haifaaz

[haifaaz]

Flirting ala Han Sejin #OurUnwrittenSeoul

“Daripada buru-buru ambil keputusan, kenapa kamu tinggal di sini sambil melihat strawberry tumbuh bersamaku?”

Meskipun keliatan effortless, tapi pemilihan kata Sejin itu bener-bener menenagkan dan menghangatkan Mirae. Kita yang nonton aja ikutan merasa tenang, bukan?

Jadi inget bagaimana Park Boyoung menggambarkan hubungan Miji-Hosu dan Mirae-Sejin. Ibaratnya, dalam keadaan hujan, Hosu akan rela bahunya basah kuyup demi melindungi Miji dari hujan menggunakan payung. Sementara Sejin, dia akan buang payungnya dan akan nemenin Mirae untuk basah kuyup diguyur hujan.

1. Maaf atas ucapanku yang kasar kemarin

Sejin ga sadar ternyata kursi yang kakinya udah patah itu berharga baginya, sampai kursi itu di buang Mirae. Tapi setelah tau bahwa Mirae beneran nggak sengaja dan nggak mau makan gaji buta, dia inisiatif bersihin gudang Sejin. Permintaan maaf ini diikuti sama flirting pertama Sejin.

“Wah kok bisa kebetulan, aku nggak sengaja bawa bekal untuk 2 orang.”

“Di saat semua orang menganggapku lemah, mengenaskan, dan bahkan ceroboh, mereka cenderung akan meninggalkanku. Tapi kenapa, kenapa dia enggak?”

2. Kakekku adalah orang yang paling ku sayang di dunia

Dari episdoe 2 Sejin udah bilang “kamu meningatkanku pada seseorang” tapi Sejin lupa sama siapa. Ternyata,

Kakek Sejin ~ Mirae

3. Afternoon Tea Party

🌞✨♡♢🌸 Afternoon 🌞 Tea Party☕ Kami mengundangmu ke pesta yang indah ini 🌹 🍓Dengan hormat mengundangmu 🌹 📍Tempat: Kebun Changhwa 💚 🕓Waktu: Besok ✅ Sore hari 👜 Yang perlu dibawa: 🤸🏻‍♀Perut kosong 🤸🏻‍♀

Lucu banget kan itu undangannya. Emoticon 🤸🏻‍♀ apalah ini. Lihat reaksi Mirae nih biar tambah salto

4. Aku suka, rumor tentang kita.

Ini highlight sih, dan scene paling populer. Puncak dari flirting Han Sejin yang bikin Mirae perutnya ikutan yapping. Saat itu juga Mirae tau bahwa Sejin bukan orang sembarangan. Lebih dari itu, Sejin yang hadir di kehidupan Mirae dengan tepat.

5. Goodbye, Mirae-ssi

Mirae yang dari awal nggak pernah jadi Miji, atau pura-pura jadi Miji di depan Sejin, karena emang dari awal Sejin nggak pernah kenal Miji. Dunia Mirae yang dari awal balik ke desa, seakan-akan selalu bertopeng dan penuh kepalsuan, dia cuma bisa jujur dan apa adanya di depan Sejin. Dan Sejin, sejak saat itu ga pernah salah panggil. Iya, Mirae.

6. Aku berkeliling komplek berharap bisa ngucapin goodbye lagi.

Ujungnya, kalimat itu menunjukkan perasaan yang dalam dan nggak mudah diungkap. Sejin selalu pakai kalimat yang implisit, yang secara nggak langsung nembak tapi belum tau arahnya kemana.

7. Kalau malam ini kamu nggak ke Seoul, mau nggak kita ketemu nanti malam?

Karena bintang adanya pas malam, Mirae-ya. Hari itu ulang tahun kakek Sejin kan? Sejin ingin ngerayain ultah kakeknya dengan cara yang sama saat kakeknya ngerayain ultah Sejin. Katanya waktu Sejin lahir, banyak bintang terlihat. Jadi Sejin ingin merayakan ultah kakeknya dengan melihat bintang sambil bungkus sup rumput laut. Lihat bintangnya sama Mirae.

