna bagian bawah bunga biasanya merah tua kecoklatan, dan biasanya lebih besar dari bagian atas bunga. Ukuran dan bentuk bunga yang besar dan unik menjadikannya sebagai salah satu spesies bunga yang paling menarik dan menjadi objek penelitian dan perhatian di seluruh dunia. Bunga bangkai Amorphophallus titanum hanya mekar sekali setiap beberapa tahun. Biasanya, pembungaan terjadi setelah tumbuhan mencapai usia sekitar 7 hingga 10 tahun dan hanya berlangsung selama satu atau dua hari.
Asal usul
Bunga bangkai raksasa atau Amorphophallus titanum berasal dari wilayah hutan hujan Sumatra dan Bengkulu di Indonesia. Bunga ini pertama kali ditemukan dan dideskripsikan pada tahun 1878 oleh ahli botani Italia, Odoardo Beccari, yang menemukan spesies ini di hutan Bengkulu. Namun, baru pada tahun 1901 bunga ini mekar di kebun botani Kew Gardens di London, Inggris, dan menjadi perbincangan di seluruh dunia. Sejak saat itu, bunga bangkai Amorphophallus titanum menjadi objek penelitian dan perhatian di seluruh dunia, dan banyak kebun botani di seluruh dunia mencoba menumbuhkan dan melestarikan spesies ini. Meskipun bunga titan arum hanya tumbuh di habitat alami tertentu di Sumatra dan Bengkulu, spesies ini juga dapat ditemukan di kebun botani dan sering dipamerkan dalam acara khusus di seluruh dunia.
Habitat
Bunga bangkai raksasa adalah flora endemik di Indonesia khususnya hutan hujan tropis di Sumatra. Spesies ini tumbuh di daerah dataran rendah dan lembap, di tanah yang kaya akan nutrisi. Bunga bangkai raksasa biasanya tumbuh di bawah kanopi pohon-pohon besar dan mendapat cukup cahaya matahari yang terfilter. Tanah tempat tumbuhnya bunga ini memiliki kadar air yang tinggi, tetapi juga memiliki drainase yang baik untuk mencegah akar dari pembusukan. Baca juga : Flora Endemik Indonesia.
Persebaran
Bunga bangkai raksasa atau Amorphophallus titanum hanya ditemukan di daerah tertentu di Sumatra dan Bengkulu, Indonesia. Secara alami, spesies ini tersebar terbatas dan hanya dapat ditemukan di hutan-hutan dataran rendah di wilayah tersebut. Meskipun demikian, bunga titan arum juga dibudidayakan dan dipamerkan di kebun botani dan pusat penelitian di seluruh dunia. Banyak kebun botani dan institusi penelitian di luar Indonesia yang menanam bunga bangkai raksasa untuk tujuan penelitian dan pameran. Beberapa institusi terkemuka yang memiliki koleksi bunga ini adalah Kebun Raya Bogor di Indonesia, Royal Botanic Gardens di Kew, Inggris, New York Botanical Garden, dan Chicago Botanic Garden di Amerika Serikat. Tanaman bunga yang dibudidayakan ini diharapkan dapat membantu melestarikan spesies yang terancam punah ini dan memperkaya pengetahuan tentang tanaman langka dan eksotis.
Perkembang biakan
Tumblr media
Bunga bangkai raksasa memiliki cara perkembang biakan yang unik dan kompleks. Spesies ini dapat berkembang biak melalui dua cara yaitu generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan generatif terjadi melalui pembuahan. Bunga betina memiliki putik yang panjang dan tebal yang berada di bagian tengah bunga. Sementara itu, bunga jantan memiliki benang sari yang pendek dan berbentuk kerucut yang terletak di sekitar pangkal putik. Pembuahan terjadi ketika serbuk sari yang dihasilkan oleh bunga jantan melekat pada stigma atau ujung putik bunga betina. Pembuahan membutuhkan kondisi lingkungan yang spesifik dan biasanya hanya terjadi di alam bebas. Sedangkan perkembangbiakan vegetatif dilakukan melalui pembentukan umbi. Umbi adalah organ yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan yang diproduksi oleh tanaman. Umbi tumbuhan ini bisa sangat besar, bahkan mencapai ukuran lebih dari satu meter dan beratnya bisa mencapai ratusan kilogram. Umbi ini dapat dipotong dan ditanam untuk menumbuhkan tanaman baru. Namun, perkembangbiakan bunga bangkai raksasa melalui cara generatif dan vegetatif membutuhkan perawatan yang sangat khusus dan kondisi lingkungan yang tepat, sehingga proses perkembangbiakan ini tidak mudah dilakukan. Oleh karena itu, perbanyakan bunga bangkai raksasa masih menjadi tantangan dan masalah utama dalam upaya konservasi dan pelestariannya.
Ancaman dan upaya konservasi
Habitat bunga bangkai raksasa semakin terancam karena perusakan habitat dan penebangan hutan di Sumatra dan Bengkulu. Kehilangan habitat ini mengancam kelangsungan hidup spesies ini, yang menjadi semakin langka dan terancam punah. Karena itu, upaya konservasi dan pelestarian habitat alaminya sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di masa depan. Selain itu, upaya untuk menanam bunga titan arum di kebun botani dan pusat penelitian juga penting untuk mempelajari dan melestarikan spesies ini. Bunga bangkai raksasa atau Amorphophallus titanum dianggap sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Ada beberapa ancaman utama yang mengancam kelangsungan hidup spesies ini, di antaranya adalah: - Penggundulan hutan : Bunga bangkai Amorphophallus titanum tumbuh di hutan dataran rendah di Sumatra dan Bengkulu, Indonesia. Penggundulan hutan yang terjadi di daerah tersebut mengurangi habitat alami spesies ini. - Perburuan liar : Umbi dari tumbuhan ini yang besar dan langka sering diburu oleh penduduk setempat untuk dijual sebagai tanaman hias atau untuk dimakan. - Perubahan iklim : Perubahan iklim dan pola cuaca yang tidak biasa dapat memengaruhi siklus hidup bunga ini dan mengganggu pola perkembangbiakan alaminya. Untuk melindungi spesies ini dari kepunahan, banyak upaya konservasi yang dilakukan, termasuk: - Penanaman kembali hutan : Upaya untuk mengembalikan hutan yang telah hilang atau rusak di habitat aslinya, sehingga memberikan kembali habitat alami bagi spesies ini. - Pendidikan dan kesadaran masyarakat : Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi dan perlindungan bunga ini, sehingga bisa membantu mengurangi perburuan liar dan mengurangi pengambilan umbi secara berlebihan. - Penelitian dan konservasi in-situ dan ex-situ : Upaya untuk mengembangkan teknologi yang dapat membantu perkembangbiakan bunga titan arum baik di habitat aslinya (in-situ) maupun di luar habitat aslinya (ex-situ) seperti dalam kebun botani dan pusat penelitian. Hal ini diharapkan dapat membantu melestarikan spesies ini dan memperkaya pengetahuan tentang tanaman langka dan eksotis. Dengan upaya-upaya konservasi yang tepat, diharapkan bunga bangkai raksasa dapat terus hidup dan menjadi simbol keanekaragaman hayati Indonesia yang mempesona.
Kesimpulan
Dikenal dengan ukurannya yang besar dan aroma yang sangat kuat, bunga bangkai raksasa merupakan keajaiban alam yang sangat eksotis dan menakjubkan. Namun, spesies ini juga rentan terhadap kepunahan karena beberapa ancaman seperti penggundulan hutan dan perburuan liar. Oleh karena itu, diperlukan upaya konservasi yang tepat untuk menjaga kelangsungan hidup spesies ini. Melalui penanaman kembali hutan, pendidikan dan kesadaran masyarakat, serta penelitian dan konservasi in-situ dan ex-situ, diharapkan spesies bunga ini dapat terus hidup dan tetap menjadi keajaiban alam yang mengagumkan. Itulah artikel tentang bunga endemik dari Indonesia ini, dari asal-usul, ciri - ciri, habitat dan persebaran hingga bagaimana bunga bangkai raksasa ini mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Terima kasih sudah berkunjung, semoga dapat menambah wawasan untuk kita semua. Mari kita jaga keanekaragaman hayati Indonesia dan dunia dengan menjaga keberlangsungan hidup spesies-spesies seperti bunga bangkai raksasa. Read the full article
1 note · View note
floradanfauna · 1 year
Text
Burung Maleo, Pasangan Setia Dari Pulau Celebes
Tumblr media
Burung maleo adalah salah satu jenis satwa yang berasal dari pulau Sulawesi, Indonesia. Sayangnya, burung yang terkenal setia dengan pasangannya ini terancam punah. Di artikel ini kamu akan diajak mengenal lebih dekat baik dari ciri-ciri, habitat, makanan sampai status konservasi dari burung maleo. Diharapkan dengan artikel ini kita akan lebih mengenal dengan burung dan turut menjaga kelestariannya dari hal yang terkecil yang dapat kita lakukan. Estimasi waktu baca: 7 menit
Kenal lebih dekat burung maleo
Burung maleo (Macrocephalon maleo) adalah spesies burung yang berasal dari pulau Sulawesi, Indonesia. Mereka adalah hewan endemik dari pulau Sulawesi dan pulau buton. Mereka merupakan satu-satunya anggota genus Macrocephalon. Yang dalam bahasa Yunani "makros" berarti besar dan "kephalon" yang berarti kepala. - Kingdom: Animalia - Filum: Chordata - Kelas: Aves - Ordo: Galliformes - Famili: Megapodiidae - Genus: Macrocephalon - Species: Macrocephalon maleo Ciri-ciri burung maleo
Tumblr media
Burung Maleo memiliki ukuran tubuh yang cukup besar dengan panjang tubuh mencapai sekitar 55-60 cm dan berat tubuhnya dapat mencapai 1-2 kg. Bulu yang khas berwarna kecoklatan dengan garis-garis putih dan hitam pada bagian ekor dan sayapnya. Pada bagian bawah berwarna salmon kemerahan. Burung ini memiliki paruh yang besar dan kuat, yang berwarna oranye kemerahan. Mereka memiliki jambul pada bagian kepala yang menjuntai ke belakang. Telur burung berukuran besar + 5 kali lebih besar dari ukuran telur ayam. Salah satu ciri-ciri yang cukup unik dari burung maleo adalah mereka tidak membuat sarang dan mengerami telurnya laiknya burung pada umumnya, mereka menetaskan telur-telurnya di dalam lubang-lubang tanah atau pasir yang dihasilkan dari aktivitas vulkanik. Setelah bertelur induknya tidak mengerami telur-telurnya dan akan meninggalkan telurnya. Kemudian, telur akan di inkubasi dengan bantuan panas bumi dan matahari. Setelah menetas, anak-anak burung ini akan berusaha menembus pasir yang mengubur mereka. Proses ini merupakan suatu proses yang melelahkan bagi anak-anak burung dan dapat memakan waktu dua hari lamanya. Ciri-ciri burung maleo lainnya yang cukup unika adalah setelah keluar anak-anak burung akan dapat langsung berlari bahkan terbang menuju hutan dimana habitat mereka berada. Anak-anak burung ini mempunyai bulu yang lengkap ketika baru menetas. Anak-anak burung mempunyai kepala berwarna kecoklatan dan lebih pucat dengan jambul pendek berwarna coklat kehitaman dan bagian atas berwarna coklat. Anak-anak muda ini dapat langsung mandiri dan mampu mencari makan sendiri serta harus mampu mempertahankan diri dari para predator. Baca juga : Elang jawa, sang penguasa langit jawa. Reproduksi
Tumblr media
Burung maleo adalah hewan monogami yang hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya. Mereka akan saling menjaga satu sama lain. Mereka berkembang biak sepanjang tahun, tetapi puncak musim kawin akan bervariasi tergantung lokasi di mana mereka hidup. Ketika bersiap untuk bertelur, sang betina, ditemani oleh pasangannya, akan meninggalkan hutan Sulawesi untuk mencari tempat berkembang biak pesisir pantai. Betina dapat bertelur antara 8-12 butir telur dalam setahun. Setelah tempat yang optimal dipilih, mereka menggali lubang yang dalam dan bertelur di dalamnya. Setelah telur diletakkan, induknya mengubur telur dengan aman di pasir, terkadang menutupi pasir dengan kotoran lain untuk menyamarkan lubang dengan lebih baik. Sebelum telur menetas, sang jantan bertugas menjaga lubang tempat telur berada. Selama masa inkubasi, jantan akan mengatur suhu lubang dengan memindahkan pasir atau daun kering dan mengecek telur-telur secara berkala. Burung Maleo juga dikenal memiliki kebiasaan berkumpul untuk bersama-sama menetaskan telur di satu lubang yang sama. Hal ini dikenal sebagai communal nesting. Para jantan akan bersaing untuk memikat betina dan memiliki kesempatan untuk menetaskan telur bersama-sama. Baca juga : Burung cendrawasih, bird of paradise. Habitat burung maleo Burung Maleo (Macrocephalon maleo) adalah burung endemik yang berasal dari pulau Sulawesi dan Kepulauan buton, Indonesia. Mereka hidup di hutan-hutan tropis dataran rendah, hutan-hutan pegunungan dan hutan mangrove di daerah pantai. Pada umumnya mereka tidak terdapat pada ketinggian melebihi 1.000 meter dan biasanya ditemukan di perbukitan dataran rendah atau hutan hujan. Lokasi bersarang yang ideal meliputi tepi sungai, tepi danau, dan daerah pesisir pulau. Habita burung maleo biasanya ditemukan di hutan dataran rendah di Sulawesi. Mereka dapat ditemukan di bawah kanopi hutan, di tepi sungai, dan di sekitar wilayah pertanian. Mereka terkadang juga dapat ditemukan di hutan pegunungan Sulawesi yang lebih tinggi. Mereka hidup di daerah yang lebih dingin dan lembap dengan vegetasi yang lebih beragam. Selain itu, Beberapa populasi mereka dapat ditemukan di hutan mangrove di Sulawesi Utara. Hutan mangrove memberikan tempat yang cocok untuk berkembang biak dan mencari makanan. Baca juga : Satwa endemik Indonesia. Makanan Burung maleo memiliki makanan yang beragam tergantung pada kondisi lingkungan di sekitarnya. Makanan utama mereka adalah buah-buahan, biji-bijian, dan serangga. Namun, pada saat musim kawin, mereka juga membutuhkan asupan protein yang tinggi. Biasanya mereka akan mencari makanan di daerah-daerah terbuka seperti padang rumput atau hutan yang jarang pepohonan.
Status konservasi
Burung maleo yang berasal dari pulau Sulawesi ini termasuk dalam kategori terancam punah (critical endangered) menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan terdaftar sebagai apendiks I CITES. Pada tahun 2005 diperkirakan hanya sekitar 4000-7000 pasangan dewasa yang hidup di alam liar dan terus mengalami penurunan akibat hilangnya habitat alaminya dan perburuan yang tidak terkontrol. Ancaman terbesar bagi hewan ini adalah hilangnya habitat burung maleo akibat penebangan hutan dan konversi lahan menjadi perkebunan atau pemukiman manusia. Selain itu, perburuan ilegal oleh manusia juga menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup spesies ini. Upaya konservasi untuk menjaga kelestaraian termasuk peningkatan pemahaman tentang spesies ini dan keberadaannya di masyarakat lokal, pengawetan habitat alami burung maleo, serta pengaturan perburuan secara terkontrol. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa inisiatif konservasi juga dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan organisasi non-pemerintah untuk memperkuat upaya perlindungan mereka dan habitatnya. Baca juga : Anoa pegunungan dan anoa dataran rendah.
