Tumgik
haishiro35 · 2 years
Text
Hai..
Sudah lama sekali gak berbagi cerita disini.
Agak sulit mencari waktu yang pas untuk nulis, karna rutinitas sekarang sudah benarbenar berbeda sekali.
Sebenarnya satu hal yang mentrigger ku kembali kesini.
Duh, kalau diingat... bisa bisa nya si predikat "orang tersombong dihidupku" masih saja sempet sempet nya mampir. Padahal sudah lama lama lama sekali.
Belum bisa cerita banyak. Cuma ingin tes ombak dulu. Berharap direspon sih, karna kalau kau baca ini berarti sudah tau maksud nya.
Coba respon, ya.
Harapannya, supaya bisa saling tukar cerita dan update kehidupan via tulisan aja sih. Supaya nulis lagi.
Gimana?!
7 notes · View notes
haishiro35 · 4 years
Text
Cerita Tentang Hari Itu: Bertemu
Tumblr media
Semenjak hari itu, tiap kali dia komentar tentang instagram stori ku, mesti aja ku singgung tentang rencana mau kasih KitKat Bake. Dari mulai nanyain dan mencocokan kapan kita ada waktu luang, tempat ketemuan yang cocok, sampai ku konfirmasi lagi tentang dia yang… ini serius?! beneran mau KitKat Bake dari ku?!. Dia juga bilang kalau memang belum ada waktu luang minggu ini, diundur minggu depannya lagi pun gak apa-apa, gitu katanya.
Karena ingin segera mengakhiri kegelisahan ini, akhirnya ku yang pertama mengajukan hari bertemu.
Rabu, 30 November, awalnya ku tawarkan dia untuk bertemu di Museum Kereta Api di Omiya, Saitama, pada hari Minggu nya, 4 Desember. Tapi dia bilang sudah ada rencana akan bertemu dengan senseinya sewaktu kuliah, tapi kepastian waktu dan tempatnya belum ditentukan. Jadi, dia mengajukan hari minggu selanjutnya untuk bertemu. Hmm, yaudah mau gimana lagi.
Namun tak lama, ia kembali mengabari ku kalau rencananya bertemu dengan senseinya sewaktu kuliah tak jadi diadakan. Dan seperti itulah akhirnya hari untuk bertemu ditentukan di hari minggu, tanggal 4 Desember 2016.
_ _ _
4 Desember 2016, 11.23 JST, Shibuya Station.
Kereta yang mengantar ku sudah berhenti di Stasiun Shibuya. Selama perjalanan, daku menanyakan kejelasan waktu dan tempat bertemu yang cocok. Saat tiba di Shibuya ternyata dia belum bersiap-siap, ya.. Gak apa-apa, sih.. sebenarnya ku datang sekitar satu jam sebelumnya karena memang ingin mencari sesuatu di sekitar Shibuya.
Jadi sambil menunggu dirinya yang memang baru bangun tidur (karena tugas malam), ku masuk ke toko elektronik terbesar di Shibuya ingin mencari notebook. Ternyata gak sampai lima belas menit ku sudah selesai berkeliling dan bertanya-tanya mengenai barang yang ku ingin, tapi ku gak dapet barang yang cocok denganku.
Karna masi lumayan ada waktu, ku putuskan unutk berkeliling sekitar titik bertemu alias di sekitar Stasiun Shibuya. Ku pergi ke tempat biasa orang-orang bisa melihat penyebrangan yang terkenal disini, Shibuya Scramble Crossing, yang terkenal karena persimpangan besar ini begitu ramai dengan orang-orang yang melintas menjadikanya pemandangan yang luarbiasa.
Hingga waktu menunjukkan pukul 12.10, belum kunjung ada tanda-tanda darinya.
Shiro35_ Exit dari line mana, kak?
Bemz_amaze Kita di shibuya kan
Shiro35_ Ketiduran.. Kah? Eh Iya
Bemz_amaze Blm tau nih, km dimana?
Shiro35_ Shibuya Eki
Bemz_amaze Putung gukguk aja yg gampang
Ku pergi ke kerumunan orang-orang yang mengelilingi patung anjing terkenal di Shibuya. Mereka tampak bergantian, bergiliran mengantri ingin difoto bersama simbol kesetiaan yang ada di Jepang tersebut.
Kenyataannya memang aku yang menunggu lebih lama, tapi gak selama ini juga. Ku sudah mulai bosan dan sedikit kesal. Akhirnya sambil duduk di bangku yang mengelilingi patung hachiko, ku celingukan menanti dia datang, sesekali juga ku tatap layar ponsel, berharap dia segera meng-update keberadaannya sekarang.
Saat sedang seperti itu, kemudian ada yang menegurku dari arah kiri, dan ternyata dia sudah sampai. 
Ku langsung berdiri dan mengkorfimasi benarkah dia Bimo yang selama ini ngobrol denganku. Dia pun menyambut diriku dan langsung mengajak ke tempat lain karena situasi di tempat ini sedang ramai dengan orang-orang yang ingin melihat dan berfoto dengan patung Hachiko.
Kami pun berjalan menuju Scramble Crossing sambil memutuskan akan pergi kemana. Dia mengusulkan untuk pergi ke tempat sushi yang dulu pernah ku ceritakan padanya, dia penasaran ingin mencobanya dan kami pun pergi bersama kesana sambil mengobrol ringan tentang masing-masing diri.
1 note · View note
haishiro35 · 5 years
Text
29 Desember 2019
Dua hari kebelakang muncul jerawat besar di dagu, sakit. Yang dua lagi kecil-kecil. Besoknya, muncul jerawat di jidat.
Ku jadi males zumba, jadi ga rutin workout, tulisan ngegantung ga beres-beres, belajar bahasa arab ga fokus.
Akhir taun ini rasa nya ga karuan. Rasanya ga mau butuh apa-apa, ga mah butuh ke siapa-siapa. Cuma ingin melatih diri lagi untuk butuh ke Allah aja, gak tau kenapa.
Ga tau lah, bingung ini perasaan apa. Mungkin pertarungan batin.
Coba ngerti yang lain, tapi ku mungkin jadi lupa mengerti diri sendiri, caranya gimana.. rasanya.
0 notes
haishiro35 · 5 years
Text
Cerita Tentang Hari Itu: Khawatir
21 November 2016
Bemz_amaze Kaka mau dong kuenya but Kaka mau dong kuenya buat sarapan
Shiro35_ Kue? Yang mana coba yabg kue?? *yang
Bemz_amaze Yang? Ih baru2 sudah panggil yang …. Bikin GR aku aja nih Hahaha Oia … cemilan itu yah bukan kue,hehehe Maaf maaf. Rada ngantuk td pagi
Shiro35_ Yaampun geer mampus dah lol
- - -
Tumblr media
Ku ga terlalu inget gimana pertama kali ku kenal si Ka Bimo ini, siapa yang pertama follow di instagram juga ku ga inget, tapi dialog tersebut jadi dialog paling pertama ku dengan nya di DM Instagram.
Memang kalau diingat-ingat, seharusnya ku ga mesti terlalu kaget kalu dia komentar di postingan instagram tentang KitKat Bake kemarin, karena ternyata sebelum itu pun dia sudah pernah ada dialog dengan ku, jadi harusnya ya biasa aja. Tapi mungkin karena emang Cuma dialog yang biasa aja, sambil lalu, sama kayak temen-temen lainnya, jadi ya biasa aja, gak terlalu keperhatiin.
Tapi kemarin itu rasanya agak beda, ya, kenapa? Apa karena ada kata 'yakusoku'? Karena jujur aku ga mau main-main dengan yang namanya janji, ku tau rasanya di ingkari janji, makanya sebisa mungkin ku akan berusaha tepati janji. Tapi, yang kemarin itu kan aku gak meng'iya'kan dan gak juga 'menolak' janji itu kan?!, gak ku balas karena ku bingung harus gimana responya, khawatir salah paham.
Yaudah sementara ku pending dulu aja, 2 teman ku juga mengetahui hal itu, karena mereka ya baca komentar postinganku. Ku sempet minta saran mereka juga, gimana pandapat mereka tentang komentara dia kemarin itu. Mereka bilang aku terlalu khawatir dan terlalu kepikiran, padahal ya kalau bercanda, paling akan hilang sendirinya, dan kalau memang serius pasti akan ada kelanjutannya.
Ku sebisa mungkin ga terlalu memikirkan hal itu, tapi ya jujur aja, KitKat Bake yang sisa 6 potong lagi itu aku simpen, jadi mana kali sewaktu-waktu dia emang bener pengen KitKat Bake, aku masih punya stoknya.
- - -
Sebenernya, apasih yang bikin ku seolah kayak khawatir banget dan kepikiran banget dengan komentar kemarin? Jadi saat itu, aku kan posisinya masih baru di Jepang, dan meski Ka Bimo ini kaka kelas ku dan satu yayasan, ditambah pula temen satu angkatannya Mimim Wida (salah satu kaka kelas yang tinggal bareng aku, satu orang lagi satu angkatan dengan ku, Iyay), harusnya ya gapapa dong, temen gitukan, bukan orang asing banget, di tambah pula sebelumnya memang udah pernah interaksi, meski bukan ketemuan langsung, tapi ya.. Gimana ya.. Aku tu masih agak sungkan ketemu lelaki yang belum aku kenal bener.
Ini sebenernya ada kaitannya dengan kejadian masa lalu sih, masih agak-agak trauma dengan lelaki yang memang memiliki maksud terselubung, tapi bukan berarti maksudnya Ka Bimo ini ada maksud terselubung, bukan. Jadi ya bisa dibilang, aku dalam mode berhati-hati dengan lelaki, apa lagi kalau sampai ku mencium ada modus-modus… yaa itu mon maap, bisa ku depak apalagi kalu modusnya terasa ga smooth.
Jadi nya ya gitu, aku agak panik dan ke pikiran aja tentang hal kemarin, dan mungkin ada faktor ke ge'er -an juga kaliyaa. Kalau dia minta dibuatkan KitKat Bake berarti kan ada proses memberikan ke dia, lahya masa udah di buatin trus gak di kasih ya tho?. Nah proses memberikannya itu yang berarti ada kemungkinan bertemukan. 
Nah pas ketemuan ngasih KitKat nya itu yang bikin aku khawatir, ahaha.. Udah mikir jauh banget, yak.. Padahal mah harusnya enjoy ajaa… ya tapi aku pada saat itu ga bisa terlalu enjoy, lol.
0 notes
haishiro35 · 5 years
Text
Cerita Tentang Hari Itu: KitKat Bake
27 November 2016
Baru sekitar 3 bulan daku tinggal di Jepang, masih banyak sekali hal-hal yang membuatku kagum dengan negara ini, salah satunya makanan. Setiap musimnya, negara ini akan menawarkan beragam jenis makanan yang berbeda, yang tentunya disesuaikan dengan bahan pangan yang sedang hits dimusimnya. Salah satu yang buat ku sangat tertarik adalah coklat KitKat.
Sejak awal datang kesini, ku sering menemukan berbagai macam rasa KitKat yang bener-bener baru pertama kali ku lihat, sangaaat beragam, ga karukaruan banyak dan uniknya. Dan ku jadi terobsesi ingin coba berbagai macam rasa KitKat yang ada di Jepang, kebetulan yang kali ini  nemu dan ku coba adalah KitKat Bake.
Uniknya KitKat Bake ini adalah biasanya kita kalau beli KitKat tinggal beli, buka pembungkusnya, kemudian makan, nah, kalau KitKat Bake ini, sesuai namanya sebelum dimakan mesti di bake dulu alias di bakar dipanggangan. Awalnya ku juga ga yakin ini caranya gimana, secara belum terbiasa sama bahasa Jepang, jadi dengan bermodalkan google translate, oven toster, dan kesotoyan, bereksperimen lah aku dengan si KitKat bake ini.
Singkatnya, ku ikuti instruksi pembakaran KitKat ini, ku alasi oven toster dengan alumunium foil, ku letakan 3 potong KitKat di atasnya, kemudian ku seting waktu 2 menit memanggang. Ku tunggu dan kuperhatikan dari balik jendela oven toster, … 2 menit pun berlalu, dan KitKat didalamnya tidak menunjukan perubahan, masih berwarna putih dengan sedikit gelembung lelehan coklat putihnya yang sedikit berubah kecoklatan. Wah, ku pikir ini kurang lama waktu memanggang nya, ku masukan lagi ke dalam oven toster, dan ku bakar ulang dengan waktu tambahan 2 menit.
Kali ini ku gak merhatiin KitKatnya dari balik jendela oven, jadi ku duduk di sofa aja, nunggu sampai bunyi 'ching' tanda selesai pembakaran. Tapi kemudian, muncul bau yang kurang enak, dan setelah sadar ku tengok oven toaster yang ada di atas lemarin freezer itu mulai mengeluarkan asap hitam dari sela-sela pintu ovennya. PANIK! Karena dilangit-langit ruangan ini ada alat pendeteksi asap yang bisa berbunyi sebagai penanda adanya sesuatu yang terbakar diruangan ini.
Gak mikir lagi, ku langsung buka jendela beranda lebar-lebar, plus juga ku nyalakan exhaust yang ada di atas kompor ke mode terkencang, dan karna asapnya udah lumayan banyak keluar dari oven, sebisa mungking ku kipas-kipas asap yang mulai memenuhi dapur itu ke arah jendela baklon, biar gak ke langit-langit juga kan, supaya itu alat ga berfungsi!!!
2 teman yang tinggal bareng ku juga sempet agak panik karna hal ini, ahaha. Ya Allah, bener-bener deh.
Setelah situasi aman, asap sudah terkendali, ku mulai mengintip ke dalam oven toaster, memastikan keadaan si KitKat Bake ini. Ternyata berubah menjadi hitam alias gosong!! Ahaha. Ku coba ambil pelan-pelan, karena memang masih panas banget ini seisi oven toasternya. KitKat nya masih meletup-letup, ku bingung dan konyol aja jadinya. Berarti memang terlalu lama ya jadinya, awal 2 menit dan setelahnya 2 menit, total 4 menit itu mungkin terlalu lama. Akhirnya setelah KitKat Bake gosong ini dingin dan bisa diambil, ku coba makan dan rasanya sudah pasti seperti yang bisa ditebak, pahit getir!!
Yaudahlah, masih ada 9 potong lagi, ku pikir. Ku coba lagi kali ini dengan setingan waktu 3 menit. Ku ganti alumunium foilnya dengan yang baru, kemudian kembali ku letakan 3 potong KitKat diatasnya, dan set ke 3 menit pembakaran. Dan selama pembakaran itu ku perhatikan terus KitKatnya, jadi kalau nanti dirasa terlalu over bake bisa ku ambil saja tanpa menunggu waktu selesai pembakaran.
Ku perhatikan terus..
Coklat putihnya mulai meletup-letup..
Dan permukaannya itu mulai berubah warna menjadi kecoklatan..
Warnanya sudah mulai bagus, berubah seperti karamel..
..
CHING!!
Sepertinya yang kali ini bagus!
Setelah tanda pembakaran 3 menit bunyi, ku coba mengeluarkan KitKatnya, dan.. Alhamdulillah !!
Tumblr media
Lumayan lah yaaa, dari pada yang sebelumnya. Meski memang ada bagian yang agak gosong-gosong, tapi yang kali ini gak sampe gagal, hihi. Ku cobain yang ini dan meski tertulis rasa butter cookies, tapi yang terasa di lidah ku tu rasa karamel, ahaha, ku memang gak ahli menjabarkan rasa, jadi maaf ya!