Pertanyaannya, Mirae udah sembuh kan? Kalo Hosu kan masih ada kambuhnya gitu, kalo Mirae syukurlah kelihatan sehat-sehat aja.

8. Why don’t you stay here and see the strawberries grow with me

“Daripada terburu-buru mengambil keputusan, bagaimana kalau kamu tetap di sini dan melihat stroberi tumbuh bersamaku, sambil kamu mengambil waktu untuk memikirkan langkahmu selanjutnya?”

Kalo dari nomor 1–7 tadi sebenernya bikin senyum-senyum sendiri, entah kenapa di momen ini bikin nangis dikit. Sejin eakan bilang ke Mirae, ga usah buru-buru. Ga harus sekarang. Boleh pelan-pelan. Ambil waktumu. Semuanya akan aku temenin.

Deep talk ini bener-bener menyentuh, rasanya Sejin bisa membelai jiwa Mirae yang rapuh itu. Buktinya, Mirae beneran mempertimbangkan tawaran Sejin sebagai salah satu opsi. Excuse me, did you knock the door?

Kalau kita bertemu di Seoul, bagaimana jadinya ya? Kita tuh… bahkan kalaupun kita kebetulan bertemu di Seoul, kurasa itu tetap akan sangat menyenangkan.

Aku rasa Han Sejin-ssi bahkan tidak akan melihatku. Saat berjalan di jalanan yang penuh orang, aku mungkin hanya terlihat seperti salah satu bintang di langit. Terilihat terlalu biasa saja. Ah, benar. Kalau di Seoul, mungkin aku bahkan tidak akan terlihat sama sekali.

Syukurlah. Kalau kita bertemu di Seoul dan aku tidak mengenalmu, aku juga tidak akan merasa kehilangan. Tapi sekarang kamu ada di sini.

Percakapan ini sangat puitis dan deep banget. Gimana takdir dan kebersamaan kadang tidak terjadi karena kebetulan, tapi karena keduanya memilih untuk hadir dan melihat satu sama lain lebih dari sekadar “biasa”.

[haifaaz]

Bolehkah aku di sini saja? #OurUnwrittenSeoul

Pertanyaan itu dilontarkan Mirae ke neneknya setelah malamnya Mirae pergi sama Sejin untuk lihat bintang. Tawaran Sejin, mulai dari siap bantu Mirae kasih pinjaman uang, tawaran Sejin untuk tetap stay di sini saambil lihat strawberry yang mereka tanam tumbuh bersama. 

Mirae setelah itu pun bilang ke neneknya, rasanya aku selalu melakuklan kesalahan yang sama. Dia ga seharusnya percaya sama orang dan mengandalkan orang lain di saat hari beratnya. Mirae sudah pernah mengalami ini, dia udah pernah mengandalan Park Sangyeong, tapi kepercayaannya dikhianati, dan berbalik jadi boomerang bagi Mirae. 

Tapi sepertinya Mirae ingin bersandar sekali lagi pada seseorang, Han Sejin.

Mirae, si gadis dengan tubuh lemah tapi pikiran tajam, telah menjadi tumpuan harapan sejak ia lulus SMA. Semua orang menggantungkan harapan padanya. Tapi pada siapa Mirae bersandar?

Di titik terlemahnya, Mirae bertemu Sejin. Han Sejin dengan sikap dan kalimat paling hangat, seolah jadi obat lelah dan obat luka lama Mirae. Han Sejin yang seolah-olah dikirim Tuhan untuk Mirae, punya latar belakang kehidupan dan masalah yang hampir sama dengan Mirae. Sejin yang memberi ruang bagi Mirae untuk diam, untuk merasa cukup, untuk merasa hidup.

Esoknya Mirae datang menemui Sejin yang entah kenapa sedang beresin buku-bukunya. Diantara buku-buku itu, ada buku yang disiapkan Sejin sebagai manito Mirae.

Mirae datang ke gudang kebun untuk membicarakan opsi yang diberikan Sejin "untuk tetap tinggal di desa sambil merawat Strawberry." Tapi belum sempat ia bicara, Sejin pergi menerima telepon.