Upaya konservasi
Beberapa upaya konservasi yang perlu dilakukan dan telah dilakukan untuk melindungi burung maleo antara lain : - Penetapan kawasan konservasi seperti Taman Nasional Lore Lindu dan Kawasan Suaka Margasatwa Nantu sebagai habitat alami burung maleo dan pengamanan kawasan tersebut dari aktivitas manusia yang merusak. - Kampanye penyuluhan dan pendidikan tentang pentingnya burung maleo dan habitat alaminya di kalangan masyarakat lokal dan pelajar untuk meningkatkan kesadaran tentang konservasi. - Penegakan hukum untuk mencegah perburuan ilegal dan pengaturan perburuan secara terkontrol untuk mengurangi pengambilan burung dari habitat alaminya. - Penelitian dan pemantauan terhadap populasi burung maleo dan kondisi habitatnya untuk membantu memahami spesies ini dan menentukan upaya konservasi yang efektif. - Pembuatan taman untuk memelihara burung-burung maleo yang dirawat dan dilepaskan kembali ke alam untuk memperkuat populasi alaminya. - Kerjasama dengan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan untuk mengembangkan program konservasi dan pemberdayaan ekonomi berbasis konservasi untuk meningkatkan keberlanjutan upaya konservasi. Upaya konservasi ini perlu terus dilakukan secara berkelanjutan dan terkoordinasi untuk memastikan kelangsungan hidup mereka dan habitatnya. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga artikel ini dapat menambah wawasan kita terhadapat burung yang menjadi satwa endemik dari pulau Sulawesi, Indonesia ini. - Read the full article
0 notes
floradanfauna · 1 year
Text
Buah Matoa, Si Manis Dari Bumi Cendrawasih
Tumblr media
Buah matoa adalah buah khas yang berasal dari pulau Papua. Buah ini selain selain memiliki rasa yang manis dan aroma yang khas ternyata juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Di artikel ini, akan mengajak kamu lebih mengenal lebih dekat dengan tanaman buah asal Papua ini, dari manfaat sampai morfologi sampai manfaat pohon buah matoa. Estimasi waktu baca: 7 menit Berbicara tentang pulau Papua memang tidak akan pernah habisnya. Pulau yang merupakan pulau terbesar kedua setelah greenland ini, tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah nan eksotis seperti raja ampat dan lembah baliem saja tetapi juga memiliki budaya yang kaya dan beragam dengan lebih dari 250 kelompok etnis yang berbeda tinggal di pulau ini dan menjaga adat dan tradisi mereka yang unik. Tidak hanya dari sisi keindahan alam dan budaya, tetapi Papua juga memiliki juga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, termasuk beberapa spesies langka seperti burung cenderawasih. Papua memang kaya akan keanekaragaman hayati seperti flora dan fauna, bahkan diantaranya merupakan hewan endemik pulau tersebut seperti buah merah. Selain buah merah ada satu lagi tanaman buah yang khas dari papua, yaitu pohon buah matoa.
Kenal lebih dekat
Pohon buah matoa (Pometia pinnata) adalah salah satu jenis flora yang tumbuh di Indonesia, khususnya di wilayah Papua dan Papua Barat. Buah ini biasanya berbentuk bulat dan berukuran sedang, dengan kulit yang keras dan berwarna hijau kecokelatan. Dagingnya berwarna putih atau kekuningan, lembut, dan memiliki rasa yang manis serta aroma yang khas. Buah matoa biasanya dimakan segar atau diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti es krim, minuman, atau bahan kue. Selain itu, biji matoa juga dapat dimakan dan memiliki rasa yang mirip dengan kacang polong. Pohon buah matoa biasanya tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut. Pohon ini membutuhkan banyak sinar matahari dan tanah yang subur untuk dapat tumbuh dengan baik. Matoa juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, sehingga banyak petani di Papua yang mengembangkan pohon ini sebagai sumber penghasilan. Morfologi
Tumblr media
matoa tree in the garden (istockphoto.com) Pohon buah matoa (Pometia pinnata) memiliki karakteristik fisik yang khas, di antaranya adalah sebagai berikut : - Bentuk pohon : Pohonnya memiliki bentuk yang tinggi dan tegak, dengan cabang yang menjulang ke segala arah. Pohon ini dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 30-40 meter. - Batang : Batang pohon berbentuk lurus dan kuat, dengan kulit yang kasar dan berwarna cokelat keabu-abuan. Batang ini dapat mencapai diameter hingga 1 meter. - Daun : Daun matoa berbentuk bulat telur atau oval, dengan tepi daun yang rata dan permukaan daun yang halus. Daun ini dapat mencapai panjang hingga 30 cm. - Bunga : Bunganya tumbuh dalam tandan, dengan kelopak yang berwarna hijau kekuningan dan mahkota yang berwarna putih kekuningan. Bunga ini memiliki aroma yang harum dan biasanya mekar pada bulan mei hingga agustus. - Buah : Buah matoa berbentuk bulat dan berukuran sedang, dengan kulit yang keras dan berwarna hijau kecokelatan. Daging buah berwarna putih atau kekuningan, lembut, dan memiliki rasa yang manis serta sedikit asam. - Biji : Biji matoa berbentuk bulat pipih dan berwarna cokelat. Biji ini dapat dimakan dan memiliki rasa yang mirip dengan kacang polong. Taksonomi Pohon buah matoa termasuk dalam keluarga Sapindaceae, yang juga mencakup beberapa jenis pohon buah lainnya seperti lengkeng, rambutan, dan nangka. Berikut adalah taksonomi atau klasifikasi ilmiah dari matoa (Pometia pinnata): - Kingdom: Plantae - Subkingdom: Tracheobionta - Superdivisi: Spermatophyta - Divisi: Magnoliophyta - Kelas: Magnoliopsida - Ordo: Sapindales - Famili: Sapindaceae - Genus: Pometia - Spesies: Pometia pinnata Habitat Habitat alami pohon buah matoa (Pometia pinnata) adalah daerah tropis yang lembap khususnya hutan hujan tropis wilayah papua. Tanaman matoa merupakan flora khas dari papua, tetapi meskipun begitu mereka juga dapat ditemukan di maluku dan wilayah indonesia bagian timur lainnya. Mereka tumbuh subur di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan yang cukup tinggi, sekitar 1.500 - 3.000 mm per tahun. Selain itu, tumbuhan ini membutuhkan banyak sinar matahari dan tanah yang subur untuk tumbuh dengan baik. Di Indonesia, pohon buah matoa biasanya ditemukan di wilayah Papua dan Papua Barat. Mereka sering ditanam di kebun atau pekarangan oleh masyarakat setempat sebagai sumber penghasilan. Selain itu, mereka juga ditemukan di hutan alami di wilayah tersebut. Pohon matoa juga dapat tumbuh di luar habitat aslinya jika kondisi lingkungan memungkinkan, namun membutuhkan perawatan dan penanganan yang tepat. Jadi, secara umum, pohon buah matoa tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki iklim tropis yang lembap, dengan curah hujan yang cukup tinggi, banyak sinar matahari, dan tanah yang subur. Baca juga : Flora encemik Indonesia.
Manfaat pohon buah matoa
Manfaat pohon dan buah matoa dapat dibagi menjadi 2 manfaat, yaitu manfaat buah matoa untuk kesehatan tubuh dan manfaat pohon matoa untuk keseimbangan ekosistem. Berikut ini manfaat pohon dan buah matoa : Manfaat buah matoa untuk kesehatan tubuh
Tumblr media
Matoa fruits or Pometia pinnata (itockphoto.com). Buah matoa (Pometia pinnata) memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Berikut ini adalah beberapa manfaat buah matoa bagi kesehatan manusia: - Menjaga kesehatan pencernaan : Buah ini mengandung serat yang tinggi, sehingga dapat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Serat juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan mencegah terjadinya penyakit jantung. - Menjaga kesehatan kulit : Kandungan vitamin C dan antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat membantu mencegah kerusakan sel kulit akibat paparan sinar matahari, polusi, dan radikal bebas. Selain itu, kandungan vitamin C juga dapat membantu memproduksi kolagen yang diperlukan untuk menjaga kekencangan dan kelembapan kulit. - Menjaga kesehatan mata : Kandungan vitamin A yang ada sangat penting untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin A berperan dalam mempertahankan fungsi penglihatan dan mencegah terjadinya degenerasi makula. - Meningkatkan daya tahan tubuh : Kandungan antioksidan seperti flavonoid dan karotenoid yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah terjadinya berbagai penyakit, termasuk kanker dan penyakit jantung. - Meningkatkan kesehatan tulang : Kandungan kalsium dan fosfor diperlukan untuk menjaga kekuatan dan kepadatan tulang. Kedua mineral ini juga berperan dalam menjaga kesehatan gigi. - Menjaga kesehatan jantung : Buah ini juga mengandung kalium yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dengan mengatur detak jantung dan tekanan darah. Manfaat pohon buah matoa bagi ekosistem Pohon buah matoa (Pometia pinnata) memberikan manfaat ekologis bagi ekosistem di sekitarnya. Berikut ini adalah beberapa manfaatnya bagi ekosistem: - Menjaga keanekaragaman hayati : Pohon ini dapat menjadi tempat hidup dan makan bagi berbagai jenis hewan seperti burung, kupu-kupu, dan serangga. Kehadiran mereka di lingkungan sekitarnya dapat membantu menjaga keanekaragaman hayati. - Menjaga kualitas tanah : Pohon ini juga memiliki sistem perakaran yang dalam dan lebar, sehingga dapat membantu mengikat tanah dan mencegah terjadinya erosi tanah. Selain itu, daun dan ranting yang gugur dari pohon matoa juga dapat menjadi sumber nutrisi bagi tanah di sekitarnya. - Menjaga ketersediaan air : Pohon ini juga berperan dalam menjaga ketersediaan air di lingkungan sekitarnya. Daun pohon matoa dapat menyerap air hujan dan menghambat penguapan air dari tanah. Selain itu, sistem akar yang kuat dan dalam juga dapat menahan air di tanah. - Mengurangi polusi udara : Pohon buah matoa, seperti jenis pohon lainnya, dapat menyerap gas karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen. Hal ini membantu mengurangi polusi udara dan memperbaiki kualitas udara di sekitar lingkungan. - Sebagai habitat satwa liar: Pohon ini juga dapat menjadi tempat tinggal bagi satwa liar seperti burung, kadal, dan tikus. Hal ini dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Itulah beberapa manfaat pohon buah matoa bagi ekosistem di sekitarnya. Oleh karena itu, menjaga keberadaan mereka dan tentunya tanaman lainnya sangat penting dalam menjaga kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem di bumi. Read the full article
0 notes
floradanfauna · 1 year
Text
Harimau Sumatera, Nasib Tragis Sang Raja Hutan Sumatera
Tumblr media
Setelah harimau jawa dan bali sudah dinyatakan punah, harimau sumatera adalah sub spesies harimau satu-satunya yang dimiliki Indonesia saat ini. Jangan biarkan raja hutan sumatera ini mengikuti nasib tragis kedua saudaranya. Yuk kenali dan jaga kelestarian mereka di habitatnya. Artikel ini akan memperkenalkan kepada kamu ciri-ciri, habitat, populasi dan disertai gambar harimau sumatera. Estimasi waktu baca: 8 menit Harimau sumatera adalah salah salah satu dari 6 subspesies yang diakui yang ada di dunia sampai saat ini. Para ilmuwan meyakini bahwa mereka sudah ada sejak zaman prasejarah sekitar 1 juta tahun yang lalu dan mengalami evolusi secara terpisah dari harimau-harimau lainnya. Ketika pulau Sumatera terpisah dari daratan Asia, harimau yang menetap di Sumatera menjadi terisolasi dari populasi harimau di Asia Tenggara lainnya. Akibatnya, mereka mengalami adaptasi khusus terhadap lingkungan Sumatera yang berbeda, seperti hutan hujan tropis dan rawa-rawa salah satu bentuknya adaptasinya adalah ukuran tubuhnya yang kecil dibandingkan dengan ukuran subspesies harimau lainnya. Dengan ukuran tubuhnya yang kecil akan mempermudah mereka untuk hidup dan mencari mangsa di hutan-hutan tropis yang terkenal padat dan lebat. Harimau Sumatera merupakan subspesies harimau yang paling terancam punah di dunia, dan saat ini diperkirakan hanya tersisa sekitar 400 ekor di alam liar. Perlindungan terhadap harimau Sumatera dan habitatnya dianggap sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies yang langka dan unik ini. Baca juga : Burung maleo, pasangan setia dari pulau celebes.
Kenal lebih dekat
Taksonomi Harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica) termasuk dalam genus Panthera bersama dengan subspesies harimau lainnya seperti Harimau Benggala, Harimau Siberia, Harimau Indochina, dan lainnya. Namun, setiap subspesies harimau memiliki ciri-ciri morfologi dan distribusi geografis yang berbeda, yang membedakan mereka dari subspesies harimau lainnya. - Kingdom: Animalia (Hewan) - Filum: Chordata (Chordata) - Kelas: Mammalia (Mamalia) - Ordo: Carnivora (Karnivora) - Famili: Felidae (Kucing) - Genus: Panthera (Panthera) - Spesies: Panthera tigris (Harimau) - Subspesies: Panthera tigris sondaica Ciri-ciri harimau sumatera
Tumblr media
Harimau sumatera (Panthera tigris sondaica) adalah salah satu subspesies harimau yang paling kecil. Ciri-ciri harimau sumatera diantaranya adalah sebagai berikut : Panjang tubuh sekitar 1,4-2,5 meter untuk jantan dan 1,2-2,2 meter untuk betina. Berat badan jantan biasanya antara 100-140 kg, sedangkan betina biasanya antara 75-110 kg. Harimau Sumatera memiliki bulu yang tebal dan halus, dengan warna jingga kecoklatan yang lebih gelap dibandingkan subspesies harimau lainnya. Belangnya yang tebal dan hitam juga lebih rapat dan lebih lebar dibandingkan harimau lainnya. Mereka memiliki cakar yang kuat dan tajam, yang berguna untuk mencengkeram mangsa dan memanjat pohon dengan telapak kaki yang berkulit webbing, mirip seperti kaki bebek, yang memungkinkan mereka untuk berenang dengan mudah di sungai dan danau. Hewan yang termasuk dalam keluarga kucing besar ini memiliki wajah yang lebar dan tegap dengan jarak mata yang dekat, memberikan pandangan yang lebih baik saat mereka berburu. Mereka cenderung bersifat soliter dan jarang terlihat oleh manusia. Mereka juga sangat pandai dalam memanjat pohon dan berenang di sungai dan danau untuk mencari mangsa. Habitat harimau sumatera Habitat alami harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah di hutan hujan tropis yang lebat dan rawa-rawa di pulau Sumatera, Indonesia. Mereka adalah satwa endemik Indonesia, khususnya di pulau Sumatera. Mereka dapat ditemukan di kawasan hutan yang datar atau pegunungan, biasanya pada ketinggian antara 200-1.500 meter di atas permukaan laut. Baca juga : Hewan endemik Indonesia. Keberadaan hutan yang sehat dan terjaga dengan baik, yang menyediakan habitat yang baik untuk harimau sumatera dan sumber makanan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup mereka. Namun, deforestasi dan perambahan hutan di Sumatera telah mengurangi luas habitat harimau Sumatera secara signifikan, meningkatkan tekanan pada populasi harimau sumatera dan mempercepat kehilangan habitat asli harimau sumatera. Selain hutan hujan tropis dan rawa-rawa, harimau Sumatera juga dapat ditemukan di beberapa daerah yang memiliki keterkaitan dengan habitat hutan, seperti tepi sungai, lereng gunung, dan daerah aliran sungai. Namun, habitat harimau Sumatera semakin terfragmentasi dan terisolasi, sehingga mengancam kelangsungan hidup spesies ini di alam liar. Harimau Sumatera dikenal sebagai spesies yang memiliki daya jelajah yang luas di alam liar. Mereka bisa menjelajahi wilayah yang sangat luas untuk mencari makanan atau mencari pasangan untuk kawin. Secara umum, mereka memiliki daerah jelajah (home range) yang bervariasi tergantung pada jenis habitat dan ketersediaan sumber daya. Rata-rata, daerah jelajah mereka berkisar antara 25 hingga 100 km persegi, namun daerah jelajah yang lebih luas juga bisa terjadi dalam kondisi tertentu. Selain daerah jelajah, harimau sumatera juga memiliki koridor pergerakan yang digunakan untuk berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Koridor ini penting bagi kelangsungan hidup mereka karena membantu menjaga keberagaman genetik antar populasi, mencegah terjadinya isolasi genetik dan mendorong adanya pertukaran gen yang sehat. Namun, koridor pergerakan mereka semakin terputus-putus akibat deforestasi dan perambahan hutan, yang meningkatkan risiko kepunahan spesies ini. Baca juga : Burung cendrawasih, bird of paradise. Makanan
Tumblr media
Harimau Sumatera merupakan top predator di rantai makanan. Mereka memangsa berbagai jenis hewan yang ada di habitatnya, terutama seperti mamalia seperti babi hutan, rusa, kijang, tapir, dan monyet. Selain itu, mereka juga dapat memangsa burung, ikan, dan reptil dalam jumlah kecil. Pola makan mereka tergantung pada ketersediaan sumber daya dan kondisi lingkungan. Mereka dapat berburu secara sendiri-sendiri atau berkelompok tergantung pada ukuran mangsa dan kondisi lingkungan. Mereka juga mampu memangsa hewan yang jauh lebih besar daripada mereka sendiri, seperti sapi liar atau kerbau. Namun, karena habitat harimau sumatera semakin terfragmentasi dan terisolasi, ketersediaan sumber daya makanan mereka semakin menurun. Selain itu, persaingan dengan spesies lain seperti manusia dan hewan domestik juga semakin meningkat, sehingga memperburuk kondisi ketersediaan makanan bagi harimau Sumatera. Baca juga : Anoa pegunungan dan dataran rendah.
Populasi harimau sumatera
Populasi harimau sumatera dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Penyebab terbesar dari berkurangnya populasi adalah berkurangnya habitat dan perburuan liar. Berkurangngya habitat harimau sumatera menyebabkan berkurangnya daya jelajah mereka sehingga menyebabkan mereka terpaksa masuk ke kawasan pemukiman. Hal ini adalah penyebab utama adanya konfilik antara harimau dan manusia. Populasi harimau Sumatera sangat terancam punah. Saat ini, diperkirakan hanya tersisa sekitar 400 individu di alam liar. Populasi mereka mengalami penurunan yang drastis karena hilangnya habitat harimau sumatera dan perburuan ilegal.