Karena melihat hal ini menarik, ku jadi pengen mempostingnya di instagram, sekalian juga membagikan pengalaman unik ini ke temen-temen. Sesudah ku foto, dengan hasil KitKat Bake yang rada bagus tentunya, ku sertakan keterangan fotonya,
"Cara baru nikmatin KitKat! Jadi ini adalah KitKat yang bakeable alias sebelum dimakan, dibake dulu~ Rasanya lebih krispi dan bersatu, enaaakk! Tips kalau mau bake KitKat ini mesti ikutin instructions nya bener-bener, karena percobaan yang sebelumnya aja ini KitKat bikin panik se apato karena membuat dapur sampae berasap-asap! LOL"
..tulisku, dalam keterangan foto tersebut.
Aahhh, sekarang tinggal makan nih hasil karya. Sebenernya rasanya tu gak terlalu wah sih, tapi yang bikin menarik tu ya ternyata ini di bake dulu. Seumur-umur soalnya belum pernah nemu yang kayak gini, ini bener-bener baru dan hal ini bikin ku makin kagum sama Jepang, bener-bener bikin ku pengen lebih banyak tu lagi tentang …
TING TUNG !!
*bunyi notifikasi smartphone*
Postingan KitKat ku ada yang komentari.
Bemz_amaze commented: Hoshii….motte kitte!!
Oh, Ka Bimo..
Shiro35_  jibun de tsukuru~ :p @bemz_amaze
Bemz_amaze  Tsukute moratte ii
Shiro35_  moshi jikan ga aru~ @bemz_amaze
Bemz_amaze  yakusokune ;)
Hee? Doi minta dibuatin KitKat Bake?!?! Yah paling juga bercanda lah yaa.. Kuudah ge'er dan ketakutan aja, karna sebenernya ku kan ga kenal banget sama orang ini, ga pernah ketemuuu, paling juga juga modus!
. . . . .
Tapi katanya 'yakusokune'..  Janji ya?.. Duh ga janji deeeehhh~ Tapi, kepikiran.. Kan janji.. 
Jadi gimana ini?
Beneran apa bohongan? 
. . .
0 notes
haishiro35 · 5 years
Text
Shirakawago dan Gokayama - 4end
Tumblr media
Meski perjalanan ini sedang musim salju, dan lokasi-lokasi yang dikunjungi penuh dengan salju disana-sini, tapi gak sekali pun ada momen salju turun. Kecuali di Hida, Takayama ini. Setelah capek lari-lari karena telat menuju bis, selama perjalanan menuju destinasi terakhir ini kita cuma diem aja bengong, ahahaa.. capek kaliya.
Nah, pas lagi pemandangan luar jendela bis udah ganti, dari yang hamparan gunung-gunung dan bukit-bukit yang putih salju jadi pemandangan jalan trotoar dan juga gedung-gedung, disitu mulai ada butiran putih halus yang melayang-layang. Ku yang lagi melamun jadi teralihkan pandangannya, dan begitu ku perhatikan ternyata turun salju!. Aku jadi antusias, karena selama disini belum pernah ada hujan salju, waktu di Shirakawago dan tempat lainnya juga cuma tinggal jejak hujan saljunya aja alias tumpukan salju, kalau hujan saljunya gak ada.
Karena baru pertama kali lihat hujan salju, yang ku lakukan apalagi kalau bukan merekan momen yang sangat langka bagi manusia tropis sepertiku. Serius!, selama tinggal di Jepang, akhirnya musim dingin tahun ke dua ini ku berkesempatan melihat hamparan salju yang bener-bener salju dan juga merasakan salju yang turun dari langit. Gak lama setelah ku asyik merekam hujan salju yang saat itu sulit ku tangkap dengan lensa karena memang saljunya tipis, pemandu wisata mulai menjelaskan jadwal kami saat ada di Hida, Takayama ini. Dia menjelaskan durasi waktu bebas kita untuk berkeliling melihat-lihat apa saja yang ada. Tak lupa ia pun menambahkan rekomendasi tempat-tempat yang bisa dikunjungi, dan juga waktu berkumpul kembali di bis.
Di Hida, tempatnya mengingatkan ku dengan kawasan Kawagoe yang ada di Saitama. Kawagoe ini juga disebutnya sebagai Little Edo, kareana memang bangungan dan suasana nya seperti Jepang tempo dulu, saat Era Edo. Mulai dari bangunan tradisional ala Jepang yang terbuat dari elemen kayu, kemudian jalanan nya juga yang beraspalkan batu. Ada juga beberapa toko dan kedai makanan yang menjual berbabai panganan khas dari Hida. Selain Hida Beef, yang terkenal dari Hida adalah Amazake atau sake manis, terbuat dari fermentasi beras yang diproses dengan teknik tradisional dan turun-temurun.
Tumblr media
Kami sempat masuk ke salah satu toko penjualan Amazake dan melihat-lihat. Toko tersebut selain menjual Amazake, ia juga memperlihatkan diorama yang menceritakan tentang sejarah amazake dan proses pembuatannya pada jaman dahulu hingga sekarang. Kemudian di pajang pula beberapa jenis Amazake yang karena keistimewaanya mendapatkan penghargaan khusus. Jika tidak ingin membeli Amazake dalam kemasan botol, pengunjung juga bisa menikmati secangkir kecil Amazake berbagai jenis untuk kemudian dinikmati sambil menghangatkan diri di pemanas ruangan.
Tumblr media
Selebihnya, kami berfoto di Jembatan merah yang sedari awal memikat perhatian kami karna warna nya yang meyala di antara kawasan Hida yang mulai memutih tertutup salju. Adapun yang menarik perhatian kami laiinya yaitu kue dango tusuk yang menurut penjelasan pemandu kami, kue tersebut sangatlah enak. Entah tergoda entah karena perut minta diisi, kami pun membeli satu dua tusuk kue dango yang uap panasnya masih mengepul-ngepul setelah diangkap dari panggangan. Kue nya manis dan kenyal-kenyal menyenangkan, ihihi.
Disamping kedai dango, kami melihat satu jalan yang berjejer kedai-kedai makan lainya, dan pandangan kami berhenti pada satu kedai yang menjual eskrim. Eskrim di musim dingin??. Jadi, saat sekolah bahasa jepang dulu, guru kami pernah bilang kalau makan eskrim saat musim dingin akan membuat eskrimnya tidak menjadi dingin, atau waktu itu beliau bilangnya akan menjadi hangat, ya? daku agak lupa jadinya, ahaha. Tapi kurang lebih seperti itu penyataanya. 
Teringat hal tersebut, kami mencoba untuk membuktikannya, dan ternyataa... memakan eskrim di musim dingin tidak membuat eskrimnya menjadi hangat, ahaha. Tapi memang eskrimnya jadi tidak terlalu dingin ya, mungkin karena suhu udara yang lebih dingin dari eskrim sehingga suhu eskrim terkalahkan dengan suhu udara luar musim dingin. Setelah selesai menenangkan perut, kami kembali ke bis, dan tidak dengan berlari-lari karena kali ini kami tidak telat, ya. :)
Tujuan selanjutnya adalah pulang. Sedih menyadari kalau liburan kali ini sudah akan berkahir. Tapi sebelum benar-benar berakhir,masih ada satu penghibur lara yang akan menjadikan liburan ini tak terlupakan, cielah.. yaitu makan siang dengan Hida Beef yang niqmat nya luar byasaa!! Penasaran!!. Jadi ini adalah jamuan terakhir dari paket tur ini, yaitu all you can eat Hida Beef. Sekitar berpa lama perjalanan, kami sampai di rest area dan kami dipandu menuju salah satu restoran yang sudah dipersiapkan. Tempat duduk kami pun sudah di sediakan dan diatur sedemiakian rupa. Aku dan Masimo duduk berhadapan dan dimeja makan kami sudah terhidang berbagai macam makanan, ada juga kompor kecil, dan tentu saja Hida Beef.
Tumblr media
Jadi konsep makan Hida Beef nya itu dengan metode shabu-shabu, yaitu daging dan segala kelengkapannya akan di rebus dengan kuah khusus yang tersaji di kompor kecil di hadapan kita tersebut. Setelah semuanya menduduki kursi makan masing-masing, petugas restoran menjelaskan ketentuan-ketentuan makan sepuasnya ini, seperti: minuman teh hijau dan nasi sudah tersedia di meja terpisah dan diharapkan untuk mengambil sendiri; jika ingin memesan makanan atau minuman selain yang sudah disediakan diharapkan unutk memesan terlebih dahulu; bagi yang ingin menambah Hida Beef bisa meminta dengan cara mengangkat tangan kepada petugas yang membawa nampan daging, petugas akan memberikan satu piring berisikan beberapa iris Hida Beef dan saat meminta diharapkan piring sebelunya tidak tersisa daging alias daging di piring sebelumnya harus kosong dulu baru boleh minta daging lagi, biar ga mubazir. :)
Singkat cerita, kami mulai makan, dan makan, dan makan, dan ternyata Hida Beef itu enaaakk!! daging nya manis dan lembut!!. Kami pun terlarut dalam kenikmatan Hida Beef shabu-shabu saat itu. Aku dan Masimo sempat beberapa kali mengangkat tangan kepada petugas yang membawa nampan untuk meminta sepiring Hida Beef lagi. Karena menu nya gak cuma Hida Beef, ada soba, ada aneka sayuran, ada telur dan lainnya, aku jadi gak terlalu banyak makan Hida Beef, aku cuma bisa menambah 3 piring Hida Beef, lain dengan Masimo, ku lupa berapa tapi kalau gak bener ada sekitar 5 piring kali ya dia nambah. Alhamdulillah.
Selesai makan, kami diberi waktu untuk istirahat sekitar satu jam yang bisa digunakan bebas. Kami pun gunakan waktu itu untuk melihat-lihat toko suvenir, yang kebetulan berada dikawasan restoran tempat kami makan siang tadi. Aku dan Masimo pun berkeliling mengitari display-display berbagai makanan khas Hida dan pernak-pernik lucu yang juga khas Hida, Takayama. Aku membeli beberapa kotak Hida Beef Kare Instant yang akan ku jadikan oleh-oleh untuk rekan kerja ku. Ku juga beli beberapa gantungan kunci lucu bermaskotkan Kota Hida, yaitu Sarubobo.
Perjalanan kami bermuara di Staiun Shinjuku, dan ditutup dengan mengisi perut di KFC. Malam ini malam tahun baru, Shinjuku baru saja akan memulai gemerlapnya. Tapi kami yang baru saja kembali dari perjalanan hanya ingin meluruskan kaki dan punggung di ofuro kemudian pindah ke futon, ehehe.
Kami pun berpamitan di gerbang tiket, Aku Yamanote Line, dan dia.. ku lupa apa. Namun setelah itupun, kami masih terhubung dengan pesan singkat yang bergulir di layar Xperia kami, sampai apato masing-masing, dan sampai mengucap selamat tidur.
Aaahh~, benar-benar perjalanan musim dingin yang berbeda dan menyenangkan. Ditambah pula dari perjalanan ini kami bisa saling mengenal dan mengakrabkan pribadi lebih jauh lagi.
Semoga selanjutnya bisa menjelajah dunia baru lagi bersama ya!
0 notes
haishiro35 · 5 years
Audio
It’s not easy, you’re busy
You wonder why you have to go this far
There’s so many damn things they want
You want a break
It’s so noisy
It’s all so annoying, right?
Wanna go home, right?
(Even if you're already home)
But you want to go home
(10 March 2019, 8 pm)
0 notes
haishiro35 · 6 years
Text
5.08 am
Jumat, 8 Juni
Sudah 2 jam berlalu sejak ku coba untuk kembali pejamkan mata. Suhu badan masi hangat, tapi yang kurasa malah sebaliknya. Setelah menegak asam 2 butir jeruk nipis ditambah kecap, tenggorokan ini kurasa membaik. Meski masih kadang gatal, dan batuk kecil-kecil. Mata ku berat, merembet ke ubun-ubun.
Padahal udara mulai menyejuk, tapi masi aja sulit tidur. Ingin tidur. Tapi 2 jam lagi ku harus bangun.
Situasi ini sangat ga baik untuk pikiranku, karna ku pasti kan mulai untuk memikirkan banyak hal.
Betapa beberapa bulan lalu, ku merasa dunia berat sekali. Dan mungkin untuk beberapa bulan kedepan. Ku jadi sensitif, mudah menangis, mudah kesal, sering melamun.
Ingin ngeluh. Tapi sekitarku seperti tak mengijinkan. Lagi pula itu bukan kepribadianku, lingkunganku tak pernah mengajariku hal itu.
Ingin menyerah. Ini tak mungkin.
Setidaknya biarkan ku mengeluh.
Bicaraku seolah diri ini manusia yang paling berat ujiannya. Padahal ada yang lebih berat.
Ngerasa orang- orang egois, hanya ingin ku yang menurutin mau mereka. Sedang mau ku mereka gubris.
Padahal gak kayak gitu. Mereka baik ku tau, ingin kan yang baik untuk ku. Tapi kenapa ku masih saja sombong, bersikeras kalau ku tau yang ku ingin merupakan yang terbaik buatku.
Sedih, karna diri ini gak tau apa yang terbaik untuk dirinya. Malah orang lain yang tau betul apa yang terbaik untuk ku.
Jadi, selama ini, apa saja yang sudah ku lakukan?
Ku rindu diriku yang pemalas, jarang tersenyum, pasif, jarang berbicara, cuek.
Pusing. Ngantuk.
Gak mau mikir.
Capek.
0 notes
haishiro35 · 6 years
Text
Untuk Mas
Tumblr media
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh,
Halo, Mas.. Apa kabar hari ini? Ehehe, prolog yang biasa banget, ya.
Tulisan ku kali ini sebenernya mau ku jadikan surat dan ku kirim via email. Tapi karena Tumblr ku udah lama gak update, jadi sekalian ku jadikan buat postingan di Tumblr aja. Meski ini isinya personal banget, dariku untuk Mas, tapi gak apa-apa.
Ku mulai dari mana, ya? Alasan ke mu, daku sempet kepikiran, apa yang bisa ku lakuin di hari itu. Ku sebenernya juga gak ngerti dan gak tau kenapa ku harus ngelakuin sesuatu di hari ulang tahun mu. Awalnya ku mau bikin kue bolu ketan hitam loh, Mas. Soalnya dirimu suka kue spesial yang biasanya cuma ku buat di hari ulanapa ku buat surat untuk Mas.
Jadi, beberapa hari sebelum hari ulang tahun taun ku itu.
Ku seneng banget karena ternyata temen-temen mu juga suka. Rencananya ku bakal bikin kue itu sabtu malam, terus minggu pagi nya daku bakal ke Machiya nganterin kue itu. Sehari lebih cepat dari hari ulang tahun mu emang, tapi karna tempatmu agak jauh dan juga hari senin hari tugas jadi ku pikir gak apa-apa kalau jadinya lebih awal.
Tapi ku urungkan, karena ternyata hari minggu cuacanya hujan. Kupikir dirimu juga mungkin nantinya bakal khawatir atau malah jadi bawel kalu pagi-pagi hujan daku dateng ke tempat mu cuma buat ngasih kue. So sweet emang kali, ya, bela-belain segitunya, tapi gak tau kenapa diriku ngerasa kalu ku ngelakuin itu di kondisi kayak gitu dirimu bakal kurang suka. Jadi, gak ku lakuin.