“Tunggu aku sebentar, hangatkan dirimu di dekat pemanas.”

Saat itu Kepala Asosiasi datang untuk kasih tahu bahwa Sejin ~kabarnya~ akan pergi ke Amerika.

Kita bisa lihat betapa kecewanya Mirae atau bahkan betapa malunya Mirae saat tau bahwa Sejin nggak sungguh-sungguh soal penawarannya ke Mirae. Padahal apa yang didengar Mirae bukan sebuah fakta dari Sejin, tapi dari rumor. Mirae pergi gitu aja, tanpa pamit ke Sejin. 

Ini sebenernya kesel ya sama writternya, kenapa Mirae ga ada bahagia-bahagianya sih sampai episode 8. Baru aja bahagia dilangitkan harapan Sejin, malah muncul salah paham seperti ini.

Ah… kalau nanti Mirae pergi ke Seoul dan mereka — Sejin dan Mirae — terpisah lama, rasanya di saat Mirae sedang lelah, yang akan pertama kali ia pikirkan adalah Han Sejin. Dan di saat hal-hal baik terjadi pada Sejin, yang akan muncul di benaknya adalah Mirae.

Sebab di saat harga diri Mirae runtuh tanpa henti, kata-kata kecil yang pernah Sejin lontarkan — yang tampak sepele tapi tulus — akan jadi alasan bagi Mirae untuk berdiri kembali.

Cinta mereka mungkin bukan seperti Hosu dan Miji — yang terang dan mencolok seperti lampu neon. Tapi justru karena itu, cinta Sejin dan Mirae terasa lebih istimewa. Bukan cinta yang membakar dengan cepat, melainkan cinta yang menyala lembut seperti pelita — hangat, tenang, dan bertahan lama. Cinta mereka tidak perlu heboh untuk terasa dalam. Seperti suhu hangat-hangat kuku — tidak terasa panas, tapi justru di suhu itulah banyak orang bisa terluka tanpa sadar. Begitu juga cinta mereka: sederhana, tapi menyentuh dan mengikat lebih kuat dari yang terlihat.

[haifaaz]

Han Sejin

Background story Han Sejin mulai diceritakan pada episode 6. Han Sejin adalah mantan CIO Ihan Asset Management. Tugas utamanya adalah mengelola, mengawasi, dan mengarahkan keputusan investasi untuk memastikan dana yang dikelola memberikan imbal hasil optimal sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi klien.

Usia Han Sejin 36 tahun, sedangkan Mirae 30 tahun. Ini adalah tahun kedua Han Sejin kembali ke desa, setelah kakeknya meninggal.

Kepergian Han Sejin secara mendadak dari perusahan membuat banyak rumor bermunculan, yang paling terkenal adalah dia jadi Mafia di Rusia, punya hutang judi di Makau, atau bahkan bahwa menggelapkan 50 miliar won. Satu rumor yang nggak di sebut Mirae adalah rumor Sejin dikhianati oleh CEO-nya.

"Jangan-jangan kamu percaya rumor yang itu (konflik dengan Lee CEO)? Itu semua nggak benar. Lee CEO nggak sejahat itu, ya dan juga nggak sebaik rekan kerja yang datang nolongin saat ada badai topan juga"

Mirae pasti penasaran juga kan apa penyebab sesungguhnya? "Lusa akan aku ceritakan"

Besoknya setelah topan, warga bekerja bakti untuk membersihkan kebun, sekaligus musim tanam sudah mencekati akhir. Di akhir, Sejin bilang "Goodbye, Mirae-ssi"

Sejak kapan Sejin tau kalau selama ini yang kerja sama dia adalah Mirae? Jawabannya adalah sejak awal. Sejak Mirae kasih Sejin Proposal rencana kerja mereka selama 1 tahun. Ya mana mungkin kan lulusan SMA bisa nulis proposal sedetil itu? Cuma Sejin belum tau siapa nama asli Mirae.