Status konservasi
Harimau Sumatera termasuk dalam spesies yang sangat terancam punah. Menurut daftar merah IUCN, harimau Sumatera dikategorikan sebagai "Kritis" (Critically Endangered), yang artinya spesies ini menghadapi risiko kepunahan yang sangat tinggi di alam liar. Deforestasi yang terus menerus di Sumatera untuk pembukaan lahan pertanian, industri, dan pertambangan telah mengurangi luas habitat harimau sumatera secara signifikan, sehingga meningkatkan tekanan pada populasi harimau sumatera. Selain itu, perburuan untuk perdagangan ilegal juga merupakan ancaman serius bagi kelangsungan hidup spesies ini.
Upaya konservasi
Upaya konservasi harimau Sumatera di Indonesia dan dunia telah dilakukan dalam berbagai bentuk dan melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah, LSM, maupun masyarakat setempat. Beberapa upaya konservasi harimau Sumatera yang dilakukan antara lain: - Perlindungan Habitat: Membentuk dan memperluas kawasan konservasi, seperti Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman Nasional Kerinci Seblat. Selain itu, dilakukan pula upaya restorasi habitat di kawasan yang telah rusak akibat deforestasi. - Peningkatan Penegakan Hukum: Memperketat pengawasan terhadap perburuan ilegal dan perdagangan satwa liar, serta memberikan sanksi yang tegas bagi para pelaku kejahatan ini. - Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya konservasi harimau Sumatera dan peran mereka dalam menjaga kelestarian spesies ini. - Rehabilitasi dan Reintroduksi: Mengambil harimau Sumatera yang telah disita dari perdagangan ilegal dan melakukan rehabilitasi di pusat-pusat rehabilitasi, lalu melepasnya kembali ke habitat yang aman dan terlindungi. - Kolaborasi Internasional: Kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan organisasi internasional, seperti WWF dan WCS, dalam rangka meningkatkan upaya konservasi harimau Sumatera. Upaya konservasi harimau Sumatera ini diharapkan dapat memperbaiki populasi harimau Sumatera dan menjaga kelangsungan hidup spesies ini di alam liar. Namun, upaya konservasi harus terus dilakukan secara berkelanjutan dan terkoordinasi dengan baik agar hasilnya dapat maksimal. Nah, itulah semua hal yang perlu kamu tahu tentang harimau sumatera, dari ciri-ciri, habitat, populasi dengan disertai gambar harimau sumatera. Read the full article
0 notes
floradanfauna · 1 year
Text
Flora Endemik Indonesia
Tumblr media
Sebagai negara kepulauan dengan kondisi geografis yang berbeda-beda, Indonesia memiliki banyak ekosistem yang mendukung keberadaan berbagai jenis tumbuhan. Bahkan diantaranya merupakan flora endemik. Flora endemik adalah spesies tumbuhan yang terbatas pada wilayah geografis tertentu. Yuk cari tahu apa saja flora atau tumbuhan endemik Indonesia.. Estimasi waktu baca: 9 menit Kekayaan flora di Indonesia sangatlah besar dan beragam. Sebagai negara kepulauan dengan kondisi geografis yang berbeda-beda, Indonesia memiliki banyak ekosistem yang mendukung keberadaan berbagai jenis tumbuhan. Beberapa jenis ekosistem yang dapat ditemukan di Indonesia antara lain: - Hutan hujan tropis: Terdapat berbagai jenis tumbuhan yang hidup di hutan hujan tropis, seperti pohon meranti, jati, kapur, dan kelapa sawit. - Hutan mangrove: Hutan mangrove dapat ditemukan di sepanjang pesisir Indonesia dan memiliki keanekaragaman flora yang tinggi, seperti bakau, api-api, dan nipa. - Savana: Terdapat beberapa daerah di Indonesia yang memiliki savana, seperti Taman Nasional Baluran di Jawa Timur dan Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi Tengah. Beberapa tumbuhan yang dapat ditemukan di savana antara lain rumput dan pohon kelapa. - Pegunungan: Indonesia memiliki banyak pegunungan, seperti Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera dan Pegunungan Jayawijaya di Papua. Beberapa tumbuhan yang dapat ditemukan di pegunungan antara lain edelweis, rhododendron, dan anggrek. - Pulau-pulau kecil: Indonesia memiliki banyak pulau-pulau kecil yang memiliki keanekaragaman flora yang unik, seperti bunga-bungaan tropis, tumbuhan kaktus, dan pohon kelapa. Dengan banyaknya ekosistem yang mendukung tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan di wilayah geografis Indonesia. Bahkan banyak diantaranya adalah flora atau tumbuhan endemik Indonesia.
Apa itu flora endemik
Flora endemik adalah tumbuhan yang hanya dapat ditemukan di wilayah tertentu dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Dengan kata lain, flora endemik adalah spesies tumbuhan yang terbatas pada wilayah geografis tertentu dan tidak ada di tempat lain di dunia.
Jenis - jenis flora endemik Indonesia
Berikut ini beberapa contoh jenis flora atau tumbuhan endemik di Indonesia : 1. Padma raksasa (Rafflesia arnoldii)
Tumblr media
wikipedia.org Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii) adalah salah satu spesies tumbuhan endemik di Indonesia dan menjadi salah satu bunga yang paling terkenal di dunia karena ukurannya yang besar dan keunikan bentuknya. Padma Raksasa adalah bunga terbesar di dunia dengan diameter mencapai 1 meter dan berat mencapai 11 kg. Tumbuhan ini hanya dapat ditemukan di hutan-hutan tropis Sumatera. Bunga yang dinobatkan sebagai "puspa langka" ini tidak memiliki akar, batang, atau daun seperti kebanyakan tumbuhan lainnya, melainkan hanya memiliki bunga tunggal yang tumbuh dari umbi yang melekat pada akar tumbuhan inangnya. Selengkapnya baca : Padma raksasa, si puspa langka Indonesia 2. Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum)
Tumblr media
Bunga bangkai raksasa (pixabay.com) Bunga Bangkai Raksasa (Amorphophallus titanum), adalah spesies tumbuhan yang terkenal dengan ukuran bunga dan aroma busuk yang kuat. Tumbuhan ini merupakan flora endemik pulau Sumatera, Indonesia, dan dianggap sebagai salah satu bunga terbesar di dunia. Bunga bangkai raksasa dapat mencapai ketinggian hingga 3 meter dan diameter sekitar 1 meter, dengan berat hingga 75 kg. Bunga bangkai raksasa mengeluarkan aroma yang kuat dan busuk yang menyerupai daging busuk saat mekar. Aroma ini bertujuan untuk menarik serangga penyerbuk seperti lalat dan kumbang untuk membantu penyerbukan tumbuhan. Meskipun memiliki aroma yang tidak sedap, tumbuhan ini sangat populer di kalangan pengunjung kebun botani karena keunikannya. Selengkapnya baca : Bunga bangkai raksasa, semua yang perlu kamu tahu. 3. Buah merah (Pandanus conoideus)
Tumblr media
Buah Merah Papua (istockphoto.com) Buah merah (Pandanus conoideus) adalah tumbuhan endemik pulau Papua, Indonesia dan menjadi salah satu jenis buah-buahan yang populer di Indonesia. Buah merah tumbuh di pohon pandan dengan bentuk seperti buah nangka dengan kulit berwarna merah muda hingga merah kecoklatan dan berbentuk bulat atau lonjong. Buah merah mengandung pigmen merah yang disebut karotenoid, terutama beta-karotenoid, yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Beta-karotenoid berfungsi sebagai antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selengkapnya baca : Buah merah papua, obat dari ujung timur Indonesia 4. Matoa (Pometia pinnata)
Tumblr media
Matoa fruits (istockphoto.com) Matoa (Pometia pinnata) adalah flora endemik dari provinsi Papua. Pohon Matoa dapat tumbuh hingga 30 meter dengan diameter batang mencapai 60 cm. Buah Matoa berbentuk bulat kecil dengan diameter sekitar 1-3 cm dan kulit berwarna hijau ketika belum matang dan berwarna kekuningan ketika matang. Dalam kulit buah terdapat biji-biji berwarna putih dengan daging buah yang berwarna bening dan sangat segar. Buah Matoa memiliki rasa yang manis dan segar dengan tekstur yang renyah dan enak untuk dikonsumsi langsung atau dijadikan bahan untuk makanan dan minuman. Buah Matoa mengandung banyak nutrisi seperti vitamin C, vitamin A, dan serat yang baik untuk kesehatan tubuh. Selengkapnya baca : Matoa, Si Manis Dari Bumi Cendrawasih. 5. Kantung semar (Nepenthes spp.)
Tumblr media
unsplash.com Kantung Semar (Nepenthes spp.) adalah juga flora endemik di Indonesia. Tumbuhan ini dikenal karena memiliki perangkap berbentuk kantung yang digunakan untuk menangkap dan mencerna serangga dan hewan kecil lainnya. Kantung Semar terdiri dari daun yang dimodifikasi dan membentuk kantung atau "bekas" di ujungnya yang berisi cairan pencernaan. Kantung Semar memiliki banyak spesies yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Setiap spesies memiliki karakteristik kantung yang unik dan berbeda-beda, tergantung pada lingkungan dan kondisi tempat tumbuhnya. Selengkapnya baca : Kantong semar, tumbuhan unik kaya manfaat. 6. Sukun (Artocarpus altilis)
Tumblr media
pixabay.com Sukun (Artocarpus altilis) adalah tumbuhan endemik Indonesia. Tumbuhan ini telah lama dibudidayakan oleh manusia dan menjadi salah satu sumber pangan yang penting di daerah tropis. Buah sukun berbentuk bulat dan besar, dengan kulit berwarna hijau ketika belum matang dan berwarna hijau kekuningan ketika matang. Dalam buah terdapat biji-biji berukuran kecil yang dilapisi oleh daging buah yang lembut, manis, dan kaya akan nutrisi. Sukun memiliki nilai ekonomi yang penting di Indonesia dan telah menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat. Selain sebagai sumber pangan, pohon sukun juga digunakan sebagai bahan bangunan, kayu bakar, dan obat-obatan tradisional. Selengkapnya baca : Pohon sukun, banyak manfaat yang mulai ditinggalkan. 7. Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah salah satu jenis anggrek yang merupakan flora endemik dari Indonesia khususnya pulau Kalimantan. Anggrek hitam juga dikenal dengan nama lain yaitu "anggrek tebu". Nama "anggrek hitam" sebenarnya agak menyesatkan, karena warna bunga anggrek ini sebenarnya bukanlah hitam, melainkan coklat keunguan atau merah tua yang sangat gelap sehingga terlihat seperti hitam. 8. Pohon palahlar (Dipterocarpus littoralis Blume) Pohon palahlar (Dipterocarpus littoralis Blume) merupakan tumbuhan endemik di Indonesia khususnya pulau Nusa Kambangan. Pohon palahlar dapat mencapai ketinggian hingga 50 m dengan diameter lebih dari 1,5 m. Kayu dari pohon palahlar kerap kali dimanfaatkan sebagai bahan bangunan berkualitas tinggi. Oleh karena itu, saat ini pohon palahlar terancam punah akibat dari penebangan secara masif dan tanpa mempertimbangkan kelestarian kedepannya. 9. Pohon cendana (Santalum album) Pohon cendana (Santalum album) adalah sejenis pohon yang memiliki kayu beraroma harum dan sering digunakan untuk keperluan industri kosmetik, obat-obatan, dupa, minyak wangi, dan berbagai produk kecantikan. Terdapat dua jenis pohon cendana yaitu pohon cendana merah dan putih. Yang merupakan flora endemik dari Indonesia khususnya Nusa Tenggara Timur. Pohon cendana memiliki batang yang ramping dan menjulang tinggi, dengan cabang-cabang yang menyirip dan dedaunan yang kecil dan rapat. Bunganya kecil dan tidak terlalu mencolok, tetapi kayu dari pohon cendana yang berwarna coklat kekuningan dengan serat halus menjadi daya tarik utama. Kayu cendana memiliki aroma yang khas dan sangat tahan lama, sehingga sering digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat minyak wangi, kosmetik, sabun, dan produk kecantikan lainnya. 10. Sawo kecik (Manilkara kauki) Sawo kecik (Manilkara kauki) merupakan tumbuhan endemik dari pulau Jawa, Indonesia. Sawo kecik memiliki nama lain seperti sawo jawa, sawo laut, sawo nilam, dan sawo matahari. Sawo kecik termasuk dalam keluarga Sapotaceae, sama seperti sawo manila (Manilkara zapota). Sawo kecik memiliki kandungan nutrisi seperti serat, vitamin C, vitamin A, kalsium, dan zat besi yang baik untuk kesehatan. Pohon sawo kecik memiliki daun yang lebar dan hijau, dengan buah berbentuk bulat atau oval, berdiameter sekitar 3-5 cm, dengan kulit buah yang halus dan berwarna hijau kekuningan hingga kuning. Daging buah sawo kecik berwarna putih atau merah kecoklatan, bertekstur lembut dan manis. Buah sawo kecik umumnya dimakan segar sebagai buah-buahan, tetapi juga dapat dijadikan bahan untuk pembuatan jeli, selai, es krim, dan minuman. Selain itu, kayu sawo kecik juga sering digunakan sebagai bahan konstruksi dan pembuatan perabot. Itu adalah hanyalah beberapa contoh flora atau tumbuhan endemik Indonesia. Sayangnya sebagian dari tumbuhan tersebut kini terancam punah atau ada yang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat. Read the full article
0 notes
floradanfauna · 2 years
Text
Hewan Endemik Indonesia
Tumblr media
Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk satwa. Bahkan banyak diantaranya adalah hewan endemik. Yuk kenali apa saja contoh fauna atau satwa endemik Indonesia, supaya kita semakin bangga dan turut menjaga kelestarian hewan endemik Indonesia yang menjadi harta karun tak ternilai bangsa kita. Estimasi waktu baca: 13 menit Hewan endemik adalah hewan yang hanya dapat ditemukan di wilayah geografis tertentu dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Endemisme bisa terjadi di tingkat global, regional, atau lokal. Di Indonesia, terdapat banyak spesies hewan endemik, karena Indonesia memiliki banyak pulau dan topografi yang beragam, serta berada di daerah tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati. Karena keunikan dan kelangkaannya, banyak hewan endemik di Indonesia dilindungi oleh undang-undang dan harus dijaga agar tidak punah. Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk keanekaragaman satwa. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, terdapat sekitar 515 jenis mamalia, 1.600 jenis burung, 627 jenis reptil, 500 jenis amfibi, 17.504 jenis ikan, dan ribuan jenis serangga yang dapat ditemukan di Indonesia. Jumlah ini masih dapat bertambah karena masih banyak spesies yang belum ditemukan atau dideskripsikan secara ilmiah. Masih dari data yang sama, setidaknya terdapat 583 spesies hewan endemik di Indonesia. Namun, sayangnya beberapa spesies satwa di Indonesia terancam punah karena perburuan liar, perusakan habitat, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, perlu upaya konservasi dan perlindungan yang serius untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati di Indonesia. Karena apabila hewan atau fauna endemik di Indonesia ini punah maka punah juga keberadaannya di dunia. Baca juga : Flora endemik Indonesia Berikut ini hanya sebagian contoh fauna atau hewan endemik di Indonesia yang setidaknya menurut kami dapat mewakili hewan-hewan endemik Indonesia lainnya.
1. Komodo (Varanus komodoensis)
Tumblr media
Varanus komodoensis (unsplash.com) Hewan komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies kadal terbesar dan terberat yang masih hidup di dunia. Hewan ini hanya dapat ditemukan di beberapa pulau kecil di Indonesia, terutama di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami. Hewan komodo memiliki ciri fisik yang khas, seperti tubuh besar dan berotot, kulit kasar berwarna abu-abu kecoklatan, serta ekor yang panjang dan kuat. Mereka juga memiliki gigi-gigi yang tajam dan bisa mematikan, yang digunakan untuk menangkap dan memakan mangsa, seperti kambing, rusa, dan babi liar. Hewan komodo juga terkenal karena kemampuan mereka sebagai predator yang tangguh. Mereka memiliki kemampuan untuk mendeteksi bau darah yang lemah dari jarak jauh, sehingga mereka dapat menemukan mangsa yang terluka atau mati dengan mudah. Selain itu, hewan komodo juga memiliki bisa yang sangat mematikan, yang berasal dari kelenjar mereka dan dapat menyebabkan kerusakan organ dan gangguan sistem saraf pada mangsa mereka. Selengkapnya baca : Komodo, hewan purba kebanggaan Indonesia.
