goresanpuan
goresanpuan
Goresan Puan
23 posts
semua goresan tanganku yang tekun mengabadikan hadirmu
Don't wanna be here? Send us removal request.
goresanpuan · 3 days ago
Text
Aku ingin jadi hantu di setiap bayanganmu, yang gaet penuh alam sadarmu ke apa-apa yang mengingatkanmu pada diriku, katakanlah, wangi tengkuk leherku yang tak pernah gagal pikat erat hasrat bercumbu yang tertanam jauh dalam dirimu, lentik bulu mataku yang hipnotis jiwa ragamu guna masuk ke dalam sukmaku buat dirimu mabuk oleh indah paras bola mataku, manisnya lesung pipi kananku yang tak jemu-jemu buat kamu dimanja kalbu iringi tiap perjalananmu dengan senyum dari ujung ke ujung buat riang hati di setiap langkahmu, tidak lupa dengan lembutnya buaian tanganku yang melambai wajahmu halus buat kamu melayang hingga langit ke tujuh, menikmati rangkulan tanganku yang hangatkan tubuh mu tanpa syarat harus begini atau begitu.
tapi di saat yang bersamaan, aku ingin juga jadi kesalahan terbesarmu, yang buat kamu jatuh terpuruk ke dalam palung yang dalamnya berhasil tusuk habis atmamu tanpa kenal kata ampun, mengejar alam sadarmu dengan tangis penuh lirih yang sayat habis hatimu atas satu, dua, atau ribuan tetes tangis yang kamu pahat dengan sadis sambil mengutuk tiap langkahmu dengan pedih harap kamu tak akan pernah temukan dirimu melenggang bebas setelah kamu lepas tumpukan ikrar yang dahulu kamu dendang tanpa peduli apa kata takdir nanti, mengejarmu dalam wujud makhluk tujuh rupa dengan badan penuh luka juga teriakan menderu lata hingga buat matamu terjaga dengan bayang-bayang seram diriku yang melihat kamu dengan tatapan geram penuh kelam hingga fajar datang membawa terang.
"Aku ingin jadi hantu yang bawa tentram dalam tidurmu juga ingin jadi makhluk bersenjata parang dalam mimpimu"
"Kalau kamu sendiri ingin aku jadi yang bagaimana?"
5 notes · View notes
goresanpuan · 5 days ago
Text
untuk pria dengan genggaman tangan sehangat pelukan mentari kala pagi datang,
Aku ucapkan selamat dengan hati penuh tulus juga rasa bahagia yang membuncah terus-menerus sebar bebas haru atas kelulusan kamu yang berhasil engkau raih setelah lewati tigapuluhribu lebih tetes keringat yang bercucur pada keningmu tanpa kenal keluh hingga mampu bawa kamu ke tempat yang sudah lama kamu damba-dambakan dari dulu.
Pun aku tahu ini bukanlah akhir dari perjuanganmu untuk gapai semua yang kamu mau, aku harap ini adalah pertanda awal yang baik untuk capai semua yang kamu lantunkan dengan sungguh di dalam setiap sujud yang kamu simpul.
Dan semoga pada masa yang akan datang aku masih bisa tetap berdiri di sini, di sampingmu sambil diam-diam ikut menopangmu, juga menyaksikan semua hiruk-pikuk perjuanganmu dengan mulut yang tak henti-henti merapal penuh ribuan doa dalam setiap simpuh, juga asih yang selalu sigap aku tuang sewaktu-waktu saat lelah menghujani tubuhmu dengan peluh.
semoga ya.