Mas, inget gak waktu hari ulang tahun mu tahun lalu?. Tahun lalu aku gak sadar kapan ulang tahun mu, dan aku pun gak kepikiran apa-apa buat hari ulang tahun mu. Aku pun baru tau kalau ternyata ulang tahun mu cuma 11 hari setelah ualng tahun ku.
Tahun lalu, gak terlalu inget. Yang ku inget, kita habis belanja dan dirimu ijin ke apatoku buat sholat. Abistu dirimu cuma tidur di sofa. Daku nya dicuekin, ahaha. Tapi gak apa-apa, karna ku rasa hari itu dirimu lagi capek banget ya. Dan karna lagi ulang tahun jadi bebas deh mau ngapain juga, douzo, ihihii.
Cuma habistu malam nya, ada kawan serumah mu yang juga main ke Apatoku, ada juga 2 teman Apatoku. Dan akhirnya kita sok sok an merayakan ulang tahun mu, pakai atribut ulang tahun bekas pakai ku, seadanya tanpa kue dan tiup lilin, cuma nyanyi dan berdoa.
Tahun ini juga ternyata kita masih melewati pergantian usia bareng, Mas. Dan ku juga ngerasa, tahun depan dan tahun depan depan nya lagi, sampai tahun selanjutnya, seterusnya, kita bakal melewati pergantian usia di Bulan Mei bersama, insyaallah.
Mas, di pergantian usiamu kali ini, masih sama kayak tahun lalu, daku gak bisa ngasih sesuatu, bikin sesuatu, atau ngelakuin hal-hal berarti buat mu, Mas. Pengen sebenernya, sekedar ngasih kue bolu ketan deh minimal. Biar ada memori dan rasanya gitu, sama kayak waktu dirimu ngasih Fruit Cheese Cake Ginza Corner, buket bunga Aoyama Flower Market, plus 2 big box KFC waktu ulang tahun ku beberapa hari lalu itu. Meski ku bilang yang dirimu lakuin itu bukan ‘Mas banget’, tapi sampe sekarang daku masih seneng banget, makasih banget, Mas.
Makin lama ini bahasanya makin gak karuan ya, Mas, ehehe..
Ku sebenernya udah mulai bingung mau nulis apa lagi.
Hari Minggu ini, begitu bangun tidur, saat ku chat ‘Mas’ gak lama dirimu langsung telfon. Gitu juga pas siang nya, pas ku chat ‘Mas’ aja, dirimu langsung segera telfon. Itu lucu banget, Mas. Maksudku cuma pengen godain aja, Mas lagi apa, sibuk atau gak, tapi malah langsung telfon. Sampek ku bilang, ‘Mas siaga banget langsung telfon, ihihi’. Ku senang, Mas. Dan rindu juga.
Usia mu sekarang berapa, Mas? Jadi 29 tahun, ya? Selalu 4 tahun lebih banyak pengalamanya dengan ku. Berarti tahun depan 30 tahun ya? Shinjirarenai, kepala 3 loh, Mas! Ihihi.
Mas, apalah yang bisa ku kasih buat mengiringi usia mu kali ini.
Ku cuma bisa kasi doa terbaik ku dan juga surat gak jelas ini.
Ku harap, diusia Mas ini, dirimu bisa jadi pribadi yang lebih banyak bersyukur lagi, dijauhkan dari segala penyakit hati, dihilangkan sifat-sifat buruknya, gak terlalu keras kepala atau egois lagi juga. Lebih rajin ibadahnya, ibadah wajib sudah tentu, ibadah sunnah nya ditingkatkan lagi, ya.
Jadi laki-laki yang sebagaimana laki-laki yang dicontohkan oleh ajaran agama Islam. Lebih banyak belajar lagi ya, Mas, apapun itu, Ilmu agama yang terpenting, ilmu dunia jadi pendampingnya. Jangan pernah ngerasa cukup ilmunya, jangan pernah ngerasa udah tau, ya.
Karena nanti Mas kan akan jadi suami bagi istri Mas, akan jadi Ayah bagi anak-anak Mas yang pengen berapa sih, Mas, anaknya? Pengen 5, ya? Dan ada yang kembar, ya Mas? Aamiin, Mas yang bakal jadi pemimpin keluarga Mas nanti di dunia, untuk kemudian sampai ke surga di akhirat, insyaallah.
Ku harap, rencana Mas untuk menyempurnakan separuh agama, yang [insyallah semoga Allah kehendaki dan Allah ridhoi] direncanakan dalam beberapa bulan kedepan bisa terlaksana, aamiin. Mulai dari persiapannya, musyawarah keluarga besar Mas dan keluarga besar calon mempelai perempuan selalu dipersatukan dengan pemikiran dan pendapat yang saling sejalan.
Calon mempelai perempuan Mas juga selalu dilindungi dan ku harap dia akan jadi pasangan yang sebagaimana seharusnya pasangan menurut ajaran agama islam. Istri shalihah, yang menyejukan pandangan dan meneduhkan hati, yang patuh sama Mas, yang menutupi aurat keluarga Mas nanti, Ibu yang mendidik ke 5 anak Mas hingga jadi pribadi-pribadi Al-Qur’an.
Perempuan yang pinter masak juga ya, Mas. Jadi Mas dan ke 5 anak Mas gak begitu suka makan masakan luar yang bukan masakan Ibunya, ihihi. Istri yang meski seharian lelah mengurusi rumah dan ke 5 anak Mas, tapi begitu Mas capek pulang dari tugas masih bisa senyum segar dan bahkan ibadah bareng.
Yang ingin ku sampaikan juga, Mas jangan lupa belajar lagi tentang perempuan ya, Mas. Ku bilang kayak gini bukan berarti perlakuan Mas gak baik ke perempuan, bukan. Karna perempuan itu rumit, Mas. Mas juga mungkin udah ngerasain beberapa kasus yang Mas sendiri gak paham kenapa ada makhluk seabsurd permpuan. Ku gakan ngejelasin disini, karna gak akan beres. Yang selalu ku sampaikan kan, dan gakan berhenti ku ingetin, belajar lagi tentang perempuan, dan jangan pernah kasar perkataan dan perbuatan dengan istrimu dan anak perempuan mu nanti ya, Mas. Janji, ya?.
Terus, juga pas istrimu sedang hamil, usahakan selalu dekat dengannya ya, Mas. Ku belum pernah hamil sih, tapi ku pengen ngingetin aja dari sekarang. Dan waktu mau melahirkan juga ya, Mas, ini agak maksa sih emang tapi beneran deh temenin waktu dia melahirkan ya, Mas. Stay di sampingnya ya, Mas.
Jangan lupa juga sering-sering berlaku romantis ke istrimu nanti, Mas. Ajak bercanda, cari waktu jalan-jalan berdua, ya.
Ku bicara kek gini-gini karna mungkin tahun depan pas dirimu ulang tahun daku gakan nulis surat lagi, dan dirimu juga udah berkeluarga. Jadi mungkin daku bakal ada diposisi yang berbeda dengan diriku yang ada di surat ini.
Apalagi, ya?
Intinya, Mas, apapun itu, ku selalu berdoa, supaya Mas selalu baik-baik, selalu dalam lindungan dan ridha Allah. Apapun yang Mas inginkan, harapkan, yang Mas anggap baik untuk Mas dan sekitarmu juga untuk masa depan Mas bisa Allah wujudkan, tentunya juga dengan ikhtiar, berdoa dan berusaha. Pun sisa usianya mu jadi manfaat dan berkah bagimu dan sekitarmu.
Terus, Mas, namanya juga hidup, kita kadang gak bisa menghindari dari ujian dan cobaan. Ku jarang tau kalau Mas lagi sedih. Harapku, semoga Mas selalu sabar dan kuat dalam menghadapi tantangan dan ujian kehidupan ya, Mas. Tapi Mas, kalau lagi ngerasa dunia ini berat banget, selain meminta permohonan dari Allah, Mas juga bisa membaginya dengan ku, ya. Insyaallah daku akan selalu ada buat mu, Mas. Tapi mudah-mudahan kedepannya lebih banyak bahagia nya dari pada sedihnya, ya. Aamiin.
Banyak yang masih ingin disampaikan tapi gakan pernah beres kalau ku lanjutkan, jadi udah dulu ya, Mas.
Semoga Allah mengabulkan doa harapanku untuk mu dan juga doa harapanmu untuk mu. Aamiin. 
Wassalamuaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Selamat ulang tahun, Sahabat dan [Insyaallah] Teman Hidup ku!
0 notes
haishiro35 · 7 years
Text
Shirakawago dan Gokayama - 3
Tumblr media
Daku masih inget malem itu pas habis beli sepatu di Second Street tetiba daku bilang kalau aku rindu Indonesia. Aku kangen Indonesia yang mana kita bisa dengan gampang buang sampah, ahaha. Bener banget. Jadi habis beli sepatu tuh kan ya, kan sepatu barunya langsung si Masimo pake tuh, dan nasib si sepatu lamanya yang kebasahan itu mau dia buang. Ya emang ribet sih kalau di bawa balik ke Tokyo, tapi gatau kenapa aku rasa ga tega aja ngebuang sepatu yang udah kita sering pake dan ngebuangnya di tempat jauh dari rumah, seperti ada bagian dari diri yang hilang atau ketinggalan gitu.
Kita pun mikir gimana caranya ngebuang ini sepatu. Kenapa mesti mikir? karena buang sampah di Jepang kadang gak segampang yang dibayangkan. Disini, sampah dipilah minimal berdasarkan 3 kategori, sampah botol plastik dan kaleng, sampah sisa makanan / organik, dan sampah plastik. Yang lebih kompleks, bisa di pilah sampai sampah kertas, sampah kaca, sampah elektronik, sampah furnitur, dll. 
Sudah dipilah, kita mesti tau kapan jadwal sampah yang sudah terkategori itu akan di angkut oleh petugas sampah. Misal, kalau di kawasan apato aku, Hari Senin itu sampah makanan, Hari Selasa sampah kertas/baju/buku dll yang sebelum dibuang barang-barang tersebut udah mesti di iket tali rapih atau di bungkus kantong yang rapih, Hari Rabu gak ada jadwal buang sampah, Hari Kamis sampah makanan, Hari Jumat sampah botol plastik/botol kemasan kaca/kemasan kaleng yang sebelum dibuang label-label yang menempel di kemasan tersebut udah di copotin dan juga udah dicuci bersih, Hari Sabtu dan Minggu gak ada jadwal buang sampah. Huyuh panjang, ya..
Nah jadi kita mikir gimana supaya buang sampah tapi gak langgar aturan dong. Muncul beberapa pikiran. Gimana kalau di bawa ke Tokyo? ribet, si Masimo gak mau. Oke. Hmm.. Gimana kalau dibuang di hotel? hmm.. di hotel.. keknya aga susah, maksudnya masa mau gitu nampung sampah dari tamu, iya kalau cuma yang sampah yang kecil-kecil di kamar hotel, lah kalau sepatu gimane? gak kebayang, jadi di skip aja dah yang ini.
Di sepanjang jalan balik ke hotel, pokonya kita mengindentifikasi tempat-tempat yang memungkinkan untuk buang tu sepatu. Mulei dari sudut rumah orang menurut Masimo disitu bisa untuk ngebuang sepatu tapi dicegah oleh ku karena ku pikir itu bukan sudut tempat sampah. Abistu liat juga di deket rumah itu mana kali lagi ada tumpukan sampah yang emang mau diangkut buat besok, tapi taunya gak ada. 
Ngelewatin konbini. Di konbini emang ada tempat sampah, tapi cuma untuk sampah plastik, botol plastik dan kaleng, dan juga sampah organik. Bisa aja sih dimasuki di sampah organik, tapi gak jadi gatau kenapa lupa dah. Gak kerasa jalan nyari-nyari tempat buang sepatu akhirnya nyampe dah tuh di hotel. Ini gimanaa si sepatu, masih mikir.
Di sekitar depan hotel kita masi aja kulilingan nyari-nyari tempat sampah. Padahal tuh ya, orang-orang rombongan kita sedang menyantap Snow Crab. Huhu, daku juga lapaaar. Kemudian daku liat di sebrang hotel ada toko barang bekas juga. Daku mikir, padahal ini sepatu bisa kali ya di hibahkan ke toko itu, ahaha. Aku pindai halaman toko yang pas setibanya kita di hotel dia udah tutup. Ehh, pandangan ku berhenti di satu kotak lemari di dekat samping jalan masuk toko tersebut. Kotak lemari besi itu seketika mengingatkan ku dengan kotak lemari besi yang ada di depan apato ku. Jadi kotak lemari besi itu tuh buat simpen sampah bagi penghuni apatoku. Langsung dah, aku kesi tau ideku untuk simpen tu sepatu ke dalam kotak lemari besi itu. Masimo menyetujuinya.
Dia nyebrang tuh. Tengok kiri kanan, dan sambil lari-lari kecil dia nyebrang, gak di zebra cross, karena gak ada, ahaha. Aku nunggu, diam di sisi awal. Dia buka lemari besi itu dan simpen tu sepatu, kemudian di tutup lagi. Alhamdulillah. Dia kembali nyebrang deh. Alhamdulillah lagi.
Sekembalinya dia, aku bilang ke dia, gimana kalau seandainya ada kamera pengawas yang kemudian mengkap rekaman aksi dia tadi. Wahh, kayaknya langsung masuk berita dengan headline "Seorang Pria Tak Dikenal Menyimpan Barang Misterius di Lemari Sampah Toko Barang Bekas", ahaha. Kami seneng dan obrolan kami tentang headline tersebut malah jadi berkembang ga karuan.
---
Makan malam yang ditunggu-tunggu akhirnya sampai di lidah kami. Meski agak terlambat beberapa menit karena nyari TPS alias tempat pembuangan sepatu, kita masih bisa nikmatin enak dan gurihnya Snow Crab. Snow Crab sendiri merupakan jenis crustacea yang hidup di Laut Artik (dari sekitaran satu pulau besar di Kanada sampai ke Greenland), Laut Atlantik (Norwegia) dan di Laut Pasifik (dari sekitaran Laut Jepang, Bering Sea, Gulf of Alaska, Norton Sound, bahkan sampai California). Dinamakan begitu karena mereka banyak di temukan di laut utara yang dingin. Bentuknya pun besar berwarna merah, dengan kaki-kaki yang besar menyerupai laba-laba.
Tumblr media
Kami membagi tugas untuk mengambil makanan yang di hidangkan secara buffe tersebut. Setiap kali makan buffe di hotel, menu yang pertama kali akan ku sambangi adalah per-salad-an. Daku sukaaa sekali makan salad, tottemo daisuki!. Daku mengambil salad dua porsi, satu untuk ku dan satu untuk Masimo. Kemudian aku mengambil dua chawan nasi, satu chawan miso suppu, satu piring buah-buahan, satu chawan manisan, dan apalagi ya?. Kalau Masimo dia ambil Snow Crab nya, udang, shumai udang, tempura, dan minuman.
Kami gak inget durasi makan all you can eat Snow Crab nya berapa lama, pokonya kami berapa sampai 3 kali bolak balik ambil Snow Crab nya, actually Masimo deng yang ambil, hehe. Makan Snow Crab ini kita bagi-bagi tugas. Masimo tugasnya ngambil Snow Crab, habistu daku yang membelah atau bisa disebut menggunting kulit kepitingnya, aku buka sampai bisa diambil daginngya. Setelah itu nanti Masimo yang bakal mengeluarkan dagingnya, dan dia kumpulin di piring, terus nanti dia kasih daging kepitingnya ke aku, ahaha. Gitu aja terus.. sampai waktu all you can eat beres, daku lupa pukul berapa, ada kali pukul 09.00 pm.