2. Ikan siluk merah (Scleropagus Formosus)
Tumblr media
Asian Arowana fish Ikan arwana super red atau siluk merah adalah salah satu dari beberapa jenis ikan arwana. Ikan siluk merah merupakan fauna atau hewan endemik Indonesia khususnya  Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Ikan ini dikenal karena warna merah cerah yang sangat menonjol pada sisik-sisiknya, dan karena itu, ikan ini juga sering disebut sebagai "arwana merah". Ikan arwana super red merupakan ikan air tawar yang hidup di sungai-sungai dan danau-danau. Selain warna merah cerah yang menarik, ikan arwana super red juga memiliki bentuk tubuh yang indah dan gerakan yang elegan di dalam air sehingga sering dipelihara sebagai ikan hias dalam akuarium.. Ikan arwana super red termasuk jenis ikan yang mahal dan bernilai tinggi, terutama bagi para kolektor ikan hias. Namun, karena statusnya sebagai ikan yang dilindungi, sekarang ini lebih disarankan untuk memilih ikan arwana dari hasil budidaya yang legal dan bertanggung jawab. Selengkapnya baca : Siluk merah, ikan purba endemik nusantara.
3. Elang jawa (Nisaetus bartelsi)
Tumblr media
Asian eagle portrait of eagle captivity in Indonesia, West Java. Burung elang jawa (Nisaetus bartelsi) salah satu spesies burung elang yang endemik di pulau Jawa, Indonesia. Burung ini kerap dikaitkan sebagai burung garuda yang menjadi lambang negara Indonesia karena mempunyai jambul di bagian kepalanya laiknya burung garudanya yang digambarkan juga mempunyai jambul di bagian kepalanya. Meskipun menurut beberapa sumber, burung garuda adalah hewan mitologi kendaraan atau wahana dewa wisnu.. Burung Burung elang jawa memiliki ukuran tubuh sedang dengan panjang sekitar 60-70 cm dan berat sekitar 1-1,5 kg. Bulu-bulunya kecoklatan dengan bercak-bercak putih pada kepala, leher, dan dada, serta ekor yang terpanjang di antara burung elang di Indonesia. Burung ini termasuk ke dalam kategori hampir terancam (near threatened) oleh IUCN karena populasinya terus menurun akibat hilangnya habitat alaminya dan perburuan yang berlebihan. Selengkapnya baca : Elang jawa, garuda sang penguasa langit jawa.
4. Cendrawasih (Paradisaeidae)
Burung cendrawasih atau dalam bahasa ilmiah disebut Paradisaeidae, adalah keluarga fauna endemik Indonesia. Burung yang dalam bahasa inggris dikenal dengan nama bird of paradise ini hanya ditemukan di Papua dan sekitarnya, termasuk Kepulauan Maluku dan timur Australia. Burung cendrawasih dianggap sebagai salah satu burung yang paling indah di dunia, sehingga seringkali menjadi buruan bagi para kolektor dan juga sebagai salah satu daya tarik wisata alam. Keluarga burung cendrawasih terdiri dari sekitar 42 spesies, dengan beberapa spesies memiliki bulu yang sangat indah dan warna-warni, serta dilengkapi dengan pita sayap yang panjang, bulu-bulu leher yang khas, atau hiasan kepala yang menarik. Beberapa spesies cendrawasih yang terkenal antara lain Burung Cendrawasih Raja, Burung Cendrawasih Segera, Burung Cendrawasih Paruh Kait, Burung Cendrawasih Superb, dan Burung Cendrawasih Magnificent. Selengkapnya baca : Burung cendrawasih, bird of paradise.
5. Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae)
Tumblr media
Harimau Sumatera (pixabay.com) Harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica) merupakan salah satu dari enam subspesies harimau yang masih hidup di dunia. Seperti namanya, harimau sumatera adalah subspesies harimau yang merupakan hewan endemik Indonesia dan hidup di pulau Sumatera. Harimau Sumatera memiliki ciri khas berupa belang-belong yang lebih kecil dan lebih rapat dibandingkan dengan harimau yang hidup di daerah lainnya. Ukuran tubuhnya relatif kecil, dengan panjang tubuh sekitar 2,2-2,5 meter dan berat sekitar 100-140 kg untuk jantan, dan panjang tubuh sekitar 2-2,3 meter dan berat sekitar 70-90 kg untuk betina. Selengkapnya baca : Harimau sumatera, nasib tragis sang raja hutan sumatera.
6. Orang utan
Orang utan adalah primata besar yang hidup di hutan tropis. Di indonesia sendiri terdapat 3 spesies orang utan yaitu orang utan Sumatera (Pongo abelii), orang utan Kalimantan atau Borneo (Pongo pygmaeus), dan yang terakhir yang baru saja ditetapkan sebagai spesies baru pada tahun 2017 lalu orang utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis). Ketiga-tiganya adalah fauna atau hewan endemik Indonesia yang namanya diambil dari pulau habitat asli dimana ketiga orang utan hidup. Nama "orangutan" berasal dari bahasa Melayu dan berarti "orang hutan". Orangutan memiliki tubuh yang besar dan kuat, dengan lengan yang panjang dan kuat sehingga memudahkan mereka untuk bergelantungan dari satu pohon ke pohon lainnya. Orangutan adalah hewan yang terancam punah karena hilangnya habitat alaminya akibat deforestasi, perburuan, dan perambahan hutan untuk keperluan manusia.
7. Anoa (Bubalus sp.)
Anoa atau dikenal juga sebagai sapi hutan kecil (Bubalus sp.), adalah contoh hewan mamalia yang endemik dan hanya dapat ditemukan di Pulau Sulawesi, Indonesia. Anoa terbagi menjadi dua spesies, yaitu anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) dan anoa pegunungan (Bubalus quarlesi). Anoa dataran rendah hidup di dataran rendah dan hutan rawa-rawa, sedangkan anoa pegunungan hidup di daerah pegunungan yang lebih tinggi. Anoa memiliki tubuh yang kecil dan ramping, dengan tinggi sekitar 70-80 cm di bahu dan berat sekitar 150-300 kg. Walaupun demikian, anoa merupakan hewan yang sangat kuat dan memiliki tanduk yang sangat tajam untuk melindungi diri dari predator. Anoa termasuk ke dalam kategori hewan yang dilindungi karena populasinya semakin menurun akibat hilangnya habitat alaminya, perburuan liar, dan perdagangan satwa ilegal.
8. Maleo (Macrocephalon maleo)
Tumblr media
Satu lagi contoh fauna atau hewan endemik Indonesia yang berasal dari pulau Sulawesi antara lain burung maleo. Maleo atau Maleo Kecil (Macrocephalon maleo) adalah salah satu jenis burung unik yang endemik dan hanya dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Burung ini memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, dengan panjang sekitar 55 cm dan berat sekitar 500-700 gram. Burung Maleo memiliki bulu hitam dan coklat, paruh panjang yang berwarna kuning, serta kaki yang kuat dan panjang. Burung Maleo terkenal dengan kebiasaannya dalam bertelur. Burung betina akan mencari lokasi yang cocok untuk membuat sarang, kemudian menggali lubang di dalam tanah dan meletakkan telurnya di sana. Telur-telur tersebut kemudian akan ditutupi dan dibiarkan menetas secara alami dengan panas yang dihasilkan oleh aktivitas geothermal bawah tanah. Setelah menetas, anak burung Maleo langsung mandiri dan dapat mencari makan sendiri. Selengkapnya baca : Burung maleo, pasangan setia dari pulau celebes.
9. Badak jawa (Rhinoceros sondaicus)
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) adalah spesies badak yang hanya dapat ditemukan di pulau Jawa, Indonesia. Mereka memiliki kulit abu-abu kecoklatan dan memiliki satu atau dua tanduk yang terdiri dari keratin yang tumbuh dari hidung mereka. Badak Jawa adalah salah satu hewan yang paling langka di dunia dan terancam punah karena berbagai faktor seperti hilangnya habitat alaminya, perburuan ilegal, dan konflik dengan manusia. Saat ini, perkiraan populasi badak Jawa hanya sekitar 72 individu di alam liar.
10. Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus)
Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) adalah subspesies gajah yang hanya ditemukan di pulau Sumatera, Indonesia. Mereka memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari subspesies gajah lainnya dan memiliki telinga yang lebih kecil dan bulat. Gajah Sumatera memiliki kulit abu-abu tua dan sedikit rambut di bagian punggungnya. Gajah Sumatera juga memiliki ciri khas bertaring, meskipun betina mungkin tidak memiliki taring yang sebesar jantan. Populasi gajah Sumatera saat ini terancam punah karena berbagai ancaman, termasuk hilangnya habitat alami mereka, perburuan ilegal, dan konflik dengan manusia. Saat ini, perkiraan populasi gajah Sumatera hanya sekitar 2400 individu di alam liar. Untuk melindungi spesies ini, banyak upaya konservasi dan perlindungan telah dilakukan di Indonesia dan di seluruh dunia.
11. Jalak bali (Leucopsar rothschildi)
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah burung yang endemik di Pulau Bali, Indonesia. Burung ini memiliki warna putih bersih dengan sayap dan ekor hitam serta memiliki paruh yang berwarna biru pucat. Jalak Bali merupakan burung pemakan biji-bijian, buah-buahan, serangga, dan invertebrata kecil lainnya. Jalak Bali merupakan salah satu spesies burung yang terancam punah dan menjadi salah satu burung nasional Indonesia. Nasib burung jalak bali hampr sama dengan bunga anggrek bulan, yang sudah sangat sulit ditemui di habitat aslinya tetapi banyak ditemui di rumah-rumah pecinta burung kicau. Penangkar burung jalak bali saat ini cukup banyak hal ini dikarenakan jalak bali cukup banyak digemari oleh para pecinta burung kicau lantaran kicauannya yang merdu dan bulu-bulunya yang indah.
12. Bekantan (Nasalis larvatus)
Bekantan atau (Nasalis larvatus) atau dalam bahas inggris dikenal dengan nama proboscis monkey adalah spesies monyet yang hanya ditemukan di pulau Kalimantan, Indonesia. Hewan ini memiliki ciri khas yaitu hidung yang panjang dan lebar, yang hanya dimiliki oleh jantan dewasa. Hidung bekantan jantan dapat mencapai panjang hingga 7 inci (18 cm). Hewan bekantan memiliki bulu yang tebal dan berwarna coklat keabuan, dengan perut dan bagian bawah kaki yang berwarna merah jambu. Hewan bekantan adalah hewan yang arboreal, yang berarti mereka hidup di atas pohon dan jarang turun ke tanah. Mereka memakan daun, buah-buahan, dan serangga.
13. Kuskus
Kuskus adalah hewan mamalia berkantung (marsupialia) yang tergolong kedalam famili phalangeridae. Meskipun tidak sepenuhnya kuskus merupakan contoh hewan atau fauna endemik indonesia tetapi 4 dari 6 dari spesies kuskus adalah hewan endemik Indonesia khususnya Indonesia bagian timur seperti Papua, Maluku, dan Sulawesi. Kuskus memiliki bulu yang lembut dan tebal, dengan warna yang bervariasi antara abu-abu, coklat, dan hitam. Mereka memiliki ekor yang panjang dan tebal, yang dapat digunakan sebagai alat perlekatan saat berada di atas cabang pohon. Kuskus juga memiliki kaki yang kuat dan cakar yang panjang untuk membantu mereka memanjat dan bergerak di atas cabang pohon. Hewan kuskus adalah hewan herbivora, yang memakan daun, buah, dan bunga. Kuskus aktif di malam hari dan menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon. Hewan ini memiliki kemampuan untuk melompat hingga 4 meter dari satu pohon ke pohon yang lainnya.
14. Tarsius kerdil (pygmy tarsier) 
Hewan tarsius kerdil adalah sejenis primata kecil yang hanya ditemukan di Indonesia, terutama di Sulawesi, Togian, dan Banggai. Tarsius kerdil adalah salah satu dari sekitar 13 spesies tarsius yang dikenal. Tarsius kerdil memiliki ukuran tubuh yang kecil, hanya sekitar 10 cm hingga 12,5 cm, dengan berat sekitar 70 gram. Mereka memiliki mata yang besar dan tidak dapat bergerak, tetapi dapat memutar kepala hingga 180 derajat untuk melihat ke segala arah. Kaki dan jari-jari tarsius kerdil sangat panjang dan ramping, sehingga mereka dapat melompat dari satu cabang pohon ke cabang pohon yang lain dengan mudah. Mereka juga memiliki telinga yang besar dan sensitif yang membantu mereka mendengar suara-suara kecil dari serangga yang menjadi makanannya. Tarsius kerdil adalah hewan nokturnal yang aktif di malam hari dan tidur di siang hari. Mereka memakan serangga kecil dan hewan-hewan lain yang dapat ditemukan di pohon seperti kupu-kupu, belalang, dan burung-burung kecil. Hewan-hewan tersebut di atas merupakan sedikit contoh fauna atau hewan endemik Indonesia. Masih banyak lagi contoh hewan endemik Indonesia lainnya. Sayangnya, hampir semuanya kini keberadaannya di alam liar terancam punah. Hewan-hewan endemik ini sangat penting untuk dilestarikan karena keberadaan mereka memberikan manfaat ekologis dan juga menjadi bagian penting dari identitas dan kekayaan budaya Indonesia. Oleh karena itu, upaya konservasi dan perlindungan terhadap hewan-hewan endemik Indonesia perlu terus dilakukan. Beberapa upaya konservasi yang dilakukan meliputi perlindungan habitat alami mereka, pengawasan terhadap perburuan dan peredaran ilegal, dan kampanye edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia. Terima kasih sudah berkunjung dan salam lestari hewan endemik Indonesia!!! Read the full article
0 notes
floradanfauna · 2 years
Text
Buah Merah Papua, Obat Dari Ujung Timur Indonesia
Tumblr media
Tanah Indonesia tidak hanya ditumbuhi oleh tanaman yang mempunyai keindahan, keunikan dan pesonanya saja tetapi juga ditumbuhi oleh banyak tanaman yang ternyata mempunyai manfaat dan khasiat untuk kesehatan tubuh kita. Salah satunya adalah buah merah papua. Artikel ini akan membawa kamu menjelajah tanah papua untuk mencari tahu apa saja manfaat dan khasiat buah merah yang berasal dari pulau Papua ini. Yuk langsung kita simak.. Estimasi waktu baca: 6 menit Tanah papua memang kaya dengan keanekaragaman flora dan fauna. Salah satu tanaman buah yang menjadi kebanggaan masyarakat papua adalah buah merah. Buah ini sendiri memiliki banyak sekali nama tergantung daerahnya. Buah yang kerap dikenal dengan nama kuansu ini, bagi masyarakat papua nugini dikenal dengan nama marita (Stone 1992, Jebb 1991), tawi di wamena papua (Murningsih 1992) dan red fruit dalam bahasa Inggris. Baca juga : 3 bunga nasional Indonesia Keberadaan tanaman ini memiliki arti penting bagi masyarakat papua karena kegunaan, manfaat dan khasiat yang ada pada tanaman buah merah. Pemanfaatan tanaman yang memiliki kulit buah berwarna merah ini oleh penduduk setempat sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Buah ini sering dikonsumsi sebagai bahan obat-obatan tradisional, sebagai bahan pangan maupun sebagai pakan ternak seperti babi sedangkan daunnya sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar anyaman. Saat ini sudah banyak dilakukan kajian-kajian terhadap buah ini, banyaknya manfaat dan khasiat buah merah papua karena di dapati banyaknya kandungan senyawa kimia yang baik bagi kesehatan tubuh.
Buah merah papua
Buah merah atau yang dikenal dengan nama red fruit memiliki nama latin Pandanus conoideus. Tanaman ini masuk ke dalam golongan pandan-pandanan (pandanaceae), hal ini juga jelas terlihat dari bentuk tanaman dan daun yang menyerupai tanaman pandan yang biasa kita gunakan sebagai penyedap makanan pada umumnya. Tanaman ini merupakan tanaman endemik di pulau papua. Meskipun, sekarang tanaman ini sudah mulai banyak di budidayakan di luar provinsi Papua seperti Maluku, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan dan Jawa karena mengingat tingginya nilai ekonomis dari buah ini. Tanaman ini dapat berumur hingga 10 tahun dan mulai berbuah pada umur 3-5 tahun yang dapat dapat dipanen setelah 3-4 bulan. Baca juga : Flora endemik Indonesia Klasifikasi Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Subkelas : Monocotyledonae Ordo : Pandanales Famili : Pandanaceae Genus : Pandanus Spesies : Pandanus conoideus Lam. Ciri-ciri tanaman dan buah merah papua
Tumblr media
Ciri-ciri fisik tanaman sangat tergantung pada kultivar tanaman buah merah papua itu sendiri. Setidaknya pada tahun 2016 di Kebun Raya Biologi Wamena (KBRW) terdapat 30 jenis kulitivar. Kultivar pada umumnya dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk dan warna buah. Kultivar yang paling populer karena memiliki ukuran dan kandungan minyak yang banyak adalah Maler, Bergum, Wona dan Wesi. Secara umum ciri tanaman buah merah papua adalah sebagai berikut : Tanaman buah merah hidup berkelompok (rumpun) dengan jumlah tanaman 12-30 per rumpun dengan tinggi tanaman 2-3,5 m. Batang tanaman berwarna coklat berbentuk bulat dengan permukaan berduri. Tanaman ini tumbuh secara vertikal dengan percabangan 2-4 buah dan memiliki tekstur batang yang keras. Akar tanaman ini adalah akar tunjang 0,20-3,50 m yang berbentuk bulat dan berduri pada permukaannya dengan lingkar akar 6-20 cm. Warna akar coklat dan bercak-bercak putih. Daun tanaman berbentuk meruncing lazimnya tanaman pandan-pandanan dengan ukuran 96 cm x 9,30 cm sampai 323 cm x 15 cm tetapi tidak mempunyai aroma khas. Pada bagian sisi daun dan bagian bawah tulang daun terdapat duri-duri. Daun tanaman mempunyai warna hijau tua, pola petulangan sejajar dan lentur. Buah merah papua berukuran 68-110 cm, diameter 10-15 cm dan berbentuk silindris dengan ujung tumpul. Ketika masih muda buah pada umumnya berwarna merah pucat dan akan berangsur-angsur semakin pekat seiring usia buah. Baca juga : Matoa, Si Manis Dari Bumi Cendrawasih.
