growingpath
growingpath
In a bloom, delicate and growing🌼
10 posts
Tea..... Kah? 🍵
Don't wanna be here? Send us removal request.
growingpath · 2 months ago
Text
Tumblr media
Perayaan untuk apa yang telah usai, untuk air mata yang sudah habis, cinta yang sudah luruh, usaha yang sudah kalah, dan luka yang akhirnya berhenti berdarah.
Terima kasih sudah berjuang dan berdarah-darah hingga di ujung jalan. Mungkin kita memang bukan benang merah cerita, tapi semoga badainya menumbuhkan bunga di jalan kita yang kini bercabang🌱
0 notes
growingpath · 2 months ago
Text
Yang Lain
Maaf ya posisinya sudah diisi kandidat lain
Dia sudah menikah dengan yang lain
Dia sudah lupa, di hatinya sudah ada yang lain
Kamu tak pernah ada di daftar, panitia sudah menghubungi yang lain
Oh Yang lain, kataku getar
Bukan aku
Tapi yang lain
Sudah remuk tulangku
Tapi mereka pilih yang lain
Sudah kebas kakiku menunggu
Ternyata sudah diisi yang lain, bukan aku
Sudah mati rasaku
Sudah redup terangku
Sudah luluh energiku
Tak apa masih banyak lain
-April 30th 2025
0 notes
growingpath · 2 months ago
Text
Merayakan Yang Sudah
Awannya gelap
Gemuruh riuh
Hujannya deras
Daun dan rantingnya basah
Nafasnya sesak dan pendek
Robek dan darah mengalir
Pisaunya masih tertancap
Energinya luluh dan kosong
Kedip matanya melamban
Detak jantungnya memayah
Tapi
Ku lihat di luar terang
Langitnya biru bersih
Udaranya segar
Sinar mataharinya silau
Aspalnya kering
Lantainya bersih
Badannya bugar
Lalu langit dan tubuh mana yang badai itu?
Ternyata
Hamparan sajadahku yang basah
Rangkaian tulangku tertunduk di atasnya
Mata terbuka tapi pandanganku gelap
Bibir merekah getir dan menggigil
Luka dan darahnya ada dalam rangka
Kalimat dan oksigen pun tercegat di kerongkongan
Teriakannya sunyi tak ada suara
Rasanya retak
Dan asanya padam
Sudah
Sudah habis airnya
Sudah habis kasihnya
Sudah habis usahanya
Sisa merayakan yang sudah
-May 1st 2024
0 notes
growingpath · 2 months ago
Text
Alhamdulillah, what a good time to come back to this beautiful page of mine—I (almost) forgot that it still exists! Let’s grow up together, fellas. May Allah make it easier for us to bloom and grow in the most beautiful way🌼
0 notes
growingpath · 6 years ago
Text
Tumblr media
Have been amazed by one person for a longgg time-three years, to be exact. He's been my motivation ever since, no matter what happened.