4 notes · View notes
goresanpuan · 7 days ago
Text
Aku ingin dicinta dengan penuh tanpa harus meminta dengan lutut tersungkur, aku ingin dicinta dengan tulus seperti air yang mengalir di sungai yang tirtanya mampu lepas bebas dahaga yang buat jiwa jadi kelu, aku ingin dicinta di segala kondisi baik buruk diriku, tanpa cacian dan cercaan tanpa harus tunjuk menunjuk tentang apa yang salah dan harusnya aku lakukan dari dua tiga kejadian buruk yang aku alami di masa lalu yang terlanjur lampau itu, aku ingin dicinta dengan dibuai juga dituntun secara lembut, ingin juga gaet penyiar rindu yang mampu menyair kasihnya dengan penuh seru tanpa malu, ingin dibelai tanpa tuntutan ini itu, tanpa ikut alur standar fomo dunia penuh halu,
Tapi sebelum aku dapat semua yang aku harap itu, semoga tuhan beri restunya pada diriku dulu untuk jadi manusia yang paling siap memeluk kasih dengan penuh elu, mendendangnya dengan dekapan seerat rangkulan ibu, juga mampu menuntunnya pada berbagai rintangan arus pilu yang siap menanti di tiap tetes peluh, semoga ia mau siapkan diri ini untuk jadi insan yang penuh teguh yang mampu rengkuh penuh kasih yang dipancarkan dengan penuh pasih juga tanpa pamrih itu
11 notes · View notes
goresanpuan · 24 days ago
Text
And i hope in my next life i can still meet you and you'd still recognize me no matter what form I take
-𝘔𝘢𝘺𝘣𝘦 𝘪𝘵'𝘴 𝘰𝘬𝘢𝘺 𝘪𝘧 𝘪𝘵'𝘴 𝘺𝘰𝘶.
Tumblr media
2 notes · View notes
goresanpuan · 25 days ago
Text
mungkin memang aku sudah lama ditunjuk oleh semesta guna menyeberangi luasnya daratan jawa lebih dari 500 KM jauhnya dengan hati yang terbata-bata, sakit habis diperangi sendu yang tiada habisnya menerjang aku dengan silu untuk bertemu kamu, sang pelantun ranyun dengan senyum yang kaya akan rayu disertai suara selembut tenun juga insan seterang bulan yang sedang penuh
menggaet diriku yang penuh akan racun lalu menghiasnya dengan berbagai pantun lugu yang tak jarang membuat jiwa ini dibuat gagu dibuai oleh seribu duaribu gurauan penuh jemu tapi tak pernah buat aku jenuh dengan tawa yang gelaknya melenggang seru buat pulih luka yang dahulu awet menderai pilu
pun meski begitu engkau jauh berbeda dengan para pria bertubuh tandus yang gampang menjamu galuh itu, yang dengan suang mencumbu lebih dari dua kuntum, hingga rela jadi sang penyemu ulung demi gaet lekun terunggul, meski harus berakhir jadi lancung tak peduli dengan karma buruk yang tertumpuk
Sedang kamu? oh sungguh hatimu masih penuh akan lugu, untuk sekedar merangkul saja berhasil buat jiwamu bergetar hebat jadikan kamu makhluk imut yang menciut jadi lisut, untuk melontar kata cumbu saja lidahmu sudah mamatung mengelu lupa akan apa yang mau di'elu', disertai jidat yang dihias setetes-duatetes peluh tapi disertai senyum yang tak luntur-lutur tunjukan asihnya yang begitu sungguh dan tidak habis dimakan oleh waktu
pun walau kamu tak begitu pandai mendayu rayu, aku menemukan dirimu penuh akan lucu, jenakamu yang mampu buat bulu berkerut disertai gombalan yang mungkin kamu dapat dari buku fiksi yang asalnya dari dua abad tahun yang lalu berhasil buat aku jelu sekaligus jatuh dalam palung yang jenuh akan dendang derun mengenai diriku yang berhasil buat aku tersipu malu, buat remuk dinding penuh ranjau yang dibuat rancu oleh hadirnya dirimu
wahai kamu sang penebar senyum yang uniknya tak henti-henti buat aku terenyuh.
2 notes · View notes
goresanpuan · 4 months ago
Text
Dengan seribu langkah pasti
Aku kembali berhasil mematik diriku lagi
Mencinta hidup dengan penuh arti tanpa harus bertatih-tatih dan bermati-mati
Berjalan menyitari pelangi sembari menyimpan hati dari sang ranggi yang penuh akan janggi
Ditemani antologi romantisasi yang berhasil bawa peti penuh peranti yang tak henti-hentinya menjahit atmaku yang rumit terbelut dengan sakit
Dan aku yang kembali bawa kasih kancap akan pasih tarik balik elegi yang buat aku rugi demi beri asih kaya pasugi untuk kamu yang penuh akan magi
4 notes · View notes
goresanpuan · 4 months ago
Text
Pemerintah ialah makhluk yang sungguh penuh akan kontradiksi melebihi para selebritis yang cinta akan kontroversi,
Ia menyukai afeksi tapi penuh dengan agresi
Ia mencintai konsolidasi tapi gemar membuat orang menjadi penyangsi
Ia membenci korupsi tapi senang menjustifikasi tindakan kongsi-mengongsi koneksi
Gemar menjadi predasi bagi mereka para oposisi peduli setan dengan reputasi penuh polusi
Tidak semua tapi siapa lagi kalau bukan dia yang gemar jadi pelaku mutilasi hak berekspresi?