Kandungan
Buah merah tidak hanya mempunyai kandungan seperti karbohidrat, protein dan lemak saja. Tetapi juga kaya akan beta karoten, karotenoid dan tokoferol yang baik bagi tubuh. Berikut ini tabel kandungan senyawa kimia utama yang terdapat pada buah merah papua.
Manfaat dan khasiat untuk kesehatan
Banyaknya kandungan senyawa kimia baik yang terdapat pada buah merah menyebabkan banyaknya manfaat dan khasiat dari mengonsumsi buah merah. Manfaat dan khasiat buah merah papua untuk kesehatan, di antaranya: - Meningkatkan sistem imun: Buah merah mengandung antioksidan dan vitamin C yang tinggi, sehingga dapat membantu meningkatkan sistem imun dan melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. - Menjaga kesehatan jantung: Kandungan serat, kalium, dan vitamin B pada buah merah dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung. - Menurunkan risiko kanker: Buah merah mengandung senyawa fitokimia yang dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dan mengurangi risiko kanker. - Menjaga kesehatan mata: Kandungan vitamin A pada buah merah dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mencegah masalah penglihatan seperti rabun jauh dan rabun dekat. - Meningkatkan energi dan daya tahan tubuh: Buah merah mengandung karbohidrat yang mudah dicerna oleh tubuh, sehingga dapat membantu meningkatkan energi dan daya tahan tubuh. - Meningkatkan kesehatan kulit: Kandungan vitamin C pada buah merah dapat membantu meningkatkan produksi kolagen, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah keriput. - Menjaga kesehatan tulang: Kandungan kalsium pada buah merah dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. - Menurunkan kadar gula darah: Buah merah mengandung serat yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan mencegah diabetes. - Meningkatkan metabolisme: Kandungan vitamin B pada buah merah dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu pembakaran lemak. - Meningkatkan fungsi otak: Kandungan vitamin B pada buah merah dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan meningkatkan daya ingat. Nah itulah manfaat dan khasiat buah merah papua untuk kesehatan tubuh. Tertarik mencoba? Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat. Read the full article
0 notes
floradanfauna · 2 years
Text
Elang Jawa, Garuda Sang Penguasa Langit Jawa
Tumblr media
Elang jawa memiliki tampilan yang sangat gagah didukung dengan kemampuan terbang dan penglihatan yang sangat tajam menambah keelokan burung yang menjadi simbol kebebasan ini. Namun itu semua tidaklah menggambarkan nasib keberadaannya di alam liar yang sangat memprihatinkan dan terancam kepunahan. Artikel ini berisikan semua hal yang perlu kamu dari ciri-ciri, habitat asli sampai upaya konservasi burung elang jawa. Diharapkan dengan artikel ini kita akan lebih mengenal dan menyayangi burung endemik dari pulau jawa ini. Selamat membaca.. Estimasi waktu baca: 7 menit Burung elang jawa adalah satwa endemik dari pulau jawa, mungkin inilah alasan kata "jawa" disematkan padanya. Mereka kerap di identikkan dengan burung garuda yang menjadi lambang negara Indonesia karena terdapat jambul di kepalanya sama halnya dengan burung garuda, meskipun beberapa referensi juga menyebutkan bahwa burung garuda yang menjadi lambang negara Indonesia itu merepresentasikan kendaraan atau wahana dewa wisnu. Elang jawa berdasarkan Keppres RI No. 4 Tahun 1993 telah ditetapkan sebagai Satwa Langka Indonesia. Selengkapnya baca : 3 satwa maskot negara indonesia. Hal ini dapat mencerminkan 2 hal, yaitu mereka adalah satwa endemik Indonesia dan keberadaannya saat ini sudah langka. Faktanya, saat ini keberadaan mereka memang sudah sangat sulit sekali ditemui di langit pulau jawa yang seharusnya menjadi habitat asli burung elang jawa.
Kenal Lebih Dekat Dengan Burung Elang Jawa
Tumblr media
Oleh Arif Firmansyah https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=114126098 Taksonomi Elang jawa (Nisaetus bartelsi) atau dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Javan Eagle Hawk (JHE) adalah salah spesies burung elang yang hidup di pulau jawa. Pada awal ditemukannya pada tahun 1820 oleh van hasselt dan kuhl, burung ini masih digolongkan ke dalam spesies yang sama dengan elang brontok (Nisaetus cirrhatus) karena kemiripan diantara keduanya hingga akhir abad ke 19. Baca juga : Elang, semua yang perlu kamu tahu. Kemudian pada tahun 1908, max bartels dan O.Finsch mengelompokkannya bersama sejenis elang yang berasal dari srilanka (Spizaetus kelaarti). Hingga akhirnya pada tahun 1924, seseorang bernama prof. stresemann memberi nama takson baru sebagai anak jenis elang gunung Spizaetus nipalensis. Nama tersebut disandangnya hingga tahun 1953, sampai D. Amadon mengusulkan untuk mengelompokkan ke dalam jenis tersendiri Spizaetus bartelsi dan kemudian menjadi Nisaetus bartelsi. Elang jawa termasuk ke dalam golongan famili Accipitridae dan genus Nisaetus. Accipitridae sendiri adalah salah satu dari tiga dalam ordo Accipitriformes (burung pemangsa). Accipitridae meliputi burung berukuran kecil sampai besar dan memiliki bentuk paruh yang mengait. Berikut ini pengklasifikasiannya : - Kingdom : Animalia - Filum : Chordata - Kelas : Aves - Ordo : Accipitriformes - Famili : Accipitridae - Genus : Nisaetus - Spesies : Nisaetus bartelsi Ciri-ciri elang jawa Burung elang jawa memiliki ukuran badan sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh berkisar antara 60 cm -70 cm. Ciri-ciri burung elang jawa lainnya adalah kepala berwarna coklat kemerahan dengan ciri yang cukup khas yaitu terdapat jambul di atas kepala dengan panjang + 12 cm berwarna hitan dengan bagia ujung jambul berwarna putih. Tengkuk berwarna coklat kekuningan, sehingga terlihat keemasan kalau terkena sinar matahari. Pada bagian mata tampak terlihat iris yang berwarna kuning dan kecoklatan dengan warna paruh berwarna hitam. Pada bagian punggung dan sayap burung yang ditetapkan sebagai "satwa langka" ini berwarna coklat gelap. Ciri-ciri burung elang jawa lainnya adalah warna putih pada kerongkongan dengan garis-garis berwarna hitam yang membujur pada bagian tengahnya. Sedangkan pada bagian dada berwarna kuning kecoklatan yang terdapat garis-garis yang menyerupai coret-coretan berwarna hitam dan pada bagian bawahnya menjadi lebih rapat berwarna sawo matang sampai kecoklatan. Ciri-ciri lain burung elang jawa terdapat pada kedua kakinya yang tertutupi bulu-bulu berwarna pucat keputihan yang menutupi dari tungkai hingga hampir sampai ke pangkal jari. Sedangkan bagian ekor berwarna kecoklatan dengan garis hitam dan melintang lebar sehingga tampak terlihat jelas dari bawah ekornya. Habitat asli burung elang jawa Elang jawa adalah satwa endemik dari pulau Jawa, Indonesia. Satwa endemik adalah satwa yang hidup dan menempati daerah atau wilayah tertentu. Mudahnya, satwa endemik hanya hidup dan dapat ditemui secara alami di wilayah tertentu dimana menjadi habitat aslinya. Dalam hal ini, artinya burung ini hanya dapat ditemui secara alami di pulau jawa. Habitat asli burung elang jawa menempati hutan alam dataran rendah yang menjadi areal perburuannya untuk mencari mangsa, membuat sarang dan beristirahat. Terutama dimana banyak ditemui hewan-hewan kecil yang menjadi mangsanya. Hutan alam dataran rendah pada umumnya didominasi oleh pohon-pohon strata A yang sangat cocok untuk digunakan mereka untuk membuat sarang. Pohon strata A adalah pohon yang menjulang tinggi dan memiliki ketinggian diatas 30 M. Sedangkan pohon strata B lebih banyak digunakan untuk berstirahat dan mengamati mangsaya. Pohon strata B adalah pohon dengan ketinggian antara 18 m - 30 m. Burung yang dalam bahasa inggris dikenal dengan nama javan hawk eagle ini memilki persebaran hanya terbatas di pulau jawa dari ujung barat sampai ujung timur. Tetapi saat ini persebarannya sudah sangat terbatas antara hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Makanan Elang jawa adalah top predator (apex predator) yag berada di puncak rantai makanan, dan tergolong opportunist predator yang artinya dapat memangsa apa saja yang tersedia di sekitar mereka. Mereka biasanya bertengger di pepohonan yang tinggi sambil mengintai mangsanya, penglihatan matanya yang tajam sangat membantu mereka dalam mengintai mangsanya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa "satwa langka" ini adalah opportunist predator sehingga mangsa mereka dapat sangat beragam sekali tergantung ketersediaan dan keberagaman hewan buruannya di lingkungan temmpat tinggalnya. Mangsa mereka dapat berupa burung, ular, kelinci, jelarang, ayam hutan, kadal, dll. Setelah mengintai mangsanya, burung elang jawa akan terbang menerkam mangsanya. Jika mangsanya berada d tempat terbuka mereka akan terbang menukik (ambush hunting) dan menerkam mangsanya. Namun mereka juga dapat menerkam mangsanya yang berada di celah pepohonan dengan terbang dari dahan ke dahan (perch hunting). Setelah mereka mendapatkan mangsanya biasanya mereka akan membawa hewan buruannya mereka kembali ke atas pohon kemudian mencabik-cabiknya disana.
Status konservasi
Tumblr media
Pexels.com Berdasarkan data yang dirilis oleh IUCN pada tahun 2016, burung elang jawa berstatus endangered (EN). Masih dari sumber yang sama, diperkirakan saat ini (2016, berdasarkan tahun rilis data) diperkirakan berjumlah 600-900 ekor dengan jumlah burung dewasa berjumlah 300-500 ekor. Saat ini tren populasi burung ini terus mengalami penurunan, faktor-faktor penyebabnya antara lain berkurangnya habitat asli burung elang jawa akibat pesatnya pembangunan di pulau jawa, kebakaran hutan dan perdagangan ilegal.
Upaya konservasi
Pada dasarnya upaya konservasi dari beberapa elemen sedang berlangsung dan terus digalakkan seperti contohnya Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) di Loji, Bogor. Ditambah diperkuat adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang satwa langka ini seperti : - PP No. 7 tahun 1999 tentang pengawetan jens tumbuhan dan satwa - Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya - Permen LHK RI No.108 Tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi Namun sayangnya hasilnya kurang begitu efektif, masih banyaknya penangkapan dan perdagangan ilegal adalah indikatornya. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengawasan yang ketat di lapangan. Dibutuhkan kesadaran dari masyarakat betapa pentingnya menjaga kelestarian elang jawa. Jangan saling menyalahkan dan dimulai dari hal kecil dari diri sendiri terlebih dahulu untuk tidak menangkap, menjual, membeli dan merawat sang garuda penguasa lagit jawa kebanggaan Indonesia ini. Yuk cintai elang jawa, dengan cara tidak merawatnya. Biarkan mereka bebas terbang di habitat aslinya. Nah itulah semua yang perlu kamu tahu dari ciri-ciri, habitat asli, sampai upaya konservasi burung elang jawa. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat. Read the full article
0 notes
floradanfauna · 2 years
Text
3 Jenis Satwa Yang Menjadi Maskot Negara Indonesia
Tumblr media
Bangsa Indonesia patut bersyukur atas keanekaragaman satwa yang dianugerahkan Tuhan. Tercatat setidaknya 17 % dari satwa di dunia terdapat di Indonesia. Dari sekian banyak satwa tersebut, ada 3 jenis satwa liar endemik di Indonesia yang ditetapkan Satwa Nasional Indonesia. Apa saja itu? artikel ini akan memperkenalkannya ke kamu 3 jenis satwa nasional Indonesia sekaligus menjadi maskot negara Indonesia. Estimasi waktu baca: 4 menit Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan flora fauna sangat tinggi. Setidaknya tercatat ada 2 juta spesies bunga dan 300 ribu satwa liar yang hidup di Indonesia. Hal ini tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri sekaligus tanggung jawab besar bagi kita untuk menjaga kelestariannya. Dari 300 ribu satwa liar tersebut ada 3 (tiga) jenis satwa yang ditetapkan menjadi satwa nasional indonesia sekaligus menjadi maskot negara Indonesia berdasarkan keppres RI No. 4 tahun 1993 yang dianggap paling khas baik keberadaan hanya terdapat di Indonesia (endemik) dan keberadaannya yang semakin langka. Ketiga jenis satwa liar yang ditetapkan menjadi satwa nasional indonesia itu mewakili satwa darat, air dan udara. Berikut ini 3 jenis satwa nasional Indonesia dan menjadi maskot Negara Indonesia berdasarkan Keppres RI No.4 Tahun 1993. Baca juga : Ini Dia 3 Bunga Nasional Indonesia Kamu Harus Tahu
Komodo (Varanus komodoensis)
Tumblr media
Komodo, satwa nasional (unsplash.com) Komodo (Varanus komodoensis) yang mewakili satwa liar darat menjadi Satwa Nasional. Komodo adalah hewan purba yang sudah ada sejak 40 juta tahun lalu. Komodo merupakan hewan endemik Indonesia tepatnya pulau komodo, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hewan yang merupakan spesies kadal terbesar ini masuk kedalam daftar IUCN red list dan dinyatakan terancam punah. Selengkapnya baca : Komodo, Hewan Purba Kebanggaan Indonesia.