Setelah beres makan aku nyari-nyari washtable buat cuci tangan yang udah gunting-gunting kulit kepiting, soalnya tanganku agak gatel-gatel gitu, huh. Tapi teryata gak ada dong, yaudah akhirnya pake tisu basah yang suka disedian, tapi gak bersih, masih bau bau kepiting. Dan abis itu juga kita gak langsung balik ke kamar, si Masimo mau ngongkrong dulu bentar di lobby, tapi gak bertahan lama karena dingin, ahaha.
Kami pun langsung kembali ke kamar dan kemudian langsung istirahat untuk besok menuju lokasi yang di nanti, Shirakawago.
---
Pukul 6 kami sudah menuju ruang makan untuk sarapan. Sangat terlalu pagi sekali emang. Sepengalaman ku nginep di hotel atau penginapan di Jepang, ini adalah sarapan terpagi yang pernah ku lakukan, karena biasanya aku akan bangun agak siang sekitar pukul 7 atau 8 untuk kemudian sarapan di sekitar pukul 8 atau 9. Ya ini memang bukan aturan dari hotel, tapi dari tour travel ku, ahaha, karena pukul 8 kami harus sudah chekout dan berangkan menuju Shirakawago.
Menu sarapannya pun standar, ada ala jepang seperti nasi, natto, miso sup, bubur, ikan dll, dan ada juga yang ala barat, roti, mashed potato, sereal, salad, buah-buahan, dan semacamnya. Aku sendiri memilih nasi, miso, natto, telur, salad, ikan, buah, jus jeruk, air putih, di tambah salad dan buah. Kalai Masimo kalau gak salah dia makan roti, dan omelet, pokonya lebih ke ala barat gitu deh. Dan sarapan ini kita tepat waktu, gak kayak semalem yang agak giri-giri, jadi sarapannya bisa santey dan habis sarapan kita balik ke kemar bentar untuk siap-siap dan ngecek lagi barang bawaan sebelum chek out dan pergi pukul 8.
---
Perjalanan dari hotel yang berada di Toyama, menuju Shirakawago ditempuh selama kurang lebih satu setengah jam. Selama perjalan itu udah bisa ditebaklah ngapain aja. Kalau gak ngobrol ya tidur, atau gak ya kalau gak tidur ya ngobrol, atau paling ngemil deh. Oh ya, tempat duduk kami hari ini berbeda dengan tempat duduk yang hari kemarin. Kalau hari keberangkatan kami duduk di bangku ke dua dari belakang, kalau hari ini kami duduk di bangku yang agak depan, ke 3 atau ke 5 dari depan deh kalau gak salah inget. Tempat duduk ini space kakinya alias jarak antar tempat duduk ku dengan tempat duduk yang di depannya agak kurang luas, gak kayak yang kedua dari belakang kemarin yang luas, enak. Tapi ya gimana.
Masih inget penumpang yang pas hari pertama rekan perjalannya hampir tertinggal? Yang kayak nya bukan orang Jepang, aku lupa di cerita sebelumnya aku menduga mereka orang mana. Mereka ternyata duduk di bangku depan kami. Mereka tampak sesekali ngajak interaksi gitu, maklumlah sama-sama bukan orang Jepang jadi ngerasa sama dan ya gimana dah rasanya kalu ada yang senasib seperantauan gitu, tau banget rasanya, halah ngomong apasih gue. Skip!.
Sekitar pukul 09.30 am kami sampai di Shirakawago!! Daku hampir lupa rasanya gimana, cuma yang pertama kali dipikirin itu adalah daku harus siap-siap perangkat perekamku alias si Sonya. Sebelum kami semua turun untuk berkeliling di desa yang masuk dalam salah satu situs warisan dunia itu, kami diberi pengarahan oleh pemandu wisata kami. Seperti biasa daku gakterlalu merhatiin karena ada Masimoo, ihihi. Intinya kami dikasi tau kalau waktu berkeliling di Shirakawago tuh 60 menit, jadi pukul 10.30 am kami harus sudah kembali ke bis untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya. 
Kami juga di kasih peta dan dikasi petunjuk arah, apa saja dan dimana saja tempat yang bisa dikunjungi. Setelah pengarahan selesai, kami langsung keluar bisa dan liat sekeliling. Waah, pokonya indah banget Masya Allah, sambil nyari-nyari juga ini jalannya kemana ya, kan kita gak tau, hihi.
Akhirnya kami ikut arah jalannya orang-orang. Mereka melewati satu jembatan yang sepertinya terbuat dari kayu dan tambang serta beberapa bahan kuat lain tentunya. Jembatan ini daku lupa namanya, pokonya jembatannya cukup panjang, melintang diatas aliran sungai yang airnya sedikit, mungkin membeku bersama salju. Pemandangan di bawah dan lembah disekitanya juga bagus sekali, Masya Allah, semuanya putih bersih dan gak tersentuh, cantik banget. DI jembatan ini juga daku dan Masimo memotret. Meski gitu, kita tetep mesti hati-hati banget karena jalan setapak jembatannya licin dan gak rata karena es salju yang sudah membeku jadi es.
Tumblr media
Setelah melewati jembatan, kami jalan menelusuri jalan-jalan yang disekitanya ada beberapa rumah beratap khas, yaitu rumah dengan atap berbentuk tangan berdoa (Gassho) yang terbuat dari rumput kering setebal 45-60 cm -an yang berguna untuk menahan terpaan salju tebal dan menahannya agar apa yang ada didalamnya tetap hangat. Sepanjang jalan juga kami di suguhi lahan luas yang dipenuhi orang-orang bermain salju. Disitu kami juga ikutan main salju secara saljunya banyak banget dan tebel banget, daku seketika jadi kayak anak kecil lainnya yang lagi main-main salju dengan orangtuanya.
Saat itu cuaca di Shirakawago gak terlalu cerah, cenderung mendung berangin dan tidak sedang turun salju. Suhunya saat itu mencapai minus 3 kalau gak salah inget. Tapi saat itu daku gak merasa begitu kedinginan, mungkin karena selama disana daku bergerak dan jalan-jalan kaliya. Tapi kemudian sinyal kedinginan ditunjukan oleh tanganku, kusadari jari-jari kedua tangan ku agak membengkak dan memerah, gak sakit sih, mungkin mati rasa kali ya, haduu. 
Lama-lama kuketahui gejala itu namanya Shimoyake, yaitu bengkak yang disebabkan darah membeku kedinginan dan mengakibatkan sikulasi darah tidak lancar dan bengkak gitu deh. Ini lumrah terjadi kalau kita gak menjaga suhu tubuh dengan baik dan tetap hangat di suhu yang terbilang ekstrim ini. Saat itu daku menyadari jari-jari tanganku kemerahan dan tampak agak membengkak. Mungkin ini karena tadi main-main salju kek bocah kaliak, jadi tanganku kedinginan, tapi aku nya sendiri gak ngerasa kedinginan. Yaudah, akhirnya daku pakai lagi sarung tanganku.
Salah satu yang paling ingni ku lakukan di Shirakawago selain bermain salju yang nyata, yaitu ingin juga memotret hal-hal yang Shirakawago banget!. Ada satu view yang ingin sekali ku potret sendiri yaitu view yang memperlihatkan desa Shirakawago dari ketinggian, jadi semua rumah dan juga jalan-jalannya akan terlihat. Ditambah lagi dengan putihnya salju, ku pikir akan bagus dan Shirakawago banget! ya, meski skill memotretku level amatir dan mungkin hasilnya gakan sebagus foto-foto yang ada di google atau di galerai sang fotografer handal tapi ku ingin berusaha mengabadikan objek itu.
Daku udah bilang tentang keinginan ku ini ke Masimo, dan dia bantu ku untuk cari dimana spot untuk memotret objek yang kuinginkan. Sambil berjalan-jalan, ku lihat ada sekelompok orang diketinggian yang gak terlalu jelas juga lagi ngapain, cuma ku lihat ada yang sedang membidik sesuatu menggunakan kameranya. Dalam hati ku menduga kalau itu adalah spot untuk memotret view yang ku inginkan. Ku bilang lah sama Masimo kalau ku pengen kesana, ke ketinggian itu, dengan harapan daku bisa memotret keseluruhan Shirakawago yang sedang bersalju ini.
Kami perhatikan, jalan ke sana cukup jauh dan jalurnya juga panjang, ada di samping bukit gitu. Sambil melanjutkan langkah kami coba mencari jalan yang bisa mendekati jalur menuju ke ketinggian itu. Di tengah-tengah perjalanan, kami melihat ada sekumpulan manusia sedang mengantri di suatu bus stop. Daku gak terlalu merhatiin apa itu meeting point bagi mereka yang ikuta tour bus atau gimana, kemudain pada akhirnya kita smape ke kesimpulan kalau manusia-manusia itu sendang berkumpul dan menunggu bis untuk sampai ke ketinggian yang aku maksud.
Aku gak terpengaruh dan tetap melanjutkan langkah, mencari jalan yang memungkinkan untuk mendekati jalar ketinggian itu, Sampai akhirnya langkah ini malah mengantarkan kami ke jalan raya. Agak pesimis juga untuk sampai ke sana karena waktu kami yang terbatas, waktu itu hanya sekitar gak lebih dari 15menit lagi sebelum kami harus kembali ke bis untuk melanjutkan pejalanan. Ditambahkan dengan kenyataankalau manusia-manusia yang berkumpul di bus stop itu, membuat kau makin manyun. Yaudah akhirnya daku harus menunda koleksi foto kali ini, dan menghibur diri dengan beli oleh-oleh.
Tumblr media
Beli oleh-oleh ini kami lakukan di sekitar 10 menit terakhir sebelum harunya kita balik ke bis. Daku tau banget ini sangat giri-giri tapi aku gak bisa gak beli oleh-oleh, mana tau kapan lagi dah mau ke sini lagi. Yaudah akhirnya dengan agak panik karena waktu, daku harus milih oleh-oleh yang Shirakawago banget. Kami masuk ke salah satu toko yang saat itu sedang sepi, membuat kami yang sedang riweuh jadi leluasa milih-milih oleh-oleh. Setelah bingung-bingun milih antara pengenyang bagus, lucu dan murah, akhirnya daku beli strap phone bentuk rumah Shirakawago, beli biskuit dengan bentuk yang sama, abistu daku juga beli snow ball glass yang didalemnya ada rumah Shirakawa dengan salju-salju gitu, lucu dah!.
Duh, kemudian daku segera bayar dan asli lah, itu adalah beli oleh-oleh terkilat yang pernah ku lakuin, tapi itu juga untuk deng keinget beli oleh-oleh, ihihii. Sambil terus liatin Matoa yang ada di pergelangan tangan kiriku, lepas toko itu daku dan Masimo langsung lari-lari menuju lokasi bis. Saat itu yang aku pikirin adalah daku gak tau kemana jalan menuju lokasi bis kami. Kami liat map dulu dan menduga-duga kalau jalur jalan ini akan mengantar kita ke kembali ke bis. 
Daku dibelakang Masimo masih lari-larian ni, sambil khawatir si Sonya yang ku gantung di leher jatoh, duh. Sepanjang lari-larian itu daku khawatir nyasar dan malah bikin waktu kita makin lama sampe ke bis. Tapi aku percaya sama Masimo yang terlihat yakin dengan jalur yang dia pilih itu. Sampe kemudian daku lihat jembatan yang pertama kali kami sampai, Ya Allah, agak lega rasanya karena kami gak nyasar dan udah dekat dengan lokasi bis.
Waktu ngelewatin jembatan itu agak memperlambat lariku, karena seperti yang ku bilang sebelumnya, jembatan itu jalannya agak susah, jalnanya gak rata karena salju yang udah membeku jadi es. Tapi dengan nafas yang udah cekit-cekit, daku masih berusaha lari-lari kecil, karena sebenernya gak enak banget dengan pemandu wisata dan juga peserta tur yang lain. Secara ye, orang jepang itu kan on time banget, gak pernah ngaret, jadi ya gak tau dah gimana pikirannya kalau ada yang gak on time gini. Tapi ya gimana, kami kan udah terlanjur telat, huyuhh.
Udah melewati jembatan, melalui jalan turunan, kami samapi di kompleks bis, dan gak sulit nyari tur bis kami karena terlihat pemandu wisata kami udah menanti di depan bis, ahaha. Sambil kecapean atur nafas, kami bilang sumimasen berkali-kali ke pemandu wisata kami itu. Alhamdulillah dari wajahnya gak terlihat yang marah kesel atau ekspresi giman gitu yang gak ngenakin. Dia tampak senyum dan memaklumi kami, ahaha. Baik hati sekali kakaaa!!!.
Kami langsung masuk ke bis dengan keriweuhan kita, bawa kantong belanjaan oleh-oleh sambil cape ngatur nafas, ihihi. Setelah merebah di tempat duduk, kami langsung atur nafas supaya waras dulu ini badan, dan juga minum. Pokonya wajah kita jadi kusut. Cape! Bener-bener dahh~ gak tau mesti bilang gimana lagi, pokonya seruuu!!.
0 notes
haishiro35 · 7 years
Text
Yuki da!!
Tumblr media
22 Januari 2018 08.00 am
Berdasarkan berita prediksi cuaca yang ku baca di Twitter beberapa hari lalu, mulai hari ini sampai satu minggu kedepan, diprediksi akan menjadi hari-hari yang sangat dingin dalam musim dingin kali ini.
Daku yang saat itu juga antusias karena berdasarkan Google Weather, hari ini akan turun salju. Katanya juga, salju akan turun antara pukul 11 atau 12 siang. Suhu pun ada di kisaran (sekitar) 5 sampai -1 derajat celcius.
Pagi ini, langit sudah memendung abu-abu. Udara juga sudah mulai dingin sekali. Apalagi kalau ditambah tiupan angin, udah yang paling gak tahan deh, dingin banget. Tapi semua rasa itu seolah gak terasa, karena antusias membayangkan turunya salju hari ini.
Sebenernya, sebelumnya juga udah pernah main salju dan merasakan melihat hujan salju, tapi tetep aja diriku selalu menantikan momen alam yang gak ada di negara tropis tempat tinggal ku itu.
Dari pukul 9 daku bertugas seperti biasa. Samar-samar terdengar suara hujan dan beberapa rekan ku bilang kalau masih 'Mizore'. Saat pukul 10, saat salah sorang rekan kerja ku membuka jendela, kemudian dia berseru, 'mou yuki furun'da!'.
Daku liat ada butiran benda putih ringan melayang masuk melewati jrndela yang dibuka rekan ku itu. Sudah hujan salju. Beberapa saat kemudian disusul dengan dibukanya pintu gerbang garasi besi. Saat dibuka, pintu garasi itu mengangkat keatas, seperti tirai pertunjukan teater musikal, yang kemudian mempertunjukan mahluk-mahluk kecil putih yang menari-nari ringan di udara.
Masya Allah. Indah banget.
Daku gak sabar sampai jam istirahat makan siang!
Tumblr media
--
Hujan salju hari ini cukup deras sekali ternyata. Sampai daku selesai tugas pukul 18.00 pun salju masih turun dan jalanan sudah putih semua tertutup tumpukan salju. Kami pun harus menggunakan payung karena salju yang turun lama-lama kan membuat dingin jaket kami.