9 notes · View notes
goresanpuan · 8 months ago
Text
Aku jatuh pada palung yang belum tentu mampu memelukku dengan penuh
Yang mau dijadikan tempat bersauh pada mulut yang sibuk berkeluh riuh
Diiringi ribuan pisuh yang merasuk namun berhasil ia buat luruh
Aku jatuh pada lesung yang gemar membuat jantung memekik ricuh
Yang rela menjadi media peneduh dikala hati sedang gaduh
Diiringi tigaribu sentuhan pelintuh yang mampu meluluhkan peluh secara utuh
Semoga kamu juga begitu
jatuh pada seribu rempuh yang ku tabuh guna menggaet hatimu luluh
wahai kamu pria berwajah teduh yang senang membuat hatiku ganduh
8 notes · View notes
goresanpuan · 9 months ago
Text
Mengapa kata tinggal-meninggalkan selalu dikaitkan dengan adjectiva sakit-menyakitkan?
Padahal dalam lerai-melerai perasaan tak harus dibarengi caci-makian
Apalagi sambil adu-aduan atas siapa yang paling bajingan seakan kalian tak pernah bermesra-mesraan
Karna bisa jadi kamu dan dia ditakdirkan untuk saling surai-menyurai sebab semesta paling paham betapa sulitnya menumbuhkan setangkai semai di tanah yang riuh akan badai
Yang bahkan untuk menumbuhkan sehelai bungarampai kalian tak mampu membuat ia berjumbai atau malah merubahnya menjadi lunglai atas hati yang terlalu lalai
Pun memang harus aku akui, dalam prosesnya melontar pergi atas kisah yang alurnya terus membawa rugi, tak akan semudah tangan melempar gerigi yang bebannya perlahan membuat tubuh kita penuh akan letargi
Namun percayalah, seiring dengan berjalannya waktu melambai pergi akan terasa seperti mengunyah buah manalagi
Yang meski dihalangi ribuan kerikil kamu akan melewatinya dengan pasti, tak peduli atas elegi yang berusaha menahanmu melalui ribuan seru romantisasi antologi
2 notes · View notes
goresanpuan · 9 months ago
Text
Masih ingatkah kamu langit senja kala itu?
Kala di mana kamu sibuk merayuku tanpa peduli waktu
Kamu yang tak segan manjadi penambul demi melihat senyum dari mulutku timbul sembari berusaha mencari tanjuk dari otakmu yang sepertinya sudah buntu hingga kamu hanya bisa memancarkan senyuman canggung pamungkasmu yang sekali lagi membuatku terbahak melihat sikapmu yang terlihat kikuk
Masih ingatkah kamu malam teram kala itu?
Kala di mana aku sibuk bersandar pada sukmamu
Yang asik menikmati petang ditemani harum wangi parfum mu, tenggelam dalam hangatnya genggaman tanganmu ditemani kedua bola mata yang tak henti-hentinya menilik wajahku dengan sungguh menatapku seakan aku adalah sebuah patung yang dipahat sedemikian rupa hanya untuk memanjakan kalbumu
Sungguh aku masih ingat semuanya
Serpihan demi serpihan kenangan yang kamu dan aku buat kemudian kita ukir sedemikian rupa sedari subuh hingga gelap datang merebut paksa dirimu atas karya yang susah payah kita bentuk dan aku yang mengakhiri temu dengan melabai pisah melalui hiasan kata yang aku bangun seapik dan seelok mungkin dengan mawar dan anyelir merah bertebaran disekitarnya menggambarkan eloknya waktu apabila digerus habis bersama dirimu wahai kasihku
6 notes · View notes
goresanpuan · 9 months ago
Text
Aku ingin didekap pelukmu, direngkuh seribu genggaman hangat mu, sampai diriku dibuat meleleh dirangkul penuh oleh kasihmu
Aku ingin mendengar suara lembutmu, mendengar lantunan Indah tawamu, menari dibalik seribu rayuan gombalmu yang siap membuatku tersipu malu
Aku ingin ditatap penuh olehmu, disentuh dengan matamu yang menginginkanku secara sebu, yang melihatku seakan engkau sedang menyentuh sukmaku, melumat aku lewat lirikan kecil dari bola matamu, isyarat sederhana yang siap membuat jantungku dibuat berdebar kencang oleh dirimu
Aku ingin kamu.