Ikan siluk merah (Sclerophages formosus)
Tumblr media
Ikan siluk merah, satwa pesona (pexels.com) Ikan siluk merah (Scleropages formosus) memiliki banyak sebutan nama yang disematkan kepadanya, diantaranya yaitu arwana merah, arwana super red, dan dragon fish. Ikan siluk merah mewakili satwa liar air, dan ditetapkan menjadi Satwa Pesona. Sama halnya dengan komodo, ikan siluk merah juga merupakan satwa endemik dari Indoesia, tepatnya di sungai kapuas hulu dan danau sentarum kabupaten kalimantan barat. Ikan yang menjadi primadona di kalangan pencinta ikan hias ini berdasarkan data IUCN yang dikeluarkan pada tahun 2019 dikategorikan pada status EN (endangered). Populasi ikan siluk merah di alam liar terus mengalami penurunan dan dalam taraf yang mengkhawatirkan, meskipun sudah banyak regulasi yang mengatur perdagangan dan penangkapan ikan siluk merah. Faktanya tidak dapat menahan penurunan populasinya di alam liar. Hal ini disebabkan harga jugal ikan silum merah yang fantastis. Sehingga masih banyak terdapat penangkapan-penangkapan ilegal yang terjadi di alam liar. Selengkapnya baca : Siluk Merah, Mengenal Ikan Purba Endemik Nusantara
Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
Tumblr media
Elang jawa, satwa langka (pexels.com) Elang jawa (Spizaetus bartelsi) adalah burung elang yang kerap dikaitkan dengan lambang negara Indonesia yaitu garuda. Sama halnya dengan dua satwa sebelumya, elang jawa merupakan satwa liar endemik dari Indonesia tepatnya di pulau jawa, mungkin itulah salah satu penyebabnya nama "jawa" disematkan kepadanya. Elang jawa ditetapkan mewakili satwa udara ditetapkan sebagai satwa langka dan menjadi maskot negara Indonesia berdasarkan Keppres RI No. 4 Tahun 1993. Tak salah memang elang jawa ditetapkan sebagai satwa langka, pasalnya keberadaannya kini sangat memprihatinkan dan sudah sangat jarang terlihat. Menurut data yang dirilis IUCN pada tahun 2016, elang jawa dikategorikan EN (endangered). Selengkapnya baca : Elang jawa, garuda penguasa langit jawa. Kita patut bersyukur dan berbangga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Namun di balik itu ada tanggung jawab besar kita untuk menjaganya tetap lestari. Jangan sampai satwa nasional indonesia yang menjadi maskot negara Indonesia hanyalah menjadi cerita pengantar tidur untuk generasi-generasi penerus bangsa ini kedepannya. Bergandeng tangan, jangan saling menyalahkan dan mulai dari diri sendiri untuk melakukan hal kecil yang bisa kita lakukan adalah solusinya. Bukankah sesuatu yang besar selalu dimulai dari hal yang kecil? Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat. Read the full article
0 notes
floradanfauna · 2 years
Text
Siluk Merah, Mengenal Ikan Purba Endemik Nusantara
Tumblr media
Ikan siluk merah atau yang banyak dikenal dengan nama arwana super red cukup populer di kalangan penggemar ikan hias. Betapa tidak, gerakannya yang anggun ditambah warna merah di sekujur tubuhnya menjadi daya tarik tersendiri dari ikan yang merupakan hewan endemik dari Kalimantan ini. Tahukah kamu? Kalau ikan indah ini merupakan ikan endemik Indonesia yang sudah ada sejak zaman purba. Artikel ini akan membahas seputar ikan arwana merah yang ditetapkan menjadi Satwa Pesona Indonesia ini. Estimasi waktu baca: 8 menit Indonesia pantas berbangga hati, pasalnya dari 9 jenis ikan arwana populer di dunia setidaknya ada 6 jenis yang hidup di perairan Indonesia. Ke 6 jenis ikan arwana tersebut adalah arwana super red, arwana jardini, arwana hijau, arwana banjar, arwana pinoh dan arwana golden. Dari ke 6 jenis tersebut ikan arwana super red atau ikan siluk merah yang paling menarik perhatian. Bukan tanpa alasan, siluk merah terkenal dengan kecantikan dan keanggunaannya ketika berenang. Tidak cuma itu, ikan yang juga dikenal dengan nama ika arwana merah ini terkenal cukup sulit ditangkarkan dan diklaim dapat membawa keberuntungan (hoki) tak ayal membuat harga ikan ini setinggi langit. Ikan siluk merah yang mempunyai habitat asli di kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat ini memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Saat ini tercatat beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor dari arwana super red antara lain China, Malaysia, Jepang, Hongkong, Singapura dan Korea Selatan. Namun, terselip kekhawatiran yang cukup besar akan keberadaan ikan siluk merah di alam liar. Ikan siluk merah bersama dengan komodo dan elang jawa telah ditetapkan sebagai satwa pesona berdasarkan Keppres RI No. 4 tahun 1993.
Kenal lebih dekat
Ikan siluk merah (Scleropagus Formosus)* memiliki banyak sebutan yang melekat padanya antara lain arwana super red, ikan arwana merah, ikan naga, dan kayangan. Ikan siluk merah merupakan ikan air tawar yang sudah ada sejak zaman purba tepatnya sejak zaman cretacous (zaman kapur) yaitu periode akhir dari zaman mesozoikum + 252-65 juta tahun yang lalu. Kemampuan adaptasi yang sangat baik dari ikan inilah yang membuatnya dapat bertahan hidup sampai saat ini. Morfologi Ikan siluk merah yang mempunyai daya tarik tersendiri dengan gaya khas renang yang anggun dan warna merah pada tubuhnya. Tak salah kalau ikan ini sering menjadi koleksi mewah para penggemar ikan hias. Bentuk tubuh arwana super red memanjang namun cukup ramping (stream line) dengan ukuran tubuh hingga mencapai lebih dari 90 cm di alam liar. Ikan ini memiliki permukaan punggung yang datar dengan panjang sirip punggung dan ekor melebihi setengah dari seluruh panjang tubuhnya. Ujung kedua sirip meruncing, sehingga tampak menyatu dengan sirip ekor. Sirip perut berada pada di depan sirip dubur sedangkan sirip dada terletak pada bagian depan di bawah tutup insang. Di bagian depan mulut ikan ini terdapat sepasang sungut yang cukup panjang dan sejajar mengarah kedepan yang berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Di alam liar, ikan siluk merah tercatat mampu hidup hingga umur + 50 tahun. Ketika berusia muda, warna merah hanya akan terlihat jelas pada sirip, bibir, dan sungut dan kemudian akan berangsur-angsur muncul pada bagian tubuh lainnya terutama pada insang dan pinggiran sisik seiring bertambah dewasa mereka. Taksonomi Ikan siluk merah tergolong kedalam family ikan Osteoglasidse atau famili ikan lidah bertulang (Boni Tongue). Hal ini disebabkan pada bagian bawah mulutnya terdapat tulang yang berfungsi sebagai gigi. Berikut ini pengklasifikasian ikan siluk merah : - Kingdom   : Animalia - Filum          : Chordata - Kelas           : Actinopterygii - Subfilum    : Vertebrata - Ordo           : Osteoglossiformes - Familia        : Osteoglossidae - Sub familia : Osteoglossidae - Genus          : Scleropages - Spesies  : Scleropagus Formosus* * Jurnal tahun 2003 oleh poyaud, et al (Pouyaud, Sudarto & Teugels) membagi lagi arwana asia (scleropagus formosus menjadi 4 spesies berbeda yaitu : - Scleropages formosus dijelaskan kembali untuk menyatakan strain yang dikenal sebagai arwana hijau. The Golden crossback yang bukan bagian dari penelitian, termasuk dalam spesies ini secara umum, meskipun itu diduga berkaitan erat dengan aureus; - Scleropages macrocephalus menggambarkan Arwana perak Asia; - Scleropages aureus menggambarkan arwana Golden red tail; - Scleropages legendrei menggambarkan arwana super red. Namun hal ini mendapat pertentangan oleh mayoritas peneliti yang menyatakan data yang dipublikasikan tidak cukup untuk membenarkan pernyataan bahwa terdapat lebih dari satu scleropages di Asia Tenggara. Dan juga, haplotipe berbeda yang digunakan untuk membedakan strain warna menjadi spesies tersendiri, ditemukan dalam satu strain warna sehingga bertentangan dengan hasil temuan yang dipublikasikan. Berikutnya, Kottelat dan Widjanarti (2005) mengkaji ulang data yang dipublikasikan dan tidak mencapai kesimpulan yang sama dari kualitas data yang disajikan, dan agar lebih dari satu spesies dapat diakui, perlu dilakukan studi standar profesional.
Habitat
Tumblr media
Pexels.com Ikan siluk merah merupakan hewan endemik dari pulau kalimantan terutama sungai kapuas hulu dan danau sentarum yang notabene adalah wilayah hutan gambut serta lingkungan air gambut (black water) dengan pH rendah berkisar antara 4-5 dan suhu minimal 15 oC. Ketika masih muda ikan ini lebih menyukai perairan dengan air tenang dan bervegetasi namun ketika dewasa cenderung lebih sering ditemui di perairan dalam dan berarus pelan seperti danau dan rawa. Baca juga : Komodo, Hewan Purba Kebanggaan Indonesia
Makanan
Ikan siluk merah tergolong ikan surface feeder yang berburu mangsa dengan berenang di atas permukaan. Ikan yang kerap disebut ikan arwana merah ini mampu meloncat hingga ketinggian 1 meter untuk menangkap mangsanya. Ikan arwana merah merupakan hewan predator yang memangsa ikan-ikan yang berukuran tubuh relatif lebih kecil daripadanya. Meskipun mereka juga memangsa hewan-hewan lainnya seperti kodok, laba-laba, kadal, jangkrik dll.
Jenis-jenis ikan siluk merah
Ikan siluk merah dapat dibagi menjadi 4 subspesies yaitu merah darah (blood red), merah cabai (chili red), merah orange (orange red) dan merah emas (golden red). Keempatnya sering merujuk kepada satu spesies yaitu ikan arwana merah (siluk merah). Hanya saja diantara keempatnya lebih menggambarkan tingkatan kualitas (grade) dari ikan siluk merah. Seperti contohnya merah orange (orange red) dan merah emas (golden red) yang sering dikenal dengan ikan arwana super red kualitas (grade) lebih rendah dibandingkan merah darah (blood red) dan merah cabai (chili red) yang sering dikenal dengan ikan arwana merah berkulitas tinggi.
Status konservasi dan regulasi perlindungan
Status konservasi Menurut data yang dikeluarkan IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) pada tahun 2019, Status konservasi ikan siluk merah berada pada status EN (Endangered). Masih dari data yang sama, disebutkan populasi ikan ini di alam liar terus mengalami penurunan. Beberapa faktor utama yang menyebabkan penurunan populasi ikan siluk merah adalah perdagangan, berkurangnya habitat asli akibat aktivitas manusia, dan bencana alam seperti kebakaran mempunyai andil besar dalam penurunan populasi ikan arwana merah di alam liar. Regulasi perlindungan Perdagangan ikan siluk merah antar negara dikontrol melalui CITES (Convention on International Trade Endangered Species). Pada tahun 1975, CITES memasukkan sclerofagus formosus kedalam daftar appendix 1 yang berarti tidak dapat diperjualbelikan secara bebas. Pada prinsipnya semua aturan mengenai perdagangan arwana super red yang dikeluarkan KLHK dan KKP mengaturnya sebagai berikut : - Scleropages Formosus adalah hewan liar yang terancam punah. - Dilarang menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut dan memperjualbelikan baik dalam keadaan hidup atau mati. - Scleropages Formosus yang dapat dimiliki, dipelihara, diperjualbelikan adalah hasil penangkaran generasi kedua (F2) dan seterusnya. - Scleropages Formosus hasil penangkaran generasi kedua (F2) dan seterusnya diperlakukan sebagai spesimen yang tidak dilindungi, setelah memenuhi syarat tertentu yang ditetapkan pemerintah. - Pemegang izin penangkaran diwajibkan memberikan penanda permanen supaya Arwana hasil penangkaran dapat dibedakan dengan tangkapan alam. - Memindahkan Scleropages Formosus dari satu wilayah ke wilayah lain membutuhkan surat angkut dalam negeri atau surat angkut luar negeri. Bila otoritas managemen tetap dipegang oleh KLHK maka surat angkut akan diterbitkan oleh kantor BKSDA, tapi kalau otoritas berpindah ke KKP, maka surat angkut dikeluarkan oleh Kepala UPT. Ikan siluk merah termasuk dalam salah satu ikan yang masuk daftar perlindungan penuh berdasarkan permen KP No. tahun 2021. Selain itu, terdapat Surat Keputusan Bupati Kapuas Hulu No. 6 tahun 2001 yang menetapkan danau lindung empangau yang terletak di desa nanga empangau kecamatan bunut hilur, Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat sebagai danau lindung. Itulah semua hal yang perlu kamu ketahui tentang ikan siluk merah atau ikan yang kerap dipanggil ikan arwana merah ini. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat. Read the full article
0 notes
floradanfauna · 2 years
Text
Padma Raksasa, Si Puspa Langka Indonesia
Tumblr media
Padma raksasa yang familiar dikenal dengan nama rafflesia arnoldii adalah salah satu salah dari 3 bunga nasional Indonesia. Ingin tahu lebih dekat dengan bunga raflesia ini? Kamu ada di tempat yang tepat karena kali Flora Fauna Indonesia akan membahas tuntas tentang tumbuhan satu ini dari habitat, reproduksi, konservasi sampai ciri-ciri bunga padma raksasa ini. Yuk kita kemon... Estimasi waktu baca: 7 menit Bunga padma raksasa atau Rafflesia arnoldii adalah salah satu dari 3 bunga nasional bersama dengan melati putih dan anggrek bulan. Bunga raflesia ditetapkan sebagai bunga nasional dan diberi nama puspa langka berdasarkan keppres (keputusan presiden) RI No. 4 tahun 1993 mengenai satwa dan bunga nasional. Baca selengkapnya 3 bunga nasional Indonesia. Rafflesia arnoldii merupakan bunga terbesar di Dunia hingga saat ini. Bunga raflesia sering disalah artikan dengan bunga bangkai. Meskipun keduanya sama-sama mengeluarkan bau yang tidak enak laiknya bangkai namun penyebutan "bunga bangkai" lebih merujuk ke Amorphophallus titanium yang masih satu genus dengan tanaman porang, walur dan suweg. Kami akan membahas hal ini lebih dalam di akhir artikel ini..
Kenal lebih dekal
Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) pertama kali di hutan tropis sumatera tepatnya Sungai manna, Lubuk tapi Kabupaten Bengkulu selatan pada tahun 1818. Bunga raflesia ini ditemukan oleh Dr. Joseph Arnold ketika melakukan ekspedisi yang didanai dan di pimpin oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Oleh karena itu nama Rafflesia arnoldii pun diambil dari gabungan nama keduanya. Selain itu juga nama yang disematkan pada bunga padma raksasa ini cukup banyak seperti halnya kerubut di Sumatera dan juga dalam bahasa minangkabau dikenal dengan cendawan biriang. Status konservasi bunga padma raksasa di dunia adalah flora malesiana. Status ini bisa diartikan bahwa "puspa langka" ini adalah tumbuhan langka di kawasan malesiana. Oleh sebab itu bunga raflesia menjadi lambang kelangkaan flora di dunia. Baca juga : Flora endemik Indonesia. Ciri-ciri bunga padma raksasa Meskipun termasuk tanaman vaskular namun padma raksasa tidak memiliki daun, akar bahkan klorofil. Oleh karena itu tanaman ini tidak dapat melakukan proses fotosintesis sendirian. Proses fotosintesis bunga raflesia sangat tergantung kepada tanaman inangnya yang membantu proses fotosintesisnya. Satu-satunya yang bunga ini punya adalah kelopak bunga. Bunga padma raksasa sesuai namanya dapat tumbuh hingga sangat besar sekali sehingga menjadikan bunga ini menjadi bunga terbesar di dunia. Bunga raflesia dapat tumbuh hingga diameter 100 cm dengan berat mencapai 10 kg. Bunga ini berbentuk menyerupai kubis namun berwarna merah marun sampai coklat tua dengan diameter kelopak bunga (knop) berdiameter mencapai + 30 cm yang pada umumnya berjumlah 5. Mahkota daun mengelili bagian bunga yang berbentuk seperti lubang pada bagian tengahnya. Bunga padma raksasa ini mengeluarkan bau yang tidak sedap seperti bau "bangkai", yang bertujuan untuk memancing lalat-lalat untuk membantu penyerbukannya meskipun kemungkinan terjadinya pembuahan sangat kecil sekali karena sangat jarang terjadi bunga jantan dan betina mekar pada waktu yang bersamaan. Pertumbuhan dari kuncup hingga mekar penuh membutuhkan waktu yang lama + 9 bulan tapi ketika mekar penuh hanya bertahan selama 5-7 hari sebelum akhirnya layu dan mati. Bunga padma raksasa tergolong tanaman parasit yang menyerap nutrisi dari tanaman inang (tanaman yang ditumpangi). Seperti yang pernah di katakan di awal raflesia tidaklah mempunyai akar, sebagai gantinya bunga ini mempunyai jaringan yang bernama haustorium yang dapat menyerap nutrisi dari tumbuhan inangnya. Tumbuhan inang dari bunga padma raksasa adalah tanaman dari genus tetrastigma atau juga anggur hutan. Baca juga : Buah merah, obat dari ujung timur Indonesia. Habitat
Tumblr media
By ma_suska - ma_suska, CC BY 2.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=1981558 Padma raksasa selama ini banyak ditemui di hutan hujan sekunder dan primer. Satu-satunya tanaman inang yang selama ini ditemui adalah tanaman dari genus tetrastigma. Tetrastigma sendiri adalah tanaman yang juga tergolong parasit. Tetrastigma seringkali dapat menyelimuti tanaman inangnya dan menghalangi cahaya masuk sedemikian rupa sehingga membuat bagian bawah tanaman akan menjadi benar-benar gelap. Tempat yang gelap seperti inilah yang sepertinya tempat yang paling disukai oleh bunga padma raksasa ini. Bunga raflesia selama ini ditemukan di tanaman inang yang hidup tanah basa, netral dan asam dan tidak jauh dari sumber air dengan ketinggian 490 - 1024 mdpl. Hampir semua spesies dari genus rafflesia hanya dapat hidup di habitat aslinya. Reproduksi Bunga padma raksasa adalah gonochoris. Gonochoris adalah individu yang hanya mempunyai 1 jenis alat kelamin saja. Sehingga tumbuhan bunga ini membutuhkan minimal dua jenis bunga yang berbeda jenis kelamin untuk sukses melakukan penyerbukan. Penyerbukan bunga puspa langka ini dibantu oleh lalat yang menghampiri bunga karena tertarik oleh bau yang dikeluarkan. Selama ini sangat sulit terjadi pembuahan karena jarang sekali bunga jantan dan betina mekar pada waktu yang bersamaan.