Saat Mirae tanya ke Sejin, "apa kamu ga takut melepaskan usaha yang kamu raih selama ini?"

"Takut pastinya. Tapi, kalau tangan kita terus berpegangan pada hal itu, kita ga akan bisa meraih apapun selain itu. Jadi ku lepas, agar bisa menggapai hal lain meskipun hanya sedikit kebahagiaan dan harapan. Aku juga berharap kamu gitu"

Saat Mirae kembali memastikan "kenapa kamu biarin aja rumor tentang kepergianmu gitu aja?"

Saat Mirae marah lagi karena Sejin seenaknya ngejudge Mirae "keluarga, hutang, mungkin jadi alasan klise bagimu. Tapi tiap-tiap orang ga bisa disamakan dengan kehidupanmu. Kenapa kamu gampang banget ngomong gitu?"

Ya karena aku juga mengalaminya.

Sejin yang 6 tahun lebih tua dibanding Mirae kemudian merasakah betapa relatenya dia sama Mirae.

"Aku juga pernah diminta belajar ke luar negeri saat setelah SMA. Tapi aku gamau, aku justru ikut akademi persiapan tes PNS, padahal aku tau aku akan gagal karena terlalu banyak istilah yang nggak aku mengerti. Suatu hari kakekku datang, sambil berteriak "Kamu ngapain disini?" Aku sambil tersedu-sedu bilang. Gimana kek, cuma aku yang ada di keluarga ini, keluarga kita punya hutang. Gimana kalau aku pergi dan saat kembali aku gagal?"

Keluarga dan hutang keluarga bukan alasan sesungguhnya. Alasanmu sebenarnya adalah karena kamu takut, Mirae.

Iya dan benar. Mirae takut gagal lagi. Semua orang, keluarganya menganggap bahwa Mirae adalah anak yang hebat, pintar dan bisa sukses dengan mudah. Padahal kesuksesan itu nggak ada yang pasti. Menurut Mirae, dia bisa berada di perusahaannya karena dia beruntung. Dia gagal masuk SNU, gagal di PNS, dan secara beruntung kerja di KMFC. Semua orang berekspektasi bahwa Mirae akan sukses, Miji juga punya harapan itu ke Mirae. Makanya, bagi Mirae melepas pekerjaannya di KMFC sama aja dia harus mulai dari awal lagi. Akhirnya dia memilih bertahan.

Tapi Sejin sendiri belum sembuh dari luka dan traumanya. "Gimana nanti kalo aku jatuh lagi?"

Sejin-pun memilih berhenti dari pekerjaannya, terlepas dari semua rumor tentangnya.

"Yang terpenting orang yang ada disisiku percaya"

Pada akhirnya, Sejin adalah sosok yang sangat bisa diandalkan oleh Mirae. Pertemuan dengan Sejin di semesta yang begitu luas adalah sebuah keberuntungan lain yang hadir dalam hidup Mirae.

Bagaimana mungkin 2 orang dengan latar belakang pendidikan dan interest bisa punya pengalaman yang sama dan bertemu di titik yang terlemah? Kehilangan pekerjaan, menjadi andalan keluarga, dihadapkan pada rumor negatif. Sejin dalam keadaan sudah menerima kelemahannya, sementara Mirae masih terus berusaha lari dari itu semua.

[haifaaz]

Paruh Pertama #OurUnwrittenSeoul

"Aku yang terlalu keras pada diriku sendiri dibanding orang lain, agar aku bisa menjadi diriku. Bahkan rusa dan kelomang melakukan apaun untuk mempertahankan dirinya, tapi kenapa manusia, kenapa aku justru menyerang diriku sendiri saat seharusnya aku bertahan?"

Dari monolog ini, Mirae mungkin nggak pernah hidup sebagai dirinya sendiri. Dia yang sekarang adalah Mirae yang ada untuk menghidupi keluarganya. Yang harus sehat dan ga boleh sakit, ga boleh berhenti kerja. Karena Mirae adalah tulang punggung keluarga. Dia ga punya pilihan lain selain bertahan karena hutang keluarga.

