Tumgik
halohanum · 16 days
Text
Aku hanya ingin sekedar melanjutkan hidup saja. Untuk bertahan saja sudah engap rasanya, tapi kenapa orang sekelilingku terus mencekik dgn tuntutan yg diluar mampuku.
Aku ingin istirahat sampai sembuh, aku hanya ingin menjauh, dan aku ingin menyendiri dengan lama. Bolehkah?
25 notes · View notes
halohanum · 16 days
Text
Masih agak bingung dengan diri ini ingin hidup yang gimana.
Paham banget hidup sederhana tuh enak, damai, tenang. Yang penting ada rejekinya aja buat makan tiap hari sama sekolahin anak-anak ya kan. Asal sumber rejekinya halal insyaAllah semua berkah.
Tapi kalo liat postingan influencer beli tas baru kok ya pengen juga hahaha. Atau ada sale baju apa make up gt susah bgt buat ga tergoda. Tapi berarti butuh income oke dong?
Tapi income gede kerjaan dan tanggungjawabnya pasti gede juga dong?? (apparently not, mengingat di X lagi rame gaji pembantu asisten stafsus yg 19jt, lebih2 dari tawaran ASN BRIN yg minimal S3 yg rentang gajinya 7-11jt).
Kesimpulan: apa aku cari loker jd pembantu stafsus aja yah. Plis info dong kalo tau.
Anyway balik lagi ke kehidupan. Kayanya aku belum nemu deh di hidup ini ingin prioritasin apa. Kayak ingin segalanya (istigfar because ini hanya dunya yg singkat, sejatinya kejarlah akhirat huhu). Pengen kerja santay, bisa belanja2, tapi hidup berkah dan tenang juga hahaha. Udah ga relateee sama post keambisan bekerja dan achievement kayak yang udh capek karena tau banget hardwork yang dibutuhkan untuk mencapai achievement ituh.
Jadi ya udah deh go with the flow aja jangan pusingin yang belum harus dipusingin yah. Kontrak kan masih ada 2 tahun lagi. Kelarnya mau gimana ya urusan Allah aja aku terima. Yang penting kerjaan sekarang diselesaikan sebaikbaiknya dan opportunity lain kalo ada ya diusahakan semaksimal mungkin.
39 notes · View notes
halohanum · 18 days
Text
Maafin kakakmu yang bikin kamu jadi punya anxiety itu ya, gimanapun kan kalian sedarah?
Iya, tapi enggak.
Iya, tapi enggak.
Iya, tapi enggak.
Iya, tapi ENGGAK.
0 notes
halohanum · 18 days
Text
Waktu kecil, kalau abis maghrib suka nongkrong di teras rumah sama keluarga. Terus iseng lihat bintang, tiba-tiba ada benda bergerak dari barat ke timur. Aku teriak, "Mah, mah, ada bintang jatuh tapi kok jelas banget." Keluarga malah asik ngobrol, namanya juga aku anak kecil. Mana percaya mereka.
Hari itu aku kira beneran bintang jatuh. Tapi setelah dewasa aku sadar, yang aku lihat waktu kecil itu banaspati. Bentuknya bola bulat, berapi. Jelas banget. Tapi sampai sekarang aku gak tau itu kiriman dari siapa untuk siapa. Semoga orang yang dikirimi selalu dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa.
1 note · View note
halohanum · 2 months
Text
Ternyata, memang inner child aku belum sembuh sepenuhnya sehingga terkadang merasa, udah deh punya anak satu aja.
Menjadi anak tengah perempuan, yang dari kecil kalau punya apa² pasti dari bekasan kakaknya. Kalau beli baru pasti buat adek.
Dapat beasiswa 75% biaya kuliah dari salah satu universitas swasta di Bandung. Tapi ortu malah bilang, kalau 25% nya kita nyukupin kamu, nanti adik kamu gimana?
Sementara pas udah kerja, hutang² orang tua, kebutuhannya, jajan adik semua minta ke anak tengah. Anak pertama? Yaaa, kan dia udah punya keluarga. Udah ada tanggungannya sendiri.
Sakit ya? Iya sakit. Sempat di fase gak percaya siapapun, gak butuh siapapun, bisa kok bahagiain diri sendiri, bisa kok survive. Egois, keras kepala.