Saat itu, daku dan dua kawan ku terlalu senang, sampai-sampai kita main-main lemparan salju saat di jalan menuju apato. Rasanya seperti sedang liburan akhir tahun kemarin!.
Hari itu, hujan salju dengan intensitas tinggi di kawasan ku tinggal terjadi dari sekitar puku 10 pagi sampai malamnya dan kemudian dini harinya.
Meski suhu udara jadi dingin sekali, daku gak sabar untuk lihat salju keesokan harinya.
Tumblr media Tumblr media
23 Januari 2018 06.00 am
Kalau musim dingin kayak gini, sholat subuhnya sekitar pukul 05.30 -an. Agak nanggung kalau malau tidur lagi, karena puku 07.30 atau paling lambat pukul 08.00 daku harus bersiap-siap untuk bertugas. Tapi cuaca dingin saat itu membuat ku ingin kembali membungkus diri dengan selimut futon. Masih ada sejam setengah untuk tiduran sebelum siap-siap, pikirku.
Berbeda dengan kawanku yang satunya. Aku yang sebenernya setegah sadar, menyadari suara-suara darinya yang membuka jendela ruang tengah, kemudian suaranya membuka lemari pakaian, kemudian berjalan kearah genkan, suara pintu terbuka, seruan 'huwaaaahh~' dan kemudian kembali suara pintu di tutup.
Salju sisa semalam. Pasti akan sangat bagus sekali salju hari ni, ya?!
Tumblr media
Kuputuskan untuk bangkit dan bergegas mandi serta membereskan pakaian ku yang akan ku jemur. Daku berniat mulai berkativitas lebih awal sebelum waktu tugas tiba untuk sekedar memotret dan bermain-main dengan salju.
Seru banget saljunya banyak dan penuh!! Semuanya jadi putih kayak di negeri mana dah gaktau, pokonya Masya Allah indah banget!!
Tumblr media Tumblr media
Di sepanjang jalan, pemandangan menjadi langka. Karena banyak orang-orang yang keluar rumah untuk bersihin salju di sekitaran rumah meraka. Ini pemandangan langka karena hari-hari biasanya gak pernah tuh pagi-pagi orang-orang pada keluar rumah dan interaksi, bener-bener sepi deh mau pagi siang apalagi malem. Tapi kali ini, banyak yang keluar rumah, sepanjangan jalan jadi ramai orang-orang yang bersihin salju, ada interaksi diantara mereka, ada nak-anak yang main salju juga. Gak tau kenapa seneng liat pemandangan kayak gitu.
Dan hari ini begitu sampai di tempat tugas, daku melihat rekan-rekan tugas ku kerja bakti bersihin halaman tempat tugas ku yang penuh dengan salju. Aku pun bantuin, tapi itu tuh banyak banget dan luas banget. Akhirnya datang bala bantuan kendaraan besar! Kendaraan besar dan berat yang di depan nya ada alat buat menciduk tanah. Si alat kendaraan itu akhirnya yang bantu juga bersihin tumpukan salju di halaman.
24 Januari 2018 09.00 am
Hari kedua salju. Ternyata saljunya masih aja tebal. Dan daku akhirnya merasakan apa yang orang Jepang bilang. Di hari pertama turun salju lebat, mereka pada mengeluh ga suka salu dan juga bilang kalau pas hujan saljunya bagus tapi setelahnya akan 'taihen' atau ribet.
Di hari kedua ini, salju-salju udah ada yang berubah membeku jadi es, dan ini kalau terinjak akan licin. Ini bisa dibedakan dengan melihat permukaan nya. Kalau permukaannya bening dan rata, berarti itu salju yang sudah membeku jadi es dan jangan diinjak karena akan licin. Kalau permukaannya berwarna putih dan gak rata, berarti itu salju yang belum membeku dan belum jadi es dan aman kalau diinjak.
Tumblr media Tumblr media
Sebagian jalan koridor depan pintu apato ku sudah ada yang membeku. Habistu juga jalan aspal sepanjang jalan menuju tempa tugas juga sudah ada yang menjadi es yang membeku.
Di tempat tugas banyak rekan ku yang gak masuk tugas, karena mereka kesulitan mobilitas. Mereka gak bisa pakai sepedah karena jalanan licin, gak bisa pake bis karena bisnya gak beroperasi karena jalannya licin dan masih tertutup tumpukan salju. Ada juga yang bela-bela in pergi pulang dengan jalan kaki selama satu jam karena itu. Dan aku baru sadar itu. Iya juga ya. ' Hountouni taihen da'.
25 Januari 2018 09.00 am
Hari ketiga ini masih sama, Malah jalanan makin tampak licin oleh salju yang membeku jadi es. Orang-orang masih ada yang bersihin tumpukan salju. Masih belum bisa pakai sepedah. Bis masi belum bisa beroperasi. Rekan-rekan ku lebih banyak yang libur dari yang datang dengan berjalan kaki.
Tapi beberapa hari ini, matahari terus bersinar. Jadi salju-salju pun perlahan mulai mencair dan menghilang sedikit-sedikit.
Tumblr media Tumblr media
Malamnya, daku bersama kawan mencoba bersepedah ke supermarket untuk ngisi air minum dan beli beberapa kebutuhan rumah. Saat itu jalanan sudah lumayan bersih dari salju jadi kita coba untuk bersepedah. Tapi ternyata gak segampang itu. Salju yang sudah mulai membeku tapi belum jadi es pun ternyata sulit untuk dilewati. Dia menjadi seperti batu dan bayangin kita jalanin sepedah dengan medan batu dan campuran salju yang bertekstur pasir. Susah, jadi oleng. Akhirnya jalan di sisi jalan raya.
26 Januari 2018 09.00 pm
Lumayan udah ada perubahan. Orang-orang sudah banyak yang berani pergi pakai sepedah. Tapi jalannya mash pelan-pelan. Kalau bertemu jalan yang membeku dan licin, mereka akan menuntun sepedahnya melewati jalanan es itu. Tapi masih harus sangat hati-hati.
Soalnya ada rekan kerjaku yang tergelincir dan jatuh dari sepedah motornya karena (diduga) nekat melewati jalanan yang masih berlapis salju. Meski tampak gak licin tapi ternyata tergelincir juga. Dia sampai skait pinggang dan kakinya, akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk segera ditangani.
Tumblr media Tumblr media
Hari ini juga daku pergi lagi ke supermarket yang berbeda dengan yang kemarin. Ku sangat hati-hati mengayuh sepedah karena gak mau tergelincir. Ku lewati jalan-jalan yang masih terdapat es atau saljunya. Tapi kemudian ada sepanjang jalan yang permukaannya ditutupi oleh salju yang sudah membeku licin menjadi es.
Mau tak mau daku akhirnya turun, daripada tergelincir. Ku tuntun sepedah ku pelan-pelan. Beberapa mobil yang ban nya menggunakan rantai juga turut melewati jalan itu dengan kecepatan rendah. Alhamdulillah bisa terlewati dengan aman. Begitupun dengan pulangnya, ku kulakukan hal yang sama.
Huyuh, ternyata gini banget ya yang di maksud orang Jepang. Baru kurasakan.
27 Januari 2018 08.00 pm
Selain jalan yang licin, tantangan lainya adalan suhu yang dingin sekali. Apalagi kalau udah di kasih angin, Ya Allah dingin banget. Dan hari terdingin di minggu bersalju ini ada di hari Kamis tanggal 25 Januari kemarin.
Saat itu, suhu tertinggi hanya 4 derajat celcius dan suhu terendahnya -1derajat celsius. Sedangkan di hari-hari sebelum dan sesudahnya suhu ada dikisaran 8 derajat celsius sampai 0 derajat celcius.
Tumblr media
Beruntung orang Jepang itu apa aja dibikin untu mempermudah hidup mereka. Thanks to ' Kairo'. Kairo ini adalah pad menghangat yang membantun banget untuk mengahangatkan diri. Ada yang ditempel di kaos kaki, ada yang buat ditempel di baju, ada juga yang buat telapak tangan.
Tumblr media
Hari ke berapa dah ini.. hari ke 5 pun masih ada tumpukan salju disana-sini. Syukurnya, hari pun masih tetap cerah meski suhu masih dibawah 10 derajat celsius.
Oh ya, sebagai info juga kalau salju kali ini yang turun di Tokyo dan kawasan sekitarnya merupakan salju terlebat yang pernah terjadi selama 4 tahun terakhir. Bahkan hujan salju yang terjadi di tahun 2014 tersebut gak sederas dan sebanyak ini saljunya. Jadi peristiwa alam ini memang bener-bener Subhanallah bagi orang Jepangnya juga. 
28 Januari 2018
11.00 am
Hari ke 6 ini hari libur. Kami berencanan untuk belanja bulanan karena bahan makanan sudah habis. Pukul 02.00 pm kami pergi bersepedah bertiga. Sepanjang jalan, orang-orang sudah beraktiitas seperi biasa. Pakai sepedah, jalan-jalan dengan anjing peliharaan. Ada juga yang masih berusahan bersihin salju yang membeku pakai sekop.
Tumblr media
Warna putih masih mendominasi pemandangan. Terutama di bagian-bagian yang gak tersentuh, misal lahan luas yang biasa ditanami padi, atau perkebunan yang sedang tak ditanami. Saat melewati sungai, pemandangan jadi makin indah.
Dari atas tanggul, sungai yang dipadudengan tumpukan salju yang sudah mulai mencari dan memperlihatkan kesegaran rumput hijau yang sudah mereka tutupi beberapa hari kebelakan menjadi kobinasi pemandangan yang sangat memanjakan mata. Maha Besar Allah.
Tapi kemudian, meski sudah beberapa hari matahari bersinar dan salju-salju terlihat menghilang, ternyata tidak dengan rute perlajanan kita kali ini. Ada beberapa rute yang ternyata masih tertutup salju yang cukup menantang untuk dilewati sepedah.
Awalnya kami coba untuk turun dan menuntun sepedah kami. Tapi hal ini cukuo merepotkan karena memakan waktu lama dan ditambah lagi jalan yang tertutup salju yang harus kita lewati cukup panjang. Ada sekitar 1 kilometer dan di beberapa bagiannya sepanjang 300 meter-an masih tertutup salju.
Nekat kami lewati dengan mengayuh sepedah. Kami udah kayak lagi atraksi bersepedah di atas seutas tali aja dah kalau dipikir-pikir. Sepedah kami goyang-goyang, oleng gak stabil. Kami ngerasanya kayak lagi 'off road'. Takut, menantang dan juga seru secara bersamaan!!.
Gak ada dokumentasinya karena kami terlalu riweh dengan perjalan dan bawan belanjaan yang memenuhi keranjang kami, ihihi. 
Dan kami kira persaljuan iniakan segera berakhir mengingat saljunya juga udah mulai berangsur hilang. Tapi ternyata diprediksi akan turun salju lagi Kamis atau Jumat 1 atau 2 Februari mendatang. 
“Jyaa-, kore wa mada owattenai no desuka?” 
0 notes
haishiro35 · 7 years
Text
Cinta Pada Orang yang Tak Tepat
Tumblr media
Satu hari, di chat grup pengajian daku mendapati salah seorang anggotanya memposting tulisan yang headline-nya 'Baru Tahu Sebab-Sebabnya Turunnya Ayat di Bawah: Jatuh Cinta Pada Orang yang Tidak Tepat'. Membaca headline-nya saja membuat ku tertarik, maksudku ternyata ada ayat yang membahas hal seperti itu.
Jatuh Cinta Pada Orang yang Tidak Tepat. Aku gak paham, ukuran satu hal dinilai tepat atau tidak tepat itu yang seperti apa. Tepat atau gak tepat ku pikir itu datang dari penilaian manusia, karena ku yakin yang sesungguhnya terjadi pada kita kemarin, hari ini, kemudian hari, dengan siapa, bagaimana, dan apapun yang terlibat di dalamnya sudah merupakan hal yang tepat yang sudah digariskan oleh Allah, terlepas dari kita menyukai hal tersebut atau tidak.
Kemudian daku baca postingan di grup tersebut. Isinya bercerita tentang pandangan penulis mengenai fenomena dimana dibalik kisah cinta indah dengan orang yang tepat dan berakhir dengan akad sebagai pengikat, ada pula kisah cinta pada orang yang tidak tepat.
Penulis juga menceritakan kalau penyelesaian dari fenomena jatuh cinta pada orang tak tepat ini berpengaruh terhadap kesuksesan si pecinta itu. Ada yang berhasil mengeksekusi dengan baik, ada yangjatuh bangun, bahkan ada yang akhirnya mentahbiskan diri sebagai pecundang sejati.
Jatuh cinta pada orang tak tepat ini, diceritakan menimpa beberapa orang yang pada masanya dinilai sebagai orang yang mempunyai wibawa dan pengaruh besar terhadap kaum yang di pimpinnya. Ada satu bagian cerita yang... ntah kenapa membuatku begitu terharu dan.. membuatku begitu mengagumi perasaan yang dimiliki oleh tokoh ini. Berikut cuplikan ceritanya,
"Jatuh cinta yang tak tepat, ternyata juga bisa menimpa orang-orang shalih. Umar bin Abdul Aziz misalnya, dia jatuh cinta kepada budak istrinya. Meskipun akhirnya berhasil melewatinya, Umar Bin Abdul Aziz harus melewati hal-hal yang tersulit dalam hidupnya: mengendalikan hawa nafsunya. Sang Khalifah ini awalnya terkenal memiliki ‘lifestyle’ yang ‘wow’. Dia pesolek, bajunya selalu mahal, gayanya menawan, dan dia jatuh cinta begitu mendalam kepada seorang budak istrinya, Fathimah bin Abdul Malik. Berkali-kali dia meminta kepada Fathimah agar budak itu diberikan kepadanya. Namun Fathimah menolak karena sangat cemburu.
Namun, Khalifah Umar bin Abdul Aziz berubah total ketika telah menjadi khalifah. Beliau berubah menjadi sangat zuhud, adil dan begitu amanah dengan tugasnya. Seluruh kekayaan dia sumbangkan ke Baitul Maal dan menjadi milik masyarakat. Ketika dia sudah begitu kelelahan, sang istri jatuh kasihan, dan akhirnya menyerahkan budak perempuannya kepada Umar. Tetapi, apa yang dilakukan Umar? Dengan tegas Umar menolaknya. Bahkan, Umar menikahkan budak perempuan jelita itu dengan prajuritnya.
Sang budak, yang sebenarnya juga mencintai Umar, sangat sedih dan menangis di hadapan Umar, “Jadi, mana bukti cintamu padaku, wahai Amirul Mukminin?”
Jawab Umar, “Cinta itu tetap ada di dalam hatiku, bahkan jauh lebih kuat daripada yang dahulu-dahulu. Akan tetapi, kalau aku menerimamu, aku khawatir tidak termasuk dalam golongan orang yang “menahan dirinya dari keinginan hawa nafsu” sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam Q.S. An-Nazi’at ayat 40 – 41.”
Beginilah bunyi ayat yang membuat Umar takut sekali menerima sosok yang sebenarnya sangat dirindukannya itu,    “…dan adapun orang-orang yang takut kepada      kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari    keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya      syurgalah tempat tinggal(nya).”    (An-Nazi’at: 40 – 41).