Secara harfiah judul drama ini artinya "Seoul-nya Miji", jadi sebagian besar episode 1-6 screentimenya fokus ke Miji. Cerita drama ini lebih menarik karena ternyata ga hanya fokus ke romance, tapi kental ke slice of life. Mulai dari kehiudpan Miji yang seakan-akan hidup di bawah bayangan Mirae. Sebagai penonton merasa sangat wajar karena Mirae sejak lahir sering sakit.

Alasan utama nonton drama ini sebenernya karena habis nonton clip Miji yang marah ke Mirae karena nyuruh Miji lepas tangannya saat lompat dari kamarnya. Sampai kemarin kalau rewatch scene ini juga masih nangis. Kelihatan kalo mereka cuma punya satu sama lain, sejak lama. Cuma mereka mungkin ga sadar.

Awal-awal mungkin sebel dikit sama Mirae karena kelihatan egosentris. Tapi semakin terbuka kisah Mirae, semakin empati sama peran Mirae. Dia selalu punya alasan kenapa ngelakuin hal itu.

A: Kenapa dia tetep bertahan di perusahaan padahal dia di bully? Q: Karena mau bayar hutang keluarga. A: Kenapa harus dia yang bayar? Q: Karena hutang itu dulu buat ngobatin sakitnya Mirae.

Miji yang kemudian bersedia hidup sebagai Mirae. Mirae yang langsung ketahuan Neneknya. Mirae akan jadi Mirae dihadapan Miji dan Neneknya, dia nangis.

Lalu datang Han Sejin, meskipun belum terungkap semua masa lalu-nya, tapi cara dia mengetuk pintu hatinya Mirae itu bikin melting. Meskipun di awal pertemuan dia berantem hebat sama Mirae (as Miji). Tapi Sejin adalah orang yang nggak gengsi untuk mengakui kesalahannya. Salah paham aja sih emang.

Mirae yang merasa di bully lagi, karena dapat rekan kerja yang nganggurin dia, dan nganggurin kemampuannya. Di tempat kerjanya di Seoul, Mirae juga cuma digaji tanpa dikasih kerjaan. Muntab lah dia. "Mungkin kamu merasa hebat karena bisa memperlakukan orang seperti itu. Menilai orang dengan tidak memberikan perintah apapun. Sama seperti menginjak 1 kaki serangga, dan melihat seberapa jauh serangga itu akan bertahan. Kok bisa manusia memperlakukan manusia lain seperti itu?"

Sejin jelas bingung lah. Kenapa Mirae bisa semarah itu? Kalo Sejin kesel karena Mirae dibayar bukan untuk jadi tukang sapu atau tukang bersih, apalagi sampai buang kursi kakeknya.

Besoknya Mirae kembaliin kursi kakeknya, sambil kasih Proposal kerja sama. Hahaha. Ini sih Mirae banget ya. Hari itu juga Sejin kirim pesan ke Mirae, oke kita mulai sesuai proposal, kita kerja sebagai rekan. Bukan atasan atau bawahan mungkin maksudnya.

Mereka mulai pilih bibit strawberry lebih jeli, karena panen sebelumnya Sejin gagal total. Gagal karena ikutin ketua asosiasi yang mau panen Strawberry organik. Saat milih bibit, Mirae datang selayaknya, pakai sepatu boot dan celana flower. Sejin yang sepertinya salah kostum, besoknya datang pakai sepatu boot juga.

Paginya Mirae izin nggak bisa ikut untuk ambil bibit Strawberry yang kemarin dipillih bareng. Sejin dibantu ketua asosiasi masukin bibit ke gudang. Saat masuk gudang, Sejin kagetlah, Mirae kanapa mau bersihin gudang yang bahkan Sejin sendiri ga peduli. Sore atau malamnya Sejin dan Mirae mau panen Strawberry yang sebelumnya ditanam Sejin, organik, dan gagal.