"It's a good way to love someone" my friend said
"But it will be a sad ending story" i said
0 notes
growingpath · 6 years ago
Text
Tumblr is back
As tumblr is oficially coming back so gloomy path is coming your way babe❣
0 notes
growingpath · 8 years ago
Photo
Tumblr media
I Found a Star in Another Sky
Kemarin aku menemukan bintang Maaf Sayang dia bintang di langit lain, lirih Tuhan
Aku menemukan bintang Bu, kataku Tapi ia menyinari langit lain, lanjutku
August ‘17
1 note · View note
growingpath · 8 years ago
Text
Cerita Rantau Part 1 – Gaya Hidup Metropolitan
(August 4 ‘17)
Kemarin gue baru baca tulisan di blog Kak Gita Savitri yang judulnya ‘Kesederhanaan yang dirindukan’ dan tiba-tiba gue merasa ‘disentil’ hatinya sama Allah lewat tulisan kak Gita. Gue baru sadar semenjak gue tinggal  di kota besar yang notabene-nya jauh berbeda situasi dan kondisinya dari kampung halaman gue yang masih kota kecil dan jauh dari hiruk-pikuk ibu kota(iyalah beda pulau) gaya hidup gue mulai berubah. Gak tau apa karena gue mulai jauh dari orangtua dan merasa bebas atau karena anak-anak di kota besar ini life style dan standard of livingnya itu tinggi. Gue yang dulunya main ke mall cari tempat makan yang paling murah tapi sekarang masa bodo sama harga yang penting tempatnya ‘hitz’. Seakan-akan uang gue ngucur kek keringat padahal mah kenyataannya gue bokek. Gue yang dulunya jarang selfie dan pamer-pamer di medsos sekarang jadi sering foto-foto di tempat hitz, foto ala ootd, foto makanan mahal dan kelakuan-kelakuan lainnya yang dilakuin anak hitz jaman sekarang. Gue baru sadar setelah baca blog kak Gita bahwa gue juga udah lupa sama kesederhanaan yang udah orang tua gue ajarin sejak kecil. Sedih sih awalnya, ternyata secara gak sadar gue udah kebawa arus gaya hidup ala anak metropolitan. Terbawa sama prestise anak hitz zaman sekarang yaitu ‘masa bodo keadaan gue gimana yang penting gue harus terlihat bahagia dan trendy di medsos’. Cuma bisa banyak-banyak istighfar ternyata selama ini ‘gemerlap semu’ kota besar udah ngebutain gue akan indahnya hidup sederhana. Bahwa ternyata hidup apa adanya itu lebih enak dan tentram di hati. Seperti kata orang-orang ‘Hidup itu murah, yang mahal itu gengsi’. Kemarin gue sangking sukanya sama tulisan di blog kak Gita gue baca-bacain juga komentar-komentarnya yang gak kalah inspiratif. Tapi yang bikin gue jleb lagi adalah ada komentarnya yang bilang dia juga pernah ‘tersentil’ sama quotes “When Allah blesses you financially, don’t raise your standard of living but raise your standard of giving” dan hati gue ‘tersentil’ pas baca itu. Dulu kalau ayah gue udah transfer uang bulanan besoknya pasti gue langsung pesen makan yang mahal-mahal seakan-akan gue lupa akhir bulan nanti gue mau makan apa. Gue lupa kalau di sekeliling gue sebenarnya banyak yang gak seberuntung gue bisa dapet uang bulanan yang selalu tepat waktu. Gue merasa kaya dan lupa kalau itu rezeki titipan Allah. Gue seperti gak merasa bersalah ngeluarin duit 30rb cuma buat sekali makan doang padahal kalau gue hemat itu bisa buat makan tiga kali.
Baru sadar kalau uang yang gue pake di perantauan itu hasil keringat siang-malam orang tua kerja. Gue makan enak di sini padahal gue gak tau orang tua gue disana makan apa. Gue jalan-jalan ke mall seneng-seneng sama teman-teman padahal gue gak tau gimana pusingnya orang tua gue mikirin biaya hidup gue disini plus ukt yang nominalnya kalau gue sebut aja jadi pen nangis. Lebih sedihnya lagi gue sering males belajar, kadang lupa kalau biaya kuliah jaman sekarang gak murah. Banyak banget emang kekhilafan gue selama setahun pertama di tanah rantau. Sampe akhirnya dua miggu yang lalu gue buat life goals ala gue sendiri yaitu banyakin bersyukur dan hidup apa adanya. Gue mulai nabung 5rb sehari yang rencananya gue mau masukin celengan tapi sampe sekarang gue belum nemu yang jual celengan murah meriah di deket kosan haha. Gue juga kemarin baru aja nemuin tempat makan ter da best se dramaga(ini agak lebay) namanya Warung doa ibu di daerah bateng. Hal yang gue senengin yang pertama adalah karena dia murah gila bayangin aja nasi+telor+tempe+tahu cuma 8rb dan yang kedua yaitu karena telor dadarnya baru dibikinin pas kita pesen jadi masih anget gitu pas dimakan :’) ini surga banget emang.  Tips gue bagi yang makannya dikit, disini nasinya lumayan banyak jadi kalau gue biasanya beli siang jadi bisa gue bagi dua nasinya trus gue makan pas sore dan pas malem. Sumpah ini cara menghemat yang gak menyiksa-menyiksa banget. Gue juga yang dulunya suka ngemil dan akhirnya berat badan gue naik drastis dan sekarang udah gue kurangin, itung-itung buat nurunin bb sekalian hemat hehe. Salah satu habit yang gue ubah juga adalah mengurangi ‘aksi pamer’ di medsos, gue sebisa mungkin gak upload selfie(kecuali itu tugas) dan snapgram muka gue yang nantinya gue takutkan malah jadi riya’. Gue udah kurang-kurangin buka instagram karena gue tau instagram itu seakan-akan menjadi kandangnya ‘anak-anak hitz’ yang gue takutkan akan merusak mindset gue lagi yang udah gue atur sedemikian rupa buat jadi pribadi yang lebih baik dan gak pamer apa-apa di medsos. Gue bakal tetep pergi ke mall tapi paling cuma sebulan sekali atau dua bulan sekali yang niatnya bukan buat nongki-nongki trus pamer di instagram tapi pure buat refreshing jiwa raga gue yang penat sama rutinitas kuliah.