Sampai berpikir, Akbar (anakku) jadi anak tunggal aja, karena dia pantas untuk dapetin semuanya secara utuh. Kasih sayang aku dan ayahnya, hasil kerja keras aku dan ayahnya. Dia gak perlu mengalah untuk kakak / adiknya.
Terus nanti kalau udah tua, mau tinggal di panti jompo aja gapapa biar banyak temen. Jadi gak kesepian minta ditengokin anak, takut nanti berantem sama istrinya. Kerja keras, nabung, investasi. Biar masa tua gak usah dibiayain anak.
Temen-temen yang anak tunggal enak bilang, "Gak enak loh jadi anak tunggal, gak punya siapa²." Hahaha mereka belum merasakan punya saudara tapi gak bisa diajak berbagi apapun.
Pada akhirnya ngerasa sendiri, benar² sendiri. Sering banget minta maaf ke suami yang dari keluarga cemara, maaf ya kamu harus hidup sama gelas pecah yang di lem satu², sehingga gak sengaja kesenggol dikit aja udah berantakan lagi.
0 notes
halohanum · 4 months
Text
Kini, tak lagi mengherankan saat orang datang dan pergi. Waktu bukan milik kita selamanya, dan mereka yang dulu selalu bersama kini telah habis masanya. Namun, doa dan perhatian untuk saling merangkul tak mengenal batas. Itu masih bisa diupayakan, bahkan dilangitkan berkali-kali.
185 notes · View notes
halohanum · 4 months
Text
Percayalah, aku sedang berusaha untuk tidak berisik dalam hal apapun. Sebab sebelumnya, aku pernah meminjam sepasang telinga untuk mendengar sekelumit ceritaku namun semua dianggap omong kosong. Ketika terlalu banyak bicara aku sering dianggap berlebihan, disepelekan. Kini, aku sudah kehabisan tenaga untuk menjelaskan, bahkan jika saat ini semua orang ingin menyalahkan, aku tetap akan diam tanpa membela diri.
132 notes · View notes
halohanum · 4 months
Text
Tiap orang punya cobaan hidup masing-masing. Mungkin mereka nggak mau ngasih tahu ke kamu saja.
29 notes · View notes
halohanum · 4 months
Text
Enggak semua perlu dikomentari, enggak semua butuh dikasih nasihat. Kadang seseorang sudah tau apa yang harus dia lakukan, cuma emang merasa belum saatnya aja atau belum berdamai dengan kalimat, "Seharusnya tuh gak gini." Ngerti gak sih.
1 note · View note
halohanum · 4 months
Text
Setuju, tapi...
Pernah suatu ketika suami abis pulang kerja, aku diamkan, sampai dia tenang sampai mandi. Tiba² suami nyeletuk, "Barang ini kenapa tidak disimpan sesuai tempatnya?" Aku jawab, "Iya nanti diberesin. Orang biasanya yang beresin juga aku "
Eh suami agak nyolot, "Ya biasa dong jawabnya, aku capek nih pulang kerja." Disitu aku gak langsung jawab, cuma natap dia doang, bener² natap yang gak ngedip.
Beberapa saat kemudian baru buka suara, "Yah. Yang capek tuh bukan cuma ayah. Aku juga capek ngurus anak, ngurus rumah. Kerja kantor tuh ada jam nya, sementara kerjaanku gak kenal waktu. Aku juga bisa cari uang, ayah bisa gak jaga anak? Ngurus rumah? Tapi di sini kita gak sedang adu nasib siapa yang paling capek."
Pointnya adalah... kadang yang menghadapi situasi tidak terduga juga bukan orang yang baru datang dari luar. Orang dalam rumah juga sama. Jadi kalau pulang kerja melihat di rumah ada yang tidak sesuai kehendak, jangan asal komentar. Begitu.
Kalau pasanganmu baru pulang dan buka pintu, jangan langsung disuruh. Jika kamu gak mampu menyambutnya dengan baik, minimal biarkan dia masuk rumah dulu dengan tenang karena kamu gak tahu apa yang sudah ia hadapi di luar sana.
Taufik Aulia
431 notes · View notes
halohanum · 4 months
Text
Enak ga enak tinggal di kampung. Gak ada mall, gak ada bioskop. Tapi gimana ya, emang gambaran masa tua aku itu berkunjung ke kebun metik hasil panen sayuran sendiri. Ngobrol² di saung sama suami sambel makan nasi liwet, sambel goang, ikan asin plus lalapan.
