frdhdyt
frdhdyt
catatanbagaskara
51 posts
menulis merupakan bagian perasaanku yang tak terucapkan namun ingin tersampaikan
Don't wanna be here? Send us removal request.
frdhdyt · 6 years ago
Text
Setiap kali menjamahmu, jantung tak sadar lari tanpa henti, pun itu baru melalui pesan belum kala dalam tatap tanpa dimensi. Jantung ini seperti membumi disaat kau membalas pesanku, apalagi ketika kau berucap dan bercerita dengan tatap yang terlalu manis untuk jantungku membumi lalu melangit.
~farid
3 notes · View notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Tahukah kau, aku terpasung dalam dimensi yang tak berujung. Semoga kau tahu dan aku pun tahu kau terjerat dalam ruang yang berbentuk.
Dan kita berada dalam kotak yang sama,
~frd
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Sepertinya tak selalu mengutuk angin yang menyambar kupingku. Sedikit berbisik dengan angin bolehkah? Angin yang melalang buana bercerita tentang semesta yang terus diterka.
Karena aku sering diterjang linglung kala nafsu menikung.
Tahukah kau, inginku berdiam membunuh naluri, agar semesta berhenti berdendang karena aku tak riang.
Karena aku bukanlah keraguan.
~frd
Tumblr media
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Air laut akan tetap asin meski air sungai dan air hujan selalu tercurah ke dalamnya. Biarkanlah ombak itu berayun semaunya karena ia tahu dimana tepi daratan, bersemilah pantai dengan butiran pasir yang berbisik kala kau merindu. Tak usahlah terburu nafsu kala bahagia mendamba. Semestinya kau tahu hidup tak sesingkat berucap angka. Sedang angka terbagi menjadi kepingan waktu yang terus menjadi kepingan hingga kau mampu menyusun itu dengan ikhlas bukan cinta. Bisa jadi cinta itu hanya serigala berbulu domba, sedang ikhlas yang hanya nampak serigala saja. Lagi-lagi tak semudah berujar kalau tak menghajar.
Aku hanya sepotong ketidaktahuan.
~frd
Tumblr media
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Kepingan itu telah menjadi bagian semestinya, meski tercecer tak pernah di inginkan. Seperti ada yang hilang memang, tapi tahukah ia tak benar-benar lenyap. Terbukti dari sajak-sajak yang kau curahkan dalam keikhlasan. Hanya ruang yang tak bercermin saja.
~frd
Tumblr media
1 note · View note
frdhdyt · 6 years ago
Text
Aku memang belum seutuhnya berada di setiap kau ingin melepaskan dahaga semesta di otakmu, kala petir menggelegar atau terik yang tak jua menarik dirinya. Semoga kau tau, bait yang ku terbangkan ke langit itu menjadi peneduhmu.
~frd
Tumblr media
1 note · View note
frdhdyt · 6 years ago
Text
Adikku sakit belum sembuh seutuhnya, melihatnya pun masih kucel dan gering. Ditambah tiga anak tumbang dan satu anak lagi kecelakan, padahal habis ketawa keras se_enaknya sendiri tanpa peduli telinga orang lain penuh bising. Jadi roti bakar libur empat otlet. Sedang kedai dua keadaan belum membaik, ditambah ada satu anak yang senior mau keluar karena ingin menyelesaikan skripsinya. Sedang ini waktunya bayar UKT, anak-anak sudah merengek setiap hari mengingatkan tanggal paling lambat pembayaran tinggal hitungan jari. Sedang rindu ini ingin bercumbu pada tuannya. Masih hanya doa yang melangit dengan menatap poto yang kau kirimkan. Ingin sekali mencium dan memelukmu, tapi aku nggak mau. Aku takut ini akan menjadi racun ketulusan cinta yang aku jaga, meski kau bertanya-tanya apakah aku benar-benar mencintaimu. Ya benar aku mencintaimu dengan cintaNya, bukan dengan nafsuku. Aku takut nafsuku berbalut atas nama cinta. Aku ingin menjagamu. Bila sudah waktunya inginku ceritakan semuanya. Aku takut kau mengira aku cuma permainkan perasaanmu. Mungkin kalau masalah seperti ini mengapa harus mengorbankan waktu untuk berkomunikasi, padahal seperti biasanya juga jarang komunikasi. Itu karena aku ingin menjaga keutuhan ketulusanku. Disini kita saling belajar untuk sabar, untuk saling memahami, saling mengerti, saling komunikasi dengan saling melangitkan doa kita. Hingga seperti sepasang merpati putih yang menjadikan semesta tak kemana. Aku mengubur dalam-dalam namamu dalam kalbuku, begitupun harapku sebaliknya padamu.
