Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
tahukah?
Kenikmatan bermunajat kepada Allaah, begitu nikmat, kita bisa menumpahkan segala apa yang kita rasa kepada Allaah, tanpa memikirkan bagaimana feedback (respon setelahnya) setelah Allaah mendengarkan segala pinta, rengekan, aduan, bahkan tangisan terdalam..
Oh hatii... Bukankah betapa menyakitkan mendapatkan respon tidak sesuai yang kita inginkan, segala rasa yang kita curahkan dan kita ceritakan kepada manusia, lalu ditambah respon yang mematahkan,
Sakit bukan?
Sedih bukan?
lalu kenapa meminta dan mengadu kepada selain-Nya..
Dua hari belakangan ini, aku melihat dua orang yang begitu khusyu' didalam do'anya, begitu nikmat air mata yang jatuh karena takut, karena harap kepada-Nya...
Kenikmatan ini, tiadalah didapat dengan hati yang bergantung kepada makhluk, yang berharap kepada selain-Nya.
Kenikmatan ini di dapatkan, dengan hati yang begitu yakin bahwa Rabb nya, Maha Mendengar, Maha Tahu segala sesuatu, Rabb kita, Allaah Maha Pengasih dan Penyayang..
Allaahul muwaffiq...
Jakarta, akhir September dengan hati yang berharap do'a-do'a baik nya di ijabah..
1 note
·
View note
Text
-
ـ الحياة كلها في آيتين :
" فمن اتبع هداي فلا يضل و لا يشقى.."
" ومن أعرض عن ذكرى فإنّ له معيشة ضنكا.."
هذه معادلة الحياة وما على الإنسان إلا أن يختار !
--✉️'-
1 note
·
View note
Text
ربي معي..
فمن الذي أخشى إذن! ما دام ربي بحسن التدبيرا
وهو قد قال في قرآنه : (وكفى بربك هاديا ونصيرا)
0 notes
Text
٣/ Kebaikan adalah sebuah kebiasaan
"تعودوا الخير فإن الخير بالعادة"
ابن مسعود -رضي الله عنه-
“Biasakanlah (berbuat) baik, karena sesungguhnya kebaikan adalah kebiasaan”
🌱Jika kita belum terbiasa dalam kebaikan, maka coba paksalah diri melakukannya
🌱paksa terus sampai bisa, lalu menjadi terbiasa,
🌱hingga kebaikan itu menjadi sebuah pola dalam kehidupan, pola yang begitu kuat dan menancap didalam diri.
Sebelum itu semua, maka jangan lupakan niat dan hati yang jujur dalam melakukan kebaikan-kebaikan, dan sertakan rasa harap dan takut kepada-Nya.
Semoga Allaah beri taufik...
Jakarta Selatan, akhir bulan.
0 notes
Text
٢/ Naik Turunnya Keimanan
Ada ungkapan indah dari salafus shaalih tentang hal ini,
“Sesungguhnya iman adalah perkataan, amal dan aqidah/keyakinan hati. Bertambah dengan keta’atan dan berkurang dengan kemaksiatan”
Sejelas ini..
Iman naik karena melakukan ketaatan, dan iman turun karena melakukan kemaksiatan.
Masih saja jadi orang yang lalai, menangislah..
Sungguh hilangnya kenikmatan dalam beribadah adalah musibah besar, hukuman yang paling menyakitkan dan tanda redupnya hati.
Keimanan yang semakin menipis dan nyaman dengan kemaksiatan..
Mari pulang, maksiat jangan disambut indah lagi, kita paksakan diri menutup seluruh celah yang mengurai rajutan manisnya keimanan, pintu taubat masih terbuka lebar selagi nyawa belum sampai kerongkongan, kita diminta sigap untuk menangkap sinyal sebab-sebab menurunnya keimanan, dan itu adalah tanda kecerdasan seorang hamba
Yaa..
kemaksiatan itu, ditolak habis habis-an, jangan dikasih peluang, kalaupun gagal lagi, secepatnya kembali, kembali meminta ampunan-Nya..
Cause, kita manusia yang tak pernah luput dari keselahan,
But..
“Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmiżi no. 2499, Ṣahih al-Targīb 3139)
Waffaqanallaah
Selasa, 13 aug 2024
Beberapa jam sebelum ke Jakarta
1 note
·
View note
Text
tidaklah dunia ini hanya kesenangan yang menipu, kita diminta untuk sigap dan tanggap serta cakap dalam membedakan, kesenangan yang ada ini mendekatkan diri kepada-Nya, atau malah sebaliknya?
Jujur saja, jangan berkilah, jangan buat makar
2 notes
·
View notes
Text
Hiduplah bersama ilmu, ulama, dan teman-teman yang shalih
hati yang sedih atas kepergian seorang guru rahimahullaah dan lisan tidaklah mengucapkan kecuali perkataan yang diridhoi Allaah azza wa jalla, Jum'at 12 juli 2024M/6 Muharram 1446H
2 notes
·
View notes
Text
١/ Tujuan Kita Di ciptakan
“Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat:56)
Mari menepi dan merenung sejenak dari hiruk pikuk dunia ini, lalu tanyakan pada diri sendiri, sudahkah kita benar-benar mempersiapkan kehidupan nan abadi, ataukah kita asik dengan dunia nan hina yang tak lebih berharga dari sehelai sayap nyamuk?
Tidakkah kita ingat, kita ini bagaikan musafir (orang yang bepergian) yang berhenti sejenak dibawah pohon, lalu akan melanjutkan perjalanan berikutnya, sudah cukupkah bekal untuk mengarungi perjalanan panjang nan melelahkan? Sudah se-pd itu kah kita akan berhasil melewati perjalanan yang teramat panjang itu, hingga kita bermain-main dan tak mempersiapkan bekal menuju negeri abadi?!
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mu’minun: 115).
Kita sekarang di dunia, masih ada lagi alam kubur, ditiupnya sangkakala, kebangkitan, Al hasyr (Pengumpulan), asy syafa'atul uzma, hari keputusan, hisab, pemberian kitab, Mizan dan penimbangan amal, telaga Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallaam, ash shirath, Neraka, Al qantharah dan qishash, Surga.
Di ingat lagi, tujuan kita ada di dunia ini, untuk beribadah kepada-Nya
Perjalanan kita panjang, persiapkan bekal.
Tidakkah surga yang di damba?
4 notes
·
View notes
Text
#اترك أثرا قبل الرحيل
Bismillaah ^^
Tuesday, 25 June 2024
West Sumatra
2 notes
·
View notes