5 notes · View notes
goresanpuan · 9 months ago
Text
Aku membayangkanmu dengan sungguh dibalik cahaya teram senja kala itu
Mengandai andaikan kamu wahai adiwarnaku dari malam hingga pagi bertemu tanpa jenuh
Merapal doa seperti menghitung bintang mengharap kita akan utuh meski umur sudah sepuh dengan wajah kita yang tlah dilukisi kerut
Dan kamu yang tidak lelah-lelahnya menaruh cemburu pada waktu yang terus mencuri diriku dari pelukmu membuat kamu tak henti hentinya mengucap keluh
Dan aku yang hanya bisa tertawa sembari merengkuhmu masuk ke dalam rangkulanku
Sembari berkata 'Sungguh, rela aku jadikan kamu jantungku jika kamu mau, menjadikannya sebagai rungguh guna bertaruh akan kita yang aku percaya akan selamanya menjadi satu jadi jangan pernah sekali-kali engkau menaruh ragu pada diriku wahai kamu yang selalu muncul dalam tawajuh ku'
'Semoga kita tetap utuh meski peluh bercucur dan dunia memaksa kita untuk runtuh selagi aku mempunyai kamu akan kubuat mereka yang mengharap kita jatuh, luluh'
Dari aku yang selalu mengharapkanmu dengan penuh
4 notes · View notes
goresanpuan · 9 months ago
Text
Aku mengucap lelah belum tentu aku ingin menyerah pada parung yang sibuk berseru memaksa kita untuk lempung demi galuh yang diam-diam mendambakanmu ricuh
Aku mengeluh lelah belum tentu aku ingin melepas pisah bisa jadi hanya untuk melepas penat atas ribuan jemu yang menyerang diriku ringkuh
Karena sebetulnya Aku berkata lelah hanya untuk mengatasi payah atas ribuan jarak yang fasih melantun pisah pada aku yang sibuk meramu temu demi kamu sang pelipur peluh
Juga pada dentingan jam yang enggan mempertemukan sukmaku yang haus akan hangatnya dirimu wahai insan penyeluh suluh
Serta pada segala hal yang mengingatkan aku pada elok bola matamu yang terangnya bak pelita, menusuk ke dalam ruhku hingga jiwa ini dibuatnya teduh
Katakanlah aku rindu, pada serangkaian asmaraloka yang biasa kita untai sedari subuh hingga sungai berubah menjadi keruh, jenuh melihat kita yang masih kukuh merajut kisah kasih yang penuh akan ripuh
Selagi tanganmu masih nyata kugenggam dalam memoriku secara utuh aku berani bertaruh sungguh pada mereka yang mengharap kita jatuh
Karena sejatinya dirimu terlalu berharga untuk aku menyeru pilu pada mereka yang menginginkan kita untuk runtuh
13 notes · View notes
goresanpuan · 9 months ago
Text
Melihat bulan aku sibuk mengeruk angan
Giat mengais bintang dibalik tumpukan parang
Demi membangun sebutir asih dari ia insan yang berjiwa aram
Sembari acuh tak acuh pada peluh yang mengucur deras bak melekut sekam
Dan telinga yang berusaha merendam gendang demi melerai deram dari sang pawang yang tega melontar habis imanku hingga karam
"Rela mengucur getih hanya untuk disiram air seni, apalah arti kasih pabila hanya diganti dengan perih? Luntang lantung membawa hati hanya untuk ditikam belati dari insan yang kaya akan keji, apalah bedamu dengan mereka sang pengais pelik wahai jiwa yang haus akan asih?"
Pun meski begitu aku enggan menghirau pilu tanpa mengucap kalimat keluh meski seribu sepuh memaki diriku lintuh
Aku masih dengan tekun menetes peluh dari keningku yang tak berhenti mengerut, teguh.
Menghiraukan mata yang sudah ringkuh menampung rapuh, diri ini tetap kupaksakan tangguh pantang untuk jatuh
Lagipula apalah salahku menginginkan riuh dari ia sang pengepul galuh?