Aku rindu ingin bercumbu denganmu.
~frd
Tumblr media
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Lihatlah kemana ujung jari ini menatap
Berpijak pada semesta yang entah ujungnya
Dengan seksama pupil ini mengintai butiran bintang dengan gemercik binar yang tak terhitung
Di sana beredar harapan setiap insan dalam baluran kata yang melangit, yaitu doa pada Tuhan
Coba kau tunjuk diantara mana atau kemana doaku
"disana doamu yang paling terang"
Bukan, tak usah menatap jauh yang kau masih mengacak dan belum pasti
Cukup kau bercermin dan kau mengacung
Tumblr media
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Saat perjalanan pulang ingin rasanya mampir ke makamnya bapak, namun sesampai dijalan depan pakuburannya mengurungkan, langsung tablas ke rumah. Hanya membaca alfatihah dan bergumam " besok pagi aja pas mau berangkat mampirnya". Keesokan harinya seusai sholat dhuha pun terbesit nggak jadi berkunjung kembali, hanya mengirim alfatihah kembali. Saat di depan tv dan ingin bersiap-siap berangkat, ibu menghampiri ku
"Rid, semalem ibu mimpi kamu ziarah ke makam bapak dengan keburu-buru. Sepertinya bapakmu kangen, kamu harus berkunjung".
Tak berpikir panjang lebar, aku bergegas ke belakang, ambil air wudhu. Dengan cuaca yang selalu dingin, memakai jaket pun harus segera.
Motor pun siap untuk mengantarkanku dengan segera sampai di makam bapak. Tahlil. Hati dan pikiran_pun terasa nyaman karena rindu yang telah melebur dalam doa yang melangit.
~frd
Tumblr media
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Kamu kok gitu! Hampir membuat jantung ini kepleset. Ketuk pintu serta uluk salam terlebih dahulu, pastikan itu suaramu yang melekat dalam telingaku. Ku pastikan kan ku sambut, ku bukakan pintu dan mempersilahkan kau masuk dengan melangkah di permadani yang ku gelar. Nanti di dalam langsung duduk dan menyantap jajan serta teh hangat untuk menemani cerita kita nanti.
Kalau seperti itu kan belum ada persiapan sama sekali. Tak habis pikir, kau menegaskan dengan menanyakan "belum mau mengajakku keluar kemana gitu, kan lama tak bercerita tentang semesta".
Dalam bunga yang mekar kala mata terpejam, kau begitu manis dengan seringaimu yang sungguh tak mampu berkedip.
~frd
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Cerita burung hanyalah angin semrawut yang mencoba tak mengindahkan kisah kita. Sedang kita tak mengundang burung untuk bercerita, melainkan sepasang merpati putih.
Jangankan asap, api_pun tak menyala dalam nuansa kalbu yang merindu. Aku takut! Kalau ada api yang membara dalam rindu, membaranya akan menjadi abu yang bertabur mengganggu pandang. Sedang asap, akan meracuni nafas yang terengah-engah menahan rindu yang tak kunjung merdu.
Lantas? Biarkanlah rindu itu menjamur sebelum jumpa memasak, menjadi jamur krispi. Kenapa demian? Renyah.
~frd
Tumblr media
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Waktu menunjukan kalau ia tak mentolelir detik yang berlalu, namun ia memberikan peluang untuk detik kemudian. Belajar lagi Controling total semua otlet, mulai dari takaran, kebersihan, pelayanan, semua sudah mulai fokus SOP, begitupun di warung juga sama. Harus mondal-mandir, namun ini bagian dari banyak hal yang harus diselesaikan. Pembukuan pun juga di perbarui. Ini mulai tercerahkan saat mentoring kemarin jumat.
Belajar membuat sistem yang baku agar tak menguras pikiran oleh masalah yang terus menumpuk. Ada masalah, selesaikan saat itu juga dan mencari solusi agar mampu merapikan berkas yang semestinya rapi, yang diinginkan.
~frd
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Kamu adalah bagian dari jiwaku yang terpisah dan belum kembali
Sudut pandang yang tak memihak tiap kali memberikan efek yang berbeda. Sebaliknya jika berpihak, kesamaan persepsi_pun bisa dipastikan sama, mengangguk. Bukan tentang beda ataupun sama yang selalu dikotak-kotakan. Karena tak ada perbedaan yang signifikan dan tak ada persamaan yang akurat. Dengan adanya dua sisi itulah tak ada ketimbangan, melainkan keseimbangan.