0 notes
halohanum · 5 months
Text
Ada satu hal yang harus kuabadikan di sini sebagai pengingat diriku di masa depan. Kumohon pada diriku, jangan pernah curhat hal pribadi yang tidak ada hikmahnya, atau manfaatnya untuk diketahui orang lain di story/ status sosmed apapun ya.
Please, don't! Cause I know you will regret it.
Maka itu aku menciptakan banyak platform rahasia (bukan sosmed ofc), sebagai tempat release emosi negative dan archive emosi positive. Meskipun biasanya aku berusahaa banget untuk menulis yang baik-baik aja, karena hanya itu yang ingin aku simpan di dalam memori jangka panjangku.
Memori baik dan menyenangkan dengan orang-orang sekitar menjadi layak aku tuliskan, karena pasti akan kubaca lagi suati hari. Sedangkan di sosmed? Bukan hanya aku yang akan membacanya, meskipun akulah yang mungkin paling sering membacanya.
Hal-hal yang sering dibaca, akan menjadi memori yang kuat hingga tanpa disadari bisa berubah menjadi keyakinan yang sulit untuk dipatahkan. Jika hal baik dan benar yang sering dibaca atau diingat-ingat maka semakin banyak hal baik dan benar yang kita yakini, namun jika sebaliknya tentu sangat berbahaya bagi diri.
Aku sadar perlu waktu dan pemaksaan di awal untuk menghentikan kebiasaan yang tanpa disadari terus dilakukan. Sehingga hal tersebut bisa terasa seperti "kebutuhan" padahal belum tentu itulah yang kita butuhkan meski sangat ingin kita lakukan.
Perlu kesadaran penuh setiap hari untuk mengetahui, menyadari, menerima, mengendalikan, dan mengarahkan hal-hal yang bisa dikendalikan oleh diri, agar tak menjadi penyesalan. Sesal yang dipupuk terlalu lama menjadi bahan untuk membenci diri sendiri yang jika dibiarkan akan membuat diri lupa tujuan awal kita diciptakan dan dihidupkan Allah swt di bumi ini.
Tentunya, bukan untuk membenci sesama manusia atau diri sendiri. Tapi terus memegang kendali hal-hal yang bisa dikendalikan, dan melepas hal-hal yang tidak bisa dikendalikan. Menerima kenyataan bahwa peran utama kita sebagai manusia adalah tetap dan selalu menjadi hamba Allah swt terlebih dahulu, baru diikuti dengan peran-peran lain yang Allah izinkan kita lakoni dalam keseluruhan cerita kehidupan dunia ini.
Allah swt menciptakan kita karena Allah swt Maha Mengetahui peran kita di bumi ini sangat spesial yaitu menjadi khalifah bumi. Dalam praktiknya bisa dieja menjadi beragam kata kerja yang ujungnya selalu satu semoga Allah swt meridhoi kita dan amal-amal kita yang tak pernah sempurna.
Referensi:
youtube
3 notes · View notes
halohanum · 5 months
Text
Karena tiap² dari kita punya ruang rahasia, punya cerita, punya luka-luka yang tidak bisa dijelaskan karena satu dan lain hal. Tidak ingin diketahui orang lain, tidak ingin terlihat lemah dan nampak sedang tidak baik-baik saja.
7 notes · View notes
halohanum · 6 months
Text
Ada masanya seseorang akan berada di titik yang meskipun banyak masalah, sudah malas untuk bercerita kepada manusia dan lebih memilih untuk langsung mengadu kepada Allah.
Semoga itu kita.
372 notes · View notes
halohanum · 6 months
Text
Kesekian kalinya, mimpiin orang yang dikenal tapi gak pernah ditemui, lebih tepatnya memang gak berniat aku temui.
Alur mimpinya juga gitu² aja, aku ngelihat orang itu lagi nyariin aku, terus aku sembunyi sebisa mungkin, tapi tetep ketahuan.
4 notes · View notes
halohanum · 7 months
Text
Jangan pilih-pilih bantu orang, jangan mengharapkan balasan. Karena kita tidak tahu kebaikan mana dan do'a baik untuk kita dari siapa yang lebih dulu menembus langit.
7 notes · View notes
halohanum · 7 months
Text
Udah biasa, dari migrain ke asam lambung. Kedinginan dikit, bentol².
3 notes · View notes