Meski diri ini dihujani dengan seribu cemuh,
Semua rela aku kayuh demi berlabuh dengan ia yang pernah membuat aku teduh
9 notes · View notes
goresanpuan · 1 year ago
Text
Sang Pengais Kasih
Tiada satupun orang yang tidak mendambakan lembutnya kasih, merasakan hangatnya asih yang menjalar meredakan perih, menggantikan letih membiarkan diri dimanja sang kekasih
Aku pun juga begitu, hanya saja aku mendambakan seseorang yang mampu mengganti sedih menjadi gelagak tawa yang suaranya melengking, rela mengusahakan aku meski getih harus terurai dengan pengorbanan seribu jerih tak lupa dibarengi dengan tasbih supaya cintanya diridhoi juga dengan sedikit rempah rempah pedih supaya kisahnya tak terasa kebas di hati,
"Tapi bukan kah itu terlalu berlebih? cinta yang menggebu-gebu tanpa henti, yang darahnya terus terurai tak peduli penat meracuni hati, bukankah itu perlahan akan membuat kalian berdua mati? apalah arti cinta bila asihnya digambarkan sebagai obsesi? apalah arti bersama bila kasihnya saling membakar satu sama lain?" ucap sang batin melontarkan kalimat seakan yang aku inginkan ialah sesuatu yang sangat batil.
Aku pun tau dua api yang saling bertemu karena semburan minyak tak henti hanya akan menghasilkan pengorbanan tanpa arti, tapi apalah dayaku, sejak kecil mataku selalu dimanja dengan kobaran dua sejoli yang mengatakan keduanya saling asih, bertahan hanya atas nama buah hati meski aku tau jauh dalam benak mereka, keduanya masih saling mencintai meski harus saling meracuni
"Bagiku tak masalah, biarlah kamu katakan aku sang pengais kasih yang gila obsesi atas cinta yang kamu aggap melanggar nilai asih, asalkan dalam ceritanya aku merasa hidup, tinggal di dalam perasaan yang saling meletup-letup, seribu belatipun rela ku tembus demi mereka yang menginginkanku secara tulus, sungguh!"
12 notes · View notes
goresanpuan · 2 years ago
Text
Hancur melebur menjadi satu
Sibuk mengais diri yang sudah menjadi belatung
Membiarkan kepala tenggelam dalam palung, menjadikan diri bak seorang kacung
Yang bingung mencari jalan sampai ujung
Terjebak dalam belenggu yang dipasang oleh para perundung
Kemudian pulang dengan kondisi tubuh tak ada bedanya dengan seorang pemulung
Dengan usus yang sibuk menggerogoti ampas dari perutku yang busung
Dan mulutku yang asik mengais air dari mulutmu demi melepas rasa haus atas pikiran yang penuh akan kicuh
Namun dahagaku ternyata tak kunjung sembuh
Membuat tenggorokanku meraung mencari tanganmu yang mampu menjadi pelipur peluh
Aku tahu datangmu baik guna memeluk keluh
Menjadi tempatku bersimpuh setelah jatuh ditempa kisruh yang membuat ku lumpuh
Tapi apalah daya dirimu yang hanya aku jadikan sebagai seorang penyembuh
Bila aku masih nyaman disentuh pelintuh dari sang pembunuh
Pun jangan coba kamu selamatkan diriku meski niatmu sungguh
Jika tak mau dibuat runtuh dipaksa meminum peluruh demi mengeluarkan aku yang terlanjur penuh dengan ricuh
Pesanku untuk kamu yang menginginkan aku sembuh
1 note · View note
goresanpuan · 2 years ago
Text
Aku tak pernah behenti mencintaimu
Bahkan dibalik seribu pertikaian hebat yang telah kita lontarkan pada babak pertarungan itu
Tak pernah sekalipun terpikirkan oleh ku untuk melepas paksa kail yang telah dipasang oleh dirimu
Meski rasanya sakit dan kulitku terasa seperti dicabik-cabik
Aku tak apa
Jika itu artinya aku akan tetap terhubung dengan mu lewat senar pancing yang kamu uraikan pada senja kala itu
Rela ku pautkan seribu kail pada tubuhku agar aku bisa tetap berdiri di setiap langkahmu
1 note · View note