Terus terang, saya benar-benar terenyuh membaca kisah Umar bin Abdul Aziz ini. Coba, renungi kalimat ini, Cinta itu tetap ada di dalam hatiku, bahkan jauh lebih kuat daripada yang dahulu-dahulu. Romantis sekali, bukan? Dan Umar memiliki kesempatan untuk mengekspresikan cinta itu secara halal. Istri pertamanya pun telah ridho. Namun, Umar tak mau melakukannya, karena dia tak mau dimasukkan dalam kategori orang yang tak mampu menahan diri dari hawa nafsunya."
Jujur, sebuah perasaan yang begitu luas dan gak ku mengerti. Kenapa Sang Umar bisa mengendalikan perasaannya yang begitu besar dan dalam dan malah mengikhlaskannya?. Masha Allah.
Setelah membaca postingan tersebut, daku jadi tertarik dengan kisan Umar bin Abdul Aziz ini. Dari sumber yang ku temukan, diceritakan bahwa putusan Sang Umar yang menolak budak yang telah dihibhkan istrinya padanya tersebut adalah karena saat itu Sang Umar telah bercita-cita masuk syurga. Sementara Umar bin Abdul Aziz tahu betul bahwa syurga itu diperuntukan bagi seseorang yang memenuhi kriteria tertentu, salah satu dinataranya adalah telah disebutkan dlam firman Allah pada surat An-Naziat ayat 40-41.
Sungguh, benar-benar kisah yang sangat menyentuh hati, sekaligus membuat ku tak bisa berkata-kata. Disisi lain aku pun gak ngerti, hasratnya akan cita-cita untuk mencapai syurga lebih besar dan dalam, dari hasratnya akan cinta yang juga besar dan dalam kepada seorang budak.
Maha Besar Allah.
0 notes
haishiro35 · 7 years
Text
Gokayama dan Shirakawago - 2
Tumblr media
Setiap kali akan pergi ke suatu tempat yang baru, daku membiasakan diri unutk belajar mengenai tempat tersebut. Tentang sejarahnya, apa yang menjadikannya seperti itu, hal-hal menarik apa yang bisa dilakukan di tempat tersebut, sampai fakta menarik tempat tersebut. Merujuk pada beberapa literasi yang ku baca, Gokayama merupakan lokasi wisata yang terkenal dengan rumahnya. 
Jadi rumah-rumah disini sudah ada sejak sekitar 30 tahun lalu, dinamakan gassho-zukuri atau yang artinya tangan berdoa. Atap rumah disini bentuknya limas seperti tangan yang sedang berdoa, ini dimaksudkan ketika musim dingin konstruksi atap seperti tersebut bisa mengatasi tumpukan salju diatap yang menumpuk. Jadi atap tidak akan menjadi berat dan roboh.
Sekitar pukul 3 sore kami sampai di Gokayama. Sepanjang perjalan lepas dari rest area kedua daku udah takjub banget, karena disini semuanya jadi putih, mendadak kayak ada di magical world, yang gatau dimana itu, ahaha. Sejauh mata memandang semuanya putih bersih, secara ini kali pertama daku lihat salju yang nyata, yang bener plek plek -an salju semua, sooo exited!.
Begitu sampai, pemandu wisata jelasin tentang akses dari parkiran bis menuju Desa Gokayama, kemudian juga jelasin tentang desa tersebut. Daku gak terlalu merhatiin atau mungkin sama sekali gak merhatiin penjelasan pemandu wisata karena lagi siapin Sonya, si Sony Alpha 5100 ku, dan juga udah gakaruan mikir nanti mau foto apa dan mau video -in apa, ihihi. Yang suka merhatiin mah di Mas Bimo. Sampai durasinya untuk jalan-jalan disini pun berapa lama, daku lupa, si Mas dah yang inget, ahaha. Kalau gak salah gak sampe 60 menit durasi untuk jalan-jalan disini.
Turun dari bis, kita dikasih peta panduan berjalan-jalan di Desa Gokayama. Lagi-lagi untuk urusan ini daku serahkan ke Mas Bimo, ihihi. Ternyata letak deanya ada di bawah lembah, jadi kami harus turun ke sana pakai lift. kemudian melewati terowongan yang kayak di Gua Belanda Dago Pakar (kalau yang tau), dan baru deh keluar sampai di lokasi. Disini daku udah kegirangan, mule foto-foto sana sini dan merekam video. 
Suhu dingin pun gak ku rasain. Maksudnya memang dingin sih, tapi teryata lama-kelamaan daku merasa biasa aja, gak yang sampe menggigil gimana gitu. Waktu ku pegang salju tanpa menggunakan sarung tangan pun, ku rasa gak sedingin yang di bayangkan ternyata salju itu. Atau mungkin saat itu daku udah saking kedinginannya makanya gak merasakan dingin alias udah mati rasa, ahaha.
Disini ada beberapa rumah yang bentuk seperti yang ku jelasin sebelumnya. Ada juga beberapa toko suvenir yang gak ku sambangi karena kuatir ada yang lucu yang jadinya harus merelakan beberapa lembar yen.
Sebenernya wisata disini, aku lebih tertarik ke saljunya dari pada ke rumah-rumahnya, mungkin karena waktu kita juga terbatas kaliya. Padahal kalau mau, bisa aja disini tuh kita main ke salah satu rumahnya, untuk kemudian menginap dan merasakan jadi penduduk lokal disini. Menikmati interior rumah gassho-zukuri, bermalam di rumah yang dikelilingi salju tebal, dan juga menikmati makan khas yang tentunya semuanya akan terasa Jepang banget. Sayangnya kesempatan itu belum bisa kami rasakan.
Jadi sepanjang Desa Gokayama ini kami jalan-jalan, foto-foto, main salju dan ngapain lagi ya.. ya, pokonya seru kog, ga semembosankan yang ku sampaikan.
Ohya, waktu disini tuh sepatu Masimo ada sedikit kendala. Jadi sepatu yang dia pake ternyata kurang proper untuk jalan-jalan di medan bersalju yang dingin dan kadang becek dan licin. Dia pakai sepatu boots yang menurutku itu diperuntukan saat mendaki gunung (soalnya sebelumnya waktu mendaki Gunung Fuji, dia pakai itu). Sepengamtanku, sepatunya berbahan suade lembut gak kaku kalau gak salah, dengan sol yang kurang tebal, dan bermasa ringan. Dengan sepatu itu kaki jadi kurang nyaman untuk jalan-jalan di lokasi bersalju. Aku sendiri pakai sepatu ankle boots yang ku beli tahun lalu untuk liburan ke Fuji Q. Sepatu ini bersol tebal dan berbahan karet mentah kalau kata Masimo, habistu dalemnya juga berbahan wol dan luarnya aku gak tau nama bahannya apa, pokonya berbahan keras kaku dan anti air. Ini nyaman banget, ga ngerasa dingin sama sekali.
Lumayan lama dipake jalan sana-sini, sepatunya jadi agak basah dan dia merasa kedinginan sampai menembus kaos kaki, ihih, aku jadi kesian. Akhirnya ku pinjam kaos kaki ku setelah sampai bis, dan untuk selanjutnya kita langsung ke hotel jadi gak perlu berlama-lama memakai sepatu basah itu. Kalau di bis kan bisa di lepas dan kalau mau keluar bis, bisa pakai sepatuku karena ternyata sepatu ku muat di dia, padahal ukuran dia 41 dan ukuran sepatuku 39, tapi gak tau kenapa cukup, ahaha.
Lepas Gokayama, kami melanjutkan perjalan menuju penginapan, yaitu Apa Hotel yang ada di Toyama, itu beneran namnya Apa Hotel ya, bukan apa kata tanya. Diantara perjalanan itu, ada satu kali istirahat sekalian mengunjungi tempat oleh-oleh yang menjual minuman khas Jepang di musm dingin namanya Amazake. Amazake ini singkatan dari Amai Sake alias sake manis. Kata Masimo waktu kita mampir di salah satu Amazake Brewery di Takayama, minuman ini tuh mirip sama beras kencur. Tapi, bukan untuk cicipin itu Masimo turun dan masuk ke toko oleh-oleh Amazake, dia mau cari se-pa-tu.  
Dia turun pake sepatuku, daku tinggal dibisa karena emang gamau keluar juga sik. Dia cari sekeliling ternyata gak ada yang jual sepatu. Yaudah akhirnya jajan Dango deh. Kue mochi tusuk yang dibakar dan di lumurin bumbu.. apaya namanya.. pokonya pertama kali jajan ini tuh wkaktu di Kyoto, di Fushimi Inari dan pas nyobain rasa bumbunya tuh mengingatkan ku sama bumbu cabenya kerupuk kemplang Lampung. Rasanya manis, gurih, agak asem dan enak pokonya. Yang dibeliin Masimo ini juga rasanya mirip sama rasa yang waktu beli di Kyoto, enak!. Beli satu tusuk yang isinya ada 3 bulat dango, aku makan 2 dan Masimo pengennya makan satu aja cenah, yaudah. Alhamdulillah.
Untuk sementara tentang persepatuan ini difinalkan pada keputusan untuk cari toko sepatu atau toko apapaun yang memungkinkan jual sepatu setibanya nanit sampai di Hotel. Dan sementara juga sampai dapet sepatu yang cocok, Masimo pake sepatu dia yang masih basah, tapi pakenya dipakein plastik dulu supaya kaos kakinya gak basah lagi.
---
Gak terasa perjalanan yang tadinya melewati teroweongan, dikelilingi pohon, tebing sungai dan salju, sekarang udah berganti jadi gedung-gedung, rumah-rumah, pertokoan, dan juga kendaraan. Disini pemandu wisata jelasin tentang teknis di hotel dan juga pembagian kamar juga tentang makan malam dan teknis untuk keesokan harinya. Seperti biasa, Masimo merhatiin penjelasan sambil baca kertas tentang check in  kamar hotel. Daku sendiri liat-liat dan merhatiin sepanjang jalan, mana kali ada toko deket hotel yang jual sepatu, jadi nanti bisa beli sepatu buat Masimo.
Taunya daku liat salah satu toko yang jadi toko favorit kita karena disitu dijual barang-barang bekas tapi bagus dan murah, nama tokonya adalah 2nd Street. Tapi saat ngelewatin itu, bis masih aja melaju, itu artinya hotel gak deket dekan toko itu. Yahh. Eh, tapi tapi.. meski masi melaju kemudian bisnya berhenti dan setelah ku kira-kira, lokasinyagak jauh-jauh amatlah dari hotel, masih bisa ditempuh dengan jalan kaki. Alhamdulillah. Kami putuskan setelah check in dan sebelum makan malam kita mampir ke toko itu untuk cari sepatu Masimo, dan ini juga berarti perang buat batin dan dompet ku, karena percayalan, barang-barang disana sungguh sungguh banyak sekali yang menggiurkan.
---
Setelah check in, menyimpan dan membereskan barang, memeriksa fasilitas dan kenyamanan kamar hotel, kemudian rileks sebentar, kami langsung bersiap pergi ke 2nd Street. Masih ada waktu sekitar 45menit sampai waktu makan malam yang di jadwalkan, jadi kami pikir gak apa-apa keluar sebentar, toh udah tau juga tujuannya kemana dan beli apa, jadi ku pikir akan cepat. Dan sebenernya makan gak tepat jadwal juga gak apa-apa sih. Paling waktu dinner yang menunya 60 minuts all-you-can- eat snow crab -nya akan berkurang. YES! kita orang dinnernya makan gituan, ALL-YOU-CAN-EAT-SNOW-CRAB, BABY!!.
Kita jalan di udara dingin dan ada sedikit tumpukan salju di sisi-sisi jalan sekitar 10 menit, untuk kemudian sampi di lokasi. Langsung aja menuju tempat sepatu laki-laki dan Masimo mulai pilih-pilih. Dalam beberapa hal yang menyangkut kepentingan dirinya, dia udah mulei berani-beraninya melibatkan diriku seperti tentang sepatu ini, ahaha. Sebenernya daku merasa terhormat dan senang sih karena itu, ihihi.
Akhirnya setelah memilah memilih menimbang menimbung, cari ukuran yang cocok, cari desain yang cocok, dan cari harga yang cocok sambil berdebat ria karena salah satunya dia pengen sepatu boots yang merek Zara, sedangkan sepatu itu menutku terlalu cowo metropolitan yang kurang match dengan karakter dia dan ditambah fungsinya kurang ngena untuk perjalanan kali ini, huyuh panjang... akhirnya pilihan jatuh ke ankle boots berwana red dark brown berbahan imitation leather , dan juga dengan sol yang tebal berbahan karet kayaknya, ehehe. 
Harganya pun murah sih kalau menurutku, gak sampe 3000 yen deh kalau gak salah. Habis tu, cari-cari juga kaos kaki, karena kaos kaki dia sebelumnya basah itu kan, dan kaos kaki yang ku pinjemin juga udah mule basah, sedangkan dia gak bawa kaos kaki lagi selain kaos kaki untuk tidur.
Waktu disela-sela pencarin sepatu dia, aku jadi tergiur untuk niatnya sekedar keliling dan gka beli karena gak ada yang mau dibeli. Tapi kemudian pandangan ku tertuju pada head cap atau apa yak namanya.. jadi itu adalah semacam kebuteru mono yang menutupi kepala sampai leher, tapi mukanya gak ke kaver, kayak topi-topian gitu tapi sampe leher, yang ku dapat ini warna coklat dan ada kupingnya, bentuk beruang pikirku. Dan aku beli, karena lucu. Huyuh. 
Kemudian juga keliling yang lain, ada clutch bag lucu, eh tas biasa aja sih, bahan kulit dan warna item simpel gitu, dan gue belom punya dan itu diskon 50 persen, dan si Bimo ngomporin gue muluk untuk beli itu, dengan bilang itu bagus itu diskon itu kamu belum punya dll. Dengan segala hal tadi gue tergoda, beli lah.
Ada satu kejadian riweuh disini, dimana pas perang batin beli gak clutch bag itu, gak jauh terpampang ada berjajar koper dan gak tau kenapa kita liat-liat dan sampi pada ada satu koper yang menarik karena desainnya bagus, warnanyam bagus dan juga harganya bagus alias sepadan lah gak mahal dan gak murah. Yang bikin unik koper itu adalah, dia cara bukanya tuh gak mesti dibuka semua, jadi kayak backpack  gitu loh, yang ada bagian resleting yang gak usah dibuka seluruh resleting, kamu udah bisa ambil barang-barangmu, jadi dalam keadaan koper berdiri, kamu bisa ambil barang dari resleting yang ada bagian muka koper sebelah atas deket gagang koper. Yaitu lah pokonya, semoga bisa dibayangkan.
Masimo ngegodai aku untuk beli koper itu, dibilangnya bagus lah, murah lah, tar dia yang bawain lah, dan satu saat akan butuh bisa jadi investasi, di Tokyo gakan nemu yang semurah dan kayak gini, dll udah kek marketing, ahaha. Lah, gue bukannya gak pengen, tapi gimana ya... pertama, gak ada budget buat beli itu, bukan agak ada yen yak, gada budget karena emang gak niat beli itu. kedua karena belum butuh juga, meski suka juga jalan-jalan kesana kemari tapi pakai tas yang ada juga masih bisa, meski emang pake koper lebih ringkas dan enak. 
Terus juga ternyata kopernya banyak baret-baret, jadi agak kurang gimana giut. Meski sebelumnya gue juga dilema banget mau beli atau gak, tapi ku yakinkan diriku untuk gak beli. Tapi setelahnya masih agak suka terbayang dan diungkit-ungkit, ihihi.