Konservasi
Saat ini status konservasi bunga Rafflesia arnoldii tidak tercatat di IUCN Red List. Tingginya laju deforestasi akibat kebakaran hutan, perubahan fungsi lahan dan pengrusakan spesies akibat ketidak pahaman masyarakat betapa pentingnya bunga ini sebagai kekayaan hayati yang kita miliki. Selain itu, ekowisata pun dianggap menjadi sumbangsih ancaman akan keberlangsungan spesies ini karena di daerah yang dikunjungi wisatawan jumlah kuncup bunga tumbuh per tahun selalu mengalami penurunan.
Perbedaan bunga padma raksasa dengan bunga bangkai raksasa
Meskipun nama bunga Rafflesia arnoldii sudah tidak asing bagi masyarakat indonesia bahkan sudah ditetapkan sebagai puspa langka dan salah satu bunga nasional Indonesia namun kenyataannya masih banyak yang masih salah kaprah mengartikan dan menyamakan bunga raflesia sebagai bunga bangkai. Sedihnya lagi, mayoritas yang salah mengartikan bunga raflesia adalah bunga bangkai adalah wisatawan lokal. Meskipun keduanya sama-sama mengeluarkan bau yang tidak sedap seperti bau bangkai namun keduanya jelas jauh berbeda. Dari taksonomi, bentuk, dan cara hidupnya pun berbeda. Untuk itu berikut ini beberapa perbedaan antara bunga bangkai dan bunga rafflesia :
Tumblr media
Bunga bangkai-kiri bunga raflesia-kanan (lipi.go.id) 1. Bentuk Bunga padma raksasa : Tidak mempunyai batang, sehingga cenderung melebar ke samping dengan diameter bisa mencapai 1 m. Bunga bangkai raksasa : Mempunyai batang dan cenderung menjulang tinggi. Tinggi tanaman dapat mencapai 2,5 m. 2. Nama bunga dan bahasa latinnya Bunga padma raksasa : Bahasa latin rafflesia arnoldii Bunga bangkai raksasa : Bahasa latin Amorphophallus titanium. Bunga padma raksasa (rafflesia arnoldii) adalah spesies (jenis) dari genus Rafflesia, spesies dari rafflesia ada yang sebagian besar adalah tanaman endemik sumatera dan kalimantan. Beberapa jenis bunga rafflesia adalah Rafflesia patma, Rafflesia bengkuluensis dan yang sedang kita bicarakan Rafflesia arnoldii. Sedangkan bunga bangkai raksasa (amorphophallus titanium) dari genus Amorphophallus. Sama halnya rafflesia, amorphophallus pun mempunyai beberapa jenis spesies diantaranya adalah Amorphophallus muelleri (tanaman porang), A. paeoniifolius (suweg), dan termasuk Amorphophallus titanium (bunga bangkai raksasa) 3. Cara hidup Bunga padma raksasa : hidup dengan cara parasit yang sangat tergantung tanaman inangnya karena menyerap nutrisi dari tanaman inang yang mereka tumpangi. Bunga bangkai raksasa : Bukanlah tanaman parasit, tanaman ini mempunyai umbi dan akar sehingga bisa hidup sendiri tanpa bergantung pada tanaman inang seperti laiknya bunga raflesia. Nah itulah semua hal yang perlu kamu ketahui tentang bunga padma raksasa si puspa langka kebanggaan Indonesia ini baik dari ciri-ciri, habitat, reproduksi sampai perbedaannya dengan bunga bangkai raksasa. Yuk kita jaga dan lestarikan.. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat. + LIHAT REFERENSI en.wikpedia.org Read the full article
0 notes
floradanfauna · 2 years
Text
Komodo, Hewan Purba Kebanggaan Indonesia
Tumblr media
Sebagai bangsa yang mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, Indonesia menjadi rumah dari berbagai macam fauna, bahkan beberapa diantaranya adalah hewan endemik Indonesia. Salah satu hewan endemik Indonesia adalah Komodo. Artikel kali ini akan membahas semua hal yang perlu kamu tahu tentang hewan komodo dari anatomi tubuh, habitat, makanan sampai upaya konservasi untuk melindunginya. Yuk kenal lebih dalam dengan hewan reptil biawak terbesar di dunia ini... Estimasi waktu baca: 9 menit Komodo dipercaya sudah ada dan terus berevolusi sejak 40 juta tahun yang lalu. Dengan demikian bisa dikatakan mereka adalah hewan purba yang masih ada dan eksis hingga saat ini. Hewan yang mampu berlari hingga 20 km/jam dan menyelam hingga kedalaman 4,5 m ini adalah salah satu satwa nasional yang ditetapkan melalui keppres (kepurusan presiden) RI No.4 tahun 1993 mengenai satwa dan bunga nasional. Komodo ditetapkan sebagai satwa nasional bersamaan dengan ikan siluk/arwana merah dan elang jawa.
Kenal lebih dekat dengan komodo
Komodo (Varanus komodoensis) pertama kali di dokumentasikan oleh orang eropa pada tahun 1910 dan menjadi lebih populer setelah tahun 1912. Komodo dragon adalah nama yang pertama kali disematkan oleh W. Douglas Burden setelah melakukan ekspedisi ke pulau komodo pada tahun 1926. Komodo adalah hewan reptilia kadal terbesar di dunia yang ada saat ini. Hewan yang sering disebut ora oleh penduduk setempat ini tergolong kedalam genus varanus (biawak). Selain itu, hewan ini sering dikenal dengan sebutan "buaya darat" meskipun secara genetik komodo berbeda dengan buaya. Komodo memiliki kemampuan indera penglihatan dan penciuman yang sangat baik. Mereka mampu mendeteksi bau mangsa maupun bangkai dengan lidahnya sejauh 9,5 km dan mampu melihat hingga jarak 300 m meskipun penglihatannya tidak begitu baik saat malam. Oleh karena itu kadal besar ini lebih aktif ketika pagi sampai sore hari. Komodo mampu berlari hingga kecepatan 20 km/jam, kemampuannya ini setara dengan kemampuan berlari manusia dewasa. Hewan ini merupakan perenang handal dan mampu menyelam hingga kedalam 4,5 m, selain itu mereka juga mampu memanjat pohon dengan cakarnya yang kuat meskipun hal ini lebih cenderung dilakukan ketika masih muda untuk berlindung dari para predator. Komodo muda lebih banyak menghabiskan waktunya diatas-atas pohon. Komodo dapat menggali lubang hingga kedalaman 1-3 m. Selain untuk melindungi diri, lubang ini juga digunakan untuk menjaga dan menghemat panas tubuhnya ketika malam hari dan sebagai tempat yang strategis untuk menunggu mangsa yang datang mendekat atau melintasinya. Komodo berasal dari daratan asia kurang lebih 40 juta tahun yang lalu, yang kemudian bermigrasi ke benua australia. Dan sekitar 15 juta tahun yang lalu kembali bermigrasi ke Indonesia karena pertemuan antara lempeng australia dan asia tenggara sehingga memungkinkan hewan ini kembali bermigrasi ke Indonesia. Anatomi tubuh
Tumblr media
Varanus komodoensis (unsplash.com) Menurut guinness world of records, rata-rata jantan dewasa memiliki panjang 2,59 m dengan berat 79-91 kg sedangkan betina dewasa memiliki panjang tubuh 2,29 m dengan berat 68-73 kg. Hewan reptil ini memiliki ekor yang kuat dan berotot dengan panjang sepanjang tubuhnya. Komodo jantan memiliki warna abu-abu gelap hingga merah batu bata. Sedangkan sang betina memiliki warna hijau kecoklatan dengan bercak kuning di tenggorokannya. Di mulutnya hewan komodo dewasa memiliki 60 buah gigi tajam bergerigi dengan panjang hingga 2,5 cm yang selalu terus berganti dengan cara menanggalkan gigi yang lama. Selain itu, di mulutnya terdapat lidah yang panjang dan bercabang yang berfungsi sebagai indera penciuman dengan menangkap bau dan diteruskan ke organ jacobson untuk menganalisa bau dan sumbernya. Dengan cara ini mereka dapat mencium bau sejauh 4-9,5 km. Meskipun "buaya darat" ini memiliki hidung tapi tidak di fungsikan sebagai indera penciuman dan hanya sebagai alat untuk bernafas, hal ini dikarenakan hewan ini tidak memiliki selaput penerima bau pada hidungnya. Komodo memiliki sisik-sisik yang sangat keras yang mengandung osteoderm yang berfungsi sebagai alat pertahanan tubuh dari pertarungan sesama mereka dalam bersaing mendapatkan makanan dan pasangan. Habitat komodo Komodo adalah hewan reptilia endemik dari Indonesia khususnya pulau komodo, gili dasami, gili motang, flores, dan rinca di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hewan endemik adalah hewan yang habitatnya di daerah tertentu dan tidak tidak ditemui di daerah lain. Meskipun kita juga mungkin dapat menemui komodo di kebun binatang di negara lain yang mungkin didatangkan juga dari Indonesia dengan tujuan penangkaran, dan edukasi. Sudah tidak heran kadal besar ini menjadi tontonan menarik di kebun binatang. Statusnya sebagai hewan purba dan ukurannya yang besar ditambah dengan tampang yang menyeramkan menjadikannya mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung kebun binatang. Komodo menyukai tempat yang panas dan kering seperti padang rumput terbuka, sabana dan hutan tropis di dataran randah. Mereka bukanlah hewan sosial yang sering berkumpul dengan sesamanya, mereka cenderung penyendiri dan sering berkumpul hanya ketika makan dan berkembang biak. Meskipun reptil raksasa ini mampu berjalan sejauh 11 km/hari namun mereka cenderung lebih menyukai tinggal dan bertahan di tempat dimana mereka berasal. Makanan komodo
Tumblr media
Varanus komodoensis (pixabay.com) Sama halnya dengan elang,singa,paus, dll, komodo juga merupakan top predator di rantai makanan. Top predator (apex predator) adalah hewan yang menduduki puncak rantai makanan, atau bisa dikatakan tidak ada pemangsa alami mereka. Komodo adalah hewan karnivora meskipun mereka cenderung lebih banyak memakan bangkai. Sebagai hewan predator yang dominan di beberapa pulau yang mereka huni, komodo memakan hampir segala jenis makanan seperti rusa, babi, kerbau, termasuk bangkai. Mereka juga adalah kanibal yang memakan sesama mereka terutama komodo kecil. Ketika berburu, komodo lebih mengandalkan kamuflase dan kesabaran. Diam menunggu hingga hewan mangsa mendekat dan masuk kedalam jangkauan serangannya. Setelah mangsanya tiba ke dalam jangkauannya mereka akan muncul secara tiba-tiba dan dengan menggunakan cakarnya yang tajam serta giginya yang bergerigi seperti hiu itu menyerang bagian bawah maupun tenggorokannya. Komodo cenderung berusaha membunuh mangsanya seketika dan tidar pernah dengan sengaja melepaskan mangsanya pergi dengan keadaan terluka. Mangsanya yang berhasil lolos dalam keadaan terluka itu hanya akan merasakan keberuntungan yang tidak lama sebelum mati karena tidak dapat bertahan terhadap infeksi yang dialaminya. Di saat inilah indera penciuman komodo yang sangat kuat itu berperan besar mendeteksi dan melacak dari mana asal bau mangsanya. Komodo makan dengan cara mencabik-cabik kemudian langsung menelannya dalam keadaan utuh. Rahangnya yang dapat terbuka lebar dan air liur untuk melumasi mangsanya sangat membantu predator ini menelan mangsanya dalam keadaan utuh. Mereka mampu memakan hingga 80% dari berat tubuhnya setiap kali makan. Setelah makan, mereka akan mencari tempat terbuka dan panas untuk berjemur, hal ini bertujuan untuk mempercepat pencernaan di dalam perutnya karena jika tidak tercerna dengan cepat makanan yang membusuk di dalam perutnya dapat meracuni mereka. Karena metabolismenya yang lambat, komodo besar dewasa hanya membutuhkan 12 kali makan dalam 1 tahun. Bisa/racun Beberapa penelitian telah dilakukan terhadap akan kemungkinan terdapatnya bisa atau racun pada air liur hewan reptil besar ini. Dari hasil penelitian tersebut dipercaya bahwa air liur komodo memiliki bisa berkekuatan menengah. Bisa ini dapat menurunkan tekanan darah, menyebabkan pendarahan hebat, mencegah pembekuan, dan menyebabkan syok pada mangsanya. Selain itu, air liur komodo juga memiliki banyak bakteri yang mematikan. Tercatat, terdapat 28 bakteri gram negatif dan 29 gram positif pada air liur mereka. Hal ini menyebabkan luka-luka hasil gigitan predator ini rawan menyebabkan infeksi yang dapat menyebabkan kematian. Reproduksi Perkawinan hewan komodo biasanya terjadi pada antara bulan mei - agustus dan mulai betelur pada bulan september. Pada saat itu, sang jantan sering berkelahi dengan jantan lainnya untuk bersaing memperebutkan betina dan wilayah.
Konservasi
Komodo diketahui mempunyai kemampuan bereproduksi secara aseksual (tanpa perkawinan), hal ini adalah salah satu kelebihan hewan ini untuk mampu bertahan hingga saat ini. Namun, permasalahannya adalah anak yang dihasilkan dari reproduksi secara aseksual ini berjenis kelamin jantan. Kelangkaan betina lainnya menyebabkan banyaknya terjadi perkawinan sedarah. Hal ini semakin diperparah dengan keengganan mereka untuk pindah atau pergi jauh dari tempat asal mereka sehingga menyebabkan populasi terpecah belah. Selain itu juga manusia dan bencana alam juga ikut penyumbang ancaman bagi kelangsungan hidup hewan kebanggaan negara Indonesia ini. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab membakar habitat mereka untuk keperluan lain dan memburu mereka. Turis juga ikut menyumbang permasalahan yang sudah ada dengan pemberian makan yang dapat merubah waktu reproduksi mereka sehingga membuat pemerintah Indonesia mempertimbangkan penutupan sementara pulau komodo. Namun begitu, pariwisata juga penting untuk kepentingan konservasi, karena dengan adanya wisatawan yang datang dapat mendorong ekonomi dan memberi insentif tambahan kepada penduduk setempat untuk membantu melindungi komodo dari kepunahan. Komodo dikategorikan sebagai hewan yang terancam punah (en) dan masuk dalam daftar IUCN Red List. Oleh karena itu pada tahun 1980 pemerintah Indonesia mendirikan Taman Nasional Komodo untuk melindungi spesies ini dan habitatnya dari kepunahan. Tempat dengan luas 1733 km2 ini merupakan rumah dari spesies rusa timor dan juga hewan laut seperti paus, lumba-lumba, penyu, hiu, karang, spons, pari manta, dan lebih dari 1000 spesies ikan. Taman nasional komodo yang saat ini sudah menjadi situs warisan dunia UNESCO telah membentuk patroli untuk mencegah perburuan liar. Selain itu juga dijalinnya kerjasama dengan penduduk lokal setempat dan membangun kesadaran akan pentingnya spesies purba ini dan ikut membantu melindunginya dari kepunahan. Akhir kata, kita patut bersyukur menjadi rumah dari hewan purba yang masih ada dan eksis hingga saat ini. Sudah sepatutnya kita menjaga dan melindungi mereka dari kepunahan. Mari jaga hewan komodo sebagai satwa nasional ini tetap ada hingga anak cucu kita nantinya, sehingga mereka dapat melihat hewan ini secara langsung bukan hanya sekedar dongeng pengantar tidur. Itulah, artikel semua hal yang perlu kamu ketahui tentang hewan komodo dari anatomi tubuh, habitat, makanan sampai upaya konservasi untuk melindunginya. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat. + LIHAT REFERENSI en.wikipedia Read the full article
0 notes
floradanfauna · 2 years
Text
Ini Dia 3 Bunga Nasional Indonesia Kamu Harus Tahu
Tumblr media
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan kaya akan keanekaragaman flora dan fauna. Kondisi geografis dan lokasi Indonesia yang strategis menjadikan Indonesia menjadi salah negara di dunia yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Bahkan diantaranya adalah spesies langka di dunia, sebut saja raflesia arnoldii dan komodo. Salah satu flora yang banyak ditemui di Indonesia adalah tanaman bunga. Dan 3 diantaranya ditetapkan sebagai bunga nasional Indonesia karena dianggap mewakili karakter bangsa Indonesia. Mau tahu bunga apa saja? yuk simak sampai habis.. Estimasi waktu baca: 4 menit Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati, hal ini disebabkan oleh kondisi geologis dan lokasi yang strategis yang dimiliki oleh Indonesia. Tercatat tidak kurang dari 2 juta spesies bunga dapat ditemui di Indonesia. Tiga jenis diantaranya ditetapkan sebagai bunga nasional Indonesia karena dianggap paling dapat mewakili karakter bangsa Indonesia melalui Keputusan Presiden (keppres) RI No. 4 tahun 1993 tentang satwa dan bunga nasional. Baca juga : 3 satwa nasional Indonesia. Berikut ini 3 (tiga) jenis bunga yang telah ditetapkan sebagai bunga nasional indonesia melalui keppres RI No.4 tahun 1993.