Kita ada kepingan yang dipisahkan namun untuk disatukan kembali. Ketidakcocokan serta warna yang berbeda adalah sebagian tahap silih berubah mencari keteraturan yang semestinya. Semestinya kita tahu tahapan yang sedemikian itu bentuk proses yang mesti dijalani, bukan untuk saling memaku diri. Dengan sepasang telinga yang kita punya mampu menyaring dering suara yang meragu dan yang padu. Dengan sepasang mata dapat mencerna, mana yang baku dan mana yang bias. Dengan helaian nafas yang menyela dalam nafasmu_pun terasa sesak dalam dadamu. Dengan antena dalam jiwa yang terurai dan melebur dalam keutuhan, semestinya tak lagi ada kebijakan sendiri yang terpatri dalam benak.
Kalau kau memberikan ijin untukku sedikit waktu untuk bersama. Aku ingin kita saling tatap namun dengan mata yang saling terpejam. Merasakan angin yang menyusuri helaian rambut dan merasuk disetiap pori-pori. Kita akan merasakan semesta menyambut dan berseru akan nama kita.
~frd
Tumblr media
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Untukmu yang selalu dalam doa
"Mungkin cerita kemarin bukanlah alasan,
Namun itu nyata dan bagian dari alasan itu,
Sungguh hatiku terhempas dalam ruang sendiri
Hanya untuk memantaskan diri."
Aku mengasingkan dari orang" seperti kemarin kamu mengasingkan dari aku saat kamu sedang ada masalah dengan orang lain. Namun ini aku masalahku sendiri, aku ingin memantaskan diri. Aku ingin belajar semuanya tentang kebaikan, meski itu baik menurutku bukan orang lain. Aku menata hati dan pikiran agar rak punya penyakit hati dan selalu bisa berpikir positif. Dengan apapun yang terjadi bisa selalu sabar, syukur, dan tawakal.
Instagram, wa dan yang lainnya aku menggunakan secukupnya saja. Pegang hp pun paling lama kalau pas lagi nulis cerita aja. Update status pun hampir nggak pernah. Aku ingin meninggalkan ketergantunganku sama hp, ya tetep pake hp namun sewajarnya saja. Karena memang keadaan yang harus demikian. Mungkin beda kalau keadaannya baik-baik saja mungkin ya terus main hp.
Aku ini belajar dari kamu, saat aku sedang bersamamu, kau jarang sekali buka hp. Menghormati dengan siapa pun yang ada di hadapanmu.
Tapi intinya ketika masalahku lagi banyak, aku ingin terus memperbaiki ibadahku. Karena aku tahu, aku akan menjadi seorang pemimpin di sebuah keluarga.
~frd
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Malem sekitar jam sembilan aku pulang lagi ke rumah, karena esok hari rabu mau ke weleri. Ibu, aku, adik, dan kakak berangkat jam sembilan pagi, sampai di weleri jam dua belasan. Dalam perjalanan banget muter lagu kemesraan iwan fals. Dengan hujan yang menemani sepanjang jalan menambah syahdu kehangatan sebuah keluarga. Sangat jarang sekali sekeluarga kumpul terus jalan-jalan. Ya, sebenarnya nggak jalan-jalan, tapi berkunjung ke kerabat. Yang sebelumnya sudah mampir ke rumah kami dulu, karena hampir dua puluh tahun nggak ketemu. Indahnya bersilaturahmi, menjaga kekeluargaan agar tetep erat. Memang benar silaturahmi membuat panjang umur dan banyak rejeki. Yang dimaksud panjang umur disini, kami semua berbagi cerita banyak hal dari dulu hingga sekarang. Begitu pulang pun dibawain ikan tongkol, ikan asin, nanas, dan rambutan.
Bukan tentang itu saja, sambil
mengemudi sering ku liet kaca. Melihat kebersamaan dan bahagia yang membahagiakan.
Aku juga ingin sekali kau (u) berada dalam bagian kehangatan ini.
Sempat juga disinggung tentang pendamping hidup kami ( aku, adik, dan kakak), siapa yang menikah duluan. Hingga giliranku ditanya, aku tak biasanya terus terang tentang perempuan pujaan. Baru kali ini aku dengan jelas, kalau calonnya kamu. Meskipun mereka nggak tahu kamu, tapi kalau ibu tahu. Ibu pernah tak lietin poto kamu.