Udah selesai dengan apa yang mau dibeli, udah bayar, langsung dipake juga itu sepatu dan juga tas. Tapi gak semata-mata persolan sepatu ini selesai, nasib sepatu lama yang tinggal buang ini juga jadi tantangan baru, kenapa? karena buang sampah disini itu gak segampang yang dibayangkan.
0 notes
haishiro35 · 7 years
Text
Gokayama dan Shirakawago - 1
Tumblr media
Gak tau kenapa, daku merasa kalu akhir tahun di Jepang kali ini rasanya kayak suasana lebaran di Indonesia. Kenapa? Karena semuanya jadi sibuk dan berbeda. Sibuk berbenah diri, sibuk shouji atau bersih-bersih untuk menyambut tahun yang baru, sibuk evaluasi kerjaan, toko-toko juga sibuk mempersiapkan persiapan kebutuhan tahun baru, pokoknya sibuk menyelesaikan hal-hal yang dirasa belum selesai tahun ini, supaya di tahun yang baru mereka bisa memulai hal yang baru lagi.
Termasuk daku juga, yang sibuk mempersiapkan liburan akhir tahun. Selain liburan Golden Week dan Natsu Yasumi, Oshougatsu atau liburan akhir tahun jadi momen yang ditunggu karena liburnya bisa sampe satu minggu!
Libur akhir taun taun lalu, daku bersama Vilar juga Teh Wida pergi ke kawasan Yamanashi atau lebih terkenalnya Kawasan Gunung Fuji. Disana kami main-main ke Theme Park yang terdapat 3 rollercoaster yang masuk dalam Guiness Book of World Record, Fuji Q Highland, dan juga main-main ke Kawaguchiko atau Danau Kawaguchi.
Liburan akhir tahun 2017 kali ini, sorang sahabat, akrab ku panggil Mas Bimo, merekomendasikan untuk berlibur ke salah satu situs warisan dunia yang ada di Jepang, Shirakawago. Shirakawago ini dijadikan salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO sejak tahun 1995.
Dari bulan Oktober wacana untuk liburan akhir tahun ke Shirakawago mulai dirintis. Cari-cari informasi tentang apa itu Shirakawago, akses menuju kesana, akomodasi menuju kesana, sampai hal-hal menarik yang bisa dilakukan saat berwisata kesana. Dari bulan ini juga kami mulai menabung sedikit-sedikit mengingat liburan akhir tahun itu suka mendadak jadi banyak kebutuhannya.
Ada beberapa opsi untuk perjalanan ini, dengan backpacker-an atau menggunakan jasa travel. Awalnya kami mencoba untuk mengurus akomodasi kami sendiri, mulai dari pesan tiket transportasi, pesan penginapan, sampai menentukan rute dan juga lokasi mana saja yang akan dikunjungi. Tapi kemudian kita juga menemukan travel perjalanan menuju Shirakawago, yang setelah kami timbang-timbang cost-nya lebih bisa ditekan dibanding dengan backpacker-an, cuma ya kalau pake jasa travel sudah pasti kita mesti ikut schedule yang udah diatur oleh pihak travel alias ga bisa terlalu bebas waktunya.
30 Desember 2017 Matoa di pergelangan tangan kiri udah nunjukin pukul 06.00, bis ga kunjung datang. Padahal rencana awal daku harus udah naik bis yang pukul 6 menuju Stasiun Shiki, untuk kemudian naik kereta ke Stasiun Ikebukuro dan dilanjut bertemu dengan Mas pukul 07.00 di Stasiun Shinjuku. Tapi gegara baru bangkit dan masak bekal dan siap-siap bebenah diri pukul 04.00, jadinya daku agak giri-giri. 
Satu jam setengah daku siapin bekel sarapan yang padaha cuma onigiri 5 buah, yakitori 8 tusuk, sekantung tempura brokoli dan beberapa cemilan kacang balut coklat juga sumpia. Eh, kemudian ditambah mencuci piring dan merapihkan beberapa peralatan bekas memasak. Pukul 05.30 daku baru mandi dan mengoperasikan mesin cuci. Selesai mandi dan bebenah diri sekitar pukul 05.45, sedangkan timer di mesin cuci masih menunjukan 20 menit lagi sampai selesai mencuci. Ah, gak bisa pikirku, aku gabisa ninggalin mesin cuci dalam keadaan terhubung listrik, pun daku gabisa nunggu cucian sampai lebih dari pukul 06.00.
Dan akhirnya, ku berhentikan paksa mesin cuci tersebut di proses selesai mengeringkan. Harusnya masih ada sekali lagi bilas dan sekali lagi mengeringkan. Dua kantung besar sampah yang ada di genkan pun, yang awalnya mau dibawa turun untuk dibuang, harus ku tinggalkan karena tangan ku penuh membawa barang bawaan. Huyuh.
Ada sorang lelaki paruh baya yang sedang menunggu bis juga bersamaku. Daku nanya ttg bisnya, apa telat apa gimana ya. Dia bilang harusnya udah datang yang pukul 6, tapi belum kunjung datang. Pas ku liat papan jadwal, taunya ada penyesuaian jadwal selama liburan tahun baru. Dan jadwal ku yang harusnya pukul 6, malah jadi pukul 6.15. Daku mulai panik, bakal keburu gak ya. Tapi kemudian dia bilang bakal keburu kog, gak apa-apa, seolah menengkan ku, dan dia terus absen waktu gitu, tinggal 5 menit lagi, tinggal 2 menit lagi, gitu, ahaha.
Alhamdulillah, bis nya tepat waktu, dan daku pun menghela nafas lega.
---
Perjalanan lancar sampai kemudian daku bertemu Mas di Stasiun Shinjuku, dan kembali tak menemui kendala sampai akhirnya menemukan meeting point travel. Sekitar pukul 07.15, kami udah sampai di lokasi dan saat menanyakan ttg keberangkatan kami teryata pendataanya belum dibuka karena guide nya belum datang. Wah, kita terlalu cepat datang kaliya, ahaha. Yaudah, akhirnya disuru nunggu sampai setengah delapan, karna sesunggunya jadwal bertemu di lokasi nya jam setengah delapan, ihihi.
Setelah akhirnya guidenya datang, pendataanpun dimulai. Kami mendapat tanda pengenal dari travelnya, logo travel yang diberi penitik untuk kemudian di sematkan di pakaian, agar mudah dikenali. Simpan barang di bagasi, dan masuk ke bis. Kami duduk di kursi ke dua dari belakang, alhamdulillah nyaman karena space kaki nya luas. Daku duduk di samping jendelanya yang juga luas, memudahkan pandangan untuk dinikmati dan juga untuk mengambil foto pikirku.
Ada beberapa kejadian di awal keberangkatan ini yang ga penting-penting amatsih, cuma ingin aja ku tulis. Pertama, kehilangan tanda pengenal yang dikasih oleh pihak travel. Jadi tanda pengenal itu dikasi saat pendataan, yang melakukan pendataan tuh si Mas, jadi tanda pengenal itu otomatis dia yang terima dan pegang dong. Saat pendataan itu daku sedang mendokumentasikan sekitar ku, tapi kemudian saat menyorot Mas, dia manggil dan ngajak ke bis, daku ngikutin dan masih sambil mengambil video.
Pas sudah di bis dan duduk, dia menagih tanda pengenal itu padaku. Lah, wong belom nerima, pikirku. Tapi dia merasa sudah ngasih ke aku. Lah.. akhirnya dia cari-cari,disaku dan di sekitar tubuhnya, dan pas daku liat ke arah jendela ternyaa ada sesuatu tergeletak di depan pintu bis, yang ku pikir itu dia yang kita cari. Ku kode lah ke Mas untuk cek keluar bis, tepatnya di depan pintu masuk bis. Ternyata memang itu. Ahaha dasar. Lagi riweuh kaliya jadi aja perhatianya jadi kesana-kemari.
Kedua, jadi dijadwalkan bis berangkat pukul 08.00, tapi kemudian sampai sekitar 20 menit kemudian pihak travel, guide, dan salah satu penumpang tampak sibuk ngurusin sesuatu. Menelfon, dan selalu melihat ke arah belakang bis. Ternyata salah satu penumpang ada yang belum sampai. Duh. Gawat, Kesian. Dan itu adalah partner perjalanannya orang yang duduk di belakang tempat duduk ku, perempuan. Dia tampak panik karena temannya belum kunjung datang. Daku gatau juga dialog mereka gimana, pokonya pas bis udah mau melaju banget, udah lumayan jalan ninggalin lokasi berkumpul, eh si temannya yang terlambat itu datang. 
Sontak, perempuan yang duduk di belakangku langsung bersuara meminta supir untuk berhenti sejenak, tapi kemudian bis ga berhenti karena ga terdengar atau apa kaliya. Dibantu sama penumpang lain yang sepertinya merasa ada sesuatu yang mengharuskan bis untuk berhenti, akhirnya bis pun berhenti. Kulihat temannya berlari disusul oleh petugas travel menuju pintu bis. Dan kemudian dia masuk bis, sambil terus-terusan mengucap sumimasen sepanjang koridor bis. Temannya pun sama, tapi sesekali sambil di selingi ucapan arigatougozaimasu.
Wuihh, alhamdulillah nya kita gak terlambat ya, ucapku pada Mas. Kalau terlambat bangun dan mengalami hal itu, gak kebayang gimana paniknya diriku. Huyuhh.
---
Selama 6 jam perjalanan di bis, kami seringnya tidur atau diem-dieman bengong membuang pandangan ke luar jendela. Paling juga makan bekel yang udah ku bikin, atau motret scenery yang lewat di jendela dan cerita ngebahas beberapa hal yang ingin disampaikan. Atau kalau gak ya scroll scroll ponsel kita. Dalam 6 jam perjalan itu setiap 2 jam sekali kita akan berhenti dan istirahat ke rest area. Mana kali mau ada yang ke otearai, atau sekedar peregangan karena kelamaan duduk di kursi bis. Diriku melakukan itu saat istirahat, Mas juga, ahaha.
Kalau di rest area yang ke dua, tempat nya itu udah lumayan agak besalju banyak, tepatnya di Takayama. Daku dan Mas turun untuk merasakan salju, abistu kita juga mampir ke toko oleh-oleh disitu, dan beli. Haduu, ini gawat ini, baru juga perjalanan awal dan belum sampai lokasi yang sesungguhnya daku malah udah belanja oleh-oleh, huyuhh. 
Ditempat itu daku beli kotak kaleng berisi permen yang juga berhadiah gantungan kunci sarubobo, itu adalah maskotnya Kota Hida, Takayama. Jadi itu adalah boneka bayi monyet yang gak ada mukanya yang dibuat oleh sorang nenek buat cucunya, atau buat anaknya sebagai amulet keberuntungan dan pelindung dari hal yang tidak baik. Daku beli 3 kotsk untuk diriku dan untuk omiyage ke Vilar dan juga Teh Wida. Kalau si Mas, dia juga beli bebrapa gantungan kunci sarubobo, sama apalagi ya.. pokonya beli pernak-pernik kecil gitu.
Setelah peristirahatan yang bersalju ini, itu tandanya kita udah dekat dengan lokasi tujuan yang pertama yaitu Gokayama.
0 notes
haishiro35 · 7 years
Text
Menjadi ‘Ka-lem’
Satu hari sorang kawan pernah bertanya padaku bagaimana caranya menjadi seorang yang 'kalem'. Daku yang ditanya pun gak terlalau paham bagaimana itu definisi 'kalem' yang dimaksud, dan kenapa pula dia menanyakan 'bagaimana menjadi kalem' kepada orang yang tak merasa dirinya kalem. Daku bingung.
Kalau menurut kamus besar bahasa indonesia online, kalem merupakan kata sifat tak baku yang berarti 'dalam keadaan tidak tergesa-gesa; tenang; santai'.
Kembali lagi ke temanku yang menanyakan tentang definisi kalem. Jadi, kenapa ia menanyakan hal itu karena ia merasa dirinya seorang yang kurang kalem, banyak bicara, dan kurang bisa tenang, dan orang yang aktif juga. Saat ditanya seperti itu, daku gak bisa langsung jawab. Kenapa?
Pertama, karena daku gak merasa 'kalem' seperti yang dibayangkan, kedua; karena ku pikir itu pertanyaan dalam situasi nge-jokes, jadi gak begitu ku respon serius jugak, ketiga; ku pikir anggapan gue kalem ini juga terbentuk sejak lama dari kumpulan pelajaran dan pengalam hidup gue *yaelah.
Yaa, kurang lebih gitu, jadi akhirnya pertanyaan 'gimana caranya menjadi kalem' itu bukan semata-mata pertanyaan seperti 'gimana caranaya masak indomi' yang bisa dengan beberapa menit proses langsung jadi indomi. Karena menurut ku, untuk merubah sifat lama dan menjadikanya suatu sifat baru -kalem- dirimu harus berproses dan itu juga hasilnya tergantung bagaimana dirimu menanggapi suatu kejadian dan mencerna hikmah pelajaran dari kejadian dalam hidupmu itu.
Dan yasudah, akhirnya pertanyaan tentang bagaimana menjadi kalem berakhir di pemikiranku disitu. Sampai satu hari, tetiba pikiran tentang 'bagaimana menjadi kalem' ini pun muncul lagi.
Jadi, belakangan ini kan lagi populer tuh yang namanya 'pemuda hijrah', yang secara bebas artinya tuh pemuda yang berpindah 'tempat' dari yang kurang baik menjadi yang lebih baik lagi, bisa diartikan juga sebagai perpindahan sifat menjadi lebih baik lagi. Nah, tak terkecuali salah satu kawanku yang ku nilai sedang pelan-pelan berhijrah. Kenapa ku bilang begitu? karena kawanku ini, dia pelan-pelan mulai merubah beberapa gaya hidup nya, dari yang tidak terlalu islami menjadi lebih islami dan itu berpengaruh pada sifatnya sekarang.
Misalnya, dulu setiap bangun tidur pagi, hal yang pertama akan dilakukannya adalah mem-play musik pop dari ponselnya. Apapun aktifitasnya, ia akan sellau ditemani dengan musik pop dengan volume yang cukup nyaring.
Sejak bulan Ramadhan tahun 2017 lalu, kawanku itu sudah terlihat sedikit perubahan dalam dirinya. Ku perhatikan, setiap setelah sholat, ia selalu membaca Al-Qur'an. Setelah itu meningkat dengan menambah waktu untuk dzikir dan berdoa yang lebih lamamdari biasanya. Setelah itu, setiap pagi, ia sudah tak lagi mem-play musik pop, ia ganti dengan musik religi seperti hafalan surat pendek, murratal ayat suci Al-Quran atau bahkan kajian-kajian islami.
Dari hal-hal tersebut, kuperhatikan lama-lama, sifat kawan ku ini menjadi agak berubah, jadi lebih tenang dan bisa mengendalikan diri. Kawanku yang sedang ku deskripsikan ini bukan lah orang yang saat itu menanyakan bagaimana cara menjadi kalem, tapi orang yang berbeda, tapi dari situ aku jadi berkesimpulan.
Daku jadi mendapatkan hipotesa atau kesimpulan sementara tentang pertanyaan kawan ku tempo dulu tentang 'bagaimana carnaya menjadi kalem'.
Daku perpikiran bahwa menjadi kalem itu salah satunya didapat dari proses spiritual, yaitu proses pendekatan diri kepada Allah. Gimana jelasinnya, ya..