Mirae datang telat dan Sejin tanya, udah makan apa belum? Mirae bilang udah. Sejin bilang berarti kamu terlambat karena makan dulu. Sejin minta maaf ke Mirae atas perkataanya yang ngejudge Mirae saat buang kursi kakeknya. Saat minta maaf ini, Mirae nunduk dan lihat speatu boot Sejin.

Sepatu boot ini bikin Mirae senyum tipis dan keliatan cantik banget.

"Di saat orang lain melihatku sebagai orang yang lemah dan ceroboh, biasanya mereka meninggalkanku. Tapi kenapa orang ini enggak?"

Mirae: Aku belum makan malam kok sebenernya. Sejin: Kok bisa kebetulan? Aku hari ini nggak sengaja bawa bekal 2 porsi.

Paginya sebelum mereka lanjut panen Strawberry, Sejin beliin kursi panen yang ada rodanya. Saat itu dia tau kalo Mirae punya saudara kembar. Tau sedikit cerita tentang Miji yang pernah 'menghilang' selama hampir 3 tahun.

Saat balik ke kebun, Sejin kepo. Tapi Mirae bener-bener menghindar dari semua pertanyaannya. Sampai sini, meskipun mereka sering ngobrol, sekalipun Sejin nggak pernah manggil Mirae dengan nama Miji. Penasaran juga kenapa Sejin seperti ini.

Strawberry yang baru mereka panen kini dibikin selai sama Mirae dan ibu Hosu. Dialog Mirae dan Ibu Hosu ini juga nyess

"Strawberry yang kamu panen mungkin rasanya asam dan rupanya jelek, tapi dia bisa kok jadi selai strawberry yang lezat." Artinya jangan buru-buru kasih penilaian pada kehidupan secuil Strawberry yang asam ini, dia akan jadi benda berharga jika diolah jadi bahan lain.

Mirae-pun lihat foto dia waktu SMA, gantiin Miji biar Miji bisa lulus. "Jangan salah paham sama Mirae, dia anak yang baik. Selalu memikirkan keluarganya" kata Ibu Hosu.

Selai Strawberry itu pun mungkin jadi penyadar bagi Mirae. Dia kasih selai itu ke Miji yang di Seoul dan Sejin, rekan kerjanya. Selai itu juga jadi cerita Mirae di episode 5. Mulai dari dia tau Hosu resign, sampai rumor dengan Sejin.

Kenapa Mirae sensitif banget sama rumor? Belum terungkap ceritanya, tapi mungkin ada hubungannya sama Pak Park yang sering godain Mirae saat di perusahaan. Rumor ini yang bikin istri Pak Park nampar Mirae, dan bikin Mirae di bully semua orang. Rumor yang bikin kehidupannya hancur, kini menghampiri dia bahkan saat dia jadi Miji.

Mirae akhirnya memilih mundur lagi, kabur lagi dari rumor itu seakan-akan dia mempercayai rumor itu. Sejin marah.

"Rumor itu palsu, yang nyata adalah kebun strawberry kita. Kenapa kamu lebih memperdulukan yang palsu dan mengabaikan yang nyata?"

Malamnya, Mirae muncul bak penyelemat dan superhero di depan Sejin saat ada topan menyerang kebun kakeknya.

Kenapa Mirae lebih milih pulang ke kebun strawberry? Karena dia secara sadar atau ga sadar, dia ga menipu siapapun saat dengan Sejin. Sejin yang ga pernah kenal Miji, dari awal 0 yang kerja sama dia adalah Mirae. Mirae yang ga perlu pura-pura jadi Miji saat dengan Sejin. Mirae yang mungkin akan segera membuka pintunya untuk Sejin.

Meskipun cerita Mirae dan Sejin bener-bener sedikit waktu tayangnya, tapi entah kenapa lebih nunggu cerita mereka akan ke arah mana. Nggak sabar, mengetahui fakta bahwa yang akan ada untuk Mirae selanjutnya adalah Sejin. Yang jagain Mirae adalah Sejin. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

[haifaaz]

Udah lama banget ga kesini. Tiba-tiba ingin mulai nulis lagi.

Sedikit-sedikit mungkin akan nulis ulasan hal-hal yang menarik yang aku lakukan.