Tumblr media
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Sampai di semarang aku langsung buka baju karena gerah. Sambil tiduran nonton tivi, langsung ketiduran. Kau langsung menyambutku lewat mimpi. Ini aku yang memang terlalu merindumu. Atau kau juga merinduku?
Aku ingin sekali berjumpa denganmu meski harus mengatur waktu dulu. Itu_pun tak jarang meski sudah mengatur waktu untuk meluangkan waktu denganku, kau membatalkannya. Ya mungkin sebagai manusia biasa kecewa tetep ada atas tindakanmu yang nggak bertanggung jawab atas waktu yang sudah ditentukan. Namun apalah jadinya ketika hanya menuruti kecewa dan ego. Bagiku itu adalah kesabaran yang harus di isi ulang. Mengerti dan memahami serta positif thinking adalah kunci.
Namun bertemu denganmu sekarang ini masih belum pas dengan kondisi aku sekarang ini. Aku nggak sakit, cuman masih banyak yang harus aku selesaikan. Mungkin kalau kau sudah selesai skripsinya, aku ingin belajar berbagi segala hal tentangku. Kamu pun juga bisa berbagi semua hal tentangmu, hingga kita berjalan bersama untuk kebahagiaan kita. Meski nanti dalam perjalanan akan banyak proses yang harus kita selesaikan bersama. Tapi kita sudah tahu tujuan kita bersama yaitu bahagia dan membahagiakan. Hehehe
~frd
0 notes
frdhdyt · 6 years ago
Text
Seiring dengan dengan hembusan yang terus menggumpal di atmosfir, seolah semesta otakku terhimpit dengan satu kata "nikah". Ya, aku terjepit dengan kata itu. Namun aku keluar dengan pintu yang penutup kalimat-kalimat yang dilontarkan orang lain yang ku sebut doa baik untukku yaitu, amin. Dari segi umur memang sudah cukup lah. Dari segi materi, banyak orang semakin menyudutkan kemapanan. Pasangan? Ya , seringkali mulut-mulut itu men_just aku tak memilikinya. Bicara mengenai hal itu, aku diam. Karena memang mereka belum pernah memergoki aku sedang berdua dengan titik henti yang sekarang masih diajak melangkah pada sampainya ke titik itu. Sengaja aku tak hembuskan namanya pada ruang yang penuh dengan ketidakpastian. Ya, ketidakpastian dari kemungkinan kekecewaan yang akan menyeruak di telinga orang-orang, yang aku tak tahu apa sebabnya dan hanya membuat prasangka. Intinya belum waktunya saja, untuk menggaungkan namanya dalam atmosfir ketidakpastian. Namun asalkan kau tahu, meskipun kau tak perlu tahu. Namanya menjadi kalimat-kalimat sakti yang ku sebut "doa", dalam setiap kedua tanganku kala menengadahkan pada Tuhan. Menjadi dentungan pada semesta hingga menggelora.
Sudah tak perlu dikaji lebih dalam lagi kehidupanku, toh tak akan selalu sama dengan jalan pikirnya.
Mengenai nikah itu bukan perkara sah dan halal. Orangtuanya pasti memastikan anaknya yang selama ini ia besarkan, ia rawat dengan kasihsayang dan tanggungjawab akan mendapatkan hal yang serupa kala ia sudah menjadi milik suaminya. Mampukah suaminya menjaga dan memastikan bahagia dari anak perempuannya? Menikah bukan soal cinta saja, namun lebih dengan persoalan lain daripada itu. Tanggungjawab bersama yang dipikul sama-sama berat. Satu sama lain harus berjuang untuk saling memahami tugas satu dan yang lain. Bukan berarti tugasku itu tugasku dan tugasmu itu tugasmu, melainkan saling bahu membahu agar tugas itu menjadi lebih ringan. Dan nggak ada namanya siapa yang lebih kuat berjuang, namun sama-sama memperjuangkan untuk kebahagiaan keluarga.
"Untukmu yang ku sebut istri dalam setiap doaku, ku panjatkan doa yang belum mampu kau dengar. Karena kau tak berada tepat di belakangku, sebagai makmum kala sembahyang.
Untukmu yang ku sebut istri dalam setiap doaku, ku perjuangkan dasar-dasar untuk membangun sebuah keluarga bahagia. Meski kau tak melihat keringatku menetes, saat berbarengan itu ikrar pada diriku tak ingin melihatmu menangis.
Kepada kamu yang ku sebut istri dalam setiap doaku, tidaklah ingin ku membebanimu dengan kasarnya dunia. Sedang bahagiamu menjadi kunci surga"
~frd
0 notes