Jujur aja gue kadang suka sedih sama temen-temen gue yang waktunya cuma disibukkan sama media sosial buat dapetin sebuah ‘pengakuan’ di dunia maya. Supaya fotonya banyak yang like, supaya dicomment cantik, supaya yang follow banyak. Mungkin mentok-mentok definisi bahagia mereka adalah mendapat sebuah penghargaan atau eksistensi  di dunia maya tapi sayangangya mereka juga lupa kalau itu juga penghargaan yang bersifat ‘maya’. Padahal sebenernya kita bisa dapetin kebahagiaan sejati dengan berbuat baik bagi orang-orang di sekeliling kita. Banyak banget loh sebenarnya kebaikan-kebaikan yang terbuang karena terlalu sibuknya kita sama media sosial. 
Alhamdulillah banget Allah masih sayang Tika, masih dikasi teguran kalau semua yang Tika lakuin selama ini sebenarnya menyimpang dari gaya hidup yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, yaitu hidup seperti orang kecil yang berjiwa besar. Gue masih dikasi hidayah untuk kembali ke jalan yang benar. Maha Besar Allah. Sebenarnya gue juga melihat gejala-gejala ini di teman-teman gue yang merantau ke kota-kota besar. Gue cuma bisa doain mereka supaya bisa dibukakan mata dan hatinya sama Allah supaya gak dibutain sama gaya hidup mewah ala anak metropolitan. Semoga mereka masih bisa melihat dan merasakan bahwa kesederhanaan itu sebenarnya indah. Lebih indah dari kemewahan semu dunia. Doain juga semoga gue dan orang-orang yang sudah dibukakan hatinya bisa tetap istiqamah di jalan-Nya. Aamiin.
Salam dari Kota Hujan (yang sekarang udah jarang hujan)
Barakallahufiikum
Atikah Fajriani, mahasiswa gizi yang sedang berusaha memperbaiki gizi diri sendiri ;)
1 note · View note
growingpath · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Bagaimana caranya bisa berbagi kebahagiaan jika tidak tau cara membahagiakan diri sendiri 🌸
Selamat pagi dari jiwa yang sedang belajar mencari bahagia ❄
1 note · View note
growingpath · 8 years ago
Text
Universe's Fault
Last night
I held your 4x4 polaroid while whispering some words to God
I’ve been waiting for years while making sure that i could meet you anywhere anytime
But
You couldn’t see me
Some big walls were in front of me
I couldn’t jump over them and
You never knew that i’ve been waiting patiently behind them
It wasn’t our fault 
It was universe’s desicion for me
To made me realize that i got nothing on me while you had everything within your fist
In the end
I put back your polaroid in the trash box
Wishing your soulmate could take it to the place where it has to be
We couldn’t make it, my love
And once again it wasn’t our fault  
Wishing you a happiness isn’t my type of goodbye
So i decide to hold your memories while wishing God will help us to forget what universe did to us 
🌛 have a good midnight 7.20.17
1 note · View note