[haifaaz]

Kau dan aku tidak punya apapun selain luka. Jadi, aku menghindarimu. Karena aku mencoba untuk menghindarimu sejauh yang aku bisa. Tapi selarang, aku tahu satu hal.

Saat kau tak ada, akulah yang akan menerima luka yang tak mudah dihapuskan.

Aku benci hari esokku tanpamu.

Lakukan apa yang kau mau, aku selalu akan selalu jadi diriku, aku selalu akan jadi lelaki yg seperti itu.

Jadi lihatlah aku ingin kau melihatku untuk yg terkahir kali, sekali saja.

Baekyung to Danoh.

[haifaaz]

If only I could hold you a little longer, warmer and so, this feeling wont be going anywhere but here.

Thought

[haifaaz]

I hope you’ll meet someone who will love you endlessly.” he said. Telling her everything he’s thinking for a very long time. “Someone who will wipe away all the sadness in your eyes and kiss the smiles inside your heart. I hope you’ll meet someone who will still look at you with admiration in their eyes even if they had already seen your scars.” he wanted her to know how much she deserves to feel love, more than she had before. He wanted to give her the happiness she deserves. That he’s willing to accept it even if it’s not going to be with him. He looked at her as if he’s staring at the most stunning person in the universe. As if he wanted to see this beautiful scenery forever. Then, he finally said, “I hope you’ll end up with someone who will gladly want to live in the same world with you, no matter how crazy it may seem for you.

ma.c.a // I hope it’s you and me (via vomitingwords)

Translate it soon 🙃

[haifaaz]

Sampai semesta tak menemukan alasan untuk sebuah sapaan Tak ada titik temu rindu itu Dan pada akhirnya, Selamat berjalan tak ber-iringan lagi

Rainy ways 12/05/2017

[haifaaz]

Ada rindu-rindu yang tak bertuan Mencari pemiliknya Sapaan-sapaan tak bersuara Keterbatasan yg tak bermuara Ada rindu-rindu yg tak punya tujuan pulang Bersandar pada ketidakpastian Sebatas pesan-pesan tak tersampaikan Menghindar sampai ketepian Ada rindu-rindu yg tak akan sampai Menjadikan senyuman sebagai bingkai Dalam kenang Selamat berjalan tak ber-iringan Sampai bertemu di tepian impian-impian

Railways 10/05/17 @19.49

[haifaaz]

Bagaimana kau harus berkata kata Menjaga maknanya terjaga Menyimpan rasa Hingga hanya mata yang mampu membahasakannya Hingga sama halnya hujan dan aroma yang tertinggal, tinggal saja. Tinggal beberapa Kemudian, tidak ada. Semoga

Pesanggrahan, 28/04/17 at 21.59

[haifaaz]

Cinta sejati ialah berharap akan ada bahagia bagi ia yang kamu cinta. Meski bahagia itu jauh darimu. ‏الحُب الحقيقي هو تمني السعادة لمن تُحب حتى ولو كانت سعادته في بُعده عنك

Shofiyurrokhim @20.34

[haifaaz]

"Seberapa besar kau mencintaiku", tanyamu "Seperti hujan malan ini, tidak terhitung dan akan selalu datang, meski selalu kau hindari", jawabku.

Raghda @21.35

[haifaaz]

Hujan sore ini tidak menghibur apa-apa, hanya kenangan-kenangan yang semakin basah dan menggenang.

Raghda @18.08

[haifaaz]

Dari jendela kau melihat bintang-bintang tanggal Satu demi satu berulang mengucapkan selamat tinggal Kadang ku pikir lebih mudah mencintai semua orang dari melupakan satu orang. Jika ada seorang terlanjur menyentuh inti jantung Mereka yang datang kemudian Hanya menyentuh kemungkinan

Rangga

[haifaaz]

Yesterday, exactly, I’ve found an broken piece of memories. And today, you broke that only piece I just found 😂

Omestle

[haifaaz]

And I know for sure, you’ll end up with someone better than her, or me.

Me at 7.10 AM