Jenis-jenis bunga nasional Indonesia
1. Bunga melati putih (puspa bangsa)
Tumblr media
Melati putih (pixabay.com) Bunga melati putih (jasminum sambac) sangat dekat kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Bunga melati putih dinobatkan sebagai bunga nasional Indonesia dengan sebutan puspa bangsa. Bunga melati juga sering digunakan dalam acara pernikahan terutama suku jawa sebagai hiasan bunga pengantin wanita. Bunga yang memiliki aroma yang sangat kuat dan semerbak ini memiliki berbagai makna seperti pelambang kesucian, ketulusan dan keanggunan. Meskipun terkadang sering dikait-kaitkan dengan hal-hal yang berbau mistik. Selain itu juga bunga melati mempunyai banyak manfaat seperti untuk pengobatan, terapi, dan campuran teh. Selengkapnya baca "melati putih, puspa bangsa Indonesia". 2. Bunga anggrek bulan (puspa pesona)
Tumblr media
Anggrek bulan (pixabay.com) Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) adalah salah satu jenis dari sekian banyak jenis anggrek. Anggrek bulan ditetapkan sebagai bunga nasional indonesia dengan sebutan puspa pesona. Salah satu spesies bunga anggrek ini memiliki bunga yang sangat indah dan juga tahan lama. Tak heran anggrek bulan kerap kita temui sebagai tanaman hias di halaman/taman rumah. Anggrek bulan dapat tumbuh di ketinggian hingga 600 mdpl (meter di atas permukaan laut). Bunga anggrek merupakan tanaman monopodial yang membutuhkan cahaya matahari dengan intensitas relatif sedikit dan tumbuh subur di hutan hujan tropis. Anggrek bulan saat ini lebih mudah ditemui dihalaman/teras/taman rumah alih-alih di habitat aslinya yang saat ini sudah sulit ditemui. Selengkapnya baca "Anggrek bulan, si cantik puspa pesona" 3. Padma raksasa (puspa langka)
Tumblr media
Rafflesia arnoldii (wikipedia.com) Bunga yang pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di bengkulu selatan, prov. bengkulu ini ditetapkan sebagai puspa langka. Padma raksasa (raflesia arnoldii) adalah bunga terbesar di dunia, betapa tidak diameter bunga ini ketika mekar dapat mencapai 1 meter dengan berat mencapai 11 kg. Keunikan bunga yang tergolong sebagai tanaman parasit ini adalah tidak mempunyai batang laiknya tanaman bunga lainnya. Itulah 3 jenis bunga yang telah ditetapkan sebagai bunga nasional Indonesia, kita patut bersyukur memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Sudah kewajiban kita sebagai generasi penerus bangsa untuk menjaga dan melestarikan flora dan fauna yang kita miliki agar anak cucu kita kelak nanti dapat melihat secara angsung bunga nasional tumbuh dan mekar bukan hanya cerita dan dongeng pengantar tidur. Read the full article
0 notes
floradanfauna · 2 years
Text
Anggrek Bulan, Si Cantik Puspa Pesona
Tumblr media
Tanaman hias bunga anggrek bulan merupakansalah satu tanaman bunga yang cukup populer di Indonesia. Tak heran bunga yang juga menjadi salah satu bunga nasional ini memiliki bunga yang sangat cantik, sehingga banyak menjadi pilihan para penggemar tanaman bunga untuk mengisi pot bunga sebagai tanaman hias di halaman rumah. Penasaran dengan bunga yang cantik ini? Jangan sampai terlewat karena Flora Fauna Indonesia kali ini akan membahas secara lengkap si cantik puspa pesona ini dari ciri-ciri sampai jenis bunga anggrek bulan. Yuk simak sampai habis.. Estimasi waktu baca: 5 menit Anggrek bulan adalah salah satu tanaman bunga yang ditetapkan melalui keppres RI No.4 tahun 1993 tentang satwa dan bunga nasional sebagai bunga nasional (puspa pesona). Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional bersama 2 (dua) bunga lainnya yaitu melati putih dan padma raksasa (rafflesia arnoldii). Tanaman hias berbunga ini sering kita jumpai sebagai tanaman hias di halaman rumah, tak heran karena tanaman bunga anggrek bulan mempunyai bunga yang sangat indah selain itu juga bunga anggrek bulan mempunyai banyak sekali variasi warna bunga yang akan membuat halaman rumah semakin semarak dan menyejukkan mata ketika memandangnya.
Kenal Lebih dekat anggrek bulan
Tumblr media
Phalaenopsis amabilis (pexels.com) Anggrek bulan (phalaenopsis amabilis) yang dalam bahasa Inggris dikenal moon orchid adalah salah satu jenis dari sekian banyak jenis bunga anggrek. Dalam pengklasifikasian bunga di golongkan ke dalam famili Orchidaceae. Anggrek bulan ditemukan pertama kali oleh ahli botani bernama Dr. C.L. Blume yang berasal dari Belanda. Bunga ini hidup dengan cara epifit dan litofit meskipun sangat jarang. Epifit adalah tanaman yang "menumpang" dan menempel di tanaman lain sebagai inangnya. Berbeda dengan parasit yang merugikan karena menyerap nutrisi dari tanaman inangnya, epifit tidaklah merugikan tanaman inangnya. Sedangkan litofit serupa dengan epifit hanya saja yang ditumpanginya bukanlah tanaman lain melainkan batu dan tanah berbatu. Taksonomi Ciri-ciri bunga anggrek bulan https://youtu.be/EOEZ9Nc_zLY moth orchid (Phalaenopsis) by NCSU Edibles youtube channel Bunga anggrek bulan (phalaenopsis amabilis) memiliki bunga yang sangat indah. Bunganya biasanya tersusun dengan rapi di tangkai bunga yang tumbuh dari batang tanaman ketika akan berbunga. Tangkai bunga pada umumnya memiliki panjang tangkai + 30 cm - 75 cm yang kaku dan tumbuh melengkung. Dalam satu tangkai akan tumbuh bunga sebanyak 2 - 10 bunga yang akan bertahan cukup lama sebelum akhirnya layu dan rontok. Bunganya memiliki panjang 6 - 7 cm dengan lebar 5-8 cm dengan sepal dan petal (kelopak) yang menyebar berjauhan dari satu dengan yang lainnya. Sepal berbentuk menyerupai telur dengan panjang 3-4 cm, dengan lebar + 2 cm. Sedangkan kelopak bunga juga berbentuk menyerupa telur hingga persegi dengan panjang dan lebar 3-4 cm. Labelum berwarna putih dengan corak kuning dan kemerahan dengan panjang 2,5 cm serta terdapat lobus 3 lobus di tengahnya. Puspa pesona mempunyai tinggi sekitar 10 - 30 cm dengan batang yang hampir tertutupi oleh daunnya. Sedangkan panjang akarnya yang berwarna putih dapat mencapai lebih dari 1 m, tergantung kondisi dan lingkungan. Habitat Bunga anggrek bulan merupakan tanaman bunga yang tersebar luas dari Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Australia. Bunga ini umumnya tumbuh di atas-atas pohon (epifit) dan di bebatuan (litofit) di hutan hujan tropis yang mempunyai kelembaban cukup tinggi. Tanaman bunga ini merupakan bunga monopodial yang tumbuh subur di dengan cahaya matahari yang relatif sedikit dengan ketinggian hingga 600 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Jenis-jenis anggrek bulan
Tumblr media
Phalaenopsis amabilis (pixabay.com) Saat ini banyak sekali jenis anggrek bulan yang dijual dipasaran dan ditanam sebagai tanaman bunga hias. Sebagian besar yang sering kita temui adalah hasil hibridisasi yang merupakan hasil perkawinan silang antar spesies anggrek bulan. Jenis-jenis anggrek bulan yang sering kita temui dibedakan berdasarkan warna, corak dan totol-totol pada bunganya. Namun ada 3 jenis (sub spesies) anggrek bulan menurut World Checklist of Selected Plant Families : - Phalaenopsis amabilis subsp. amabilis, ini adalah jenis yang paling sering, mudah ditemui dan banyak dijual dipasaran. Jenis ini memiliki lubus tengah yang berbentung salib dengan corak kuning dan kemerahan. - Phalaenopsis amabilis subsp. moluccana, jenis ini memiliki lobus tengah yang berbentuk lonjong dan sedikit lebar di bagian pangkal lobus dengan corak kuning dan putih. - Phalaenopsis amabilis subsp. rosenstromii, jenis ini memiliki lobus tengah yang berbentuk segitiga dan relatif pendek serta corak berwana kuning. Nah itulah semua hal yang perlu kamu tahu tentang anggrek bulan, dari ciri-ciri bunga sampai jenis-jenis nya. Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat. + LIHAT REFERENSI en.wikipedia Read the full article
1 note · View note
floradanfauna · 2 years
Text
Burung Elang : Semua Yang Perlu Kamu Tahu
Tumblr media
Elang adalah salah satu burung yang cukup erat hubungannya dengan bangsa Indonesia, buktinya elang bondol ditetapkan menjadi maskot DKI Jakarta pada tahun 1989 silam. Selain itu juga kita patut bersukur karena tercatat ada 5 jenis yang ternyata hewan endemik Indonesia. Kali ini Flora Fauna Indonesia akan membahas tentang burung satu ini, termasuk habitat, apa makanan dan jenis burung elang. Simak sampai habis ya.. Estimasi waktu baca: 6 menit Banyak orang salah kaprah menganggap elang dan alap-alap adalah sama, padahal tidak. Ambil contoh elang tikus (black wing kite/BWK), BWK yang sering disebut alap-alap tikus, padahal bwk bukanlah alap-alap meskipun ukuran tubuhnya kecil layaknya alap-alap. Elang dan alap-alap meskipun keduanya sama-sama termasuk golongan aves dalam pengklasifian dan juga sama-sama top predator (predator tingkat tinggi) dalam rantai makana namun keduanya berbeda. Dalam pengklasifian elang berasal dari ordo accipitriformes sedangkan alap-alap termasuk ordo falconiformes. Untuk itu, yuk kenal lebih dekat dengan burung predator satu ini.
Kenal lebih dekat
Tumblr media
Bald eagle (pixabay.com) Elang merupakan aves predator yang tergolong dalam ordo accipitriformes. Burung yang dalam bahasa inggris disebut eagle adalah hewan predator tingkat tinggi yang berdarah panas. Hewan yang sering dilambangkan sebagai top predator pada rantai makanan ini sangat kuat, penerbang ulung sekaligus pemburu yang sangat handal. Burung ini mempunyai sayap dan badan yang ditumbuhi bulu pelepah. Burung ini mepunyai sepasang kaki yang kuat dan cakar yang sangat tajam. Kaki dan cakarnya berfungsi menangkap dan mencengkeram mangsa. Selain itu juga mata elang mempunyai penglihatan yang sangat tajam, sehingga dapat membantunya mendeteksi mangsa meskipun jaraknya sangat jauh. Oleh karena Setelah mendeteksi mangsa dan mencengkeram mangsanya dengan kedua kaki dan cakarnya, mereka akan mengoyak mangsanya dengan paruhnya. Paruh burung elang tidak mempunyai gigi, namun meskipun begitu paruhnya yang melengkung dan sangat tajam dapat mengoyak daging mangsanya dengan mudah. Selain itu juga, burung ini mempunyai sistem pernapasan yang sangat baik sehingga sangat mendukungnya sebagai penerbang ulung dan pemburu yang handal, walhasil menempatkan burung satu ini di puncak rantai makanan. Tahukah kamu : Elang mempunyai penglihatan 8 kali lebih baik dari manusia. Habitat Sebagian besar dari 60 jenis elang yang ada adalah berasal dari Afrika dan Eurasia. Eurasia adalah superbenua yang tergabung antara 2 benua yaitu eropa dan asia. Sedangkan di luar Eurasia dan Afrika hanya ditemukan kurang lebih 14 jenis saja. Burung predator ini banyak ditemukan di daerah tundra bagian utara, hutan hujan tropis dan gurun. Elang membuat sarang (eyries) di atas pepohonan tinggi dan juga tebing tergantung lingkungannya. Hal ini bertujuan untuk memberi keamanan ketika ia mengasuh anaknya. Makanan https://youtu.be/RB4RCOe-ZEw The Best Of Eagle Attacks (Wild Animals Youtube Channel) Jenis makanan atau mangsa burung elang sangat tergantung kepada jenis elang dan ketersediaannya di habitat. Kecuali elang laut yang memangsa ikan, sebagian besar jenis elang lainnya adalah pemangsa mamalia kecil, hewan arboreal, dan hewan-hewan darat lainnya seperti tikus, kelinci, ular dll. Kepiawaian elang dalam terbang, meluncur dan menukik langsung kepada target mangsanya mengambil peranan penting bagi top pradator satu ini untuk menargetkan mangsanya. Elang adalah hewan yang sangat powerfull, mereka mampu mengagetkan mangsa meskipun dalam kondisi lingkungan yang sulit sekalipun. Hal ini membuat mangsnya tak berkutik dan tidak sempat untuk melarikan diri. Sebagian besar burung elang biasanya menangkap mangsanya tanpa harus mendarat. Mereka lebih sering mencengkeram mangsanya dengan kedua cakarnya yang memang didesain dengan sempurna untuk melakukannya. Mangsa akan dibawa kesarangnya atau ke tempat yang lebih aman dan kemudian di cabik-cabik dengan paruhnya yang kuat. Elang mampu membawa terbang mangsa yang lebih berat daripada berat tubuhnya, tercatat seekor burung elang dapat membawa terbang seekor mule deer seberat 6,8 kg. Mereka juga mampu memangsa target yang jauh lebih besar daripada dirinya sendiri. Jika mangsanya terlalu besar dan tidak sanggup dibawa terbang, mereka biasanya memakan mangsanya ditempat itu juga atau mencabik-mencabik mereka dan membawa potongannya ketempat yang aman maupun kesarang mereka. Reproduksi Burung elang membangun sarang dengan bersama-sama di atas pepohonan yang tinggi dan juga tebing-tebing yang sulit dijangkau. Satu ekor brung betina pada umumnya bertelur 1-3 butir satu kali masa betelur dan akan menetas setelah 35 hari dierami. Namun terkadang anak yang lebih besar akan membunuh adiknya yang baru menetas. Meskipun begitu induknya tidak begitu mempermasalahkannya. Induk elang akan merawat dan memberi makan anaknya sampai anaknya bisa terbang dan hidup mandiri. Waktunya sangat bervariasi tergantung jenisnya, Tahukah kamu : Burung elang merupakan hewan monogami yang hanya mempunyai satu pasangan sepanjang hidupnya.
Elang dalam budaya dan tradisi
Elang sangat dekat kaitannya dengan kehidupan manusia. Beberapa cerita rakyat di beberapa negara sering melibatkan predator ini di dalam ceritanya termasuk Indonesia. Elang sering dianggap melambangkan kekutan, keberanian, dan kebebasan. Oleh karena itu, tidak jarang burung ini digunakan sebagai simbol-simbol. Bahkan tidak hanya itu, burung super power yang mampu terbang tinggi jauh melampaui burung-burung lainnya ini juga sering dikaitkan dengan kepercayaan kepada sang pencipta dan dewa-dewa. Baca juga : Siluk Merah, Mengenal Ikan Purba Endemik Nusantara
Jenis-jenis elang yang terdapat di Indonesia
Berikut ini bebarapa jenis burung elang yang dapat ditemui di Indonesia : - Elang hitam - Elang brontok - Elang jawa - Elang bondol - Elang tikus - Elang bido - Elang laut - Elang flores - Elang sulawesi
Status Konservasi
Status konservasi dibentuk berdasarkan spesies, karena terkadang ada perbedaan status konservasi setiap jenisnya termasuk burung elang. Namun begitu sebagian besar status konsevasi burung elang berada pada status EN (endangered) terancam punah. Tahukah kamu : Lebih dari 100.000 ekor elang mati, karena dianggap sebagai ancaman industri pemancingan ikan salmon. Elang adalah makhluk tuhan yang sangat menakjubkan, berbagai kemampuan dan keunikan dimilikinya. Elang bukanlah musuh manusia dan juga sekaligus "BUKAN HEWAN PELIHARAAN" pilihan yang tepat untuk kita pelihara. Mereka hanya butuh tempat tinggal dan keamanan tanpa gangguan, sehingga anak cucu kita nantinya masih bisa melihat mereka secara langsung terbang bebas di alam bukan hanya melalui gambar dan katanya!! Flora Fauna Indonesia (FFI) tidak pernah dan tidak akan pernah merekomendasikan dan menyarankan dengan alasan apapun (selain edukasi) untuk menangkap, merawat dan memperjual belikan burung elang. Artikel ini adalah murni untuk menambah wawasan kita mengenai burung yang menakjubkan ini. Nah itulah artikel semua hal tentang habitat, reproduksi, apa makanan dan jenis burung elang. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung. + LIHAT REFERENSI en.wikipedia Read the full article
0 notes