Jadj,idari proses mempelajari makna dibalik beribadah seperti sholat, mengaji, infaq, sedekah dan ibadah lainnya, dari situ maka akan terbentuk sifat yang membuat hati kita menjadi lebih tenang, sabar, dan lebih tidak memikirkan tentang hal-hal duniawi. Gak paham ya.. hmm..
Ya, jadi intinya, dengan mempelajari lebih banyak tentang agama Islam, tentang bagaimana ibadah yang benar, mempelajari dan menteladani kisah Rasul dan para sahabat Rasul, dan mengkaji berbagai hal yang bisa mendekatkan diri kepada Allah itu akan membuat diri diberikan kesejukan dan ketenangan hati oleh Allah.
Dari situ, akan munculah sifat yang lebih tenang jika menghadapi ujian hidup yang dirasa berat, tapi kita akan tetap tenang karena Allah takan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. AL-Baqarah:286), dan karena 'sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al-Insyirah:6).
Akan tidak tergesa-gesa saat melakukan suatu karena kita belajar kalau 'Sifat tergesa-gesa adalah dari setan. Sejatinya sifat tergesa-gesa juga merupakan sifat gegabah, kurang berpikir danberhati-hati dalam bertindak. Yang ana sifat ini mengahalangi pelakunya dari ketenangan dan kewibawaan. Dan menjadikan pelakunya memiliki sifat menempatkan suatu tidak pada tempatnya. Dan mendekatkan pelakukanya kepada beragai mancam keburukan, dan menjauhkannya dari berbagai macam kebaikan. Dia adalah temannya penyesalan. Dan katakanlah, bahwa siapa saja yang tergesa-gesa maka dia akan menyesal'' (Ibnul Qayyim Rahimahullahu).
Intinya, sifat 'kalem' ini akan didapat dari ketenangan hati yang diberikan oleh Allah saat kita selalu mendekatkan diri pada -Nya.
Gitu hipotesisku, ihihii, panjang sekali ya penjelasanya. Semoga bisa dipahami. Setelah mendapat jawaban dari hipotesis tersebut, gak lantas daku langsung memberitahu kawanku yang menanyakan bagamana carnya menjadi kalem, khawatir terkesan meggurui dan so' banget, seolah-olah daku memang orang yang kalem, ihihii..
Jadi, tidak apa-apa, toh dengan tidak menjadi kalem bukan berarti sifat kawanku ini buruk, dan bukan berarti juga sifat kalem akan menjadikannya buruk juga. Gak perlu dipaksakan, dan kalau semuanya kawanku jadi kalem juga kan gak asik, ihihii..
Kalau menjelaskan sifat diriku yang dinilai kawaku sebagai seorang yang memiliki sifat 'kalem', aku sependapat dengannya kalau aku orangnya memang banyak yang menilai sebagai orang yang kalem. Ini terbentuk karena memang daku orangnya ceroboh, panikan, gak tenang-an, makanya daku coba untuk membalikan sifat tersebut. Dengan berhati-hati dan tidak tergesa-gesa, mencoba (terlihat) tenang meghadapi situasi kepanikan. Dari situ, lama-lama karena terbiasa untuk mencoba memaksakan diri untuk berubah, jadinya terbentuk sendiri sifat tersebut, dan ya beginilah daku sekarang. Alhamdulillah.
Disisi lain, kalem ini juga gak melulu jadi satu yang baik. Semoga kita jadi salah satu yang bisa mengaplikasikan sifat 'kalem' ini menjadi satu sifat yang baik bagi kita dan orang lain di sekitar kita, aamiin.
0 notes
haishiro35 · 7 years
Text
Astagfirullahaladziim
Malem itu, sekitar jam 11, meski besok nya tugas, daku masih berkumpul dg kawan-kawan, ngobrol, cerita-cerita. Yang spesialnya karena ada kawan dr Indonesia yang sedang liburan disini. Kita bertemu musim gugur taun lalu di Nikko, saat itu daku dengan kawan-kawan sedang jalan-jalan berfoto sambik menikmati momiji.
Karena malem itu daku juga udah janji akan bertemu, jadi setelah dari Shinjuku, jam 10 daku langsung menuju tempat singgahnya malem itu, yang dekat dg Apatoku.
Malam itu berlangsung normal dan menyenangkan. Daku datang 10.30, bawa donat, dan langsung berpelukan dg Mbak Ika. Ada juga 2 rekn se Apato ku, ada juga kawan-kawan lainnya.
Asik dalam obrolan tentang perkembangan hidup dan petualangan Mbak Ika selama beberapa hari backpacker an di Jepang, daku jadi teringat kalau daku belum kasi tau Mas kalau daku sudah sampai.
Begitu cek Hangouts, dia nanyain oleh-oleh yang ku kasi, sampe telfon tapi missed call 2x. Daku call back, tapi ternyata ga dijawab. Yaudah, mungkin lagi beres-beres.
Saat itu muncul notifikasi kalau batre ponsel ku tinggal 15% lagi. Aku gak berfikiran untuk mencharge, karena power bank habis dipakai ponsel Mas dan Wifi ku, kemudian juga ku pikir aku akan segera pulang dan selama berkunjung ini gak akan main ponsel soalnya akan ngobrol-ngobrol, ttg Mas yang nanyain oleh-oleh juga ku pikir bisa via chat.
Atas pikiran itu, daku akhirnga gak mencharge ponsel yang dr sekitar 8 jam lebih banyak ku pakai foto-foto sekitaran Shinjuku itu.
Gak lama, aku lupa apa daku yang telfon apa Mas yang telfon, pokonya akhirnya kita telfonan, video call malah, soalnya Mas bingung soal pembagian oleh-oleh yang ku bilang saat ketemu. Dan akhirnya juga sekalian ngobrol via video call dg kawan-kawan yang sedang kumpul dg ku.
Ponsel sedang ku arahkan ke kawan-kawan, sampai kemudian gak ada suara Mas dr balik layar. Ternyata ponsel ku mati. Ah, iya, tadi 15% kan ya, yaudah tinggal di charge ku pikir.
Ku charge pake power bank ku, ohiya, kan sudah habis. Yaudah deh, kupikir bentar lagi pulang, jadi nanti dirumah aja charge nya. Kemudian, ternyata Mas chat Iyay via Instagram, nanyain ponsel ku yg memang lowbatt. Ku balas menyetujui pernyataan nya, dan bilang akan berkabar lagi nanti.
Aku kembali ngobrol-ngobrol.
Sampai kemudian berfikir, mau ngecharge aja ah. Disampingku ada port listrik dan charger yang sedang ga terhubung ke ponsel, ku ijin ngecharge.
Setelah ku tunggu, kog gak ada respon dr ponsel ku. Harusnya kalau ada aliran listrik masuk ponsel, sinyal lampu yang ada di atas layar ponsel akan berkedip-kedip.
Ini kog enggak.
Hmm, mungkin charger nya ga cocok. Jadinya, ku pakec charger nya power bank ku. Ku tunggu beberapa lama, gak juga muncul respon ponsel. Penasaran ini ga beres nya dimana, akhirnya ku coba charga Wifi dan power bank.
2 2 nya bisa di charge, pakai chargeran punya kawan ku pun chargeran ku.
Menepis pikiran gaenak dengan perasaan positif kalau ponsel ku gakenapa-kenapa dan akan berfungsi biasa kalau udah dirumah, pokonya semua akan baik-baik aja kalau udah sampai rumah.
Kebiasaan mensugesti untuk ga panik ini udah sering ku lakuin, supaya daku bisa tenang dan bisa mikir. Kayak pas sebelum kejadian ini, pas z4 ku jatoh dr keranjang sepedah. Pas tau ada sesuatu dr keranjang sepedah yg jatoh, sepeda ku puter balik dan ponsel ku yg tergeletak. Begitu ku ambil, ternyata lcd nya bubuk, retak hampir mengkaver lcd. Menyadarinya, daku masukin ponsel ke tas dan segera mengayuh pulang. Sepanjang jalan itu daku Istighfar, sambil mencoba sadar untuk menerima yg udah terjadi, berharap itu bukan seperti apa yang ku liat. Tapi begitu sampai rumah, ternyata memang harus terima yang udah terjadi.
Sikap itu cukup membantu ku untuk tenang dalam kepanikan. Sebenernya daku orang nya panikan banget.
Daku biarin tuh ponsel mati di dalam tas ku. Sampai akhirnya ku pulang dan segera mencharge ponsel.
Sama. Tak ada reaksi, takada respon. Takada cahaya kelap-kelip.
Ku nanya-nanya ke diri sendiri dan ke ponsel ku, yg diikuti dg jawaban rekan se Apato yg bilang kalau ponselku shock, karna di kondisi lowbatt dipake vidcall sampai batre kosong banget. Akhirnya mati banget. Gue terima itu, karna iya itu yg terjadi.
Mereka coba memberikan support dg bilang kalau charge aja dulu tunggu biarin. Ku mengiyakan.
Selain itu juga daku udah coba aktivin tombol restart kecil yg ada di samping berbarengan dg port simcard dan external memory, tp gak ada respon juga. Mana batre nga batre tanam alias ga bisa di copot.
Meski gitu, Iyay agak pesimis. Udah dr jauh hari dia wanti-wanti untuk waspada, karna dia pernah liat ponsel ku tetiba layarnya error bergaris-garis kemudian mati, dan merestart.
Daku pun, dari awal, sudah mempersiapkan ini, maksudku ini emang produk pemakaian kedua jadi ketahanannya pun gatau sebelumnya apa yg terjadi, so ga bisa terlalu diharapkan performanya akan setingkat produk baru.
Sementara z5 ku di biarkan disetrum, daku pakai ponsel Indonesia.
Sampai malam ini, sejam menuju 1x24 jam ponsel ku mati, daku masih pake ponsel Indo. Dan besok siang daku akan transfer untuk ponsel baru yang di prediksi akan datang 2 atau 3 hari kedepan.
Actually, sedih banget. Kenapa gini lagi, ga bagus riwayat ponsel ku. Sempet mikir ini apa karena daku yg tergantung bgt sama ponsel?, apa daku kebanyakan pake ponsel?, Pake ponsel buat hal ga guna? Kenapa? Ga ngerti..
Segitu cerobohnya daku simpen ponsel di keranjang sepeda, atau vidcall an dg batre yg 15% lagi, gegara ceroboh dan ku sebel bgt, ga suka bgt, sedih bgt dg sifatku itu, yg ku pikir itu mestinya bisa dihindari tp kenapa..?
Padahal, aku udah bisa merelakan foto-foto ku dan data penting lainya yg ada di z4 yg sudah lama ku kumpulkan. Sekarang, daku akan memulai lg dg z5, mengumpulkan foto-foto, kemarin baru terkumpul, tapi malah gini keadaan nya.
Sedih banget.
Tapi daku gamau khuznudzon ke Allah. Daku yakin, selalu ada maksud dr segala ujian. Apalagi kalau ujian nya menyangkut hal yang berarti banget bagi kita.
Semoga dg ini, menyadarkan ku dan mengingatkan ku untuk bisa lebih sabarlegowo merelakan apapun itu. Jangan simpan sesuatu di hati, cukup Allah saja. Jika sesuatu di hati itu satu saat Allah ambil, maka akan terasa sakit, karna kita yang sudah terlalu melekat pada sesuatu di hati itu.
Apalagi ponsel, foto, data-data yang sifatnya duniawi, yang jelas-jelas hanya smentara, masih lebih ringan tingkat kehilangannya, di banding dengan kehilangan-kehilangan lainnya dg tingkatan yg lebih tinggi.
0 notes
haishiro35 · 7 years
Photo
Tumblr media
Malam Senin (15/10) kemarin, karna ditempat tugas sedang sibuk, akhirnya hari minggu pun tugas. Padahal, hari ini udah berencana mau telfonan, mau diskusi ttg kesehatan, terutama ttg gaya hidup dan pola makan.
Jadi, beberapa hari lalu, daku menerima hasil tes kesehatan. Hasilnya, ternyata daku divonis overweight, dan vonis tsb menjadi perhatian utama tubuhku. Gak shock juga sik, karna sejak awal daku sudah menyadari kalau semenjak disini massa tubuh ku meningkat. Dan Alhamdulillah nya, gak ada masalah serius lainnya yg ada ditubuhku, paling ttg lipid darah aja, itupun gak terlalu jd perhatian meski memang harus diperhatikan juga.
Dan setelah tugas, malamnya, daku berencana untuk telfonan. Setelah selesai makan, ngobrol, bebenah diri dan lain-lain, tibalah waktu telfonan. Daku nungguin tuorang yang katanya mau masak, makan, abistu mandi. Okelah, karna gue juga mau bebenah dulu, supaya telfonannya enak dan tinggal langsung tidur. Itu kebiasaan kita sik, beresin semua dulu abistu tinggal sante telfonan sampek tidur. 
 Gue tungguin lah tuorang. Ehh…, sampe 10.30 pm, gakunjung ada kabar. Ck! Gue kira iniorang gaberes2 apa ketiduran apa gimana. Muncul agak kesel, soalnya ini udah ku tunggu untuk dibahas, cuma belum bertemu waktu yang cocok untuk dibahas, dan aku berharapnya malam ini bisa dibahas. Pokoknya udah greget banget pengen dibahas, lagi semangat diskusi!. 
 Akhirnya gue kesel nunggu, text gue gadibales, ngantuk, besok gue mau bangun pagi jadi gamau tidur larut. Tapi gue mau telfonan! Argh! Akhirnya tuorang muncul, bilangnya gda notification dr ku. 
Gue kesel! gue cuma reply dg emot tidur. Gue jutekin dia. Ngambek. Dia ngerasa itu. Gue bilang gue sebel ke dia. Huyuh Gangerti kenapa gue gitu. Habisnya, gue cape karna galibur, trus gue kangen karna tuorang tugasnya malem yang menyebabkan waktu kita jadi beda dimensi. 
Trus, pas lagi bertemu dimensi waktu sama, tuorang malah ngilaaaang!. Gue bilang aja kalu gue sebal!. Huhu~ Tuorang minta maaf, dan menjanjikan telfonanya diganti besok hari. Gue: bodo amat! tidur. Subuh, 3.45 am an gue bangun. Ga liat notif dr dia. Padahal dia bilang mau bangunin sahur, tapi gak. Meski masi kesel, gue bangunin dia sahur. Gabanyak texting, gue masi aga kesel. Kesel tp care. 
Pagipun gue ga greetings. Siang, dia minta maaf, texting panjaaang, sampe kirim gambar ttg review dia ttg apa yg dia tangkap dr satu kajian. Katanya, dia ikutin satu kajian ttg wanita. Dia belajar gimana wanita, sifatnya dll nya. Dia merasa belum baik memperlakukan wanita, dan yang dia lakukan semalem itu dia gasadar kalau itu menyinggung salah sisi wanita ku. Dan dia akan belajar lagi untuk lebih bisa memahami wanita. 
Daku ga terlalu ngerti. Karna daku ga merasa begitu, daku merasanya kalau daku semalem lagi rewel aja karna lagi kangen, jadi gue ngambek. Tapi dia malah berpikir sekompleks itu. MasyaAllah. Gue jadi luluh, jadi ngerasa bersalah banget karna gegara dia slowrespon gue malah jadi rewel :( padahal seharusnya gue jangan gitu. 
 Maafin daku, mas.. maafin maunya dimengerti muluk, ga coba juga ngertiin dirimu. Maafin ☹
1 note · View note