Don't wanna be here? Send us removal request.
Text

lima tahun lalu, taman ini pernah jadi saksi bagaimana masa depan indah seolah besok terlaksana. kamu ucapkan semua mimpi yang kuaminkan dengan suka cita. cintamu pernah mendekapku bahagia.
kamu janjikan rumah kecil dengan halaman luas agar aku bisa berkebun dengan puas. gantinya, kutawarkan waktuku hingga kelak.
gila
kala itu, cintamu adalah euforia paling semarak.
aku selalu takut dengan dunia beserta carut-marutnya. tapi kamu datang mengajakku menyusuri jalan. menawarkan tenang. kamu genggam tanganku erat untuk kenalkan nyaman.
saat kamu mulai ragu, kutuliskan setiap detail cerita kita di sudut-sudut rumah. seumpama kamu lupa pernah mencintaiku sebegitu megah. tapi kamu malah hilang, memilih orang baru untuk kamu rayakan.
hai
bagaimana kabar keluarga kecilmu?
0 notes
Text

pagi ini kamu merengek kecil dan meminta maaf berulang kali karena lupa resep masakan yang kusukai. tidak apa, masakanmu tetap jadi favoritku seberantakan apapun itu.
aku tidak pernah marah ketika kamu lupa letak kaos kakiku. atau marah karena kamu lupa ulang tahunku. aku tidak akan marah bahkan jika kamu kehilangan semua memori tentangku. tentang kita. pun jika nanti kamu juga mulai tidak ingat diri sendiri, akan aku ceritakan siapa sosok dunia yang selama ini aku puji.
orang-orang khawatir; bagaimana kalau suatu hari nanti dia terbangun dan tidak mengenali sosokmu?
tapi sungguh aku tidak pernah mengkhawatirkan itu. karena berapa kalipun kamu terbangun kamu tetap akan mendapatiku di sana. kita bisa berkenalan lagi, lalu jatuh cinta berkali-kali.
sebanyak-banyaknya.
sebesar-besarnya.
1 note
·
View note